6. Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah
terdiri dari 4 kategori
4. Kepemimpinan
Pengembangan Sekolah
1. Pengembangan Diri
dan Orang Lain
3. Kepemimpinan
Manajemen Sekolah
2. Kepemimpinan
Pembelajaran
Model Kompetensi
Kepemimpinan
Sekolah
7. Model Kompetensi
Kepemimpinan
Sekolah
Kategori
Pengembangan Diri
dan Orang Lain
1. Menunjukkan praktik pengembangan diri
berdasarkan kesadaran dan kemauan pribadi
4 indikator
2. Menunjukkan praktik pengembangan diri
berdasarkan kesadaran dan kemauan pribadi
5 indikator
3. Berpartisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi
yang relevan dengan kepemimpinan sekolah
untuk mengembangkan karier
5 indikator
4. Menunjukkan kematangan spiritual, moral, dan
emosi untuk berperilaku sesuai dengan kode etik
5 indikator
Kategori
Kepemimpinan
Pembelajaran
1. Memimpin upaya pengembangan lingkungan
belajar yang berpusat pada murid
4 indikator
2. Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proses
belajar yang berpusat pada murid
4 indikator
3. Memimpin refleksi dan perbaikan kualitas proses
belajar yang berpusat pada murid
4 indikator
4. Melibatkan orang tua/wali murid sebagai
pendamping dan sumber belajar di sekolah
6 indikator
Model Kategori Kompetensi Indikator
8. Model Kompetensi
Kepemimpinan
Sekolah
Kategori
Kepemimpinan
Manajemen Sekolah
1. Mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang
berorientasi pada murid 5 indikator
2. Memimpin dan mengelola program sekolah yang
berdampak pada murid 7 indikator
Kategori
Kepemimpinan
Pengembangan
Sekolah
1. Memimpin program pengembangan sekolah untuk
mengoptimalkan proses belajar murid dan mendukung
kebutuhan masyarakat sekitar sekolah yang relevan
6 indikator
2. Melibatkan orang tua/wali murid dan masyarakat
dalam pengembangan sekolah 3 indikator
Model Kategori Kompetensi Indikator
9. JENJANG KOMPETENSI
1. Praktik Kepemimpinan: Derajat jangkauan kepemimpinan
2. Orientasi Kepemimpinan: Derajat dampak praktik kepemimpinan
Berkembang Layak Cakap Mahir
1. Praktik kepemimpina n
pada lingkup
tim/kegiatan
1. Melakukan praktik
kepemimpinan sekolah
melalui manajemen
yang baik dan
berorientasi pada
murid
1. Melakukan praktik
kepemimpinan dengan
memfasilitasi guru
untuk tumbuh,
berkembang, dan
berbagi praktik baik
yang berorientasi pada
murid
1. Membangun budaya
kepemimpinan di
kalangan guru melalui
manajemen yang baik
dan berorientasi pada
murid
2. Orientasi operasional
kegiatan: memastikan
kegiatan berjalan lancar
2. Orientasi operasional
sekolah: memastikan
kegiatan dan
operasional harian
sekolah berjalan efektif
2. Orientasi relasional
strategis: merawat
relasi dan memantau
kemajuan untuk
pencapaian sasaran
strategis sekolah
2. Orientasi sistem dan
mekanisme:
membangun kolaborasi
dan program
melibatkan komunitas
yang membuat sekolah
berdampak luas
10. KATEGORI PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN
1. Pengembangan Diri dan
Orang Lain
Model Kompetensi
Kepemimpinan
Sekolah
11. 1. PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN
Kompetensi 1
Menunjukkan praktik pengembangan diri berdasarkan kesadaran dan kemauan pribadi
12. 1. PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN (LANJUTAN)
Kompetensi 2
Mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
13. 1. PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN (LANJUTAN)
Kompetensi 3
Berpartisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi yang relevan dengan
kepemimpinan sekolah untuk mengembangkan karier.
14. 1. PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN (LANJUTAN)
Kompetensi 4
Menunjukkan kematangan spiritual, moral, dan emosi untuk berperilaku sesuai dengan
kode etik.
17. 2. KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN (LANJUTAN)
Kompetensi 2
Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proses belajar yang berpusat pada murid
18. 2. KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN (LANJUTAN)
Kompetensi 3
Memimpin refleksi dan perbaikan kualitas proses belajar yang berpusat pada murid
19. 2. KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN (LANJUTAN)
Kompetensi 4
Melibatkan orang tua/wali murid sebagai pendamping dan sumber belajar di sekolah
20. KATEGORI KEPEMIMPINAN SEKOLAH MANAJEMEN SEKOLAH
3. Kepemimpinan
Manajemen Sekolah
Model Kompetensi
Kepemimpinan
Sekolah
21. 3. KEPEMIMPINAN MANAJEMEN SEKOLAH
Kompetensi 1
Mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang berorientasi pada murid
22. 3. KEPEMIMPINAN MANAJEMEN SEKOLAH (LANJUTAN)
Kompetensi 2
Memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak pada murid
Apa Saja Indikatornya?
1. Menyusun program prioritas dalam
merancang program yang sesuai dengan visi
dan misi sekolah, realistis, dan berorientasi
pada murid.
2. Mendapatkan sumber daya yang sesuai dan
dapat dipertanggungjawabkan untuk
melaksanakan program sekolah.
3. Memberdayakan sumber daya sekolah yang
tersedia secara efektif dan efisien untuk
meningkatkan kualitas belajar.
4. Menunjukkan praktik baik pelaksanaan
program sekolah yang berdampak pada
5. Mengarahkan warga sekolah untuk
menjalankan program dengan menjelaskan
keterkaitan program dengan visi dan misi
sekolah.
6. Memantau dan memberi umpan balik untuk
memotivasi warga sekolah dalam
menjalankan program yang berdampak
pada murid.
7. Memandu pertemuan secara berkala untuk
merefleksikan dan memperbaiki
pelaksanaan program sekolah agar lebih
berdampak pada murid.
24. 4. KEPEMIMPINAN PENGEMBANGAN SEKOLAH
Kompetensi 1
Memimpin program pengembangan sekolah untuk mengoptimalkan proses belajar murid dan
mendukung kebutuhan masyarakat sekitar sekolah yang relevan
Apa Saja Indikatornya?
1. Melakukan evaluasi diri sekolah yang
melibatkan warga sekolah dengan berbasis
data dan bukti.
2. Menentukan prioritas, merancang, dan
melaksanakan program pengembangan sekolah
dengan mengacu pada kebutuhan murid,
ketersediaan sumber daya, serta visi dan misi
sekolah
3. Menginisiasi program pengembangan sekolah
dalam lingkup terbatas untuk mendapatkan
bukti keberhasilan sebelum diterapkan pada
lingkup yang lebih luas.
5. Mengimplementasikan pendekatan
inovatif untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi program pengembangan
sekolah..
6. Mengorganisasi proses pengembangan
sekolah untuk memastikan peningkatan
kualitas proses belajar yang berdampak
pada murid.
7. Mewujudkan peran sekolah untuk
mendukung kebutuhan masyarakat
sekitar sekolah yang relevan.
25. 4. KEPEMIMPINAN PENGEMBANGAN SEKOLAH (LANJUTAN)
Kompetensi 2
Melibatkan orang tua/wali murid dan masyarakat dalam pengembangan sekolah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi
26. “Seorang pemimpin adalah
orang yang tahu jalan, pergi
ke jalan, dan menunjukkan
jalan.”– John Maxwell
Sumber:
Peraturan Dirjen GTK No. 6565/B/GT/2020
Tentang Model Kompetensi dalam Pengembangan
Profesi Guru
28. Pernahkah peserta didik Bapak/Ibu mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas yang
seharusnya sudah dipahami oleh mereka?
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
29. ▪ Tentunya jawaban untuk pertanyaan tadi memiliki banyak faktor. Namun salah
satu yang bisa menjadi akar masalah dari kejadian tersebut adalah level/
tingkat capaian ataupun kemampuan dari peserta didik tersebut yang belum
tepat dengan capaian belajar yang diharapkan.
▪ Proses pembelajaran peserta didik harusnya disusun berdasarkan
karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik.
30. Sebelum kita memahami lebih jauh tentang konsep pengajaran sesuai dengan capaian dan
tingkat kemampuan, ada baiknya kita mulai dengan memahami prinsip pembelajaran.
Berikut penjelasan mengenai prinsip pembelajaran sebagai pijakan awal kita.
Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian
peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan
perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara
holistik.
Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan dan
budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra.
Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
1
4
2
3
5
31. ▪ Merupakan sebuah pendekatan
belajar yang mengacu pada
tingkatan capaian atau kemampuan
peserta didik. Seringkali disebut
juga sebagai Teaching at the Right
Level (TaRL)
▪ Pendekatan pembelajaran ini tidak
mengacu pada tingkatan kelas,
namun dikelompokkan berdasarkan
fase perkembangan atau tingkat
kemampuan peserta didik.
▪ Pembelajaran dibuat disesuaikan dengan
capaian, tingkat kemampuan, kebutuhan
peserta didik, untuk mencapai capaian
pembelajaran yang diharapkan.
▪ Ini adalah bentuk implementasi yang sesuai
dengan filosofi Pendidikan Ki Hadjar
Dewantara. Dengan memperhatikan
capaian,tingkat kemampuan, kebutuhan
peserta didik sebagai acuan untuk
merancang pembelajaran, maka kita
melakukan segala upaya kita untuk
berpusat pada peserta didik.
PENGAJARAN SESUAI DENGAN CAPAIAN ATAU TINGKAT KEMAMPUAN
32. SEKILAS MENGENAI PENGAJARAN SESUAI DENGAN CAPAIAN
ATAU TINGKAT KEMAMPUAN
1. Tujuan pengajaran dengan
menggunakan pendekatan ini adalah
penguatan kemampuan numerasi dan
literasi pada peserta didik, serta
pengetahuan pada mata pelajaran
yang menjadi capaian pembelajaran.
2. Peserta didik tidak terikat pada
tingkatan kelas. Namun
dikelompokkan berdasarkan fase
perkembangan ataupun sesuai
dengan tingkat kemampuan peserta
didik yang sama.
3. Setiap fase, ataupun tingkatan tersebut
mempunyai capaian pembelajaran yang harus
dicapai. Proses pembelajaran peserta didik akan
disusun mengacu pada capaian pembelajaran
tersebut, namun disesuaikan dengan
karakteristik, potensi, kebutuhan peserta
didiknya.
4. Kemajuan hasil belajar akan ditentukan
berdasarkan evaluasi pembelajaran. Peserta
didik yang belum mencapai capaian
pembelajaran di fasenya, akan mendapatkan
pendampingan oleh pendidik untuk bisa
mencapai capaian pembelajarannya
34. Jika Bapak/Ibu merasa bahwa hal
pertama yang perlu dilakukan adalah
MENGENAL PESERTA DIDIK…
BAPAK/IBU BENAR!!!
35. Saimai, harimau benggala berumur dua setengah tahun ini, hidup
rukun dengan beberapa babi di penangkaran harimau Racha, 100
kilometer tenggara Bangkok, Thailand. Saimai sejak kecil hidup
dengan bermacam hewan lain sehingga ia hanya memakan
makanan yang diberikan pengasuhnya.
Dari cerita ini pembelajaran apa yang
bisa didapatkan?
36. Potensi harimau yang dahsyat: menerkam dan memakan daging
binatang lain, sirna karena ia tidak ‘diajari’ oleh lingkungannya.
Daging yang ia makan diperoleh dari pengasuhnya, bukan hasil
buruannya atau terkaman orang tuanya. Ia tak pernah terajari
berburu.
Anak harus difasilitasi dalam mengembangkan potensi yang
dimilikinya melalui proses pembelajaran yang sesuai dengan
potensi anak.
37. Apa yang Bapak/Ibu lihat dari gambar ini?
Berdasarkan gambar ini, menurut Bapak/Ibu
bagaimana seharusnya cerminan pendidikan
yang harus diterapkan kepada anak?
38. Dalam mendidik yang harus
pertama dikenal adalah siapa yang
akan dididik dan apa yang
merupakan target capaiannya.
Pemahaman karakteristik dan
capaian pembelajaran yang harus
dipenuhi menjadi penting dalam
menciptakan pendidikan yang
merdeka bagi anak
39. Ki Hajar Dewantara dalam bukunya “Bagian Pertama: Pendidikan” (2011)
mengatakan bahwa pendidikan merupakan daya dan upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual) dan
tubuh anak agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yaitu kehidupan anak yang
sesuai dengan dunianya.
Sumber Materi:
Unit Modul Bimtek Calon Pelatih Ahli Program Sekolah Penggerak Penyesuaian pembelajaran dan Perancangan pembelajaran