SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
BAHAN SEMI KONDUKTOR 
adalah suatu material dengan sifat konduktivitas diantara 
konduktor dan isolator, contoh Silikon (Si), Ge (Germanium). 
Saat ini Si umumnya digunakan sebagai devais elektronik, 
seperti dioda, transistor, IC (integrated circuit) namun GaAs 
memiliki potensi yang besar untuk digunakan sebagai devais 
elektronika pada masa datang, terutama ditujukan untuk 
beroperasi pada frekuensi tinggi 
Contoh Semikonduktor : 
 Dioda 
 LED 
 Transistor Bipolar 
 FET 
 Op-Amp
Untuk menjelaskan konduktivitas bahan sering kali menggunakan 
konsep pita energi. Ada dua pita energi, yaitu pita valensi dan pita 
konduksi. 
Pita valensi adalah pita energi yang mungkin diisi oleh 
elektron dari zat padat hingga komplit. Setiap pita memiliki 2N 
elektron dengan N adalah jumlah atom. Bila masih ada elektron 
yang tersisa akan mengisi pita konduksi. Pada suhu 0 K, pita 
konduksi terisi sebagian untuk bahan konduktor, sedangkan untuk 
isolator dan semikonduktor tidak ada elektron yang mengisi pita 
konduksi. 
Perbedaannya terletak pada energi gap Eg yaitu selang 
energi antara pita konduksi minimum dan pita valensi maksimum. 
Pada bahan semikonduktor Eg ~ 1 eV, sedang pada isolator Eg ~ 
6 eV Secara diagramatik pita energi dari isolator, semikonduktor 
dan konduktor ditunjukkan pada gambar berikut
1. Struktur Atom 
Semikonduktor 
 Elemen terkecil dari suatu bahan yang masih memiliki 
sifat-sifat kimia dan fisika yang sama adalah atom. Suatu 
atom terdiri atas tiga partikel dasar, yaitu: neutron, 
proton, dan elektron. Dalam struktur atom, proton dan 
neutron membentuk inti atom yang bermuatan positip 
dan sedangkan elektron-elektron yang bermuatan negatip 
mengelilingi inti. 
 Elektron-elektron ini tersusun berlapis-lapis. Struktur 
atom dengan model Bohr dari bahan semikonduktor yang 
paling banyak digunakan adalah silikon dan germanium
Gambar Struktur Atom (a) Silikon; (b) 
Germanium
Seperti Gambar 1 atom silikon memiliki elektron yang mengelilingi inti 
sebanyak 14 dan germanium mempunyai 32 elektron. 
Pada atom yang seimbang (netral) jumlah elektron dalam orbit sama dengan 
jumlah proton dalam inti. Muatan listrik sebuah elektron adalah: - 1.602-19 C 
dan muatan sebuah proton adalah: + 1.602-19 C. 
Elektron yang menempati lapisan terluar disebut sebagai elektron valensi. 
Atom silikon dan germanium masing mempunyai empat elektron valensi. 
Oleh karena itu baik atom silikon maupun atom germanium disebut juga 
dengan atom tetra-valent (bervalensi empat). 
Empat elektron valensi tersebut terikat dalam struktur kisi-kisi, sehingga 
setiap elektron valensi akan membentuk ikatan kovalen dengan elektron 
valensi dari atom-atom yang bersebelahan. 
Struktur kisi-kisi kristal silikon murni dapat digambarkan secara dua dimensi 
pada Gambar 2
Gambar 2. Struktur Kristal Silikon dengan Ikatan 
Kovalen
Teorema Pita Energi Kristal 
Dalam sistem susunan berkala unsur-unsur, atom 
Si termasuk golongan IV, jadi ada 4 elektron 
pada orbit terluarnya. Masing-masing atom Si 
membentuk struktur kristal dengan atom-atom 
tetangganya dan elektron-elektron valensinya 
membentuk ikatan kovalen, sehingga masing-maing 
atom seolah-olah memiliki 8 elektron 
terluar dengan 4 elektron berasal dari miliknya 
sendiri sedang 4 elektron lainnya berasal dari 4 
atom tetangga terdekatnya. 
Susunan ini membentuk kristal silikon intrinsik 
dengan muatan total = 0 coulomb
Meskipun terikat dengan kuat dalam struktur kristal, namun bisa 
saja elektron valensi tersebut keluar dari ikatan kovalen menuju 
daerah konduksi apabila diberikan energi panas. 
Bila energi panas tersebut cukup kuat untuk memisahkan elektron 
dari ikatan kovalen maka elektron tersebut menjadi bebas atau 
disebut dengan elektron bebas. Pada suhu ruang terdapat kurang 
lebih 1.5 x 1010 elektron bebas dalam 1 cm3 bahan silikon murni 
(intrinsik) dan 2.5 x 1013 elektron bebas pada germanium. 
Semakin besar energi panas yang diberikan semakin banyak 
jumlah elektron bebas yang keluar dari ikatan kovalen, dengan 
kata lain konduktivitas bahan meningkat.
Struktur Kristal Semikonduktor (Silikon)
Bila diberi sumber DC akan ada arus listrik yaing mengalir di 
dalam 
kristal tsb. Elektron akan bergerak ke kutub positif sumber DC 
tsb 
sedangkan hole akan bergerak berlawanan arah
Mobilitas dan Konduktivitas 
Arus listrik pada metal terjadi akibat perpindahan elektron, 
sedang pada semikonduktor bergantung pada elektron 
dan hole. Semikonduktor dapat di-d o p e m e nja d i: 
 a. dominan hole menjadi tipe-p 
 b. dominan elektron menjadi tipe-n 
Hal ini berarti bahwa semikonduktor tipe-n memiliki jumlah 
elektron bebas lebih banyak dibandingkan dengan 
jumlah hole dan sebaliknya untuk tipe-p jumlah hole 
lebih banyak dari jumlah. Karena itu elektron pada tipe-n 
disebut pembawa muatan mayoritas dan hole adalah 
pembawa muatan minoritas, sebaliknya pada tipe-p 
elektron adalah pembawa muatan minoritas sedangkan 
hole adalah pembawa muatan mayoritas
Semikonduktor Instrinsik
Untuk memperbesar 
konduktivitas 
bahan semikonduktor itu diberi doping, akibatnya bahan itu itu akan 
menjadi tipe-n atau tipe-p, tergantung doping-nya, sehingga 
menjadi semikonduktor ekstrinsik. 
Dopan dikelompokkan sebagai: 
a. donor,diberi impuritas yang bervalensi +5 (misalnya P, As,Sb) 
menjadi tipe-n 
b. akseptor ,diberi impuritas yang bervalensi +3 (misalnya Bo,In, Ga, 
B) menjade tipe-p 
Konsentrasi doping ~ 1 ppm. Dengan adanya doping maka akan 
berakibat n ≠ p, sehingga konduktivitasnya menjadi : 
untuk tipe-n σ d = nq μn 
untuk tipe-p a p σ = p q μ 
dengan n d a n p a d a lah m a s ing -m a s ing ko ns e ntra s i im p urita s untuk 
donor dan akseptor
dengan n dan p adalah masing-masing konsentrasi 
impuritas untuk donor dan akseptor. 
Pada saat pemberian impuritas donor (tipe-n) akan 
muncul tingkat energi yang diperbolehkan di bawah 
energi pita konduksi terendah yaitu sekitar ≈ 0,01 eV 
(untuk Ge) dan ≈ 0,05 eV (untuk Si). Sehingga pada 
suhu kamar hampir semua elektron donor berada di pita 
konduksi. 
Untuk impuritas akseptor (tipe-p) juga akan muncul 
tingkat energi di atas tingkat energi pita valensi tertinggi. 
Karena hanya perlu energi kecil saja elektron dari pita 
valensi berpindah ke tingkat energi akseptor akibatnya 
akan timbul hole di pita valensi.
Sifat-sifat listrik dari Ge dan Si
Difusi
Semikonduktor Tipe N
Semikonduktor Tipe P
Kuliah bahan listrik_3[1]
Kuliah bahan listrik_3[1]
Kuliah bahan listrik_3[1]

More Related Content

What's hot

Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktoroilandgas24
 
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...IPA 2014
 
Elektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - SemikonduktorElektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - Semikonduktorfiernadr
 
Semikonduktor presentasi kelompok 2 tarwin_tresno abadi_tri okvita h)
Semikonduktor presentasi kelompok 2 tarwin_tresno abadi_tri okvita h)Semikonduktor presentasi kelompok 2 tarwin_tresno abadi_tri okvita h)
Semikonduktor presentasi kelompok 2 tarwin_tresno abadi_tri okvita h)kemenag
 
Presentation semikonduktor fiks
Presentation semikonduktor fiksPresentation semikonduktor fiks
Presentation semikonduktor fiksCristiano Sagat
 
Tugas kuliah dasar elektronika
Tugas kuliah dasar elektronikaTugas kuliah dasar elektronika
Tugas kuliah dasar elektronikaHery Heriot
 
Tugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pontTugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pontMarina Natsir
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atommansen3
 
Semikonduktor
SemikonduktorSemikonduktor
Semikonduktorrisal07
 

What's hot (20)

Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktor
 
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
 
Teori Pita Energi
Teori Pita EnergiTeori Pita Energi
Teori Pita Energi
 
Elektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - SemikonduktorElektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - Semikonduktor
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Semikonduktor presentasi kelompok 2 tarwin_tresno abadi_tri okvita h)
Semikonduktor presentasi kelompok 2 tarwin_tresno abadi_tri okvita h)Semikonduktor presentasi kelompok 2 tarwin_tresno abadi_tri okvita h)
Semikonduktor presentasi kelompok 2 tarwin_tresno abadi_tri okvita h)
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi
 
Presentation semikonduktor fiks
Presentation semikonduktor fiksPresentation semikonduktor fiks
Presentation semikonduktor fiks
 
Tugas kuliah dasar elektronika
Tugas kuliah dasar elektronikaTugas kuliah dasar elektronika
Tugas kuliah dasar elektronika
 
Semikonduktor (rusli)
Semikonduktor (rusli)Semikonduktor (rusli)
Semikonduktor (rusli)
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Tugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pontTugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pont
 
MARYANTI123.docx
MARYANTI123.docxMARYANTI123.docx
MARYANTI123.docx
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Semikonduktor
SemikonduktorSemikonduktor
Semikonduktor
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Ringkasan Semikonduktor
Ringkasan Semikonduktor  Ringkasan Semikonduktor
Ringkasan Semikonduktor
 
Semikonduktor sains, teknologi, aplikasi dan dampak
Semikonduktor sains, teknologi, aplikasi dan dampakSemikonduktor sains, teknologi, aplikasi dan dampak
Semikonduktor sains, teknologi, aplikasi dan dampak
 
Ppt semikonduktor kelompok 1
Ppt semikonduktor kelompok 1Ppt semikonduktor kelompok 1
Ppt semikonduktor kelompok 1
 
Eldas pak andi
Eldas pak andiEldas pak andi
Eldas pak andi
 

Similar to Kuliah bahan listrik_3[1]

PPT BACA FZP (1).pptx
PPT BACA FZP (1).pptxPPT BACA FZP (1).pptx
PPT BACA FZP (1).pptxBuleFikri2
 
Intan gita sabrina 103224201(1)
Intan gita sabrina 103224201(1)Intan gita sabrina 103224201(1)
Intan gita sabrina 103224201(1)Ichan Shabrina
 
8.2 Diod Semikonduktor
8.2 Diod Semikonduktor8.2 Diod Semikonduktor
8.2 Diod SemikonduktorLaily Nawi
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energiElika Bafadal
 
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02Okky Valiant
 
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimiabaskimia
 
Ppt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimiaPpt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimiaKira R. Yamato
 
Laporan awal band gab
Laporan awal band gabLaporan awal band gab
Laporan awal band gabGerry Ananda
 
Semiconductor electronics
Semiconductor electronicsSemiconductor electronics
Semiconductor electronicsDaniel Renaldo
 
331133828-48266980-PPT-SEMIKONDUKTOR.ppt
331133828-48266980-PPT-SEMIKONDUKTOR.ppt331133828-48266980-PPT-SEMIKONDUKTOR.ppt
331133828-48266980-PPT-SEMIKONDUKTOR.pptMeuthiaFaridaIsna
 
Model ikatan kimia
Model ikatan kimiaModel ikatan kimia
Model ikatan kimiafajar299
 
Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1Sabila Izzati
 

Similar to Kuliah bahan listrik_3[1] (20)

PPT BACA FZP (1).pptx
PPT BACA FZP (1).pptxPPT BACA FZP (1).pptx
PPT BACA FZP (1).pptx
 
Elan (elektronika analog)
Elan (elektronika analog)Elan (elektronika analog)
Elan (elektronika analog)
 
Intan gita sabrina 103224201(1)
Intan gita sabrina 103224201(1)Intan gita sabrina 103224201(1)
Intan gita sabrina 103224201(1)
 
Ch 2. Semikonduktor.pptx
Ch 2. Semikonduktor.pptxCh 2. Semikonduktor.pptx
Ch 2. Semikonduktor.pptx
 
8.2 Diod Semikonduktor
8.2 Diod Semikonduktor8.2 Diod Semikonduktor
8.2 Diod Semikonduktor
 
Bahan semikonduktor 2
Bahan semikonduktor 2Bahan semikonduktor 2
Bahan semikonduktor 2
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi
 
Struktur dan energi atom
Struktur dan energi atomStruktur dan energi atom
Struktur dan energi atom
 
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02
 
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
 
Ppt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimiaPpt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimia
 
PPT SEMIKONDUKTOR.pptx
PPT SEMIKONDUKTOR.pptxPPT SEMIKONDUKTOR.pptx
PPT SEMIKONDUKTOR.pptx
 
Modul mikroelektronika
Modul mikroelektronikaModul mikroelektronika
Modul mikroelektronika
 
Laporan awal band gab
Laporan awal band gabLaporan awal band gab
Laporan awal band gab
 
Semiconductor electronics
Semiconductor electronicsSemiconductor electronics
Semiconductor electronics
 
331133828-48266980-PPT-SEMIKONDUKTOR.ppt
331133828-48266980-PPT-SEMIKONDUKTOR.ppt331133828-48266980-PPT-SEMIKONDUKTOR.ppt
331133828-48266980-PPT-SEMIKONDUKTOR.ppt
 
PP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
PP STRUKTUR ATOM HIDROGENPP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
PP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
 
Model ikatan kimia
Model ikatan kimiaModel ikatan kimia
Model ikatan kimia
 
Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1
 
Kuliah 1 listrik statis
Kuliah 1 listrik statisKuliah 1 listrik statis
Kuliah 1 listrik statis
 

More from Ajir Aja

gerak lurus beraturan
gerak lurus beraturangerak lurus beraturan
gerak lurus beraturanAjir Aja
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Ajir Aja
 
02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]
02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]
02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]Ajir Aja
 
01 pendahuluan[1]
01 pendahuluan[1]01 pendahuluan[1]
01 pendahuluan[1]Ajir Aja
 
Vektor2[1]
Vektor2[1]Vektor2[1]
Vektor2[1]Ajir Aja
 
Vektor1[1]
Vektor1[1]Vektor1[1]
Vektor1[1]Ajir Aja
 
Mid bahan listrik_2011[1]
Mid bahan listrik_2011[1]Mid bahan listrik_2011[1]
Mid bahan listrik_2011[1]Ajir Aja
 
Jembatan arus bolak-balik[1]
Jembatan arus bolak-balik[1]Jembatan arus bolak-balik[1]
Jembatan arus bolak-balik[1]Ajir Aja
 
Instrumen pengukur arus_bolak_balik[1]
Instrumen pengukur arus_bolak_balik[1]Instrumen pengukur arus_bolak_balik[1]
Instrumen pengukur arus_bolak_balik[1]Ajir Aja
 
Bahan konduktor[1]
Bahan konduktor[1]Bahan konduktor[1]
Bahan konduktor[1]Ajir Aja
 
Kuliah bahan listrik_6[1]
Kuliah bahan listrik_6[1]Kuliah bahan listrik_6[1]
Kuliah bahan listrik_6[1]Ajir Aja
 
Kuliah bahan listrik_5[1]
Kuliah bahan listrik_5[1]Kuliah bahan listrik_5[1]
Kuliah bahan listrik_5[1]Ajir Aja
 
Kuliah bahan listrik_4[1]
Kuliah bahan listrik_4[1]Kuliah bahan listrik_4[1]
Kuliah bahan listrik_4[1]Ajir Aja
 
Kuliah bahan listrik_2[1]
Kuliah bahan listrik_2[1]Kuliah bahan listrik_2[1]
Kuliah bahan listrik_2[1]Ajir Aja
 
Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]Ajir Aja
 

More from Ajir Aja (17)

GLBB
GLBBGLBB
GLBB
 
gerak lurus beraturan
gerak lurus beraturangerak lurus beraturan
gerak lurus beraturan
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
 
02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]
02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]
02 signal dan-noise_dlm_siskom[1]
 
01 pendahuluan[1]
01 pendahuluan[1]01 pendahuluan[1]
01 pendahuluan[1]
 
Vektor2[1]
Vektor2[1]Vektor2[1]
Vektor2[1]
 
Vektor1[1]
Vektor1[1]Vektor1[1]
Vektor1[1]
 
Pbl[1]
Pbl[1]Pbl[1]
Pbl[1]
 
Mid bahan listrik_2011[1]
Mid bahan listrik_2011[1]Mid bahan listrik_2011[1]
Mid bahan listrik_2011[1]
 
Jembatan arus bolak-balik[1]
Jembatan arus bolak-balik[1]Jembatan arus bolak-balik[1]
Jembatan arus bolak-balik[1]
 
Instrumen pengukur arus_bolak_balik[1]
Instrumen pengukur arus_bolak_balik[1]Instrumen pengukur arus_bolak_balik[1]
Instrumen pengukur arus_bolak_balik[1]
 
Bahan konduktor[1]
Bahan konduktor[1]Bahan konduktor[1]
Bahan konduktor[1]
 
Kuliah bahan listrik_6[1]
Kuliah bahan listrik_6[1]Kuliah bahan listrik_6[1]
Kuliah bahan listrik_6[1]
 
Kuliah bahan listrik_5[1]
Kuliah bahan listrik_5[1]Kuliah bahan listrik_5[1]
Kuliah bahan listrik_5[1]
 
Kuliah bahan listrik_4[1]
Kuliah bahan listrik_4[1]Kuliah bahan listrik_4[1]
Kuliah bahan listrik_4[1]
 
Kuliah bahan listrik_2[1]
Kuliah bahan listrik_2[1]Kuliah bahan listrik_2[1]
Kuliah bahan listrik_2[1]
 
Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Kuliah bahan listrik_3[1]

  • 1. BAHAN SEMI KONDUKTOR adalah suatu material dengan sifat konduktivitas diantara konduktor dan isolator, contoh Silikon (Si), Ge (Germanium). Saat ini Si umumnya digunakan sebagai devais elektronik, seperti dioda, transistor, IC (integrated circuit) namun GaAs memiliki potensi yang besar untuk digunakan sebagai devais elektronika pada masa datang, terutama ditujukan untuk beroperasi pada frekuensi tinggi Contoh Semikonduktor :  Dioda  LED  Transistor Bipolar  FET  Op-Amp
  • 2. Untuk menjelaskan konduktivitas bahan sering kali menggunakan konsep pita energi. Ada dua pita energi, yaitu pita valensi dan pita konduksi. Pita valensi adalah pita energi yang mungkin diisi oleh elektron dari zat padat hingga komplit. Setiap pita memiliki 2N elektron dengan N adalah jumlah atom. Bila masih ada elektron yang tersisa akan mengisi pita konduksi. Pada suhu 0 K, pita konduksi terisi sebagian untuk bahan konduktor, sedangkan untuk isolator dan semikonduktor tidak ada elektron yang mengisi pita konduksi. Perbedaannya terletak pada energi gap Eg yaitu selang energi antara pita konduksi minimum dan pita valensi maksimum. Pada bahan semikonduktor Eg ~ 1 eV, sedang pada isolator Eg ~ 6 eV Secara diagramatik pita energi dari isolator, semikonduktor dan konduktor ditunjukkan pada gambar berikut
  • 3.
  • 4. 1. Struktur Atom Semikonduktor  Elemen terkecil dari suatu bahan yang masih memiliki sifat-sifat kimia dan fisika yang sama adalah atom. Suatu atom terdiri atas tiga partikel dasar, yaitu: neutron, proton, dan elektron. Dalam struktur atom, proton dan neutron membentuk inti atom yang bermuatan positip dan sedangkan elektron-elektron yang bermuatan negatip mengelilingi inti.  Elektron-elektron ini tersusun berlapis-lapis. Struktur atom dengan model Bohr dari bahan semikonduktor yang paling banyak digunakan adalah silikon dan germanium
  • 5. Gambar Struktur Atom (a) Silikon; (b) Germanium
  • 6. Seperti Gambar 1 atom silikon memiliki elektron yang mengelilingi inti sebanyak 14 dan germanium mempunyai 32 elektron. Pada atom yang seimbang (netral) jumlah elektron dalam orbit sama dengan jumlah proton dalam inti. Muatan listrik sebuah elektron adalah: - 1.602-19 C dan muatan sebuah proton adalah: + 1.602-19 C. Elektron yang menempati lapisan terluar disebut sebagai elektron valensi. Atom silikon dan germanium masing mempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu baik atom silikon maupun atom germanium disebut juga dengan atom tetra-valent (bervalensi empat). Empat elektron valensi tersebut terikat dalam struktur kisi-kisi, sehingga setiap elektron valensi akan membentuk ikatan kovalen dengan elektron valensi dari atom-atom yang bersebelahan. Struktur kisi-kisi kristal silikon murni dapat digambarkan secara dua dimensi pada Gambar 2
  • 7. Gambar 2. Struktur Kristal Silikon dengan Ikatan Kovalen
  • 8. Teorema Pita Energi Kristal Dalam sistem susunan berkala unsur-unsur, atom Si termasuk golongan IV, jadi ada 4 elektron pada orbit terluarnya. Masing-masing atom Si membentuk struktur kristal dengan atom-atom tetangganya dan elektron-elektron valensinya membentuk ikatan kovalen, sehingga masing-maing atom seolah-olah memiliki 8 elektron terluar dengan 4 elektron berasal dari miliknya sendiri sedang 4 elektron lainnya berasal dari 4 atom tetangga terdekatnya. Susunan ini membentuk kristal silikon intrinsik dengan muatan total = 0 coulomb
  • 9. Meskipun terikat dengan kuat dalam struktur kristal, namun bisa saja elektron valensi tersebut keluar dari ikatan kovalen menuju daerah konduksi apabila diberikan energi panas. Bila energi panas tersebut cukup kuat untuk memisahkan elektron dari ikatan kovalen maka elektron tersebut menjadi bebas atau disebut dengan elektron bebas. Pada suhu ruang terdapat kurang lebih 1.5 x 1010 elektron bebas dalam 1 cm3 bahan silikon murni (intrinsik) dan 2.5 x 1013 elektron bebas pada germanium. Semakin besar energi panas yang diberikan semakin banyak jumlah elektron bebas yang keluar dari ikatan kovalen, dengan kata lain konduktivitas bahan meningkat.
  • 11. Bila diberi sumber DC akan ada arus listrik yaing mengalir di dalam kristal tsb. Elektron akan bergerak ke kutub positif sumber DC tsb sedangkan hole akan bergerak berlawanan arah
  • 12. Mobilitas dan Konduktivitas Arus listrik pada metal terjadi akibat perpindahan elektron, sedang pada semikonduktor bergantung pada elektron dan hole. Semikonduktor dapat di-d o p e m e nja d i:  a. dominan hole menjadi tipe-p  b. dominan elektron menjadi tipe-n Hal ini berarti bahwa semikonduktor tipe-n memiliki jumlah elektron bebas lebih banyak dibandingkan dengan jumlah hole dan sebaliknya untuk tipe-p jumlah hole lebih banyak dari jumlah. Karena itu elektron pada tipe-n disebut pembawa muatan mayoritas dan hole adalah pembawa muatan minoritas, sebaliknya pada tipe-p elektron adalah pembawa muatan minoritas sedangkan hole adalah pembawa muatan mayoritas
  • 14. Untuk memperbesar konduktivitas bahan semikonduktor itu diberi doping, akibatnya bahan itu itu akan menjadi tipe-n atau tipe-p, tergantung doping-nya, sehingga menjadi semikonduktor ekstrinsik. Dopan dikelompokkan sebagai: a. donor,diberi impuritas yang bervalensi +5 (misalnya P, As,Sb) menjadi tipe-n b. akseptor ,diberi impuritas yang bervalensi +3 (misalnya Bo,In, Ga, B) menjade tipe-p Konsentrasi doping ~ 1 ppm. Dengan adanya doping maka akan berakibat n ≠ p, sehingga konduktivitasnya menjadi : untuk tipe-n σ d = nq μn untuk tipe-p a p σ = p q μ dengan n d a n p a d a lah m a s ing -m a s ing ko ns e ntra s i im p urita s untuk donor dan akseptor
  • 15. dengan n dan p adalah masing-masing konsentrasi impuritas untuk donor dan akseptor. Pada saat pemberian impuritas donor (tipe-n) akan muncul tingkat energi yang diperbolehkan di bawah energi pita konduksi terendah yaitu sekitar ≈ 0,01 eV (untuk Ge) dan ≈ 0,05 eV (untuk Si). Sehingga pada suhu kamar hampir semua elektron donor berada di pita konduksi. Untuk impuritas akseptor (tipe-p) juga akan muncul tingkat energi di atas tingkat energi pita valensi tertinggi. Karena hanya perlu energi kecil saja elektron dari pita valensi berpindah ke tingkat energi akseptor akibatnya akan timbul hole di pita valensi.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 20.
  • 21.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.