SlideShare a Scribd company logo
1 of 82
IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN
PARADIGMA BARU
KURIKULUM MERDEKA DI
SATUAN PENDIDIKAN
Dr. Didang Setiawan, M.Pd – LPMP DKI JAKARTA
WA. 087875000406
SMART EDUCATION CONSULTANT
LINI MASA DAN REGULASI
KURIKULUM MERDEKA
00
EPI
SODE 2
KAMPUS MERDEKA
EPI
SODE 3
PERUBAHAN MEKANI
SME BOS
EPI
SODE 1
MERDEKA BELAJAR
EPI
SODE 4
PROGRAM ORGANI
SASIPENGGERAK
EPI
SODE 7
PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK
EPI
SODE 8
SMK PUSATKEUNGGULAN
EPI
SODE 5
PROGRAM GURU PENGGERAK
EPI
SODE 6
TRANSFORMASIDANA PEMERI
NTAH
UNTUK PENDI
DI
KAN TI
NGGI
EPI
SODE 11
KAMPUS MERDEKA VOKASI
EPI
SODE 9
KI
P KULI
AH MERDEKA
EPISODE MERDEKABELAJAR HINGGA SAAT INI
EPI
SODE 10
PERLUASAN PROGRAM BEASISWA LPDP
EPI
SODE 14
PERMENDI
KBUD PPKS
EPI
SODE 13
MERDEKA BERBUDAYA DENGAN KANAL
INDONESIANA
EPI
SODE 15
KURI
KULUM MERDEKA DAN
PLATFORM MERDEKA MENGAJAR
EPI
SODE 12
SEKOLAH AMAN BERBELANJA
Pemulihan
Pandemi
2020 - 2021
Pandemi
2021 - 2022 pembelajaran
2022 - 2024
2024
Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013, Kurikulum 2013, Penentuan kebijakan
Kurikulum Darurat Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Darurat, kurikulum nasional
(Kur-2013 yang Kurikulum Prototipe di dan Kurikulum berdasarkan evaluasi
disederhanakan) SP dan SMK PK Prototipe sebagai opsi terhadap kurikulum
bagi semua satuan pada masa pemulihan
pendidikan pembelajaran
Kurikulum 2013
Pra pandemi
KURIKULUM PROTOTIPE DIBERIKAN SEBAGAI OPSI TAMBAHAN BAGI SATUAN PENDIDIKAN UNTUK
MELAKUKAN PEMULIHAN PEMBELAJARAN SELAMA 2022-2024.
KEBIJAKAN KURIKULUM NASIONAL AKAN DIKAJI ULANG PADA 2024 BERDASARKAN EVALUASI SELAMA
MASA PEMULIHAN PEMBELAJARAN.
4
1. KerangkaDasar
2. StrukturKurikulum
3. Capaian Pembelajaran
4. Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
5. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
6. Perangkat Ajar – Platform Merdeka
7. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
8. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
RANGKAIAN
MATERI
KURIKULUM
MERDEKA
KERANGKA DASAR
1
KERANGKA DASAR
TUJUAN UTAMA “KURIKULUM
MERDEKA”
1. Mewujudkan lulusan
yang memiliki Karakter
Profil “Pelajar
Pancasila”
2. Menguatkan kompetensi
dasar “Literasi dan
Numerasi” utuk semua
mata pelajaran yang
mereka pelajari DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA
Dimensi dan Elemen Profil
Pelajar Pancasila
Beriman,
bertakwa
kepada Tuhan
YME, dan
berakhlak mulia
• Akhlak beragama
• Akhlak pribadi
• Akhlak kepada
manusia
• Akhlak kepada alam
• Akhlak bernegara
Berkebinekaan
global
• Mengenal dan
menghargai budaya
• Komunikasi dan
interaksi antar
budaya
• Refleksi dan
tanggung jawab
terhadap
pengalaman
kebinekaan
• Berkeadilan soial
Bergotong
royong
• Kolaborasi
• Kepedulian
• Berbagi
Mandiri
• Pemahaman diri
dan situasi
• Regulasi diri
Bernalar kritis
• Memperoleh dan
memproses
informasi dan
gagasan
• Menganalisis dan
mengevaluasi
penalaran
• Merefleksi dan
mengevaluasi
pemikirannya
sendiri
Kreatif
• Menghasilkan
gagasan yang
orisinal
• Menghasilkan karya
dan tindakan yang
orisinal
• Memiliki keluwesan
berpikir dalam
mencari alternatif
solusi
permasalahan
BEBERAPA PERUBAHAN PEMENUHAN STANDAR ISI,
PROSES DAN PENILAIAN BERDASARKAN EPISODE 15
MERDEKA BELAJAR
Pemenuhan Standar Isi :
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BERUBAH MENJADI CAPAIAN
PEMBELAJARAN
Pemenuhan Standar Proses :
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI, BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK,
MENEKANKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK, RPP MENJADI
MODUL AJAR
Pemenuhan Standar Penilaian :
PENILAIAN HARUS MERUPAKAN BAGIAN DARI PEMBELAJARAN DIMANA
ASESMEN FORMATIF DAN DIAGNOSTIK HARUS MEMILIKI PORSI LEBIH BANYAK
DARI ASESMEN SUMATIF
ARAH
PENGEMBA
NGAN
KURIKULUM
MERDEKA
Kurikulum Merdeka melanjutkan arah pengembangan
kurikulum sebelumnya (Kurikulum 2013):
• Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk
mengembangkan murid secara holistik, mencakup
kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi
kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
• Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum
dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin
dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi
tertentu.
• Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum
dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah,
lingkungan lokal) dan kebutuhan murid.
12
PEMBELJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA MENDORONG :
1. Pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, melalui pembelajaran
berdiferensiasi (teaching at right level), yang diawali dari asesmen diagnostic.
2. Memberi ruang lebih luas pada pengembangan “Karakter dan Kompetensi Dasar”.
1
2
3
13
Kurikulum Merdeka memiliki karakteristik utama, mendukung pemulihan
pembelajaran melalui “Pembelajaran Berbasis Projek” untuk pengembangan
soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak
mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian;
nalar kritis; kreativitas).
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu
cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi
kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran
yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the
right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks
dan muatan lokal.
PRINSIP PEMBELAJARAN
DAN ASESMEN
2
Pembelajaran
merupakan proses
interaksi peserta didik
dengan pendidik dan
sumber belajar pada
suatu lingkungan
belajar.
Prinsip pembelajaran sebagai berikut.
a. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap
perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini,
sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan
perkembangan peserta didik yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
b. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun
kapasitas menjadi pembelajar sepanjang hayat.
c. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi
dan karakter peserta didik secara berkelanjutan dan holistik.
d. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang
sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta
melibatkan orang tua, dunia kerja, dan komunitas sebagai mitra.
e. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
THE ROLE OF THE TEACHER
• FACILITATOR
(plan, organize)
• GUIDE
• (Counseling, show direction)
• OPEN MINDED
(learn along the way)
• COGNITIVE SUPPORT
(make suggestion, give recommendation, challenge creativity,
encourage independent thinking)
• ASSESS THE INDIVIDUAL LEARNER
(possibilities, strengths, needs, feelings)
• SET LIMITS
Sintak Pembelajaran Project Based Learning
1. Mulai dengan sebuah pertanyaan. .
2. Membuat Perencanaan (design a plan for the
project). ...
3. Menyusun jadwal aktivitas . ...
4. Mengawasi proses pengerjaan proyek. ...
5. Memberikan penilaian terhadap produk yang
dihasilkan. ..
6. Melakukan Evaluasi.
Project Based Learning
sebagai sebuah pendekatan pengajaran yang dibangun
di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang
memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait
dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara
berkelompok. ( J. Stiver )
Sintak Discovery Base Learning :
1) Stimulasi
2) Mengumpulkan Informasi,
3) Pengolahan Informasi,
4) Verifikasi Hasil,
5) Generalisasi.
Sintak Problem Base Learning
1) Merumuskan masalah,
2) Menyusun rancangan
penyelesaian masalah,
3) Mengumpulkan informasi,
4) Mengolah informasi,
5) Menyelesaikan masalah.
PRINSIP DAN PARADIGMA PENILAIAN
PADA KURIKULUM MERDEKA
STRUKTUR KURIKULUM
3
PAUD
Kegiatan bermain sebagai
proses belajar yang utama
Penguatan literasi dini
dan penanaman karakter
melalui kegiatan
bermain-belajar berbasis
buku bacaan anak
Fase Fondasi untuk
meningkatkan kesiapan
bersekolah
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan
profil Pelajar Pancasila
dilakukan melalui kegiatan
perayaan hari besar dan
perayaan tradisi lokal
Penguatan kompetensi yang
mendasar dan pemahaman
holistik:
• Untuk memahami
lingkungan sekitar, mata
pelajaran IPA dan IPS
digabungkan sebagai
mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan
Sosial (IPAS)
• Integrasi computational
thinking dalam mata
pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika,
dan IPAS
• Bahasa Inggris sebagai
mata pelajaran pilihan
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan profil
Pelajar Pancasila dilakukan
minimal 2 kali dalam satu
tahun ajaran
Penyesuaian dengan
perkembangan teknologi
digital, mata pelajaran
Informatika menjadi mata
pelajaran wajib
Panduan untuk guru
Informatika disiapkan untuk
membantu guru-guru pemula,
sehingga guru mata pelajaran
tidak harus berlatar belakang
pendidikan informatika
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan profil
Pelajar Pancasila dilakukan
minimal 3 kali dalam satu
tahun ajaran
Program peminatan/
penjurusan tidak diberlakukan
Di kelas 10 pelajar
menyiapkan diri untuk
menentukan pilihan mata
pelajaran di kelas 11. Mata
pelajaran yang dipelajari
serupa dengan di SMP
Di kelas 11 dan 12 pelajar
mengikuti mata pelajaran dari
Kelompok Mapel Wajib, dan
memilih mata pelajaran dari
kelompok MIPA, IPS, Bahasa,
dan Keterampilan Vokasi
sesuai minat, bakat, dan
aspirasinya
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan profil
Pelajar Pancasila dilakukan
minimal 3 kali dalam satu
tahun ajaran, dan pelajar
menulis esai ilmiah sebagai
syarat kelulusan
SD SMP SMA SMK
Dunia kerja dapat terlibat dalam
pengembangan pembelajaran
Struktur lebih sederhana dengan
dua kelompok mata pelajaran, yaitu
Umum dan Kejuruan. Persentase
kelompok kejuruan meningkat
dari 60% ke 70%
Penerapan pembelajaran berbasis
projek dengan mengintegrasikan
mata pelajaran terkait.
Praktek Kerja Lapangan (PKL)
menjadi mata pelajaran wajib
minimal 6 bulan (1 semester).
Pelajar dapat memilih mata
pelajaran di luar program
keahliannya
Alokasi waktu khusus projek
penguatan profil pelajar
Pancasila dan Budaya Kerja untuk
peningkatan soft skill (karakter dari
dunia kerja)
SLB
Capaian pembelajaran
pendidikan khusus dibuat
hanya untuk yang memiliki
hambatan intelektual
Untuk pelajar di SLB yang
tidak memiliki hambatan
intelektual, capaian
pembelajarannya sama
dengan sekolah reguler
yang sederajat, dengan
menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum
Sama dengan pelajar di
sekolah reguler, pelajar di
SLB juga menerapkan
pembelajaran berbasis
projek untuk menguatkan
Pelajar Pancasila dengan
mengusung tema yang
sama dengan sekolah
reguler, dengan kedalaman
materi dan aktivitas sesuai
dengan karakteristik dan
kebutuhan pelajar di SLB
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Penentuan pendekatan
untuk
pengorganisasian
pembelajaran
merupakan wewenang
satuan pendidifian
Seluruh jenjang satuan pendidikan dapat menggunakan
pendekatan berbasis mata pelajaran, tematik, unit inkuiri,
kolaborasi lintas mata pelajaran, ataupun paduannya sesuai
dengan peraturan menteri
● Pendekatan tematik tidak terbatas pada SD
● SD tidak harus menggunakan tematik. Namun tidak ada
larangan untuk satuan pendidikan yang mau tetap
menggunakan pendekatan ini
● Tidak harussatu pendekatan untuk seluruh mata
pelajaran, dapat dikombinasikan
● Keleluasaan kolaborasi antar mata pelajaran untuk
melakukan asesmen lintas mata pelajaran
Mengintegrasikan pembelajaran dan/atau asesmen dapat:
❖ Mengurangi beban belajar siswa, karena asesmen yang
berorientasi pada kompetensi biasanya membutuhkan
lebih banyak usaha siswa (dan guruyang menilainya )
❖ Pembelajaran dan asesmen yang lebih bermakna
Jam pelajaran (jp)
diatur oleh pusat per
tahun, bukan per
minggu
Siswa tidak harusmempelajari hal yang sama setiap minggu
sepanjang tahun.
Target jp untuk satu tahun bisa dicapai kurang dari satu tahun.
Contoh skenario di SD:
● Mapel seni rupa dipelajari secara intensif dalam
semester ganjil dan asesmen sumatifnya berupa
pameran karya
● Di semester ganjil tersebut ada mata pelajaran lain yang
dikurangi jp-nya, yaitu mapel IPAS
● Di semester genap mapel seni rupa tersebut tidak
diajarkan, dan mapel IPASakan dipelajari siswa secara
intensif seperti halnya seni di semester ganjil, dengan
asesmen sumatif pameran hasil penelitian siswa
Struktur Kurikulum
terbagi menjadi dua
kegiatan utama, yaitu
kegiatan rutin di
kelas (intrakurkuler)
dan kegiatan projek
Jumlah jp tidak berubah dari Kurikulum 2013,namun sekitar 20-
30%dari jp/tahun dialokasikan untuk pembelajaran melalui projek
yang ditujukan untuk mencapai profil Pelajar Pancasila
Kegiatan projek penguatan profil Pelajar Pancasila tersebut tidak
berbasis mata pelajaran. Jam pelajaran untuk setiap mapel
dialihkan karena: 1) tidak ada penambahan jp untuk siswa (jp yang
ada saat ini sudah cukup panjang), dan 2) diasumsikan bahwa
kompetensi esensial* dari seluruh mata pelajaran akan dipelajari
juga melalui projek.
*Kompetensi esensial dikenal jugadengan generalcapabilities, transversalskills,
atau transferable skills yang dipelajari melalui disiplin ilmu namun tidak melekat
pada suatu ilmu pengetahuansehingga dapat digunakan di berbagai konteks
termasuk kehidupan sehari-hari dan dunia kerja
Projek penguatan
profil Pelajar
Pancasila adalah
kegiatan yang fleksibel,
tidak rutin/terstruktur,
dan lebih berpusat
pada siswa
Fleksibel danberpusat padasiswa
● Projek dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun sesuai jenjang,
jangka waktu masing-masing projek tidak harus sama
● Tidak perlu ada jadwal kegiatan belajar, karena siswa dapat
melakukan penelitian, pengerjaan karya,dsb. sesuai
kebutuhan mereka. Hal ini mendorong self-regulated
learning
Kontekstual
● Pemerintah Pusat hanya menentukan tema yangdapat
dipilih oleh satuan pendidikan
● Satuan pendidikan mengembangkan topik yang lebih
spesifik dari tema tersebut, sesuai dengan tahap capaian
pembelajaran siswa
Penjelasantentangprojekuntukmenguatkanupayapencapaianprofil Pelajar
Pancasilaakandisampaikandalamsesi terpisah
Struktur
Kurikulum SD
Tujuan besar pembelajaran di SD adalah penguatan fondasi karakter dan kompetensi
literasi
Kurikulum2013
IPAdan IPSsebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri-
sendiri
Pendekatan tematik
Arahperubahan kurikulum
IPA dan IPS digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam
dan Sosial) sebagai fondasi sebelum anak belajar IPA dan IPS
terpisah di jenjang SMP
Pendekatan pengorganisasian muatan pelajaran (berbasis
mata pelajaran, tematik, dsb.) merupakan kewenangan
satuan pendidikan
Sekolah boleh tetap menggunakan tematik ataupun beralih
ke pendekatan berbasis mata pelajaran
Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran pilihan yang dapat diselenggarakan berdasarkan kesiapan
satuan pendidikan. Pemerintah daerah melakukan fasilitasi penyelenggaraan mata pelajaran Bahasa Inggris, misalnya
terkait peningkatan kompetensi dan penyediaan pendidik. Satuan pendidikan yang belum siap memberikan mata
pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan dapat mengintegrasikan muatan Bahasa Inggris ke dalam
mata pelajaran lain dan/atau ekstrakurikuler dengan melibatkan masyarakat, komite sekolah, relawan mahasiswa,
dan/atau bimbingan orang tua
Alokasi waktu
mata pelajaran SD
Kelas I
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 1)
K13 Program Sekolah Penggerak
Per Tahun Per
Minggu Alokasi per tahun
(minggu)
Alokasi Projek per
tahun
Total JP Per Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 144
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti*
144** 4 108 (3) 36 144
PPKn 180 5 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 288 8 216 (6) 72 288
Matematika 180 5 144 (4) 36 180
IPAS (IPA & IPS di K13) - - - - -
Pilihan minimal 1:
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari
144 4 108 (3) 36 144
PJOK 144 4 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris*** 72 2 72 (2)***
Catatan:
IPAS belumdiwajibkan di Kelas 1,
meskipun CP IPAS untuk Fase A
tersedia
Contoh:
**Permendikbud 27/2016
TentangLayanan Pendidikan
Kepercayaan terhadap Tuhan
YangMaha Esa Pada Satuan
Pendidikan
***opsional.Satuan Pendidikan
dapat mengintegrasikan muatan
lokal dalam mapel lainatau
diajarkan melalui kegiatan projek.
Alokasi waktu mata
pelajaran SD Kelas
II
K13 Program Sekolah Penggerak
Per Tahun Per
Minggu
Alokasi per
tahun
(minggu)
Alokasi Projek
per tahun
Total JP Per
Tahun
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls
2)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4
108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti*
144 4
108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti*
144 4
108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
Pekerti*
144 4
108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 144 4
108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti*
144 4
108 (3) 36 144
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti*
144** 4
108 (3) 36 144
PPKn 180 5 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 324 9 252 (7) 72 324
Matematika 216 6 180 (5) 36 216
IPAS (IPA & IPS di K13) - - 108 (3) 36 144
Pilihan minimal 1:
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari
144 4
108 (3) 36 144
PJOK 144 4 72 (2) ** - 72**
DISKUSIINTERNAL
TidakUntuk Disebarluaskan
Catatan:
Seperti K13, JP untuk Bahasa
Indonesia dan Matematika
bertambah dari kelas 1
IPAS belum diwajibkan di Kelas 2,
meskipun CP IPAS untuk Fase A
tersedia
***opsional.Satuan Pendidikan
dapat mengintegrasikan muatan
lokal dalam mapel lainatau
diajarkan melalui kegiatan projek.
Alokasi waktu mata
pelajaran SD Kelas III
- V
K13 Program Sekolah Penggerak
Per Tahun Per
Minggu Alokasi per tahun
(minggu)
Alokasi Projek per
tahun
Total JP Per
Tahun
Asumsi 1 Tahun = 36
minggu
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4
108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti*
144 4
108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti*
144 4
108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
Pekerti*
144 4
108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi
Pekerti*
144 4
108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti*
144 4
108 (3) 36 144
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti*
144** 4
108 (3) 36 144
PPKn 180 6 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 252 10 216 (6) 36 252
Matematika 216 6 180 (5) 36 216
IPAS (IPA & IPS di K13) - - 180 (5) 36 216
Pilihan minimal 1:
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari
144 4
108 (3) 36 144
PJOK 144 4 108 (3) 36 144
****Jam pelajaran kelas 3 SD
mengalami peningkatan,
mengikuti struktur kelas 4
karena IPAS dimulai di kelas 3
***opsional.Satuan Pendidikan
dapat mengintegrasikan
muatan lokal dalam mapel lain
atau diajarkan melalui kegiatan
projek.
Alokasi waktu mata
pelajaran SD kls VI
K13 Program Sekolah Penggerak
Per Tahun Per Minggu
Alokasi per tahun
(minggu)
Alokasi Projek per
tahun Total JP Per
Tahun
Asumsi 1 Tahun = 32
minggu
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti*
144 4
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti*
144 4
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
Pekerti*
144 4
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 144 4
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti*
144 4
96 (3) 32 128
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti*
144** 4
96 (3) 32 128
PPKn 180 5 128 (4) 32 160
Bahasa Indonesia 252 7 192 (6) 32 224
Matematika 216 6 160 (5) 32 192
IPAS (IPA & IPS di K13) 216 6 160 (5) 32 192
Pilihan minimal 1:
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari
144 4
96 (3) 32 128
PJOK 144 4 96 (3) 32 128
Bahasa Inggris*** 72 2 64 (2) ** - 64**
Muatan Lokal*** 72 2 64 (2) ** - 64**
DISKUSIINTERNAL
TidakUntuk Disebarluaskan
**opsional.Satuan
Pendidikan dapat
mengintegrasikan
muatan lokal dalam
mapel lainatau diajarkan
melalui kegiatan projek.
Struktur
Kurikulum SMP
Penguatan wawasan liteíasi di SMP
Kurikulum 2013
Informatika sebagai mata pelajaran pilihan
- Pertimbangan ketersediaan guru
Arah perubahan kurikulum
Informatika sebagai mata pelajaran wajib
- Guru yang mengajar tidak harus memiliki latar
belakang pendidikan informatika. Buku guru
disiapkan untuk membantu guru-guru “pemula”
dalam mata pelajaran ini
Alokasi waktu mata pelajaran SMP
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls VII - VIII)
K13 Program Sekolah Penggerak
Per Tahun Per Minggu
Alokasi per
tahun
(minggu)
Alokasi Projek
per tahun
Total JP
Per Tahun
Prakarya menjadi salah satu
pilihan, tidak hanya Seni.
Pertimbangan: 1) untuk siswa
yang tidak meneruskan ke SMA,
2) meminimalisir perubahan dari
K13
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108
***opsional. Satuan Pendidikan
dapat mengintegrasikan muatan
lokal dalam mapel lain atau
diajarkan melalui kegiatan projek.
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan Budi Pekerti*
108 3
72 (2)
36
108
PPKn 108 3 72 (2) 36 108
Bahasa Indonesia 216 6 180 (5) 36 216
Matematika 180 5 144 (4) 36 180
IPA 180 5 144 (4) 36 180
IPS 144 4 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 144 4 108 (3) 36 144
PJOK 108 3 72 (2) 36 108
Informatika 72 2 72 (2) 36 108
Pilihan minimal 1:
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa,
Budidaya, Pengolahan)
108 3 36
108
72 (2)
Muatan Lokal*** 72 2 72 (2) ** - 72**
Alokasi waktu mata pelajaran SMP
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu (kls IX)
K13 Program Sekolah Penggerak DISKUSI INTERNAL
Per Tahun Per Minggu
Alokasi per
tahun
(minggu)
Alokasi Projek
per tahun
Total JP
Per Tahun
Tidak Untuk
Disebarluaskan
Prakarya menjadi salah satu
pilihan, tidak hanya Seni.
Pertimbangan: 1) untuk siswa
yang tidak meneruskan ke SMA,
2) meminimalisir perubahan dari
K13
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
***opsional. Satuan Pendidikan
dapat mengintegrasikan muatan
lokal dalam mapel lain atau
diajarkan melalui kegiatan projek.
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan Budi Pekerti*
108 3
64 (2)
32
96
PPKn 108 3 64 (2) 32 96
Bahasa Indonesia 216 6 160 (5) 32 192
Matematika 180 5 128 (4) 32 160
IPA 180 5 128 (4) 32 160
IPS 144 4 96 (3) 32 128
Bahasa Inggris 144 4 96 (3) 32 128
PJOK 108 3 64 (2) 32 96
Informatika 72 2 64 (2) 32 96
Pilihan minimal 1:
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa,
Budidaya, Pengolahan)
108 3 32
96
64 (2)
Muatan Lokal*** 72 2 64 (2) ** - 64**
Struktur
Kurikulum Kelas
X SMA
Beberapa perubahan terkait struktur mata pelajaran SMA Kelas 10
Kurikulum 2013
Siswa langsung masuk dalam
program peminatan (IPA, IPS, atau
Bahasa & Budaya)
Tidak ada mata pelajaran IPA dan
IPS. Mata pelajaran langsung
spesifik pada Fisika, Kimia, Geografi,
Ekonomi, dsb.
Arah perubahan kurikulum
Belum ada peminatan, siswa mengambil semua mata pelajaran wajib
Di kelas 10 siswa menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Siswa perlu
berkonsultasi dengan guru BK, wali kelas, dan orang tua.
Mata pelajaran kelompok IPA dan IPS terdiri dari:
1. IPA: Fisika, Kimia, Biologi (6JP)/minggu
2. IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (8JP/minggu)
Sekolah dapat menentukan pengorganisasian IPA dan IPS berdasarkan sumberdaya yang
tersedia, yaitu dengan memilih:
a. Sistem blok - teamteaching dalam perencanaan namun guru Fisika, Kimia, Biologi mengajar
bergantian
b. Sebagai mata pelajaran berdiri sendiri-sendiri
c. Terintegrasi - team teaching dalam perencanaan dan pembelajaran
Setiap tengah dan akhir semester ada unit inkuiri yang mengintegrasikan mapel-mapel dalam
masing-
masing IPA dan IPS
Siswa menulis esai sebagai salah satu syarat kelulusan. Partisipasi dalam berbagai kegiatan
pembelajaran diharapkan memberi inspirasi terkait topik yang dipilih.
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas
X
Program Sekolah Penggerak
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi per tahun
(minggu)
Alokasi Projek
per tahun
Total JP Per
Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
Budi Pekerti*
72 (2) 36 108
PPKn 54 (2) *** 18 72
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
Matematika 108 (3) 36 144
IPA: Fisika, Kimia, Biologi (masing-masing 2 JP) 216 (6) 108 324
IPS: Sosiologi,Ekonomi, Sejarah, Geografi (masing-masing2 JP) 288 (8) 144 432
Bahasa Inggris 54 (2) *** 18 72
PJOK 72 (2) 36 108
Informatika (KTSP: TIK) 72 (2) 36 108
Pilihan minimal 1:
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
Pengolahan)
54 (2) *** 18 72
Muatan Lokal*** 72 (2) ** - 72**
Total 1098 (32) 486 1584
Seperti halnya di SMP,di kelas 10
SMA:
● IPA terdiri dari Fisika,Kimia,dan
Biologi;
● IPS terdiri dari Sosiologi,Ekonomi,
Sejarah, dan Geografi
Sejarah Indonesiadan Sejarah Dunia
digabungmenjadi “Sejarah”
Minimal 25%jam pelajaran dari setiap
mata pelajaran wajib dialokasikan
untuk projek kokurikuler
***opsional.Satuan Pendidikan dapat
mengintegrasikan muatan lokal dalam
mapel lain atau diajarkan melalui
kegiatan projek.
Struktur Kurikulum
Kelas XI dan XII
SMA
Perubahan di kelas 11 dan 12: paduan antara peminatan dan
perkembangan holistik
Kuíikulum 2013
Pilihan píogíam peminatan (sejak kelas 10)
Siswa yang masuk ke dalam suatu píogíam cendeíung hanya
akan mempelajaíi disiplin ilmu teísebut saja. Kesempatan
untuk eksploíasi disiplin ilmu yang lain semakin sempit.
Siswa peílu mengambil keputusan tentang studi di peíguíuan
tinggi sejak lulus SMP, dan kajian menunjukkan bahwa
banyak diantaía meíeka yang meíasa salah juíusan
ľeíjadi stíatifikasi píogíam, di mana IPA dianggap lebih baik
daíipada yang lain, dan kesempatan untuk masuk ke
beíbagai píogíam studi di peíguíuan tinggi lebih besaí untuk
lulusan píogíam IPA
Angka siswa masuk peíguíuan tinggi masih íendah
Aíah peíubahan kuíikulum
Siswa memilih mata pelajaían daíi kelompok pilihan
Siswa memilih mata pelajaían daíi minimum 2 kelompok pilihan
hingga syaíat minimum jam pelajaían teípenuhi (total JP:
40/minggu; JP untuk mapel pilihan: 22 JP/minggu)
Ada 5 kelompok mata pelajaían yang diíekomendasikan, yaitu:
● MIPA: Matematika peminatan, Fisika, Kimia, Biologi,
Infoímatika
● IPS: Ekonomi, Sosiologi, Geogíafi, Antíopologi
● Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastía Indonesia, Bahasa
dan Sastía Inggíis, Bahasa Asing lainnya
● Vokasi/Kaíya Kíeatif: Budidaya, Rekayasa, dsb.
● Seni dan Olahíaga* (khusus untuk sekolah-sekolah yang
ditetapkan pemeíintah)
Sekolah membuka minimum 2 kelompok mata pelajaían. Apabila
sumbeídaya memungkinkan, sekolah dapat membuka lebih daíi
dua kelompok
Sekolah dapat bekeíja sama dengan pemangku kepentingan
setempat untuk mengembangkan CP mata pelajaían Vokasi
ALOKASI WAKTUMATA PELAJARAN SMA KELAS
X
Asumsi 1 T
ahun = 36 minggu Alokasi per tahun
(minggu)
Alokasi Projek
per tahun
Total JP Per
Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Pancasila 54 (2) *** 18 72
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
Matematika 108 (3) 36 144
IPA: Fisika, Kimia, Biologi (masing-masing 2 JP) 216 (6) 108 324
IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (masing-masing 2 JP) 288 (8) 144 432
Bahasa Inggris 54 (2) *** 18 72
PJOK 72 (2) 36 108
Informatika (KTSP: TIK) 72 (2) 36 108
Pilihan minimal 1:
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
Pengolahan)
54 (2) *** 18 72
Muatan Lokal*** 72 (2) ** - 72**
ProgramSekolahPenggerak
Total 1098 (32) 486 1584
Seperti halnya di SMP
,di kelas 10
SMA:
● IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan
Biologi;
● IPS terdiri dari Sosiologi, Ekonomi,
Sejarah, dan Geografi
Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia
digabung menjadi “Sejarah”
Minimal 25%jam pelajaran dari setiap
mata pelajaran wajib dialokasikan
untuk projek kokurikuler
***opsional. Satuan Pendidikan dapat
mengintegrasikan muatan lokal dalam
mapel lain atau diajarkan melalui
kegiatan projek.
ALOKASI WAKTUMATAPELAJARAN SMA KELAS
XI
ASUMSI 36 MINGGU/TAHUN
K13
ProgramSekolahPenggerak
Alokasipertahun AlokasiProjek per
(minggu) tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Pancasila* 2 54 (2) *** 18 72
Bahasa Indonesia 4 108 (3) 36 144
Matematika 4 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 2 54 (2) *** 18 72
Sejarah 2 54 (2) *** 18 72
Jumlah jp mapel umum 22 576 (18) 216 792
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Lanjutan
22
720 (20) -
792
Kelompok IPS:Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra
Inggris, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Muatan Lokal, dsb.***
Kelompok: Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
Pengolahan)/Vokasi (membatik, servis elektronik, dsb.)***
72 (2) -
Muatan Lokal 2 72(2)***
Total per tahun 1584 1584
TotalJPPer Tahun
Pembelajaran reguler tidak
penuh 36 minggu untuk
memenuhi alokasi projek
(hanya 27 minggu)T
otal
jp/minggu =44
22 jp dialokasikan untuk
mapel pilihan dari kelompok
IPA, IPS,Bahasa dan Budaya,
dan Vokasi
Hanya mapel kelompok
umum (highlightedhijau
dalam tabel) yang
diintegrasikan dengan projek
Seni, minimal 1 dari pilihan berikut: a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni
2
Teater, d) Seni T
ari
72 (2) 36 108
kokurikuler
PJOK 3 54 (2) *** 18 72 *Pilih salah satu
**
***Diselenggarakan bila
Satuan Pendidikan memiliki
sumberdaya yang mencukupi.
Jika sekolah membuka
kelompok ini, siswa wajib
mengambil minimal 1 mapel
dari tiap kelompok
Ani ingin kuliah kedokteran,
berikut mata pelajaran yang ia
ambil di kelas 11 dan kelas 12:
Kelompok Mata
Pelajaran Umum
18 JP/minggu
(wajib diambil)
PendidikanAgama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika Seni Musik
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Sejarah
Kelompok Mata
Pelajaran MIPA 10
JP/minggu
Biologi Kimia
Kelompok Mata
Pelajaran IPS
5 JP/minggu
Sosiologi
Kelompok Mata
Pelajaran Bahasa
dan Budaya
5 JP/minggu
Bahasa Inggris tingkat lanjut
CONTOH ILUSTRASI UNTUK PEMILIHAN MATA PELAJARAN SMA KELAS 11-12
SESUAI MINAT, BAKAT, DAN ASPIRASI PELAJAR, TIDAK ADA PROGRAM PEMINATAN DI SMA
Wayan masih menimbang apakah ia
kuliah Bisnis atau Teknik Sipil, maka
berikut mata pelajaran yang ia ambil
di kelas 11 dan kelas 12:
Kelompok Mata
Pelajaran Umum
18 JP/minggu
(wajib diambil)
PendidikanAgama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika Seni Teater
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Sejarah
Kelompok Mata
Pelajaran MIPA 10
JP/minggu
Fisika
Matematika Peminatan
Kelompok Mata
Pelajaran IPS 10
JP/minggu
Ekonomi Geografi
Wayan mengambil mata pelajaran dari 2 kelompok,
sebagaimana syarat minimum, meskipun sekolahnya membuka
3 kelompok mata pelajaran pilihan.
35
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
4
CAPAIAN PEMBELAJARAN
DAN FASE USIA
ISI CAPAIAN PEMBELAJARAN
• RASIONAL
• TUJUAN MATA PELAJARAN
• KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN
• CAPAIAN PEMBELAJARAN SETIAP FASE
Capaian pembelajaran dalam bentuk
KI KD sangat banyak dan
terpisah-pisah.
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan
mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia di Kurikulum 2013
Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di
pembelajaran Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.
Menyimak
Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan dan
informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang berkaitan
dengan tujuan berkomunikasi.
Membaca &
Memirsa
Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan
puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang
dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Berbicara &
Mempresentasikan
Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume dan
intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan
menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam
suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan gambar
dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar;
dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan.
Menulis
Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar mampu
menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman diri, menulis
kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur tentang kehidupan
sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar mengembangkan tulisan
tangan yang semakin baik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran:
Bahasa Indonesia
Fase A (Kelas 1 dan 2)
CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN ALTERNATIF ALURNYA
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.
Menyimak
Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan dan
informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang berkaitan
dengan tujuan berkomunikasi.
Membaca &
Memirsa
Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan
puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang
dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Berbicara &
Mempresentasikan
Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume dan
intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan
menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam
suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan gambar
dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar;
dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan.
Menulis
Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar mampu
menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman diri, menulis
kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur tentang kehidupan
sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar mengembangkan tulisan
tangan yang semakin baik.
1.1
Pelajar dapat menjelaskan dan mempraktikkan instruksi lisan yang diberikan guru terkait aktivitas pengelolaan diri: ciri fisik manusia,
fungsi anggota tubuh, dan merawat kebersihan tubuh dengan menggunakan kata – kata sendiri
1.2
Pelajar dapat memilih teks yang disukainya terkait topik menjaga kesehatan diri dan menentukan informasi penting dari teks audiovisual dan
teks aural (teks yang dibacakan) tersebut.
1.3
Pelajar dapat membuat simpulan sederhana dari teks naratif yang sesuai jenjangnya serta sesuai dengan minat Pelajar (beragam topik
yang dapat ditawarkan pada siswa adalah panca indera dan anggota tubuh, peran diri dan anggota keluarga dalam lingkungan terdekat,
benda hidup dan benda mati, cuaca dan siang malam dan perubahan waktu)
1.4
Pelajar dapat mengklasifikasi kosa kata tentang anggota tubuh dan pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek (berupa
gambar, tulisan, slogan sederhana, dan/atau syair lagu)
1.5
Pelajar dapat merangkai suku kata (kombinasi kv dan kvk) menjadi kata yang sering ditemui. (kosa kata dan kata yang diambil mengenai
benda hidup dan benda mati di sekitar siswa)
1.6 Pelajar dapat menuliskan namanya sendiri dan mengungkapkan perkenalan diri serta keluarganya secara lisan dan tulis.
1.7
Pelajar dapat menceritakan ulang sebuah cerita atau pengalamannya sehari – hari disertai penggunaan waktu (nama hari dan bulan) secara
lisan atau tulis.
1.8
Pelajar dapat menggunakan kata tanya “apa” dan “mengapa” untuk memperjelas pemahaman terhadap penjelasan yang disampaikan oleh
guru, teman, dan orang dewasa di sekitarnya. (Topik yang disarankan adalah cuaca dan siang malam).
1. 9
Pelajar dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh teman, guru, dan orang dewasa di sekitarnya dengan suara yang
keras dan jelas namun santun. (Pertanyaan terkait dengan topik cuaca dan siang malam)
1.10 Pelajar dapat memberikan tanggapan atas komentar orang lain sesuai dengan konteksnya. (Tanggapan didasarkan pada topik cuaca dan
siang malam)
Alternatif 1. Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1
CAPAIAN PEMBELAJARAN DANALTERNATIF ALURNYA
Alternatif 2. Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1
CAPAIAN PEMBELAJARAN DANALTERNATIF ALURNYA
1.1.
Pelajar memahami dan dapat mempraktikkan instruksi lisan yang diberikan orang tua dan guru mengenai aktivitas yang berhubungan
dengan bantu diri (mandi, berganti pakaian, membersihkan diri, makan).
1.2.
Pelajar memahami makna aneka kata yang sering digunakan dalam keseharian pelajar: berhubungan dengan diri sendiri, rutinitas harian
di rumah, sekolah, dan tempat umum.
1.3. Pelajar memahami konteks dasar saat berbicara.
1.4. Pelajar memahami dan mampu menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks aural yang dibacakan guru dan orang tua sesuai
jenjangnya.
1.5. Pelajar mampu menanggapi aneka informasi yang mereka terima dengan reaksi yang tepat atau sesuai.
1.6. Pelajar menceritakan pengalaman pribadi sesuai konteks dengan runtut dan jelas.
1.7. Pelajar mengenal ke-26 alfabet dan dapat menuliskannya dengan tulisan tangan secara benar.
1.8. Pelajar mampu membedakan huruf dan bunyi huruf sehingga mampu menyalin kata yang dilihat dan didengar.
1.9. Pelajar dapat menyebutkan identitas dasar buku dan unsur intrinsik penokohan dari buku yang dibacakan.
1.10.
Pelajar dapat memaknai gambar atau ilustrasi dalam sebuah teks secara tepat; Memahami hubungan antara tulisan dengan
ilustrasi/gambar pada buku cerita atau teks non fiksi sederhana.
1.11. Pelajar menjelaskan kembali makna sebuah ilustrasi atau gambar dengan kalimat sendiri.
1.12. Pelajar mampu mengidentifikasi tulisannya sendiri kemudian memperbaiki kesalahan sederhana dalam tulisannya.
Format Capaian Pembelajaran
Mata Pelajaran
PENYUSUNAN PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
5
Ketika melakukan pembelajaran sesuai tahap capaian
dan karakteristik peserta didik, tidak berarti pendidik
harus menyusun beberapa modul ajar atau RPP untuk
Mengakomodasi kebutuhan belajar yang berbeda,
pendidik cukup menyusun satu modul ajar atau RPP
dengan kegiatan pembelajaran yang dilengkapi petunjuk
penyesuaian terhadap tahap capaian dan karakteristik
peserta didik
Evaluasi
Pembelajaran
Kurikulum
Merdeka
1. Bertujuan untuk menguji efektivitas, efisiensi, relevansi,
dan kelayakan (feasibility) rancangan dan implementasi
pembelajaran pada SMK Pusat Keunggulan.
2. Hasil evaluasi dapat dijadikan referensi dalam memperbaiki
dan menentukan tindak lanjut pengembangan
pembelajaran pada pelaksanaan program SMK Pusat
Keunggulan.
3. Evaluasi dilakukan terhadap komponen-komponen
pembelajaran pada program SMK Pusat Keunggulan, yaitu:
a. kerangka dasar kurikulum yang terdiri atas capaian
pembelajaran, struktur kurikulum, dan prinsip
pembelajaran dan asesmen;
b. perangkat ajar yang terdiri atas buku teks/bahan ajar,
modul ajar, dan modul Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila dan Budaya Kerja; dan
c. kurikulum operasional sekolah.
4. Evaluasi pembelajaran dilaksanakan oleh
Kemendikbudristek, dapat melibatkan:
a. dinas pendidikan;
b. komite satuan pendidikan;
c. dewan pendidikan;
d. satuan pendidikan;
e. masyarakat; dan
f. dunia kerja,
sesuai dengan kewenangan
Evaluasi
Pembelajaran
pada SMK
Pusat
Keunggulan
PERANGKAT AJAR
6
Asesmen
● analisa diagnostik literasi dan numerasi dengan cepat
● sesuai dengan level kemampuan murid
Aplikasi teknologi sedang dikembangkan untuk membantu guru memahami
dan menerapkan Kurikulum Merdeka
Perangkat Ajar
● berbagai referensi perangkat ajar yang berkualitas
● berpihak pada peserta didik
Pelatihan Mandiri
● Materi pelatihan berkualitas yang bisa diakses kapanpun
● Contoh modul seperti Merdeka Belajar, Profil Pelajar Pancasila
dan Penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan
karakterisk murid
Perangkat Ajar
a. Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang
digunakan oleh pendidik dalam upaya mencapai Profil
Pelajar Pancasila dan capaian pembelajaran.
b. Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar,
video pembelajaran, modul Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja, serta bentuk
lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam
perangkat ajar yang relevan dari berbagai sumber.
c. Pemerintah menyediakan beragam perangkat ajar
untuk membantu pendidik yang membutuhkan
referensi atau inspirasi dalam pengajaran.
d. Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri,
memilih, dan memodifikasi perangkat ajar yang tersedia
sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan
peserta didik.
1. Buku Teks
a. Buku teks utama dan buku teks pendamping.
b. Buku teks utama yang digunakan berdasarkan kurikulum yang
berlaku dan disediakan oleh Pemerintah.
c. Buku teks utama fleksibel dan kontekstual dapat berbentuk
cetak dan digital, dapat disajikan dalam bentuk modular.
d. Buku teks dievaluasi secara berkala.
Contoh perangkat
ajar yang
disediakan oleh
Pemerintah (1)
2. Modul Ajar
a. Modul ajar merupakan sejumlah alat atau sarana, media,
metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara
sistematis dan menarik.
b. Modul ajar merupakan implementasi dari ATP yang
dikembangkan dari CP.Modul ajar dikembangkan berdasarkan
ATP.
c. Sekolah dapat menyusun, membuat, memilih, dan
memodifikasi modul ajar sesuai dengan karakteristik daerah,
satuan pendidik, dan peserta didik.
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja
a. Dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi, karakter,
dan budaya kerja yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
b. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaplikasikan
pengetahuan sebagai proses penguatan karakter dan budaya kerja,
sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitar.
c. Pembelajaran dalam projek dirancang dengan baik agar alokasi waktu
dapat memberikan manfaat untuk pengembangan kompetensi,
karakter, dan budaya kerja peserta didik.
d. Pemerintah menyediakan beragam contoh modul Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja untuk membantu satuan
pendidikan yang membutuhkan referensi atau inspirasi dalam
pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya
Kerja.
e. Satuan pendidikan dapat menyusun, membuat, memilih, dan
memodifikasi modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja sesuai dengan tema dan topik projek serta alokasi waktu
yang dipilih oleh satuan pendidikan.
f. Setiap tahun, Pemerintah menentukan tema Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja.
Contoh perangkat
ajar yang
disediakan oleh
Pemerintah (2)
PROJEK PENGUATAN
PROFIL PELAJAR PANCASILA
6
Profil Pelajar Pancasila
Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Kreatif
Bergotong
Royong
Beriman, Bertakwa kepada
Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
Mandiri
5
PELAJAR
PANCASILA
Berkebhinekaan
Global
Bernalar
Kritis
Profil Pelajar Pancasila
No Profil Pelajar Pancasila Elemen
1
Beriman, Bertakwa
kepada Tuhan YME,
dan Berakhlak Mulia
1) akhlak beragama,
2) akhlak pribadi,
3) akhlak kepada manusia,
4) akhlak kepada alam, dan,
5) akhlak bernegara.
2 Berkebhinekaan global
1) mengenal dan menghargai budaya,
2) komunikasi dan berinteraksi antarbudaya,
3) refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan,
4) Berkeadilan-sosial.
3 Bergotong royong
1) kolaborasi,
2) kepedulian, dan
3) berbagi.
4 Mandiri
1) Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi dan
2) regulasi diri.
5 Bernalar kritis
1) memperoleh dan memroses informasi dan gagasan,
2) menganalisis dan mengevaluasi penalaran, dan
3) merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri.
6 Kreatif
1) menghasilkan gagasan yang orisinal,
2) menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal, dan
3) Memiliki keluwesan berfikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.
Sekolah Berbudaya
Kerja
Iklim sekolah, kebijakan, pola
interaksi dan komunikasi, serta
norma yang berlaku di sekolah
sesuai dengan standar dunia kerja.
Muatan Pelajaran
Kegiatan/pengalaman
belajar.
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja
Ekstrakurikuler
Kegiatan untuk
mengembangkan minat
dan bakat.
Gambaran Penerapan
Penguatan Profil Pelajar
Pancasila di SMK
Profil Pelajar Pancasila adalah
karakter dan kemampuan yang
dibangun dalam keseharian serta
dihidupkan pada diri setiap
individu peserta didik melalui
kegiatan intrakurikuler, program
penguatan profil pelajar Pancasila
dan budaya kerja, kegiatan
ekstrakurikuler, dan “iklim”
Sekolah yang Berdudaya Kerja.
Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan Yang
Maha Esa,
berakhlak mulia
Berkebinekaan
global
Bergotong
royong
Kreatif
Bernalar kritis
Mandiri
Pelajar
Indonesia
56
Program Lintas Disiplin
Ilmu yang kontekstual dan
berbasis pada kebutuhan
dunia kerja.
Intrakurikuler
TEMA-TEMA
PROJEK
PENGUATAN
PROFIL PELAJAR
PANCASILA DAN
BUDAYA KERJA
Kemdikbud menentukan tema untuk setiap kegiatan penguatan yang diimplementasikan di satuan
pendidikan SMK.Tiap tahun tema dapat berubah. Untuk tahun ajaran 2021/2022,ada 9 (sembilan)
tema yang dikembangkan berdasarkan isu prioritas yang dinyatakan dalam Peta Jalan Pendidikan
Nasional 2020-2035 dan kebutuhan dunia kerja.
1. Gaya Hidup Berkelanjutan.
2. Kearifan lokal.
3. BhinnekaT
unggal Ika.
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya.
5. Suara Demokrasi.
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.
7. Kewirausahaan.
8. Kebekerjaan.
9. Budaya Kerja.
Catatan :
1-7 :T
ema yang berlaku sama untuk semua satuan pendidikan.
8 dan 9 :T
ema khas untuk SMK.
SMK dapat mengembangkan tema menjadi topik yang lebih spesifik,sesuai dengan budaya,kondisi
sekolah, dan kebutuhan dunia kerja.Setiap SMK wajibmelaksanakan tema nomor 8 dan 9,
ditambah dengan minimal satu tema dari tema-tema nomor 1 s.d.nomor 7.
57
KURIKULUM OPERASIONAL
SATUAN PENDIDIKAN
7
Kurikulum
Operasional
Satuan Pendidikan
1.Kurikulum operasional yang digunakan di satuan
pendidikan dikembangkan dan dikelola oleh satuan
pendidikan, mengacu kepada kerangka dasar dan
struktur kurikulum Program SMK Pusat Keunggulan yang
ditetapkan oleh Pemerintah.
2.Kurikulum operasional memuat kekhasan dan sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial
budaya dan lingkungan, dunia kerja serta karakteristik
peserta didik.
3.Penyusunan kurikulum operasional melibatkan dunia
kerja dan komite sekolah.
4.Kurikulum operasional disahkan oleh kepala dinas
pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
1. Berpusat pada peserta didik
Memenuhi potensi, kebutuhan perkembangan, tahapan belajar,
dan kepentingan peserta didik.
Profil Pelajar Pancasila menjadi rujukan pada semua tahapan
penyusunan KOS.
2. Kontekstual
Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan, konteks sosial budaya, lingkungan, dan dunia kerja.
3. Esensial
Memuat semua unsur informasi penting/utama yang
dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Lugas, ringkas,
dan mudah dipahami.
4. Akuntabel
Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.
5. Partisipatif
Melibatkan komite satuan pendidikan, dunia kerja, dan
pemangku kepentingan lainnya, di bawah koordinasi dan
supervisi dinas pendidikan sesuai kewenangannya.
Kurikulum
Operasional
Satuan Pendidikan
Prinsip
pengembangan KOS
Terimakasih

More Related Content

Similar to IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx

Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdf
Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdfProjek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdf
Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdfMeriAdes
 
PEMBELAJARAN DEFERENSIASI kurikulum merdeka.pptx
PEMBELAJARAN DEFERENSIASI kurikulum merdeka.pptxPEMBELAJARAN DEFERENSIASI kurikulum merdeka.pptx
PEMBELAJARAN DEFERENSIASI kurikulum merdeka.pptxAriefPurnama4
 
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptxKURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptxekamatif
 
MODUL PROYEK SMA 3 ELAR.docx
MODUL PROYEK SMA 3 ELAR.docxMODUL PROYEK SMA 3 ELAR.docx
MODUL PROYEK SMA 3 ELAR.docxstefanusjenarut1
 
PPT Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila.pdf
PPT Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila.pdfPPT Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila.pdf
PPT Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila.pdfRajaRinwidiarti
 
PRESENTASI P5 (1).pptx
PRESENTASI P5 (1).pptxPRESENTASI P5 (1).pptx
PRESENTASI P5 (1).pptxKUSTILAKUSTILA
 
2_mekandssisme_pelaksanaan_PPG_2020.pptx
2_mekandssisme_pelaksanaan_PPG_2020.pptx2_mekandssisme_pelaksanaan_PPG_2020.pptx
2_mekandssisme_pelaksanaan_PPG_2020.pptxRudiSetiawan720151
 
Informasi kurikulum 2013
Informasi kurikulum 2013 Informasi kurikulum 2013
Informasi kurikulum 2013 ahmad akhyar
 
Impementasi kurikulum-2013
Impementasi kurikulum-2013Impementasi kurikulum-2013
Impementasi kurikulum-2013yunirosalina13
 
Materi_Rangkuman_Panduan_Pembelajaran_dan_Asesmen_V3_.pdf
Materi_Rangkuman_Panduan_Pembelajaran_dan_Asesmen_V3_.pdfMateri_Rangkuman_Panduan_Pembelajaran_dan_Asesmen_V3_.pdf
Materi_Rangkuman_Panduan_Pembelajaran_dan_Asesmen_V3_.pdfAlifatunMuarifah1
 
Projek Profil pelajar pancasila oleh sidiq.pdf
Projek Profil pelajar pancasila oleh sidiq.pdfProjek Profil pelajar pancasila oleh sidiq.pdf
Projek Profil pelajar pancasila oleh sidiq.pdfSidiqGusasi3
 
MODUL AJAR KEWIRAUSAHAAN SMANJA rev.pdf
MODUL AJAR KEWIRAUSAHAAN SMANJA rev.pdfMODUL AJAR KEWIRAUSAHAAN SMANJA rev.pdf
MODUL AJAR KEWIRAUSAHAAN SMANJA rev.pdfDafi Adelio
 
Pembelajaran dan Asesmen Pada Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
Pembelajaran dan Asesmen Pada Pembelajaran Paradigma Baru.pdfPembelajaran dan Asesmen Pada Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
Pembelajaran dan Asesmen Pada Pembelajaran Paradigma Baru.pdfTriMardiani2
 
PPT KURIK MERDEKA.pptx
PPT KURIK MERDEKA.pptxPPT KURIK MERDEKA.pptx
PPT KURIK MERDEKA.pptxRAtikWarsiatun
 

Similar to IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx (20)

Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdf
Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdfProjek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdf
Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdf
 
PEMBELAJARAN DEFERENSIASI kurikulum merdeka.pptx
PEMBELAJARAN DEFERENSIASI kurikulum merdeka.pptxPEMBELAJARAN DEFERENSIASI kurikulum merdeka.pptx
PEMBELAJARAN DEFERENSIASI kurikulum merdeka.pptx
 
PRESENTASI IKM.pptx
PRESENTASI IKM.pptxPRESENTASI IKM.pptx
PRESENTASI IKM.pptx
 
MODUL 2 KB 3
MODUL 2 KB 3MODUL 2 KB 3
MODUL 2 KB 3
 
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptxKURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
KURIKULUM MERDEKA- By ZUMAROH.pptx
 
MODUL PROYEK SMA 3 ELAR.docx
MODUL PROYEK SMA 3 ELAR.docxMODUL PROYEK SMA 3 ELAR.docx
MODUL PROYEK SMA 3 ELAR.docx
 
P 5.pptx
P 5.pptxP 5.pptx
P 5.pptx
 
PPT Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila.pdf
PPT Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila.pdfPPT Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila.pdf
PPT Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PRESENTASI P5 (1).pptx
PRESENTASI P5 (1).pptxPRESENTASI P5 (1).pptx
PRESENTASI P5 (1).pptx
 
2_mekandssisme_pelaksanaan_PPG_2020.pptx
2_mekandssisme_pelaksanaan_PPG_2020.pptx2_mekandssisme_pelaksanaan_PPG_2020.pptx
2_mekandssisme_pelaksanaan_PPG_2020.pptx
 
1. Refleksi P5.pdf
1. Refleksi P5.pdf1. Refleksi P5.pdf
1. Refleksi P5.pdf
 
Informasi kurikulum 2013
Informasi kurikulum 2013 Informasi kurikulum 2013
Informasi kurikulum 2013
 
Impementasi kurikulum-2013
Impementasi kurikulum-2013Impementasi kurikulum-2013
Impementasi kurikulum-2013
 
Materi_Rangkuman_Panduan_Pembelajaran_dan_Asesmen_V3_.pdf
Materi_Rangkuman_Panduan_Pembelajaran_dan_Asesmen_V3_.pdfMateri_Rangkuman_Panduan_Pembelajaran_dan_Asesmen_V3_.pdf
Materi_Rangkuman_Panduan_Pembelajaran_dan_Asesmen_V3_.pdf
 
Projek Profil pelajar pancasila oleh sidiq.pdf
Projek Profil pelajar pancasila oleh sidiq.pdfProjek Profil pelajar pancasila oleh sidiq.pdf
Projek Profil pelajar pancasila oleh sidiq.pdf
 
MODUL AJAR KEWIRAUSAHAAN SMANJA rev.pdf
MODUL AJAR KEWIRAUSAHAAN SMANJA rev.pdfMODUL AJAR KEWIRAUSAHAAN SMANJA rev.pdf
MODUL AJAR KEWIRAUSAHAAN SMANJA rev.pdf
 
07. P5.pdf
07. P5.pdf07. P5.pdf
07. P5.pdf
 
Pembelajaran dan Asesmen Pada Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
Pembelajaran dan Asesmen Pada Pembelajaran Paradigma Baru.pdfPembelajaran dan Asesmen Pada Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
Pembelajaran dan Asesmen Pada Pembelajaran Paradigma Baru.pdf
 
Konsep P5.pptx
Konsep P5.pptxKonsep P5.pptx
Konsep P5.pptx
 
PPT KURIK MERDEKA.pptx
PPT KURIK MERDEKA.pptxPPT KURIK MERDEKA.pptx
PPT KURIK MERDEKA.pptx
 

Recently uploaded

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 

Recently uploaded (16)

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU.pptx

  • 1. IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU KURIKULUM MERDEKA DI SATUAN PENDIDIKAN Dr. Didang Setiawan, M.Pd – LPMP DKI JAKARTA WA. 087875000406 SMART EDUCATION CONSULTANT
  • 2. LINI MASA DAN REGULASI KURIKULUM MERDEKA 00
  • 3. EPI SODE 2 KAMPUS MERDEKA EPI SODE 3 PERUBAHAN MEKANI SME BOS EPI SODE 1 MERDEKA BELAJAR EPI SODE 4 PROGRAM ORGANI SASIPENGGERAK EPI SODE 7 PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK EPI SODE 8 SMK PUSATKEUNGGULAN EPI SODE 5 PROGRAM GURU PENGGERAK EPI SODE 6 TRANSFORMASIDANA PEMERI NTAH UNTUK PENDI DI KAN TI NGGI EPI SODE 11 KAMPUS MERDEKA VOKASI EPI SODE 9 KI P KULI AH MERDEKA EPISODE MERDEKABELAJAR HINGGA SAAT INI EPI SODE 10 PERLUASAN PROGRAM BEASISWA LPDP EPI SODE 14 PERMENDI KBUD PPKS EPI SODE 13 MERDEKA BERBUDAYA DENGAN KANAL INDONESIANA EPI SODE 15 KURI KULUM MERDEKA DAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR EPI SODE 12 SEKOLAH AMAN BERBELANJA
  • 4. Pemulihan Pandemi 2020 - 2021 Pandemi 2021 - 2022 pembelajaran 2022 - 2024 2024 Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013, Kurikulum 2013, Penentuan kebijakan Kurikulum Darurat Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Darurat, kurikulum nasional (Kur-2013 yang Kurikulum Prototipe di dan Kurikulum berdasarkan evaluasi disederhanakan) SP dan SMK PK Prototipe sebagai opsi terhadap kurikulum bagi semua satuan pada masa pemulihan pendidikan pembelajaran Kurikulum 2013 Pra pandemi KURIKULUM PROTOTIPE DIBERIKAN SEBAGAI OPSI TAMBAHAN BAGI SATUAN PENDIDIKAN UNTUK MELAKUKAN PEMULIHAN PEMBELAJARAN SELAMA 2022-2024. KEBIJAKAN KURIKULUM NASIONAL AKAN DIKAJI ULANG PADA 2024 BERDASARKAN EVALUASI SELAMA MASA PEMULIHAN PEMBELAJARAN. 4
  • 5.
  • 6. 1. KerangkaDasar 2. StrukturKurikulum 3. Capaian Pembelajaran 4. Penyusunan Perencanaan Pembelajaran 5. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen 6. Perangkat Ajar – Platform Merdeka 7. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 8. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan RANGKAIAN MATERI KURIKULUM MERDEKA
  • 9. TUJUAN UTAMA “KURIKULUM MERDEKA” 1. Mewujudkan lulusan yang memiliki Karakter Profil “Pelajar Pancasila” 2. Menguatkan kompetensi dasar “Literasi dan Numerasi” utuk semua mata pelajaran yang mereka pelajari DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA
  • 10. Dimensi dan Elemen Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia • Akhlak beragama • Akhlak pribadi • Akhlak kepada manusia • Akhlak kepada alam • Akhlak bernegara Berkebinekaan global • Mengenal dan menghargai budaya • Komunikasi dan interaksi antar budaya • Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan • Berkeadilan soial Bergotong royong • Kolaborasi • Kepedulian • Berbagi Mandiri • Pemahaman diri dan situasi • Regulasi diri Bernalar kritis • Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan • Menganalisis dan mengevaluasi penalaran • Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri Kreatif • Menghasilkan gagasan yang orisinal • Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal • Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
  • 11. BEBERAPA PERUBAHAN PEMENUHAN STANDAR ISI, PROSES DAN PENILAIAN BERDASARKAN EPISODE 15 MERDEKA BELAJAR Pemenuhan Standar Isi : KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BERUBAH MENJADI CAPAIAN PEMBELAJARAN Pemenuhan Standar Proses : PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI, BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK, MENEKANKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK, RPP MENJADI MODUL AJAR Pemenuhan Standar Penilaian : PENILAIAN HARUS MERUPAKAN BAGIAN DARI PEMBELAJARAN DIMANA ASESMEN FORMATIF DAN DIAGNOSTIK HARUS MEMILIKI PORSI LEBIH BANYAK DARI ASESMEN SUMATIF
  • 12. ARAH PENGEMBA NGAN KURIKULUM MERDEKA Kurikulum Merdeka melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya (Kurikulum 2013): • Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk mengembangkan murid secara holistik, mencakup kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi kognitif, sosial, emosional, dan spiritual. • Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi tertentu. • Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah, lingkungan lokal) dan kebutuhan murid. 12
  • 13. PEMBELJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA MENDORONG : 1. Pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, melalui pembelajaran berdiferensiasi (teaching at right level), yang diawali dari asesmen diagnostic. 2. Memberi ruang lebih luas pada pengembangan “Karakter dan Kompetensi Dasar”. 1 2 3 13 Kurikulum Merdeka memiliki karakteristik utama, mendukung pemulihan pembelajaran melalui “Pembelajaran Berbasis Projek” untuk pengembangan soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis; kreativitas). Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
  • 15. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Prinsip pembelajaran sebagai berikut. a. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan. b. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas menjadi pembelajar sepanjang hayat. c. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara berkelanjutan dan holistik. d. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua, dunia kerja, dan komunitas sebagai mitra. e. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
  • 16.
  • 17. THE ROLE OF THE TEACHER • FACILITATOR (plan, organize) • GUIDE • (Counseling, show direction) • OPEN MINDED (learn along the way) • COGNITIVE SUPPORT (make suggestion, give recommendation, challenge creativity, encourage independent thinking) • ASSESS THE INDIVIDUAL LEARNER (possibilities, strengths, needs, feelings) • SET LIMITS
  • 18. Sintak Pembelajaran Project Based Learning 1. Mulai dengan sebuah pertanyaan. . 2. Membuat Perencanaan (design a plan for the project). ... 3. Menyusun jadwal aktivitas . ... 4. Mengawasi proses pengerjaan proyek. ... 5. Memberikan penilaian terhadap produk yang dihasilkan. .. 6. Melakukan Evaluasi. Project Based Learning sebagai sebuah pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok. ( J. Stiver ) Sintak Discovery Base Learning : 1) Stimulasi 2) Mengumpulkan Informasi, 3) Pengolahan Informasi, 4) Verifikasi Hasil, 5) Generalisasi. Sintak Problem Base Learning 1) Merumuskan masalah, 2) Menyusun rancangan penyelesaian masalah, 3) Mengumpulkan informasi, 4) Mengolah informasi, 5) Menyelesaikan masalah.
  • 19. PRINSIP DAN PARADIGMA PENILAIAN PADA KURIKULUM MERDEKA
  • 21. PAUD Kegiatan bermain sebagai proses belajar yang utama Penguatan literasi dini dan penanaman karakter melalui kegiatan bermain-belajar berbasis buku bacaan anak Fase Fondasi untuk meningkatkan kesiapan bersekolah Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui kegiatan perayaan hari besar dan perayaan tradisi lokal Penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman holistik: • Untuk memahami lingkungan sekitar, mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan sebagai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) • Integrasi computational thinking dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS • Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran Penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital, mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib Panduan untuk guru Informatika disiapkan untuk membantu guru-guru pemula, sehingga guru mata pelajaran tidak harus berlatar belakang pendidikan informatika Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran Program peminatan/ penjurusan tidak diberlakukan Di kelas 10 pelajar menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Mata pelajaran yang dipelajari serupa dengan di SMP Di kelas 11 dan 12 pelajar mengikuti mata pelajaran dari Kelompok Mapel Wajib, dan memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan Vokasi sesuai minat, bakat, dan aspirasinya Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran, dan pelajar menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan SD SMP SMA SMK Dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran Struktur lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Persentase kelompok kejuruan meningkat dari 60% ke 70% Penerapan pembelajaran berbasis projek dengan mengintegrasikan mata pelajaran terkait. Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib minimal 6 bulan (1 semester). Pelajar dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya Alokasi waktu khusus projek penguatan profil pelajar Pancasila dan Budaya Kerja untuk peningkatan soft skill (karakter dari dunia kerja) SLB Capaian pembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya untuk yang memiliki hambatan intelektual Untuk pelajar di SLB yang tidak memiliki hambatan intelektual, capaian pembelajarannya sama dengan sekolah reguler yang sederajat, dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum Sama dengan pelajar di sekolah reguler, pelajar di SLB juga menerapkan pembelajaran berbasis projek untuk menguatkan Pelajar Pancasila dengan mengusung tema yang sama dengan sekolah reguler, dengan kedalaman materi dan aktivitas sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pelajar di SLB Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
  • 22. Penentuan pendekatan untuk pengorganisasian pembelajaran merupakan wewenang satuan pendidifian Seluruh jenjang satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan berbasis mata pelajaran, tematik, unit inkuiri, kolaborasi lintas mata pelajaran, ataupun paduannya sesuai dengan peraturan menteri ● Pendekatan tematik tidak terbatas pada SD ● SD tidak harus menggunakan tematik. Namun tidak ada larangan untuk satuan pendidikan yang mau tetap menggunakan pendekatan ini ● Tidak harussatu pendekatan untuk seluruh mata pelajaran, dapat dikombinasikan ● Keleluasaan kolaborasi antar mata pelajaran untuk melakukan asesmen lintas mata pelajaran Mengintegrasikan pembelajaran dan/atau asesmen dapat: ❖ Mengurangi beban belajar siswa, karena asesmen yang berorientasi pada kompetensi biasanya membutuhkan lebih banyak usaha siswa (dan guruyang menilainya ) ❖ Pembelajaran dan asesmen yang lebih bermakna
  • 23. Jam pelajaran (jp) diatur oleh pusat per tahun, bukan per minggu Siswa tidak harusmempelajari hal yang sama setiap minggu sepanjang tahun. Target jp untuk satu tahun bisa dicapai kurang dari satu tahun. Contoh skenario di SD: ● Mapel seni rupa dipelajari secara intensif dalam semester ganjil dan asesmen sumatifnya berupa pameran karya ● Di semester ganjil tersebut ada mata pelajaran lain yang dikurangi jp-nya, yaitu mapel IPAS ● Di semester genap mapel seni rupa tersebut tidak diajarkan, dan mapel IPASakan dipelajari siswa secara intensif seperti halnya seni di semester ganjil, dengan asesmen sumatif pameran hasil penelitian siswa
  • 24. Struktur Kurikulum terbagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu kegiatan rutin di kelas (intrakurkuler) dan kegiatan projek Jumlah jp tidak berubah dari Kurikulum 2013,namun sekitar 20- 30%dari jp/tahun dialokasikan untuk pembelajaran melalui projek yang ditujukan untuk mencapai profil Pelajar Pancasila Kegiatan projek penguatan profil Pelajar Pancasila tersebut tidak berbasis mata pelajaran. Jam pelajaran untuk setiap mapel dialihkan karena: 1) tidak ada penambahan jp untuk siswa (jp yang ada saat ini sudah cukup panjang), dan 2) diasumsikan bahwa kompetensi esensial* dari seluruh mata pelajaran akan dipelajari juga melalui projek. *Kompetensi esensial dikenal jugadengan generalcapabilities, transversalskills, atau transferable skills yang dipelajari melalui disiplin ilmu namun tidak melekat pada suatu ilmu pengetahuansehingga dapat digunakan di berbagai konteks termasuk kehidupan sehari-hari dan dunia kerja
  • 25. Projek penguatan profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan yang fleksibel, tidak rutin/terstruktur, dan lebih berpusat pada siswa Fleksibel danberpusat padasiswa ● Projek dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun sesuai jenjang, jangka waktu masing-masing projek tidak harus sama ● Tidak perlu ada jadwal kegiatan belajar, karena siswa dapat melakukan penelitian, pengerjaan karya,dsb. sesuai kebutuhan mereka. Hal ini mendorong self-regulated learning Kontekstual ● Pemerintah Pusat hanya menentukan tema yangdapat dipilih oleh satuan pendidikan ● Satuan pendidikan mengembangkan topik yang lebih spesifik dari tema tersebut, sesuai dengan tahap capaian pembelajaran siswa Penjelasantentangprojekuntukmenguatkanupayapencapaianprofil Pelajar Pancasilaakandisampaikandalamsesi terpisah
  • 27. Tujuan besar pembelajaran di SD adalah penguatan fondasi karakter dan kompetensi literasi Kurikulum2013 IPAdan IPSsebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri- sendiri Pendekatan tematik Arahperubahan kurikulum IPA dan IPS digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) sebagai fondasi sebelum anak belajar IPA dan IPS terpisah di jenjang SMP Pendekatan pengorganisasian muatan pelajaran (berbasis mata pelajaran, tematik, dsb.) merupakan kewenangan satuan pendidikan Sekolah boleh tetap menggunakan tematik ataupun beralih ke pendekatan berbasis mata pelajaran Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran pilihan yang dapat diselenggarakan berdasarkan kesiapan satuan pendidikan. Pemerintah daerah melakukan fasilitasi penyelenggaraan mata pelajaran Bahasa Inggris, misalnya terkait peningkatan kompetensi dan penyediaan pendidik. Satuan pendidikan yang belum siap memberikan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan dapat mengintegrasikan muatan Bahasa Inggris ke dalam mata pelajaran lain dan/atau ekstrakurikuler dengan melibatkan masyarakat, komite sekolah, relawan mahasiswa, dan/atau bimbingan orang tua
  • 28. Alokasi waktu mata pelajaran SD Kelas I Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 1) K13 Program Sekolah Penggerak Per Tahun Per Minggu Alokasi per tahun (minggu) Alokasi Projek per tahun Total JP Per Tahun Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 144** 4 108 (3) 36 144 PPKn 180 5 144 (4) 36 180 Bahasa Indonesia 288 8 216 (6) 72 288 Matematika 180 5 144 (4) 36 180 IPAS (IPA & IPS di K13) - - - - - Pilihan minimal 1: a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 144 4 108 (3) 36 144 PJOK 144 4 108 (3) 36 144 Bahasa Inggris*** 72 2 72 (2)*** Catatan: IPAS belumdiwajibkan di Kelas 1, meskipun CP IPAS untuk Fase A tersedia Contoh: **Permendikbud 27/2016 TentangLayanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YangMaha Esa Pada Satuan Pendidikan ***opsional.Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lainatau diajarkan melalui kegiatan projek.
  • 29. Alokasi waktu mata pelajaran SD Kelas II K13 Program Sekolah Penggerak Per Tahun Per Minggu Alokasi per tahun (minggu) Alokasi Projek per tahun Total JP Per Tahun Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 2) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 144** 4 108 (3) 36 144 PPKn 180 5 144 (4) 36 180 Bahasa Indonesia 324 9 252 (7) 72 324 Matematika 216 6 180 (5) 36 216 IPAS (IPA & IPS di K13) - - 108 (3) 36 144 Pilihan minimal 1: a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 144 4 108 (3) 36 144 PJOK 144 4 72 (2) ** - 72** DISKUSIINTERNAL TidakUntuk Disebarluaskan Catatan: Seperti K13, JP untuk Bahasa Indonesia dan Matematika bertambah dari kelas 1 IPAS belum diwajibkan di Kelas 2, meskipun CP IPAS untuk Fase A tersedia ***opsional.Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lainatau diajarkan melalui kegiatan projek.
  • 30. Alokasi waktu mata pelajaran SD Kelas III - V K13 Program Sekolah Penggerak Per Tahun Per Minggu Alokasi per tahun (minggu) Alokasi Projek per tahun Total JP Per Tahun Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 144 Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 144** 4 108 (3) 36 144 PPKn 180 6 144 (4) 36 180 Bahasa Indonesia 252 10 216 (6) 36 252 Matematika 216 6 180 (5) 36 216 IPAS (IPA & IPS di K13) - - 180 (5) 36 216 Pilihan minimal 1: a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 144 4 108 (3) 36 144 PJOK 144 4 108 (3) 36 144 ****Jam pelajaran kelas 3 SD mengalami peningkatan, mengikuti struktur kelas 4 karena IPAS dimulai di kelas 3 ***opsional.Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek.
  • 31. Alokasi waktu mata pelajaran SD kls VI K13 Program Sekolah Penggerak Per Tahun Per Minggu Alokasi per tahun (minggu) Alokasi Projek per tahun Total JP Per Tahun Asumsi 1 Tahun = 32 minggu Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 96 (3) 32 128 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 144 4 96 (3) 32 128 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 144 4 96 (3) 32 128 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 144 4 96 (3) 32 128 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 144 4 96 (3) 32 128 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 144 4 96 (3) 32 128 Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 144** 4 96 (3) 32 128 PPKn 180 5 128 (4) 32 160 Bahasa Indonesia 252 7 192 (6) 32 224 Matematika 216 6 160 (5) 32 192 IPAS (IPA & IPS di K13) 216 6 160 (5) 32 192 Pilihan minimal 1: a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 144 4 96 (3) 32 128 PJOK 144 4 96 (3) 32 128 Bahasa Inggris*** 72 2 64 (2) ** - 64** Muatan Lokal*** 72 2 64 (2) ** - 64** DISKUSIINTERNAL TidakUntuk Disebarluaskan **opsional.Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lainatau diajarkan melalui kegiatan projek.
  • 33. Penguatan wawasan liteíasi di SMP Kurikulum 2013 Informatika sebagai mata pelajaran pilihan - Pertimbangan ketersediaan guru Arah perubahan kurikulum Informatika sebagai mata pelajaran wajib - Guru yang mengajar tidak harus memiliki latar belakang pendidikan informatika. Buku guru disiapkan untuk membantu guru-guru “pemula” dalam mata pelajaran ini
  • 34. Alokasi waktu mata pelajaran SMP Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls VII - VIII) K13 Program Sekolah Penggerak Per Tahun Per Minggu Alokasi per tahun (minggu) Alokasi Projek per tahun Total JP Per Tahun Prakarya menjadi salah satu pilihan, tidak hanya Seni. Pertimbangan: 1) untuk siswa yang tidak meneruskan ke SMA, 2) meminimalisir perubahan dari K13 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108 ***opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek. Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108 PPKn 108 3 72 (2) 36 108 Bahasa Indonesia 216 6 180 (5) 36 216 Matematika 180 5 144 (4) 36 180 IPA 180 5 144 (4) 36 180 IPS 144 4 108 (3) 36 144 Bahasa Inggris 144 4 108 (3) 36 144 PJOK 108 3 72 (2) 36 108 Informatika 72 2 72 (2) 36 108 Pilihan minimal 1: a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, Pengolahan) 108 3 36 108 72 (2) Muatan Lokal*** 72 2 72 (2) ** - 72**
  • 35. Alokasi waktu mata pelajaran SMP Asumsi 1 Tahun = 32 minggu (kls IX) K13 Program Sekolah Penggerak DISKUSI INTERNAL Per Tahun Per Minggu Alokasi per tahun (minggu) Alokasi Projek per tahun Total JP Per Tahun Tidak Untuk Disebarluaskan Prakarya menjadi salah satu pilihan, tidak hanya Seni. Pertimbangan: 1) untuk siswa yang tidak meneruskan ke SMA, 2) meminimalisir perubahan dari K13 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 ***opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek. Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 PPKn 108 3 64 (2) 32 96 Bahasa Indonesia 216 6 160 (5) 32 192 Matematika 180 5 128 (4) 32 160 IPA 180 5 128 (4) 32 160 IPS 144 4 96 (3) 32 128 Bahasa Inggris 144 4 96 (3) 32 128 PJOK 108 3 64 (2) 32 96 Informatika 72 2 64 (2) 32 96 Pilihan minimal 1: a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, Pengolahan) 108 3 32 96 64 (2) Muatan Lokal*** 72 2 64 (2) ** - 64**
  • 37. Beberapa perubahan terkait struktur mata pelajaran SMA Kelas 10 Kurikulum 2013 Siswa langsung masuk dalam program peminatan (IPA, IPS, atau Bahasa & Budaya) Tidak ada mata pelajaran IPA dan IPS. Mata pelajaran langsung spesifik pada Fisika, Kimia, Geografi, Ekonomi, dsb. Arah perubahan kurikulum Belum ada peminatan, siswa mengambil semua mata pelajaran wajib Di kelas 10 siswa menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Siswa perlu berkonsultasi dengan guru BK, wali kelas, dan orang tua. Mata pelajaran kelompok IPA dan IPS terdiri dari: 1. IPA: Fisika, Kimia, Biologi (6JP)/minggu 2. IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (8JP/minggu) Sekolah dapat menentukan pengorganisasian IPA dan IPS berdasarkan sumberdaya yang tersedia, yaitu dengan memilih: a. Sistem blok - teamteaching dalam perencanaan namun guru Fisika, Kimia, Biologi mengajar bergantian b. Sebagai mata pelajaran berdiri sendiri-sendiri c. Terintegrasi - team teaching dalam perencanaan dan pembelajaran Setiap tengah dan akhir semester ada unit inkuiri yang mengintegrasikan mapel-mapel dalam masing- masing IPA dan IPS Siswa menulis esai sebagai salah satu syarat kelulusan. Partisipasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran diharapkan memberi inspirasi terkait topik yang dipilih.
  • 38. Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas X Program Sekolah Penggerak Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi per tahun (minggu) Alokasi Projek per tahun Total JP Per Tahun Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 PPKn 54 (2) *** 18 72 Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144 Matematika 108 (3) 36 144 IPA: Fisika, Kimia, Biologi (masing-masing 2 JP) 216 (6) 108 324 IPS: Sosiologi,Ekonomi, Sejarah, Geografi (masing-masing2 JP) 288 (8) 144 432 Bahasa Inggris 54 (2) *** 18 72 PJOK 72 (2) 36 108 Informatika (KTSP: TIK) 72 (2) 36 108 Pilihan minimal 1: a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, Pengolahan) 54 (2) *** 18 72 Muatan Lokal*** 72 (2) ** - 72** Total 1098 (32) 486 1584 Seperti halnya di SMP,di kelas 10 SMA: ● IPA terdiri dari Fisika,Kimia,dan Biologi; ● IPS terdiri dari Sosiologi,Ekonomi, Sejarah, dan Geografi Sejarah Indonesiadan Sejarah Dunia digabungmenjadi “Sejarah” Minimal 25%jam pelajaran dari setiap mata pelajaran wajib dialokasikan untuk projek kokurikuler ***opsional.Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek.
  • 40. Perubahan di kelas 11 dan 12: paduan antara peminatan dan perkembangan holistik Kuíikulum 2013 Pilihan píogíam peminatan (sejak kelas 10) Siswa yang masuk ke dalam suatu píogíam cendeíung hanya akan mempelajaíi disiplin ilmu teísebut saja. Kesempatan untuk eksploíasi disiplin ilmu yang lain semakin sempit. Siswa peílu mengambil keputusan tentang studi di peíguíuan tinggi sejak lulus SMP, dan kajian menunjukkan bahwa banyak diantaía meíeka yang meíasa salah juíusan ľeíjadi stíatifikasi píogíam, di mana IPA dianggap lebih baik daíipada yang lain, dan kesempatan untuk masuk ke beíbagai píogíam studi di peíguíuan tinggi lebih besaí untuk lulusan píogíam IPA Angka siswa masuk peíguíuan tinggi masih íendah Aíah peíubahan kuíikulum Siswa memilih mata pelajaían daíi kelompok pilihan Siswa memilih mata pelajaían daíi minimum 2 kelompok pilihan hingga syaíat minimum jam pelajaían teípenuhi (total JP: 40/minggu; JP untuk mapel pilihan: 22 JP/minggu) Ada 5 kelompok mata pelajaían yang diíekomendasikan, yaitu: ● MIPA: Matematika peminatan, Fisika, Kimia, Biologi, Infoímatika ● IPS: Ekonomi, Sosiologi, Geogíafi, Antíopologi ● Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastía Indonesia, Bahasa dan Sastía Inggíis, Bahasa Asing lainnya ● Vokasi/Kaíya Kíeatif: Budidaya, Rekayasa, dsb. ● Seni dan Olahíaga* (khusus untuk sekolah-sekolah yang ditetapkan pemeíintah) Sekolah membuka minimum 2 kelompok mata pelajaían. Apabila sumbeídaya memungkinkan, sekolah dapat membuka lebih daíi dua kelompok Sekolah dapat bekeíja sama dengan pemangku kepentingan setempat untuk mengembangkan CP mata pelajaían Vokasi
  • 41. ALOKASI WAKTUMATA PELAJARAN SMA KELAS X Asumsi 1 T ahun = 36 minggu Alokasi per tahun (minggu) Alokasi Projek per tahun Total JP Per Tahun Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Pendidikan Pancasila 54 (2) *** 18 72 Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144 Matematika 108 (3) 36 144 IPA: Fisika, Kimia, Biologi (masing-masing 2 JP) 216 (6) 108 324 IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (masing-masing 2 JP) 288 (8) 144 432 Bahasa Inggris 54 (2) *** 18 72 PJOK 72 (2) 36 108 Informatika (KTSP: TIK) 72 (2) 36 108 Pilihan minimal 1: a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, Pengolahan) 54 (2) *** 18 72 Muatan Lokal*** 72 (2) ** - 72** ProgramSekolahPenggerak Total 1098 (32) 486 1584 Seperti halnya di SMP ,di kelas 10 SMA: ● IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan Biologi; ● IPS terdiri dari Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, dan Geografi Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia digabung menjadi “Sejarah” Minimal 25%jam pelajaran dari setiap mata pelajaran wajib dialokasikan untuk projek kokurikuler ***opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek.
  • 42. ALOKASI WAKTUMATAPELAJARAN SMA KELAS XI ASUMSI 36 MINGGU/TAHUN K13 ProgramSekolahPenggerak Alokasipertahun AlokasiProjek per (minggu) tahun Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 Pendidikan Pancasila* 2 54 (2) *** 18 72 Bahasa Indonesia 4 108 (3) 36 144 Matematika 4 108 (3) 36 144 Bahasa Inggris 2 54 (2) *** 18 72 Sejarah 2 54 (2) *** 18 72 Jumlah jp mapel umum 22 576 (18) 216 792 Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Lanjutan 22 720 (20) - 792 Kelompok IPS:Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Muatan Lokal, dsb.*** Kelompok: Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, Pengolahan)/Vokasi (membatik, servis elektronik, dsb.)*** 72 (2) - Muatan Lokal 2 72(2)*** Total per tahun 1584 1584 TotalJPPer Tahun Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek (hanya 27 minggu)T otal jp/minggu =44 22 jp dialokasikan untuk mapel pilihan dari kelompok IPA, IPS,Bahasa dan Budaya, dan Vokasi Hanya mapel kelompok umum (highlightedhijau dalam tabel) yang diintegrasikan dengan projek Seni, minimal 1 dari pilihan berikut: a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni 2 Teater, d) Seni T ari 72 (2) 36 108 kokurikuler PJOK 3 54 (2) *** 18 72 *Pilih salah satu ** ***Diselenggarakan bila Satuan Pendidikan memiliki sumberdaya yang mencukupi. Jika sekolah membuka kelompok ini, siswa wajib mengambil minimal 1 mapel dari tiap kelompok
  • 43. Ani ingin kuliah kedokteran, berikut mata pelajaran yang ia ambil di kelas 11 dan kelas 12: Kelompok Mata Pelajaran Umum 18 JP/minggu (wajib diambil) PendidikanAgama Islam dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Seni Musik Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Sejarah Kelompok Mata Pelajaran MIPA 10 JP/minggu Biologi Kimia Kelompok Mata Pelajaran IPS 5 JP/minggu Sosiologi Kelompok Mata Pelajaran Bahasa dan Budaya 5 JP/minggu Bahasa Inggris tingkat lanjut CONTOH ILUSTRASI UNTUK PEMILIHAN MATA PELAJARAN SMA KELAS 11-12 SESUAI MINAT, BAKAT, DAN ASPIRASI PELAJAR, TIDAK ADA PROGRAM PEMINATAN DI SMA Wayan masih menimbang apakah ia kuliah Bisnis atau Teknik Sipil, maka berikut mata pelajaran yang ia ambil di kelas 11 dan kelas 12: Kelompok Mata Pelajaran Umum 18 JP/minggu (wajib diambil) PendidikanAgama Hindu dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Seni Teater Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Sejarah Kelompok Mata Pelajaran MIPA 10 JP/minggu Fisika Matematika Peminatan Kelompok Mata Pelajaran IPS 10 JP/minggu Ekonomi Geografi Wayan mengambil mata pelajaran dari 2 kelompok, sebagaimana syarat minimum, meskipun sekolahnya membuka 3 kelompok mata pelajaran pilihan. 35
  • 45. CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN FASE USIA ISI CAPAIAN PEMBELAJARAN • RASIONAL • TUJUAN MATA PELAJARAN • KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN • CAPAIAN PEMBELAJARAN SETIAP FASE
  • 46. Capaian pembelajaran dalam bentuk KI KD sangat banyak dan terpisah-pisah. CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan. Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kurikulum 2013 Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di pembelajaran Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan Fase A (Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD) Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Menyimak Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Membaca & Memirsa Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi. Berbicara & Mempresentasikan Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan. Menulis Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
  • 47. CAPAIAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia Fase A (Kelas 1 dan 2) CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN ALTERNATIF ALURNYA Fase A (Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD) Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Menyimak Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Membaca & Memirsa Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi. Berbicara & Mempresentasikan Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan. Menulis Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.
  • 48. 1.1 Pelajar dapat menjelaskan dan mempraktikkan instruksi lisan yang diberikan guru terkait aktivitas pengelolaan diri: ciri fisik manusia, fungsi anggota tubuh, dan merawat kebersihan tubuh dengan menggunakan kata – kata sendiri 1.2 Pelajar dapat memilih teks yang disukainya terkait topik menjaga kesehatan diri dan menentukan informasi penting dari teks audiovisual dan teks aural (teks yang dibacakan) tersebut. 1.3 Pelajar dapat membuat simpulan sederhana dari teks naratif yang sesuai jenjangnya serta sesuai dengan minat Pelajar (beragam topik yang dapat ditawarkan pada siswa adalah panca indera dan anggota tubuh, peran diri dan anggota keluarga dalam lingkungan terdekat, benda hidup dan benda mati, cuaca dan siang malam dan perubahan waktu) 1.4 Pelajar dapat mengklasifikasi kosa kata tentang anggota tubuh dan pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, slogan sederhana, dan/atau syair lagu) 1.5 Pelajar dapat merangkai suku kata (kombinasi kv dan kvk) menjadi kata yang sering ditemui. (kosa kata dan kata yang diambil mengenai benda hidup dan benda mati di sekitar siswa) 1.6 Pelajar dapat menuliskan namanya sendiri dan mengungkapkan perkenalan diri serta keluarganya secara lisan dan tulis. 1.7 Pelajar dapat menceritakan ulang sebuah cerita atau pengalamannya sehari – hari disertai penggunaan waktu (nama hari dan bulan) secara lisan atau tulis. 1.8 Pelajar dapat menggunakan kata tanya “apa” dan “mengapa” untuk memperjelas pemahaman terhadap penjelasan yang disampaikan oleh guru, teman, dan orang dewasa di sekitarnya. (Topik yang disarankan adalah cuaca dan siang malam). 1. 9 Pelajar dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh teman, guru, dan orang dewasa di sekitarnya dengan suara yang keras dan jelas namun santun. (Pertanyaan terkait dengan topik cuaca dan siang malam) 1.10 Pelajar dapat memberikan tanggapan atas komentar orang lain sesuai dengan konteksnya. (Tanggapan didasarkan pada topik cuaca dan siang malam) Alternatif 1. Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1 CAPAIAN PEMBELAJARAN DANALTERNATIF ALURNYA
  • 49. Alternatif 2. Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1 CAPAIAN PEMBELAJARAN DANALTERNATIF ALURNYA 1.1. Pelajar memahami dan dapat mempraktikkan instruksi lisan yang diberikan orang tua dan guru mengenai aktivitas yang berhubungan dengan bantu diri (mandi, berganti pakaian, membersihkan diri, makan). 1.2. Pelajar memahami makna aneka kata yang sering digunakan dalam keseharian pelajar: berhubungan dengan diri sendiri, rutinitas harian di rumah, sekolah, dan tempat umum. 1.3. Pelajar memahami konteks dasar saat berbicara. 1.4. Pelajar memahami dan mampu menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks aural yang dibacakan guru dan orang tua sesuai jenjangnya. 1.5. Pelajar mampu menanggapi aneka informasi yang mereka terima dengan reaksi yang tepat atau sesuai. 1.6. Pelajar menceritakan pengalaman pribadi sesuai konteks dengan runtut dan jelas. 1.7. Pelajar mengenal ke-26 alfabet dan dapat menuliskannya dengan tulisan tangan secara benar. 1.8. Pelajar mampu membedakan huruf dan bunyi huruf sehingga mampu menyalin kata yang dilihat dan didengar. 1.9. Pelajar dapat menyebutkan identitas dasar buku dan unsur intrinsik penokohan dari buku yang dibacakan. 1.10. Pelajar dapat memaknai gambar atau ilustrasi dalam sebuah teks secara tepat; Memahami hubungan antara tulisan dengan ilustrasi/gambar pada buku cerita atau teks non fiksi sederhana. 1.11. Pelajar menjelaskan kembali makna sebuah ilustrasi atau gambar dengan kalimat sendiri. 1.12. Pelajar mampu mengidentifikasi tulisannya sendiri kemudian memperbaiki kesalahan sederhana dalam tulisannya.
  • 52.
  • 53.
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57.
  • 58. Ketika melakukan pembelajaran sesuai tahap capaian dan karakteristik peserta didik, tidak berarti pendidik harus menyusun beberapa modul ajar atau RPP untuk Mengakomodasi kebutuhan belajar yang berbeda, pendidik cukup menyusun satu modul ajar atau RPP dengan kegiatan pembelajaran yang dilengkapi petunjuk penyesuaian terhadap tahap capaian dan karakteristik peserta didik
  • 59.
  • 60.
  • 61.
  • 62. Evaluasi Pembelajaran Kurikulum Merdeka 1. Bertujuan untuk menguji efektivitas, efisiensi, relevansi, dan kelayakan (feasibility) rancangan dan implementasi pembelajaran pada SMK Pusat Keunggulan. 2. Hasil evaluasi dapat dijadikan referensi dalam memperbaiki dan menentukan tindak lanjut pengembangan pembelajaran pada pelaksanaan program SMK Pusat Keunggulan. 3. Evaluasi dilakukan terhadap komponen-komponen pembelajaran pada program SMK Pusat Keunggulan, yaitu: a. kerangka dasar kurikulum yang terdiri atas capaian pembelajaran, struktur kurikulum, dan prinsip pembelajaran dan asesmen; b. perangkat ajar yang terdiri atas buku teks/bahan ajar, modul ajar, dan modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja; dan c. kurikulum operasional sekolah.
  • 63. 4. Evaluasi pembelajaran dilaksanakan oleh Kemendikbudristek, dapat melibatkan: a. dinas pendidikan; b. komite satuan pendidikan; c. dewan pendidikan; d. satuan pendidikan; e. masyarakat; dan f. dunia kerja, sesuai dengan kewenangan Evaluasi Pembelajaran pada SMK Pusat Keunggulan
  • 65. Asesmen ● analisa diagnostik literasi dan numerasi dengan cepat ● sesuai dengan level kemampuan murid Aplikasi teknologi sedang dikembangkan untuk membantu guru memahami dan menerapkan Kurikulum Merdeka Perangkat Ajar ● berbagai referensi perangkat ajar yang berkualitas ● berpihak pada peserta didik Pelatihan Mandiri ● Materi pelatihan berkualitas yang bisa diakses kapanpun ● Contoh modul seperti Merdeka Belajar, Profil Pelajar Pancasila dan Penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakterisk murid
  • 66.
  • 67. Perangkat Ajar a. Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan capaian pembelajaran. b. Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, video pembelajaran, modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat ajar yang relevan dari berbagai sumber. c. Pemerintah menyediakan beragam perangkat ajar untuk membantu pendidik yang membutuhkan referensi atau inspirasi dalam pengajaran. d. Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi perangkat ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.
  • 68. 1. Buku Teks a. Buku teks utama dan buku teks pendamping. b. Buku teks utama yang digunakan berdasarkan kurikulum yang berlaku dan disediakan oleh Pemerintah. c. Buku teks utama fleksibel dan kontekstual dapat berbentuk cetak dan digital, dapat disajikan dalam bentuk modular. d. Buku teks dievaluasi secara berkala. Contoh perangkat ajar yang disediakan oleh Pemerintah (1) 2. Modul Ajar a. Modul ajar merupakan sejumlah alat atau sarana, media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik. b. Modul ajar merupakan implementasi dari ATP yang dikembangkan dari CP.Modul ajar dikembangkan berdasarkan ATP. c. Sekolah dapat menyusun, membuat, memilih, dan memodifikasi modul ajar sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta didik.
  • 69. 3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja a. Dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi, karakter, dan budaya kerja yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. b. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan sebagai proses penguatan karakter dan budaya kerja, sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitar. c. Pembelajaran dalam projek dirancang dengan baik agar alokasi waktu dapat memberikan manfaat untuk pengembangan kompetensi, karakter, dan budaya kerja peserta didik. d. Pemerintah menyediakan beragam contoh modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja untuk membantu satuan pendidikan yang membutuhkan referensi atau inspirasi dalam pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. e. Satuan pendidikan dapat menyusun, membuat, memilih, dan memodifikasi modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja sesuai dengan tema dan topik projek serta alokasi waktu yang dipilih oleh satuan pendidikan. f. Setiap tahun, Pemerintah menentukan tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja. Contoh perangkat ajar yang disediakan oleh Pemerintah (2)
  • 71. Profil Pelajar Pancasila Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Kreatif Bergotong Royong Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia Mandiri 5 PELAJAR PANCASILA Berkebhinekaan Global Bernalar Kritis
  • 72. Profil Pelajar Pancasila No Profil Pelajar Pancasila Elemen 1 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia 1) akhlak beragama, 2) akhlak pribadi, 3) akhlak kepada manusia, 4) akhlak kepada alam, dan, 5) akhlak bernegara. 2 Berkebhinekaan global 1) mengenal dan menghargai budaya, 2) komunikasi dan berinteraksi antarbudaya, 3) refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan, 4) Berkeadilan-sosial. 3 Bergotong royong 1) kolaborasi, 2) kepedulian, dan 3) berbagi. 4 Mandiri 1) Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi dan 2) regulasi diri. 5 Bernalar kritis 1) memperoleh dan memroses informasi dan gagasan, 2) menganalisis dan mengevaluasi penalaran, dan 3) merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri. 6 Kreatif 1) menghasilkan gagasan yang orisinal, 2) menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal, dan 3) Memiliki keluwesan berfikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.
  • 73. Sekolah Berbudaya Kerja Iklim sekolah, kebijakan, pola interaksi dan komunikasi, serta norma yang berlaku di sekolah sesuai dengan standar dunia kerja. Muatan Pelajaran Kegiatan/pengalaman belajar. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja Ekstrakurikuler Kegiatan untuk mengembangkan minat dan bakat. Gambaran Penerapan Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMK Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian serta dihidupkan pada diri setiap individu peserta didik melalui kegiatan intrakurikuler, program penguatan profil pelajar Pancasila dan budaya kerja, kegiatan ekstrakurikuler, dan “iklim” Sekolah yang Berdudaya Kerja. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia Berkebinekaan global Bergotong royong Kreatif Bernalar kritis Mandiri Pelajar Indonesia 56 Program Lintas Disiplin Ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan dunia kerja. Intrakurikuler
  • 74. TEMA-TEMA PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN BUDAYA KERJA Kemdikbud menentukan tema untuk setiap kegiatan penguatan yang diimplementasikan di satuan pendidikan SMK.Tiap tahun tema dapat berubah. Untuk tahun ajaran 2021/2022,ada 9 (sembilan) tema yang dikembangkan berdasarkan isu prioritas yang dinyatakan dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 dan kebutuhan dunia kerja. 1. Gaya Hidup Berkelanjutan. 2. Kearifan lokal. 3. BhinnekaT unggal Ika. 4. Bangunlah Jiwa dan Raganya. 5. Suara Demokrasi. 6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI. 7. Kewirausahaan. 8. Kebekerjaan. 9. Budaya Kerja. Catatan : 1-7 :T ema yang berlaku sama untuk semua satuan pendidikan. 8 dan 9 :T ema khas untuk SMK. SMK dapat mengembangkan tema menjadi topik yang lebih spesifik,sesuai dengan budaya,kondisi sekolah, dan kebutuhan dunia kerja.Setiap SMK wajibmelaksanakan tema nomor 8 dan 9, ditambah dengan minimal satu tema dari tema-tema nomor 1 s.d.nomor 7. 57
  • 76. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan 1.Kurikulum operasional yang digunakan di satuan pendidikan dikembangkan dan dikelola oleh satuan pendidikan, mengacu kepada kerangka dasar dan struktur kurikulum Program SMK Pusat Keunggulan yang ditetapkan oleh Pemerintah. 2.Kurikulum operasional memuat kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, dunia kerja serta karakteristik peserta didik. 3.Penyusunan kurikulum operasional melibatkan dunia kerja dan komite sekolah. 4.Kurikulum operasional disahkan oleh kepala dinas pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
  • 77. 1. Berpusat pada peserta didik Memenuhi potensi, kebutuhan perkembangan, tahapan belajar, dan kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila menjadi rujukan pada semua tahapan penyusunan KOS. 2. Kontekstual Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya, lingkungan, dan dunia kerja. 3. Esensial Memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Lugas, ringkas, dan mudah dipahami. 4. Akuntabel Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual. 5. Partisipatif Melibatkan komite satuan pendidikan, dunia kerja, dan pemangku kepentingan lainnya, di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan sesuai kewenangannya. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Prinsip pengembangan KOS
  • 78.
  • 79.
  • 80.
  • 81.

Editor's Notes

  1. Contoh bentuk “dukungan pelatihan mandiri”