2. Disebut semi atau
setengah
konduktor, karena
bahan ini memang
bukan konduktor
murni.
Merupakan elemen dasar
dari komponen
elektronika seperti
dioda, transistor dan
sebuah IC (integrated
circuit).
3. Bahan yang memiliki pita terlarang atau energy gap
(EG) yang relatif kecil kira-kira 1 eV
(1eV
1, 602 . 10
19
J)
Pita
konduksi
elektron
EG
Semikonduktor
1eV
hole
Pita
valensi
4. • Pita terlarang adalah daerah kosong antara pita valensi dan
pita konduksi.
• Pita valensi adalah pita energi teratas yang terisi penuh oleh
elektron
• Pita konduksi adalah pita energi diatas pita valensi yang terisi
sebagian atau tidak terisi oleh elektron
Pita
konduksi
Pita
konduksi
elektron
Pita
konduksi
Semikonduktor
Konduktor EG 1eV
Pita
valensi
EG 6eV
hole
Pita
valensi
Pita
valensi
Isolator
5. Semikonduktor
adalah atom yang berisi empat
elektron valensi. Karena jumlah elektron valensi di dalam
semikonduktor adalah ditengah antara satu (konduktor) dan
delapan (isolator).
Bahan semikonduktor yang banyak digunakan
adalah
silikon (Si)
germanium (Ge)
Silikon dan germanium
digunakan untuk membuat
komponen-komponen zat padat
(solid state)
karbon (C)
karbon terutama untuk
membuat resistor dan
potensiometer.
8. Struktur Atom Semikonduktor
• Semikonduktor intrinsik adalah semikonduktor
murni yang tidak diberi doping atau campuran
atom lainnya yang memiliki jumlah elektron
valensi yang berbeda dengan elektron valensi
bahan semikonduktor.
Semikonduktor
Intrinsik
9. Semikonduktor
Intrinsik
• Germanium (Ge) dan Silicon (Si) mempunyai 4
elektron valensi.
• Lintasan valensi memerlukan 8 elektron agar
atom menjadi stabil.
• Ikatan antar atom diperkuat dengan membagi
(sharing) elektron-elektron terluar Ikatan
Kovalen (covalent bonds)
10.
11. &
Ada kemungkinan elektron valensi menyerap energi
(energi cahaya atau termal) dan memutuskan ikatan
kovalen, sehingga akan dihasilkan elektron bebas (free
electrons) dan menghasilkan kekosongan pada orbit
terluar yang disebut dengan hole.
&
Elektron-elektron bebas pada material ini timbul akibat
sebab yang alamiah, maka disebut dengan Intrinsic
Carriers (Pembawa Intrinsik)
12.
13. Struktur Atom Semikonduktor
• Semikonduktor ekstrinsik adalah
semikonduktor murni yang diberi doping.
• Pemberian doping dimaksudkan untuk
mendapatkan elektron valensi bebas dalam
jumlah banyak atau untuk meningkatkan
konduktivitas semikonduktor.
15. Tipe - P
• Pengotoran oleh atom trivalent yaitu bahan
kristal dengan inti atom memiliki 3 elektron
valensi.
• Contoh : Boron (B), Galium (Ga)
• Atom pengotornya disebut atom akseptor.
• Pembawa muatan disebut hole.
17. Hole
(pembawa mayoritas)
Ion
akseptor
- +
+
-
-
+
-
- + + + -
+ -
-
- +
Elektron
(pembawa minoritas)
•
•
•
Pada semikonduktor ekstrinsik tipe P dimana terjadi
pengotoran oleh atom dengan jumlah elektron valensi
lebih kecil
Atom akseptor tersebut akan menerima sebuah elektron
valensi sehingga atom akseptor tersebut menjadi atom
negatif (atom yang kelebihan elektron).
Jumlah hole lebih banyak sedangkan elektron tidak
berubah secara signifikan
18. Tipe - N
• Dilakukan doping atau pengotoran oleh atom
pentavalent yaitu bahan kristal dengan inti
atom memiliki 5 elektron valensi
• Contoh : Phosporus (P), Arsenic (As)
• Atom pengotornya disebut atom donor.
• Pembawa muatan disebut elektron.
20. Elektron
(pembawa mayoritas)
Ion donor
+ +
+
-
+ - + +
+- + -+
+Hole
(pembawa minoritas)
•
•
•
Pada semikonduktor ekstrinsik tipe N dimana terjadi
pengotoran oleh atom dengan jumlah elektron valensi
Atom donor tersebut akan menyumbangkan sebuah
elektron valensi sehingga atom donor tersebut menjadi
atom positif (atom yang kehilangan/kekurangan elektron)
Jumlah elektron lebih banyak sedangkan hole tidak
berubah secara signifikan
21.
22. DIODA PN
• Dioda akan hanya dapat mengalirkan arus
satu arah saja, sehingga dipakai untuk
aplikasi rangkaian penyearah (rectifier).
• Jika dua tipe bahan semikonduktor ini
dilekatkan, maka akan didapat sambungan
P-N (p-n junction) yang dikenal sebagai
dioda.
• Pada pembuatannya material tipe P dan tipe
N disambung dari satu bahan (monolitic)
dengan memberi doping (impurity material)
yang berbeda.
23. DIODA PN
• Jika diberi tegangan maju (forward
bias), dimana tegangan sisi P lebih besar
dari sisi N, elektron dengan mudah dapat
mengalir dari sisi N mengisi kekosongan
elektron (hole) di sisi P.
• Sebaliknya jika diberi tegangan balik
(reverse bias), dapat dipahami tidak ada
elektron yang dapat mengalir dari sisi N
mengisi hole di sisi P, karena tegangan
potensial di sisi N lebih tinggi.
24. Transistor Bipolar
• Transistor adalah komponen yang bekerja
sebagai sakelar (switch on/off) dan juga sebagai
penguat (amplifier).
• Transistor merupakan dioda dengan dua
sambungan. Sambungan itu
membentuk
transistor PNP maupun NPN.
• Ujung-ujung terminalnya berturut-turut disebut
emitor, base dan kolektor. Base selalu berada di
tengah, di antara emitor dan kolektor.
• Transistor ini disebut transistor bipolar, karena
struktur dan prinsip kerjanya tergantung dari
perpindahan elektron di kutub negatif mengisi
kekurangan elektron (hole) di kutub positif.