1. Modul ini membahas tentang pelaksanaan bimtek penguatan IKM di Musi Banyuasin pada 17-20 Oktober 2022.
2. Bimtek ini bertujuan untuk menguatkan profil pelajar Pancasila melalui kegiatan kokurikuler berbasis projek.
3. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang untuk mengembangkan kompetensi dan karakter sesuai dengan standar kompetensi lulusan.
5. Berdasarkan Kepmendikbudristek No.56/M/2022, Projek penguatan profil pelajar
Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projekyang dirancang untuk
menguatkanpencapaian kompetensidan karakter sesuaidengan profil pelajar Pancasila
yang disusunberdasarkan Standar KompetensiLulusan.Pelaksanaanprojek penguatan
profil pelajar Pancasiladilakukan secara fleksibel, dari segi muatan,
kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasiladirancang terpisah dari intrakurikuler.Tujuan,
muatan,dan kegiatan pembelajaran projek tidak harusdikaitkan dengan tujuan dan
materi pelajaran intrakurikuler. Satuanpendidikan dapat melibatkan masyarakat
dan/atau dunia kerja untukmerancangdan menyelenggarakan projek penguatan profil
pelajar Pancasila.
PENGERTIAN PROJEK PENGUATAN PROFIL
PELAJAR PANCASILA
6.
7. Beriman,bertakwa kepada Tuhan
YangMaha Esa,dan berakhlak mulia
Berkebinekaan global.
Bergotong Royong
Bernalar Kritis
Mandiri
1
3
4 Kreatif
5
6
2
Agar setiap individu dapat
menjadi pelajar sepanjang
hayat yang kompeten,
berkarakter, dan berperilaku
sesuainilai-nilaiPancasila.
DIMENSI PROFIL PELAJAR
PANCASILA
8. Profil Pelajar
Pancasila
terdiri dari 6
Dimensi
Elemen
Sub
Elenen
Perkembang
an
Kompetensi MB
Tautan dokumen:
https://drive.google.com/file/d/1-
5UzkXJXQjZJ5UNMmeBIoJfD1RQF1Sza/view?usp
=sharing
S
B
BS
H
SA
B
9. BERIMAN, BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHAESA, DAN
BERAKHLAK MULIA
Akhlak
Pribadi
Akhlak kepada
manusia
1 Akhlak
Beragama
2
3
4 Akhlak kepada
alam
5 Akhlak bernegara
13. BERNALAR
KRITIS
Memperoleh dan memproses informasi
dan gagasan
Menganalisis dan mengevaluasi
penalaran
Merefleksi pemikiran dan proses
berpikir
Mengambil
keputusan
1
2
3
4
17. KARAKTERISTIK PROJEK PENGUATAN PROFIL
PELAJAR PANCASILA
• Pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap
permasalahan di lingkungan sekitarnya.
• Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project-based learning).
• Peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang
fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan
lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar
Pancasila.
• Projek didesain agar peserta didik dapat melakukan investigasi, memecahkan
masalah, dan mengambil keputusan.
• Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan untuk
Pagelaran Seni
Penelitia
n
Kewirausaha
an
Pementasan
Drama
18. KESIMPULAN PROJEK PENGUATAN PROFIL
PELAJAR PANCASILA
1
Bersifat lintas disiplin (Tidak terikat pada satu mata
pelajaran).
2
Merupakan model pembelajaran yang melibatkan murid dalam
proses mengamati dan memikirkan solusi terhadap pemasalahan
di lingkungan sekitarnya
3
Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project
based learning).
4
Memiliki perbedaan dengan pembelajaran berbasis projek di
program intrakulikuler dalam hal fleksibilitas struktur
pembelajaran.
5
Bertujuan menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar
Pancasila (bukan untuk mencapai CP Bidang Studi).
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25. 3. MERANCANG DIMENSI, TEMA, DAN ALOKASI
WAKTU PROJEK
Pemilihan Dimensi
• Timfasilitator dan kepala satuanpendidikan menentukandimensiprofil pelajar Pancasila
yang akan menjadi focusuntukdikembangkan pada tahunajaran berjalan.
• Pemilihandimensidapat merujukpada visi misisatuanpendidikan atau program yang akan
dijalankan di tahunajaran tersebut.
• Disarankan untukmemilih2-3 dimensiyang paling relevan untukmenjadi fokusyangsasaran
projek pada satutahun ajaran.
• Sebaiknya jumlahdimensiprofil pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam suatuprojek
tidak terlalu banyak agar tujuan pencapaian projek jelas dan terarah.
• Penentuandimensisasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuanelemendan sub-elemen
yang sesuaidengan kondisi dan kebutuhanpeserta didik di tahap pengembangan modul
projek.
• Apabila pimpinan satuanpendidikan sudahberpengalaman menjalankan kegiatan berbasis
projek, jumlahdimensiyang dipilih dapat ditambah sesuaidengan kesiapan tingkat satuan
pendidikan.
26. PEMETAAN DIMENSI, TEMA DAN ALOKASI
WAKTU
Projek Profil 1 ProjekProfil 2 Projek Profil 3
Dimensi Bertakwa kepada
Tuhan YME dan
berakhlak mulia,
Gotong royong dan
Mandiri
Berkebinekaan
Global, Bergotong-
Royong, Bernalar
Kritis
Bergotong-
Royong
Bernalar Kritis
Tema Bangunlah
Jiwa dan
Raganya
Kewirausahaan Kearifan Lokal
Alokasi Waktu 140 JP 182 JP 164 JP
29. CONTOH
TEMA
No Tema Contoh Muatan Lokal
1 Gaya Hidup Berkelanjutan Jakarta: situasi banjir
Kalimantan: hutan sebagai paru-paru dunia
2 Kearifan lokal Jawa Barat: sistem masyarakat di Kampung Naga
Papua: sistem masyarakat di Lembah Baliem
3 Bhinneka Tunggal Ika Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di
lingkungan sekitar dan mengeksplorasi pemecahannya
4 Bangunlah Jiwa dan
Raganya
Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang
marak di kalangan remaja lokal.
5 Suara Demokrasi Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat
adat tertentu untuk memilih kepala desa
6 Berekayasa dan
Berteknologi untuk
Membanguan NKRI
Membuat desain inovatif sederhana yang
menerapkan teknologi yang dapat menjawab
permasalahan yang ada di sekitar satuan
pendidikan.
7 Kewirausahaan Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya
30. PRINSIP PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
• PD subjek
dalam
pembelajara
n
• Eksplora
si
• Keseharia
n
• Utuh
dan
menyeluru
h
Holisti
k
Kontekstu
al
Berpus
at
pada
PD
Eksplora
tif
31. PENENTUAN TEMA
PROJEK
Tahap Awal Tahap
Berkembang
Tahap Lanjutan
Tema Pilihan 3 tema/tahun 3 tema/tahun 3 tema/tahun
Pemberian Opsi Sekolah menelaah Sekolah menelaah Setiap kelas
Tema isu yang sama
untuk
isu yang sama
untuk
menelaah isu yang
semua kelas. setiap 1‒2 kelas. berbeda sesuai
pilihan peserta
didik.
Penentuan Topik Sekolah yang Sekolah Peserta didik
menentukan tema mempersiapkan mendiskusikan
dan topik projek. beberapa tema
dan
tema dan topik
topik projek untuk projek dengan
33. • Gaya Hidup Berkelanjutan (HariBumi)
• Bhinneka Tunggal Ika (Hari Kemerdekaan)
Satuan Pendidikan,
Pendidik, dan Peserta Didik
Temadapat dilakukan secara
berulang di setiap tahun ajaran
PEMILIHAN TEMA PROJEK
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 35
Isu minimnya
partisipasi
publik untuk
tema
Suara
Demokrasi
34. MENENTUKAN ALOKASI
WAKTU
No Tingkat Pendidikan Alokasi Jam Projek
Profil Per
Tahun
1 SD/MI Kelas I – V 252
2 SD/MI Kelas VI 224
3 SMP/MTs Kelas VII – VIII 360
4 SMP/MTs Kelas IX 320
5 SMA/MA Kelas X 486
6 SMA/MA Kelas XI 216
7 SMA/MA Kelas XII 192
38. STRATEGI PENENTUAN TOPIK
PERTANYAAN P
E
M
A
N
T
I
K
Tema Projek
profil
Topik Pertanyaan Pemantik
Perubahan iklim Pengolahan sampah Apakah kamu tahu, setiap sampah yang
kita
produksi sehari-hari berakhir di mana?
Kearifan lokal Pelestarian kearifan
lokal
Menurutmu, apakah kearifan lokal
daerah masih perlu dipertahankan di
tengah perkembangan dunia yang
sudah semakin maju dan modern?
Rekayasa
dan
Teknologi
Energi alternatif Bagaimana memanfaatkan potensi
tenaga angin yang tinggi di
lingkungan kita untuk membuat
sumber energi alternatif yang ramah
lingkungan?
39. STRATEGI PENENTUAN TOPIK
PERMASALAHAN A
U
T
E
N
T
I
K
Tema Permasalahan
Gaya Hidup
Berkelanjuta
n
Kebakaran hutan, polusi kendaraan
(Tergantung muatan lokal)
Kearifan Lokal Dampak negatif modernisasi
Bhinneka Tunggal Ika Radikalisme, toleransi antar umat beragama
Bangunlah Jiwa
dan Raganya
Perundungan, kesehatan mental di
tengah pandemi
40. Mengadaptasi Modul yang
Sudah Ada
Mengadaptasi modul yang
sudah tersedia dapat
dilakukan untuk mengawali
persiapan projek
penguatan Profil Pelajar
Pancasila pada
kesempatan pertama
pelaksanaannya di
sekolah.
Membuat Modul secara
Mandiri
Setelah terampil
mengadaptasi modul projek,
harapannya sekolah dapat
membuat rancangan
modulnya secara mandiri
sebagai hasil kolaborasi tim
pengembang projek di
sekolah.
Mengembangka
n
Modul Projek
MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
42. TAHAPAN PENGEMBANGAN MODUL
PROJEK
Menggunakan modul
projek profil yang
sudah
tersedia:
Melakukan
ADAPTASI modul
dengan
kondisi
sekolah.
Menggunakan modul
projek profil yang
sudah
tersedia
:
Melakukan
MODIFIKASI
di beberapa bagian
modul, baik dari
topik, tujuan,
aktivitas, maupun
asesmennya
Merancang modul
projek
profil secara
MANDIRI:
Melakukan
penyusunan modul
projek profil dari
tahap pemilihan
tema dan tujuan
hingga
pengembangan
aktivitas dan
asesmen secara
mandiri.
Tahap
Awal
Tahap
Berkembang
Tahap
Lanjutan
43. MENGADAFTASI MODUL
PROJEK
Identifikasi Modifikasi Selaraskan
1. Pilih modul yang
sudah tersedia
sesuai dengan fase
perkembangan
peserta didik
2. Pelajari dan
diskusikan modul
pilihan Bersama tim
fasilitator projek
profil
3. Identifikasi
kesesuaian modul
projek profil dengan
kondisi sekolah
1. Tentukan bagian-
bagian dari konten
modul yang perlu
disesuaikan dengan
kondisi dan
kebutuhan
sekolah/peserta didik
(Penyesuaian bisa
mencakup topik,
tujuan, aktivitas, dan
asesmen)
2. Tuliskan rencana
penyesuaian yang
akan dilakukan
1. Periksa kembali
kesesuaian tujuan,
aktivitas, dan
asesmen modul
2. Selaraskan kesinam-
bungan antara isu
atau tema yang
dibahas, sub elemen
(tujuan projek profil),
serta kondisi dan
kebutuhan
sekolah/peserta didik
44. Komponen Modul/Rencana
Projek
Jenjang Informasi umum Komponen inti Lampiran
Dasar,
Menengah
, Diksus, &
Kejuruan
● Identitas penulis
modul
● Saranadan
prasarana
● Target peserta didik
● Relevansi tema dan
topik projek untuk
sekolah
● Deskripsi singkat projek
● Dimensi dan sub elemen
dari Profil Pelajar Pancasila
yang berkaitan
● Tujuan spesifik untuk fase
tersebut
● Alur kegiatan projeksecara
umum
● Asesmen
● Pertanyaan pemantik
● Pengayaan dan remedial
● Refleksi peserta didikdan
pendidik
● Lembarkerja
peserta didik
● Bahanbacaan
pendidik dan
peserta didik
● Glossarium
● Daftar pustaka
MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
46. Contoh Alur Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan
implikasinya
Aktivitas Modul Projek terhadap perubahan iklim
1.
Modul Projek Fase D Perkenalan:
Berkelanjutan dan Masalah
Sampah
2. 3. 4. 5.
Eksplorasi Isu Refleksi awal Kunjungan ke TPA/ Diskusi Kritis
Komunitas Peduli Masalah Sampah
Sampah
Total waktu: 57 JP Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
Dimensi Profil Pelajar Pancasila: 6.
Tuhan Yang Maha Esa Pengorganisasian,
● Gotong royong dan Penyajian Data
● Bernalar kritis
7. 8. 9.
Trash Talk: Pengorganisasian Asesmen Formatif
Sampah
di
Sekolahk
u
Data Secara Mandiri Presentasi: Sampah
di Sekolahku
Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
Sub-elemen yang disasar 10.
● Memahami Keterhubungan
Eksplorasi program
Sekitar yang ada
11. 12. 13. 14.
Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Asesmen Formatif
Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Simulasi Pameran
Peranku dan Menentukan Membuat Poster Poster Aksi Nyata
Solusiku Karakteristik Poster
yang Baik
Sayangi Sekolahku
● Kerja sama
Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta
●
Koordinasi Sosial
menyusun langkah strategis
● Mengajukan pertanyaan
● Mengidentifikasi, 15.
mengklarifikasi, dan mengolah Asesmen Sumatif
informasi dan gagasan Pameran Poster
16. 17.
Asesmen Sumatif Mari Beraksi Sambil
Evaluasi Solusi
Yang
Refleksi
49. CONTOH ALUR
PROJEK
Komponen Uraian/Deskripsi Keterangan
A. Profil • Tema dan topik atau judul modul
• Fase atau jenjang sasaran
• Durasi kegiatan
B. Tujuan • Pemetaan dimensi, elemen, sub elemen Profil Pelajar Pancasila
yang
menjadi tujuan projek profil.
• Rubrik pencapaian berisi rumusan kompetensi yang sesuai
dengan
• fase peserta didik
C. Aktivitas • Alur aktivitas projek profil secara umum
• Penjelasan detail tahapan kegiatan dan asesmennya
1. Pengenalan Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap tema
yang
sedang dipelajari
2. Kontekstualisasi Menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan
topik
pembahasan
3. Aksi Merumuskan peran yang dapat dilakukan melalui aksi nyata.
4. Refleksi Menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan
50. Asesmen Projek
Hal-hal yang perlu diketahui mengenai asesmen projek penguatan Profil
Pelajar Pancasila
1. Memiliki variasi bentuk asesmen (formatif dan sumatif) serta
instrumen asesmen (lembar ceklis, rubrik, catatan pengamatan,
tes, dan sebagainya).
2. Penekanan pada asesmen performa/kinerja.
3. Asesmen akhir berupa rubrik dengan 4 kriteria: Mulai Berkembang,
Sedang Berkembang, Berkembang Sesuai Harapan, Sangat
Berkembang
4. Rumusan kompetensi yang menjadi tujuan ditempatkan dalam kriteria
“Berkembang Sesuai Harapan”.
5. Perlu diperhatikan keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen
projek.
6. Pada jenjang PAUD, pelaporan hasil belajar tidak terpisah dengan rapor
MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
51. CONTOH
TEMA
No Tema Pengembangan Topik
1 Gaya Hidup
Berkelanjutan
Mendesain sistem pengelolaan sampah untuk mengatasi
permasalahan
banjir di lingkungan sekitar satuan pendidikan.
2 Kearifan lokal Gelaran seni yang memadukan elemen teknologi dan tradisi.
3 Bhinneka Tunggal Ika Merencanakan dan melaksanakan bakti sosial di lingkungan sekitar
satuan pendidikan, merespon isu kemanusiaan yang terjadi di
masyarakat terdekat.
4 Bangunlah Jiwa
dan Raganya
Koordinasi kegiatan OSIS antar satuan pendidikan dalam bentuk
kepanitiaan untuk kampanye dan aksi untuk menjaga Kesehatan
fisik dan mental remaja di lingkungan satuan pendidikan.
5 Suara Demokrasi Merancang alur pemilihan pengurus OSIS satuan pendidikan,
membuat rencana kerja tahunan yang bisa melibatkan peserta didik
dari berbagai jenjang, merencanakan program pengayaan untuk
para pendidik dan kaderisasinya, dengan bantuan dewan
penasehat OSIS satuan pendidikan.
6 Rekayasa dan Teknologi Merancang projek kebun organik yang berkelanjutan dilengkapi
dengan alur kewirausahaannya.
58. 14
Tujuan: mengidentifikasi hal yang menjadi permasalahan bersama dengan mengidentifikasi
perundungan dunia maya
Persiapan
1. Guru menyiapkan lembar kerja K-W-L chart.
2. Guru menyiapkan booklet ‘Stop Perundungan’ yang dikeluarkan oleh Kemdikbud pada tahun
2019.
Pelaksanaan
1. Topik ‘Perundungan Dunia Maya’ ditulis oleh guru pada papan tulis. Guru bertanya kepada murid
apa yang mereka ketahui tentang topik tersebut.
2. Murid mengisi K-W-L chart (kolom pertama dan kedua).
3. Murid membaca sebuah artikel tentang perundungan yang terjadi di Indonesia (lihat halaman
berikutnya).
4. Murid dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 3-4 orang untuk membahas K-W-L Chart dan
membahas pertanyaan guru:
▹ Apa yang terjadi?
▹ Mengapa hal itu dapat terjadi?
▹ Apa definisi perundungan menurut kata-katamu sendiri?
5. Di dalam kelompok, murid secara bergantian menyampaikan apa yang mereka tulis dalam K-W-L
chart dan menjawab pertanyaan guru. Kemudian, setiap kelompok akan membagikan hasil
diskusinya.
6. Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini dari presentasi yang dilakukan oleh masing-masing
kelompok.
Tugas: tugas kelompok (formatif)
1Perkenalan:
Kenali
Perundungan
Dunia Maya
Durasi: 2 jp
Bahan:artikel
Peran guru:
narasumber,
fasilitator
Dimensi Profil Pelajar
Pancasila: Bertakwa
Kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia
59. Contoh artikel
Peneliti: Perundungan di Dunia Maya Lebih Pengaruhi Remaja
Rabu 15 May 201916:14 WIB,
diakses dari https://www.republika.co.id/berita/prjgc0414/peneliti-perundungan-di-dunia-maya-lebih-pengaruhi-remaja
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Agustina Situmorang
mengatakan, perundungan di dunia maya lebih memengaruhi remaja dibandingkan perundungan biasa. Hal itu dikarenakan perundungan
dunia maya (cyber bullying)dapat terjadi kapan saja dan di mana saja sepanjang pelaku atau korban memiliki akses terhadap internet.
"Berbeda dengan perundungan biasa, yang terjadi hanya di waktu dan tempat tertentu, misalnya di sekolah. Setelah anak pulang dari sekolah
maka perundungan tidak terjadi lagi," kata Agustina.
Perundungan dunia maya, menurut Agustina, juga menyebar lebih cepat, luas, dan masif di kalangan teman sebaya korban atau pelaku.
Sering kali, pelaku menggunakan nama samaran saat melakukan perundungan sehingga sulit dilacak dan diintervensi oleh orang dewasa.
Agustina mengatakan, usia remaja merupakan usia rentan karena mereka memasuki masa transisi dari anak menuju dewasa. Pada masa ini
terjadi terlalu banyak perubahan di diri remaja.
"Mereka mengalami pubertas kemudian secara psikologis dan sosial juga mengalami perubahan sehingga memberi dampak tidak nyaman
dan kebingungan di dalam diri mereka," kata dia.
Karena ingin dianggap dewasa, menurut Agustina, remaja cenderung menjauh dari pengaruh orang tua dan lebih dekat dengan teman
sebaya yang lebih mereka percayai. Padahal, remaja yang tidak memiliki hubungan emosional yang baik dengan orang tua akan lebih sering
menjadikorban atau pelaku perundungan.
Agustina mencermati, pengaruh globalisasi melalui kemajuan teknologi ternyata membuat komunikasi orang tua dan remaja menghadapi
tantangan yang lebih besar. Orang tua diharapkan dapat lebih aktif dalam berinteraksi dengan remaja dan berusaha untuk mendengar meski
pun ada kalanya bertentangan dengan pandangan orang tua.
60. K- W -LChart
• Pada kolom pertama, tuliskan apa yang kamu tahu tentang topik.
• Pada kolom kedua, tuliskan tentang apa yang kamu ingin tahu tentang topik.
• Pada kolom ketiga, tuliskan apa yang telah kamu pelajari dari topik ini
What I Know
(Apa yang saya tahu?)
What I Want to Know
(Apa yang saya ingin tahu?)
What I Learned (Apa
yang saya sudah
pelajari?)
61.
62. 25
Tujuan: menganalisis masalah mengenai perundungan yang terjadi di sekolah
Persiapan
1. Guru mempersiapkan bahan ajar yang dapat diakses melalui tautan Perundungan-siber (Cyberbullying)
serta Masalah Emosi dan Perilaku pada Pelajar Usia 12-15Tahun di Jakarta Pusat |Tjongjono |Sari Pediatri atau
booklet dari Kemdikbud,go.idmengenai ‘StopPerundungan’.
2. Guru menyediakan format mind map atau peta konsep.
Pelaksanaan
1. Murid membaca informasi yang terdapat dalam bahan ajar mengenai:
a. bentuk-bentuk perundungan dunia maya
b. kapan terjadinya perundungan dunia maya
c. di mana terjadinya perundungan dunia maya
d. dampak perundungan
e. siapa yang melakukan
2. Murid mendapatkan pemahaman mendalam bahwa bentuk-bentuk perundungan dunia maya dapat
berupa memperolok di media sosial, pesan terror, menyebarkan kabar bohong, perang kata-kata dari
dunia maya, membuat akun palsu untuk merusak reputasi seseorang, mengucilkan seseorang dari
grup daring.
3. Murid bekerja dalam kelompok yang terdiri dari 3-4 orang untuk membuat peta konsep berdasar
pada teknik 5W-1H (Who, What, Where, Why, When,How).
4. Murid memberikan kesimpulan dengan cara bertukar peta konsep dan saling memberikan komentar.
Tugas
1. Tugas kelompok: (formatif) mengerjakan peta konsep dan memberikan komentar.
5
Kontekstualisasi:
Temukan
Perundungan di
Sekolah
Durasi: 2 jp
Bahan:artikel
Peran guru:
narasumber,
fasilitator
Dimensi Profil Pelajar
Pancasila: Gotong
royong
63. Mind Map (peta konsep)
Murid akan melengkapi peta konsep
Perundungan
Dunia Maya
Apa?
Definisi Jenis-jenis
Di mana?
Di mana
terjadi?
Alasan
melakukan?
Siapa?
Siapa yang
melakukan?
Di mana?
Di mana
terjadinya?
Bagaimana?
Bagaimana
cara
mencegahnya
?
Siapa yang
jadi korban?
Mengapa?
64. 38
Tujuan: memberikan alternatif solusi untuk menjembatani perbedaan dengan mengutamakan
kemanusiaan dengan merencanakan sebuah pementasan drama
Persiapan
1. Guru menyiapkan perangkat ajar dan administrasi tentang penjelasan pementasan drama (lihat
halaman berikutnya).
Pelaksanaan
1. Guru menjelaskan bahwa pementasan drama adalah sebuah kegiatan penilaian sumatif yang
dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari 12-15 orang (tergantung kapasitas di kelas,
sebaiknya jumlah murid per kelas dibagi menjadi dua kelompok).
2. Murid mendapat penjelasan mengenai prosedur, target per pertemuan, dan rubrik penilaian.
Kegiatan pertemuan 1:
3. Murid menentukan satu orang pemimpin di setiap kelompok sebagai jembatan komunikasi guru
dan anggota kelompok.
Tugas
1. Tugas kelompok: mengerjakan kegiatan pertemuan 1 untuk menghasilkan target pencapaian dan
mengisi lembar jurnal proses.
10Aksi:
Proses Persiapan
Pementasan
Drama
Durasi: 3 jp
(pertemuan 1)
Bahan: panduan
pementasan drama
Peran guru:
fasilitator
Dimensi Profil Pelajar
Pancasila: Gotong
royong, Bertakwa
Kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia
Pembagiankelompok (12-15 orang)
Mendapatkan penjelasan tentang prosedur, linimasa, dan rubrik penilaian
Menentukan tema dan gambaran cerita durasi 30 menit
Jika ada waktu ekstra, murid mulai menulis naskah drama
Target pencapaian:
Tema dan gambarancerita
65. Panduan
Apa ItuPementasanDrama?
Drama, dalam KBBI berarti komposisi syair atau prosa yang dapat
menggambarkan kehidupan dan watak pelaku melalui tingkah laku
atau dialog. Pementasan drama adalah gabungan antara seni sastra
dan seni pertunjukan. Drama ditulis dalam bentuk naskah atau teks
kemudian dijadikan sebuahpementasan.
Unsur-unsurdrama:
✔ Dialog
✔ Tokoh
✔ Setting (suasana, keadaan, tempat, ruang, dan waktu dalam
drama)
Kuncisuksespementasandrama:
✔ Persiapan yang matang
✔ Konsisten dalam berlatih
✔ Kerja sama yang solid
Pementasan Drama
66. Alternatif kegiatan:talentshow
Differentiated instruction menjadi alternatif untuk memaksimalkan proses belajar siswa berdasarkan
kesiapan belajar, minat, dan profil belajar dengan membedakan produk sumatif yangdihasilkan.
Murid memilih produk yang dihasilkan sesuai dengan minat mereka kemudian sebagaiperayaan di
akhir pertemuan, guru dapat menyediakan 4 sesi untuk menampilkan talenta mereka.
Produk 1
Murid membuat hasil karya
2 atau 3 dimensi, dalam
bentuk lukisan atau
diorama dari barang bekas
sebagai hasil refleksi murid
akan isu perundungan
dunia maya.
Produk 3
Murid membuat vlog atau
podcast dengan
mewawancari seorang
narasumber terkait tema dan
memberikan pesan
pencegahan dunia maya
kepada audiensi.
Produk 2
Murid menulis lirik lagu dan
menciptakan notasi musik
yang bertema ‘Cegah
Perundungan Dunia Maya’.
Musik dapat disajikan dalam
bentuk video (mungkin
dengan video klip) kemudian
diunggah di media sosial.
67. Produk 5
Murid membuat sebuah
jurnal pribadi atau
autobiografi yang
merupakan refleksi dari
tema ‘Cegah Dunia Maya’
dan melakukan meditasi
atau rekoleksi secara rutin
untuk meningkatkan
keseimbangan secara fisik,
mental, dan spiritual.
Produk 4
Murid membuat infografik
bertema ‘Cegah
Perundungan Dunia Maya’
yang berisi informasi
definisi, sebab-akibat, jenis
perundungan, alternatif
solusi, grafik visualisasi
akan data hasil pencarian
tentang kasus
perundungan terkini yang
sedang terjadi.
Produk 6
Murid menulis antologi
(kumpulan puisi) reflektif
atau membuat cerita pendek
sekitar 1500-2000 kata
dengan tema ‘Cegah
Perundungan’ kemudian
membacakan cerita tersebut
kepada salah seorang teman
dan mendapatkan umpan
balik.
Alternatif kegiatan:talentshow
Catatan: guru dapat menambahkan produk lain dan dapat menyesuaikan dengan karakteristik daerah
69. Contoh susunan acara pementasan
Waktu Acara PIC Perlengkapan
08.00 – 08.30 MC membuka acara
Kata sambutan dari Kepala Sekolah
MC menjelaskan tujuandiadakannya
pementasan drama dan tujuan donasi
MC Sound System
08.30 – 10.00 Sesi 1 pementasan drama:
kelompok A (08.30 –
09.00)
Jeda (09.00 –
09.30)
kelompok B (09.30 –
10.00)
MC dan PIC
masing-
masing
kelompok
Sound System
Setting drama
dll
10.30 – 12.00 Sesi 2 pementasan drama:
kelompok C (10.30 –
11.00)
Jeda (11.00 –
11.30)
kelompok D (11.30 –
12.00)
MC dan PIC
masing-
masing
kelompok
Sound System
Setting drama
dll
12.00 – 13.00 Istirahat makan siang
Pementasan Drama
70. Contoh susunan acara pementasan
Waktu Acara PIC Perlengkapan
13.00 –
14.30 Sesi 3 pementasan drama:
kelompok E (13.00 –
13.30)
Jeda (13.30 –
14.00)
kelompok F (14.00 –
14.30)
MC dan PIC
masing-
masing
kelompok
Sound System
Setting drama
dll
15.00 –
16.30 Sesi 4 pementasan drama:
kelompok G (15.00 –
15.30)
Jeda (15.30 –
16.00)
kelompok H (16.00 –
16.30)
MC dan PIC
masing-
masing
kelompok
Sound System
Setting drama
dll
16.30 MC menutup acara
MC meminta salah satu perwakilan
untuk berdoa penutup
MC Sound System
Pementasan Drama