3. Pembuatan Kerangka Karangan
Mengarang adalah membuat ide. Ide diawali
dengan menyusun kerangka karangan
(outline).
Fungsi kerangka karangan, agar rangkaian
ide dapat disusun secara sistematis, logis,
terstruktur, dan teratur.
4. Fungsi kerangka karangan:
1. memudahkan pengendalian variabel;
2. menunjukkan pokok bahasan dan
subpokok bahasan;
3. agar pembahasan tidak keluar dari
sasaran yang sudah ditetapkan;
4. memudahkan penulis mengembangkan
karangan secara menyeluruh,
5. mencegah pengulangan pembahasan,
6. memperlihatkan cakupan dan arah
pembahasan.
5. Tema : Alam
Topik : penggunaan kompor briket batubara
Judul : Dilema Penggunaan Kompor Briket Batubara dan Penanggulangannya
Tujuan : Memperoleh jalan keluar dari dilema penggunaan kompor briket batubara dengan
meningkatnya pencemaran
Rumusan Masalah : Bagaimana upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar
tanpa
menimbulkan masalah baru?
Aspek yang diteliti :
a. kebutuhan bahan bakar masyarakat Indonesia
b. sumber bahan bakar di Indonesia
c. cadangan bahan bakar di Indonesia
d. kenyataan yang terjadi di masyarakat saat ini berkaitan dengan kebutuhan dan penggunaan
bahan
bakar batubara sebagai bahan bakar alternatif
e. efek negatif batubara sebagai bahan bakar alternatif
f. jalan keluar atas dilema penggunaan kompor briket batubara
Metode Penelitian :
studi pustaka
survey melalui wawancara dan penyebaran angket
Literatur :
6. Susunan makalah
1. cover. Judul, logo, nama nim, instansi.
2. kerangka karangan pertama atau kedua
3. bagial awal; latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan, metode.
4. inti; pembahasan
5. bagian akhir; kesimpulan dan saran
6.dapus. (minimal 2)
7. Panjang halaman 4 Lembar
8. spasi 1.5
9. Font 12 Times New Romans
10. Margin 4 Kiri-atas, 3 Kanan-bawah
11. Kertas A4 80 gram
12. Waktu pengumpulan Akhir perkuliahan
7. Contoh 2
Tema : Energi
Topik : Pencarian sumber energi alternatif
Judul : Pendayagunaan Energi Matahari sebagai Sumber
Energi Alternatif
Tujuan : memperkenalkan teknologi yang menggunakan
energi matahari
Rumusan Masalah : sejauhmana energi matahari dapat
menggantikan sumber energi fosil
Aspek yang diteliti :
a. kebutuhan energi
b. sumber energi yang akan digunakan
c. keterbatasan sumber energi fosil
d. matahari sebagai sumber energi
e. penggunaan teknologi energi matahari dalam kehidupan sehari-
hari
Metode Penelitian
a. studi pustaka
b. survey melalui wawancara dan kuesioner
8. Tahap Pengumpulan Data:
Data harus relevan dengan pembahasan masalah.
Data itu valid jika proses pengambilannya benar.
Data juga harus mewakili populasinya.
9. Jenis data yang dikumpulkan:
1. Data teoretik, data pustaka (data sekunder)
Data ini dipakai sebagai dasar kajian teoretik yang
digunakan sebagai landasan kerangka berpikir.
Dari kajian teoretik tersebut dapat disusun hipotesis
(kerangka konsep) yang mendasari keseluruhan
karangan.
10. 2. Data empirik (data primer)
Data ini berupa informasi konkret dan diperoleh
langsung dari lapangan. Data diperoleh melalui
pengalaman pribadi penulis, observasi objek
dengan cara wawancara, pengujian, atau proses
analisis.
Agar kesimpulan yang dihasilkan valid, maka
pengumpulan data atau informasi harus cermat
dan tuntas.
11. Tahap Pemeriksaan
Penyuntingan konsep adalah pembacaan atau
pengecekan secara cermat naskah yang selesai
ditulis dan memperbaikinya sesuai dengan konvensi
naskah dan penggunaan bahasa yang baku.
12. KONVENSI NASKAH
Pengetikan
Kertas
Kertas yang digunakan jenis HVS 80 gram.
Ukuran kuarto (21,59 x 27,94), warna putih.
Diketik hanya satu sisi halaman.
Format naskah
Batas margin atas 4 cm, kiri 4 cm, bawah 3 cm, dan
kanan 3 cm
Diketik dengan huruf ariel-11, atau times new roman-
12. Untuk judul, antara 16 s.d. 20 atau disesuaikan
dengan panjang-pendeknya judul.
Naskah diketik rata kiri-kanan (Justify) diusahakan
tanpa pemenggalan kata dengan jarak dua spasi.
13. Penomoran Kerangka Karangan
Ada dua model / cara
1. Sistem Campuran Huruf dan Angka
2. Sistem Angka Arab (dengan digit)
Model / Cara 1.
I . Angka Romawi Besar untuk BAB
A. Huruf Romawi Besar untuk Sub Bab
1. Angka Arab besar
a. Huruf Romawi Kecil
i. Angka Romawi Kecil
(a) Huruf Romawi Kecil Berkurung
(1) Angka Arab Berkurung
15. Contoh Penomoran Karangan dengan Model 1
I . Pendahuluan
II. Tingkat Ekonomi dan Fertilitas di Indonesia
A. Bukti-Bukti dari Sensus 2000
B. Bukti-Bukti dari Survei Fertilitas-Mortalitas 1995
C. Studi Kasus di Lampung
1. Pengukuran Fertilitas
2. Penyebab Perbedaan Fertilitas
a. Retaknya Perkawinan
b. Abstinensi Setelah Melahirkan
c. Perbedaan Fekunditas
III. Kesimpulan
16. Contoh Penomoran Karangan dengan Model 2
1. Pendahuluan
2. Tingkat Ekonomi dan Fertilitas di Indonesia
2.1. Bukti-Bukti dari Sensus 2000
2.2. Bukti-Bukti dari Survei Fertilitas-Mortalitas 1995
2.3. Studi Kasus di Lampung
2.3.1. Pengukuran Fertilitas
2.3.2. Penyebab Perbedaan Fertilitas
2.3. 2.1 Retaknya Perkawinan
2.3.2. 2 Abstinensi Setelah Melahirkan
2.3.2. 3 Perbedaan Fekunditas
3. Kesimpulan
17. Kutipan
Jika nama pengarang dituliskan sebelum
kutipan, ketentuannya seperti berikut.
Contoh
Sistem dapat diartikan sebagai suatu
mekanisme yang mengatur data dan
informasi. Menurut Atmojo (1991:25)
menjelaskan bahwa sistem itu mengandung
arti sehimpunan bagian atau komponen
yang saling berhubungan secara teratur
dan merupakan satu keseluruhan.
18. Jika nama pengarang ditulis sesudah kutipan,
cantumkan nama akhir pengarang dan tahun
terbit.
Sistem dapat diartikan sebagai suatu mekanisme
yang mengatur data dan informasi. Sistem itu
mengandung arti sehimpunan bagian atau
komponen yang saling berhubungan secara
teratur dan merupakan satu keseluruhan (Atmojo,
1991:25).
19. Jika diperlukan lebih dari satu buku rujukan dan
buku tersebut membicarakan hal yang sama,
penampilannya sebagai berikut.
Untuk menciptakan bentuk yang harmonis dan
estetis diperlukan unsur-unsur yang menunjang
bentuk-bentuk arsitektur (Ali, 1984:12; Chandra,
1985:18; Eko, 1987:11).
20. Jika nama pengarang lebih dari dua orang, yang
disebutkan hanya nama pengarang pertama
dengan memberi et.all atau dkk.
Jika dirumuskan bagaimana hubungan
arsitektur dan arsitek, Sularno dkk. (1982:10 -
13) mengatakan bahwa ....
21. Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun menurut abjad nama
pengarang tanpa nomor urut. Urutan penulisan
daftar pustaka sebagai berikut:
a. nama pengarang,
b. tahun penerbitan,
c. judul penerbitan,
d. tempat penerbitan,
e. nama penerbit,
22. atau
a. nama instansi atau badan penerbitan,
b. tahun penerbitan,
c. judul penerbitan,
d. tempat penerbitan.
Setiap penyebutan keterangan pustaka diakhiri
degan tanda titik, kecuali penyebutan tempat terbit
diakhiri dengan tanda titik dua.
23. Pengetikan Daftar Pustaka
1. Baris pertama tiap pustaka diketik mulai dari
tepi kiri halaman naskah. Baris kedua tiap
pustaka masuk pada ketukan keenam (0,5
inchi) dengan jarak baris satu spasi.
2. Jarak antara pustaka yang satu dengan yang
lain dua spasi.
3. Judul pustaka dicetak miring, tiap kata diawali
huruf kapital kecuali kata sambung
24. Contoh urutan penulisan sumber pustaka.
Buku teks:
Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad. dan Sakura H. Ridwan. 1988.
Pembinaan Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga.
Ibrahim, Abdul Syukur. 1993. Kajian Tindak Tutur. Surabaya: Usaha
Nasional.
__________________ . 1992. Kapita Selekta Sosiolinguistik. Surabaya:
Usaha Nasional.
Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.
25. MAKALAH
karya tulis yang membahas
suatu masalah berdasarkan
hasil kajian pustaka (teori)
atau hasil pengamatan
(penelitian).
26. Tahap-tahap Penyusunan Karya Tulis
1. Persiapan
a. mengumpulkan dan membaca buku-
buku untuk memilih dan menentukan
topik
b. membaca buku-buku untuk
memperluas pengetahuan yang
berhubungan dengan topik
yang telah terpilih
c. mengembangkan kerangka makalah
27. 2. Penulisan
Kegiatan pengembangan kerangka
makalah menjadi sebuah makalah
3. Pemeriksaan (Revisi)
Pemeriksaan terhadap isi dan
penggunaan kata, kalimat, ejaan, dan
tanda baca
28. Pertimbangan dalam memilih topik
(a) topik harus bermanfaat
(b) menarik dan sesuai dengan minat penulis
(c) topik harus dikuasai penulis
(d) tersedia sumber-sumber informasi
dan bacaan
29. KERANGKA KARYA TULIS
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Metode Penulisan
1.5 Manfaat Penulisan
1.6 Sistematika Penulisan
31. BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada bagian ini diungkapkan hal-hal yang
melatarbelakangi pembuatan makalah atau
karya tulis.
Bagian ini mengungkapkan landasan
pemikiran pemilihan judul atau
permasalahan yang akan ditulis.
33. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui penggunaan majas dalam
kumpulan puisi Buah Rindu karya Amir Hamzah.
Menunjukkan jenis majas apa saja yang
dighunakan dalam kumpulan puisi Buah Rindu
karya Amir Hamzah.
Menunjukkan jenis majas yang paling banyak
digunakan dalam kumpulan puisi tersebut.
34. Perumusan Masalah
Bagian ini mengungkapkan masalah yang akan
dibahas.
Masalah yang terlalu luas harus dibatasi
supaya pembahasan lebih terfokus.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut
di atas, maka penulis merumuskan masalah
penelitian ini sebagai berikut:
Bagaimana penggunaan majas dalam
kumpulan puisi Buah Rindu karya Amir
Hamzah?
35. Metode Penulisan
Bagian ini menjelaskan berbagai teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data untuk
penyusunan karya tulis tersebut.
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui
pengamatan, angket, wawancara, dan membaca
buku.
36. Manfaat Penulisan
Pada bagian ini diuraikan kegunaan penulisan
bagi pihak-pihak terkait.
Sistematika Penulisan
Bagian ini menguraikan sistematika atau
urutan laporan yang akan dibuat.
37. Bab II Pembahasan,
Mengemukakan pembahasan masalah
bersumber pada data yang diperoleh
dibandingkan dengan teori yang terdapat
pada berbagai sumber.
Bab III Penutup,
memuat simpulan dan saran.