2. Kasus yang sering dihadapi oleh Ibu Tri Suwarni, S.Pd.I sebagai
Kepala SMPN Satu Atap 4 Tulang Bawang Barat adalah berkaitan
dengan kedisiplinan murid. Kedisiplinan murid adalah hal yang paling
sulit dihadapi dikarenakan kurangnya dukungan dari orang tua. Di
SMPN Satu Atap 4 Tulang Bawang Barat masih banyak murid yang
berada diluar pengawasan orangtua, baik karena orang tuanya
bekerja di luar kota/luar negeri atau bahkan karena perceraian.
Murid di SMPN Satu Atap 4 Tulang Bawang Barat sering kali
terlambat datang kesekolah dan berperilaku yang tidak sesuai
dengan aturan disekolah.
Di satu sisi, sekolah ingin menegakkan kedisiplinan disekolah namun
disisi lain, sekolah merasa kasihan karena murid yang sering
terlambat datang kesekolah, adalah anak yang kurang kasih sayang
dari orang tuanya.
Wawancara 1
Narasumber : Tri Suwarni, S.Pd.I.
Kepala Sekolah : SMPN Satu Atap 4 Tulang Bawang Barat
3. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-
kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?
Selama ini saya mengidentifikasi kasus melalui dengan
adanya pilihan benar dan benar, dimana tidak ada
bujukan moral yang saya ambil dalam mengambil
keputusan.
4. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan
di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua
kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama
mengandung nilai kebajikan?
Dalam pengambilan keputusan tentunya saya
menggunakan sistem musyarawah mufakat terhadap
berbagai stake holder yang ada. Dalam kasus yang saya
jabarkan tadi, saya melakukan pendalaman dan
musyawarah bersama wali kelas, guru BK dan Pihak
sekolah lain, namun tidak jarang untuk menegakkan
kedisiplinan murid saya bekerja sama dengan wali murid.
5. 1
2
3
Langkah-langkah
atau prosedur
seperti apa yang
biasa Anda lakukan
selama ini?
Memanggil murid yang
melakukan kesalahan
Menggali terlebih dahulu
masalah yang dihadapi
Langkah-langkah atau
prosedur yang biasa saya
lakukan dalam pengambilan
keputusan adalah :
Bermusyawarah dengan pihak
sekolah terkait permasalahan
tersebut.
6. 1
2
Hal-hal apa saja yang
selama ini Anda
anggap efektif dalam
pengambilan
keputusan pada
kasus-kasus dilema
etika?
Adanya hubungan yang
baik antara murid dan guru
Hal-hal yang saya anggap
efektif dalam pengambilan
keputusan adalah :
Komunikasi antar kepala
sekolah, guru dan pihak
sekolah terjalin baik
7. Tantangan terbesar ketika mengahadi
permasalahan seperti itu adalah kurangnya
kesadaran tentang pendidikan dan perhatian
terhadap pendidikan dari sisi orang tua dan murid.
Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan
tantangan dalam pengambilan keputusan pada
kasus-kasus dilema etika?
8. Untuk masalah kedisiplinan seperti yang saya
ceritakan, tidak ada waktu khusu dalam
melakukan penyelesaiannya. Pihak sekolah hanya
berkoordinasi dengan guru BK dan wali kelas.
Namun, untuk permasalahan yang sangat penting
dan melibatkan banyak pihak, diperlukan waktu
khusu dan informasi yang lengkap.
Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu
dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda
langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah
jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur
seperti apa yang Anda jalankan?
9. Dalam pengambilan keputusan disekolah, tentunya
faktor yang mendukung adalah faktor internal dan
eksternal sekolah. Kasus yang saya ceritakan tadi
melibatkan wali kelas dan guru BK yang tentunya
sangat membantu dalam mengambil keputusan.
Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini
mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan
keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
10. Pembelajaran yang dapat saya petik dari
pengalaman yang saya sampaikan tadi adalah
bagaimana saya harus menumbuhkan kepedulian
dan perhatian baik orang tua ataupun murid
terhadap pentingnya pendidikan.
Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa
yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil
keputusan dilema etika?
11. Kasus yang pernah saya alami, selama saya menjabat sebagai
Kepala SMP Tri Bhakti adalah ada perundungan yang terjadi
disekolah. Siswa putri yang mendapatkan perundungan yang
dilakukan oleh Siswa putra ini mengaku merasa mendapatkan
pengancaman dari Siswa putra dengan sebilah pisau kecil. Kejadian
tersebut disampaikan oleh siswi tersebut kepada anggota
keluarganya. Anggota keluarga siswi tersebut marah dan
melaporkan kejadian tersebut kepada Pihak Tiyuh sehingga kejadian
ini disorot masyarakat.
Saya sebagai kepala sekolah, menindaklanjuti kejadian yang diakui
terjadi dilingkungan sekolah ini. Dari pengakuan kedua siswa-siswi
tersebut beserta saksi, siswa tersebut mengaku memang benar
membawa silet kecil, namun tidak ada kejadian pengancaman
karena kejadian tersebut tidak terjadi dilingkungan sekolah.
Waw2ancara 1
Narasumber : Denny Yulian Permata, S.H.
Kepala Sekolah : SMP Tri Bhakti
12. Dimana siswa tersebut ada di bengkel dan siswi tersebut, mengejek
siswa tersebut. Siswa tersebut mengejar siswi tersebut dan menjitak
kepalanya. Siswi tersebut tidak terima, sehingga membuat cerita
palsu dan membawa masalah ini ke pihak Tiyuh. Pihak Keluarga siswi
meminta sekolah mengelurkan siswa tersebut, namun kami pihak
sekolah meminta agar siswa tersebut tetap disekolah namun harus
meminta maaf dan ditindak tegas, serta siswi tadi harus
mendapatkan sanksi untuk menceritakan yang sebenarnya kepada
pihak Tiyuh karena menyebarkan cerita palsu.
Saya sebagai kepala sekolah merasa ini adalah dilema etika dimana
terjadi konflik individu dan kelompok. Satu sisi saya menjaga siswa
tersebut yang memang membawa silet tersebut agar tidak menjadi
bualan masyarakat dan tetap melanjutkan sekolah, namun saya juga
harus memikirkan nama baik sekolah di kalangan masyarakat.
Wawancara 2
Narasumber : Denny Yulian Permata, S.H.
Kepala Sekolah : SMP Tri Bhakti
LANJUTAN
13. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-
kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?
Saya mengidentifikasi kasus yang bernilai dilema etika
ataupun bujukan moral dengan melihat apakah kasus
ini lebih mementingkan satu pihak ataupun lebih
seberapa besar emosional dalam diri saya.
14. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan
di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua
kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama
mengandung nilai kebajikan?
Dalam pengambilan keputusan, saya bermusyawarah
dengan berbagai pihak terutama guru yang ada
disekolah dan pembina yayasan. Keputusan yang diambil
juga mementingkan kedua kepentingan sama benar dan
mengandung nilai kebajikan, sehingga dapat
terselesaikan dengan baik dan diterima berbagai pihak.
15. 1
2
3
Langkah-langkah
atau prosedur
seperti apa yang
biasa Anda lakukan
selama ini?
Memanggil kedua belah
pihak dalam kasus tersebut.
Langkah-langkah atau
prosedur yang biasa saya
lakukan dalam pengambilan
keputusan adalah :
Bermusyawarah dengan pihak
sekolah terkait permasalahan
tersebut.
Mencarikan solusi yang adil
dan diterima berbagai pihak
16. 1
2
Hal-hal apa saja yang
selama ini Anda
anggap efektif dalam
pengambilan
keputusan pada
kasus-kasus dilema
etika?
Adanya kerjasama yang baik
antara sekolah, yayasan dan
pihak desa.
Hal-hal yang saya anggap
efektif dalam pengambilan
keputusan adalah :
Komunikasi antar kepala
sekolah, guru dan pihak
sekolah terjalin baik
17. Tantangan saya dalam mengambil keputusan
adalah sekolah kami berada di lingkungan yang
terkenal dengan emosional tinggi, namun hal
tersebut masih dapat diatasi dengan
menggandeng pihak desa/tiyuh.
Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan
tantangan dalam pengambilan keputusan pada
kasus-kasus dilema etika?
18. Kami tidak memiliki jadwal tertentu dalam hal
menyelesaikan permasalahan, namun tentu saja
kami melakukan koordinasi terlebih dahulu
sebelum menyelesaikan permasalahan yang ada.
Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu
dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda
langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah
jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur
seperti apa yang Anda jalankan?
19. Faktor yang mempermudah saya dalam
pengambilan keputusan adalah koordinasi yang
tepat antara sekolah dan yayasan.
Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini
mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan
keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
20. Pembelajaran yang dapat saya petik dari
pengalaman yang saya sampaikan tadi adalah
kasus perundungan seperti ini dapat berakibat
luas sehingga memang benar-benar harus
diminimalisir.
Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa
yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil
keputusan dilema etika?