Dokumen tersebut membahas tentang tahapan dan analisis kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) yang meliputi (1) identifikasi isu-isu pembangunan berkelanjutan melalui penapisan dan penetapan isu prioritas, (2) pengumpulan dan analisis baseline data, dan (3) analisis spasial untuk menganalisis kondisi lokasi perencanaan.
2. • Kajian Lingkungan Hidup Strategis
“Rangkaian analisis yang sistematis,
menyeluruh, dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan/atau Kebijakan, Rencana, dan/
atau Program (KRP)”
7. Pemangku Kepentingan dalam KLHS biasanya Institusi (bukan Individu)
Dinas/Instansi/Institusi
Pemerintahan
• Insitusi yang berwenang menyusun K/R/P
• Pejabat yang bertanggungjawab menyetujui
K/R/P
• Institusi lingkungan hidup
• Institusi terkait lainnya
Institusi/Lembaga Non
Pemerintahan
• Dewan Perwakilan
• LSM/Ormas
• Perguruan Tinggi/Akademisi/ Asosiasi Profesi
• Asosiasi/Dunia Usaha
• Lembaga yang mewakili masyarakat terkena dampak
Siapa Pemangku Kepentingan dalam KLHS
Pemangku Kepentingan
3
8. 1.
Memperoleh pemahaman mengenai informasi lingkungan hidup,
termasuk isu dan masalah lingkungan hidup (tahap pelingkupan)
2.
Memperoleh masukan mengenai kemungkinan-kemungkinan
pilihan mitigasi dan optimasi (tahap mitigasi)
3.
Menyeimbangkan hak dan manfaat di antara kelompok-
kelompok masyarakat guna menghindari potensi konflik sosial –
keadilan (tahap pengkajian)
4.
Meningkatkan kualitas pembuatan keputusan, dengan
mempertimbangkan aspek dan pandangan yang berbeda-beda;
5.
Membangun Kesepahaman dan Kesepakatan - Mencari Solusi
Terbaik (Win-Win Solution);
6.
Menjadikan proses pembuatan keputusan lebih transparan dan
terbuka untuk masukan-masukan
7.
Menciptakan Penyempurnaan K/R/P - Membangun Rasa
Kepemilikan dan Komitmen pelaksanaan K/R/P
Manfaat Pelibatan Pemangku Kepentingan
9. Persiapan
Seminar Awal
WORKSHOP 1
WORKSHOP 2
WORKSHOP 3
Laporan Akhir
Pertemuan dengan Gubernur serta pimpinan
daerah (High Level Meeting)
PENILAIAN INDEPENDEN INDIVIDU
INDIVIDU 1 INDIVIDU 2 INDIVIDU n
KESEPAKATAN KELOMPOK
KERJA/INSTANSIONAL
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK n
FGD FGD FGD
KESEPAKATAN BERSAMA
Narasumber
Stake Holder Mapping
Proses Pelaksanaan
10. Manipulasi Informasi Konsultasi Kolaborasi
Pembuatan Ke
putusan
Peran
Pemangku
Kepentingan
Tidak ada
peran serta
Menjadi
tahu
tentang
keputusan
Mempengaruhi
pembuatan
keputusan
Sangat
mempengaruhi
pembuatan
keputusan
Mengemban
tanggung
jawab
membuat
keputusan
Kontinum Peran Serta Pemangku Kepentingan
6
13. PEMANGKU
KEPENTINGAN
YANG MEMPENGARUHI K/R/P YANG DIPENGARUHI K/R/P
Pemerintah
1. Provinsi
2. Kabupaten
3. Kota
LSM/Ormas
1. MUDP/MMDP
2. DEWAN AIR BALI
3. KPSA
4. PHDI
5. FORUM SUBAK
6. WALHI
7. PPLH SANUR
8. YAYASAN WISNU
Perguruan
Tinggi/Akademisi
1. UNUD
2.
Dunia Usaha
1. PHRI
2. Gahawisri
3. PDAM
Tokoh Masyarakat
1.
2.
Lainnya
14. STAKEHOLDER PENGARUH KEPEDULIAN PEMAHAMAN
PERAN DALAM IMPLE
MENTASI
DINAS PU
SUBAK
BAPPEDA
PDAM
MUDP
DINAS PERTANIAN
BP DAS
KPSA
LSM LINGKUNGAN
BTB (PHRI,GAHAWISRI)
TOKOH MASYARAKAT
BLH
DINAS PERIKANAN
DAB
AKADEMISI
BWS BALI PENIDA
DINAS KEHUTANAN
BKSDA
PELAKU INDUSTRI
POKMAS AIR NON SUBAK
ORGANISASI KEAGAMAAN
DPRD
KTNA
Contoh Alat Analisis Pemangku Kepentingan
16. Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Interdependancy (saling ketergantungan/keterkaitan)
Antar wilayah
Antar sektor
Antar tingkat pemerintahan
Antar pemangku kepentingan
Equilibrium (keseimbangan)
Antara kepentingan ekonomi, sosial budaya, lingkungan
Justice (keadilan)
Antar kelompok masyarakat
Antar generasi
17. Tujuan
membatasi luas dan dalamnya cakupan KLHS de
ngan mengacu ke catatan-catatan penapisan ter
dahulu
Aspek yang dilingkup (a) materi/isu, (b) wilayah, dan (c) waktu.
Isu
(a)lingkungan hidup, (b) sosial-budaya, dan
(c) ekonomi.
Hasil
(a) daftar isu strategis, (b) kerangka dan tujuan,
(c) target dan indikator, dan (d) baseline data
Syarat
(a) melibatkan pemangku kepentingan, (b)
pemangku kepentingan memberikan informasi
sesuai yang diperlukan, (c) pemangku
kepentingan menyepakati hasil pelingkupan
CAKUPAN
1
18. Kriteria Strategis
3
1. Bersifat lintas wilayah (potensi dampaknya lebih
luas dari wilayah perencanaannya)
2. Bersifat lintas sektor
3. Berdampak negatif jangka panjang jika tidak
diselesaikan:
o Berpotensi mengganggu pelaksanaan
pembangunan
o Berdampak mengganggu penerapan
konsep pembangunan berkelanjutan
4. Potensi dampaknya kumulatif dan berefek ganda
20. Kelompok
Isu
SKOR 1 - 3
Aktual Kompleks Urgensi Rele-
vansi
Dampak
Positif
Kese-
suaian
Sensiti-
vitas
Inklusi Jumlah
………… ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. …….
DAFTAR TOLOK UKUR PEMUSATAN ISU STRATEGIS
Sepakati Isu Strategis Prioritas yang akan
dikaji berdasarkan jumlah rating terbesar
21. Penggunaan Tolok Ukur untuk Penyepakatan Isu-Isu Strat
egis Prioritas dalam Kajian
• Aktual – sedang menjadi pusat perhatian (sedang berlangsung atau dipercaya
akan terjadi)
• Kompleks – lintas sektor/lintas wilayah/menyangkut hajat hidup orang banyak
• Urgensi – mendesak dan berdampak negatif jangka panjang jika tidak
ditangani serta berpotensi mengganggu pelaksanaan
Pembanguan Berkelanjutan
• Relevansi – kebutuhan masyarakat & pembangunan berkelanjutan
• Dampak positif – bermanfaat jika ditangani
• Kesesuaian – sesuai dengan Visi dan Misi
• Sensitivitas & Kausatif – dampak sampingan, potensi dampak kumulatif, efek
berganda
• Inklusi – peluang berpartisipasi dalam pengelolaan isu
Rating : Skala 1 – 3
Angka 3 : sangat mendekati kondisi nyata; 2 : mendekati kondisi nyata; 1 : kurang mendeka
ti kondisi nyata
27. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tujuan
• Mengidentifikasi jenis dan sumber data, mengumpulkan
dan mengolah data sesuai dengan isu strategis yang mas
ih bersifat hipotetis.
• Mendeskripsikan hasil analisis kecenderungan rona lingku
ngan dan isu strategis
Fungsi
Sebagai informasi awal yang akan digunakan dalam proses
pengkajian pengaruh KRP
Data & Informasi
• Data sosial
• Data fisik alami
• Data ekonomi
• Data wilayah (spasial/ruang)
Sumber
• Data dan informasi instansional (daerah dan pusat)
• Dokumen perencanaan terkait
• Hasil-hasil studi/kajian tematik yang ada
28. Analisis spasial diperlukan agar:
Pelaksanaan asas keterpaduan KLHS;
Lengkap Tapi
Tidak Teratur
Tidak Lengkap &
Tidak Teratur
data
terstandarkan
Lainnya
Kadaster
Hidrologi
Kemiringan
SDA
Admin
Populasi
Transportasi
Utilitas
Landuse
Pemukiman
analisis sulit dilakukan analisis spasial mudah
dilakukan
tidak ter-standar-kan ter-standar-kan
29. PROSES
ANALISIS SPASIAL
ADMINISTRASI SUNGAI KONTUR
GEOLOGI LERENG KAWASAN HUTAN
POLA RUANG
STRUKTUR RUANG
KAW. STRATEGIS
IG
TEMATIK
PETA RENC
RTRW
dst...
dst...
IG
DASAR
HASIL ANALISIS
KLHS
PENYAJIAN ANALISIS SPASIAL
Isu Strategis
Pembangunan
Berkelanjutan
Konsistensi data –
peta rencana disesuai
kan dengan peta
tematik & peta dasar
serta dokumen lain
yang menjadi acuan
perencanaan
31. Analsis Satuan Kemampuan Lahan (SKL)
No Analisis Input Data Jenis Data Proses Output
1. Morfologi (DEM, Kontur) Peta
2. Kemiringan Lereng (DEM, Kontur) Peta
3. Hasil Pengamatan
Verifikasi
lapangan
1. Topografi/Ketinggian Peta
2. Morfologi (DEM, kontur) Peta
3. Kemiringan Lereng (DEM, Kontur) Peta
4. Geologi Peta
5. Geologi Permukaan Peta
6. Penggunaan Lahan saat ini Peta
1. Topografi/Ketinggian Peta
2. Morfologi (DEM, kontur) Peta
3. Kemiringan Lereng (DEM, Kontur) Peta
4. Geologi Peta
5. Geologi Permukaan Peta
6. Penggunaan Lahan saat ini Peta
7. Curah hujan Peta
8. Karakteristik Air Tanah
9. Data Bencana Alam Peta
SKL Morfologi
1.
Peta Potensi dan
Tingkatan Kemampuan
Lahan
SKL
Kemudahan
dikerjakan
2.
Superimpose,
skoring dan
verifikasi
pengamatan di
lapangan
Superimpose dan
skoring semua input
data
SKL Kestabilan
Lereng
3.
Superimpose dan
skoring semua input
data
Daerah lereng yang
aman untuk
dikembangkan sesuai
dgn fungsi kawasan
32. No Analisis Input Data Jenis Data Proses Output
1. Kestabilan Lereng Peta
2. Geologi Peta
3. Geologi Permukaan Peta
4. Penggunaan Lahan saat ini Peta
5. Karakteristik Air Tanah Dangkal
1. Morfologi Peta
2. Lereng Peta
3. Geologi/Geohidrologi Peta
4. Hidrologi dan Klimatologi Peta
5. Penggunaan tanah Peta
6.Data kebutuhan air (kuesioner)
1. Topografi/Ketinggian Peta
2. Morfologi (DEM, kontur) Peta
3. Kemiringan Lereng (DEM, Kontur) Peta
4. Geologi Peta
5. Geologi Permukaan Peta
6. Penggunaan Lahan saat ini Peta
7. Hidrologi Data dan Peta
8. Klimatologi Data dan Peta
SKL Kestabilan
Pondasi
4.
Superimpose dan
skoring semua input
data
1. Gambaran daya
dukung tanah
2. tingkat kestabilan
pondasi
5.
SKL
Ketersediaan
Air
Superimpose dan
skoring semua input
data
1. Perkiraan kapasitas
air permukaan & air
tanah
2. Sumber-sumber air
yang bisa
dimanfaatkan sebagai
sumber air bersih
SKL Untuk
Drainase
6.
Superimpose dan
skoring semua input
data
1. Tingkat kemampuan
lahan dalam proses
pematusan
2. Daerah-daerah yang
cenderung tergenang
di musim hujan
(Lanjutan) Analsis Satuan Kemampuan Lahan (SKL)
33. No Analisis Input Data Jenis Data Proses Output
1. Topografi/Ketinggian Peta
2. Morfologi (DEM, kontur) Peta
3. Kemiringan Lereng (DEM, Kontur) Peta
4. Geologi Peta
6. Penggunaan Lahan saat ini Peta
1. Topografi/Ketinggian Peta
2. Morfologi (DEM, kontur) Peta
3. Kemiringan Lereng (DEM, Kontur) Peta
4. Geologi Peta
5. Geologi Permukaan Peta
6. Penggunaan Lahan saat ini Peta
7. Hidrologi Data dan Peta
8. Klimatologi Data dan Peta
1. Bencana Alam Data dan Peta
2. Morfologi (DEM, kontur) Peta
3. Kemiringan Lereng (DEM, Kontur) Peta
4. Geologi Peta
5. Penggunaan Lahan saat ini Peta
6. Hidrologi Data dan Peta
7. Klimatologi Data dan Peta
Superimpose dan
skoring semua input
data
1. Deskripsi / Gambaran
batasan pada tiap tingkat
kemampuan lahan
terhadap erosi.
2. Daerah yang peka
terhadap erosi dan
perkiraan arah
pengendapan hasil erosi
tersebut pada bagian
hilirnya
SKL Terhadap Erosi
7.
SKL
Pembuangan
Limbah
8.
Superimpose dan
skoring semua input
data
Prioritas lokasi
penampungan akhir
sampah dan
pengelolaan limbah
serta daya
tampungnya, termasuk
pengamanan lokasinya
SKL Terhadap
Bencana
9.
Superimpose dan
skoring semua input
data
1. Tiap tingkat
kemampuan lahan
terhadap bencana
2. Batasan
pengembangan (pola
& pengamanan) pada
tiap tingkat
kemampuan lahan
terhadap bencana
alam
35. Daya Dukung dan Daya Tampung
1. Analisis fisik/Spasial
Jumlah luasan maksimum dari kesesuaian lahan dan
kemampuan lahan untuk menampung kegiatan manusia
tanpa menimbulkan dampak signifikan.
2. Sosial/Demografi
Derajat kenyamanan, keamanan, keindahan, dan keadilan
dalam masyarakat
3. Ekologi
Kemampuaan maksimum ekosistim dan habitat
untuk menerima kegiatan di wilayah pesisir tanpa
menimbulkan kerusakan dan penurunan kualitas bioekologi
serta penurunan nilai produktifitas ekosistimnya.
4. Infrastruktur
Tingkat kerapatan dan kepadatan maksimum infrastruktur
39. Contoh DDDT Galian C
1. Fungsi Lindung (Lahan dan Hutan)
2. Ambang Batas Lahan
3. Daya Tampung Demografis
4. Ketersediaan Lahan
5. Daya Dukung Air
40. Contoh Pengolahan Data
Identifikasi
Kecenderungan
• Analisis kecenderungan (tren) dari sekumpulan data time
series.
• Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kondisi lingkungan
pada skenario “Tanpa KRP” atau “bussiness as usual”.
0
2000
4000
6000
8000
10000
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2010 2015 2020
Isu Strategis: Menurunnya jumlah biodiversitas
41. Kurva Neraca Air Provinsi Sumatera Barat
Berdasarkan Skenario Persentase Tutupan Hutan
45. Contoh Tabel Kajian Konsistensi RPJMD dan RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota
RPJMD RTRW/Provinsi/Kab/Kota Catatan
Visi
Misi
Tujuan & Sasaran Tujuan
Strategi & Arah Kebijakan Kebijakan dan Strategi
Kebijakan Umum & Program Pembangunan
Daerah
Rencana & Indikasi Program
Tahap 1: Pengkajian Pengaruh (Prinsip Keterkaitan)
RPJMD Banggai Kepulauan dan RTRW Banggai Kepulauan
46. Dimaksudkan untuk mencapai keseimbangan antara
kepentingan ekonomi, sosial-budaya, dan lingkungan
hidup dalam satu daerah kajian yang bersangkutan
(provinsi/kabupaten/kota).
Keseimbangan yang dimaksud adalah bersifat
proporsional sesuai dengan karakteristik pada wilayah
masing-masing dan juga termasuk wilayah sekitarnya
secara fungsional
Tahap 2: Pengkajian Pengaruh (Prinsip Keseimbangan)
47. Keterangan:
Awi : Antar Wilayah
Awa : Antar Waktu
Ase : Antar Sektor
APK : Antar Pemangku Kepentingan
Ek : Ekonomi
Sos : Sosial
LH : Lingkungan Hidup
Pokmas: Antar Kelompok Masyarakat
Gen : Antar Generasi
Pengkajian Pengaruh (Keterkaitan-Keseimbangan-
Keadilan)
49. • Hasil penapisan program dikorelasikan dengan isu strategis
• Mengkorelasikan program hasil penapisan dengan isu strategis dilakukan
dengan menggunakan matriks korelasi
• Korelasi antara program dengan isu diberikan nilai (+), (0), (-) sesuai
dengan hasil diskusi bersama pemangku kepentingan.
• Dalam KLHS korelasi yang akan dikaji pengaruhnya adalah nilai (-).
Diisi dengan 3 (Berpnegaruh); 2 (Kurang berpengaruh); 1 (tidak berpengaruh)
Matriks Penapisan Program
51. KLHS RPJMD Kab. Sigi
Pengembangan Kawasan Pertanian
Sistem irigasi tidak
terdistribusi baik terutama
pada wilayah barat
(Marawola, Dolo Barat, Dolo
Selatan)
Implikasi: Penurunan
produktivitas lahan dan hasil
panen.
52. KLHS RPJMD Kab. Sigi
Pengembangan Kawasan Transmigrasi
Perlu memperhatikan daya
tampung dan daya dukung
lingkungan karena bersing
gungan langsung dengan
kawasan hutan konservasi,
hutan lindung, dan hutan
produksi terbatas.
55. Perumusan
Mitigasi dan Rekomendasi
1. Integrasi Pembangunan
Berkenajutan (Lingkungan,
Ekonomi dan Sosial)
2. Adanya Ketentuan
pembangunan berkelanjutan
dalam KRP
3. Penyempurnaan Kebijakan,
Rencana dan/atau Program
4. Adanya kesepakatan
perencanaan berdasarkan
penyempurnaan hasil KLHS
56. Contoh Rekomendasi KLHS
(Spesifik)
• Program: Pengembangan Tambang
• Daya dukung dan daya tampung lingkungan: defisit/
surplus berdasarkan analisis data.
• Rekomendasi: Jika daya dukung dan daya tampung
lingkungan defisit, maka aktivitas tambang dihentikan,
TUKS di area pesisir dimerger untuk menghentikan ke
rusakan pesisir dan laut.
57. Hasil rumusan mitigasi atau alternatif-alternatif
Kebijakan, Rencana dan/atau Program
Diintegrasikan ke dalam rumusan KRP
Rekomendasi perbaikan rumusan KRP
MUATAN REKOMENDASI
PERBAIKAN KRP