1. Tugas 3.
Mata Kuliah : IDIK 4008/PenelitianTindakanKelas
Nama : Wahidah
NIM : 858905367
Fakultas : FKIP
Prodi : S1 PGSD
UPBJJ-UT : Jember
Pokjar : Dinas Pendidikan Situbondo
Soal-soal;
Setelah Anda mempelajari seluruh materi inisiasi dengan seksama, maka jawablah soal atau
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lengkap, cermat dan sistematis.
1. Jelaskan bagaimana sistematika laporan PTK yang baik?
2. Sebutkan dan jelaskan substansi dalam setiap komponen laporan PTK ?
4.Salah satu ketentuan yg berlaku dalam menulis laporan PTK adalah penggunaan bahasa Indonesia
yg baku. Jelaskan alasan Anda?
5. Jelaskan mengapa laporan PTK harus diseminasikan, dimana ?
Jawaban ;
1. Pembuatan laporan harus mengikuti sistematika penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK).
Sistematika Laporan PTK
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR FOTO
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
a. Landasan Teoretis
b. Penelitian yang Relevan
c. Kerangka Berpikir
d. Hipotesis Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN
a. Setting Penelitian
b. Subjek Penelitian
c. Desain Penelitian
d. Indikator Kinerja
e. Jenis dan Sumber Data
f. Alat Pengumpulan Data
g. Teknik Pengumpulan Data
h. Teknik Analisis Data
i. Jadwal Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Deskripsi Prasiklus
2. b. Deskripsi Siklus I
c. Deskripsi Siklus II
d. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V PENUTUP
a. Simpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2. Substansi Laporan Penelitian Tindakan Kelas
SAMPUL LAPORAN / JUDUL PENELITIAN
Sampul usulan penelitian harus berwarna hijau dengan ukuran A4. Format sampul usulan
hendaknya sesuai dengan kebutuhan.
Judul hendaknya spesifik; cukup jelas menggambarkan masalah yang akan diteliti, tindakan
untuk mengatasi masalah, subjek yang akan diteliti, setting (materi, waktu dan tempat)
penelitian. (*jika tidak terpaksa dapat menggunakan anak judul).
HALAMAN PENGESAHAN
Format halaman pengesahan laporan dapat dilihat pada Lampiran.
ABSTRAK
Abstrak berisi uraian ringkas permasalahan dan cara pemecahannya, tujuan, prosedur dan
hasil penelitian. Abstrak diketik satu spasi dengan font 12, huruf Times New Roman dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris bila diperlukan. Jumlah kata dalam abstrak tidak melebihi
300 kata dan dilengkapi dengan kata-kata kunci sebanyak 3 – 5 kata.
KATA PENGANTAR
Berisi kata-kata yang ingin disampaikan oleh peneliti sehubungan dengan pelaksanaan
penelitian dan hasil yang dicapai. Di bagian ini dapat pula disampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang berjasa dalam pelaksanaan penelitian.
DAFTAR ISI
Berupa halaman yang memuat bagian awal laporan, bab dan sub-bab, bagian akhir, disertai
pencantuman nomor halamannya.
DAFTAR TABEL
Berisikan daftar nomor dan judul semua tabel yang ada dalam laporan disertai pencantuman
nomor halamannya.
DAFTAR GAMBAR
Berisikan nomor dan judul semua gambar atau foto yang ada dalam laporan disertai
pencantuman nomor halamannya. Gambar atau foto yang dimaksud adalah gambar/foto yang
diambil selama proses penelitian berlangsung dan berguna antara lain, untuk menggambarkan
sittuasi kelas laboratorium atau mimik seorang peserta didik yang dapat memperkuat uraian
dalam komponen penemuan.
BAB I PENDAHULUAN
Memuat unsur latar belakang masalah, perumusan masalah (termasuk definisi operasional
dan ruang lingkup penelitian), tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, hipotesis tindakan (bila
diperlukan)
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Menguraikan teori terkait dan temuan penelitian yang relevan yang memberi arah pemilihan
tindakan dan pelaksanaan PTK. Uraian ini digunakan sebagai dasar penyusunan kerangka
berpikir dan usaha peneliti membangun argumen teoretik bahwa dengan tindakan tertentu
dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan dan pembelajaran, bukan
3. untuk membuktikan teori. Kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan,
diagram, uraian argumentatif, atau bentuk penyampaian lainnya.
BAB III METODE PENELITIAN
Mengandung unsur: metode dan pendekatan, deskripsi lokasi, waktu, mata pelajaran,
karakteristik siswa di sekolah sebagai subjek penelitian. Tiap siklus yang meliputi: perencanaan,
pelaksanaan, observasi, evaluasi, dan refleksi dideskripsikan pelaksanaannya secara rinci dan
jelas.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menyajikan hasil tiap-tiap siklus dengan data lengkap yang berisi penjelasan tentang aspek
keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Perlu ditambahkan hal yang mendasar yaitu perubahan
pada diri siswa, lingkungan, guru berupa perubahan proses dan hasil belajar. Grafik dan/atau
tabel, foto dapat digunakan secara optimal untuk mengemukakan hasil analisis data yang
menunjukkan perubahan yang terjadi. Pembahasan dilakukan dengan mengaitkan temuan dengan
tindakan, indikator keberhasilan, serta kajian teoretik dan empirik.
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Menyajikan simpulan hasil penelitian (potret kemajuan) sesuai dengan tujuan penelitian.
Rekomendasi tindak lanjut diberikan berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka dituliskan secara konsisten dan alphabetis sesuai dengan salah satu model
baku. Sumber yang dicantumkan dalam daftar pustaka hanya yang benar-benar dirujuk di dalam
naskah. Semua sumber yang dirujuk di dalam naskah harus dicantumkan di dalam daftar pustaka.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Memuat contoh perangkat pembelajaran, instrumen penelitian, data penelitian, dan bukti lain
pelaksanaan penelitian.
3. Salah satu ketentuan yg berlaku dalam menulis laporan PTK adalah penggunaan bahasa Indonesia
yg baku. Alasannya ;
Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi
resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat, dan rapat resmi. Bahasa baku terutama
digunakan sebagai bahasa persatuan dalam masyarakat bahasa yang mempunyai banyak bahasa.
Bahasa baku tidak dapat dipakai untuk segala keperluan, tetapi hanya untuk komunikasi resmi,
wacana teknis, pembicaraan di depan umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati.
Bahasa yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas adalah bahasa ilmiah. Ciri-ciri terpenting
penggunaan bahasa ilmiah adalah objektif, jelas, cermat, dan konsisten.
Oleh karena itu, pernyataan yang bersifat spekulatif dan ambigu harus dihindari karena bahasa
ilmiah bukanlah bahasa dakwah atau bahasa populer dan jauh dari bahasa iklan dan bahasa
pasaran atau bahasa gaul (slang). Bahasa ilmiah harus mengikuti aturan baku (standar) yang
berlaku pada jenis bahasa yang digunakan.
Dalam bahasa Indonesia, misalnya, aturan tersebut dikenal dengan ungkapan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Ejaan yang digunakan haruslah ejaan yang sedang berlaku.1
Kalimat yang digunakan harus efisien dan lengkap. Kalimat dianggap efisien jika mampu
mengomunikasikan pikiran penulisnya secara tepat, singkat, dan padat. Kalimat dipandang
lengkap jika mengandung minimal subjek dan predikat.
Sebaiknya dihindari penyusunan kalimat yang terlalu panjang. Panjang lima baris ketukan
biasanya sudah merupakan ukuran maksimal sebuah kalimat. Harus diperhatikan secara cermat
dan tepat penggunaan huruf besar, huruf kecil, tanda koma, tanda titik, tanda hubung, dan tanda-
tanda baca lainnya.
Transliterasi yang digunakan harus konsisten dan sesuai dengan pedoman yang berlaku. Kata-kata
asing yang belum menjadi kosakata bahasa Indonesia hendaknya ditulis dengan benar dan dengan
huruf miring (italics).
Selain itu, pergantian alinea harus sesuai dengan ketentuan. Definisi-definisi yang dikemukakan
harus tersusun dalam kalimat yang jami‘ (serba mencakup) dan mani‘ (spesifik).
Pernyataan-pernyataan yang dikemukakan harus jelas, cermat, tidak rancu dan tumpang tindih
antara pendapat penulis dan pernyataan yang berasal dari pihak lain, dan tidak terjadi pelompatan
kesimpulan (jumping conclusion).
4. Hubungan antara satu kalimat dengan kalimat berikutnya harus runtut, logis, dan sistematis. (baca:
sistematika penelitian tindakan kelas)
Untuk mengetahui aturan standar/baku dalam tata bahasa Indonesia, penulis bisa merujuk pada
buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, yang disertai dengan Pedoman Umum Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD), yang diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Bahasa Indonesia,
Departemen Pendidikan Nasional R.I.
Sementara itu, untuk memastikan kata-kata dan istilah-istilah yang baku dan tidak baku dalam
bahasa Indonesia, salah satu rujukan paling otoritatif adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi
pertama 1988; sebaiknya dipilih edisi terakhir) yang diterbitkan oleh penerbit yang sama.
4. Diseminasi dapat diartikan secara sederhana sebagai “menyebarluaskan”. Penelitian tindakan kelas
yang telah dilakukan oleh seorang guru atau calon guru sangat pertlu untuk didiseminasikan.
Tujuan utamanya adalah agar penelitian yang telah dilakukan itu dapat diketahui oleh orang
banyak, dan mungkin juga dapat bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkannya. Sasaran
diseminasi PTK umumnya terbatas untuk kalangan pendidik (guru), mahasiswa calon guru, dan
praktisi pendidikan lainnya. Dengan adanya pengetahuan bahwa telah dilakukan suatu penelitian
tindakan kelas untuk mengatasi suatu permasalahan tertentu dalam pembelajaran di kelas, maka
orang lain yang mungkin juga mempunyai masalah yang serupa dapat mencoba
mengimplementasikan hasil PTK itu lagi di kelasnya. Atau, mungkin juga dilakukan modifikasi,
tindak lanjut, adaptasi, dan sebagainya terkait hasil-hasil PTK yang telah didiseminasikan.
Cara-Cara Mendiseminasikan Laporan PTK
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang peneliti yang ingin melakukan diseminasi
hasil-hasil PTK yang dilakukannya, antara lain melalui media cetak dan tatap muka.
Diseminasi PTK Melalui Media Cetak
Media cetak yang dapat menjadi media untuk menyebarluaskan hasil-hasil PTK adalah jurnal,
majalah, atau buletin. Tentu saja jurnal, majalah, dan buletin yang dimaksud di sini adalah media
cetak yang memang mempunyai tema yang sesuai dengan praktik-praktik pendidikan.
Diseminasi PTK Melalui Tatap Muka
Berbagai kegiatan tatap muka dapat dijadikan pilihan cara untuk mendiseminasikan laporan ptk
(penelitian tindakan kelas). Beberapa di antaranya adalah rapat guru, KKG atau MGMP, dan
seminar.
Diseminasi Laporan PTK Melalui Rapat Guru
Di setiap lembaga pendidikan (sekolah/madrasah) selalu diadakan rapat dewan guru secara
berkala. Umumnya minimal satu bulan sekali. Pada kesempatan seperti ini, peneliti dapat meminta
waktu agar dialokasikan dalam agenda rapat guru untuk kesempatan mengadakan deseminasi
laporan PTK yang telah ditulisnya. Pihak otoritas sekolah, dalam hal ini kepala sekolah tentunya
tidak akan berkeberatan bila salah seorang guru meminta waktu untuk menyampaikan hasil
penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilakukannya. Penyampaian hasil ptk oleh salah satu
guru akan mendorong iklim bekerja secara profesional di sekolah bagi guru-guru lain.
Diseminasi PTK Melalui KKG atau MGMP
Melakukan diseminasi hasil-hasil ptk di dalam kegiatan KKG (Kelompok Kerja Guru) atau
MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) tentu sangat baik sekali. Di dalam kegiatan KKG dan
MGMP, seorang guru peneliti dapat menyampaikan apa-apa yang telah diperolehnya melalui
penelitian yang dilakukannya di sekolahnya. Guru-guru lain dapat memberikan tanggapan berupa
masukan-masukan yang bersifat membangun bagi penyempurnaan ptk yang telah dilakukan guru
yang bersangkutan.
Diseminasi PTK Melalui Seminar
Pada beberapa kesempatan, acapkali diadakan seminar. Nah, pada kegiatan seminar dapat
ditampilkan pemaparan tentang penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru. Seminar tentu
saja melibatkan audien yang besar jumlahnya. Tujuan diseminasi (penyebarluasan) hasil-hasil
PTK yang telah diperoleh akan dapat terpenuhi.