SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
SISTEM REPRODUKSI
PADA MANUSIA
Dr. Irdalisa, S.SI., M.Pd.
Reproduksi
Setiap mahluk hidup selalu bereproduksi,
MENGAPA ?
Reproduksi
Mahluk hidup bereproduksi bertujuan
mempertahankan keberadaan jenisnya.
Demikian juga manusia
Proses reprodusi diatur oleh sistem reproduksi.
Manusia memiliki dua jenis kelamin, yaitu laki-
laki dan perempuan.
Keduanya memiliki sitem reproduksi yang
berlainan dan saling membutuhkan
Sistem Reproduksi Pria
 Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ
reproduktif, spermatogenesis dan hormon-
hormon pada pria.
 Organ reproduktif pada pria dibagi menjadi
dua bagian yaitu
a. Organ-organ Reproduktif Internal
b. Organ-organ Reproduktif external
a. Organ-organ Reproduktif
Internal
Laki-laki
- Sepasang testis
- Duktus Saluran-
saluran
reproduksi
- Kelenjar-kelenjar
aksesoris
1. Testis: kelenjar kelamin
penghasil sperma dan
hormon testosteron
Testis menghasilkan jutaan
sperma setiap hari mulai
dari masa pubertas sampai
meninggal dunia. Jika tidak
dikeluarkan, sel-sel sperma
akan mati dan diserap
kembali oleh tubuh
Saluran reproduksi
Saluran kelamin
- Vasa eferentia: menampung
sperma
- Epididimis: mengabsorpsi
sperma hingga kental dan
menyimpan sperma sementara
(3 minggu)
- Vasdeferens: saluran
penghubung epididimis dengan
uretra pada penis. Dibagian
ujungnya terdapat saluran
ejakulasi
- Saluran ejakulasi merupakan
saluran pendek yang
menghubungkan vas deferens
dengan uretra. Fungsi saluran
ejakulasi untuk mengeluarkan
sperma menuju uretra
- Uretra merupakan saluran untuk
mengeluarkan sperma dan urine
Kelenjar Aksesoris
Vesika seminalis:
Merupakan kantong semen
(mani) yang dindingnya
menghasilkan
cairanlendir yang
mengandung fruktosa,
asam askorbat dan asam
amino sebagai makanan
dan pelindung sperma
sebelum membuahi
ovum
Semen (mani) adalah cairan
yang terdiri dari sperma
dan cairan yang
dihasilkan oleh beberapa
kelenjar
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
- Kelenjar prostat:
Menghasilkan cairan
basa berwarna putih
susu.
Cairan ini berfungsi
untuk menetralkan
sifat asam pada
saluran vasa
eferentia dan cairan
pada vagina
sehingga sperma
dapat bergerak
dengan aktif
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
- Kelenjar cowperi
(bulbouretralis):
Penghasil cairan
pelicin
b. Organ-organ Reproduktif
Eksternal
1. Penis:
Merupakan alat kelamin luar yang
berfungsi untuk memasukan
sperma kedalam tubuh wanita.
2. Skortum
adalah suatu lipatan tubuh yang
mempertahankan suhu testis 20C
dibawah suhu didalam rongga
perut. Skrotum merupakan kantong
yang didalamnya berisi testis
Pembentukan Sel Kelamin (SPERMATOGENESIS)
 Pembentukan Sperma
(spermatogenesis)
Terjadi di dalam testis.
Spermatogonium bersifat diploid dan
selalu membelah diri secara metosis
sehingga berjumlah banyak.
Sebagian spermatogonium membesar
menjadi spermatosit primer.
Spermatosit primer terus membelah diri
secara meiosis membentuk
spermatosis sekunder.
Spermatosit sekunder membelah diri
kembali secara meiosis menjadi
spermatid.
Spermatid berdiferensiasi menjadi
sperma
Tiap-tiap sperma memiliki jumlah
kromosom setengah dari jumlah
kromosom spermatogonium
Alat-alat Reproduksi Manusia
 Perempuan
Alat reproduksi pada
wanita berupa:
- Sepasang ovarium
- Oviduk/tuba fallopii)
- Uterus
- Vagina
- Organ kelamin
bagian luar
Hormon pada Pria
 Testosteron
Pengeluaran testeron bertambah nyata pada pubertas dengan
pengembangan sifat sifat kelamin sekunder yaitu tumbuhnya jenggot, suara
lebih berat dan pembesaran genetalia
 LH (Luteinizing Hormone)
berfungsi menstimulasi sel-sel leydig untuk mensekresi testosteron
 FSH (Folicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresikan oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi
menstimulasi sel sel sertoli
 Proses spermatogenesis dapat dilihat di konten Youtube
https://youtu.be/6fBa8UqEano
Sistem Reproduksi Wanita
Organ reproduktif pada wanita
terdiri organ-organ reproduktif
internal dan eksternal.
a. Organ-organ Reproduktif
Internal
 Ovarium (indung telur):
Merupakan kelenjar kelamin yang
memproduksi ovum (sel telur)
dan mensekresi hormon
estrogen dan progesteron
Alat-alat Reproduksi Perempuan
 Saluran reproduksi
1. Oviduk/tuba Fallopii (saluran telur):
Berfungsi menyalurkan sel telur ke
uterus (rahim) dengan gerakan
peristaltik dan dibantu oleh gerakan
silia pada dindingnya.
2. Uterus
adalah organ yang tebal dan berotot
yang dapat mengembang selama masa
kehamilan
3. Vagina
Vagina adalah tabung yang dilapisi membran
dari jenis epitelium yang dialiri banyak
pembuluh darah dan serabut saraf
Vagina merupakan saluran akhir dari
saluran reproduksi bagian dalam wanita.
Alat-alat Reproduksi Perempuan
b. Organ-organ Reproduktif
Eksternal
- klitoris/klentit: struktur
yang sama dengan penis
- Vulva: terdiri atas labium
mayor (bibir besar) dan
labium minor (bibir kecil)
- Lubang saluran kencing
- Lubang vagina: bagian
terluar vagina
- Fundus: bagian lipat paha
Pembentukan Sel Kelamin
(OOGENESIS)
 Pembentukan Ovum (oogenesis)
Terjadi di dalam ovarium.
Oogonium bersifat diploid.
Oogonium membelah diri secara mitosis
sehingga berjumlah banyak.
Oogonium berkembang menjadi oosit
primer.
Oosit primer membelah diri secara
meiosis menjadi oosit sekunder dan
badan kutub pertama
Oosit sekunder mengandung kuning
telur dan sitoplasma, badan kutub
pertama merupakan inti sel yang
kemudian membelah diri menjadi
dua
Oosit sekunder membelah diri secara
meiosis menjadi otid dan badan
kutub ke dua
Otid berkembang menjadi ovum yang
haploid
Setiap oosit primer menghasilkan satu
ovum.
Proses oogenesis dapat dilihat di Youtube
https://youtu.be/63hFfJOJg9w
Hormon Pada Wanita
 Estrogen
 Progesteron
 LH (Luteinizing Hormone)
 FSH (Folicle Stimulating Hormone)
 Prolaktin
ovulasi
Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium.
Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini,
didnding rahim menjadi tebal seperti spon penuh dengan
pembuluh darah yang siap menerima zigot
Fertilisasi/Proses Pembuahan
Fertilisasi/Proses Pembuahan
Fertilisasi adalh proses peleburan antara satu sel sperma dengan
satu sel telur (ovum) yang sudah matang
Fertilisasi/Proses Pembuahan
Sel telur yang telah dibuahi berubah menjadi zigot dan
menempel pada dinding rahim
Menstruasi
Bila ovum tidak dibuahi, dinding rahim yang
telah menebal dan penuh dengan pembuluh
darah, akan rusak dan luruh/runtuh.
Bersama-sama dengan ovum, jaringan
tersebut dikeluarkan melalui vagina dalam
proses menstruasi (haid)
https://www.youtube.com/watch?v=uQk8Oo
NgWI0&t=462s
https://www.youtube.com/watch?v=1oDsIENcV
SY
Siklus Reproduktif Perempuan
Perkembangan Embrionik
 Fertilisasi (konsepsi) terjadi ketika sperma menyatu dengan sel telur
(oosit sekunder) di dalam oviduk. Zigot yang dihasilkan akan
diimplantasikan pada dinding uterus dan mengalami pembelahan
secara mitosis berkali-kali
Pembentukan Zigot dan Peristiwa Pasca Fertilisasi Awal
Kehamilan
- Setelah zigot terbentuk, zigot
langsung membelah diri menjadi 2,
4, 8, 16 dan seterusnya
- Dalam waktu bersamaan dinding
rahim menebal penuh dengan
pembuluh darah siap menerima
zigot
- Zigot menempel pada dinding
rahim untuk berkembang
- Zigot berubah menjadi embrio
Tahapan Pembelahan Zigot Hasil
Fertilisasi Dalam Perjalanan Menuju
Endometrium Uterus Untuk Proses Implantasi.
https://youtu.be/kLRYK_Rm6vE
Kehamilan
- Terbentuk plasenta dan tali
pusat sebagai penghubung
antara embrio dengan ibunya.
- Embrio dikelilingi cairan
amnion untuk melindungi dari
bahaya benturan
- Usia 4 minggu, embrio mulai
membentuk mata, tangan dan
kaki
- Usia 6 minggu,embrio
berukuran 1,5 cm. Otak,
mata, telinga dan jantung
sudah berkembang. Tangan
dan kaki beserta jari-jarinya
mulai terbentuk
Kehamilan
- Usia 8 minggu,
embrio sudah
memiliki organ
lengkap. Embrio
berubah menjadi
janin (fetus)
- Setelah usia
kehamilan mencapai
kira-kira 9 bulan 10
hari, bayi siap
dilahirkan.
Kehamilan
Penyakit pada Sistem Reproduksi
Gonorhea (kencing nanah)
Penyebab: bakteri Neisseria gonorrhoeae,
ditularkan melalui hubungan seksual.
Akibat: radang pada organ reproduksi yang
menyebabkan kemandulan, mata, persendian
dan selaput otak pada bayi
Tanda dan gejala: terdapat nanah pada ujung
saluran kencing dan terasa panas (terbakar)
saat buang air kecil
Penyakit pada Sistem Reproduksi
Sifilis
Penyebab: bakteri Treponema pallidum
ditularkan melalui hubungan seksual
Akibat: kerusakan organ reproduksi. Pada
stadium lanjut, sifilis menyerang hati,
susunan syaraf dan otak
Penyakit pada Sistem Reproduksi
Herpes genital
Penyebab: virus herpes simpleksserotipe 2
ditularkan melalui hubungan seksual
Akibat: gangguan pada organ reproduksi, kulit
dan menyebabkan kanker rahim
Penyakit pada Sistem Reproduksi
Keputihan (fluor albus)
Penyebab: parasit seperti jamur Candida
albicans, protozoa Trichomonas vaginalis,
bakteri dan virus. Candida albicans menyukai
lingkungan yang mengandung gula dan
hangat, sering ditemukan pada wanita hamil
dan penderita diabetes melitus
Akibat: gangguan pada organ reproduksi wanita
Penyakit pada Sistem Reproduksi
Aids (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
Penyebab: virus HIV (Human
Immunodedeficiency Virus)
Akibat: hilangnya daya kekebalan tubuh
terhadap penyakit karena virus ini menyerang
sel-sel darah putih
Penyebaran: kontak cairan tubuh dengan
penderita AIDS. Orang yang terinfeksi virus
HIV akan menderita AIDS setelah 6 bulan
atau lebih tergantung daya tahan tubuh.
Tingkat Pertumbuhan Populasi
Tingkat pertumbuhan populasi dipengaruhi
oleh: natalitas, mortalitas, emigrasi dan
imigrasi.
P = (l – m) + (i – e)
P = Pertumbuhan populasi
l = laju kelahiran
m = laju kematian
i = jumlah imigrasi
e = jumlah emigrasi

More Related Content

Similar to SISTEM_REPRODUKSI.ppt

Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiayuanitak
 
Sistem reproduksi pada manusia 2
Sistem reproduksi pada manusia 2Sistem reproduksi pada manusia 2
Sistem reproduksi pada manusia 2haruna_06
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaNazrizza Alba
 
sistem_reproduksi_manusia_ppt.ppt
sistem_reproduksi_manusia_ppt.pptsistem_reproduksi_manusia_ppt.ppt
sistem_reproduksi_manusia_ppt.pptEmyPuji
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIASISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIARosdianasella
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaCi Naibaho
 
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPASistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPAMutiara Dwi Faiska
 
Reproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusiaReproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusiaRosdianasella
 
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptSISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptRidwanAriyadi1
 
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptSISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptDeviKristinaHutahaea
 
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptSISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptAvinEviliaWahyuningr
 
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptSISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptBella Tania
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiazaffiani
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSonia O
 
Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksinajmitahir
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaDzikri Fauzi
 
Biologi - Sistem Reproduksi Manusia
Biologi - Sistem Reproduksi ManusiaBiologi - Sistem Reproduksi Manusia
Biologi - Sistem Reproduksi ManusiaFransisca Rompas
 

Similar to SISTEM_REPRODUKSI.ppt (20)

Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
Sistem reproduksi pada manusia 2
Sistem reproduksi pada manusia 2Sistem reproduksi pada manusia 2
Sistem reproduksi pada manusia 2
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
sistem_reproduksi_manusia_ppt.ppt
sistem_reproduksi_manusia_ppt.pptsistem_reproduksi_manusia_ppt.ppt
sistem_reproduksi_manusia_ppt.ppt
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIASISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
 
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptx
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptxBab 10 Sistem Reproduksi.pptx
Bab 10 Sistem Reproduksi.pptx
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPASistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
 
Reproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusiaReproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusia
 
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptSISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
 
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptSISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
 
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptSISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
 
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptSISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
Sistem Seproduksi Manusia
Sistem Seproduksi ManusiaSistem Seproduksi Manusia
Sistem Seproduksi Manusia
 
Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksi
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
Biologi - Sistem Reproduksi Manusia
Biologi - Sistem Reproduksi ManusiaBiologi - Sistem Reproduksi Manusia
Biologi - Sistem Reproduksi Manusia
 

Recently uploaded

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 

Recently uploaded (20)

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 

SISTEM_REPRODUKSI.ppt

  • 1. SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA Dr. Irdalisa, S.SI., M.Pd.
  • 2. Reproduksi Setiap mahluk hidup selalu bereproduksi, MENGAPA ?
  • 3. Reproduksi Mahluk hidup bereproduksi bertujuan mempertahankan keberadaan jenisnya. Demikian juga manusia Proses reprodusi diatur oleh sistem reproduksi. Manusia memiliki dua jenis kelamin, yaitu laki- laki dan perempuan. Keduanya memiliki sitem reproduksi yang berlainan dan saling membutuhkan
  • 4. Sistem Reproduksi Pria  Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduktif, spermatogenesis dan hormon- hormon pada pria.  Organ reproduktif pada pria dibagi menjadi dua bagian yaitu a. Organ-organ Reproduktif Internal b. Organ-organ Reproduktif external
  • 5. a. Organ-organ Reproduktif Internal Laki-laki - Sepasang testis - Duktus Saluran- saluran reproduksi - Kelenjar-kelenjar aksesoris
  • 6. 1. Testis: kelenjar kelamin penghasil sperma dan hormon testosteron Testis menghasilkan jutaan sperma setiap hari mulai dari masa pubertas sampai meninggal dunia. Jika tidak dikeluarkan, sel-sel sperma akan mati dan diserap kembali oleh tubuh
  • 7. Saluran reproduksi Saluran kelamin - Vasa eferentia: menampung sperma - Epididimis: mengabsorpsi sperma hingga kental dan menyimpan sperma sementara (3 minggu) - Vasdeferens: saluran penghubung epididimis dengan uretra pada penis. Dibagian ujungnya terdapat saluran ejakulasi - Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan vas deferens dengan uretra. Fungsi saluran ejakulasi untuk mengeluarkan sperma menuju uretra - Uretra merupakan saluran untuk mengeluarkan sperma dan urine
  • 8. Kelenjar Aksesoris Vesika seminalis: Merupakan kantong semen (mani) yang dindingnya menghasilkan cairanlendir yang mengandung fruktosa, asam askorbat dan asam amino sebagai makanan dan pelindung sperma sebelum membuahi ovum Semen (mani) adalah cairan yang terdiri dari sperma dan cairan yang dihasilkan oleh beberapa kelenjar
  • 9. Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki - Kelenjar prostat: Menghasilkan cairan basa berwarna putih susu. Cairan ini berfungsi untuk menetralkan sifat asam pada saluran vasa eferentia dan cairan pada vagina sehingga sperma dapat bergerak dengan aktif
  • 10. Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki - Kelenjar cowperi (bulbouretralis): Penghasil cairan pelicin
  • 11. b. Organ-organ Reproduktif Eksternal 1. Penis: Merupakan alat kelamin luar yang berfungsi untuk memasukan sperma kedalam tubuh wanita. 2. Skortum adalah suatu lipatan tubuh yang mempertahankan suhu testis 20C dibawah suhu didalam rongga perut. Skrotum merupakan kantong yang didalamnya berisi testis
  • 12. Pembentukan Sel Kelamin (SPERMATOGENESIS)  Pembentukan Sperma (spermatogenesis) Terjadi di dalam testis. Spermatogonium bersifat diploid dan selalu membelah diri secara metosis sehingga berjumlah banyak. Sebagian spermatogonium membesar menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer terus membelah diri secara meiosis membentuk spermatosis sekunder. Spermatosit sekunder membelah diri kembali secara meiosis menjadi spermatid. Spermatid berdiferensiasi menjadi sperma Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom spermatogonium
  • 13. Alat-alat Reproduksi Manusia  Perempuan Alat reproduksi pada wanita berupa: - Sepasang ovarium - Oviduk/tuba fallopii) - Uterus - Vagina - Organ kelamin bagian luar
  • 14. Hormon pada Pria  Testosteron Pengeluaran testeron bertambah nyata pada pubertas dengan pengembangan sifat sifat kelamin sekunder yaitu tumbuhnya jenggot, suara lebih berat dan pembesaran genetalia  LH (Luteinizing Hormone) berfungsi menstimulasi sel-sel leydig untuk mensekresi testosteron  FSH (Folicle Stimulating Hormone) FSH juga disekresikan oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel sel sertoli  Proses spermatogenesis dapat dilihat di konten Youtube https://youtu.be/6fBa8UqEano
  • 15. Sistem Reproduksi Wanita Organ reproduktif pada wanita terdiri organ-organ reproduktif internal dan eksternal. a. Organ-organ Reproduktif Internal  Ovarium (indung telur): Merupakan kelenjar kelamin yang memproduksi ovum (sel telur) dan mensekresi hormon estrogen dan progesteron
  • 16. Alat-alat Reproduksi Perempuan  Saluran reproduksi 1. Oviduk/tuba Fallopii (saluran telur): Berfungsi menyalurkan sel telur ke uterus (rahim) dengan gerakan peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia pada dindingnya. 2. Uterus adalah organ yang tebal dan berotot yang dapat mengembang selama masa kehamilan 3. Vagina Vagina adalah tabung yang dilapisi membran dari jenis epitelium yang dialiri banyak pembuluh darah dan serabut saraf Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam wanita.
  • 17. Alat-alat Reproduksi Perempuan b. Organ-organ Reproduktif Eksternal - klitoris/klentit: struktur yang sama dengan penis - Vulva: terdiri atas labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir kecil) - Lubang saluran kencing - Lubang vagina: bagian terluar vagina - Fundus: bagian lipat paha
  • 18. Pembentukan Sel Kelamin (OOGENESIS)  Pembentukan Ovum (oogenesis) Terjadi di dalam ovarium. Oogonium bersifat diploid. Oogonium membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak. Oogonium berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer membelah diri secara meiosis menjadi oosit sekunder dan badan kutub pertama Oosit sekunder mengandung kuning telur dan sitoplasma, badan kutub pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri menjadi dua Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi otid dan badan kutub ke dua Otid berkembang menjadi ovum yang haploid Setiap oosit primer menghasilkan satu ovum. Proses oogenesis dapat dilihat di Youtube https://youtu.be/63hFfJOJg9w
  • 19. Hormon Pada Wanita  Estrogen  Progesteron  LH (Luteinizing Hormone)  FSH (Folicle Stimulating Hormone)  Prolaktin
  • 20. ovulasi Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium. Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini, didnding rahim menjadi tebal seperti spon penuh dengan pembuluh darah yang siap menerima zigot
  • 22. Fertilisasi/Proses Pembuahan Fertilisasi adalh proses peleburan antara satu sel sperma dengan satu sel telur (ovum) yang sudah matang
  • 23. Fertilisasi/Proses Pembuahan Sel telur yang telah dibuahi berubah menjadi zigot dan menempel pada dinding rahim
  • 24. Menstruasi Bila ovum tidak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal dan penuh dengan pembuluh darah, akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-sama dengan ovum, jaringan tersebut dikeluarkan melalui vagina dalam proses menstruasi (haid) https://www.youtube.com/watch?v=uQk8Oo NgWI0&t=462s https://www.youtube.com/watch?v=1oDsIENcV SY
  • 26. Perkembangan Embrionik  Fertilisasi (konsepsi) terjadi ketika sperma menyatu dengan sel telur (oosit sekunder) di dalam oviduk. Zigot yang dihasilkan akan diimplantasikan pada dinding uterus dan mengalami pembelahan secara mitosis berkali-kali Pembentukan Zigot dan Peristiwa Pasca Fertilisasi Awal
  • 27. Kehamilan - Setelah zigot terbentuk, zigot langsung membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya - Dalam waktu bersamaan dinding rahim menebal penuh dengan pembuluh darah siap menerima zigot - Zigot menempel pada dinding rahim untuk berkembang - Zigot berubah menjadi embrio Tahapan Pembelahan Zigot Hasil Fertilisasi Dalam Perjalanan Menuju Endometrium Uterus Untuk Proses Implantasi. https://youtu.be/kLRYK_Rm6vE
  • 28. Kehamilan - Terbentuk plasenta dan tali pusat sebagai penghubung antara embrio dengan ibunya. - Embrio dikelilingi cairan amnion untuk melindungi dari bahaya benturan - Usia 4 minggu, embrio mulai membentuk mata, tangan dan kaki - Usia 6 minggu,embrio berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki beserta jari-jarinya mulai terbentuk
  • 29. Kehamilan - Usia 8 minggu, embrio sudah memiliki organ lengkap. Embrio berubah menjadi janin (fetus) - Setelah usia kehamilan mencapai kira-kira 9 bulan 10 hari, bayi siap dilahirkan.
  • 31.
  • 32.
  • 33. Penyakit pada Sistem Reproduksi Gonorhea (kencing nanah) Penyebab: bakteri Neisseria gonorrhoeae, ditularkan melalui hubungan seksual. Akibat: radang pada organ reproduksi yang menyebabkan kemandulan, mata, persendian dan selaput otak pada bayi Tanda dan gejala: terdapat nanah pada ujung saluran kencing dan terasa panas (terbakar) saat buang air kecil
  • 34. Penyakit pada Sistem Reproduksi Sifilis Penyebab: bakteri Treponema pallidum ditularkan melalui hubungan seksual Akibat: kerusakan organ reproduksi. Pada stadium lanjut, sifilis menyerang hati, susunan syaraf dan otak
  • 35. Penyakit pada Sistem Reproduksi Herpes genital Penyebab: virus herpes simpleksserotipe 2 ditularkan melalui hubungan seksual Akibat: gangguan pada organ reproduksi, kulit dan menyebabkan kanker rahim
  • 36. Penyakit pada Sistem Reproduksi Keputihan (fluor albus) Penyebab: parasit seperti jamur Candida albicans, protozoa Trichomonas vaginalis, bakteri dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat, sering ditemukan pada wanita hamil dan penderita diabetes melitus Akibat: gangguan pada organ reproduksi wanita
  • 37. Penyakit pada Sistem Reproduksi Aids (Acquired Immune Deficiency Syndrome) Penyebab: virus HIV (Human Immunodedeficiency Virus) Akibat: hilangnya daya kekebalan tubuh terhadap penyakit karena virus ini menyerang sel-sel darah putih Penyebaran: kontak cairan tubuh dengan penderita AIDS. Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita AIDS setelah 6 bulan atau lebih tergantung daya tahan tubuh.
  • 38. Tingkat Pertumbuhan Populasi Tingkat pertumbuhan populasi dipengaruhi oleh: natalitas, mortalitas, emigrasi dan imigrasi. P = (l – m) + (i – e) P = Pertumbuhan populasi l = laju kelahiran m = laju kematian i = jumlah imigrasi e = jumlah emigrasi