Dokumen tersebut merupakan materi pelajaran tentang konsep-konsep geometri bidang meliputi lingkaran, elips, parabola, dan hiperbola. Materi tersebut disusun oleh Markus Yuniarto untuk siswa kelas XI MIA dan mencakup penjelasan konsep, contoh soal, dan latihan soal.
3. SMA Santa Angela Bandung
3
Marcoes XI MIA Peminatan
Glosarium
Istilah Keterangan
Lingkaran Himpunan titik-titik (pada bidang datar) yang
memiliki jarak tetap terhadap suatu titik tertentu.
Selanjutnya titik itu disebut pusat lingkaran.
Jari jari
lingkaran
Ruas garis yang menghubungkan tiap-tiap titik
pada lingkaran dan titik pusat lingkaran.
Ellips Himpunan titik-titik (pada bidang datar) yang
jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu tetap
besarnya.
Parabola Himpunan titik-titik (pada bidang datar) yang
memiliki jarak tetap terhadap suatu titik tertentu
dan suatu garis tertentu pula. Titik itu disebut
fokus parabola, sedangkan garis itu disebut garis
arah atau A direktriks. Parabola dapat dilukis
jika diketahui garis arah dan titik fokus yang
terletak pada suatu garis.
Hiperbola Himpunan titik-titik (pada bidang datar) yang
selisih jaraknya terhadap dua titik tertentu tetap
besarnya. Selanjutnya dua titik itu disebut Titik
Fokus Hiperbola.
4. SMA Santa Angela Bandung
4
Marcoes XI MIA Peminatan
Irisan Kerucut
Terdapat 4 macam irisan kerucut: lingkaran, parabola,elips, hiperbola
A. Lingkaran
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama
terhadap suatu titik tertentu.
Titik tertentu itu disebut pusat lingkaran
Jarak yang sama itu disebut jari-jari/radius (r)
Luas lingkaran = π.r2
(r = jari-jari)
Ex. 1:
Lingkaran dengan pusat (0, 0) dan jari-jari 2
5. SMA Santa Angela Bandung
5
Marcoes XI MIA Peminatan
Persamaan lingkaran berpusat di titik O(0,0) dan berjari-jari r
Ex. 2:
Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di titik O(0,0) dan :
a. Berjari-jari 2
b. Melalui titik A(3, 4)
6. SMA Santa Angela Bandung
6
Marcoes XI MIA Peminatan
Persamaan lingkaran berpusat di titik P(a, b) dan berjari-jari r
Ex. 3 :
Tentukan persamaan lingkaran jika :
a. Berpusat di titik P(3, 2) dan berjari-jari 4
b. Berpusat di titik Q(2, -1) dan melalui titik R(5, 3)
7. SMA Santa Angela Bandung
7
Marcoes XI MIA Peminatan
B.Elips
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap
2 titik tertentu tetap.
Jumlah jarak itu = 2a (untuk elips horisontal) atau 2b (untuk
elips vertikal)
Kedua titik tetap itu disebut fokus (F) → jarak antara F1 dan F2
adalah 2c
Elips adalah tempat kedudukan semua titik yang perbandingan jaraknya
terhadap sebuah titik dan sebuah garis tetap = e (eksentrisitet), dimana
0 < e < 1
Titik itu adalah fokus (F), dan garis itu adalah garis arah.
Ruas garis yang melalui kedua fokus dan memotong elips
disebut sumbu mayor
Pusat elips adalah titik tengah F1 dan F2
Ruas garis yang melalui pusat, tegak lurus sumbu mayor dan
memotong elips disebut sumbu minor
Luas Elips = π.a.b (a = ½ panjang horisontal; b = ½ panjang vertikal)
Perhatikan unsur-unsur elips
a). Elips dengan titik pusat O(0, 0)
8. SMA Santa Angela Bandung
8
Marcoes XI MIA Peminatan
2b2
a
e
c
6. Eksentrisitas
a
7. Persamaan direktris : d1 = x = p
a
e
dan d2
x p
a
e
b). Elips dengan titik pusat P(p, q)
1. Titik fokus : F1(p – c, q) dan F2(p + c, q)
2. Titik puncak : A1(p – a, q) dan A2(p + a, q)
3. Sumbu mayor : A1A2 dengan panjnag 2a
4. Sumbu minor : B1B2 dengan panjang 2b
2b2
5. Panjang latus rectum L1L2 =
6. TF1 + TF2 = 2a a
7. Eksentrisitas e
c
a
8. Persamaan direktris : d1 = x = p
a
e
dan d2
x p
a
e
Ex. 4 :
Elips horisontal dengan pusat (0, 0), puncak-puncak (5, 0), (–5, 0), (0, 4),
(0, –4), fokus (3,0), (–3, 0), dan garis arah x = ±25/3
9. SMA Santa Angela Bandung
9
Marcoes XI MIA Peminatan
Elips vertikal dengan pusat (0, 0), puncak-puncak (√2, 0), (–√2, 0), (0, 2),
(0, –2), fokus (0,√2), (0, –√2), dan garis arah y = ±2√2/3
10. SMA Santa Angela Bandung
10
Marcoes XI MIA Peminatan
B1(0,b)
T(x,y)
A1(a,0) A2 (a,0)
B2 (0,b)
(x c)2
y2
(x c)2
y2
(x c)2
y2
(x c)2
y2
Persamaan Elips
1. Persamaan Elips yang berpusat di O(0, 0)
atau
x2
y2
a2
b2
1 , dengan a2
> b2
x2
y2
b2
a2
1, dengan a2
b2
11. SMA Santa Angela Bandung
11
Marcoes XI MIA Peminatan
2
Ex. 5 :
Tentukan persamaan elips dengan titik puncak P(13, 0) dan fokus F1(-
12, 0) dan F2(12, 0)
Ex. 6 :
Diketahui persamaan elips
x
y2
25 16
1 . Tentukan :
a. Titik titik puncaknya
b. Titik focusnya
c. Panjang sumbu mayor dan sumbu minor
12. SMA Santa Angela Bandung
12
Marcoes XI MIA Peminatan
Ex. 7 :
Tentukan persamaan elips yang berpusat di O(0, 0), dengan salah satu
focusnya (
grafiknya.
3, 0) dan panjang sumbu mayor 4 satuan. Kemudian lukis
2. Persamaan Elips yang Berpusat di P(h, k)
Persamaan :
(x h)2
a2
(y k)2
b2
atau
(x h)2
(y k)2
b2
a2
1
Ex. 8
Diketahui elips dengan persamaan
a. Pusat elips
(x 1)2
25
(y 4)2
9
1 . Tentukan :
b. Panjang sumbu mayor dan sumbu minor
c. Koordinat titik fokus
d. Koordinat titik puncak
1
13. SMA Santa Angela Bandung
13
Marcoes XI MIA Peminatan
Ex. 9
Diketahui elips dengan persamaan 4x2
9y2
48x 72y 144 0.
Tentukan :
a. Pusat elips
b. Panjang sumbu mayor dan sumbu minor
c. Koordinat titik fokus
d. Koordinat titik puncak
Ex. 10
Diketahui elips dengan persamaan 4x2
y2
8x 6y 9 0 .
Tentukan :
a. Pusat elips
b. Panjang sumbu mayor dan sumbu minor
c. Koordinat titik fokus
d. Koordinat titik puncak
Ex. 11
Diketahui elips dengan persamaan 4x2
9y2
16x 18y 11 0
Tentukan :
a. Pusat elips
b. Panjang sumbu mayor dan sumbu minor
c. Koordinat titik fokus
d. Koordinat titik puncak
14. SMA Santa Angela Bandung
14
Marcoes XI MIA Peminatan
2
Persamaan Garis Singgung
a. Persamaan Garis singgung melalui titik (x1 , y1 ) pada elips
x1 x
y1y
1atau (x1 m)(x m)
(y1 n)(y n)
a2
b2
Ex. 12
a2
b2
Tentukan PGS elips berikut :
a.
x
y
28 21
1 pada titik A(4, 3)
(x 1)2
b.
18
(y 2)2
9
1 pada titik B(5, -3)
2
15. SMA Santa Angela Bandung
15
Marcoes XI MIA Peminatan
2
2
2
b. Persamaan Garis singgung pada Elips dengan Gradien Tertentu
1). Untuk Elips dengan Pusat O(0,0)
Garis : y = mx + n dan elips
y mx
x
y2
a2
b2
1 , sehingga PGS:
atau elips
x
y2
b2
a2
1 , sehingga PGS : y mx
2). Untuk lips dengan Pusat P(h, k)
a. Untuk elips
(x h)2
a2
(y k)2
b2
1 dengan gradien m
PGS : y k m(x h)
b. Untuk elips
(x h)2
b2
(y k)2
a2
1 dengan gradien m
PGS : y k m(x h)
Ex. 13
Tentukan PGS pada elips :
a.
x
y
9 4
1yang gradiennya
2
3
b. 3x2
4y2
30x 8y 4 0 yang sejajar garis x – 2y + 3 =
a2
m2
b2
b2
m2
a2
a2
m2
b2
b2
m2
a2
2
16. SMA Santa Angela Bandung
16
Marcoes XI MIA Peminatan
2
2
2
2
2
Latihan 1
1. Tentukan kedudukan garis-garis berikut terhadap elips
a. 4y – 3x – 9 = 0
b. 7y – 8y – 56 = 0
c. x – 5 = 0
x
y2
25 9
2. Tentukan nilai k sehingga garis y + x + k = 0 menyinggung elips
x
y2
20 5
1 .
3. Diketahui persamaan elips 16x2
25y2
32x 100y 284 0 .
Tentukan kedudukan garis 3y – 4x – 2 = 0 terhadap elips tersebut.
4. Tentukan PGS pada elips di bawah ini yang melalui titik yang
ditentukan.
a. 10x2
36y2
360 di titik A(10, 0)
b.
x
y
16 9
1 di titik B(0, 9)
(x 3)2
c.
9
(y 4)2
16
1 di titik C(3, 4)
5. Tentukan PGS pada elips :
a.
x
y
9 8
b.
x
y
8 9
1 dengan gradien – 2
1 yang sejajar garis y = 3x – 7
c. 9x2
25y2
36x 50y 164 0 dengan gradien
1
2
d. 25x2
16y2
160y 0 yang sejajar dengan garis 2y – 3x + 1 = 0
1
2
2
2
17. SMA Santa Angela Bandung
17
Marcoes XI MIA Peminatan
B. Parabola
Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama
terhadap sebuah titik dan sebuah garis tertentu.
Titik itu disebut fokus/titik api (F)
Garis tertentu itu disebut garis direktris/garis arah
Garis yang melalui F dan tegak lurus dengan garis arah disebut
sumbu simetri parabola
Titik potong parabola dengan sumbu simetri disebut puncak
parabola
Tali busur terpendek yang melalui F disebut Latus Rectum →
tegak lurus dengan sumbu simetri
Ex. 1:
Parabola horisontal dengan puncak (0,0), fokus (1, 0), dan garis arah x =
–1
Parabola vertikal dengan puncak (0,0), fokus (0, 1), dan garis arah y = –1
18. SMA Santa Angela Bandung
18
Marcoes XI MIA Peminatan
Hiperbola
(1) Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang selisih jaraknya
terhadap 2 titik tertentu tetap
Selisih jarak itu = 2a (untuk elips horisontal) atau 2b (untuk elips
vertikal)
Kedua titik tetap itu disebut fokus (F) → jarak antara F1 dan F2
adalah 2c
(2) Hiperbola adalah tempat kedudukan semua titik yang perbandingan
jaraknya terhadap sebuah titik dan sebuah garis tetap = e , dimana e > 1
Titik-titik tertentu itu disebut fokus (F1 dan F2)
Garis yang melalui titik-titik F1 dan F2 disebut sumbu transvers
(sumbu utama)/ sumbu nyata
Titik tengah F1 dan F2 disebut pusat hiperbola (P)
Garis yang melalui P dan tegak lurus sumbu transvers disebut
sumbu konjugasi (sumbu sekawan)/ sumbu imajiner
Titik-titik potong hiperbola dan sumbu transvers disebut puncak
hiperbola
19. SMA Santa Angela Bandung
19
Marcoes XI MIA Peminatan
Garis yang melalui fokus dan tegak lurus pada sumbu nyata dan
memotong hiperbola di 2 titik → ruas garis penghubung kedua
titik tersebut = Latus Rectum
Ex. 2:
Hiperbola horisontal dengan pusat (0, 0), puncak (2, 0), (–2, 0), fokus
(√6, 0), (–√6, 0), dan asimtot y = ± ½√2 x
Hiperbola vertikal dengan pusat (0, 0), puncak (√2, 0), (–√2, 0), fokus (0,
√6), (0, –√6), dan asimtot y = ± ½√2 x
20. SMA Santa Angela Bandung
20
Marcoes XI MIA Peminatan
Persamaan
Tips!
Cara membedakan persamaan-persamaan irisan kerucut:
21. SMA Santa Angela Bandung
21
Marcoes XI MIA Peminatan
Pada persamaan Lingkaran: koefisien x2
dan y2
sama
Pada persamaan Parabola: hanya salah satu yang bentuknya
kuadrat (x2
saja atau y2
saja)
Pada persamaan Elips: koefisien x2
dan y2
bertanda sama (sama-
sama positif atau sama-sama negatif)
Pada persamaan Hiperbola: koefisien x2
dan y2
berbeda tanda
(salah satu positif, yang lain negatif)
Ex. 3 :
3x2
+ 3y2
+ 6x + y = 5 → Persamaan Lingkaran
3x2
+ 3y + 6x = 5 → Persamaan Parabola
3x2
+ y2
+ 6x + y = 5 → Persamaan Elips
3x2
– 3y2
+ 6x + y = 5 → Persamaan Hiperbola
Kedudukan Titik terhadap Irisan Kerucut
Cara mencari kedudukan titik terhadap kerucut:
1. Jadikan ruas kanan pada persamaan irisan kerucut = 0
2. Masukkan koordinat titik pada persamaan:
→ Jika hasil ruas kiri < 0 → titik berada di dalam irisan kerucut
→ Jika hasil ruas kiri = 0 → titik berada tepat pada irisan kerucut
tersebut
→ Jika hasil ruas kanan > 0 → titik berada di luar irisan kerucut
Ex. 4:
Tentukan kedudukan titik (5, –1) terhadap elips dengan persamaan 3x2
+ y2
+ 6x + y = 5
Cara:
22. SMA Santa Angela Bandung
22
Marcoes XI MIA Peminatan
3x2
+ y2
+ 6x + y – 5 = 0
Ruas kiri: 3.52
+ (–1)2
+ 6.5 + (–1) – 5 = 75 + 1 + 30 – 1 – 5 =100
→ 100 > 0, jadi titik (5, –1) berada di luar elips tersebut
Kedudukan Garis terhadap Irisan Kerucut
Cara mencari kedudukan garis terhadap irisan kerucut:
1. Persamaan garis dijadikan persamaan x = … atau y = …
2. Substitusikan persamaan garis itu pada persamaan irisan
kerucut, sehingga menghasilkan suatu persamaan kuadrat.
3. Hitung nilai Diskriminan (D) dari persamaan kuadrat tersebut
(Ingat! D = b2
– 4.a.c)
→ Jika D < 0 → garis berada di luar irisan kerucut
→ Jika D = 0 → garis menyinggung irisan kerucut di 1 titik
→ Jika D > 0 → garis memotong irisan kerucut di 2 titik
Ex. 5 :
Tentukan kedudukan garis x + 2y = 4 terhadap parabola dengan
persamaan 3x2
+ 3y + 6x = 5
Cara:
Garis: x = 4 – 2y
3(4 – 2y)2
+ 3y + 6(4 – 2y) – 5 = 0
3(16 – 16y + 4y2
) + 3y + 24 – 12y – 5 = 0
48 – 48y + 12y2
+ 3y + 24 – 12y – 5 = 0
12y2
– 57y + 67 = 0
D = b2
– 4.a.c = (–57)2
– 4.12.67 = 33
Karena D > 0 maka garis x + 2y = 4 memotong parabola tersebut
23. SMA Santa Angela Bandung
23
Marcoes XI MIA Peminatan
Persamaan Garis Singgung
Persamaan garis singgung dengan gradien m
Persamaan garis singgung pada titik (x1, y1)
→ selalu gunakan sistem bagi adil:
(…)2
menjadi (…).(…)
(…) menjadi ½ (…) + ½ (…)
Pada salah satu (…) akan dimasukkan koordinat titik yang diketahui
→ masukkan titik ke persamaan hasil bagi adil
1. Jika titik terletak pada irisan kerucut, akan menghasilkan
persamaan garis singgung
2. Jika titik terletak di luar irisan kerucut, akan menghasilkan
persamaan garis polar
Potongkan garis polar dengan irisan kerucut untuk mendapatkan 2 titik
potong
Masukkan kedua titik potong itu ke dalam persamaan hasil bagi adil
untuk mendapatkan 2 buah persamaan garis singgung
24. SMA Santa Angela Bandung
24
Marcoes XI MIA Peminatan
Ex. 6 :
Tentukan persamaan garis singgung pada lingkaran x2
+ y2
+ 4x = 13
pada titik (2, 1)
Cara:
(2, 1) terletak pada lingkaran (22
+ 12
+ 4.2 = 13)
Persamaan bagi adil:
x1.x + y1.y + 2.x1 + 2.x = 9
Masukkan (2, 1) sebagai x1 dan y1:
2.x + 1.y + 2.2 + 2.x = 9
4x + y – 5 = 0 → persamaan garis singgung
Ex. 7 :
Tentukan persamaan garis singgung pada lingkaran x2
+ y2
+ 4x = 13
pada titik (4, 1)
Cara:
(4, 1) terletak di luar lingkaran (42
+ 12
+ 4.4 = 33 > 16)
Persamaan bagi adil:
x1.x + y1.y + 2.x1 + 2.x = 9
Masukkan (4, 1) sebagai x1 dan y1:
4.x + 1.y + 2.4 + 2.x = 9
6x + y – 1 = 0 → persamaan garis polar
y = 1 – 6x
Substitusikan persamaan garis polar ke dalam persamaan lingkaran:
x2
+ (1 – 6x)2
+ 4x – 13 = 0
x2
+ 1 – 12x + 36x2
+ 4x – 13 = 0
37x2
– 8x – 12 = 0
25. SMA Santa Angela Bandung
25
Marcoes XI MIA Peminatan
Gunakan rumus abc:
26. SMA Santa Angela Bandung
26
Marcoes XI MIA Peminatan
Masukkan (x1, y1) dan (x2, y2) ke dalam persamaan hasil bagi adil
27. SMA Santa Angela Bandung
27
Marcoes XI MIA Peminatan
SOAL LATIHAN
1. Lingkaran yang berpusat di titik O (0, 0) dengan jari – jari
....
A. x2
+ y2
=
B. x2
+ y2
= 6
C. x2
+ y2
= 3
D. x2
+ y2
= 9
E. x2
+ y2
=
adalah
2. Pusat dan jari – jari lingkaran dengan persamaan x2
+ y2
– 10 – 2y = 0
berturut – turut adalah ....
A. (10, 2) dan 10
B. (-5, -1) dan 6
C. (5, -1) dan 6
D. (5, 1) dan 6
E. (-5, 1) dan 6
3. Persamaan lingkaran yang berjari – jari 3 dan menyinggung sumbu x
di (3, 0) menyinggung sumbu y di titik (0, 3) adalah ....
A. (x – 3)2
+ (y – 3)2
= 3
B. (x – 3)2
+ (y + 3)2
= 9
C. (x + 3)2
+ (y – 3)2
= 3
D. (x – 3)2
+ (y – 3)2
= 9
3
3
6
28. SMA Santa Angela Bandung
28
Marcoes XI MIA Peminatan
E. (x + 3)2
+ (y – 3)2
= 9
4. PGS lingkaran x2 + y2 = 9 di titik (1, 2) adalah ....
A. x + 2y =
B. 2x + y = 5
C. x + 2y = - 5
D. 2x + y = - 5
E. x + 2y – 5 = 0
5. Persamaan garis singgung lingkaran x2
+ y2
+ 5x – 6y - 33 = 0 yang
melalui titik (1, -3) adalah ....
A. 7x - 12y – 43 = 0
B. 6x - 7y + 34 = 0
C. 7x + 12y – 43 = 0
D. 12x + 7y – 24 = 0
E. -7x - 12y + 12 = 0
6. Koordinat titik focus parabola y2
= -12x adalah ....
A. (-12, 0)
B. (0, -3)
C. (-4, 0)
D. (0, -4)
E. (-3, 0)
7. Koordinat tititk puncak parabola y2
+ 2x – 6y + 11 = 0 adalah ....
5
29. SMA Santa Angela Bandung
29
Marcoes XI MIA Peminatan
A. (-1, 3)
B. (2, -3)
C. (1, -3)
D. (-2, 6)
E. (2, -6)
8. Persamaan parabola yang berpuncak di titik (4, -2) , mempunyai
sumbu simetri garis x = 4 dan panjang lactus rectum 8 adalah .…
A. (y + 2)2
= 8(x – 4 )
B. (y + 2)2
= - 8(x + 2 )
C. (y - 2)2
= 8(x – 4 )
D. (y + 2)2
= - 8(x – 2 )
E. (y + 1)2
= 8(x + 4 )
9. PGS parabola y2 = 32x yang melalui titik (2, 8) adalah ....
A. y = 32x + 64
B. y = 2x + 4
C. y = 16x + 2
D. y = x + 2
E. y = 8x + 16
10.Persamaan garis singgung parabola (y - 3)2
= 8(x + 5 ) yang tegak
lurus dengan garis x – 2y – 4 = 0 adalah ....
A. 2x + y – 4 = 0
B. 2x - y – 2 = 0
30. SMA Santa Angela Bandung
30
Marcoes XI MIA Peminatan
C. 2x + y + 2 = 0
D. 2x - 8y – 5 = 0
E. 2x + y + 8 = 0
11.Panjang sumbu mayor persamaan elips 20x2
+ 36y2
= 720 adalah .…
A. 2
B. 20
C. 6
D. 36
E. 12
12.Koordinat titik focus dari persamaan elips 9x2
+ 25y2
+ 18x – 100y =
116 adalah ....
A. (5, 2) dan (-3, 2)
B. (-1, 6) dan (5, 3)
C. (-3, -2) dan (1, 3)
D. (5, 2) dan (-3, 5)
E. (3, 2) dan (5, 2)
13. Persamaan elips dengan pusat O (0, 0).Puncak (10, 0) dan (-10, 0)
serta salah satu fokusnya (-6, 0) adalah .…
A. 10x2
+ 6y2
= 60
B. 9x2
+ 16y2
= 144
C. 36x2
+ 16y2
= 400
D. 9x2
+ 25y2
= 225
5
31. SMA Santa Angela Bandung
31
Marcoes XI MIA Peminatan
2
E. 16x2
+ 9y2
= 400
14. Persamaan garis singgung elips 5x2
+ 20y2
=100 pada titik (4, 1)
adalah ....
A. x - y + 5 = 0
B. x + y = -5
C. x + y + 5 = 0
D. -x - y = 5
E. x + y = 5
15.Persamaan garis singgung elips
) adalah ....
x
y2
3 9
1 yang melalui titik (1, -
A. 3x -
B. 6x -
C. 3x -
D. x -
E. 3x - 3
y = 9
y = 1
y = 3
y = 1
y = 11
16. PGS elips 5x2
+ y2
= 5 yang melalui titik A(-2, 1) adalah .…
A. 2x + 3y + 7 = 0
B. 2x - y - 3 = 0
C. 2x - 3y + 5 = 0
D. 2x - y - 5 = 0
E. 3x + 2y + 9 = 0
6
6
6
6
6
6
32. SMA Santa Angela Bandung
32
Marcoes XI MIA Peminatan
17. Salah satu asimtot dari hiperbola 9x2
+ 16y2
- 54x – 64y - 127 = 0
adalah ....
A. 4x - 3y - 18 = 0
B. 3x - 4y 17 = 0
C. 4x - 3y - 6 = 0
D. 3x - 4y – 1 = 0
E. 4x - 3y - 1 = 0
18. Koordinat titik puncak hiperbola x2
- 4y2
- 2x + 24y - 39 = 0 adalah :
A. (1, 2) dan (-1, 2)
B. (1, 0) dan (1, 4)
C. (3, 2) dan (-1, 2)
D. (1, -2) dan (1, -4)
E. (1, 3) dan (-1, 3)
19. Persamaan garis singgung hiperbola 4x2
- y2
- 40x - 4y + 48 = 0 di
titik (9, 2) adalah ....
A. 4x - y + 21 = 0
B. 9x - 2y - 34 = 0
C. 4x - y - 34 = 0
D. 9x - 2y + 21 = 0
E. 4x - y - 28 = 0
20. Persamaan garis singgung hiperbola 4x2
- y2
+ 12 = 0 di titik (1, 4)
adalah ....
A. 19x + 11y = 63 dan x – y = -3
B. 19x + 11y = -63 dan x – y = 3
33. SMA Santa Angela Bandung
33
Marcoes XI MIA Peminatan
C. 19x - 11y = 63 dan x + y = -3
D. 19x - 11y = -126 dan x + y = 3
E. -19x + 11y = 126 dan -x + y = -3
21. Persamaan parabola yang berpuncak di dan fokusnya
adalah . . . .
A.
B.
C.
D.
E.
22. Koordinat titik fokus parabola dengan persamaan
adalah . . .
A.
B.
C.
D.
E.
23. Persamaan elips dengan titik puncak di dan panjang
latus rectum , berbentuk . . . .
A.
34. SMA Santa Angela Bandung
34
Marcoes XI MIA Peminatan
B.
C.
D.
E.
24. Koordinat titik pusat elips dengan persamaan
adalah ...
A.
B.
C.
D.
E.
25. Panjang sumbu minor elips dengan persamaan
adalah . . . .
A.
B.
C.
D.
E.
35. SMA Santa Angela Bandung
35
Marcoes XI MIA Peminatan
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Samsul dan Mustain. 2009. Terampil Matematika untuk
SMK (Teknik) Kelas XII. Bekasi : Galaxy Puspa Mega
Mauludin, Ujang. 2007. Matematika untuk SMK kelas XII Program
Keahlian Teknik Industri. Jakarta : Indah Jaya Adipratama
Noormandiri, B.K. 2004. Matematika SMA untuk kelas XII program
Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga
Teguh, Mega. 2004. Modul Irisan Kerucut. Departemen
Pendidikan Nasional