SlideShare a Scribd company logo
1 of 100
PEMBELAJARA
N DAN
PENILAIAN
PADA KURIKULUM MERDEKA
● Pembelajaran Paradigma Baru
● Konsep Pembelajaran dan Penilaian(Asesmen)
● Pengolahan Hasil Penilaian(Asesmen)
● Pelaporan Kemajuan Belajar
Pada Akhir Kegiatan ini Bapak/Ibu akan memahami
tentang:
Pembelajaran Paradigma Baru
Perencanaan serta pelaksanaan pembelajaran dan penilaian
Pengolahan Hasil Penilaian (Asesmen)
Pelaporan Kemajuan Belajar
Agenda Kegiatan
PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU
1. Menurut Bapak dan Ibu, apakah pelaksanaan
pembelajaran pada satuan pendidikan di wilayah
Bapak dan Ibu sudah memperhatikan konteks
serta ciri khas satuan pendidikan dan daerah?
2. Menurut Bapak dan Ibu, apakah pelaksanaan
pembelajaran dan asesmen yang selama ini
dilaksanakan di wilayah Bapak dan Ibu sudah
mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan
peserta didik?
3. Menurut Bapak dan Ibu, secara umum apakah
peserta didik sudah merasa bahwa mereka ikut
memiliki pembelajaran yang dilaksanakan guru di
satuan pendidikan?
Mari Mulai dari Diri Kita
Apa itu pembelajaran paradigma baru?
Pada proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis, interaksi pendidik dan peserta
didik akan berubah. Peserta didik akan memiliki peluang untuk melakukan inisiatif,
mempunyai suara dan kepemilikan pada proses pembelajaran serta memiliki
kesempatan untuk memberikan umpan balik, baik kepada diri sendiri, peserta didik
lainnya serta kepada pendidik.
Dengan paradigma baru ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang bergerak,
berawal dari pemetaan kompetensi, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta
pelaksanaan assesmen yang hasilnya dimanfaatkan untuk memperbaiki pembelajaran
agar dapat membantu peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan.
Istilah pembelajaran paradigma baru bukan berarti menghadirkan konsep dan
prinsip pembelajaran yang sepenuhnya baru, namun lebih pada upaya untuk
memastikan praktik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Oleh sebab itu pada Kurikulum Merdeka, pendidik memiliki keleluasaan untuk
merumuskan tujuan pembelajaran serta rancangan pembelajaran dan assesmen yang
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, sehingga proses pembelajaran
akan menjadi proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis.
PRINSIP PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN (ASESMEN)
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM
RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
1 Pembelajaran dirancang dengan
mempertimbangkan tahap perkembangan dan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini,
sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan
perkembangan peserta didik yang beragam
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan;
2 Pembelajaran dirancang dan
dilaksanakan untuk membangun
kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat
3
Proses pembelajaran mendukung
perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistik;
4 Pembelajaran yang relevan, yaitu
pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang
tua dan komunitas sebagai mitra;
5
Pembelajaran berorientasi pada masa
depan yang berkelanjutan.
Prinsip
Pembelajaran
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Tinggalkan hal-hal berikut
Membuat
pembelajaran
mengikuti buku
dengan mengabaikan
kebutuhan peserta
didik
Interaksi dengan
peserta didik hanya
memberikan dan
menagih tugas.
Menggunakan hanya
satu perspektif
misalnya hanya
melihat kemampuan
kognitif peserta didik,
tanpa melihat faktor
lain seperti sosial
emosi atau spiritual.
Kegiatan
pembelajaran searah
(memberikan
pemaparan dalam
bentuk ceramah dan
instruksi tugas) tanpa
adanya
pendampingan dan
pemberian umpan
balik
Proses belajar
bertujuan tes atau
ujian akhir, serta
pembelajaran dengan
kegiatan yang sama
dari tahun ke tahun
dengan soal tes dan
ujian yang sama.
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM
RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
1 Asesmen merupakan bagian terpadu dari
proses pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi
yang holistik, sebagai umpan balik untuk
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali
agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya
2 Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai
dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan
waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran;
3 Asesmen dirancang secara adil,
proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan
belajar, menentukan keputusan tentang
langkah dan sebagai dasar untuk menyusun
program pembelajaran yang sesuai
selanjutnya;
4 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian
peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang
bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai, serta strategi
tindak lanjut;
5 Hasil asesmen digunakan oleh peserta
didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali sebagai bahan refleksi
untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Prinsip
Asesmen
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Tinggalkan hal-hal berikut
Asesmen dilakukan
secara terpisah dari
pembelajaran, serta
terpisah antara ranah
sikap, pengetahuan
dan keterampilan
dilakukan secara
terpisah-pisah.
Tidak menggunakan
instrumen penilaian
atau menggunakan
instrumen asesmen,
namun tidak sejalan
dengan dengan
karakteristik mata
pelajaran, capaian
pembelajaran, tujuan
pembelajaran dan
kebutuhan peserta
didik.
Berfokus pada
asesmen sumatif.
Laporan kemajuan
belajar tidak
didasarkan pada bukti
dan pencatatan
perkembangan
kemajuan belajar atau
didasarkan hanya
pada bukti yang tidak
mencukupi
Hasil asesmen hanya
dijadikan data dan
tidak ditindaklanjuti.
Selain itu hasil
asesmen dijadikan
perbandingan antar
peserta didik.
Bagaimana keterkaitan Prinsip
Pembelajaran dan Penilaian
(Asesmen) untuk kemudian
diimplementasikan dalam
pembelajaran?
Asesmen Pembelajaran
Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, dengan demikian asesmen dapat
dirancang selaras dengan perancangan proses pembelajaran melalui Perencanaan Pembelajaran.
Sehingga kegiatan penilaian terintegrasi dan berkaitan dengan pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Kurikulum
ProsesAsesmen Proses Pembelajaran
PERENCANAAN SERTA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN (ASESMEN)
1. Apa yang selama ini menjadi landasan Bapak/Ibu
dalam menentukan ketercapaian kompetensi
peserta didik dalam proses pembelajaran?
2. Apa yang membedakan antara Kompetensi Dasar
dengan Capaian Pembelajaran?
3. Bagaimana satuan pendidikan yang Bapak/Ibu
pimpin/bina mengembangkan kegiatan
pembelajaran?(mengikuti buku ataukah
mengembangkan pembelajaran secara mandiri)
Mari Mulai dari Diri Kita
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)
Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
1
Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun
Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
2
Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
3
Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
4
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM
RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)
Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
1
Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun
Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
2
Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
3
Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
4
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM
RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F
PAUD/RA SD/MI/Paket A
Kelas 1-2
SD/MI/Paket A
Kelas 3-4
SD/MI/Paket A
Kelas 5-6
SMP/Mts/Paket B
Kelas 7-9
SMA/MA/Paket C
Kelas 10
SMA/MA/Paket C
Kelas 11-12
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,
Konsep Capaian Pembelajaran
“CapaianPembelajaran(CP)merupakankompetensipembelajaran
yangharusdicapaipesertadidikpadasetiapfase,dimulaidariFase
FondasipadaP
AUD.UntukPendidikandasardanmenengah,CP
disusununtuksetiapmatapelajaran.”
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM
RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa
menentukan strategi yang sesuai,kitaperlutautitik awal keberangkatan para peserta didik.
Pembagian
Fase
Pengembanganrencana
pembelajaranyangkolaboratif.
Satufasebiasanyalintaskelas, misalnyaCP
FaseDyangberlakuuntukKelasVII, VIII,
danIX. Saat merencanakanpembelajarandi
awal tahunajaran, gurukelasVIII perlu
berkolaborasi dengan kelasVII untuk
mendapatkaninformasi tentangsampai
manaprosesbelajar sudahditempuh
peserta didik di kelasVII. Selanjutnya ia juga
perluberkolaborasi dengan gurukelasIX
untukmenyampaikan bahwarencana
pembelajarankelasVIII akanberakhirdi
suatutopikataumateri tertentu, sehingga
gurukelasIXdapat merencanakan
pembelajaranberdasarkaninformasi
tersebut.
Pembelajaranyangfleksibel.
Adakalanya prosesbelajarberjalan
lebihlambat padasuatuperiode
(misalnyaketikapembelajarandi
masapandemi COVID-19), sehingga
dibutuhkanwaktulebihpanjanguntuk
mempelajari suatukonsep. Ketika
harus“menggeser” waktuuntuk
mengajarkanmateri-materi pelajaran
yangsudahdirancang, pendidik
memilikiwaktulebihpanjanguntuk
mengaturnya.
Perlu diketahui
Pemanfaatan fase Capaian Pembelajaran dalam
Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaranyangsesuai dengan
kesiapanpesertadidik.
Fasebelajar seorangpesertadidik
menunjukkankompetensinya,
sementarakelasmenunjukkan
kelompok(cohort) berdasarkan
usianya. Dengandemikian, ada
kemungkinanpesertadidikberadadi
KelasIII SD, namunbelajar materi
pelajaranuntukFaseA(yang
umumnya untukkelasI danII)
karena iabelumtuntas
mempelajarinya.Hal ini berkaitan
denganMekanisme KenaikanKelas.
Dibuat dalam bentuk matriks.
Setiap elemen dipetakan menurut
perkembangan peserta didik
Kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada
setiap fase. Dibuat dalam bentuk
pernyataan yang disajikan dalam
paragraf yang utuh.
Kemampuan yang perlu dicapai
peserta didik setelah mempelajari
mata pelajaran tersebut
● Alasan mempelajari mapel
tersebut
● Keterkaitan antara Mapel
dengan salah satu (atau lebih)
Profil Pelajar Pancasila
Sumber: Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) No.8
Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran
Komponen Capaian Pembelajaran
Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran
Capaian dalam Setiap Fase
Secara Keseluruhan
Capaian dalam Setiap
Fase menurut Elemen
● Deskripsi umum tentang apa
yang dipelajari dalam mata
pelajaran
● Elemen-elemen (strands) atau
domain mata pelajaran serta
deskripsinya
Prinsippenyusunan CP
menggunakan pendekatan
konstruktivisme yangmembangun
pengetahuandanberdasarkan
pengalamannyatadankontekstual.
Menurut teori belajar
konstruktivisme (constructivist
learningtheory), pengetahuan
bukanlahkumpulanatau
seperangkat fakta-fakta, konsep,
ataukaidahuntukdiingat.
Konsep“Memahami” dalamCP
dalamkonstruktivisme adalah
prosesmembangunpengetahuan
melalui pengalamannyata.
Pemahamantidakbersifat statis,
tetapi berevolusi danberubah
secarakonstansepanjangsiswa
mengonstruksikan
pengalaman-pengalamanbaruyang
memodifikasi pemahaman
sebelumnya.
Perlu diketahui
Bentuk “Pemahaman” dalam CP
ApabilamerujukpadaT
aksonomi
Bloom, pemahamandianggap
sebagai prosesberpikir tahapyang
rendah(C2). Namundemikian,
konteksT
aksonomi Bloom
sebenarnya digunakanuntuk
perancanganpembelajarandan
asesmenkelasyanglebih
operasional, bukanuntukCPyang
lebihabstrak danumum. T
aksonomi
Bloomlebihsesuai digunakanuntuk
menurunkan/menerjemahkanCPke
tujuanpembelajaranyanglebih
konkret.
SetiapCPsuatumatapelajaran
memiliki beberapaelemenatau
kelompokkompetensi esensial
yangberlakusamauntuksemua
fasepadamatapelajaran
tersebut.
Masing-masingelementersebut
memiliki capaianper fasenya
sendiri yangsalingmenunjang
untukmencapai pemahaman
yangdituju.
Elemensebuahmatapelajaran
mungkin sajasamaatauberbeda
denganmatapelajaranlainnya,
hal tersebut disesuaikandengan
karakteristikpadamasing-masing
matapelajaran.
Perlu
diketahui
Arti “Elemen” dalam CP
Contoh:
● Dalam CP Matematika terdapat
elemen Bilangan, Aljabar,
Pengukuran, Geometri, dan
Analisis Data dan Peluang
● Dalam CP IPA terdapat elemen
Pemahaman IPA dan Keterampilan
Proses
● Dalam CP Bahasa Indonesia
terdapat elemen Menyimak,
Membaca dan Memirsa, Berbicara
dan Mempresentasikan, Menulis
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B
Karakteristik Mata Pelajaran
Ada dua elemen utama dalam pendidikan IPA yakni pemahaman IPA dan keterampilan proses (inkuiri) untuk menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap elemen berlaku untuk empat cakupan konten yaitu makhluk hidup, zat dan sifatnya, energi dan perubahannya, serta bumi dan antariksa.
Capaian Pembelajaran
Pemahaman
IPA
Elemen CP
Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat,
membedakan perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana.
Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem
organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ
tertentu (sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan
lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan
bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha
dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor.
Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya
termasuk alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan
fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.
Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan
pemahaman ini peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta pelestarian lingkungan.
Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan.
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B
Keterampilan
Proses
Capaian Pembelajaran
Elemen CP
1. Mengamati
Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang penyelidikan
ilmiah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam penyelidikan,
peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non digital.
Mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder, serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi
hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data.
Menunjukkan permasalahan pada metodologi.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan.
Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)
Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
1
Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran
2
Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
3
Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
4
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM
RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan
Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut:
Memahami
Capaian
Pembelajaran
Menyusun
Tujuan
Pembelajaran
Menyusun Alur
Tujuan
Pembelajaran
Merancang
Pembelajaran
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak
cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.
CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh
peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase
Dalam
merancang
pem belajaran
pendidik
dapat
(3) menggunakan contoh yang disediakan.
(1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran
dan/atau perencanaan pembelajaran,
(2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana
pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang disediakan
Pemerintah
Pendidik
menentukan
pilihan tersebut
berdasarkan
kemampuan
masing-masing
Kompetensi
kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik
yang menunjukkan telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaranyangdikembangkanperlu dicapaipeserta didik dalamsatuatau lebih jampelajaran, hingga akhirnya
padapenghujungFasemerekadapatmencapaiCP
.Olehkarenaitu,untukCPdalamsatufase,pendidikperlu
mengembangkan beberapa tujuanpembelajaran.
Merupakanrangkaian tujuanpembelajaran yang tersusunsecarasistematis danlogis
menurut urutandari awal hinggaakhir fase.
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP)
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
Tujuan
Pembelajaran
(TP)
terdiri atas:
Lingkup materi
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di
akhir satu unit pembelajaran
Kriteria
Alur Tujuan
Pembelajaran
(ATP)
Menggambarkan urutan pengembangan
kompetensi yang harus dikuasai secara utuh
dalam satu fase.
ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang linear dari awal hingga
akhir fase.
ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang menggambarkan tahapan
perkembangan kompetensi dalam satu fase
Perlu
diketahui
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Pendidik diberikan keleluasaan dalam
menggunakan rujukan teori untuk merumuskan
tujuan pembelajaran, diantaranya:
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl
(2001)
6 Aspek Pemahaman
yang dikembangkan oleh
Tighe dan Wiggins
(2005)
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
Pendidik diharapkan untuk
tidak fokus p a d a satu teori
saja, melainkan d a p at
menggunakan teori atau
pendekatan lain dalam
merancang tujuan
pembelajaran, selama teori
tersebut dinilai relevan
dengan karakteristik ma t a
pelajaran serta konsep/topik
yang dipelajari, karakteristik
peserta didik, serta konteks
lingkungan pembelajaran.
mengingat kembali
informasi yang telah
dipelajari, termasuk
definisi, fakta-fakta,
daftar urutan, atau
menyebutkan
kembali suatu materi
yang pernah
diajarkan kepadanya.
menjelaskan ide atau
konsep seperti
menjelaskan suatu
konsep
menggunakan
kalimat sendiri,
menginterpretasikan
suatu informasi,
menyimpulkan, atau
membuat parafrasa
dari suatu bacaan.
menggunakan
konsep,
pengetahuan, atau
informasi yang telah
dipelajarinya pada
situasi berbeda dan
relevan
kemampuan untuk
membuat keputusan,
penilaian,
mengajukan kritik
dan rekomendasi
yang sistematis
merangkaikan berbagai
elemen menjadi satu
hal baru yang utuh,
melalui proses
pencarian ide, evaluasi
terhadap hal/ide/benda
yang ada sehingga
kreasi yang diciptakan
menjadi salah satu
solusi terhadap
masalah yang ada.
termasuk memberikan
nilai tambah terhadap
suatu produk yang
sudah ada.
AndersondanKrathwohlmengelompokkankemampuankognitifmenjadi
tahapan-tahapanberikutini,denganurutandarikemampuanyangpalingdasarke
yangpalingtinggi sebagai berikut:
Perlu
diketahui
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl
(2001)
(C1)
Mengingat
(C2)
Memahami
(C3)
Mengaplikasikan
(C4)
Menganalisis
(C5)
Mengevaluasi
(C6)
Menciptakan
memecah-mecah
informasi menjadi
beberapa bagian,
kemampuan untuk
mengeksplorasi
hubungan/korelasi
atau membandingkan
antara dua hal atau
lebih, menentukan
keterkaitan antar
konsep, atau
mengorganisasikan
beberapa ide
dan/atau konsep.
6Aspek/Facet Pemahamanini
merupakan modaluntuk
menentukanT
ujuanPembelajaran
(TP), menyusunAlur T
ujuan
Pembelajaran(A
TP), menentukan
asesmen, daninstruksi yang
tepat.
Perlu
diketahui
6Aspek/Facet Pemahamanmerupakan
carauntukmengkonfirmasi
pemahamanpesertadidikatasapayang
telahmerekapelajari dantidak
hirarkis/bukanmerupakansiklus.
Jikapesertadidikmelakukansalah
satudari keenamAspek/Facet
Pemahaman(mampumenjelaskan,
menginterpretasi,
menerapkan/mengaplikasikan,
berempati, memiliki sebuahsudut
pandang,ataumemilikipengenalandiri),
berarti merekatelah
mendemonstrasikansebuahtingkat
pemahaman.
6 Aspek Pemahaman
Tighe dan Wiggins
(2005)
6 Aspek Pemahaman (6 facet of understanding) (Wiggins and Tighe, 2005)
Merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP
. Tidak harus hirarkis.
Perlu
diketahui
Penjelasan
Explanation
Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja,
menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan
pendapatnya.
Interpretasi
Interpretation
Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil
karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari
dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi
Application
Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan
sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)
Perspektif
Perspective
Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran
besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Empati
Empathy
Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda
dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri
Self-Knowledge
Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi
secara internal.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D
elemen Menyimak
Perlu
diketahui
Peserta didik memahami
informasi berupa
gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau
pesan dari teks deskripsi,
narasi, puisi, eksplanasi
dan eksposisi dari teks
visual dan audiovisual
untuk menemukan
makna yang tersurat dan
tersirat.
Interpretasi
Interpretation
Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap dari
puisi tersebut
Aplikasi
Application
Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya untuk merespons
puisi
Perspektif
Perspective
Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang yang
berbeda.
Empati
Empathy
Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi
yang dirasakan penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
Tingkat 5:
metakognisi
Marzanomenggunakantigasistemdalamdomainpengetahuanyaitu sistem
kognitif,sistemmetakognitif,dansistemdiri (self-system).T
erdapat6level
taksonomi yaitu:
mengingat kembali
(retrieval) informasi
dalam batas
mengidentifikasi
sebuah informasi
secara
umum.
Perlu
diketahui
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
Tingkat 1:
mengenali dan
mengingat kembali
(retrieval)
Pemahaman yang
dimaksud melibatkan
dua proses
yang saling berkaitan
yaitu integrasikan
dan
simbolisasi.
Tingkat 2:
pemahaman
Cakupan analisis disini
berupa kemampuan
menggenerasi
informasi baru yang
belum diproses oleh
seseorang.
Ada lima proses
analisis:
(1) mencocokan,
(2) mengklasifikasikan,
(3)menganalisis
kesalahan,
(4) menyamaratakan
(5) menspesifikasikan.
Tingkat 3:
analisis
Pemanfaatan
pengetahuan
digunakan saat
seseorang ingin
menyelesaikan tugas
tertentu.
Ada empat kategori
umum pemanfaatan
pengetahuan:
(1)pengambilan
keputusan,
(2)penyelesaian
masalah,
(3) percobaan,
(4) penyelidikan.
Tingkat 4:
pemanfaatan
pengetahuan
Sistem metakognisi
berfungsi untuk
memantau,
mengevaluasi
dan mengatur fungsi dari
semua jenis
pemikiran lainnya.
Ada empat fungsi dari
metakognisi:
(1) menetapkan tujuan,
(2) memantau proses,
(3) memantau kejelasan,
(4) memantau ketepatan.
Tingkat 6:
sistem diri
Menentukan apakah
seseorang akan
melakukan atau tidak
melakukan sesuatu
tugas.
Ada empat jenis dari
sistem diri:
(1)memeriksa
kepentingan,
(2)memeriksa
kemanjuran,
(3)memeriksa respon
emosional,
(4)memeriksa motivasi
secara keseluruhan.
PendidikharusmelakukananalisisCapaianPembelajaran(CP)untukkemudiandisusunmenjadi
TujuanPembelajaran(TP)danAlurTujuanPembelajaran(TP).Merumuskantujuanpembelajarandari
CPdapat dilakukanmelalui beberapaalternatif:
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Alternatif 1
Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP
Alternatif 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.
Alternatif 3
Merumuskan TP Lintas Elemen CP
Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Alternatif 1
Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
Elemen Pengukuran
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat
benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan
hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat
mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan
tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.
Elemen Geometri
Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun
datar (segiempat, segitiga, segi banyak). Mereka dapat menyusun
(komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar
dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan
1. Menentukan hubungan antarsatuan baku
panjang (cm, m).
2. Menjelaskan cara mengukur panjang benda
menggunakan satuan baku.
3. Menjelaskan ciri berbagai bentuk bangun datar
(segiempat, segitiga, segi banyak).
4. Menentukan ciri bagian-bagian dari bangun
datar (segiempat, segitiga, segi banyak).
5. Mengukur bangun datar (segiempat, segitiga,
segi banyak) menggunakan satuan baku
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Alternatif 2
Penting untuk diperhatikan: dapat mengembangkan dengan cara lain selama Capaian
Pembelajaran di akhir fase tercapai
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Alternatif 3
Merumuskan TP Lintas Elemen CP
Elemen Kompetensi Lingkup Materi
Bilangan
Pada akhir Fase B, peserta didik
menunjukkan pemahaman dan intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan
cacah sampai 10.000. Mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai
tempat, membandingkan, mengurutkan,
menggunakan nilai tempat, melakukan
komposisi, dan dekomposisi bilangan
tersebut. Mereka juga dapat
menyelesaikan masalah berkaitan
dengan uang menggunakan ribuan
sebagai satuan.peserta didik dapat
melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah sampai
1.000, dan seterusnya.
1. Memahami
2. Menentukan
3. Membandingkan
4. Mengurutkan
5. Mengidentifikasi
6. Melakukan
7. Menyelesaikan masalah
1. Bilangan cacah sampai 10.000
2. Nilai tempat
3. Komposisi dan dekomposisi
bilangan
4. Menggunakan ribuan sebagai
satuan
5. Operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah
sampai 1.000
Tujuan Pembelajaran:
B1.1 Menyajikan nilai tempat dan urutan pada bilangan cacah sampai 1.000.
B1.2 Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan 1.000.
B1.3 Menghubungkan gambar dengan nilai pecahan
Dan seterusnya
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada CP
tersebut.
1
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan
kompetensi dan lingkup materinya. Pastikan kompetensi utama yang
termuat dalam CP tercapai.
2
Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban JP pada mata
pelajaran.
3
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir
fase. Dalam menyusun alur, perhatikan kesesuaian tujuan
pembelajaran terhadap kompleksitas dan perkembangan peserta didik.
4
Perhatikan hal berikut:
● CP berlaku untuk 1
FASE.
● Lihat karakteristik
masing-masing mata
pelajaran, karena
terdapat CP berbasis
konten (PP
, Matematika),
sintaks (Seni), bahkan
terdapat pula yang
berbasis kompetensi
(Bahasa).
● Kalimat dalam tujuan
pembelajaran dapat
mengambil dari berbagai
referensi, poin utamanya
adalah “operasional”
(kompetensinya terukur).
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Alurstrategiyangdapatdilakukan,gunamenyusun alur tujuanpembelajaransebagaiberikut:
Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif?
Pendidikyangmerancangalurtujuanpembelajarannyasendiri,tujuan-tujuanpembelajaranyangtelahdikembangkandalamtahap
sebelumnyaakandisusunsebagaisatualur(sequence)yangberurutansecarasistematis,danlogisawalhinggaakhirfase.
Dalammenyusunalurtujuanpembelajaran,pendidikdapatmengacupadaberbagaicarayangdiuraikanpadatabeldi bawahini:
Pengurutan dari yang
Konkret ke yang
Abstrak
Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai
pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek
geometris tersebut (abstrak).
Pengurutan Deduktif
Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu
sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari Mudah
ke yang lebih Sulit
Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek
dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
Pengurutan Hierarki
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum
mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat
memahami konsep perkalian.
Pengurutan Prosedural
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk
menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan
penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan
digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.
Scaffolding
Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam
mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh
membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
● Kode TP merupakan pengkodean agar
mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.
● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.
● Alokasi Waktu merupakan perencanaan
jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Lingkup
Materi
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
● Kode TP merupakan pengkodean agar
mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.
● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.
● Alokasi Waktu merupakan perencanaan
jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Lingkup
Materi
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
● Kode TP merupakan pengkodean agar
mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.
● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.
● Alokasi Waktu merupakan perencanaan
jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Lingkup
Materi
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
● Kode TP merupakan pengkodean agar
mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.
● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.
● Alokasi Waktu merupakan perencanaan
jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Lingkup
Materi
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
● Kode TP merupakan pengkodean agar
mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.
● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.
● Alokasi Waktu merupakan perencanaan
jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
● Kode TP merupakan pengkodean agar
mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.
● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.
● Alokasi Waktu merupakan perencanaan
jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
● Kode TP merupakan pengkodean agar
mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.
● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.
● Alokasi Waktu merupakan perencanaan
jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai format
asal mencakup poin-poin
penting yang termuat dalam TP
maupun ATP
atau akses melalui link bit.ly/ATP_PP_SMP
Selengkapnya, pindai QR code berikut melalui gawai
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)
Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
1
Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran
2
Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
3
Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
4
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM
RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Mari Mulai dari Diri Kita
1. Bagaimana pendidik di lingkungan Bapak/Ibu
menyusun dan melaksanakan pembelajaran dan
asesmen di kelas?
2. Bagaimana penerapan asesmen awal dan
diferensiasi dalam kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan?
3. Bagaimana komposisi asesmen formatif dan sumatif
yang telah Bapak/Ibu laksanakan?
4. Apa bentuk asesmen yang selama ini Bapak/Ibu
lakukan?
Jelas
dokumen mudah dipahami
Merupakanmerupakanaktivitasuntukmerumuskan:
a. capaianpembelajaranyangmenjaditujuanbelajardarisuatuunitpembelajaran;
b. carauntukmencapaitujuanbelajar; dan
c. caramenilaiketercapaiantujuanbelajar.
Perencanaan Pembelajaran
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
Perencanaan
Pembelajaran
dituangkan dalam
bentuk yang:
Sederhana
dokumen yang berisi hal pokok dan penting
sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran
Fleksibel
dokumen tidak terikat pada bentuk tertentu
dan dapat disesuaikan dengan konteks
pembelajaran
Perlu
diketahui
“Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP.”
Dokumen Perencanaan pembelajaran ini dapat
berupa:
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2 Modul Ajar
Apabila pendidik menggunakan modul
ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP
karena komponen-komponen dalam
modul ajar meliputi
komponen-komponen dalam RPP.
Komponen minimum dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran
Komponen minimum dalam
modul ajar
● Tujuan pembelajaran (salah satu dari
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau
lebih pertemuan.
● Asesmen pembelajaran: Rencana
asesmen untuk di awal pembelajaran dan
rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran
● Tujuan pembelajaran (salah satu dari
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu
tujuan pembelajaran yang dicapai dalam
satu atau lebih pertemuan.
● Rencana asesmen untuk di awal
pembelajaran beserta instrumen dan
cara penilaiannya
● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran beserta instrumen dan
cara penilaiannya
● Media pembelajaran yang digunakan,
termasuk misalnya bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan, video, atau
tautan situs web yang perlu dipelajari
peserta didik
Pilihan Dokumen Perencanaan
Pembelajaran
“Komponen dalam
Perencanaan
Pembelajaran ditentukan
oleh pendidik
berdasarkan
kebutuhannya”
Komponen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PALING SEDIKIT memuat:
Perlu
diketahui
Tujuan
Pembelajaran
Langkah/
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian/
Asesmen
Pembelajaran
Memuat kompetensi dan
lingkup materi pembelajaran
yang sesuai dengan kurikulum
satuan pendidikan
● Kegiatan belajar sesuai
dengan kemampuan dan
tahapan perkembangan
peserta didik
● Menunjukkan bagaimana
media pembelajaran
digunakan
Proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk
mengetahui kesiapan dan
hasil belajar peserta didik
(untuk pendidikan khusus
memperhatikan kebutuhan peserta
didik)
Pendidikdapatmengembangkanlebihdari3komponentersebut,asalkanrelevande
ngan
kebutuhannya.Penyederhanaaniniberfokusagarpendidikdapatlebihmenyelaraskandan
mengembangkanaktivitas pembelajarandanpenilaian(asesmen)
“Komponen dalam
Perencanaan
Pembelajaran ditentukan
oleh pendidik
berdasarkan
kebutuhannya”
Komponen Lengkap Modul Ajar
Perlu
diketahui
Perlu
diketahui
Tips Memodifikasi Perencanaan Pembelajaran
Pendidikmemiliki kemerdekaan
untuk:
● memilihataumemodifikasi
perencanaanpembelajaran
yangsudahdisediakan
pemerintah untukdisesuaikan
dengankarakteristikpeserta
didik.
● menyusunsendiri perangkat
pembelajaransesuai dengan
karakteristik pesertadidik.
DalammenyusunPerencanaan
Pembelajaran, Pendidikharus
memperhatikansuasanabelajar
yang:
interaktif
inspiratif
menyenangkan
menantang
memotivasiPesertaDidikuntukberpartisipasi
aktif
memberikanruangyangcukupbagi prakarsa,
kreativitas,kemandiriansesuai denganbakat,
minat,danperkembanganfisik,serta
psikologisPesertaDidik.
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
Ketikamemodifikasi/menyusun
perencanaanpembelajaran,
Pendidikdapat menggunakan
berbagai teknikdan/atauinstrumen
penilaian(asesmen) yangsesuai
dengantujuanpembelajaran.
Pembelajaran terdiferensiasi
didasarkanpadahasil asesmen
awal pembelajaranpadalingkup
materi tertentu.
Hasilasesmenawalpembelajaran
ini memberikan informasi kesiapan
belajar pesertadidik (readiness),
yaituinformasi kesesuaian
pengetahuanatauketerampilan
yangdimiliki pesertadidiksaat ini,
denganpengetahuanatau
keterampilanbaruyangakan
dipelajari.
MelakukanAsemenAwal Guna
Mengidentifikasi Kebutuhan
Belajar PesertaDidik
Asesmendi awal pembelajarandilakukan
hanyaterkaitkesiapanpesertadidik
padakompetensi yangakan
dituju/dipelajari.
Hasilnyadigunakanuntuk
menyesuaikanrencanapembelajaran
yangdibuat agar sesuai dengantahap
pembelajaranpesertadidik.
Asesmenpadaawal pembelajaran
diharapkandapat dilakukansecara
natural,sepertidiskusi ringan
pemantikdi awalkegiatan, permainan,
kuis,atausederhana.
Perlu
diketahui
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
MelakukanDiferesiasi
Pembelajaran
Pendidikdapatmendesainpembelajaranberdiferensiasi meliputi :
Diferensiasi Konten (Materi) Diferensiasi Proses (Metode/Strategi) Diferensiasi Produk
Materi pembelajaran disesuaikan dengan
kesiapan peserta didik berdasarkan
kompleksitasnya.
Misal:
Kompetensi yang akan dicapai yaitu
mengurutkan dan membandingkan bilangan
bulat terkait dalam keseharian
Pendidik dapat melakukan diferensiasi
terhadap pemahaman konsep bilangan
bulat peserta didik di kelas
Proses Pembelajaran disesuaikan
dengan kemampuan
penerimaan/keterampilan peserta didik.
Misal:
Kompetensi memahami gaya dan tekanan.
Pendidik dapat melakukan diferensiasi
berupa:
● pendampingan pada praktik yang
dilakukan peserta didik secara
langsung
● Modeling-praktik-kerja mandiri-review
● Memberi pertanyaan pemantik untuk
belajar mandiri
Penyesuaian hasil dari kegiatan
pembelajaran berdasarkan peminatan
peserta didik
Misal:
Menceritakan ulang nilai-nilai luhur yang
didapatkan dalam teks narasi (dongeng
nusantara)
Pendidik dapat melakukan diferensiasi
produk hasil belajar peserta didik berupa:
● Bahan tayang visual (poster, slide
paparan, dan sejenisnya)
● Podcast
● Review berbasis media Audio-visual
● Pagelaran drama
Perlu diketahui
Diferensiasi Pembelajaran
● Asesmen untuk perbaikan
proses pembelajaran
● Berfungsi sebagai
asesmen formatif
● Asesmen untuk evaluasi
pada akhir proses
pembelajaran
● Berfungsi sebagai
asesmen sumatif
Selamaini pelaksanaanasesmencenderungberfokus
padaasesmensumatif yangdijadikanacuanuntuk
mengisi laporanhasil belajar. Hasil asesmenbelum
dimanfaatkansebagai umpanbalikuntukperbaikan
pembelajaran.
Padakurikulummerdeka,pendidikdiharapkanlebih
berfokuspadaasesmenformatifdibandingkansumatif
danmenggunakanhasilasesmenformatifuntuk
perbaikanprosespembelajaranyangberkelanjutan,
sebagaimanaditunjukkandalamgambarberikutini:
Perlu diketahui
Perubahan Paradigma Penilaian
(Asesmen)
Asesmen UNTUK Proses
Pembelajaran
(Assessment FOR Learning)
Asesmen PADA AKHIR
Proses Pembelajaran
(Assessment OF Learning)
Asesmen SEBAGAI
Proses Pembelajaran
(Assessment AS Learning)
● Asesmen untuk refleksi
proses pembelajaran
● Berfungsi sebagai
asesmen formatif
● Merupakanalat ukur untuk
mengetahuipencapaianhasil
belajarpesertadidikdalamsatu
lingkupmateri atauperiodetertentu,
misalnyasatulingkupmateri, akhir
semester, atauakhir tahunajaran;
● Capaianhasil belajaruntuk
dibandingkandengankriteria
capaianyangtelahditetapkan
● Digunakanpendidikatausatuan
pendidikanuntukmengevaluasi
efektivitasprogrampembelajaran.
Keduamemilikikesamaanyaituadanyaumpanbalikuntukpemberianintervensikepada
pesertadidikmaupunperbaikanprosespembelajaran berikutnya;
Karakteristik
Asesmen Formatif dan Sumatif
Formatif Sumatif
● T
erpadudenganprosespembelajaran,
sehinggaasesmenformatifdan
pembelajaranmenjadi suatukesatuan.
Perencanaanasesmenformatifdibuat
menyatudenganperencanaan
pembelajaran;
● Melibatkanpesertadidikdalam
pelaksanaannya (misalnyamelalui
penilaiandiri, penilaianantarteman,dan
refleksi metakognitifterhadapproses
belajarnya);
● Memperhatikankemajuan
penguasaandalamberbagai ranah,
meliputisikap,pengetahuan,dan
keterampilan,sehinggadibutuhkan
metode/strategi pembelajarandan
teknik/instrumen.
“Pendidik dan satuan
pendidikan diberikan
keleluasaan untuk
mengatur pelaksanaan
asesmen formatif
maupun sumatif melalui
berbagai teknik guna
mengukur dan
mengintervensi capaian
yang dilakukan dalam
pembelajaran”
● Dilakukanuntukmengonfirmasi
capaianpembelajaranpeserta
didikpadaperiodetertentu(akhir
lingkupmateri,semesteratau
akhirjenjang)
● Hasilnyaakandigunakansebagai
bahanpengolahlaporanhasil
belajar
● Pemberianumpanbaliktetap
dilakukanwalaupundatahasil
pengukurancapaiantelahdidapat
● Menggunakanberbagai teknik
asesmen
Hal yangharusdiperhatikan
dalammelaksanakan Formatif
● Dilakukansecaraterusmenerus
bersamaandenganproses
pembelajaran
● menggunakan berbagai teknik
asesmensesuai dengantarget
padatujuanpembelajaran
● memberikanumpanbalikbaik
untukpesertadidikmaupun
pendidik
● berorientasi padaperubahan,
bukansekadarmemenuhi
kuantitasnilai yangtermuat dalam
rapor
● bersifat informatif
Perlu
diketahui
Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Hal yangharusdiperhatikan
dalammelaksanakan Sumatif
Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
ketika pembelajaran
Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan produk,
melakukan projek, dan membuat portofolio.
Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara
keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam
tugas atau aktivitas rutin/harian.
Teknik dan Instrumen Asesmen
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan
asesmen, pendidik
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan
instrumen agar asesmen
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
hasil belajar peserta didik
valid dan dapat ditindak
lanjuti”
Observasi
Penilaian Kinerja (Performance Test)
Tes Lisan
Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
Tes Tertulis
Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Portofolio
Teknik dan Instrumen Asesmen
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan
asesmen, pendidik
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan
instrumen agar asesmen
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
hasil belajar peserta didik
valid dan dapat ditindak
lanjuti”
Rubrik
Ceklist
Grafik Perkembangan
Instrumen Asesmen
Catatan Anekdotal
Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat
secara bertingkat dari kurang sampai terbaik.
Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang
dituju.
Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi
catatan performa dan perilaku peserta didik yang penting,
disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi
yang telah dilakukan.
Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap
perkembangan belajar peserta didik.
Penerapan Pola Pikir Bertumbuh
Penerapan pola pikir
bertumbuh dalam asesmen
diharapkan membangun
kesadaran bahwa proses
pencapaian tujuan
pembelajaran, lebih
penting daripada sebatas
hasil akhir.
Pendidik diharapkan mampu menerapkan ide penerapan
pola pikir bertumbuh, sebagaimana uraian di berikut ini:
Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima, dikomunikasikan, dan dicarikan
jalan keluar, maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik.
Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman, penalaran,
penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam.
Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan sangat
mempengaruhi performa peserta didik.
Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu
dibandingkan dengan teman-temannya.
Pengondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah akan
mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
Melatih dan membiasakan peserta didik untuk melakukan asesmen diri (self
assessment), asesmen antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian
umpan balik antarteman (peer feedback).
Apresiasi/pesan/umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar peserta
didik.
Berikut acuan dalam memberikan umpan balik kepada peserta didik
melalui tangga umpan balik (Ladder of Feedback)
Penerapan Tangga Umpan Balik Berorientasi Pola Pikir Bertumbuh
(Growth Mindset)
Contoh Mengidentifikasi Unsur-unsur Bangun Ruang (Jaring-jaring Kubus) - Fase C
“BagaimanaAnanda mengetahui gambar ini akan membentuk kubus?”
Klarifikasi
“Bentuk kotak-kotak yang Ananda gambar, hampir sama sehingga mudah
jika disusun menjadi bentuk kubus.”
Nilai
“Ibu melihatAnanda menarik garis secara langsung. Bagaimana jika
menggunakan penggaris agar garisnya lebih lurus?”
Perhatian
“Jika tugas membuat jaring-jaring bangun ruang akan kita laksanakan
kembali, pada bagian yang manaAnanda akan melakukan perbaikan?”
Saran
“Selamat Nak, telah menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh dalam
mengerjakan tugas ini. Ibu juga senang karena kamu mengumpulkan
tugas tepat waktu.”
Apresiasi
Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen
Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru melaksanakan pembelajaran
sehari-hari untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.
“Setiap pendidik perlu memiliki
rencana pembelajaran untuk
membantu mengarahkan
proses pembelajaran
mencapai CP.”
Rencana pembelajaran ini dapat berupa:
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2 Modul Ajar
Apabila pendidik menggunakan modul
ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP
karena komponen-komponen dalam
modul ajar meliputi
komponen-komponen dalam RPP.
Komponen minimum dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran
Komponen minimum dalam
modul ajar
● Tujuan pembelajaran (salah satu dari
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau
lebih pertemuan.
● Asesmen pembelajaran: Rencana
asesmen untuk di awal pembelajaran dan
rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran
● Tujuan pembelajaran (salah satu dari
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu
tujuan pembelajaran yang dicapai dalam
satu atau lebih pertemuan.
● Rencana asesmen untuk di awal
pembelajaran beserta instrumen dan
cara penilaiannya
● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran beserta instrumen dan
cara penilaiannya
● Media pembelajaran yang digunakan,
termasuk misalnya bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan, video, atau
tautan situs web yang perlu dipelajari
peserta didik
ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup
poin-poin penting yang
termuat dalam modul ajar
Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup
poin-poin penting yang
termuat dalam modul ajar
Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup
poin-poin penting yang
termuat dalam modul ajar
Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup
poin-poin penting yang
termuat dalam modul ajar
Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup
poin-poin penting yang
termuat dalam modul ajar
Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
● Buatlah kelompok yang melibatkan perwakilan tiap
Kabupaten/Kota (Kepala Bidang SMP, Pengawas Sekolah,
Kepala Sekolah)
● Pilih contoh dokumen rencana pembelajaran yang telah
disediakan, lalu analisis dokumen tersebut mengacu pada
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
M a r i
M encoba!
atau akses melalui link bit.ly/LK_PA_SMP
Selanjutnya, pindai QR code berikut melalui
gawai untuk menuju ke Lembar Kerja
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)
Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
1
Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran
2
Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
3
Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
4
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM
RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Pendidik menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran termasuk di dalamnya rencana
asesmen formatif yang akan dilakukan di awal
pembelajaran dan asesmen di akhir
pembelajaran
1
Pendidik melakukan asesmen di awal
pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap
individu peserta didik untuk mempelajari materi
yang telah dirancang
Berdasarkan hasil asesmen, pendidik
memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/atau
membuat penyesuaian untuk sebagian peserta
didik
Melaksanakan pembelajaran dan
menggunakan berbagai metode asesmen
formatif untuk memonitor kemajuan belajar
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Melaksanakan asesmen Sumatif untuk
mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
Asesmen ini dapat digunakan sebagai asesmen
awal pada pembelajaran berikutnya.
5 Siklus 2
perencanaan
dan
pelaksanaan
pembelajaran
4
dan asesmen
3
1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling
bangun datar.
2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar dalam
menghitung keliling bangun datar.
3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling.
Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal
cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat, segitiga,
dan lingkaran.
Atas jawaban peserta didik, pendidik mengidentifikasi kesiapan peserta didik di kelasnya, yaitu:
Inspirasi Pelaksanaan Pembelajaran Terdiferensiasi
Kesiapan Belajar
(readiness)
Mayoritas peserta didik telah
memahami konsep keliling
dan dapat menghitung
keliling bangun datar.
Beberapa peserta didik dapat
memahamikonsepkeliling,namun
belum lancar dalam
menghitung keliling bangun
datar
Beberapa peserta didik
belum memahami
konsep keliling.
Pembelajaran
Terdiferensias
i
● Peserta didik mengerjakan
soal yang lebih menantang
yang mengaplikasikan
konsep keliling dalam
kehidupan sehari-hari.
● Peserta didik bekerja secara
mandiri dan saling
memeriksa pekerjaan
masing-masing.
Pendidik menjelaskan cara menghitung keliling bangun datar
Peserta didik diberi latihan untuk berkelompok menghitung keliling
bangun datar dengan menggunakan bantuan benda-benda konkret.
Jika mengalami kesulian, peserta didik diminta mengajukan
pertanyaan kepada 3 teman sebelum bertanya langsung kepada
pendidik. Pendidik akan sesekali mendampingi kelompok untuk
memastikan agar tidak terjadi miskonsepsi.
Berdasarkan data tersebut, pendidik melakukan pembelajaran berdiferensiasi sebagai berikut:
PENGOLAHAN HASIL ASESMEN
Mari Mulai dari Diri Kita
1. Bagaimana Bapak/Ibu mengolah hasil asesmen?
2. Apa yang selama ini menjadi permasalahan dalam
pengolahan hasil asesmen?
3. Seperti apa laporan hasil belajar yang selama ini
disajikan?
4. Bagaimana rapor yang pendidik harapkan?
Untuk mengetahui apakah
peserta didik telah berhasil
mencapai tujuan pembelajaran,
pendidik perlu menetapkan
kriteria atau indikator
ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Kriteria ini dikembangkan saat
pendidik merencanakan asesmen,
yang dilakukan saat pendidik
menyusun perencanaan
pembelajaran, baik dalam bentuk
rencana pelaksanaan
pembelajaran ataupun modul
ajar.
Pengolahan hasil penilaian dapat dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap data hasil pelaksanaan
penilaian yang berupa angka dan/atau deskripsi. Pendidik perlu menentukan kriteria untuk memetakan ketercapaian tujuan pembelajaran.
Dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, ada
beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
Tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya 75, 80, dan
sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan
deskripsi, namun jika dibutuhkan, pendidik diperkenankan untuk
menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Kriteria yang
digunakan untuk
menentukan apakah
peserta didik telah
mencapai tujuan
pembelajaran d apat
dikembangkan
menggunakan
beberapa
pendekatan,
1. Menggunakan deskripsi kriteria
2. Menggunakan rubrik
3. Menggunakan interval nilai
Kriteria:
Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi,
hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan
kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat
meyakinkan pembaca.
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Menggunakan deskripsi kriteria
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
2. Menggunakan rubrik
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
3. Menggunakan interval
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran
IPAS Fase C:
Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekitar
rubrik penilaiannya dapat dibuat sebagai berikut:
Pengolahan Hasil Asesmen
Mengolah HasilAsesmen dalam Satu Tujuan Pembelajaran
1
Asesmen sumatif dilaksanakan
secara periodik setiap selesai satu
atau lebih tujuan pembelajaran.
Hasil asesmen perlu diolah
menjadi capaian dari tujuan
pembelajaran
setiap peserta didik. Pendidik
dapat
menggunakan data kualitatif
sebagai hasil asesmen tujuan
pembelajaran peserta didik.
Namun, dapat juga menggunakan
data kuantitatif dan
mendeskripsikannya secara
kualitatif. Pendidik diberi
keleluasaan untuk mengolah data
kuantitatif, baik secara rerata
maupun proporsional.
Bukti Tujuan
Pembelajaran
Perlu Bimbingan
(0-60)
Cukup
(61-70)
Baik
(71-80)
Sangat Baik
(81-100)
1. Mampu Belum mampu Menguraikan Menguraikan Menguraikan
menguraikan
manfaat
sumber energi
menguraikan
manfaat
sumber energi
1 contoh
manfaat
sumber energi
2 contoh
manfaat
sumber energi
lebih dari
2 contoh
manfaat
sumber energi
2. Mampu Memerlukan
bimbingan
dalam
melakukan
prosedur
pengamatan
Melakukan Melakukan Mampu
melakukan
pengamatan
sesuai
prosedur
prosedur
pengamatan
secara mandiri,
namun masih
ditemukan
prosedur
pengamatan
secara mandiri
dengan tepat
mengarahkan
teman yang
lain dalam
melakukan
prosedur
1 atau 2 kali pengamatan
kesalahan
Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP,
peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
Nama
Kualitas
Bukti
(Indikator 1)
Kualitas
Bukti
(Indikator 2)
Deskripsi
Nilai
(rerata)
Amar Baik
(75)
Cukup
(69)
Mampu menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi dan
dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan
72
Badu Perlu
Bimbingan
(55)
Cukup
(63)
Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi tetapi
dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan
59*
Candra Sangat Baik
(95)
Baik
(80)
Mampu menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber
energi serta dapat melakukan prosedur pengamatan secara
mandiri dengan tepat
87,5
Berdasarkan hasil asesmen TES untuk indikator 1 dan UNJUK KERJA untuk indikator 2 yang telah dilaksanakan pendidik, untuk pengolahan hasil
asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam tabel berikut ini
Pengolahan Hasil Asesmen
Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP,
peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
* peserta didik belum memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Penting untuk Diperhatikan
Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung diolah,
sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai
kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang belum dikuasai,
dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada.
Pengolahan Hasil Asesmen
Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran menjadi NilaiAkhir
2
Pendidik tidak mencampur
penghitungan dari hasil asesmen
formatif dan sumatif karena asesmen
formatif dan sumatif memiliki fungsi
yang berbeda.
Asesmen formatif bertujuan untuk
memberikan umpan balik pada
proses sehingga asesmen formatif
bukan menjadi penentu atau
pembagi untuk nilai akhir
Dalam mengolah dan menentukan
hasil akhir asesmen sumatif, pendidik
perlu membagi asesmennya ke
dalam beberapa kegiatan asesmen
sumatif agar peserta didik dapat
menyelesaikan asesmen sumatifnya
dalam kondisi yang optimal (tidak
terburu-buru atau tidak terlalu
padat). Untuk situasi ini, nilai akhir
merupakan gabungan dari beberapa
kegiatan asesmen tersebut
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian)
Cara 1
Contoh Pengolahan Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir dapat dilakukan
melalui 2 cara berdasarkan bentuk datanya:
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor)
Cara 2
Pengolahan Hasil Asesmen
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian)
Cara 1
Misalnya, dalam 1 semester ada 6 tujuan
pembelajaran untuk mapel IPA, 7 tujuan
pembelajaran untuk B.Indonesia, dan 5 tujuan
pembelajaran untuk mapel Agama (contoh
hanya 3 mapel, namun cara ini dapat berlaku
untuk semua mapel).
Perlu
diketahui
Asumsi: satuan pendidikan menggunakan
rentang nilai untuk ketercapaian tujuan
pembelajaran. Rentang ini bisa sama untuk
setiap mapel atau berbeda, tergantung
kesepakatan para pendidik di satuan pendidikan.
Ketuntasan ditentukan untuk setiap tujuan
pembelajaran, bukan hasil akhir pengolahan
nilai sumatif per mata pelajaran.
Ketidaktuntasan ditandai (*) di tujuan
pembelajaran tertentu saja. Hal ini bertujuan
untuk mengkomunikasikan kepada orang tua
dan peserta didik tentang tujuan pembelajaran
mana yang belum dituntaskan oleh peserta
didik.
Pada contoh ini pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah mencapai ketuntasan.
Pengolahan Hasil Asesmen
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor)
Cara 2 Perlu
diketahui
Asumsi:
Penilaian tujuan pembelajaran ini dilakukan
dengan menggunakan rubrik 4 kategori yaitu:
● Perlu bimbingan (1)
peserta didik masih kesulitan dan
sangat bergantung pada bimbingan
● Cukup (2)
peserta didik masih kesulitan dalam
mencapai sebagian tujuan
pembelajaran
● Baik (3)
peserta didik sudah menuntaskan
sebagian besar indikator tujuan
pembelajaran
● Sangat Baik (4)
peserta didik mengikuti pembelajaran
selanjutnya dan dilibatkan diberikan
pengayaan
Tanda centang iberikan
sesuai dengan rubrik
ketercapaian yang ada
pada masing-masing tujuan
pembelajaran
deskriptor tertera pada
rubrik penilaian yang telah
disusun.
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kuantitatif
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kualitatif
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran
Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi tersebut sebagai berikut:
Dalampenyusunandeskripsi
capaiankompetensi,
pendidikharus
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah.Untukmelihat
capaiankompetensi tertinggi
ditandai denganwarnahijau
dancapaiankompetensi
terendahditandai dengan
warnamerah
Opsi 1 : Deskripsi Berdasarkan CP 1
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran
Opsi 2 : Deskripsi Berdasarkan ATP 2
Dalampenyusunandeskripsi
capaiankompetensi,
pendidikharus
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah.Untukmelihat
capaiankompetensi tertinggi
ditandai denganwarnahijau
dancapaiankompetensi
terendahditandai dengan
warnamerah
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran
Opsi 3 : Deskripsi mengambil dari poin-poin
penting dari materi yang sudah diberikan 2
Dalampenyusunandeskripsi
capaiankompetensi,
pendidikharus
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah.Untukmelihat
capaiankompetensi tertinggi
ditandai denganwarnahijau
dancapaiankompetensi
terendahditandai dengan
warnamerah
PELAPORAN KEMAJUAN BELAJAR
Pelaporan hasil penilaian (asesmen) dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar. Laporan
hasil belajar merupakan dokumen yang disusun berdasarkan pengolahan hasil Penilaian.
Bentuk-bentuk laporan hasil belajar diantaranya:`
Pengolahan Hasil Asesmen
Rapor
1
Portofolio
2
Diskusi/Konferensi
3
Pameran Karya
4
Sebagaimana diuraikan pada prinsip asesme, laporan
hasil belajar hendaknya bersifat sederhana dan
informatif. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat
tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta
strategi tindak lanjut bagi pendidik, satuan pendidikan dan
orang tua untuk mendukung capaian pembelajaran.
Bentuk Laporan Hasil Belajar
Rapor
1
1. Identitas peserta didik
2 . N a m a satuan pendidikan
3. Kelas
4. Semester
5 . M a t a pelajaran
6. Nilai
7. Deskripsi
8. Catatan guru
9. Presensi
10. Kegiatan ekstrakurikuler.
Komponen pada Rapor DIKDASMEN
Catatan:
Format dapat disesuaikan berdasarkan
struktur kurikulum masing-masing
jenjang.
Deskripsi capaian kompetensi peserta
didik berisi informasi tentang
kompetensi yang sudah dicapai dan
kompetensi yang perlu ditingkatkan.
Deskripsi menggunakan kalimat positif
dan memotivasi.
Tujuan dari portofolio adalah kumpulan dokumen dari hasil
karya peserta didik. Isi portofolio adalah hasil karya peserta
didik yang dipilih oleh peserta didik, berdasarkan hasil diskusi
dengan pendidik. Portfolio bisa berupa foto, video, infografis,
poster atau karya apapun yang bukan berupa lembar soal -
jawaban.
Bentuk Laporan Hasil Belajar
Portofolio
2
Tujuan diskusi adalah berbagi informasi antara pendidik,
peserta didik dan orang tua. Sekolah perlu menentukan fungsi
dari suatu diskusi untuk dapat mengembangkan struktur, dan
kegiatannya melibatkan menentukan target belajar. Diskusi atau
konferensi bisa dalam struktur formal maupun informal.
Bentuk Laporan Hasil Belajar
Diskusi/Konferensi
3
Tujuan dari pameran karya adalah sebagai perayaan proses
belajar peserta didik dan juga sebagai asesmen sumatif.
Pameran karya berisi proses dari pembelajaran hingga produk
dari sebuah proyek belajar. Pameran karya bisa mengundang
orang tua peserta didik, komunitas sekolah maupun
mengundang peserta didik dan pendidik dari sekolah lain untuk
saling belajar dan mendapatkan umpan balik dari audiens yang
lebih luas selain pendidik kelas
Bentuk Laporan Hasil Belajar
Pameran Karya
4
Pembelajaran dilaksanakan menggunakan prinsip
mastery learning yang sangat sesuai dengan
pembelajaran berdiferensiasi atau pembelajaran sesuai
tahap capaian (teaching at the right level).
Setiap peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran
yang sama dalam setiap pertemuan, namun bagi peserta
didik yang tidak dapat mencapai kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran perlu ditindaklanjuti dengan
memberikan perlakukan khusus agar dapat
mencapainya. Dengan kata lain, tindakan untuk peserta
didik yang berisiko tidak seharusnya menunggu hingga
tahun ajaran, tetapi perlu segera diberikan.
Mekanisme Kenaikan Kelas
Pada SD/MI, SMP/MTs, S MA / MA ,
SMK/MAK, atau sederajat, kenaikan kelas
mempertimbangkan pencapaian peserta
didik p a d a semua ma t a pelajaran dan
ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1
(satu) tahun ajaran
Dalam Kurikulum Merdeka penggunaan fase d a l am
Capaian Pembelajaran adalah salah satu alasan
mengapa peserta didik d a p a t terus naik kelas
bersama teman-teman sebayanya meskipun ia
dinilai belum sepenuhnya mencapai kompetensi
yang ditetapkan d a l am Capaian Pembelajaran di
fase sebelumnya atau tujuan pembelajaran yang
ditargetkan untuk dicapai p a d a kelas tersebut.
Apabila terdapat tujuan
pembelajaran pada mata
pelajaran tertentu yang tidak
tercapai sampai saatnya
kenaikan kelas, maka pada
rapor peserta didik tersebut
dituangkan nilai aktual yang
dicapai dan dideskripsikan
bahwa peserta didik tersebut
masih memiliki tujuan
pembelajaran yang perlu
ditindaklanjuti di kelas
berikutnya
Perlu
diperhatikan
Dalam proses penentuan peserta
didik tidak naik kelas, perlu
dilakukan musyawarah dan
pertimbangan yang matang sehingga
opsi tidak naik kelas menjadi
pilihan paling akhir apabila seluruh
pertimbangan dan perlakuan telah
dilaksanakan.
a. Laporan kemajuan belajar yang mencerminkan
pencapaian peserta didik pada semua mata
pelajaran
b. Laporan pencapaian projek penguatan profil
pelajar Pancasila
c. Portofolio
d. Paspor keterampilan (skill passport) dan
rekognisi pembelajaran lampau pada peserta
didik jenjang SMK
e. Prestasi akademik dan non-akademik
f. Ekstrakurikuler
g. Penghargaan peserta didik
h. Tingkat kehadiran
Isu-isu terkait Kenaikan Kelas
Contoh Isu Pertimbangan yang Diambil Sekolah
Peserta didik mempunyai tujuan
pembelajaran yang belum tuntas
(ada tujuan-tujuan pembelajaran
yang hasilnya belum memenuhi
pencapaian minimum).
Peserta didik dapat dipertimbangkan naik di kelas berikutnya dengan
pendampingan tambahan untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran yang belum
tercapai/tuntas.
Peserta didik mempunyai
masalah presensi/ketidakhadiran
yang banyak (Banyaknya jumlah
ketidakhadiran disepakati oleh
satuan pendidikan)
Dapat dipertimbangkan dengan mengetahui alasan ketidakhadiran. Jika peserta
didik tidak hadir karena kondisi keluarga (siswa yang membantu orang tua bekerja
karena alasan ekonomi) atau masalah kesehatan peserta didik, maka dapat
dipertimbangkan naik dengan catatan khusus. Jika alasan ketidakhadiran karena
“malas”, meskipun kecil kemungkinan untuk naik kelas; peserta didik tetap dapat
dipertimbangkan naik dengan catatan di rapor bagian sikap yang perlu
ditindaklanjuti di kelas berikutnya. Misalnya, permasalahan ketidakhadiran harus
diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun dengan cara konseling atau behavior
treatment lain. Khusus permasalahan ketidakhadiran, wali kelas harus dapat
mendeteksi permasalahan ini sedini mungkin, sehingga tidak terjadi penumpukan
jumlah ketidakhadiran dari peserta didik di akhir semester.
a. kelas V dan kelas VI untuk sekolah dasar atau bentuk
lain yang sederajat; dan
b. setiap tingkatan kelas untuk sekolah menengah pertama
atau bentuk lain yang sederajat dan sekolah menengah
atas atau bentuk lain yang sederajat.
Mekanisme Kelulusan
Penentuan kelulusan dari satuan pendidikan
dilakukan dengan mempertimbangkan laporan
kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian
peserta didik p a d a semua ma t a pelajaran dan
ekstrakurikuler serta prestasi lain p a d a
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan/program pendidikan setelah:
1 Menyelesaikan Seluruh Program
Pembelajaran
2 mengikuti penilaian sumatif yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to 03.Materi 3_Pembelajaran Asesmen SMP.pptx

PEMBELAJARAN DEFERENSIASI kurikulum merdeka.pptx
PEMBELAJARAN DEFERENSIASI kurikulum merdeka.pptxPEMBELAJARAN DEFERENSIASI kurikulum merdeka.pptx
PEMBELAJARAN DEFERENSIASI kurikulum merdeka.pptxAriefPurnama4
 
PPA_WIDA.pptx
PPA_WIDA.pptxPPA_WIDA.pptx
PPA_WIDA.pptxhambali37
 
5. ASESMEN SMK.pptx
5. ASESMEN SMK.pptx5. ASESMEN SMK.pptx
5. ASESMEN SMK.pptxBsIsmail1
 
PPT ASESMEN IHT(1).pptx
PPT ASESMEN IHT(1).pptxPPT ASESMEN IHT(1).pptx
PPT ASESMEN IHT(1).pptxanalianesa2
 
UJIAN SEKOLAH TAHUN 2021 (1).pptx
UJIAN SEKOLAH TAHUN 2021 (1).pptxUJIAN SEKOLAH TAHUN 2021 (1).pptx
UJIAN SEKOLAH TAHUN 2021 (1).pptxIkwanSubandi
 
topik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materitopik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materirijen21
 
PPT- kelompok 4- Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Men...
PPT- kelompok 4- Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Men...PPT- kelompok 4- Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Men...
PPT- kelompok 4- Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Men...AndikaPutrar2
 
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptxPaparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptxKarinaWulandari3
 
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptxPaparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptxWahidSeptiawan2
 
4.2 Asesmen Pembelajaran.pptx
4.2 Asesmen Pembelajaran.pptx4.2 Asesmen Pembelajaran.pptx
4.2 Asesmen Pembelajaran.pptxMursyidKurniawan
 
Asasmen_Pembelajaran kurikulum merdeka ok.pptx
Asasmen_Pembelajaran kurikulum merdeka ok.pptxAsasmen_Pembelajaran kurikulum merdeka ok.pptx
Asasmen_Pembelajaran kurikulum merdeka ok.pptxwarkopbasabasi
 
PRINSIP PEMBELAJARAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN.pptx
PRINSIP PEMBELAJARAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN.pptxPRINSIP PEMBELAJARAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN.pptx
PRINSIP PEMBELAJARAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN.pptxsyifafauziah500015
 
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...RahmawatiNusi1
 
ASESMEN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA.pptx
ASESMEN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA.pptxASESMEN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA.pptx
ASESMEN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA.pptxFahrulanRozali1
 
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptxkelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptxWika Usiana
 
4 Kompetensi guru untuk Orientasi PPPK.pptx
4 Kompetensi guru untuk Orientasi PPPK.pptx4 Kompetensi guru untuk Orientasi PPPK.pptx
4 Kompetensi guru untuk Orientasi PPPK.pptxNgadiasihIminNgadias
 

Similar to 03.Materi 3_Pembelajaran Asesmen SMP.pptx (20)

PARADIGMA BARU.pptx
PARADIGMA BARU.pptxPARADIGMA BARU.pptx
PARADIGMA BARU.pptx
 
PEMBELAJARAN DEFERENSIASI kurikulum merdeka.pptx
PEMBELAJARAN DEFERENSIASI kurikulum merdeka.pptxPEMBELAJARAN DEFERENSIASI kurikulum merdeka.pptx
PEMBELAJARAN DEFERENSIASI kurikulum merdeka.pptx
 
PEMBELAJARAN DAN ASESMEN OK.pptx
PEMBELAJARAN DAN ASESMEN OK.pptxPEMBELAJARAN DAN ASESMEN OK.pptx
PEMBELAJARAN DAN ASESMEN OK.pptx
 
PPA_WIDA.pptx
PPA_WIDA.pptxPPA_WIDA.pptx
PPA_WIDA.pptx
 
5. ASESMEN SMK.pptx
5. ASESMEN SMK.pptx5. ASESMEN SMK.pptx
5. ASESMEN SMK.pptx
 
PPT ASESMEN IHT(1).pptx
PPT ASESMEN IHT(1).pptxPPT ASESMEN IHT(1).pptx
PPT ASESMEN IHT(1).pptx
 
UJIAN SEKOLAH TAHUN 2021 (1).pptx
UJIAN SEKOLAH TAHUN 2021 (1).pptxUJIAN SEKOLAH TAHUN 2021 (1).pptx
UJIAN SEKOLAH TAHUN 2021 (1).pptx
 
topik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materitopik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materi
 
PPT- kelompok 4- Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Men...
PPT- kelompok 4- Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Men...PPT- kelompok 4- Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Men...
PPT- kelompok 4- Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Men...
 
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptxPaparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
 
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptxPaparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
Paparan Luring_Pembelajaran dan Asesmen.pptx
 
aseement
aseementaseement
aseement
 
4.2 Asesmen Pembelajaran.pptx
4.2 Asesmen Pembelajaran.pptx4.2 Asesmen Pembelajaran.pptx
4.2 Asesmen Pembelajaran.pptx
 
Asasmen_Pembelajaran kurikulum merdeka ok.pptx
Asasmen_Pembelajaran kurikulum merdeka ok.pptxAsasmen_Pembelajaran kurikulum merdeka ok.pptx
Asasmen_Pembelajaran kurikulum merdeka ok.pptx
 
PRINSIP PEMBELAJARAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN.pptx
PRINSIP PEMBELAJARAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN.pptxPRINSIP PEMBELAJARAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN.pptx
PRINSIP PEMBELAJARAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN.pptx
 
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
 
1. proses pembelajaran_k-13 (1)
1. proses pembelajaran_k-13 (1)1. proses pembelajaran_k-13 (1)
1. proses pembelajaran_k-13 (1)
 
ASESMEN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA.pptx
ASESMEN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA.pptxASESMEN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA.pptx
ASESMEN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptxkelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
 
4 Kompetensi guru untuk Orientasi PPPK.pptx
4 Kompetensi guru untuk Orientasi PPPK.pptx4 Kompetensi guru untuk Orientasi PPPK.pptx
4 Kompetensi guru untuk Orientasi PPPK.pptx
 

More from lokdomain03

Positive vs. Negative Leadership by Slidesgo.pptx
Positive vs. Negative Leadership by Slidesgo.pptxPositive vs. Negative Leadership by Slidesgo.pptx
Positive vs. Negative Leadership by Slidesgo.pptxlokdomain03
 
Bahasa-Indonesia-BS-KLS-VII (1).pdf
Bahasa-Indonesia-BS-KLS-VII (1).pdfBahasa-Indonesia-BS-KLS-VII (1).pdf
Bahasa-Indonesia-BS-KLS-VII (1).pdflokdomain03
 
Struktur Kurikulum SMP_MTs.pdf
Struktur Kurikulum SMP_MTs.pdfStruktur Kurikulum SMP_MTs.pdf
Struktur Kurikulum SMP_MTs.pdflokdomain03
 
PENGOLAHAN HASIL ASSESMEN.pptx
PENGOLAHAN HASIL ASSESMEN.pptxPENGOLAHAN HASIL ASSESMEN.pptx
PENGOLAHAN HASIL ASSESMEN.pptxlokdomain03
 
INFOGRAFIS PEMBELAJARAN DIFERENSIASI.pdf
INFOGRAFIS PEMBELAJARAN DIFERENSIASI.pdfINFOGRAFIS PEMBELAJARAN DIFERENSIASI.pdf
INFOGRAFIS PEMBELAJARAN DIFERENSIASI.pdflokdomain03
 
Aksi Nyata Modul 1 pmm.docx
Aksi Nyata Modul 1 pmm.docxAksi Nyata Modul 1 pmm.docx
Aksi Nyata Modul 1 pmm.docxlokdomain03
 

More from lokdomain03 (6)

Positive vs. Negative Leadership by Slidesgo.pptx
Positive vs. Negative Leadership by Slidesgo.pptxPositive vs. Negative Leadership by Slidesgo.pptx
Positive vs. Negative Leadership by Slidesgo.pptx
 
Bahasa-Indonesia-BS-KLS-VII (1).pdf
Bahasa-Indonesia-BS-KLS-VII (1).pdfBahasa-Indonesia-BS-KLS-VII (1).pdf
Bahasa-Indonesia-BS-KLS-VII (1).pdf
 
Struktur Kurikulum SMP_MTs.pdf
Struktur Kurikulum SMP_MTs.pdfStruktur Kurikulum SMP_MTs.pdf
Struktur Kurikulum SMP_MTs.pdf
 
PENGOLAHAN HASIL ASSESMEN.pptx
PENGOLAHAN HASIL ASSESMEN.pptxPENGOLAHAN HASIL ASSESMEN.pptx
PENGOLAHAN HASIL ASSESMEN.pptx
 
INFOGRAFIS PEMBELAJARAN DIFERENSIASI.pdf
INFOGRAFIS PEMBELAJARAN DIFERENSIASI.pdfINFOGRAFIS PEMBELAJARAN DIFERENSIASI.pdf
INFOGRAFIS PEMBELAJARAN DIFERENSIASI.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1 pmm.docx
Aksi Nyata Modul 1 pmm.docxAksi Nyata Modul 1 pmm.docx
Aksi Nyata Modul 1 pmm.docx
 

Recently uploaded

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

03.Materi 3_Pembelajaran Asesmen SMP.pptx

  • 2. ● Pembelajaran Paradigma Baru ● Konsep Pembelajaran dan Penilaian(Asesmen) ● Pengolahan Hasil Penilaian(Asesmen) ● Pelaporan Kemajuan Belajar Pada Akhir Kegiatan ini Bapak/Ibu akan memahami tentang:
  • 3. Pembelajaran Paradigma Baru Perencanaan serta pelaksanaan pembelajaran dan penilaian Pengolahan Hasil Penilaian (Asesmen) Pelaporan Kemajuan Belajar Agenda Kegiatan
  • 5. 1. Menurut Bapak dan Ibu, apakah pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan di wilayah Bapak dan Ibu sudah memperhatikan konteks serta ciri khas satuan pendidikan dan daerah? 2. Menurut Bapak dan Ibu, apakah pelaksanaan pembelajaran dan asesmen yang selama ini dilaksanakan di wilayah Bapak dan Ibu sudah mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan peserta didik? 3. Menurut Bapak dan Ibu, secara umum apakah peserta didik sudah merasa bahwa mereka ikut memiliki pembelajaran yang dilaksanakan guru di satuan pendidikan? Mari Mulai dari Diri Kita
  • 6. Apa itu pembelajaran paradigma baru? Pada proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis, interaksi pendidik dan peserta didik akan berubah. Peserta didik akan memiliki peluang untuk melakukan inisiatif, mempunyai suara dan kepemilikan pada proses pembelajaran serta memiliki kesempatan untuk memberikan umpan balik, baik kepada diri sendiri, peserta didik lainnya serta kepada pendidik. Dengan paradigma baru ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang bergerak, berawal dari pemetaan kompetensi, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta pelaksanaan assesmen yang hasilnya dimanfaatkan untuk memperbaiki pembelajaran agar dapat membantu peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan. Istilah pembelajaran paradigma baru bukan berarti menghadirkan konsep dan prinsip pembelajaran yang sepenuhnya baru, namun lebih pada upaya untuk memastikan praktik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Oleh sebab itu pada Kurikulum Merdeka, pendidik memiliki keleluasaan untuk merumuskan tujuan pembelajaran serta rancangan pembelajaran dan assesmen yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, sehingga proses pembelajaran akan menjadi proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis.
  • 7. PRINSIP PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN (ASESMEN)
  • 8. Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN 1 Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan; 2 Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat 3 Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik; 4 Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra; 5 Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan. Prinsip Pembelajaran
  • 9. Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen Tinggalkan hal-hal berikut Membuat pembelajaran mengikuti buku dengan mengabaikan kebutuhan peserta didik Interaksi dengan peserta didik hanya memberikan dan menagih tugas. Menggunakan hanya satu perspektif misalnya hanya melihat kemampuan kognitif peserta didik, tanpa melihat faktor lain seperti sosial emosi atau spiritual. Kegiatan pembelajaran searah (memberikan pemaparan dalam bentuk ceramah dan instruksi tugas) tanpa adanya pendampingan dan pemberian umpan balik Proses belajar bertujuan tes atau ujian akhir, serta pembelajaran dengan kegiatan yang sama dari tahun ke tahun dengan soal tes dan ujian yang sama.
  • 10. Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN 1 Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya 2 Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran; 3 Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya; 4 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut; 5 Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Prinsip Asesmen
  • 11. Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen Tinggalkan hal-hal berikut Asesmen dilakukan secara terpisah dari pembelajaran, serta terpisah antara ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan dilakukan secara terpisah-pisah. Tidak menggunakan instrumen penilaian atau menggunakan instrumen asesmen, namun tidak sejalan dengan dengan karakteristik mata pelajaran, capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran dan kebutuhan peserta didik. Berfokus pada asesmen sumatif. Laporan kemajuan belajar tidak didasarkan pada bukti dan pencatatan perkembangan kemajuan belajar atau didasarkan hanya pada bukti yang tidak mencukupi Hasil asesmen hanya dijadikan data dan tidak ditindaklanjuti. Selain itu hasil asesmen dijadikan perbandingan antar peserta didik.
  • 12. Bagaimana keterkaitan Prinsip Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) untuk kemudian diimplementasikan dalam pembelajaran?
  • 13. Asesmen Pembelajaran Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, dengan demikian asesmen dapat dirancang selaras dengan perancangan proses pembelajaran melalui Perencanaan Pembelajaran. Sehingga kegiatan penilaian terintegrasi dan berkaitan dengan pembelajaran Tujuan Pembelajaran Kurikulum ProsesAsesmen Proses Pembelajaran
  • 15. 1. Apa yang selama ini menjadi landasan Bapak/Ibu dalam menentukan ketercapaian kompetensi peserta didik dalam proses pembelajaran? 2. Apa yang membedakan antara Kompetensi Dasar dengan Capaian Pembelajaran? 3. Bagaimana satuan pendidikan yang Bapak/Ibu pimpin/bina mengembangkan kegiatan pembelajaran?(mengikuti buku ataukah mengembangkan pembelajaran secara mandiri) Mari Mulai dari Diri Kita
  • 16. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) Memahami Capaian Pembelajaran (CP) 1 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran 2 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) 3 Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) 4 Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
  • 17. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) Memahami Capaian Pembelajaran (CP) 1 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran 2 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) 3 Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) 4 Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
  • 18. Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F PAUD/RA SD/MI/Paket A Kelas 1-2 SD/MI/Paket A Kelas 3-4 SD/MI/Paket A Kelas 5-6 SMP/Mts/Paket B Kelas 7-9 SMA/MA/Paket C Kelas 10 SMA/MA/Paket C Kelas 11-12 Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian, mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran, Konsep Capaian Pembelajaran “CapaianPembelajaran(CP)merupakankompetensipembelajaran yangharusdicapaipesertadidikpadasetiapfase,dimulaidariFase FondasipadaP AUD.UntukPendidikandasardanmenengah,CP disusununtuksetiapmatapelajaran.” Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai,kitaperlutautitik awal keberangkatan para peserta didik. Pembagian Fase
  • 19. Pengembanganrencana pembelajaranyangkolaboratif. Satufasebiasanyalintaskelas, misalnyaCP FaseDyangberlakuuntukKelasVII, VIII, danIX. Saat merencanakanpembelajarandi awal tahunajaran, gurukelasVIII perlu berkolaborasi dengan kelasVII untuk mendapatkaninformasi tentangsampai manaprosesbelajar sudahditempuh peserta didik di kelasVII. Selanjutnya ia juga perluberkolaborasi dengan gurukelasIX untukmenyampaikan bahwarencana pembelajarankelasVIII akanberakhirdi suatutopikataumateri tertentu, sehingga gurukelasIXdapat merencanakan pembelajaranberdasarkaninformasi tersebut. Pembelajaranyangfleksibel. Adakalanya prosesbelajarberjalan lebihlambat padasuatuperiode (misalnyaketikapembelajarandi masapandemi COVID-19), sehingga dibutuhkanwaktulebihpanjanguntuk mempelajari suatukonsep. Ketika harus“menggeser” waktuuntuk mengajarkanmateri-materi pelajaran yangsudahdirancang, pendidik memilikiwaktulebihpanjanguntuk mengaturnya. Perlu diketahui Pemanfaatan fase Capaian Pembelajaran dalam Perencanaan Pembelajaran Pembelajaranyangsesuai dengan kesiapanpesertadidik. Fasebelajar seorangpesertadidik menunjukkankompetensinya, sementarakelasmenunjukkan kelompok(cohort) berdasarkan usianya. Dengandemikian, ada kemungkinanpesertadidikberadadi KelasIII SD, namunbelajar materi pelajaranuntukFaseA(yang umumnya untukkelasI danII) karena iabelumtuntas mempelajarinya.Hal ini berkaitan denganMekanisme KenaikanKelas.
  • 20. Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen dipetakan menurut perkembangan peserta didik Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf yang utuh. Kemampuan yang perlu dicapai peserta didik setelah mempelajari mata pelajaran tersebut ● Alasan mempelajari mapel tersebut ● Keterkaitan antara Mapel dengan salah satu (atau lebih) Profil Pelajar Pancasila Sumber: Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) No.8 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran Komponen Capaian Pembelajaran Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran Capaian dalam Setiap Fase Secara Keseluruhan Capaian dalam Setiap Fase menurut Elemen ● Deskripsi umum tentang apa yang dipelajari dalam mata pelajaran ● Elemen-elemen (strands) atau domain mata pelajaran serta deskripsinya
  • 21. Prinsippenyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yangmembangun pengetahuandanberdasarkan pengalamannyatadankontekstual. Menurut teori belajar konstruktivisme (constructivist learningtheory), pengetahuan bukanlahkumpulanatau seperangkat fakta-fakta, konsep, ataukaidahuntukdiingat. Konsep“Memahami” dalamCP dalamkonstruktivisme adalah prosesmembangunpengetahuan melalui pengalamannyata. Pemahamantidakbersifat statis, tetapi berevolusi danberubah secarakonstansepanjangsiswa mengonstruksikan pengalaman-pengalamanbaruyang memodifikasi pemahaman sebelumnya. Perlu diketahui Bentuk “Pemahaman” dalam CP ApabilamerujukpadaT aksonomi Bloom, pemahamandianggap sebagai prosesberpikir tahapyang rendah(C2). Namundemikian, konteksT aksonomi Bloom sebenarnya digunakanuntuk perancanganpembelajarandan asesmenkelasyanglebih operasional, bukanuntukCPyang lebihabstrak danumum. T aksonomi Bloomlebihsesuai digunakanuntuk menurunkan/menerjemahkanCPke tujuanpembelajaranyanglebih konkret.
  • 22. SetiapCPsuatumatapelajaran memiliki beberapaelemenatau kelompokkompetensi esensial yangberlakusamauntuksemua fasepadamatapelajaran tersebut. Masing-masingelementersebut memiliki capaianper fasenya sendiri yangsalingmenunjang untukmencapai pemahaman yangdituju. Elemensebuahmatapelajaran mungkin sajasamaatauberbeda denganmatapelajaranlainnya, hal tersebut disesuaikandengan karakteristikpadamasing-masing matapelajaran. Perlu diketahui Arti “Elemen” dalam CP Contoh: ● Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, dan Analisis Data dan Peluang ● Dalam CP IPA terdapat elemen Pemahaman IPA dan Keterampilan Proses ● Dalam CP Bahasa Indonesia terdapat elemen Menyimak, Membaca dan Memirsa, Berbicara dan Mempresentasikan, Menulis
  • 23. Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B Karakteristik Mata Pelajaran Ada dua elemen utama dalam pendidikan IPA yakni pemahaman IPA dan keterampilan proses (inkuiri) untuk menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari. Setiap elemen berlaku untuk empat cakupan konten yaitu makhluk hidup, zat dan sifatnya, energi dan perubahannya, serta bumi dan antariksa. Capaian Pembelajaran Pemahaman IPA Elemen CP Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana. Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor. Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana. Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan pemahaman ini peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta pelestarian lingkungan. Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan. CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
  • 24. Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B Keterampilan Proses Capaian Pembelajaran Elemen CP 1. Mengamati Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati. 2. Mempertanyakan dan memprediksi Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang penyelidikan ilmiah. 3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam penyelidikan, peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi. 4. Memproses, menganalisis data dan informasi Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non digital. Mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder, serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah. 5. Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi. 6. Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan. CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
  • 25. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) Memahami Capaian Pembelajaran (CP) 1 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran 2 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) 3 Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) 4 Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
  • 26. Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut: Memahami Capaian Pembelajaran Menyusun Tujuan Pembelajaran Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran Merancang Pembelajaran Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari. CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase Dalam merancang pem belajaran pendidik dapat (3) menggunakan contoh yang disediakan. (1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran dan/atau perencanaan pembelajaran, (2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang disediakan Pemerintah Pendidik menentukan pilihan tersebut berdasarkan kemampuan masing-masing
  • 27. Kompetensi kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaranyangdikembangkanperlu dicapaipeserta didik dalamsatuatau lebih jampelajaran, hingga akhirnya padapenghujungFasemerekadapatmencapaiCP .Olehkarenaitu,untukCPdalamsatufase,pendidikperlu mengembangkan beberapa tujuanpembelajaran. Merupakanrangkaian tujuanpembelajaran yang tersusunsecarasistematis danlogis menurut urutandari awal hinggaakhir fase. Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini: Tujuan Pembelajaran (TP) terdiri atas: Lingkup materi ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit pembelajaran Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai secara utuh dalam satu fase. ATP menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase. ATP menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi dalam satu fase
  • 28. Perlu diketahui Merumuskan Tujuan Pembelajaran Pendidik diberikan keleluasaan dalam menggunakan rujukan teori untuk merumuskan tujuan pembelajaran, diantaranya: Taksonomi Bloom versi Revisi Anderson dan Krathwohl (2001) 6 Aspek Pemahaman yang dikembangkan oleh Tighe dan Wiggins (2005) 6 Level Taksonomi Marzano (2000) Pendidik diharapkan untuk tidak fokus p a d a satu teori saja, melainkan d a p at menggunakan teori atau pendekatan lain dalam merancang tujuan pembelajaran, selama teori tersebut dinilai relevan dengan karakteristik ma t a pelajaran serta konsep/topik yang dipelajari, karakteristik peserta didik, serta konteks lingkungan pembelajaran.
  • 29. mengingat kembali informasi yang telah dipelajari, termasuk definisi, fakta-fakta, daftar urutan, atau menyebutkan kembali suatu materi yang pernah diajarkan kepadanya. menjelaskan ide atau konsep seperti menjelaskan suatu konsep menggunakan kalimat sendiri, menginterpretasikan suatu informasi, menyimpulkan, atau membuat parafrasa dari suatu bacaan. menggunakan konsep, pengetahuan, atau informasi yang telah dipelajarinya pada situasi berbeda dan relevan kemampuan untuk membuat keputusan, penilaian, mengajukan kritik dan rekomendasi yang sistematis merangkaikan berbagai elemen menjadi satu hal baru yang utuh, melalui proses pencarian ide, evaluasi terhadap hal/ide/benda yang ada sehingga kreasi yang diciptakan menjadi salah satu solusi terhadap masalah yang ada. termasuk memberikan nilai tambah terhadap suatu produk yang sudah ada. AndersondanKrathwohlmengelompokkankemampuankognitifmenjadi tahapan-tahapanberikutini,denganurutandarikemampuanyangpalingdasarke yangpalingtinggi sebagai berikut: Perlu diketahui Taksonomi Bloom versi Revisi Anderson dan Krathwohl (2001) (C1) Mengingat (C2) Memahami (C3) Mengaplikasikan (C4) Menganalisis (C5) Mengevaluasi (C6) Menciptakan memecah-mecah informasi menjadi beberapa bagian, kemampuan untuk mengeksplorasi hubungan/korelasi atau membandingkan antara dua hal atau lebih, menentukan keterkaitan antar konsep, atau mengorganisasikan beberapa ide dan/atau konsep.
  • 30. 6Aspek/Facet Pemahamanini merupakan modaluntuk menentukanT ujuanPembelajaran (TP), menyusunAlur T ujuan Pembelajaran(A TP), menentukan asesmen, daninstruksi yang tepat. Perlu diketahui 6Aspek/Facet Pemahamanmerupakan carauntukmengkonfirmasi pemahamanpesertadidikatasapayang telahmerekapelajari dantidak hirarkis/bukanmerupakansiklus. Jikapesertadidikmelakukansalah satudari keenamAspek/Facet Pemahaman(mampumenjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan, berempati, memiliki sebuahsudut pandang,ataumemilikipengenalandiri), berarti merekatelah mendemonstrasikansebuahtingkat pemahaman. 6 Aspek Pemahaman Tighe dan Wiggins (2005)
  • 31. 6 Aspek Pemahaman (6 facet of understanding) (Wiggins and Tighe, 2005) Merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP . Tidak harus hirarkis. Perlu diketahui Penjelasan Explanation Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya. Interpretasi Interpretation Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya. Aplikasi Application Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan) Perspektif Perspective Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik. Empati Empathy Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu Pengenalan diri Self-Knowledge Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
  • 32. Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D elemen Menyimak Perlu diketahui Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Interpretasi Interpretation Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap dari puisi tersebut Aplikasi Application Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya untuk merespons puisi Perspektif Perspective Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang yang berbeda. Empati Empathy Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi yang dirasakan penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
  • 33. Tingkat 5: metakognisi Marzanomenggunakantigasistemdalamdomainpengetahuanyaitu sistem kognitif,sistemmetakognitif,dansistemdiri (self-system).T erdapat6level taksonomi yaitu: mengingat kembali (retrieval) informasi dalam batas mengidentifikasi sebuah informasi secara umum. Perlu diketahui 6 Level Taksonomi Marzano (2000) Tingkat 1: mengenali dan mengingat kembali (retrieval) Pemahaman yang dimaksud melibatkan dua proses yang saling berkaitan yaitu integrasikan dan simbolisasi. Tingkat 2: pemahaman Cakupan analisis disini berupa kemampuan menggenerasi informasi baru yang belum diproses oleh seseorang. Ada lima proses analisis: (1) mencocokan, (2) mengklasifikasikan, (3)menganalisis kesalahan, (4) menyamaratakan (5) menspesifikasikan. Tingkat 3: analisis Pemanfaatan pengetahuan digunakan saat seseorang ingin menyelesaikan tugas tertentu. Ada empat kategori umum pemanfaatan pengetahuan: (1)pengambilan keputusan, (2)penyelesaian masalah, (3) percobaan, (4) penyelidikan. Tingkat 4: pemanfaatan pengetahuan Sistem metakognisi berfungsi untuk memantau, mengevaluasi dan mengatur fungsi dari semua jenis pemikiran lainnya. Ada empat fungsi dari metakognisi: (1) menetapkan tujuan, (2) memantau proses, (3) memantau kejelasan, (4) memantau ketepatan. Tingkat 6: sistem diri Menentukan apakah seseorang akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu tugas. Ada empat jenis dari sistem diri: (1)memeriksa kepentingan, (2)memeriksa kemanjuran, (3)memeriksa respon emosional, (4)memeriksa motivasi secara keseluruhan.
  • 34. PendidikharusmelakukananalisisCapaianPembelajaran(CP)untukkemudiandisusunmenjadi TujuanPembelajaran(TP)danAlurTujuanPembelajaran(TP).Merumuskantujuanpembelajarandari CPdapat dilakukanmelalui beberapaalternatif: Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan pembelajaran yang efektif? Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen Alternatif 1 Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP Alternatif 2 Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ pada CP. Alternatif 3 Merumuskan TP Lintas Elemen CP
  • 35. Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen Alternatif 1
  • 36. Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Elemen Pengukuran Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. Elemen Geometri Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan 1. Menentukan hubungan antarsatuan baku panjang (cm, m). 2. Menjelaskan cara mengukur panjang benda menggunakan satuan baku. 3. Menjelaskan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak). 4. Menentukan ciri bagian-bagian dari bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak). 5. Mengukur bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak) menggunakan satuan baku Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ pada CP. Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen Alternatif 2 Penting untuk diperhatikan: dapat mengembangkan dengan cara lain selama Capaian Pembelajaran di akhir fase tercapai
  • 37. Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen Alternatif 3 Merumuskan TP Lintas Elemen CP Elemen Kompetensi Lingkup Materi Bilangan Pada akhir Fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi, dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000, dan seterusnya. 1. Memahami 2. Menentukan 3. Membandingkan 4. Mengurutkan 5. Mengidentifikasi 6. Melakukan 7. Menyelesaikan masalah 1. Bilangan cacah sampai 10.000 2. Nilai tempat 3. Komposisi dan dekomposisi bilangan 4. Menggunakan ribuan sebagai satuan 5. Operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000 Tujuan Pembelajaran: B1.1 Menyajikan nilai tempat dan urutan pada bilangan cacah sampai 1.000. B1.2 Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan 1.000. B1.3 Menghubungkan gambar dengan nilai pecahan Dan seterusnya
  • 38. Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan pembelajaran yang efektif? Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada CP tersebut. 1 Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi dan lingkup materinya. Pastikan kompetensi utama yang termuat dalam CP tercapai. 2 Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban JP pada mata pelajaran. 3 Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir fase. Dalam menyusun alur, perhatikan kesesuaian tujuan pembelajaran terhadap kompleksitas dan perkembangan peserta didik. 4 Perhatikan hal berikut: ● CP berlaku untuk 1 FASE. ● Lihat karakteristik masing-masing mata pelajaran, karena terdapat CP berbasis konten (PP , Matematika), sintaks (Seni), bahkan terdapat pula yang berbasis kompetensi (Bahasa). ● Kalimat dalam tujuan pembelajaran dapat mengambil dari berbagai referensi, poin utamanya adalah “operasional” (kompetensinya terukur). Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen Alurstrategiyangdapatdilakukan,gunamenyusun alur tujuanpembelajaransebagaiberikut:
  • 39. Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif? Pendidikyangmerancangalurtujuanpembelajarannyasendiri,tujuan-tujuanpembelajaranyangtelahdikembangkandalamtahap sebelumnyaakandisusunsebagaisatualur(sequence)yangberurutansecarasistematis,danlogisawalhinggaakhirfase. Dalammenyusunalurtujuanpembelajaran,pendidikdapatmengacupadaberbagaicarayangdiuraikanpadatabeldi bawahini: Pengurutan dari yang Konkret ke yang Abstrak Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak). Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional. Pengurutan dari Mudah ke yang lebih Sulit Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang. Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian. Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik. Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri. (Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
  • 40. Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) Keterangan: ● lingkup materi diperoleh berdasarkan analisis yang terdapat dalam capaian pembelajaran masing-masing elemen, kemudian merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan analisis dari capaian pembelajaran. ● Kode TP merupakan pengkodean agar mudah dalam pemetaan alur tujuan pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1, dimana “B” merupakan elemen Bilangan, “7” merupakan perencanaan di Kelas 7, dan “1” merupakan tujuan pembelajaran. “A” elemen Aljabar, “P” elemen Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan “D” elemen Analisis Data dan Peluang. ● Urutan elemen, capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan kode tidak menggambarkan urutan alur tujuan pembelajaran. ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan jumlah jam pelajaran berdasarkan masing-masing tujuan pembelajaran. Lingkup Materi
  • 41. Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) Keterangan: ● lingkup materi diperoleh berdasarkan analisis yang terdapat dalam capaian pembelajaran masing-masing elemen, kemudian merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan analisis dari capaian pembelajaran. ● Kode TP merupakan pengkodean agar mudah dalam pemetaan alur tujuan pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1, dimana “B” merupakan elemen Bilangan, “7” merupakan perencanaan di Kelas 7, dan “1” merupakan tujuan pembelajaran. “A” elemen Aljabar, “P” elemen Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan “D” elemen Analisis Data dan Peluang. ● Urutan elemen, capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan kode tidak menggambarkan urutan alur tujuan pembelajaran. ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan jumlah jam pelajaran berdasarkan masing-masing tujuan pembelajaran. Lingkup Materi
  • 42. Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) Keterangan: ● lingkup materi diperoleh berdasarkan analisis yang terdapat dalam capaian pembelajaran masing-masing elemen, kemudian merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan analisis dari capaian pembelajaran. ● Kode TP merupakan pengkodean agar mudah dalam pemetaan alur tujuan pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1, dimana “B” merupakan elemen Bilangan, “7” merupakan perencanaan di Kelas 7, dan “1” merupakan tujuan pembelajaran. “A” elemen Aljabar, “P” elemen Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan “D” elemen Analisis Data dan Peluang. ● Urutan elemen, capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan kode tidak menggambarkan urutan alur tujuan pembelajaran. ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan jumlah jam pelajaran berdasarkan masing-masing tujuan pembelajaran. Lingkup Materi
  • 43. Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) Keterangan: ● lingkup materi diperoleh berdasarkan analisis yang terdapat dalam capaian pembelajaran masing-masing elemen, kemudian merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan analisis dari capaian pembelajaran. ● Kode TP merupakan pengkodean agar mudah dalam pemetaan alur tujuan pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1, dimana “B” merupakan elemen Bilangan, “7” merupakan perencanaan di Kelas 7, dan “1” merupakan tujuan pembelajaran. “A” elemen Aljabar, “P” elemen Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan “D” elemen Analisis Data dan Peluang. ● Urutan elemen, capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan kode tidak menggambarkan urutan alur tujuan pembelajaran. ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan jumlah jam pelajaran berdasarkan masing-masing tujuan pembelajaran. Lingkup Materi
  • 44. Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) Keterangan: ● lingkup materi diperoleh berdasarkan analisis yang terdapat dalam capaian pembelajaran masing-masing elemen, kemudian merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan analisis dari capaian pembelajaran. ● Kode TP merupakan pengkodean agar mudah dalam pemetaan alur tujuan pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1, dimana “B” merupakan elemen Bilangan, “7” merupakan perencanaan di Kelas 7, dan “1” merupakan tujuan pembelajaran. “A” elemen Aljabar, “P” elemen Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan “D” elemen Analisis Data dan Peluang. ● Urutan elemen, capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan kode tidak menggambarkan urutan alur tujuan pembelajaran. ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan jumlah jam pelajaran berdasarkan masing-masing tujuan pembelajaran.
  • 45. Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) Keterangan: ● Konten (materi) diperoleh berdasarkan analisis yang terdapat dalam capaian pembelajaran masing-masing elemen, kemudian merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan analisis dari capaian pembelajaran. ● Kode TP merupakan pengkodean agar mudah dalam pemetaan alur tujuan pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1, dimana “B” merupakan elemen Bilangan, “7” merupakan perencanaan di Kelas 7, dan “1” merupakan tujuan pembelajaran. “A” elemen Aljabar, “P” elemen Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan “D” elemen Analisis Data dan Peluang. ● Urutan elemen, capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan kode tidak menggambarkan urutan alur tujuan pembelajaran. ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan jumlah jam pelajaran berdasarkan masing-masing tujuan pembelajaran.
  • 46. Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) Keterangan: ● Konten (materi) diperoleh berdasarkan analisis yang terdapat dalam capaian pembelajaran masing-masing elemen, kemudian merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan analisis dari capaian pembelajaran. ● Kode TP merupakan pengkodean agar mudah dalam pemetaan alur tujuan pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1, dimana “B” merupakan elemen Bilangan, “7” merupakan perencanaan di Kelas 7, dan “1” merupakan tujuan pembelajaran. “A” elemen Aljabar, “P” elemen Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan “D” elemen Analisis Data dan Peluang. ● Urutan elemen, capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan kode tidak menggambarkan urutan alur tujuan pembelajaran. ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan jumlah jam pelajaran berdasarkan masing-masing tujuan pembelajaran.
  • 47. Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) ini bukanlah format utama, satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai format asal mencakup poin-poin penting yang termuat dalam TP maupun ATP atau akses melalui link bit.ly/ATP_PP_SMP Selengkapnya, pindai QR code berikut melalui gawai
  • 48. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) Memahami Capaian Pembelajaran (CP) 1 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran 2 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) 3 Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) 4 Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
  • 49. Mari Mulai dari Diri Kita 1. Bagaimana pendidik di lingkungan Bapak/Ibu menyusun dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen di kelas? 2. Bagaimana penerapan asesmen awal dan diferensiasi dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan? 3. Bagaimana komposisi asesmen formatif dan sumatif yang telah Bapak/Ibu laksanakan? 4. Apa bentuk asesmen yang selama ini Bapak/Ibu lakukan?
  • 50. Jelas dokumen mudah dipahami Merupakanmerupakanaktivitasuntukmerumuskan: a. capaianpembelajaranyangmenjaditujuanbelajardarisuatuunitpembelajaran; b. carauntukmencapaitujuanbelajar; dan c. caramenilaiketercapaiantujuanbelajar. Perencanaan Pembelajaran Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses Perencanaan Pembelajaran dituangkan dalam bentuk yang: Sederhana dokumen yang berisi hal pokok dan penting sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran Fleksibel dokumen tidak terikat pada bentuk tertentu dan dapat disesuaikan dengan konteks pembelajaran Perlu diketahui “Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP.”
  • 51. Dokumen Perencanaan pembelajaran ini dapat berupa: 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Modul Ajar Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP. Komponen minimum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran Komponen minimum dalam modul ajar ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran) ● Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu atau lebih pertemuan. ● Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran dan rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran) ● Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu atau lebih pertemuan. ● Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya ● Media pembelajaran yang digunakan, termasuk misalnya bahan bacaan yang digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan situs web yang perlu dipelajari peserta didik Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran
  • 52. “Komponen dalam Perencanaan Pembelajaran ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya” Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PALING SEDIKIT memuat: Perlu diketahui Tujuan Pembelajaran Langkah/ Kegiatan Pembelajaran Penilaian/ Asesmen Pembelajaran Memuat kompetensi dan lingkup materi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan ● Kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan dan tahapan perkembangan peserta didik ● Menunjukkan bagaimana media pembelajaran digunakan Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kesiapan dan hasil belajar peserta didik (untuk pendidikan khusus memperhatikan kebutuhan peserta didik) Pendidikdapatmengembangkanlebihdari3komponentersebut,asalkanrelevande ngan kebutuhannya.Penyederhanaaniniberfokusagarpendidikdapatlebihmenyelaraskandan mengembangkanaktivitas pembelajarandanpenilaian(asesmen)
  • 53. “Komponen dalam Perencanaan Pembelajaran ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya” Komponen Lengkap Modul Ajar Perlu diketahui
  • 54. Perlu diketahui Tips Memodifikasi Perencanaan Pembelajaran Pendidikmemiliki kemerdekaan untuk: ● memilihataumemodifikasi perencanaanpembelajaran yangsudahdisediakan pemerintah untukdisesuaikan dengankarakteristikpeserta didik. ● menyusunsendiri perangkat pembelajaransesuai dengan karakteristik pesertadidik. DalammenyusunPerencanaan Pembelajaran, Pendidikharus memperhatikansuasanabelajar yang: interaktif inspiratif menyenangkan menantang memotivasiPesertaDidikuntukberpartisipasi aktif memberikanruangyangcukupbagi prakarsa, kreativitas,kemandiriansesuai denganbakat, minat,danperkembanganfisik,serta psikologisPesertaDidik. Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses Ketikamemodifikasi/menyusun perencanaanpembelajaran, Pendidikdapat menggunakan berbagai teknikdan/atauinstrumen penilaian(asesmen) yangsesuai dengantujuanpembelajaran.
  • 55. Pembelajaran terdiferensiasi didasarkanpadahasil asesmen awal pembelajaranpadalingkup materi tertentu. Hasilasesmenawalpembelajaran ini memberikan informasi kesiapan belajar pesertadidik (readiness), yaituinformasi kesesuaian pengetahuanatauketerampilan yangdimiliki pesertadidiksaat ini, denganpengetahuanatau keterampilanbaruyangakan dipelajari. MelakukanAsemenAwal Guna Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar PesertaDidik Asesmendi awal pembelajarandilakukan hanyaterkaitkesiapanpesertadidik padakompetensi yangakan dituju/dipelajari. Hasilnyadigunakanuntuk menyesuaikanrencanapembelajaran yangdibuat agar sesuai dengantahap pembelajaranpesertadidik. Asesmenpadaawal pembelajaran diharapkandapat dilakukansecara natural,sepertidiskusi ringan pemantikdi awalkegiatan, permainan, kuis,atausederhana. Perlu diketahui Penyusunan Perencanaan Pembelajaran MelakukanDiferesiasi Pembelajaran
  • 56. Pendidikdapatmendesainpembelajaranberdiferensiasi meliputi : Diferensiasi Konten (Materi) Diferensiasi Proses (Metode/Strategi) Diferensiasi Produk Materi pembelajaran disesuaikan dengan kesiapan peserta didik berdasarkan kompleksitasnya. Misal: Kompetensi yang akan dicapai yaitu mengurutkan dan membandingkan bilangan bulat terkait dalam keseharian Pendidik dapat melakukan diferensiasi terhadap pemahaman konsep bilangan bulat peserta didik di kelas Proses Pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan penerimaan/keterampilan peserta didik. Misal: Kompetensi memahami gaya dan tekanan. Pendidik dapat melakukan diferensiasi berupa: ● pendampingan pada praktik yang dilakukan peserta didik secara langsung ● Modeling-praktik-kerja mandiri-review ● Memberi pertanyaan pemantik untuk belajar mandiri Penyesuaian hasil dari kegiatan pembelajaran berdasarkan peminatan peserta didik Misal: Menceritakan ulang nilai-nilai luhur yang didapatkan dalam teks narasi (dongeng nusantara) Pendidik dapat melakukan diferensiasi produk hasil belajar peserta didik berupa: ● Bahan tayang visual (poster, slide paparan, dan sejenisnya) ● Podcast ● Review berbasis media Audio-visual ● Pagelaran drama Perlu diketahui Diferensiasi Pembelajaran
  • 57. ● Asesmen untuk perbaikan proses pembelajaran ● Berfungsi sebagai asesmen formatif ● Asesmen untuk evaluasi pada akhir proses pembelajaran ● Berfungsi sebagai asesmen sumatif Selamaini pelaksanaanasesmencenderungberfokus padaasesmensumatif yangdijadikanacuanuntuk mengisi laporanhasil belajar. Hasil asesmenbelum dimanfaatkansebagai umpanbalikuntukperbaikan pembelajaran. Padakurikulummerdeka,pendidikdiharapkanlebih berfokuspadaasesmenformatifdibandingkansumatif danmenggunakanhasilasesmenformatifuntuk perbaikanprosespembelajaranyangberkelanjutan, sebagaimanaditunjukkandalamgambarberikutini: Perlu diketahui Perubahan Paradigma Penilaian (Asesmen) Asesmen UNTUK Proses Pembelajaran (Assessment FOR Learning) Asesmen PADA AKHIR Proses Pembelajaran (Assessment OF Learning) Asesmen SEBAGAI Proses Pembelajaran (Assessment AS Learning) ● Asesmen untuk refleksi proses pembelajaran ● Berfungsi sebagai asesmen formatif
  • 58. ● Merupakanalat ukur untuk mengetahuipencapaianhasil belajarpesertadidikdalamsatu lingkupmateri atauperiodetertentu, misalnyasatulingkupmateri, akhir semester, atauakhir tahunajaran; ● Capaianhasil belajaruntuk dibandingkandengankriteria capaianyangtelahditetapkan ● Digunakanpendidikatausatuan pendidikanuntukmengevaluasi efektivitasprogrampembelajaran. Keduamemilikikesamaanyaituadanyaumpanbalikuntukpemberianintervensikepada pesertadidikmaupunperbaikanprosespembelajaran berikutnya; Karakteristik Asesmen Formatif dan Sumatif Formatif Sumatif ● T erpadudenganprosespembelajaran, sehinggaasesmenformatifdan pembelajaranmenjadi suatukesatuan. Perencanaanasesmenformatifdibuat menyatudenganperencanaan pembelajaran; ● Melibatkanpesertadidikdalam pelaksanaannya (misalnyamelalui penilaiandiri, penilaianantarteman,dan refleksi metakognitifterhadapproses belajarnya); ● Memperhatikankemajuan penguasaandalamberbagai ranah, meliputisikap,pengetahuan,dan keterampilan,sehinggadibutuhkan metode/strategi pembelajarandan teknik/instrumen. “Pendidik dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk mengatur pelaksanaan asesmen formatif maupun sumatif melalui berbagai teknik guna mengukur dan mengintervensi capaian yang dilakukan dalam pembelajaran”
  • 59. ● Dilakukanuntukmengonfirmasi capaianpembelajaranpeserta didikpadaperiodetertentu(akhir lingkupmateri,semesteratau akhirjenjang) ● Hasilnyaakandigunakansebagai bahanpengolahlaporanhasil belajar ● Pemberianumpanbaliktetap dilakukanwalaupundatahasil pengukurancapaiantelahdidapat ● Menggunakanberbagai teknik asesmen Hal yangharusdiperhatikan dalammelaksanakan Formatif ● Dilakukansecaraterusmenerus bersamaandenganproses pembelajaran ● menggunakan berbagai teknik asesmensesuai dengantarget padatujuanpembelajaran ● memberikanumpanbalikbaik untukpesertadidikmaupun pendidik ● berorientasi padaperubahan, bukansekadarmemenuhi kuantitasnilai yangtermuat dalam rapor ● bersifat informatif Perlu diketahui Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif Hal yangharusdiperhatikan dalammelaksanakan Sumatif
  • 60. Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal ketika pembelajaran Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, dan membuat portofolio. Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam tugas atau aktivitas rutin/harian. Teknik dan Instrumen Asesmen “Terdapat berbagai teknik dalam melakukan asesmen, pendidik diberikan keleluasaan memilih teknik dan instrumen agar asesmen selaras dengan kegiatan pembelajaran. Sehingga hasil belajar peserta didik valid dan dapat ditindak lanjuti” Observasi Penilaian Kinerja (Performance Test) Tes Lisan Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis. Tes Tertulis Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu. Portofolio
  • 61. Teknik dan Instrumen Asesmen “Terdapat berbagai teknik dalam melakukan asesmen, pendidik diberikan keleluasaan memilih teknik dan instrumen agar asesmen selaras dengan kegiatan pembelajaran. Sehingga hasil belajar peserta didik valid dan dapat ditindak lanjuti” Rubrik Ceklist Grafik Perkembangan Instrumen Asesmen Catatan Anekdotal Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara bertingkat dari kurang sampai terbaik. Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang dituju. Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi catatan performa dan perilaku peserta didik yang penting, disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi yang telah dilakukan. Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap perkembangan belajar peserta didik.
  • 62. Penerapan Pola Pikir Bertumbuh Penerapan pola pikir bertumbuh dalam asesmen diharapkan membangun kesadaran bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran, lebih penting daripada sebatas hasil akhir. Pendidik diharapkan mampu menerapkan ide penerapan pola pikir bertumbuh, sebagaimana uraian di berikut ini: Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima, dikomunikasikan, dan dicarikan jalan keluar, maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik. Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman, penalaran, penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam. Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan sangat mempengaruhi performa peserta didik. Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu dibandingkan dengan teman-temannya. Pengondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Melatih dan membiasakan peserta didik untuk melakukan asesmen diri (self assessment), asesmen antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian umpan balik antarteman (peer feedback). Apresiasi/pesan/umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar peserta didik.
  • 63. Berikut acuan dalam memberikan umpan balik kepada peserta didik melalui tangga umpan balik (Ladder of Feedback)
  • 64. Penerapan Tangga Umpan Balik Berorientasi Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset) Contoh Mengidentifikasi Unsur-unsur Bangun Ruang (Jaring-jaring Kubus) - Fase C “BagaimanaAnanda mengetahui gambar ini akan membentuk kubus?” Klarifikasi “Bentuk kotak-kotak yang Ananda gambar, hampir sama sehingga mudah jika disusun menjadi bentuk kubus.” Nilai “Ibu melihatAnanda menarik garis secara langsung. Bagaimana jika menggunakan penggaris agar garisnya lebih lurus?” Perhatian “Jika tugas membuat jaring-jaring bangun ruang akan kita laksanakan kembali, pada bagian yang manaAnanda akan melakukan perbaikan?” Saran “Selamat Nak, telah menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas ini. Ibu juga senang karena kamu mengumpulkan tugas tepat waktu.” Apresiasi
  • 65. Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru melaksanakan pembelajaran sehari-hari untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. “Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP.” Rencana pembelajaran ini dapat berupa: 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Modul Ajar Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP. Komponen minimum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran Komponen minimum dalam modul ajar ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran) ● Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu atau lebih pertemuan. ● Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran dan rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran) ● Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu atau lebih pertemuan. ● Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya ● Media pembelajaran yang digunakan, termasuk misalnya bahan bacaan yang digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan situs web yang perlu dipelajari peserta didik
  • 66. ini bukanlah format utama, satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai format asal mencakup poin-poin penting yang termuat dalam modul ajar Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
  • 67. ini bukanlah format utama, satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai format asal mencakup poin-poin penting yang termuat dalam modul ajar Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
  • 68. ini bukanlah format utama, satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai format asal mencakup poin-poin penting yang termuat dalam modul ajar Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
  • 69. ini bukanlah format utama, satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai format asal mencakup poin-poin penting yang termuat dalam modul ajar Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
  • 70. ini bukanlah format utama, satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai format asal mencakup poin-poin penting yang termuat dalam modul ajar Inspirasi Penyusunan Modul Ajar
  • 71. ● Buatlah kelompok yang melibatkan perwakilan tiap Kabupaten/Kota (Kepala Bidang SMP, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah) ● Pilih contoh dokumen rencana pembelajaran yang telah disediakan, lalu analisis dokumen tersebut mengacu pada pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja. M a r i M encoba! atau akses melalui link bit.ly/LK_PA_SMP Selanjutnya, pindai QR code berikut melalui gawai untuk menuju ke Lembar Kerja
  • 72. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) Memahami Capaian Pembelajaran (CP) 1 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran 2 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) 3 Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen) 4 Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
  • 73. Pendidik menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran termasuk di dalamnya rencana asesmen formatif yang akan dilakukan di awal pembelajaran dan asesmen di akhir pembelajaran 1 Pendidik melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap individu peserta didik untuk mempelajari materi yang telah dirancang Berdasarkan hasil asesmen, pendidik memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/atau membuat penyesuaian untuk sebagian peserta didik Melaksanakan pembelajaran dan menggunakan berbagai metode asesmen formatif untuk memonitor kemajuan belajar Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen Melaksanakan asesmen Sumatif untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini dapat digunakan sebagai asesmen awal pada pembelajaran berikutnya. 5 Siklus 2 perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran 4 dan asesmen 3
  • 74. 1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling bangun datar. 2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar dalam menghitung keliling bangun datar. 3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling. Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat, segitiga, dan lingkaran. Atas jawaban peserta didik, pendidik mengidentifikasi kesiapan peserta didik di kelasnya, yaitu: Inspirasi Pelaksanaan Pembelajaran Terdiferensiasi Kesiapan Belajar (readiness) Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling bangun datar. Beberapa peserta didik dapat memahamikonsepkeliling,namun belum lancar dalam menghitung keliling bangun datar Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling. Pembelajaran Terdiferensias i ● Peserta didik mengerjakan soal yang lebih menantang yang mengaplikasikan konsep keliling dalam kehidupan sehari-hari. ● Peserta didik bekerja secara mandiri dan saling memeriksa pekerjaan masing-masing. Pendidik menjelaskan cara menghitung keliling bangun datar Peserta didik diberi latihan untuk berkelompok menghitung keliling bangun datar dengan menggunakan bantuan benda-benda konkret. Jika mengalami kesulian, peserta didik diminta mengajukan pertanyaan kepada 3 teman sebelum bertanya langsung kepada pendidik. Pendidik akan sesekali mendampingi kelompok untuk memastikan agar tidak terjadi miskonsepsi. Berdasarkan data tersebut, pendidik melakukan pembelajaran berdiferensiasi sebagai berikut:
  • 76. Mari Mulai dari Diri Kita 1. Bagaimana Bapak/Ibu mengolah hasil asesmen? 2. Apa yang selama ini menjadi permasalahan dalam pengolahan hasil asesmen? 3. Seperti apa laporan hasil belajar yang selama ini disajikan? 4. Bagaimana rapor yang pendidik harapkan?
  • 77. Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran, pendidik perlu menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen, yang dilakukan saat pendidik menyusun perencanaan pembelajaran, baik dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran ataupun modul ajar. Pengolahan hasil penilaian dapat dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap data hasil pelaksanaan penilaian yang berupa angka dan/atau deskripsi. Pendidik perlu menentukan kriteria untuk memetakan ketercapaian tujuan pembelajaran. Dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan: Tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya 75, 80, dan sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun jika dibutuhkan, pendidik diperkenankan untuk menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya). Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran d apat dikembangkan menggunakan beberapa pendekatan, 1. Menggunakan deskripsi kriteria 2. Menggunakan rubrik 3. Menggunakan interval nilai
  • 78. Kriteria: Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca. Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran 1. Menggunakan deskripsi kriteria Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
  • 79. Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran 2. Menggunakan rubrik Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
  • 80. Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran 3. Menggunakan interval Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
  • 81. Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran IPAS Fase C: Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekitar rubrik penilaiannya dapat dibuat sebagai berikut: Pengolahan Hasil Asesmen Mengolah HasilAsesmen dalam Satu Tujuan Pembelajaran 1 Asesmen sumatif dilaksanakan secara periodik setiap selesai satu atau lebih tujuan pembelajaran. Hasil asesmen perlu diolah menjadi capaian dari tujuan pembelajaran setiap peserta didik. Pendidik dapat menggunakan data kualitatif sebagai hasil asesmen tujuan pembelajaran peserta didik. Namun, dapat juga menggunakan data kuantitatif dan mendeskripsikannya secara kualitatif. Pendidik diberi keleluasaan untuk mengolah data kuantitatif, baik secara rerata maupun proporsional. Bukti Tujuan Pembelajaran Perlu Bimbingan (0-60) Cukup (61-70) Baik (71-80) Sangat Baik (81-100) 1. Mampu Belum mampu Menguraikan Menguraikan Menguraikan menguraikan manfaat sumber energi menguraikan manfaat sumber energi 1 contoh manfaat sumber energi 2 contoh manfaat sumber energi lebih dari 2 contoh manfaat sumber energi 2. Mampu Memerlukan bimbingan dalam melakukan prosedur pengamatan Melakukan Melakukan Mampu melakukan pengamatan sesuai prosedur prosedur pengamatan secara mandiri, namun masih ditemukan prosedur pengamatan secara mandiri dengan tepat mengarahkan teman yang lain dalam melakukan prosedur 1 atau 2 kali pengamatan kesalahan Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP, peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
  • 82. Nama Kualitas Bukti (Indikator 1) Kualitas Bukti (Indikator 2) Deskripsi Nilai (rerata) Amar Baik (75) Cukup (69) Mampu menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi dan dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan 72 Badu Perlu Bimbingan (55) Cukup (63) Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi tetapi dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan 59* Candra Sangat Baik (95) Baik (80) Mampu menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber energi serta dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri dengan tepat 87,5 Berdasarkan hasil asesmen TES untuk indikator 1 dan UNJUK KERJA untuk indikator 2 yang telah dilaksanakan pendidik, untuk pengolahan hasil asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam tabel berikut ini Pengolahan Hasil Asesmen Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP, peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi. * peserta didik belum memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
  • 83. Penting untuk Diperhatikan Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung diolah, sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang belum dikuasai, dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada. Pengolahan Hasil Asesmen Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran menjadi NilaiAkhir 2 Pendidik tidak mencampur penghitungan dari hasil asesmen formatif dan sumatif karena asesmen formatif dan sumatif memiliki fungsi yang berbeda. Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan umpan balik pada proses sehingga asesmen formatif bukan menjadi penentu atau pembagi untuk nilai akhir Dalam mengolah dan menentukan hasil akhir asesmen sumatif, pendidik perlu membagi asesmennya ke dalam beberapa kegiatan asesmen sumatif agar peserta didik dapat menyelesaikan asesmen sumatifnya dalam kondisi yang optimal (tidak terburu-buru atau tidak terlalu padat). Untuk situasi ini, nilai akhir merupakan gabungan dari beberapa kegiatan asesmen tersebut Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) Cara 1 Contoh Pengolahan Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir dapat dilakukan melalui 2 cara berdasarkan bentuk datanya: Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor) Cara 2
  • 84. Pengolahan Hasil Asesmen Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) Cara 1 Misalnya, dalam 1 semester ada 6 tujuan pembelajaran untuk mapel IPA, 7 tujuan pembelajaran untuk B.Indonesia, dan 5 tujuan pembelajaran untuk mapel Agama (contoh hanya 3 mapel, namun cara ini dapat berlaku untuk semua mapel). Perlu diketahui Asumsi: satuan pendidikan menggunakan rentang nilai untuk ketercapaian tujuan pembelajaran. Rentang ini bisa sama untuk setiap mapel atau berbeda, tergantung kesepakatan para pendidik di satuan pendidikan. Ketuntasan ditentukan untuk setiap tujuan pembelajaran, bukan hasil akhir pengolahan nilai sumatif per mata pelajaran. Ketidaktuntasan ditandai (*) di tujuan pembelajaran tertentu saja. Hal ini bertujuan untuk mengkomunikasikan kepada orang tua dan peserta didik tentang tujuan pembelajaran mana yang belum dituntaskan oleh peserta didik. Pada contoh ini pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah mencapai ketuntasan.
  • 85. Pengolahan Hasil Asesmen Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor) Cara 2 Perlu diketahui Asumsi: Penilaian tujuan pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan rubrik 4 kategori yaitu: ● Perlu bimbingan (1) peserta didik masih kesulitan dan sangat bergantung pada bimbingan ● Cukup (2) peserta didik masih kesulitan dalam mencapai sebagian tujuan pembelajaran ● Baik (3) peserta didik sudah menuntaskan sebagian besar indikator tujuan pembelajaran ● Sangat Baik (4) peserta didik mengikuti pembelajaran selanjutnya dan dilibatkan diberikan pengayaan Tanda centang iberikan sesuai dengan rubrik ketercapaian yang ada pada masing-masing tujuan pembelajaran deskriptor tertera pada rubrik penilaian yang telah disusun.
  • 86. Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor Contoh Data Kuantitatif
  • 87. Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor Contoh Data Kualitatif
  • 88. Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi tersebut sebagai berikut: Dalampenyusunandeskripsi capaiankompetensi, pendidikharus mengidentifikasi capaian kompetensi tertinggi dan terendah.Untukmelihat capaiankompetensi tertinggi ditandai denganwarnahijau dancapaiankompetensi terendahditandai dengan warnamerah Opsi 1 : Deskripsi Berdasarkan CP 1
  • 89. Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran Opsi 2 : Deskripsi Berdasarkan ATP 2 Dalampenyusunandeskripsi capaiankompetensi, pendidikharus mengidentifikasi capaian kompetensi tertinggi dan terendah.Untukmelihat capaiankompetensi tertinggi ditandai denganwarnahijau dancapaiankompetensi terendahditandai dengan warnamerah
  • 90. Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran Opsi 3 : Deskripsi mengambil dari poin-poin penting dari materi yang sudah diberikan 2 Dalampenyusunandeskripsi capaiankompetensi, pendidikharus mengidentifikasi capaian kompetensi tertinggi dan terendah.Untukmelihat capaiankompetensi tertinggi ditandai denganwarnahijau dancapaiankompetensi terendahditandai dengan warnamerah
  • 92. Pelaporan hasil penilaian (asesmen) dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar. Laporan hasil belajar merupakan dokumen yang disusun berdasarkan pengolahan hasil Penilaian. Bentuk-bentuk laporan hasil belajar diantaranya:` Pengolahan Hasil Asesmen Rapor 1 Portofolio 2 Diskusi/Konferensi 3 Pameran Karya 4
  • 93. Sebagaimana diuraikan pada prinsip asesme, laporan hasil belajar hendaknya bersifat sederhana dan informatif. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut bagi pendidik, satuan pendidikan dan orang tua untuk mendukung capaian pembelajaran. Bentuk Laporan Hasil Belajar Rapor 1 1. Identitas peserta didik 2 . N a m a satuan pendidikan 3. Kelas 4. Semester 5 . M a t a pelajaran 6. Nilai 7. Deskripsi 8. Catatan guru 9. Presensi 10. Kegiatan ekstrakurikuler. Komponen pada Rapor DIKDASMEN Catatan: Format dapat disesuaikan berdasarkan struktur kurikulum masing-masing jenjang. Deskripsi capaian kompetensi peserta didik berisi informasi tentang kompetensi yang sudah dicapai dan kompetensi yang perlu ditingkatkan. Deskripsi menggunakan kalimat positif dan memotivasi.
  • 94. Tujuan dari portofolio adalah kumpulan dokumen dari hasil karya peserta didik. Isi portofolio adalah hasil karya peserta didik yang dipilih oleh peserta didik, berdasarkan hasil diskusi dengan pendidik. Portfolio bisa berupa foto, video, infografis, poster atau karya apapun yang bukan berupa lembar soal - jawaban. Bentuk Laporan Hasil Belajar Portofolio 2
  • 95. Tujuan diskusi adalah berbagi informasi antara pendidik, peserta didik dan orang tua. Sekolah perlu menentukan fungsi dari suatu diskusi untuk dapat mengembangkan struktur, dan kegiatannya melibatkan menentukan target belajar. Diskusi atau konferensi bisa dalam struktur formal maupun informal. Bentuk Laporan Hasil Belajar Diskusi/Konferensi 3
  • 96. Tujuan dari pameran karya adalah sebagai perayaan proses belajar peserta didik dan juga sebagai asesmen sumatif. Pameran karya berisi proses dari pembelajaran hingga produk dari sebuah proyek belajar. Pameran karya bisa mengundang orang tua peserta didik, komunitas sekolah maupun mengundang peserta didik dan pendidik dari sekolah lain untuk saling belajar dan mendapatkan umpan balik dari audiens yang lebih luas selain pendidik kelas Bentuk Laporan Hasil Belajar Pameran Karya 4
  • 97. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan prinsip mastery learning yang sangat sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi atau pembelajaran sesuai tahap capaian (teaching at the right level). Setiap peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran yang sama dalam setiap pertemuan, namun bagi peserta didik yang tidak dapat mencapai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran perlu ditindaklanjuti dengan memberikan perlakukan khusus agar dapat mencapainya. Dengan kata lain, tindakan untuk peserta didik yang berisiko tidak seharusnya menunggu hingga tahun ajaran, tetapi perlu segera diberikan. Mekanisme Kenaikan Kelas Pada SD/MI, SMP/MTs, S MA / MA , SMK/MAK, atau sederajat, kenaikan kelas mempertimbangkan pencapaian peserta didik p a d a semua ma t a pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran Dalam Kurikulum Merdeka penggunaan fase d a l am Capaian Pembelajaran adalah salah satu alasan mengapa peserta didik d a p a t terus naik kelas bersama teman-teman sebayanya meskipun ia dinilai belum sepenuhnya mencapai kompetensi yang ditetapkan d a l am Capaian Pembelajaran di fase sebelumnya atau tujuan pembelajaran yang ditargetkan untuk dicapai p a d a kelas tersebut. Apabila terdapat tujuan pembelajaran pada mata pelajaran tertentu yang tidak tercapai sampai saatnya kenaikan kelas, maka pada rapor peserta didik tersebut dituangkan nilai aktual yang dicapai dan dideskripsikan bahwa peserta didik tersebut masih memiliki tujuan pembelajaran yang perlu ditindaklanjuti di kelas berikutnya Perlu diperhatikan Dalam proses penentuan peserta didik tidak naik kelas, perlu dilakukan musyawarah dan pertimbangan yang matang sehingga opsi tidak naik kelas menjadi pilihan paling akhir apabila seluruh pertimbangan dan perlakuan telah dilaksanakan. a. Laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian peserta didik pada semua mata pelajaran b. Laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar Pancasila c. Portofolio d. Paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi pembelajaran lampau pada peserta didik jenjang SMK e. Prestasi akademik dan non-akademik f. Ekstrakurikuler g. Penghargaan peserta didik h. Tingkat kehadiran
  • 98. Isu-isu terkait Kenaikan Kelas Contoh Isu Pertimbangan yang Diambil Sekolah Peserta didik mempunyai tujuan pembelajaran yang belum tuntas (ada tujuan-tujuan pembelajaran yang hasilnya belum memenuhi pencapaian minimum). Peserta didik dapat dipertimbangkan naik di kelas berikutnya dengan pendampingan tambahan untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran yang belum tercapai/tuntas. Peserta didik mempunyai masalah presensi/ketidakhadiran yang banyak (Banyaknya jumlah ketidakhadiran disepakati oleh satuan pendidikan) Dapat dipertimbangkan dengan mengetahui alasan ketidakhadiran. Jika peserta didik tidak hadir karena kondisi keluarga (siswa yang membantu orang tua bekerja karena alasan ekonomi) atau masalah kesehatan peserta didik, maka dapat dipertimbangkan naik dengan catatan khusus. Jika alasan ketidakhadiran karena “malas”, meskipun kecil kemungkinan untuk naik kelas; peserta didik tetap dapat dipertimbangkan naik dengan catatan di rapor bagian sikap yang perlu ditindaklanjuti di kelas berikutnya. Misalnya, permasalahan ketidakhadiran harus diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun dengan cara konseling atau behavior treatment lain. Khusus permasalahan ketidakhadiran, wali kelas harus dapat mendeteksi permasalahan ini sedini mungkin, sehingga tidak terjadi penumpukan jumlah ketidakhadiran dari peserta didik di akhir semester.
  • 99. a. kelas V dan kelas VI untuk sekolah dasar atau bentuk lain yang sederajat; dan b. setiap tingkatan kelas untuk sekolah menengah pertama atau bentuk lain yang sederajat dan sekolah menengah atas atau bentuk lain yang sederajat. Mekanisme Kelulusan Penentuan kelulusan dari satuan pendidikan dilakukan dengan mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian peserta didik p a d a semua ma t a pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain p a d a Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan/program pendidikan setelah: 1 Menyelesaikan Seluruh Program Pembelajaran 2 mengikuti penilaian sumatif yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.