Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
MENUMBUHKAN SPIRIT HARMONI
1. MEMPERKUAT SPIRIT
“HARMONI DARI
SEKOLAH”
Anis Masykhur
Sekretaris Pokja Implementasi
Moderasi Agama Ditjen Pendidikan
Islam
Kepala Seksi Bina Akademik PAI pada
PTU Dit. Pendidikan Agama Islam
Disampaikan di Hotel Tjokro Balikpapan, 17 Juli 2019
3. 74%8%
18%
Layanan PAI pada Sekolah di banding Madrasah
dan Santri Pesantren
Siswa Muslim Sekolah Umum Santri Pondok Pesantren Siswa Madrasah
SISWA MUSLIM
SEKOLAH UMUM
37.732.556
SISWA MADRASAH
9.252.437
SANTRI
PESANTREN
4.290.626
Sumber data: UKP3 Kepresidenan dan EMIS
7. MEMAHAMI NILAI “UTAMA” HARMONI
• Tidak melawan negara
• Tidak bertentangan dengan semangat NKRI
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
• Toleransi akan adanya perbedaan pemeluk agama dan
konsekuensinya
HUBUNGAN ANTAR UMAT BERAGAMA
• Tidak melakukan takfiri (mengkafirkanorang)
• Memahami dan toleran adanya perbedaan mazhab
HUBUNGAN ANTAR INTERN AGAMA
8. “JALAN KELUAR” DARI SEKOLAH
• PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARANYANG
DAPAT MENUMBUHKAN CARA BERPIKIR KRITIS, al:
• Diskusi
• Demonstrasi bermain peran
• Pemecahan kasus/Studi Kasus
• Penggunaan Metode lainnya
• PENGUATAN MATERI “SUBSTANSI” KEAGAMAAN,
DENGAN:
• Peningkatan Kompetensi dan Wawasan Keagamaan Pendidik
• Penambahan jumlah Jam Tatap Muka
9. CARA MENUMBUHKAN BERPIKIR KRITIS( h t t p s : / / i d . t h e a s i a n p a re n t . c o m / c a r a - m e n u m b u h k a n - p o l a - b e r p i k i r- k r i t i s - p a d a - a n a k )
• Ajarkan anak untuk mengamati suatu benda dan menarik kesimpulan
berdasarkan pengamatannya.
• Ajak anak untuk membandingkan dua objek yang berbeda dan kontras, sehingga anak belajar
untuk menganalisa dan mengkategorikan “persamaan” maupun “perbedaan” dari objek yang diamati.
• Mendiskusikan dan menganalisa cerita.
• Mengajarkan kerjasama dalam permainan yang mengasyikkan.
• Meminta anak untuk melanjutkan sebuah cerita.
10. Berpikir Kritis: Lanjutan....
• Berdebat dan Berdiskusi
• Persuasi
Metode persuasi menggunakan komunikasi yang bertujuan untuk
mempengaruhi orang lain. Mempengaruhi perbuatan, keyakinan, nilai
atau prinsip orang lain memang membutuhkan pola pikir kritis. Iklan
adalah salah satu hasil dari metode persuasi.
• Propaganda
Metode yang hampir mirip dengan persuasi namun digunakan untuk
kepentingan yang lebih luas dengan menggunakan berbagai media massa
hingga para pendengar mau berubah dan bergerak secara massa
mengikuti pemikiran dari si propaganda.
11. Manfaat Berpikir Kritis
• Memiliki banyak alternatif jawaban dan ide kreatif
• Mudah memahami sudut pandang orang lain
• Menjadi rekan kerja yang baik
• Lebih Mandiri
• Sering menemukan peluang baru
• Meminimalkan salah persepsi
• Tidak mudah ditipu
15. RPP Sebagai tonggak awal pembelajaran yang
super
Sebagai acuan pembelajaran, agar
pembelajaran berjalan dengan efektif dan
efisien serta pencapaiannya dapat diukur
sebagai bukti bahwa pembelajarannya sudah
terkonsep / terencana
17. Hanya kepentingan
administrasi, bukan
sebagai acuan pembelajaran
menganggap diri
sudah hafal apa
yg disampaikan
sering tidak
dibawa ketika
mengajar
pembelajaran
sering tidak
terarah
18. Hanya memuat apa yang
terkandung dalam
kurikulum
Proses Pembelajaran
menjadi kaku
tanpa pengembangan
yang kritis
Hanya kepentingan
administrasi, bukan
sebagai acuan pembelajaran
menganggap diri
sudah hafal apa
yg disampaikan
sering tidak
dibawa ketika
mengajar
pembelajaran
sering tidak
terarah
19. Hasil pembelajaran
sulit diukurPenulisan indikator dengan kata / kalimat yang sulit diukur
Hanya memuat apa yang
terkandung dalam
kurikulum
Proses Pembelajaran
menjadi kaku
tanpa pengembangan
yang kritis
Hanya kepentingan
administrasi, bukan
sebagai acuan pembelajaran
menganggap diri
sudah hafal apa
yg disampaikan
sering tidak
dibawa ketika
mengajar
pembelajaran
sering tidak
terarah
20. Mengabaikan pendapat orang lain
RPP menjadi
terkesan
stagnan
tidak meminta/menerima
masukan dari orang lain
Hasil pembelajaran
sulit diukurPenulisan indikator dengan kata / kalimat yang sulit diukur
Hanya memuat apa yang
terkandung dalam
kurikulum
Proses Pembelajaran
menjadi kaku
tanpa pengembangan
yang kritis
Hanya kepentingan
administrasi, bukan
sebagai acuan pembelajaran
menganggap diri
sudah hafal apa
yg disampaikan
sering tidak
dibawa ketika
mengajar
pembelajaran
sering tidak
terarah
21. Mengabaikan pengalaman
pembelajaran yang lalu
RPP tanpa Progres
“tidak mau repot”
membuat terobosan
pembelajaran
Mengabaikan pendapat orang lain
RPP menjadi
terkesan
stagnan
tidak meminta/menerima
masukan dari orang lain
Hasil pembelajaran
sulit diukurPenulisan indikator dengan kata / kalimat yang sulit diukur
Hanya memuat apa yang
terkandung dalam kurikulum
Proses Pembelajaran
menjadi kaku
tanpa pengembangan
yang kritis
Hanya kepentingan
administrasi, bukan
sebagai acuan pembelajaran
menganggap diri
sudah hafal apa
yg disampaikan
sering tidak
dibawa ketika
mengajar
pembelajaran
sering tidak
terarah
22. “yang penting jadi”
Pembelajaran TIDAK
sukses
kurang mempertimbangkan faktor
kesuksesan pembelajaran
Mengabaikan pengalaman
pembelajaran yang lalu
RPP tanpa Progres
“tidak mau repot”
membuat terobosan
pembelajaran
Mengabaikan pendapat orang lain
RPP menjadi
terkesan
stagnan
tidak meminta/menerima
masukan dari orang lain
Hasil pembelajaran
sulit diukurPenulisan indikator dengan kata / kalimat yang sulit diukur
Hanya memuat apa yang
terkandung dalam kurikulum
Proses Pembelajaran
menjadi kaku
tanpa pengembangan
yang kritis
Hanya kepentingan
administrasi, bukan
sebagai acuan pembelajaran
menganggap diri
sudah hafal apa
yg disampaikan
sering tidak
dibawa ketika
mengajar
pembelajaran
sering tidak
terarah
23. KOMPONEN RPP
PERMENDIKBUD NO. 22 TAHUN 2016
1. Identitas
• satuan pendidikan,
• mata pelajaran atau tema pelajaran
• kelas/semester,
• Materi pokok,
• Alokasi waktu.
2.Tujuan pembelajaran
• dirumuskan berdasarkan KD,
• menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
• yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
24. KOMPONEN RPP
PERMENDIKBUD NO. 22 TAHUN 2016
3. Kompetensi Inti
• Kompetensi Inti tidak tertulis dalam permendikbud no 22 Tahun 2016, Tertulis di Permendikbud no
20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
• dicantumkan untuk memahami urutan kompetensi
• merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik secara nasional
4. Kompetensi Dasar
• merupakan sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu
sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
5. Indikator Pencapaian Kompetensi
• merupakan perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
• Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
25. KOMPONEN RPP
PERMENDIKBUD NO. 22 TAHUN 2016
6. Materi Pembelajaran
• Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi
7. Metode Pembelajaran
• Cara yang digunakan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembela
jaran agar peserta didik mencapai seperangkat indikator yang telah ditetapkan
dan / atau kompetensi dasar.
• Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi
peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang
hendak dicapai pada setiap mata pelajaran
8. Bahan Ajar
• dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber
belajar lain yang relevan
26. KOMPONEN RPP
PERMENDIKBUD NO. 22 TAHUN 2016
9. Langkah-langkah Pembelajaran
• Pendahuluan
• Kegiatan Inti
• merupakan proses pembelajaran untuk mencapai indikator dan KD
• Kegiatan Penutup
• Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut
10. Penilaian Pembelajaran
• Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan
indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian
27. mampu membuat siswa
penasaran sehingga mereka
berusaha untuk belajar lebih
dalam / giat lagi
mampu diaplikasikan dengan
menyenangkan, kritis,
demokratis dan humanis
mampu menggerakan
siswa untuk berbuat
mampu menginspirasi siswa
untuk melakukan apa yang
diajarkan
RPP INSPIRATIF
28. LANGKAH MENYUSUN RPP INSPIRATIF
Memahami
materi
Memahami
karakteristik
siswa
Memahami KI,
KD, dan
Indikator
Menyiapkan
strategi dan
metode
Menyiapkan
media dan
Games
29. Pintu Masuk Nilai Kebangsaan dalam RPP
Memasukan dalam
metode
pembelajaran
! berpikir
kritis
Memasukan
dengan cara
membuat
“game”
memberikan
contoh yang
dekat dengan
kehidupan siswa
Memasukan dalam
kegiatan inti
pembelajara
n
Memasukkan ke
dalam
indikator
31. STORY LINE
WAKTU APAYANG
DILAKUKAN
NARASI ATAU DUBBING KET
00” – 30” Memulai kelas Anak-anak, kita akan mempelajari hari
ini tentang bagaimana cara berwudhu
Guru yang
mengatakan
31” – 50” Melakukan
apersepsi
Saya akan tanyakan kepada anda,
mengapa kalau wudhu yang keluar
angin di pantat, yang dibasuk kok
muka?
51” – 60” Peserta
mendiskusikan
Peserta mendiskusikan pertanyaan
lucu gurunya tersebut
Narator
Dst
32. • Proses pengambilan gambar dan rekaman proses
pembelajaran selanjutnya dilakukan sesuai skenario
yang tertulis dalam STORY LINE tersebut.
• Film harus menggambarkan implementasi
pembelajaran yang menanamkan tradisi kritis dan
menanamkan spirit kebangsaan yang terintegrasi
dalam pembelajaran keagamaan.
• Ingat, batasan waktu yang dalam rentang 5 – 10
menit.
33. HASILNYA KIRIM
• video diunggah ke Youtube dengan menuliskan
nama/judul : namapeserta_harmoni dari sekolah dan
disertai tagar #harmonidarisekolah
• Kirim ke email: agamabudayabnpt@gmail.com
c.c. subdit.pai.ptu@kemenag.go.id