SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
ELIPS
Anggota Kelompok 3
Atika
Luthfiyatil
Fathinah
Caca
Istiqomah
12218005 12218017
Rizky Aris
Akbar
12218007
Sabila Gitry
Haslin
12218015
01 02 03 04
ELLIPS
Definisi Elips Melukis Elips
Persamaan Elips Direktrik dan
Eksentrisitet
01 02
06
04
05
Garis dan Elips
03
Garis Singgung Elips
Definisi Elips
01
1. Definisi Elips
Elips adalah tempat kedudukan
titik-titik pada bidang yang jumlah
jaraknya terhadap dua titik tertentu
adalah tetap. Kedua titik tertentu itu
disebut fokus.
Melukis Elips
02
2. Melukis Elips
1. (F1dan F2) disebut fokus. Jika T adalah sembarang titik pada
elips, maka TF1 + TF2 = 2a. F1F2 = 2c, dengan 2a > 2c
2. A1A2 merupakan sumbu panjang (sumbu mayor) yang panjangnya
sama dengan jarak tetap yaitu 2a. B1B2 merupakan sumbu pendek
(sumbu minor) yang panjangnya sama dengan 2b. Sumbu yang melalui
pusat dari B Karena itu a > b.
3. Latus rectum yaitu segmen garis yang melaui titik fokus, tegak lurus
sumbu mayor, dan melalui fokus (DE dan KL) Panjang latus rectum
DE = KL =
2𝑏2
π‘Ž
4. Titik pusat (P) yaitu titik potong sumbu mayor dengan sumbu minor.
5. Titik puncak elips yaitu A1, A2, B1, dan B2
Keterangan:
Jika (a > b) maka elips horizontal.
Jika (b > a) maka elips vertikal.
Persamaan Elips
03
Tabel Persamaan Elips dengan Titik Pusat (0, 0)
Keterangan Elips Horizontal Elips Vertikal
Persamaan elips
π’™πŸ
π’‚πŸ
+
π’šπŸ
π’ƒπŸ
= 𝟏
π’™πŸ
π’ƒπŸ
+
π’šπŸ
π’‚πŸ
= 𝟏
Fokus (-c, 0), (c, 0) (0, -c), (0, c)
Puncak (-a, 0), (a, 0) (0, -a), (0, c)
LR
2𝑏2
π‘Ž
2𝑏2
π‘Ž
Direktris (garis arah) x =Β±
π‘Ž2
𝑐
y =Β±
π‘Ž2
𝑐
Eksentrisitas e =
𝑐
π‘Ž
e =
𝑐
π‘Ž
Sumbu mayor Sumbu x. Panjangnya= 2a Sumbu y. Panjangnya= 2a
Sumbu minor Sumbu y. Panjangnya= 2b Sumbu y. Panjangnya= 2b
Contoh soal:
Diketahui pusat elips (0, 0)
Titik puncak (13, 0) ⇔ a = 13
Titik fokus (-12, 0) dan (12, 0)
⇔ c = 12
𝑏2
= π‘Ž2
βˆ’ 𝑐2
= 132
βˆ’ 122
= 169 – 144
= 25
b = 25 = 5
Tentukan persamaan elips dengan titik puncaknya (13, 0) dan fokus
F1 (-12, 0) dan F2(12, 0).
Penyelesaian:
Sumbu utama adalah sumbu x, sehingga persamaan elipsnya adalah:
π‘₯2
132 +
𝑦2
52 = 1 atau
π‘₯2
169
+
𝑦2
25
= 1
Tabel Persamaan Elips dengan Titik Pusat(p, q)
Keterangan Elips Horizontal Elips Vertikal
Persamaan elips
(π‘₯ βˆ’ 𝑝)2
π‘Ž2
+
(𝑦 βˆ’ π‘ž)2
𝑏2
= 1
(π‘₯ βˆ’ 𝑝)2
𝑏2
+
(𝑦 βˆ’ π‘ž)2
π‘Ž2
= 1
Fokus (p + c, q), (p - c, q) (p, q + c), (p, q - c)
Puncak (p + a, q), (p - a, q) (p, q + b), (p, q - b)
Latus Rectum
2𝑏2
π‘Ž
2𝑏2
π‘Ž
Direktris x = pΒ±
π‘Ž2
𝑐
y = qΒ±
π‘Ž2
𝑐
Eksentrisitas e=
𝑐
π‘Ž
e=
𝑐
π‘Ž
Panjang sumbu mayor 2a 2a
Panjang sumbu minor 2b 2b
Contoh soal:
Tentukan titik pusat, titik fokus, titik puncak dan panjang latus rectum dari
elips yang mempunyai persamaan
π‘₯βˆ’2 2
25
+
𝑦+1 2
9
= 1
Penyelesaian:
π‘Ž2
= 25 ↔ π‘Ž = 5
𝑏2
= 9 ↔ 𝑏 = 3
Titik pusat (p, q) = (2, -1)
Elips ini adalah elips horizontal karena a > b.
Titik fokus (p + c, q), (p - c, q)
c = π‘Ž2 βˆ’ 𝑏2 = 25 βˆ’ 9 = 4
Jadi, titik fokus β†’ 6, βˆ’1 dan βˆ’2, βˆ’1
Titik puncak (p + a, q), (p - a, q) β†’
7, βˆ’1 dan βˆ’3, βˆ’1
Panjang latus rectum:
LR =
2𝑏2
π‘Ž
=
2(3)2
5
=
18
5
LR =
18
5
3. Bentuk Umum Persamaan Elips
Hubungan antara persamaan Ax2 + By2 + Cx + Dy + E = 0 dengan
persamaan
(π‘₯βˆ’π‘š)2
π‘Ž2 +
(π‘¦βˆ’π‘›)2
𝑏2 = 1, adalah sebagai berikut:
Jika A > B, maka A = a2, B = b2 , C = -2a2 m, D = -2b2 n,
E = a2m2 + b2n2 - a2b2
Jika A < B, maka A = b2, B = a2 , C = -2b2 m, D = -2a2 n,
E = b2m2 + a2n2 - a2b2
Ax2 + By2 + Cx + Dy + E = 0
Tentukan titik pusat dan fokus dari elips yang memiliki
Persamaan 4x2+ 9y2-16x+ 18y -11=0.
JAWAB :
Diketahui persamaan elips: 4x2+ 9y2 -16x+ 18y -11=0.
A=4, B= 9, C= -16, D=18, E= -11
𝑏2
= A = 4 ⇔ b = 2
π‘Ž2
= B = 9 ⇔ a = 3
C = -2b2m D = -2a2n
-16 = -2.4.m 18 = -2.9.n
-16 = -8m 18 = -18n
2 = m -1 = n
Pusat P(m, n) ⇔ P(2, -1)
Fokus F1 (m-c, n) = F1
Jawab:
Contoh soal:
F2 F2
𝑐2
= π‘Ž2
βˆ’ 𝑏2
= 9 βˆ’ 4
c = 5
Direktrik dan
Eksentrisitet
04
A. DIREKTRIK
Definisi:
Direktrik/direktris adalah sebuah garis arah yang
tegak lurus dengan sumbu mayor dan berada di luar
elips.
Persamaan Direktris:
Keterangan Elips Horizontal Elips Vertikal
Titik Pusat (0,0) x = Β±
π‘Ž2
𝑐
y =Β±
π‘Ž2
𝑐
Titik Pusat (p,q) x = pΒ±
π‘Ž2
𝑐
y = qΒ±
π‘Ž2
𝑐
B. EKSENTRISITET
Eksentrisitet/eksentrisitas menggambarkan seberapa pipih suatu elips
tersebut. Eksentrisitas bisa dirumuskan sebagai jarak antara pusat
elips ke 𝐹1 dibagi dengan a.
Misal titik pusatnya adalah P:
e =
𝑃.𝐹1
π‘Ž
=
𝑃.𝐹2
π‘Ž
Jarak antara P ke 𝐹1 adalah c. Maka,
e =
𝑐
π‘Ž
Tentukan persamaan direktris daan eksentrisitas dari persamaan elips
(π‘₯βˆ’2)2
25
+
(𝑦+1)2
9
= 1
Penyelesaian:
Contoh soal:
π‘Ž2
= 25 ↔ π‘Ž = 5
𝑏2
= 9 ↔ 𝑏 = 3
Titik pusat (p,q) = (2, -1)
Mencari direktris:
π‘₯ = 𝑝 Β±
π‘Ž2
𝑐
x = 2 +
52
4
=
33
4
dan
x = 2 -
52
4
= βˆ’
17
4
Mencari eksentrisitas:
𝑒 =
𝑐
π‘Ž
=
4
5
Garis dan Elips
05
Kedudukan garis terhadap elips
dibagi ke dalam tiga kondisi. Ketiga
kondisi kedudukan garis terhadap
elips meliputi: garis tidak memotong
elips, garis memotong elips di satu
titik (menyinggung elips), dan garis
memotong elips di dua titik.
05. Kedudukan Garis
Terhadap Elips
Garis dikatakan tidak memotong elips berarti kedudukan garis dan elips saling
lepas, sehingga keduanya tidak memiliki titik potong. Untuk kedudukan garis terhadap
elips yang berpotongan pada satu titik atau menyingggung elips, antara titik dan
elips memiliki satu titik potong. Sedangkan garis yang berpotongan dengan elips
pada dua titik artinya garis dan elips memiliki dua titik yang sama-sama dilewati
keduanya.
Sebuah garis dikatakan tidak memotong
elips jika garis dan elips tidak memiliki titik
potong, keduanya saling lepas. Kita dapat
mengetahui garis tidak memotong elips dari
nilai diskriminannya. Jika nilai diskriminan
elips kurang dari nol (D < 0 ) maka garis
dan elips saling lepas. Dengan kata lain,
garis tidak memotong elips.
a. Garis Tidak Memotong Elips
Kedudukan garis terhadap elips yang akan
dibahas di sini adalah garis memotong elips
pada satu titik. Atau dapat juga dikatakan
dengan garis menyinggung elips. Sebuah garis
dikatakan menyinggung elips jika hanya
memiliki satu titik potong. Garis memotong
elips di satu titik dapat dilihat jika nilai
dikriminannya sama dengan nol, D = 0.
b. Garis Memotong Elips di Satu Titik (Menyinggung Elips)
Berikutnya adalah ulasan kedudukan
garis terhadap elips untuk garis memotong
elips di dua titik. Garis yang memotong
elips di dua titik, artinya memiliki dua
buah titik yang sama-sama dilalui, baik
oleh garis atau elips. Kriteria garis
memotong elips di dua titik dapat dilihat
dari nilai diskriminannya yang lebih besar
dari nol, D > 0.
c. Garis Memotong Elips di Dua Titik
Tentukan kedudukan garis y = 2x + 3 pada elips dengan
persamaan seperti berikut.
Pertama, kita akan menentukan kedudukan garis y = 2x + 3
terhadap elips dengan melihat nilai diskriminannya.
Contoh soal:
Substitusi persamaan garis y = 2x + 3 pada persamaan elips:
Dari persamaan kuadrat yang didapat di atas,
diperoleh nilai a = 5, b = 7, dan c = 2.
Selanjutnya akan ditentukan nilai
diskriminannya.
Nilai diskriminan (D):
D = b2 – 4ac
D = 72 – 4(5)(2)
D = 49 – 40 = 9
Bedasarkan hasil perhitungan di atas, nilai
diskriminannya adalah 9 (D > 0). Sehingga,
kesimpulannya adalah garis memotong elips di
dua titik.
Terlihat bahwa garis y = 2x + 3 memotong elips di dua titik.
Garis Singgung
Elips
06
a. Persamaan Garis Singgung Elips di Titik P(π’™πŸ, π’šπŸ)
Persamaan Elips
Persamaan Garis Singgung
Melalui titik (π’™πŸ, π’šπŸ) Dengan gradien p
π’™πŸ
π’‚πŸ
+
π’šπŸ
π’ƒπŸ
= 𝟏
π’™πŸπ’™
π’‚πŸ
+
π’šπŸπ’š
π’ƒπŸ
= 𝟏 π’š = 𝒑𝒙 Β± π’‚πŸπ’‘πŸ + π’ƒπŸ
π’™πŸ
π’ƒπŸ
+
π’šπŸ
π’‚πŸ
= 𝟏
π’™πŸπ’™
π’ƒπŸ
+
π’šπŸπ’š
π’‚πŸ
= 𝟏 π’š = 𝒑𝒙 Β± π’‚πŸ + π’‘πŸπ’ƒπŸ
6. Persamaan Garis Singgung Elips
Tentukan persamaan garis singgung elips berikut,
x2
28
+
y2
21
= 1, pada titik (4, 3)!
Contoh soal:
Tentukan persamaan garis singgung elips berikut,
x2
22
+
y2
3
= 1, dengan gradien 1!
Contoh soal:
Penyelesaian:
⇔ π‘Ž2
= 22, 𝑏2
= 3, dan p = 1
Persamaan garis singgung :
π’š = 𝒑𝒙 Β± π’‚πŸπ’‘πŸ + π’ƒπŸ
⇔𝑦 = π‘₯ Β± 22.1 + 3
⇔𝑦 = π‘₯ Β± 25
⇔𝑦 = π‘₯ Β± 5
⇔y = x + 5 dan y = x - 5
b. Persamaan Garis Singgung Elips di titik P(m, n)
Persamaan Elips
Persamaan Garis Singgung
Melalui titik(π’™πŸ, π’šπŸ) Dengan gradien p
(𝐱 βˆ’ 𝐦)𝟐
𝐚𝟐
+
(𝐲 βˆ’ 𝐧)𝟐
π›πŸ
= 𝟏
(π’™πŸ βˆ’ π’Ž)(𝒙 βˆ’ π’Ž)
π’‚πŸ
+
(π’šπŸβˆ’π’)(π’š βˆ’ 𝒏)
π’ƒπŸ
= 𝟏 π’š βˆ’ 𝒏 = 𝒑(𝒙 βˆ’ π’Ž) Β± π’‚πŸπ’‘πŸ + π’ƒπŸ
(𝐱 βˆ’ 𝐦)𝟐
π›πŸ
+
(𝐲 βˆ’ 𝐧)𝟐
𝐚𝟐
= 𝟏
(π’™πŸβˆ’π’Ž)(𝒙 βˆ’ π’Ž)
π’ƒπŸ
+
(π’šπŸβˆ’π’)(π’š βˆ’ 𝒏)
π’‚πŸ
= 𝟏 π’š βˆ’ 𝒏 = 𝒑(𝒙 βˆ’ π’Ž) Β± π’‚πŸ + π’‘πŸπ’ƒπŸ
Tentukan persamaan garis singgung elips
berikut
(xβˆ’1)2
18
+
(y+2)2
9
= 1, pada titik (5, -3)!
Contoh soal:
Penyelesaian:
Pusat (m, n)⇔ (1, -2)
(5, -3)⇔ x1 = 5 dan y1 = -3
Persamaan garis singgung :
(π±πŸβˆ’π¦)(𝐱 βˆ’ 𝐦)
𝐚𝟐
+
(𝐲𝟏 βˆ’ 𝐧)(𝐲 βˆ’ 𝐧)
π›πŸ
= 𝟏
⇔
(5βˆ’1)(xβˆ’1)
18
+
(βˆ’3+2)(y+2)
9
= 1
⇔
4(xβˆ’1)
18
+
βˆ’(y+2)
9
= 1
⇔
2(xβˆ’1)
9
+
βˆ’(y+2)
9
= 1
⇔ 2(x – 1) - (y + 2) = 9
⇔ 2x – 2 – y – 2 = 9
⇔ 2x – y = 9 + 4
⇔ 2x – y = 13
Tentukan persamaan garis singgung elips
(x+3)2
15
+
(yβˆ’4)2
4
= 1, dengan gradien 2
Contoh soal:
Penyelesaian:
m = -3, n = 4, π‘Ž2
= 15, 𝑏2
= 4, dan p = 2
Persamaan garis singgung:
π’š βˆ’ 𝒏 = 𝒑(𝒙 βˆ’ π’Ž) Β± π’‚πŸπ’‘πŸ + π’ƒπŸ
⇔𝑦 βˆ’ 4 = 2(π‘₯ + 3) Β± 15.22 + 4
⇔𝑦 βˆ’ 4 = 2(π‘₯ + 3) Β± 64
⇔y = 2x + 6 Β± 8 + 4
⇔y = 2x + 18 dan y = 2x + 2
β€”S. Gudder
β€œInti dari matematika adalah untuk tidak
membuat hal-hal sederhana menjadi
rumit, tetapi untuk membuat hal-hal
rumit menjadi sederhana.”
TERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat

More Related Content

Similar to Persamaan Elips

Materi Irisankerucut PPT
Materi Irisankerucut  PPTMateri Irisankerucut  PPT
Materi Irisankerucut PPTAkhmad Puryanto
Β 
Lingkaran
Lingkaran Lingkaran
Lingkaran fauz1
Β 
Irisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docxIrisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docxAmarsIFa97
Β 
Irisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docxIrisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docxAmarsIFa97
Β 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinatmiaag
Β 
irisan kerucut,bola,dan tabung
irisan kerucut,bola,dan tabungirisan kerucut,bola,dan tabung
irisan kerucut,bola,dan tabungAndesva dansi
Β 
Makalah irisan kerucut
Makalah irisan kerucutMakalah irisan kerucut
Makalah irisan kerucutEsir R UKI Toraja
Β 
Chapter 5-irisan-kerucut1
Chapter 5-irisan-kerucut1Chapter 5-irisan-kerucut1
Chapter 5-irisan-kerucut1puputretnowati89
Β 
Chapter 5-irisan-kerucut1
Chapter 5-irisan-kerucut1Chapter 5-irisan-kerucut1
Chapter 5-irisan-kerucut1puputretnowati89
Β 
Kalkulus lanjut 001
Kalkulus lanjut 001Kalkulus lanjut 001
Kalkulus lanjut 001Gold Dayona
Β 
Review Matematika SMA
Review Matematika SMAReview Matematika SMA
Review Matematika SMAbagustris
Β 
Persamaan Lingkaran Materi SMA Materi dan Contoh Soal
Persamaan Lingkaran Materi SMA Materi dan Contoh SoalPersamaan Lingkaran Materi SMA Materi dan Contoh Soal
Persamaan Lingkaran Materi SMA Materi dan Contoh SoalAmretaSanjwn
Β 
Makalah geometri koordinat
Makalah geometri koordinatMakalah geometri koordinat
Makalah geometri koordinatyudi230991
Β 
Irisian kerucut (suci amaliah)
Irisian kerucut (suci amaliah)Irisian kerucut (suci amaliah)
Irisian kerucut (suci amaliah)MathFour
Β 
Persamaan garis singgung
Persamaan garis singgungPersamaan garis singgung
Persamaan garis singgungupt ppp
Β 
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsi
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsiFungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsi
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsiFebrinaNababan
Β 
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaranPPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkarantrisno direction
Β 

Similar to Persamaan Elips (20)

Materi Irisankerucut PPT
Materi Irisankerucut  PPTMateri Irisankerucut  PPT
Materi Irisankerucut PPT
Β 
Lingkaran
Lingkaran Lingkaran
Lingkaran
Β 
Irisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docxIrisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docx
Β 
Irisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docxIrisan Kerucut.docx
Irisan Kerucut.docx
Β 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinat
Β 
irisan kerucut,bola,dan tabung
irisan kerucut,bola,dan tabungirisan kerucut,bola,dan tabung
irisan kerucut,bola,dan tabung
Β 
Makalah irisan kerucut
Makalah irisan kerucutMakalah irisan kerucut
Makalah irisan kerucut
Β 
Chapter 5-irisan-kerucut1
Chapter 5-irisan-kerucut1Chapter 5-irisan-kerucut1
Chapter 5-irisan-kerucut1
Β 
Chapter 5-irisan-kerucut1
Chapter 5-irisan-kerucut1Chapter 5-irisan-kerucut1
Chapter 5-irisan-kerucut1
Β 
Kalkulus lanjut 001
Kalkulus lanjut 001Kalkulus lanjut 001
Kalkulus lanjut 001
Β 
Review Matematika SMA
Review Matematika SMAReview Matematika SMA
Review Matematika SMA
Β 
Persamaan Lingkaran Materi SMA Materi dan Contoh Soal
Persamaan Lingkaran Materi SMA Materi dan Contoh SoalPersamaan Lingkaran Materi SMA Materi dan Contoh Soal
Persamaan Lingkaran Materi SMA Materi dan Contoh Soal
Β 
Makalah geometri koordinat
Makalah geometri koordinatMakalah geometri koordinat
Makalah geometri koordinat
Β 
Irisian kerucut (suci amaliah)
Irisian kerucut (suci amaliah)Irisian kerucut (suci amaliah)
Irisian kerucut (suci amaliah)
Β 
Persamaan garis singgung
Persamaan garis singgungPersamaan garis singgung
Persamaan garis singgung
Β 
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsi
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsiFungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsi
Fungsi Linear dan pengertian nya, berbagai macam fungsi
Β 
Makalah geometri
Makalah geometriMakalah geometri
Makalah geometri
Β 
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaranPPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
Β 
Parabola
ParabolaParabola
Parabola
Β 
Fungsi non linear
Fungsi non linearFungsi non linear
Fungsi non linear
Β 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
Β 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
Β 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
Β 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
Β 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
Β 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
Β 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
Β 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
Β 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
Β 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
Β 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Β 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Β 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Β 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
Β 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Β 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
Β 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Β 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Β 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
Β 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Β 

Persamaan Elips

  • 2. Anggota Kelompok 3 Atika Luthfiyatil Fathinah Caca Istiqomah 12218005 12218017 Rizky Aris Akbar 12218007 Sabila Gitry Haslin 12218015 01 02 03 04
  • 3. ELLIPS Definisi Elips Melukis Elips Persamaan Elips Direktrik dan Eksentrisitet 01 02 06 04 05 Garis dan Elips 03 Garis Singgung Elips
  • 5. 1. Definisi Elips Elips adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu adalah tetap. Kedua titik tertentu itu disebut fokus.
  • 8. 1. (F1dan F2) disebut fokus. Jika T adalah sembarang titik pada elips, maka TF1 + TF2 = 2a. F1F2 = 2c, dengan 2a > 2c 2. A1A2 merupakan sumbu panjang (sumbu mayor) yang panjangnya sama dengan jarak tetap yaitu 2a. B1B2 merupakan sumbu pendek (sumbu minor) yang panjangnya sama dengan 2b. Sumbu yang melalui pusat dari B Karena itu a > b. 3. Latus rectum yaitu segmen garis yang melaui titik fokus, tegak lurus sumbu mayor, dan melalui fokus (DE dan KL) Panjang latus rectum DE = KL = 2𝑏2 π‘Ž 4. Titik pusat (P) yaitu titik potong sumbu mayor dengan sumbu minor. 5. Titik puncak elips yaitu A1, A2, B1, dan B2 Keterangan:
  • 9. Jika (a > b) maka elips horizontal. Jika (b > a) maka elips vertikal.
  • 11. Tabel Persamaan Elips dengan Titik Pusat (0, 0) Keterangan Elips Horizontal Elips Vertikal Persamaan elips π’™πŸ π’‚πŸ + π’šπŸ π’ƒπŸ = 𝟏 π’™πŸ π’ƒπŸ + π’šπŸ π’‚πŸ = 𝟏 Fokus (-c, 0), (c, 0) (0, -c), (0, c) Puncak (-a, 0), (a, 0) (0, -a), (0, c) LR 2𝑏2 π‘Ž 2𝑏2 π‘Ž Direktris (garis arah) x =Β± π‘Ž2 𝑐 y =Β± π‘Ž2 𝑐 Eksentrisitas e = 𝑐 π‘Ž e = 𝑐 π‘Ž Sumbu mayor Sumbu x. Panjangnya= 2a Sumbu y. Panjangnya= 2a Sumbu minor Sumbu y. Panjangnya= 2b Sumbu y. Panjangnya= 2b
  • 12. Contoh soal: Diketahui pusat elips (0, 0) Titik puncak (13, 0) ⇔ a = 13 Titik fokus (-12, 0) dan (12, 0) ⇔ c = 12 𝑏2 = π‘Ž2 βˆ’ 𝑐2 = 132 βˆ’ 122 = 169 – 144 = 25 b = 25 = 5 Tentukan persamaan elips dengan titik puncaknya (13, 0) dan fokus F1 (-12, 0) dan F2(12, 0). Penyelesaian: Sumbu utama adalah sumbu x, sehingga persamaan elipsnya adalah: π‘₯2 132 + 𝑦2 52 = 1 atau π‘₯2 169 + 𝑦2 25 = 1
  • 13. Tabel Persamaan Elips dengan Titik Pusat(p, q) Keterangan Elips Horizontal Elips Vertikal Persamaan elips (π‘₯ βˆ’ 𝑝)2 π‘Ž2 + (𝑦 βˆ’ π‘ž)2 𝑏2 = 1 (π‘₯ βˆ’ 𝑝)2 𝑏2 + (𝑦 βˆ’ π‘ž)2 π‘Ž2 = 1 Fokus (p + c, q), (p - c, q) (p, q + c), (p, q - c) Puncak (p + a, q), (p - a, q) (p, q + b), (p, q - b) Latus Rectum 2𝑏2 π‘Ž 2𝑏2 π‘Ž Direktris x = pΒ± π‘Ž2 𝑐 y = qΒ± π‘Ž2 𝑐 Eksentrisitas e= 𝑐 π‘Ž e= 𝑐 π‘Ž Panjang sumbu mayor 2a 2a Panjang sumbu minor 2b 2b
  • 14. Contoh soal: Tentukan titik pusat, titik fokus, titik puncak dan panjang latus rectum dari elips yang mempunyai persamaan π‘₯βˆ’2 2 25 + 𝑦+1 2 9 = 1 Penyelesaian: π‘Ž2 = 25 ↔ π‘Ž = 5 𝑏2 = 9 ↔ 𝑏 = 3 Titik pusat (p, q) = (2, -1) Elips ini adalah elips horizontal karena a > b. Titik fokus (p + c, q), (p - c, q) c = π‘Ž2 βˆ’ 𝑏2 = 25 βˆ’ 9 = 4 Jadi, titik fokus β†’ 6, βˆ’1 dan βˆ’2, βˆ’1 Titik puncak (p + a, q), (p - a, q) β†’ 7, βˆ’1 dan βˆ’3, βˆ’1 Panjang latus rectum: LR = 2𝑏2 π‘Ž = 2(3)2 5 = 18 5 LR = 18 5
  • 15. 3. Bentuk Umum Persamaan Elips Hubungan antara persamaan Ax2 + By2 + Cx + Dy + E = 0 dengan persamaan (π‘₯βˆ’π‘š)2 π‘Ž2 + (π‘¦βˆ’π‘›)2 𝑏2 = 1, adalah sebagai berikut: Jika A > B, maka A = a2, B = b2 , C = -2a2 m, D = -2b2 n, E = a2m2 + b2n2 - a2b2 Jika A < B, maka A = b2, B = a2 , C = -2b2 m, D = -2a2 n, E = b2m2 + a2n2 - a2b2 Ax2 + By2 + Cx + Dy + E = 0
  • 16. Tentukan titik pusat dan fokus dari elips yang memiliki Persamaan 4x2+ 9y2-16x+ 18y -11=0. JAWAB : Diketahui persamaan elips: 4x2+ 9y2 -16x+ 18y -11=0. A=4, B= 9, C= -16, D=18, E= -11 𝑏2 = A = 4 ⇔ b = 2 π‘Ž2 = B = 9 ⇔ a = 3 C = -2b2m D = -2a2n -16 = -2.4.m 18 = -2.9.n -16 = -8m 18 = -18n 2 = m -1 = n Pusat P(m, n) ⇔ P(2, -1) Fokus F1 (m-c, n) = F1 Jawab: Contoh soal: F2 F2 𝑐2 = π‘Ž2 βˆ’ 𝑏2 = 9 βˆ’ 4 c = 5
  • 18. A. DIREKTRIK Definisi: Direktrik/direktris adalah sebuah garis arah yang tegak lurus dengan sumbu mayor dan berada di luar elips.
  • 19. Persamaan Direktris: Keterangan Elips Horizontal Elips Vertikal Titik Pusat (0,0) x = Β± π‘Ž2 𝑐 y =Β± π‘Ž2 𝑐 Titik Pusat (p,q) x = pΒ± π‘Ž2 𝑐 y = qΒ± π‘Ž2 𝑐
  • 20. B. EKSENTRISITET Eksentrisitet/eksentrisitas menggambarkan seberapa pipih suatu elips tersebut. Eksentrisitas bisa dirumuskan sebagai jarak antara pusat elips ke 𝐹1 dibagi dengan a. Misal titik pusatnya adalah P: e = 𝑃.𝐹1 π‘Ž = 𝑃.𝐹2 π‘Ž Jarak antara P ke 𝐹1 adalah c. Maka, e = 𝑐 π‘Ž
  • 21. Tentukan persamaan direktris daan eksentrisitas dari persamaan elips (π‘₯βˆ’2)2 25 + (𝑦+1)2 9 = 1 Penyelesaian: Contoh soal: π‘Ž2 = 25 ↔ π‘Ž = 5 𝑏2 = 9 ↔ 𝑏 = 3 Titik pusat (p,q) = (2, -1) Mencari direktris: π‘₯ = 𝑝 Β± π‘Ž2 𝑐 x = 2 + 52 4 = 33 4 dan x = 2 - 52 4 = βˆ’ 17 4 Mencari eksentrisitas: 𝑒 = 𝑐 π‘Ž = 4 5
  • 23. Kedudukan garis terhadap elips dibagi ke dalam tiga kondisi. Ketiga kondisi kedudukan garis terhadap elips meliputi: garis tidak memotong elips, garis memotong elips di satu titik (menyinggung elips), dan garis memotong elips di dua titik. 05. Kedudukan Garis Terhadap Elips
  • 24. Garis dikatakan tidak memotong elips berarti kedudukan garis dan elips saling lepas, sehingga keduanya tidak memiliki titik potong. Untuk kedudukan garis terhadap elips yang berpotongan pada satu titik atau menyingggung elips, antara titik dan elips memiliki satu titik potong. Sedangkan garis yang berpotongan dengan elips pada dua titik artinya garis dan elips memiliki dua titik yang sama-sama dilewati keduanya.
  • 25. Sebuah garis dikatakan tidak memotong elips jika garis dan elips tidak memiliki titik potong, keduanya saling lepas. Kita dapat mengetahui garis tidak memotong elips dari nilai diskriminannya. Jika nilai diskriminan elips kurang dari nol (D < 0 ) maka garis dan elips saling lepas. Dengan kata lain, garis tidak memotong elips. a. Garis Tidak Memotong Elips
  • 26. Kedudukan garis terhadap elips yang akan dibahas di sini adalah garis memotong elips pada satu titik. Atau dapat juga dikatakan dengan garis menyinggung elips. Sebuah garis dikatakan menyinggung elips jika hanya memiliki satu titik potong. Garis memotong elips di satu titik dapat dilihat jika nilai dikriminannya sama dengan nol, D = 0. b. Garis Memotong Elips di Satu Titik (Menyinggung Elips)
  • 27. Berikutnya adalah ulasan kedudukan garis terhadap elips untuk garis memotong elips di dua titik. Garis yang memotong elips di dua titik, artinya memiliki dua buah titik yang sama-sama dilalui, baik oleh garis atau elips. Kriteria garis memotong elips di dua titik dapat dilihat dari nilai diskriminannya yang lebih besar dari nol, D > 0. c. Garis Memotong Elips di Dua Titik
  • 28. Tentukan kedudukan garis y = 2x + 3 pada elips dengan persamaan seperti berikut. Pertama, kita akan menentukan kedudukan garis y = 2x + 3 terhadap elips dengan melihat nilai diskriminannya. Contoh soal:
  • 29. Substitusi persamaan garis y = 2x + 3 pada persamaan elips:
  • 30. Dari persamaan kuadrat yang didapat di atas, diperoleh nilai a = 5, b = 7, dan c = 2. Selanjutnya akan ditentukan nilai diskriminannya. Nilai diskriminan (D): D = b2 – 4ac D = 72 – 4(5)(2) D = 49 – 40 = 9 Bedasarkan hasil perhitungan di atas, nilai diskriminannya adalah 9 (D > 0). Sehingga, kesimpulannya adalah garis memotong elips di dua titik. Terlihat bahwa garis y = 2x + 3 memotong elips di dua titik.
  • 32. a. Persamaan Garis Singgung Elips di Titik P(π’™πŸ, π’šπŸ) Persamaan Elips Persamaan Garis Singgung Melalui titik (π’™πŸ, π’šπŸ) Dengan gradien p π’™πŸ π’‚πŸ + π’šπŸ π’ƒπŸ = 𝟏 π’™πŸπ’™ π’‚πŸ + π’šπŸπ’š π’ƒπŸ = 𝟏 π’š = 𝒑𝒙 Β± π’‚πŸπ’‘πŸ + π’ƒπŸ π’™πŸ π’ƒπŸ + π’šπŸ π’‚πŸ = 𝟏 π’™πŸπ’™ π’ƒπŸ + π’šπŸπ’š π’‚πŸ = 𝟏 π’š = 𝒑𝒙 Β± π’‚πŸ + π’‘πŸπ’ƒπŸ 6. Persamaan Garis Singgung Elips
  • 33. Tentukan persamaan garis singgung elips berikut, x2 28 + y2 21 = 1, pada titik (4, 3)! Contoh soal:
  • 34. Tentukan persamaan garis singgung elips berikut, x2 22 + y2 3 = 1, dengan gradien 1! Contoh soal: Penyelesaian: ⇔ π‘Ž2 = 22, 𝑏2 = 3, dan p = 1 Persamaan garis singgung : π’š = 𝒑𝒙 Β± π’‚πŸπ’‘πŸ + π’ƒπŸ ⇔𝑦 = π‘₯ Β± 22.1 + 3 ⇔𝑦 = π‘₯ Β± 25 ⇔𝑦 = π‘₯ Β± 5 ⇔y = x + 5 dan y = x - 5
  • 35. b. Persamaan Garis Singgung Elips di titik P(m, n) Persamaan Elips Persamaan Garis Singgung Melalui titik(π’™πŸ, π’šπŸ) Dengan gradien p (𝐱 βˆ’ 𝐦)𝟐 𝐚𝟐 + (𝐲 βˆ’ 𝐧)𝟐 π›πŸ = 𝟏 (π’™πŸ βˆ’ π’Ž)(𝒙 βˆ’ π’Ž) π’‚πŸ + (π’šπŸβˆ’π’)(π’š βˆ’ 𝒏) π’ƒπŸ = 𝟏 π’š βˆ’ 𝒏 = 𝒑(𝒙 βˆ’ π’Ž) Β± π’‚πŸπ’‘πŸ + π’ƒπŸ (𝐱 βˆ’ 𝐦)𝟐 π›πŸ + (𝐲 βˆ’ 𝐧)𝟐 𝐚𝟐 = 𝟏 (π’™πŸβˆ’π’Ž)(𝒙 βˆ’ π’Ž) π’ƒπŸ + (π’šπŸβˆ’π’)(π’š βˆ’ 𝒏) π’‚πŸ = 𝟏 π’š βˆ’ 𝒏 = 𝒑(𝒙 βˆ’ π’Ž) Β± π’‚πŸ + π’‘πŸπ’ƒπŸ
  • 36. Tentukan persamaan garis singgung elips berikut (xβˆ’1)2 18 + (y+2)2 9 = 1, pada titik (5, -3)! Contoh soal: Penyelesaian: Pusat (m, n)⇔ (1, -2) (5, -3)⇔ x1 = 5 dan y1 = -3 Persamaan garis singgung : (π±πŸβˆ’π¦)(𝐱 βˆ’ 𝐦) 𝐚𝟐 + (𝐲𝟏 βˆ’ 𝐧)(𝐲 βˆ’ 𝐧) π›πŸ = 𝟏 ⇔ (5βˆ’1)(xβˆ’1) 18 + (βˆ’3+2)(y+2) 9 = 1 ⇔ 4(xβˆ’1) 18 + βˆ’(y+2) 9 = 1 ⇔ 2(xβˆ’1) 9 + βˆ’(y+2) 9 = 1 ⇔ 2(x – 1) - (y + 2) = 9 ⇔ 2x – 2 – y – 2 = 9 ⇔ 2x – y = 9 + 4 ⇔ 2x – y = 13
  • 37. Tentukan persamaan garis singgung elips (x+3)2 15 + (yβˆ’4)2 4 = 1, dengan gradien 2 Contoh soal: Penyelesaian: m = -3, n = 4, π‘Ž2 = 15, 𝑏2 = 4, dan p = 2 Persamaan garis singgung: π’š βˆ’ 𝒏 = 𝒑(𝒙 βˆ’ π’Ž) Β± π’‚πŸπ’‘πŸ + π’ƒπŸ ⇔𝑦 βˆ’ 4 = 2(π‘₯ + 3) Β± 15.22 + 4 ⇔𝑦 βˆ’ 4 = 2(π‘₯ + 3) Β± 64 ⇔y = 2x + 6 Β± 8 + 4 ⇔y = 2x + 18 dan y = 2x + 2
  • 38. β€”S. Gudder β€œInti dari matematika adalah untuk tidak membuat hal-hal sederhana menjadi rumit, tetapi untuk membuat hal-hal rumit menjadi sederhana.”