SlideShare a Scribd company logo
1 of 94
MANAJEMEN USAHA
PERTANIAN
(2/0 sks)
I. FAKTOR PRODUKSI ALAMI
1.1 IKLIM & TOPOGRAFI & TINGGI TEMPAT
a. Masing-masing komoditi (tumbuhan
maupun hewan) menghendaki syarat
tumbuh sendiri-sendiri ada tanaman
dataran tinggi, ada tanaman dataran
rendah bahkan ada yang pantai.
Contoh : kina ,teh dataran tinggi
padi, jagung dataran
rendah
kelapa pantai
B. Ada tanaman / komoditi yang
metropolitan artinya di manapun bisa
produktif.
Contoh : tembakau dulunya tanaman
dataran tinggi, sekarang bisa tumbuh
di manapun
1.2 KESUBURAN
a. Tanah yang subur secara kemis
maupun fisik lebih menguntungkan
bagi usaha pertanian
b. Kesuburan fisik lebih diutamakan
c. Kesuburan kemis mudah diperbaiki
1.3 LOKASI
a. Pembangunan jalan mempermudah
saprodi sampai ke lokasi
b. Mempermudah hasil pertanian ke luar
II. FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
DALAM USAHA PERTANIAN
2.1 TANAH
a. Faktor produksi yang penting, tempat
tumbuhnya tanaman dan ternak
b. Mempunyai sifat istimewa, mempunyai
nilai terbesar, tidak bisa diperbanyak,
bukan merupakan barang produksi dan tak
dapat dipindah-pindah
c. Peranan Tanah
1). Hubungan tanah dan manusia
a) Milik
b) Sewa Kesediaan petani
c) sakap
2). Letak tanah
a) fragmentasi
b) sebab-sebab
c) akibat-akibat
3. Intensifikasi
4. Tingkat kesuburan
5. Luas
a) Luas total
b) Luas tanaman
c) Luas lahan pertanian
6. Lokasi
2.2 TENAGA (MANUSIA)
a. Peranan Petani
1). manajer
2). juru tani
3). manusia biasa (anggota masyarakat)
b. Tenaga kerja
1). Dalam keluarga : petani beserta anak dan
istrinya
2). Luar keluarga : tenaga yang diupah
3). Perbedaan
Urian Tenaga dalam
keluarga
Tenaga luar
keluarga
Keadaannya
a. jumlah given Variable
b. kelamin given variable
c. umur given variable
d. pekerjaan variable given
Sifatnya
a. kelamin heterogen homogen
b. umur heterogen homogen
c. Prestasi Tenaga Kerja Luar
1). Sistem upah
2). Kehidupan waktu kerja
3). Kehidupan sehari-hari
4). Kecakapan / ketrampilan
5). Umur tenaga kerja
d. Prestasi Tenaga Kerja Keluarga
1). Kebutuhan
2). Lamanya waktu kerja
3). Kehidupan sehari-hari
4). Kecakapan / ketrampilan
5). Umur tenaga kerja
KEGIATAN KERJA TENAGA KERJA
KELUARGA
UMUR
PERK
W
(THN)
P T K LAMANYA BEKERJA
(JAM/HARI/SEORANG
TENAGA KERJA)
LAMANYA BEKERJA
(JAM/HARI/KELUAR
GA
0 2 2 1 3 6
3 3 2 1,50 4,5 9
6 4 2 2 6 12
9 5 2 2,50 7,5 15
12 6 2 5 9 18
15 7 2 3,50 10,5 21
18 7 3 2,30 7 21
21 7 4 1,75 5,25 21
24 7 5 1,40 4,2 21
27 7 6 1,16 3 21
30 7 7 1 3 21
P
K =
T
K = Kegiatan kerja
P = Konsumen (pemakai)
T = Tenaga kerja
Kebutuhan keluarha 21 jam/Hari/Kel.
Jika telah terpenuhi maka prestasi menurun
e. Intensitas Tenaga Kerja
1). Banyaknya tenaga kerja yang diperlukan
untuk mengusahakan satu jenis komoditi
per kesatuan luas.
2). Dapat diketahui dengan mencatat /
menghitung pada semua kegiatan
3). Satuannya JKP atau HKO
4) Dipengaruhi oleh
a). Tingkat teknologi
b). Tujuan dan sifat usaha
c). Topografi dan jenis tanah
d). Jenis komoditi
f. Distribusi Tenaga Kerja
I
Vol.
Kegiatan II
----- bulan/waktu
Gambar : Distribusi Tenaga Kerja
Keterangan : Potensi I dan II
I
Vol.
Kegiatan II
----- bulan/waktu
Gambar : Distribusi Tenaga Kerja
Keterangan : Potensi I dan II
a). Ada kekurangan, ada kelebihan
b). Ada pengangguran musiman
c). Diatasi dengan :
1). Crapping system
2). Teknologi yang menyerap tenaga
3). Deversifikasi
4). Off-farm activities
5). ransmigrasi
g. Efisinesi Tenaga Kerja
1. Σ produksi per ha
= kg/HKO
Σ tenaga kerja per ha
2. Σ produksi X harga
= RP/HKO
Σ tenaga kerja
3. Luas usahatani
= HKO/Hari/ha
Σ tenaga kerja per hari
h. Contoh :
Usahatani Luar Usahatani Rata-rata
1. 20 ku 800 HKO Rp. 10.500/HKO
200HKO @ Rp.10.000/HKO
@ Rp 1250,00/kg
2. 35 ku 400 hko Rp. 8.375/HKO
600 HKO @ Rp 10.000/HKO
@ Rp 1250/kg
3. 50 ku – Rp 6250/HKO
1000 HKO
@ Rp 1250/kg
2.3 MODAL DAN PERALATAN
1. Arti ekonomi
Modal -- barang ekonomi
untuk memproduksi kembali
untuk mempertahankan
pendapatan.
2. Sifat
Modal -- substitusi faktor produksi
tanah dan tenaga kerja
a). Land saving capital (intensifikasi)
b). Labor saving capital (mekanisasi)
c). Mempertinggi tenaga kerja
d). Mempertinggi efisiensi
3. Kegunaan
a). Aktif (pupuk)
b). Pasif (gudang, kantong, karung)
4. Waktu
a). Produktif (pupuk)
b). Prospektif (investasi terasiring)
5. Fungsi (PENTING!!)
a). Modal tetap
b). Modal tidak tetap
Konsekuensi Modal Tetap
a). Biaya Bunga
b). Biaya Penyusutan
c). Biaya Asuransi
d). Biaya Pemeliharaan
e). Biaya Komplementer
Modal Tetap
Tanah-Bangunan-Traktor-Berbeda
Metode Penyusutan
a). Garis Lurus
b). Unit Performance
c). Decreasing
d). Declining Balance
III. MACAM USAHA PERTANIAN
3.1 Ada tiga macam :
a. Usaha / Perusahaan (enterprice)
b. Usahatani (family farm)
c. Model PIR
3.2 Perbedaan antara perusahaan pertanian
dengan usahatani keluarga
a. Tujuan akhir
b. Bentuk hukum
c. Luas usaha
d. Jumlah modal per kesatuan luas
e. Jumlah tenaga kerja per kesatuan luas
f. Unsur usahatani
g. Sifat usaha
h. Pemanfaatan hasil-hasil penelitian
3.3 Model PIR
a. Perusahaan Inti
b. Plasma
c. Aturan main & kewajiban masing-masing
Contoh : PT Pagilaran sebagai Inti Petani teh
sekitasnya sebagai plasma
IV. PERMASALAHAN DALAM MANAJEMEN
USAHA PERTANIAN
4.1 Penentuan Komoditas
a. Keadaan fisik : iklim, jenis tanah,
ketinggian tempat dsb.
b. Teknis : pengetahuan, ketrampilan,
sarana prasarana penunjang, bisa
diadakan.
c. Ekonomis: permintaan pasar, paling
menguntungkan
d. Sosial : tidak melanggar norma, bisa
diterima lingkungan
e. Lain-lain : pengendalian hama dsb.
4.2 Cara mengusahakan :
a. Komersial, orientasi pasar
b. Subsistance/transisi
4.3 Cara penjualan / pemasaran
a. ijon
b. Tebasan
c. Panen – jual
d. Panen – simpan – jual
e. Panen – simpan – olah - jual
4.4 Ketidak pastian
a. Input ----- relatif lebih stabil
b. Output ----- tidak stabil / fluktuatif
---- analisis sensitivitas
analisis BEP harga
dsb.
V. BIAYA DALAM USAHA PERTANIAN
1). Biaya Investasi : semua biaya yang
dikeluarkan sampai dengan
berproduksi --- komoditi tahunan ?
--- komoditi musiman ?
2). Biaya produksi : semua biaya yang
diperlukan dalam proses produksi
untuk menghasilkan produk
3). Opportunity cost : pendapatan yang tak jadi
diterima sebab cost di pakai usaha lain yang
lebih menguntungkan
Contoh:
Biaya Tetap suatu modal tetap *)
1). Penyusutan
2). Bunga
3). Perbaikan
4). Pajak
5). Asuransi
penggemukan (operasional)
sapi
perah (investasi + operasional)
pedaging (operasional)
ayam
petelur (investasi + operasional)
misal : karet, tanaman tahunan
padi, tanaman tahunan ?
1. Sapi perah/karet dsb.
P P P P PI0 PI0 PI0 PI0
*
0
Beranak yang pertama
diperah yang pertama
- Biaya investasi
total Rp x ,- Biaya operasional (o) +
- Dibebankan pada sebagian dari biaya investasi =
tiap periode sebesar penyusutan -- (o + p )
penyusutan (P)
Biaya produksi periode ybs (setelah beranak pertama)
1. pakan (hijauan, komsentrat)
2. obat, vaksin, vitamin biaya variabel ?
3. tenaga kerja langsung
4. dsb.
Penyusutan -- nanti masuk dalam biaya tetap dsb *)
Total biaya produksi
1). Biaya variabel
2). Biaya tetap
VI. ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN
DAN KEUNTUNGAN
6.1 Cara Nominal -- lihat diktat
Pendpt. Kotor - Biaya = Pendpt. Petani
6.2 Pendekatan Futura Value:
Segala perhitungan dibawa ke nanti
pada waktu panen/menghasilkan
Future Value (FV)
FV = P (1+I) t - P = 100,
i = 6% per tahun
t = 3 th
FV = 100 + (1+0,6)3.119,10.
Bisa lihat tabel compound faktor (CF)
Tahun Rp CF Nilai th 6%
0 100 1
1 1,06
2 1,1236
3 1,1910 100(1,191) Rp 119,10
3 1,191
6.3 Pendekatan Present Value
P P = 100 th 6%
PV = i = 6%/th
(I + i)t
t = 3 th 3 0,83%
Lihat tabel discount faktor (DF) Rp. 100 yang
akan datang (3th lagi) jika sekarang ?
6.4 NILAI UANG
TIME VALUE OF MONEY ( TINGKAT BUNGA
BERPENGARUH PADA NILAI UANG TERKAIT
DENGAN WAKTU)
METODE METODE
PRESENT VALUE FUTURE VALUE
I
Po = Pt . Pt = Po ( I + i ) t
(I + I ) t
I
= DF (I + i)t
= CF
(I + i)t
Discount Factor Compounding Factor
TAHUN DF (i = 6%) TAHUN CF(i=6%)
0 1 0 1
1 0,943 1 1,060
2 0,890 2 1,123
3 0,839 3 1,191
Jika uang Rp 1.000.000,- yang akan diterima
pada tahun , ke satu, dua dan tiga berapa
nilainya sekarang
Tahun
0 Rp 1.000.000,- x 1 = Rp 1.000.000,-
1 Rp 1.000.000,- x 0,943 = Rp 943.000,-
2 Rp 1.000.000,- x 0,890 = Rp 890.000,-
3 Rp 1.000.000,- x 0,839 = Rp 839.000,-
Jika Rp 1.000.000,- sekarang, berapa nilai ,
tahun ke satu, dua, tiga :
Tahun
0 Rp 1.000.000,- x 1 = Rp 1.000.000,-
1 Rp 1.000.000,- x 1,060 = Rp 1.060.000,-
2 Rp 1.000.000,- x 1,123 = Rp 1.123.000,-
3 Rp 1.000.000,- x 1,191 = Rp 1.191.000,-
PRESENT VALUE
1.000.000 0 1 2 3 4
943.000
890.000
839.000
dst.
FUTURE VALUE
0 1 2 3 4 1.000.00
1.060.000
1.123.000
1.191.00
dst
NOMINAL FUTURA PRESENT
(HARGA YG VALUE VALUE
BERLAKU)
(i + 0%) (I+i)t I
(I+i)t
(1+0)0
=10
(1+0)0
= 1 1
(1+0)1
=11
(1+0)1
= 1,01 0,99
(1+0)2
=12
(1+0)2
=1,02 0,98
(1+0)3
=13
(1+0)3
=1,03 0,97
dst dst
Jika i = 1% maka
Tahun Nominal CF(1+I)t
DF= I
(I+i)t
1 1 1,0 1
2 1 1,02 0,99
3 1 1,02 0,98
4 1 1,04 0,97
Contoh: Perhitungan suatu usahatani umur 4
bulan. Selama itu mengeluarkan biaya
C = 50 40 30 20 10
0 1 2 3 4
TR = 250
¶ = TR – TC
A. CARA MANUAL maka:
¶ = 250 – (50+40+30+20+10)
¶ = 250 – 150
¶ = 100
B. CARA FUTURE VALUE maka :
C1 = 50 (1,04) = 52,00
C2 = 40 (1,03) = 41,20
C3 = 30 (1,02) = 30,60
C4 = 20 (1,01) = 20,20
C5 = 10 (1,00) = 10,00
TC = 154
¶ = 250 – 154 = 96
BIAYA AMORTISASI
Biaya Pengembalian Investasi diperhitungkan
pertahuan terdiri atas :
pokok investasi + bunganya, lalu dibebankan
pada proses produksinya
i(1+i)t
BA = P.
(1+i)t
- 1
P = nilai investasi = 1.000.000,-
i = tingkat bunga = 10%
t = umur investasi = 5 tahun
Lihat tabel CRF (Capital Recovery Factor) pada t = 5
dan i = 10% --- = 0,263797
Biaya amortisasi = Rp 1.000.000 (0,263797)
= Rp 263.797/th
ANDA PUNYA TABEL
1. PRESENT VALUE (Discount Factor)
2. FUTURE VALUE ----- DF
(Compounding Factor) ----- CF
3. AMORTISASI (Capital Recovery Factor)
------ CRF
C. CARA PRESENT VALUE
C 50 40 30 20 10
0 1 2 3 4 TR=250
C1 (50) 1. = 50
C2 40 (0,99) = 39,6
C3 30 (0,98) = 29,4
C4 20 (0,97) = 19,4
C5 10 (0,96) = 9,6
TC = 148
TR = 250 (0,96) = 240
¶ = TR – TC
¶ = 240 – 148
¶ = 92
¶ TC TR
Nominal = 100 150 250
Future Value = 96 154 250
Present value = 92 148 240
VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN
7.1 Pengertian
a. Pendapatan = Penerimaan – Biaya
I = P.Q - TC
P = harga produk (Rp/kg)
Q = jumlah produk (kg)
TC = Biaya saprodi, tenaga kerja luar, bunga kredit,
sewa lahan, penyusutan, iuran air, pajak dsb. (Rp)
b. Keuntungan (¶) = Pendapatan – Bunga Modal
Sendiri dan upah tenaga keluarga
7.2 Perhitungan:
a. Output, produk. (Q)
Lihat bab VI, produksi total sebelum dikurangi
apapun
b. Harga output (P)
- Harga rata-rata jika penjualan produksi
tidak hanya sekali saja
- Harga/taksiran jika tidak dijual
- Harga borongan/tebasan tetapi bukan
harga Rp/kg langsung penerimaan ( R ).
c. Biaya produksi ( TC )
TC = Vc + Fc
( perhitungan / contoh di Bab VIII )
VIII. EVALUASI USAHA
PERTANIAN
A. USAHA KACANG TANAH
1. Luas Tanam 0,18 ha
2. Produksi 711,94 kg
3. Harga Rp 3.288,90/kg; Nilai Produksi
Rp 2.341.493,-
4. Biaya Produksi
- Benih Rp 184.155,-
- Pupuk kimiawi 84.695,-
- Pupuk Organik 526.167,-
- Pestisida 44.216,-
- TK luar keluarga 91.510,-
- TK mesin 64.690,-
- Lain-lain 71.470,-
Total Rp 1.066.903,-
+
5. Pendapatan Petani
(Rp 2.341.493 – Rp 1.066.903) =
Rp 1.272.590
Nilai rendeng :
Rp 1.274.590 + 257.000 = Rp 1.531.590,-
B. KELAYAKAN USAHA
a. Upah tenaga kerja keluarga Rp 162.922
b. Tenaga kerja total
tk. Kel + tk dari luar 45,57 KHO
c. Keuntungan (¶)
(1.274.590-162.922 Rp 1.111.668
d. Nilai sewa lahan/musim 287.000
-R / C > 1
- ¶ / C > bunga bank
- Produktivitas tenaga kerja
- Pendapatan > sewa lahan
* ) tanpa rendeng.
C. KELAYAKAN USAHATANI KACANG
TANAH
Usahatani kacang tanah yang dianalisis
dalam hal ini adalah usahatani kacang tanah
musim tanam.
Dalam analisis limbah berupa rendeng atau
hijauan ternak tidak diperhitungkan.
a. Analisis Pendapatan.
1. Luas Tanam 0,18 ha
2. Penerimaan
- Produksi total 711,94 kg
- Harga produk Rp 3.288,90
- Nilai produksi (2) Rp 2.341.492,35
3. Biaya Produski
- Benih Rp 184.155,50
- Pupuk kimiawi Rp 84.694,75
- Pupuk Organik Rp 526.166,70
- Pestisida Rp 44.216,60
- Tenaga kerja luar keluarga Rp 91.511,-
- Tenaga mesin Rp 64.688,90
- Lain-lain Rp 71.470,-
- Total biaya produksi (3) Rp 1.066.903,50
4. Pendapatan Petani
( 2 – 3 ) Rp 1.274.588,85
5. Pendapatan petani per hektar
Rp 7.081.049,20
6. R / C ratio 2,194
Dari hasil perhitungan tersebut nampak
bahwa pendapatan petani cukup besar, hal ini
disebabkan karena produktivitas yang tinggi
yaitu sekitar 3.955 kp per hektar dan harga
jual di tingkat petani cukup tinggi. Dengan
demikian jika tenaga kerja keluarga sendiri
sebesar Rp 162.920,- dimasukkan sebagai
komponen biaya produksi maka pendapatan
tetap positif.
b. Analisis BEP
Analisis BEP meliputi BEP dalam nilai
produksi (Rp), BEP kuantitas produksi (kg) dan
BEP harga (Rp/kg).
- Biaya tetap (Fc) Rp 71.470,95
- Biaya variabel total (Vc) Rp 995.433,60
- Biaya variabel per unit Rp 1.398,20/kg
- Harga produksi (P) Rp 3.288,90
- Nilai produksi total (S) Rp 2.341.492,35
- Produksi total (Q) 711,94 kg
S
Vt
Fc
BEP
−
=
1
60,340.124
5748,0
95,470.71
35,492.341.2
60,433.995
1
95,71470
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
BEP
=
=
−
=
1.
2.
kg
Rp
Rp
RpRp
Rp
VP
Fc
BEP
80,37
70,890.1
95,470.71
20,139890,3288
95,470.71
==
−
=
−
=
3.
kg
kg
Rp
Q
Tc
BEP
/60,498.1
94,711
50,903.066.1
=
==
Dari hasil perhitungan tersebut
nampak bahwa usahatani kacang tanah
mengalami break event atau petani tidak
untung dan tidak rugi, jika nilai
produksi yang diterima petani sebesar
Rp 124.340,60 per musim, produksi
sebesar 37,80 kg dan harga jual di tingkat
petani sebesar Rp 1.498,60/kg.
c. Analisis Perubahan Harga
Analisis ini fokusnya pada perubahan
harga produk karena pada umumnya harga
faktor produksi lebih stabil dibandingkan
harga produksinya. Dengan kata lain biaya
produksi relatif stabil sedangkan nilai
produksi berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi
harga produk.
Perhitungan sebagai berikut :
- Harga produk (P) saat penelitian = Rp 3.288,90/kg
- Harga produk (P) saat BEP : Rp 1.498,60/kg
- Harga produk (P) saat BEP adalah sebesar 45,56%
dari harga riil saat penelitian. INI berarti bahwa jika
terjadi penurunan harga melebihi 54 ,44% maka
petani kacang tanah menderita kerugian.
Sebagai contoh:
(1) Harga turun 25% sehingga menjadi Rp 2.466,70/kg
Nilai produksi: 711,94 x Rp 2.466,70 = Rp 1.756.142,40
Biaya produksi total = Rp 1.066.903,50
Petani masih untung sebesar = Rp 689.238,90
(2) Harga turun 55% sehingga menjadi Rp 1.480,-/kg
Nilai produksi: 711,94 x Rp 1.480,- = Rp 1.053.671,20
Biaya produksi total = Rp 1.066.903,50
Petani masih untung sebesar = Rp 13.238,90
-
-
Dari hasil perhitungan tersebut
nampak bahwa jika terjadi penurunan
harga tidak melewati 54,44% maka petani
tidak rugi.
Bagi pihak yang berwenang yang punya
perhatian pada petani angka 54,44% merupakan
angka kritis, artinya jika ada kecenderungan
penurunan harga mendekati angka tersebut maka
segera harus ditindak lanjuti supaya petani aman
dari resiko kerugian.
d. Analisis Kelayakan Usahatani kacang Tanah
Untuk menganalisis kelayakan usahatani kacang
tanah ini, diperhitungkan dalam dua macam perhitungan
yaitu jika limbah berupa “ rendeng “ atau hijauan makan
ternak tidak dimasukkan dan jika dimasukkan sebagai
penambah pendapatan petani.
Kriteria yang digunakan dalam anaslisi kelayakan
usahatani kacang tanah ini adalah R/C ratio,
produktivitas (¶/C ratio), produktivitas tenaga kerja serta
ukuran sewa lahan.
Suatu usahatani kacang tanah di katakan layak jika :
1). R/C ratio > 1
2). ¶/C ratio > bunga bank
3). Produktivitas tenaga kerja > upah yang berlaku
4). Pendapatan petani > sewa lahan
1. Perhitungan sebagai berikut:
a. Nilai produktivitas ( R ) Rp 2.341.492,35
b. Total biaya produksi ( C ) Rp 1.066.903,50
c. Pendapatan petani (R-C) Rp 1.274.588,85
d. Upah tenaga kerja keluarga Rp 162.922,-
e. Penggunaan tenaga kerja total 45,57 HKO
f. Keuntungan (c-d) Rp 1.111.666,85
g. Nilai sewa lahan Rp 287.000,-
h. Nilai “ rendeng “ Rp 257.000,-
2. Kriteria sebagai berikut : (tanpa rendeng)
a. R/C ratio =
b. (¶/C ratio)=
c. Produktivitas tenaga kerja :
d. Pendapatan petani (Rp 1.274.588,85) sewa lahan
(Rp 287.000) --- layak
layak
Rp
Rp
>−−−>= 1194,2
50,903.066.1
35,492.341.2
layak
Rp
Rp
>−−−>= %820,104
50,903.066.1
85,666.111.1
layakHKORpHKORp
HKORp
Rp
>−−>−= /000.10/,382.51
57,45
35,492.341.2
Dari ke empat kriteria tersebut, usahatani kacang tanah
layak untuk dikembangkan .
“dengan rendeng”
a. R/C ratio =
b. ¶/C ratio =
c. Produktivitas tenaga kerja :
layak
Rp
Rp
>−−−>= 1435,2
50,903.066.1
35,492.598.2
layak
Rp
Rp
>−−−>= %809,131
50,903.066.1
85,666.398.1
layakHKORpHKORp
HKORp
Rp
>−−>−= /000.10/,022.57
57,45
35,492.598.2
d. Pendapatan petani (Rp 1.531.589) > sewa lahan
(Rp 287.000) --- layak
Dari ke empat kriteria tersebut, usahatani
kacang tanah layak untuk dikembangkan.
IX. RELATIONSHIP
Faktor – product
1. Kenaikan hasil tetap
2. Kenaikan hasil tambah
3. Kenaikan hasil berkurang
4. Kombinasi
Y
Y
Y
Y
Y
X
X
X
Factor-factor
1. daya substitusi tetap
1. 2. Komplementer
3. daya substitusi berkurang
X2
X1
X1
X2
X2
X1
Product -product
Joint – product --- kapuk + biji +daging +
lemak
Complementary ----
Supplemenatary --- traktor
Competitive --------
Factor-factor Relationship
1. Hubungan dengan daya substitusi tetap:
Penambahan faktor produksi yang satu akan
menyebabkan pengurangan faktor produksi yang
lain dalam jumlah yang tetap dan jumlah produksi
yang dihasilkan tak berubah.
2. Hubungan komplementer :
Bila pemakaian faktor produksi yang satu lebih
besar dari seharusnya tak mempengaruhi produksi
yang dihasilkan
3. Hubungan dengan daya substitusi berkurang:
Bila salah satu faktor produksi bisa mensubstitusi
yang lainnya tapi jumlah yang bisa disubstitusi
tersebut makin lama makin kecil.
Kombinasi optimum :
2
1
1
2
Px
Px
x
x
=
∆
∆
1
2
x
x
∆
∆
2
1
Px
Px
= daya substitusi x1 terhadap x2
= perbandingan harga x1 dengan x2
Product-product Relationship
1. Joint products:
Hubungan dua macam produksi yang
selalu dihasilkan bersama-sama, antara
keduanya tak ada daya desak. Dalam
batas tertentu sejumlah produksi pertama
selalu diikuti oleh produksi ke dua
yang telah tertentu pula -- tak masalah.
(contoh)
2. Complementary product:
Kenaikan produksi yang satu diikuti oleh
kenaikan produk yang lainnya, dengan
pemakaian faktor produksi tertentu. Daya
desak y1 terhadap y2 selalu bertanda positif.
--- tak ada masalah (contoh)
3. Competitive products:
Kenaikan produksi yang satu selalu diikuti
oleh penurunan produk yang lainnya. Daya
desak y1 terhadap y2 selalu bertanda negatif :
a. Produk bersaing dengan daya desak tetap:
yaitu besarnya Δy2/Δy1 pada tiap kombinasi
y1 dan y2 selalu tetap.
contoh: varietas tanaman biji-bijian yang sama
(padi dan jagung)
b. Produk bersaing dengan daya desak yang
harga mutlaknya semakin kecil
c. Produk bersaing dengan daya desak yang
harga mutlaknya semakin besar
1
2
y
y
∆
∆
1
2
y
y
∆
∆
makin kecil
makin besar
Keuntungan mak/:
Kombinasi optimum
2
1
1
2
Py
Py
y
y
=
∆
∆
=
∆
∆
1
2
y
y
=
2
1
Py
Py
daya desak y1 terhadap y2
Perbandingan harga y1 dengan y2

More Related Content

What's hot (8)

Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiRingkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
 
7 analisis biaya manfaat a analysis-s3hkm
7  analisis biaya manfaat a analysis-s3hkm7  analisis biaya manfaat a analysis-s3hkm
7 analisis biaya manfaat a analysis-s3hkm
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Menghitung dana desa
Menghitung dana desaMenghitung dana desa
Menghitung dana desa
 
Multiplier dari kebijakan fiskal
Multiplier dari kebijakan fiskalMultiplier dari kebijakan fiskal
Multiplier dari kebijakan fiskal
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
7 analisis manfaat biaya b
7  analisis manfaat biaya b7  analisis manfaat biaya b
7 analisis manfaat biaya b
 

Similar to Mup

ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknikITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
Fransiska Puteri
 
05032682327003_Widi Handoko_Teknoekonomi_Analisis Biaya.pptx
05032682327003_Widi Handoko_Teknoekonomi_Analisis Biaya.pptx05032682327003_Widi Handoko_Teknoekonomi_Analisis Biaya.pptx
05032682327003_Widi Handoko_Teknoekonomi_Analisis Biaya.pptx
Widi Handoko
 
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
Operator Warnet Vast Raha
 
Operational Research
Operational ResearchOperational Research
Operational Research
David Loekito
 
To ekonomi dki a 2013
To ekonomi dki a 2013To ekonomi dki a 2013
To ekonomi dki a 2013
Kasmadi Rais
 

Similar to Mup (20)

Sap biaya dan pendapatan
Sap biaya dan pendapatanSap biaya dan pendapatan
Sap biaya dan pendapatan
 
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknikITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, ekonomi teknik
 
analisis-usahatani.ppt
analisis-usahatani.pptanalisis-usahatani.ppt
analisis-usahatani.ppt
 
LATSOL UJIAN SEKOLAH 2022
LATSOL UJIAN SEKOLAH 2022LATSOL UJIAN SEKOLAH 2022
LATSOL UJIAN SEKOLAH 2022
 
Bab6 analisis pendapatan
Bab6 analisis pendapatanBab6 analisis pendapatan
Bab6 analisis pendapatan
 
05032682327003_Widi Handoko_Teknoekonomi_Analisis Biaya.pptx
05032682327003_Widi Handoko_Teknoekonomi_Analisis Biaya.pptx05032682327003_Widi Handoko_Teknoekonomi_Analisis Biaya.pptx
05032682327003_Widi Handoko_Teknoekonomi_Analisis Biaya.pptx
 
SOAL OSK 2017.doc
SOAL OSK 2017.docSOAL OSK 2017.doc
SOAL OSK 2017.doc
 
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak
 
ANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN USAHATANI
ANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN  USAHATANIANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN  USAHATANI
ANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN USAHATANI
 
Sma n-cawasSma n-cawas
Sma n-cawasSma n-cawasSma n-cawasSma n-cawas
Sma n-cawasSma n-cawas
 
Operational Research
Operational ResearchOperational Research
Operational Research
 
Bab i ekoprod
Bab i ekoprodBab i ekoprod
Bab i ekoprod
 
ANALISA SAWIT.pptx
ANALISA SAWIT.pptxANALISA SAWIT.pptx
ANALISA SAWIT.pptx
 
Tryout Ekonomi 1
Tryout Ekonomi 1Tryout Ekonomi 1
Tryout Ekonomi 1
 
314961067-Soal-Dan-Pembahasan-UN-Ekonomi-SMA-IPS-2009-2010.pdf
314961067-Soal-Dan-Pembahasan-UN-Ekonomi-SMA-IPS-2009-2010.pdf314961067-Soal-Dan-Pembahasan-UN-Ekonomi-SMA-IPS-2009-2010.pdf
314961067-Soal-Dan-Pembahasan-UN-Ekonomi-SMA-IPS-2009-2010.pdf
 
Pendahuluan Ekonomi Teknik
Pendahuluan Ekonomi TeknikPendahuluan Ekonomi Teknik
Pendahuluan Ekonomi Teknik
 
Ekuivalensi.pptx
Ekuivalensi.pptxEkuivalensi.pptx
Ekuivalensi.pptx
 
Energy System Optimization : Engineering Economy
Energy System Optimization : Engineering EconomyEnergy System Optimization : Engineering Economy
Energy System Optimization : Engineering Economy
 
Analisa Teknik Dan Biaya
Analisa Teknik Dan BiayaAnalisa Teknik Dan Biaya
Analisa Teknik Dan Biaya
 
To ekonomi dki a 2013
To ekonomi dki a 2013To ekonomi dki a 2013
To ekonomi dki a 2013
 

More from Andrew Hutabarat

More from Andrew Hutabarat (20)

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 

Recently uploaded

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 

Recently uploaded (20)

sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 

Mup

  • 2. I. FAKTOR PRODUKSI ALAMI 1.1 IKLIM & TOPOGRAFI & TINGGI TEMPAT a. Masing-masing komoditi (tumbuhan maupun hewan) menghendaki syarat tumbuh sendiri-sendiri ada tanaman dataran tinggi, ada tanaman dataran rendah bahkan ada yang pantai. Contoh : kina ,teh dataran tinggi padi, jagung dataran rendah kelapa pantai
  • 3. B. Ada tanaman / komoditi yang metropolitan artinya di manapun bisa produktif. Contoh : tembakau dulunya tanaman dataran tinggi, sekarang bisa tumbuh di manapun
  • 4. 1.2 KESUBURAN a. Tanah yang subur secara kemis maupun fisik lebih menguntungkan bagi usaha pertanian b. Kesuburan fisik lebih diutamakan c. Kesuburan kemis mudah diperbaiki
  • 5. 1.3 LOKASI a. Pembangunan jalan mempermudah saprodi sampai ke lokasi b. Mempermudah hasil pertanian ke luar
  • 6. II. FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DALAM USAHA PERTANIAN 2.1 TANAH a. Faktor produksi yang penting, tempat tumbuhnya tanaman dan ternak b. Mempunyai sifat istimewa, mempunyai nilai terbesar, tidak bisa diperbanyak, bukan merupakan barang produksi dan tak dapat dipindah-pindah
  • 7. c. Peranan Tanah 1). Hubungan tanah dan manusia a) Milik b) Sewa Kesediaan petani c) sakap 2). Letak tanah a) fragmentasi b) sebab-sebab c) akibat-akibat
  • 8. 3. Intensifikasi 4. Tingkat kesuburan 5. Luas a) Luas total b) Luas tanaman c) Luas lahan pertanian 6. Lokasi
  • 9. 2.2 TENAGA (MANUSIA) a. Peranan Petani 1). manajer 2). juru tani 3). manusia biasa (anggota masyarakat) b. Tenaga kerja 1). Dalam keluarga : petani beserta anak dan istrinya 2). Luar keluarga : tenaga yang diupah
  • 10. 3). Perbedaan Urian Tenaga dalam keluarga Tenaga luar keluarga Keadaannya a. jumlah given Variable b. kelamin given variable c. umur given variable d. pekerjaan variable given Sifatnya a. kelamin heterogen homogen b. umur heterogen homogen
  • 11. c. Prestasi Tenaga Kerja Luar 1). Sistem upah 2). Kehidupan waktu kerja 3). Kehidupan sehari-hari 4). Kecakapan / ketrampilan 5). Umur tenaga kerja
  • 12. d. Prestasi Tenaga Kerja Keluarga 1). Kebutuhan 2). Lamanya waktu kerja 3). Kehidupan sehari-hari 4). Kecakapan / ketrampilan 5). Umur tenaga kerja
  • 13. KEGIATAN KERJA TENAGA KERJA KELUARGA UMUR PERK W (THN) P T K LAMANYA BEKERJA (JAM/HARI/SEORANG TENAGA KERJA) LAMANYA BEKERJA (JAM/HARI/KELUAR GA 0 2 2 1 3 6 3 3 2 1,50 4,5 9 6 4 2 2 6 12 9 5 2 2,50 7,5 15 12 6 2 5 9 18 15 7 2 3,50 10,5 21 18 7 3 2,30 7 21 21 7 4 1,75 5,25 21 24 7 5 1,40 4,2 21 27 7 6 1,16 3 21 30 7 7 1 3 21
  • 14. P K = T K = Kegiatan kerja P = Konsumen (pemakai) T = Tenaga kerja Kebutuhan keluarha 21 jam/Hari/Kel. Jika telah terpenuhi maka prestasi menurun
  • 15. e. Intensitas Tenaga Kerja 1). Banyaknya tenaga kerja yang diperlukan untuk mengusahakan satu jenis komoditi per kesatuan luas. 2). Dapat diketahui dengan mencatat / menghitung pada semua kegiatan 3). Satuannya JKP atau HKO
  • 16. 4) Dipengaruhi oleh a). Tingkat teknologi b). Tujuan dan sifat usaha c). Topografi dan jenis tanah d). Jenis komoditi
  • 17. f. Distribusi Tenaga Kerja I Vol. Kegiatan II ----- bulan/waktu Gambar : Distribusi Tenaga Kerja Keterangan : Potensi I dan II I Vol. Kegiatan II ----- bulan/waktu Gambar : Distribusi Tenaga Kerja Keterangan : Potensi I dan II
  • 18. a). Ada kekurangan, ada kelebihan b). Ada pengangguran musiman c). Diatasi dengan : 1). Crapping system 2). Teknologi yang menyerap tenaga 3). Deversifikasi 4). Off-farm activities 5). ransmigrasi
  • 19. g. Efisinesi Tenaga Kerja 1. Σ produksi per ha = kg/HKO Σ tenaga kerja per ha 2. Σ produksi X harga = RP/HKO Σ tenaga kerja 3. Luas usahatani = HKO/Hari/ha Σ tenaga kerja per hari
  • 20. h. Contoh : Usahatani Luar Usahatani Rata-rata 1. 20 ku 800 HKO Rp. 10.500/HKO 200HKO @ Rp.10.000/HKO @ Rp 1250,00/kg 2. 35 ku 400 hko Rp. 8.375/HKO 600 HKO @ Rp 10.000/HKO @ Rp 1250/kg 3. 50 ku – Rp 6250/HKO 1000 HKO @ Rp 1250/kg
  • 21. 2.3 MODAL DAN PERALATAN 1. Arti ekonomi Modal -- barang ekonomi untuk memproduksi kembali untuk mempertahankan pendapatan.
  • 22. 2. Sifat Modal -- substitusi faktor produksi tanah dan tenaga kerja a). Land saving capital (intensifikasi) b). Labor saving capital (mekanisasi) c). Mempertinggi tenaga kerja d). Mempertinggi efisiensi
  • 23. 3. Kegunaan a). Aktif (pupuk) b). Pasif (gudang, kantong, karung) 4. Waktu a). Produktif (pupuk) b). Prospektif (investasi terasiring) 5. Fungsi (PENTING!!) a). Modal tetap b). Modal tidak tetap
  • 24. Konsekuensi Modal Tetap a). Biaya Bunga b). Biaya Penyusutan c). Biaya Asuransi d). Biaya Pemeliharaan e). Biaya Komplementer Modal Tetap Tanah-Bangunan-Traktor-Berbeda
  • 25. Metode Penyusutan a). Garis Lurus b). Unit Performance c). Decreasing d). Declining Balance
  • 26. III. MACAM USAHA PERTANIAN 3.1 Ada tiga macam : a. Usaha / Perusahaan (enterprice) b. Usahatani (family farm) c. Model PIR
  • 27. 3.2 Perbedaan antara perusahaan pertanian dengan usahatani keluarga a. Tujuan akhir b. Bentuk hukum c. Luas usaha d. Jumlah modal per kesatuan luas e. Jumlah tenaga kerja per kesatuan luas f. Unsur usahatani g. Sifat usaha h. Pemanfaatan hasil-hasil penelitian
  • 28. 3.3 Model PIR a. Perusahaan Inti b. Plasma c. Aturan main & kewajiban masing-masing Contoh : PT Pagilaran sebagai Inti Petani teh sekitasnya sebagai plasma
  • 29. IV. PERMASALAHAN DALAM MANAJEMEN USAHA PERTANIAN 4.1 Penentuan Komoditas a. Keadaan fisik : iklim, jenis tanah, ketinggian tempat dsb. b. Teknis : pengetahuan, ketrampilan, sarana prasarana penunjang, bisa diadakan. c. Ekonomis: permintaan pasar, paling menguntungkan
  • 30. d. Sosial : tidak melanggar norma, bisa diterima lingkungan e. Lain-lain : pengendalian hama dsb. 4.2 Cara mengusahakan : a. Komersial, orientasi pasar b. Subsistance/transisi
  • 31. 4.3 Cara penjualan / pemasaran a. ijon b. Tebasan c. Panen – jual d. Panen – simpan – jual e. Panen – simpan – olah - jual
  • 32. 4.4 Ketidak pastian a. Input ----- relatif lebih stabil b. Output ----- tidak stabil / fluktuatif ---- analisis sensitivitas analisis BEP harga dsb.
  • 33. V. BIAYA DALAM USAHA PERTANIAN 1). Biaya Investasi : semua biaya yang dikeluarkan sampai dengan berproduksi --- komoditi tahunan ? --- komoditi musiman ? 2). Biaya produksi : semua biaya yang diperlukan dalam proses produksi untuk menghasilkan produk
  • 34. 3). Opportunity cost : pendapatan yang tak jadi diterima sebab cost di pakai usaha lain yang lebih menguntungkan Contoh: Biaya Tetap suatu modal tetap *) 1). Penyusutan 2). Bunga 3). Perbaikan 4). Pajak 5). Asuransi
  • 35. penggemukan (operasional) sapi perah (investasi + operasional) pedaging (operasional) ayam petelur (investasi + operasional) misal : karet, tanaman tahunan padi, tanaman tahunan ?
  • 36. 1. Sapi perah/karet dsb. P P P P PI0 PI0 PI0 PI0 * 0 Beranak yang pertama diperah yang pertama - Biaya investasi total Rp x ,- Biaya operasional (o) + - Dibebankan pada sebagian dari biaya investasi = tiap periode sebesar penyusutan -- (o + p ) penyusutan (P)
  • 37. Biaya produksi periode ybs (setelah beranak pertama) 1. pakan (hijauan, komsentrat) 2. obat, vaksin, vitamin biaya variabel ? 3. tenaga kerja langsung 4. dsb. Penyusutan -- nanti masuk dalam biaya tetap dsb *) Total biaya produksi 1). Biaya variabel 2). Biaya tetap
  • 38. VI. ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN 6.1 Cara Nominal -- lihat diktat Pendpt. Kotor - Biaya = Pendpt. Petani 6.2 Pendekatan Futura Value: Segala perhitungan dibawa ke nanti pada waktu panen/menghasilkan
  • 39. Future Value (FV) FV = P (1+I) t - P = 100, i = 6% per tahun t = 3 th FV = 100 + (1+0,6)3.119,10.
  • 40. Bisa lihat tabel compound faktor (CF) Tahun Rp CF Nilai th 6% 0 100 1 1 1,06 2 1,1236 3 1,1910 100(1,191) Rp 119,10 3 1,191
  • 41. 6.3 Pendekatan Present Value P P = 100 th 6% PV = i = 6%/th (I + i)t t = 3 th 3 0,83% Lihat tabel discount faktor (DF) Rp. 100 yang akan datang (3th lagi) jika sekarang ?
  • 42. 6.4 NILAI UANG TIME VALUE OF MONEY ( TINGKAT BUNGA BERPENGARUH PADA NILAI UANG TERKAIT DENGAN WAKTU) METODE METODE PRESENT VALUE FUTURE VALUE I Po = Pt . Pt = Po ( I + i ) t (I + I ) t
  • 43. I = DF (I + i)t = CF (I + i)t Discount Factor Compounding Factor TAHUN DF (i = 6%) TAHUN CF(i=6%) 0 1 0 1 1 0,943 1 1,060 2 0,890 2 1,123 3 0,839 3 1,191
  • 44. Jika uang Rp 1.000.000,- yang akan diterima pada tahun , ke satu, dua dan tiga berapa nilainya sekarang Tahun 0 Rp 1.000.000,- x 1 = Rp 1.000.000,- 1 Rp 1.000.000,- x 0,943 = Rp 943.000,- 2 Rp 1.000.000,- x 0,890 = Rp 890.000,- 3 Rp 1.000.000,- x 0,839 = Rp 839.000,-
  • 45. Jika Rp 1.000.000,- sekarang, berapa nilai , tahun ke satu, dua, tiga : Tahun 0 Rp 1.000.000,- x 1 = Rp 1.000.000,- 1 Rp 1.000.000,- x 1,060 = Rp 1.060.000,- 2 Rp 1.000.000,- x 1,123 = Rp 1.123.000,- 3 Rp 1.000.000,- x 1,191 = Rp 1.191.000,-
  • 46. PRESENT VALUE 1.000.000 0 1 2 3 4 943.000 890.000 839.000 dst.
  • 47. FUTURE VALUE 0 1 2 3 4 1.000.00 1.060.000 1.123.000 1.191.00 dst
  • 48. NOMINAL FUTURA PRESENT (HARGA YG VALUE VALUE BERLAKU) (i + 0%) (I+i)t I (I+i)t (1+0)0 =10 (1+0)0 = 1 1 (1+0)1 =11 (1+0)1 = 1,01 0,99 (1+0)2 =12 (1+0)2 =1,02 0,98 (1+0)3 =13 (1+0)3 =1,03 0,97 dst dst
  • 49. Jika i = 1% maka Tahun Nominal CF(1+I)t DF= I (I+i)t 1 1 1,0 1 2 1 1,02 0,99 3 1 1,02 0,98 4 1 1,04 0,97
  • 50. Contoh: Perhitungan suatu usahatani umur 4 bulan. Selama itu mengeluarkan biaya C = 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 TR = 250 ¶ = TR – TC
  • 51. A. CARA MANUAL maka: ¶ = 250 – (50+40+30+20+10) ¶ = 250 – 150 ¶ = 100
  • 52. B. CARA FUTURE VALUE maka : C1 = 50 (1,04) = 52,00 C2 = 40 (1,03) = 41,20 C3 = 30 (1,02) = 30,60 C4 = 20 (1,01) = 20,20 C5 = 10 (1,00) = 10,00 TC = 154 ¶ = 250 – 154 = 96
  • 53. BIAYA AMORTISASI Biaya Pengembalian Investasi diperhitungkan pertahuan terdiri atas : pokok investasi + bunganya, lalu dibebankan pada proses produksinya i(1+i)t BA = P. (1+i)t - 1
  • 54. P = nilai investasi = 1.000.000,- i = tingkat bunga = 10% t = umur investasi = 5 tahun Lihat tabel CRF (Capital Recovery Factor) pada t = 5 dan i = 10% --- = 0,263797 Biaya amortisasi = Rp 1.000.000 (0,263797) = Rp 263.797/th
  • 55. ANDA PUNYA TABEL 1. PRESENT VALUE (Discount Factor) 2. FUTURE VALUE ----- DF (Compounding Factor) ----- CF 3. AMORTISASI (Capital Recovery Factor) ------ CRF
  • 56. C. CARA PRESENT VALUE C 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 TR=250 C1 (50) 1. = 50 C2 40 (0,99) = 39,6 C3 30 (0,98) = 29,4 C4 20 (0,97) = 19,4 C5 10 (0,96) = 9,6 TC = 148
  • 57. TR = 250 (0,96) = 240 ¶ = TR – TC ¶ = 240 – 148 ¶ = 92 ¶ TC TR Nominal = 100 150 250 Future Value = 96 154 250 Present value = 92 148 240
  • 58. VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN 7.1 Pengertian a. Pendapatan = Penerimaan – Biaya I = P.Q - TC P = harga produk (Rp/kg) Q = jumlah produk (kg) TC = Biaya saprodi, tenaga kerja luar, bunga kredit, sewa lahan, penyusutan, iuran air, pajak dsb. (Rp)
  • 59. b. Keuntungan (¶) = Pendapatan – Bunga Modal Sendiri dan upah tenaga keluarga 7.2 Perhitungan: a. Output, produk. (Q) Lihat bab VI, produksi total sebelum dikurangi apapun
  • 60. b. Harga output (P) - Harga rata-rata jika penjualan produksi tidak hanya sekali saja - Harga/taksiran jika tidak dijual - Harga borongan/tebasan tetapi bukan harga Rp/kg langsung penerimaan ( R ). c. Biaya produksi ( TC ) TC = Vc + Fc ( perhitungan / contoh di Bab VIII )
  • 61. VIII. EVALUASI USAHA PERTANIAN A. USAHA KACANG TANAH 1. Luas Tanam 0,18 ha 2. Produksi 711,94 kg 3. Harga Rp 3.288,90/kg; Nilai Produksi Rp 2.341.493,-
  • 62. 4. Biaya Produksi - Benih Rp 184.155,- - Pupuk kimiawi 84.695,- - Pupuk Organik 526.167,- - Pestisida 44.216,- - TK luar keluarga 91.510,- - TK mesin 64.690,- - Lain-lain 71.470,- Total Rp 1.066.903,- +
  • 63. 5. Pendapatan Petani (Rp 2.341.493 – Rp 1.066.903) = Rp 1.272.590 Nilai rendeng : Rp 1.274.590 + 257.000 = Rp 1.531.590,-
  • 64. B. KELAYAKAN USAHA a. Upah tenaga kerja keluarga Rp 162.922 b. Tenaga kerja total tk. Kel + tk dari luar 45,57 KHO c. Keuntungan (¶) (1.274.590-162.922 Rp 1.111.668 d. Nilai sewa lahan/musim 287.000
  • 65. -R / C > 1 - ¶ / C > bunga bank - Produktivitas tenaga kerja - Pendapatan > sewa lahan * ) tanpa rendeng.
  • 66. C. KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH Usahatani kacang tanah yang dianalisis dalam hal ini adalah usahatani kacang tanah musim tanam. Dalam analisis limbah berupa rendeng atau hijauan ternak tidak diperhitungkan.
  • 67. a. Analisis Pendapatan. 1. Luas Tanam 0,18 ha 2. Penerimaan - Produksi total 711,94 kg - Harga produk Rp 3.288,90 - Nilai produksi (2) Rp 2.341.492,35
  • 68. 3. Biaya Produski - Benih Rp 184.155,50 - Pupuk kimiawi Rp 84.694,75 - Pupuk Organik Rp 526.166,70 - Pestisida Rp 44.216,60 - Tenaga kerja luar keluarga Rp 91.511,- - Tenaga mesin Rp 64.688,90 - Lain-lain Rp 71.470,- - Total biaya produksi (3) Rp 1.066.903,50
  • 69. 4. Pendapatan Petani ( 2 – 3 ) Rp 1.274.588,85 5. Pendapatan petani per hektar Rp 7.081.049,20 6. R / C ratio 2,194
  • 70. Dari hasil perhitungan tersebut nampak bahwa pendapatan petani cukup besar, hal ini disebabkan karena produktivitas yang tinggi yaitu sekitar 3.955 kp per hektar dan harga jual di tingkat petani cukup tinggi. Dengan demikian jika tenaga kerja keluarga sendiri sebesar Rp 162.920,- dimasukkan sebagai komponen biaya produksi maka pendapatan tetap positif.
  • 71. b. Analisis BEP Analisis BEP meliputi BEP dalam nilai produksi (Rp), BEP kuantitas produksi (kg) dan BEP harga (Rp/kg). - Biaya tetap (Fc) Rp 71.470,95 - Biaya variabel total (Vc) Rp 995.433,60 - Biaya variabel per unit Rp 1.398,20/kg - Harga produksi (P) Rp 3.288,90 - Nilai produksi total (S) Rp 2.341.492,35 - Produksi total (Q) 711,94 kg
  • 74. Dari hasil perhitungan tersebut nampak bahwa usahatani kacang tanah mengalami break event atau petani tidak untung dan tidak rugi, jika nilai produksi yang diterima petani sebesar Rp 124.340,60 per musim, produksi sebesar 37,80 kg dan harga jual di tingkat petani sebesar Rp 1.498,60/kg.
  • 75. c. Analisis Perubahan Harga Analisis ini fokusnya pada perubahan harga produk karena pada umumnya harga faktor produksi lebih stabil dibandingkan harga produksinya. Dengan kata lain biaya produksi relatif stabil sedangkan nilai produksi berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi harga produk.
  • 76. Perhitungan sebagai berikut : - Harga produk (P) saat penelitian = Rp 3.288,90/kg - Harga produk (P) saat BEP : Rp 1.498,60/kg - Harga produk (P) saat BEP adalah sebesar 45,56% dari harga riil saat penelitian. INI berarti bahwa jika terjadi penurunan harga melebihi 54 ,44% maka petani kacang tanah menderita kerugian.
  • 77. Sebagai contoh: (1) Harga turun 25% sehingga menjadi Rp 2.466,70/kg Nilai produksi: 711,94 x Rp 2.466,70 = Rp 1.756.142,40 Biaya produksi total = Rp 1.066.903,50 Petani masih untung sebesar = Rp 689.238,90 (2) Harga turun 55% sehingga menjadi Rp 1.480,-/kg Nilai produksi: 711,94 x Rp 1.480,- = Rp 1.053.671,20 Biaya produksi total = Rp 1.066.903,50 Petani masih untung sebesar = Rp 13.238,90 - -
  • 78. Dari hasil perhitungan tersebut nampak bahwa jika terjadi penurunan harga tidak melewati 54,44% maka petani tidak rugi. Bagi pihak yang berwenang yang punya perhatian pada petani angka 54,44% merupakan angka kritis, artinya jika ada kecenderungan penurunan harga mendekati angka tersebut maka segera harus ditindak lanjuti supaya petani aman dari resiko kerugian.
  • 79. d. Analisis Kelayakan Usahatani kacang Tanah Untuk menganalisis kelayakan usahatani kacang tanah ini, diperhitungkan dalam dua macam perhitungan yaitu jika limbah berupa “ rendeng “ atau hijauan makan ternak tidak dimasukkan dan jika dimasukkan sebagai penambah pendapatan petani. Kriteria yang digunakan dalam anaslisi kelayakan usahatani kacang tanah ini adalah R/C ratio, produktivitas (¶/C ratio), produktivitas tenaga kerja serta ukuran sewa lahan.
  • 80. Suatu usahatani kacang tanah di katakan layak jika : 1). R/C ratio > 1 2). ¶/C ratio > bunga bank 3). Produktivitas tenaga kerja > upah yang berlaku 4). Pendapatan petani > sewa lahan
  • 81. 1. Perhitungan sebagai berikut: a. Nilai produktivitas ( R ) Rp 2.341.492,35 b. Total biaya produksi ( C ) Rp 1.066.903,50 c. Pendapatan petani (R-C) Rp 1.274.588,85 d. Upah tenaga kerja keluarga Rp 162.922,- e. Penggunaan tenaga kerja total 45,57 HKO f. Keuntungan (c-d) Rp 1.111.666,85 g. Nilai sewa lahan Rp 287.000,- h. Nilai “ rendeng “ Rp 257.000,-
  • 82. 2. Kriteria sebagai berikut : (tanpa rendeng) a. R/C ratio = b. (¶/C ratio)= c. Produktivitas tenaga kerja : d. Pendapatan petani (Rp 1.274.588,85) sewa lahan (Rp 287.000) --- layak layak Rp Rp >−−−>= 1194,2 50,903.066.1 35,492.341.2 layak Rp Rp >−−−>= %820,104 50,903.066.1 85,666.111.1 layakHKORpHKORp HKORp Rp >−−>−= /000.10/,382.51 57,45 35,492.341.2
  • 83. Dari ke empat kriteria tersebut, usahatani kacang tanah layak untuk dikembangkan . “dengan rendeng” a. R/C ratio = b. ¶/C ratio = c. Produktivitas tenaga kerja : layak Rp Rp >−−−>= 1435,2 50,903.066.1 35,492.598.2 layak Rp Rp >−−−>= %809,131 50,903.066.1 85,666.398.1 layakHKORpHKORp HKORp Rp >−−>−= /000.10/,022.57 57,45 35,492.598.2
  • 84. d. Pendapatan petani (Rp 1.531.589) > sewa lahan (Rp 287.000) --- layak Dari ke empat kriteria tersebut, usahatani kacang tanah layak untuk dikembangkan.
  • 85. IX. RELATIONSHIP Faktor – product 1. Kenaikan hasil tetap 2. Kenaikan hasil tambah 3. Kenaikan hasil berkurang 4. Kombinasi Y Y Y Y Y X X X
  • 86. Factor-factor 1. daya substitusi tetap 1. 2. Komplementer 3. daya substitusi berkurang X2 X1 X1 X2 X2 X1
  • 87. Product -product Joint – product --- kapuk + biji +daging + lemak Complementary ---- Supplemenatary --- traktor Competitive --------
  • 88. Factor-factor Relationship 1. Hubungan dengan daya substitusi tetap: Penambahan faktor produksi yang satu akan menyebabkan pengurangan faktor produksi yang lain dalam jumlah yang tetap dan jumlah produksi yang dihasilkan tak berubah. 2. Hubungan komplementer : Bila pemakaian faktor produksi yang satu lebih besar dari seharusnya tak mempengaruhi produksi yang dihasilkan
  • 89. 3. Hubungan dengan daya substitusi berkurang: Bila salah satu faktor produksi bisa mensubstitusi yang lainnya tapi jumlah yang bisa disubstitusi tersebut makin lama makin kecil. Kombinasi optimum : 2 1 1 2 Px Px x x = ∆ ∆ 1 2 x x ∆ ∆ 2 1 Px Px = daya substitusi x1 terhadap x2 = perbandingan harga x1 dengan x2
  • 90. Product-product Relationship 1. Joint products: Hubungan dua macam produksi yang selalu dihasilkan bersama-sama, antara keduanya tak ada daya desak. Dalam batas tertentu sejumlah produksi pertama selalu diikuti oleh produksi ke dua yang telah tertentu pula -- tak masalah. (contoh)
  • 91. 2. Complementary product: Kenaikan produksi yang satu diikuti oleh kenaikan produk yang lainnya, dengan pemakaian faktor produksi tertentu. Daya desak y1 terhadap y2 selalu bertanda positif. --- tak ada masalah (contoh)
  • 92. 3. Competitive products: Kenaikan produksi yang satu selalu diikuti oleh penurunan produk yang lainnya. Daya desak y1 terhadap y2 selalu bertanda negatif : a. Produk bersaing dengan daya desak tetap: yaitu besarnya Δy2/Δy1 pada tiap kombinasi y1 dan y2 selalu tetap. contoh: varietas tanaman biji-bijian yang sama (padi dan jagung)
  • 93. b. Produk bersaing dengan daya desak yang harga mutlaknya semakin kecil c. Produk bersaing dengan daya desak yang harga mutlaknya semakin besar 1 2 y y ∆ ∆ 1 2 y y ∆ ∆ makin kecil makin besar