2. Wawancara Bersama Kepala Sekolah TK Tarbiyah Al-Ubaidah Kertosono
Ibu Dewi Parastina, S.Pd., M.Psi.
3. Hasil Wawancara Bersama Kepala Sekolah TK Tarbiyah Al-Ubaidah Kertosono
Ibu Dewi Parastina, S.Pd., M.Psi.
Ibu Dewi belum mengetahui apa itu dilema etika.
CGP membangun pemahaman tentang dilema etika dengan menanyakan permasalahan yang ada
di sekolah Ibu Dewi.
Terdapat sebuah permasalahan yaitu terkait dengan kedisiplinan pegawai
Selama ini, apabila ada permasalahan, Ibu Yanti menyelesaikannya melalui musyawarah dengan
rekan yang lain, dan terkadang melibatkan pemangku jabatan yang lebih tinggi, seperti Ibu
Pengawas dan Ketua Yayasan.
Langkah-langkah yang dilalui tentu dengan mengidentifikasi latar belakang permasalahan,
kemudian mengadakan dialog dengan pelaku, tindakan selanjutnya dengan memberikan nasehat
sampai dengan teguran.
Hal yang dianggap efektif adalah dengan melaksanakan musyawarah dan konsultasi dengan
pemangku jabatan yang lebih tinggi.
Hal-hal yang masih menjadi tantangan terkait dilema yang dialami Ibu Dewi adalah belum adanya
perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dari si pelaku.
Tidak ada jadwal khusus dalam penanganan dilema etika tersebut.
Ada beberapa orang yang memang membantu Ibu Dewi dalam mengatasi permasalahan, yaitu Ibu
Pengawas dan Ketua Yayasan.
Perlunya kolaborasi baik melalui musyawarah maupun melalui dialog konsultasi
5. Ibu Moya belum mengetahui apa itu dilema etika.
CGP memberikan pengertian terlebih dahulu apa itu dilema etika dan apa itu bujukan moral.
Terdapat sebuah permasalahan yaitu terkait dengan kedisiplinan siswa.
Selama ini, apabila ada permasalahan, Ibu Moya menyelesaikannya melalui musyawarah
dengan rekan yang lain.
Langkah-langkah yang dilalui tentu dengan mengidentifikasi latar belakang permasalahan,
kemudian mengadakan dialog dengan pelaku, tindakan selanjutnya dengan melakukan
kunjungan rumah dan berdialog dengan orang tua anak.
Hal yang dianggap efektif adalah dengan melaksanakan musyawarah dan menjalin komunikasi
dengan orang tua.
Hal-hal yang masih menjadi tantangan terkait dilema yang dialami Ibu Moya adalah kurang
adanya kerjasama dari pihak orang tua wali siswa.
Tidak ada jadwal khusus dalam penanganan dilema etika tersebut.
Ada beberapa orang yang memang membantu Ibu Moya dalam mengatasi permasalahan,
yaitu Ibu Wali Kelas dan orang tua wali. Serta kolaborasi dengan guru lain adalah hal yang
sangat membantu
Hasil Wawancara Bersama Kepala Sekolah TK Tarbiyah Al-Ubaidah Kertosono
Ibu Moya Dwi Lestari
6. Analisis Hasil Wawancara Kepala Sekolah
Isi:
Bagaimana hasil
wawancara antara 2 -3
pimpinan yang Anda
wawancarai, adakah
sebuah persamaan, atau
perbedaan. Kira-kira ada
yang menonjol dari salah
satu pimpinan tersebut,
mengapa, apa yang
membedakan?
FOTO FOTO
Sama-sama
mementingkan
keberpihakan pada
murid.
Sama-sama menuju
pada visi misi sekolah
sebagai prioritas
Sama-sama memiliki
trik tertentu untuk
pengambilan
keputusan yang cepat
dan urgent dengan
mengambil langkah
melewati prosedural
yang berlaku
Persamaan keduanya
adalah :
FOTO
Perbedaannya antara
lain :
Ibu Dewi dalam
mengambil keputusan
lebih kepada prinsip
aturan yang berlaku
sedangkan Ibu Moya
lebih mengutamakan
prinsip kepedulian
terhadap sesama.
FOTO
Bu Dewi : pengambilan
keputusan diutamakan
kebersamaan dengan
menggunakan prinsip
pengaruh dari
lingkungan sekitar dan
berkolaborasi dengan
pihak yang ada dalam
lingkup sekolah.
Bu Moya
menitikberatkan pada
kolaboratif dengan
menggunakan lingkar
pengaruh orang-orang
di sekitarnya.
Hal-hal yang menonjol dari
7. Analisis Hasil Wawancara Kepala Sekolah
FOTO FOTO
Rencana kedepan dalam
menjalani ke pengambilan
keputusan yang
mengandung unsur
Dilema etika yaitu jika
ada paradigma benar
melawan benar maka jika
memungkinkan keduanya
untuk dijalankan maka
bisa dilakukan akan tetapi
jika tidak memungkinkan
maka akan mengambil
skala prioritas yang
mengacu pada visi misi
sekolah.
FOTO
Apa rencana ke
depan para pimpinan
dalam menjalani
pengambilan
keputusan yang
mengandung unsur
dilema etika?
Bagaimana mereka
bisa mengukur
efektivitas
pengambilan
keputusan mereka?
ISI : Cara kedua kepala
sekolah mengukur
keefektifan pengambilan
keputusan mereka adalah
bahwa setiap keputusan
tidak mungkin
memuaskan semua pihak
akan tetapi resiko terkecil
yang mungkin dapat
diambil itulah yang akan
dijadikan pertimbangan
untuk pengambilan
keputusan, selain itu
dukungan dari semua
pihak terlepas mereka
setuju ataupun tidak