Proses spermatogenesis terjadi di testis dan melibatkan perkembangan sel spermatogonium menjadi spermatozoa melalui beberapa tahap. Proses ini dipengaruhi oleh hormon hipofisis dan testosteron serta memerlukan waktu sekitar 74 hari. Kelainan spermatogenesis dapat mencakup azoospermia, oligozoospermia, dan astenozoospermia.
2. Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut
spermatogenesis. Hampir semua spesies hewan tingkat tinggi terutama
mamalia mempunyai proses spermatogenesis yang hampir sama, dalam
pembahasan ini akan di jelaskan mengenai proses spermatogenesis pada
manusia.
1.) Tempat spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di testis. Didalam testis terdapat tublus
seminiferus. Dinding tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitel dan
jaringan ikat, pada jaringan epithelium terdapat sel – sel spermatogonia dan
sel sertoli yang berfungsi member nutrisi pada spermatozoa. Selain itu pada
tubulus seminiferus terdapat pula sel leydig yang mengsekresikan hormone
testosterone yang berperan pada proses spermatogenesis.
3.
4. 2.) Proses Spermatogenesis
Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon perangsang folikel
(Folicle Stimulating Hormone/FSH) dan hormon lutein
(Luteinizing Hormone/LH). LH merangsang sel Leydig untuk
menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas,
androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin
sekunder. FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP
(Androgen Binding Protein) yang akan memacu
spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis.
Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut
spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan
membutuhkan waktu selama 2 hari.
5. Spermatogonium berkembang menjadi sel spermatosit primer. Sel
spermatosit primer bermiosis menghasilkan spermatosit sekunder,
spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan spermatid,
spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoa masak. Bila
spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen
Binding Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel sertoli akan
menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada
hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH
6. Pada manusia proses spermatogenesis berlangsung setiap hari.
Siklus spermatogenesis berlangsung rata – rata 74 hari. Artinya ,
perkembangan sel spermatogonia menjadi spermatozoa matang
memerlukan waktu rata – rata 74 hari. Pada pria dewasa normal, proses
spermatogenesis terus berlangsung sepanjang hidup, walaupun kualitas
dan kauntitasnya makin menurun dengan bertambahnya usia.
7.
8. MEKANISME SPERMATOGENESIS
otak menerima rangsangan dari sinyal yang dikirim melalui korda spinalis
penis Arteri membawa darah korpus kavernosus dan
korpus spongiosum memberikan respon, yaitu berdilatasi (melebar)
menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah erektil daerah erektil
terisi darah dan melebar otot-otot di sekitar vena yang dalam keadaan
normal mengalirkan darah dari penis, akan memperlambat aliran darahnya
Tekanan darah yang meningkat di dalam penis menyebabkan panjang dan
diameter penis bertambah Ejakulasi mencapai klimaks, yaitu ketika
gesekan pada glans penis dan rangsangan mengirimkan sinyal otak
dan korda spinalis,saraf merangsang kontraksi otot ,saluran epididimis dan
vas deferens, vesikula seminalis dan prostat Kontraksi ini mendorong
semen uretra. kontraksi otot di sekeliling uretra mendorong semen
keluar dari penis Leher kandung kemih juga berkonstraksi semen
tidak mengalir kembali ke dalam kandung kemih Setelah terjadi ejakulasi
(atau setelah rangsangan berhenti) arteri mengencang dan vena
mengendur aliran darah yang masuk ke arteri berkurang dan aliran
darah yang keluar dari vena bertambah penis menjadi lunak.
9. Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama
dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula
seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper.
Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut
dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktu ejakulasi,
seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 - 400 juta sel
spermatozoa.
10. 3.) Bagian – Bagian Sperma
1. Kepala (caput), tidak hanya mengandung inti (nukleus)
dengan kromosom dan bahan genetiknya, tetapi juga
ditutup oleh akrosom yang mengandung enzim
hialuronidase yang mempermudah fertilisasi ovum.
2. Leher (servix), menghubungkan kepala dengan badan.
3. Badan (corpus), bertanggungjawab untuk memproduksi
tenaga yang dibutuhkan untuk motilitas.
4. Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa
masak ke dalam vas defern dan ductus ejakulotorius.
11. KELAINAN-KELAINAN
•Azoospermia
Kelainan yang terjadi karena tidak adanya sperma dalam cairan yang
dikeluarkan saat ejakulasi
•Aspermia
Kelainan yang terjadi karena tidak mengeluarkan cairan sperma sama sekali
Kelainan ini bisa terjadi akibat faktor genetik yang sulit
dicegah. Atau, akibat faktor organik karena memiliki kelainan
penis
•Oligozoospermia
disebabkan jumlah sperma yang dikeluarkan tidak memenuhi standar
•Astenozoospermia
kelainan yang menunjukkan sperma tidak bisa bergerak dengan baik
12. •Chlamydia
PMS yang paling umum yang dapat menyebabkan sterilitas. Klamidia bisa
menyebabkan penyakit radang panggul yang dapat menyebabkan kemandulan.
Infeksi ini sering tidak menunjukkan gejala yang jelas.
•Gonorrhea
Salah satu PMS yang paling umum dan dapat disembuhkan. Gonorrhea dapat
menyebabkan infeksi pada lapisan dalam ureter(saluran kencing), leher rahim,
rectum, tenggorokan dan bagian putih mata. Gonorrhea juga sering disebut
kencing nanah. Dapat ditularkan melalui hubungan seksual, anal ataupun oral.
•Genital Human Papiloma Virus
Sering menimbulkan kutil pada alat kelamin. Beberapa tipe menunjukkan
kemungkinan mengarah terhadap terjadinya keganasan seperti kanker serviks,
penis ataupun anus. Pap Smear adalah salah satu tes yang direkomendasikan
untuk memeriksa/mendeteksi dini kemungkinan terjadinya kanker serviks pada
wanita.
13. •Herpes
Infeksi yang sangat nyeri dan membuat kulit melepuh yang disebabkan oleh
virus.. Otot disekitar daerah yang terjangkit juga akan terasa sakit. Kita
dapat membawa virus tersebut tanpa gejala dan tetap berpotensi
menularkan virus ini. Herpes dapat dirawat tapi sulit disembuhkan total.
•Syphilis
Penyakit ini sangat berbahaya dan fatal. Ditandai dengan kelainan kulit yang
tidak nyeri. Sifilis dapat menyerang seluruh organ tubuh termasuk sistem
peredaran darah. Sifilis juga dapat ditularkan ibu kepada bayi yang
dikandungnya. Penularan dapat melalui kontak dengan penderita. Sifilis
dapat menimbulkan komplikasi pada jantung, otak, dan korda spinal.
Penyakit ini sering disebut dengan raja singa.
•HIV/AIDS
Penyakit ini ditandai dengan terjadinya penurunan sistem kekebalan tubuh
dan timbulnya penyakit penyerta akibat mikroorganisme yang sebenarnya
flora normal pada tubuh. Penyakit ini hingga saat ini belum dapat
disembuhkan.
•Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh
gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron.
Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-
tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
14. •Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari
rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat
ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk
merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.
•Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan
sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis
adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
•Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri,
seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
•Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria.
Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
•Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika
terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.