SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
0
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MANAJEMEN USAHA TANI TERNAK
Oleh :
KELOMPOK III A
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PETERNAKAN PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI
PURWOKERTO 2008
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sebagian besar rakyat Indonesia tingal di pedesaan dengan
mata pencaharian utama sebagai petani. Salah satu dari mata pencaharian tersebut
adalah usaha peternakan. Setiap usaha akan mengalami ritme kenaikan dan
penurunan dalam hal keuntungan maupun kerugiannya, begitu juga halnya pada usaha
tani ternak. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan adanya suatu
analisis usaha yang bisa memberikan sebuah gambaran tentang usaha peternakan
yang sedang dijalankan, terutama keadaan keuangan atau finansialnya sehingga
dapat diketahui apakah usaha yang dijalankan akan mendatangkan keuntungan atau
bahkan kerugian. Salah satu cara yang biasa digunakan untuk menganalisa usaha
peternakan yaitu dengan membuat laporan keuangan. Laporan keuangan digunakan
untuk menentukan keberhasilan usaha. Keberhasilan usaha dinilai dengan besar
kecilnya hasil yang didapat dengan biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan
usaha tersebut (income = input   output). Tujuan dari analisis usaha adalah:
1. Untuk mengevaluasi usaha 2. Untuk perencanaan di kemudian hari agar
mendapatkan hasil yang memuaskan 3. Untuk kepentingan pihak luar usaha misalnya
untuk pengajaran. Penerimaan bersumber dari penjualan produk utama, kenaikan
nilai inventaris dan produk yang dikonsumsi. Sedangkan untuk biaya atau
pengeluarannya dapat berupa sewa lahan, bunga modal, penyusutan, tenaga kerja,
pakan, obat-obatan rehabilitasi dan lain-lain.
2
1.2 Tujuan dan Kegunaan 1. Memberikan gambaran tentang operasi organisasi usaha
peternakan, untuk kemudian dibandingkan dengan teori yang telah diperoleh. 2.
Memberikan tambahan pengetahuan dan memperluas wawasan tentang usaha peternakan.
3. Belajar mengamati permasalahan usahatani ternak, menganalisis untuk kemudian
dibahas berdasarkan teori yang ada, serta menarik kesimpulan dan memberikan
saran
3
II. PERUMUSAN MASALAH
2.1 Pendapatan Pendapatan atau penerimaan adalah pendapatan yang diperoleh dari
usahatani selama satu periode diperhitungkan dari hasil penjualan atau
penaksiran kembali. Untuk menghitung biaya dan pendapan dalam usahatani dapat
digunakan tiga macam pendekatan, yaitu pendekatan nominal (nominal approach),
pendekatan nilai yang akan datang, (future value approach), dan pendekatan nilai
sekarang (present value approach). Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
biaya dan pendapatan sangatlah komplek. Namun demikian, faktor-faktor tersebut
dapat dibagi kedalam dua golongan sebagai berikut : 1. Faktor internal dan
faktor eksternal Faktor internal dan faktor eksternal akan bersama-sama
mempengaruhi biaya dan pendapatan usahatani. Ditinjau dari segi umur, semakin
tua akan semakin berpengalaman sehingga semakin baik dalam mengelola
usahataninya. Namun, di sisi lain semakin tua semakin menurun kemampuan fisiknya
sehingga semakin memerlukan bantuan tenaga kerja, baik dalam keluarga maupun
dari luar keluarga. Faktor eksternal dari segi faktor produksi (input) terbagi
dalam 2 hal, yaitu ketersediaan dan harga. Demikian juga dari segi produksi
(output). Jika permintaan akan produksi tinggi harga ditingkat petani tinggi
pula sehingga dengan biaya yang sama petani akan memperoleh pendapatan yang
tinggi pula. 2. Faktor manajemen Petani sebagai manajer harus dapat mengambil
keputusan dengan berbagai pertimbangan ekonomis pendapatan yang optimal.
sehingga diperoleh hasil yang memberikan
4
2.2 Efisiensi Ekonomis Peternak perlu membuat catatan dan pembukuan usaha
ternaknya guna mengetahui hasil yang sebenarnya dari oprasi usaha ternaknya.
Membuat catatan serta tata buku usaha ternak berarti mengumpulkan data dan fakta
tentang kegiatan yang telah dikerjakan pada usahanya dari hari-hari. Baik survai
maupun pembukuan usaha ternak melihat kebelakang dari tindakan yang telah
dilaksanakan pada waktu yang lalu. Penerimaan tunai usaha ternak diartika
sebagai nilai uang yang diterima dari penjualan prodik usaha ternak. Pengeluaran
tunai diartikan sebagai jumlah uang yang dibayar untuk pembelian barang dan jasa
bagi usaha ternak. Terdapat beberapa macam efisiensi ekonomi dari usaha
peternakan sapi perah milik bapak Warsito antara lain : 1. R/C ratio (tunai)
adalah perbandingan antara penerimaan dengan total biaya per usahatani. Suatu
usaha tani dikatakan layak jika memenuhi syarat R/C > 1. 2. R/C total adalah
perbandingan antara keuntungan dengan total biaya per usahatani. Suatu usaha
tani dikatakan layak jika memenuhi syarat R/C = 1. 3. Produktivitas kerja adalah
perbandingan antara total produksi dengan curahan kerja. Suatu usaha tani
dikatakan layak jika memenuhi syarat nilai produktivitas lebih besar dari pada
upah yang berlaku. 4. Rentabilitas adalah perabandingan antara laba pendapatan
dengan modal dikalikan 100 %. Suatu usaha tani dikatakan efisiensi jika memenuhi
syarat nilai rentabilitas > dari bunga bank.
5
III. CARA KERJA
1. Pelaksanaan praktikum dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan
peternak. 2. Mahasiswa dikelompokan sesuai dengan program studi, masing-masing
kelompok (program studi) akan dibimbing oleh pembimbing (dosen/asisten). 3.
Setiap kelompok dibagi menjadi 2 sub-sub kelompok yang akan ditentukan kemudian.
Masing-masing sub kelompok melakukan wawancara dengan peternak (daftar
pertanyaan sudah disediakan). 4. Hasil wawancara dianalisis dan selanjutnya
dibuat laporan.
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 4.1.1. Keadaan Usaha Keadaan peternakan sapi perah milik Ibu Watem,
kepemilikan peternakan sapi perah ini adalah milik pribadi dan modal usaha
peternakan sapi perah ini bermula dari adanya kemitraan dengan pemerintah yang
memberikan 2 ekor sapi perah kepada pemilik, dan selanjutnya berkembang dengan
usaha dan pengelolaannya sendiri.
4.1.2. Permodalan Asal Modal : pribadi (tidak dibayarkan) Modal Tabel 1. Modal
No Jenis Modal 1. Bangunan : Rumah kandang Gudang 2 3. Ternak : Betina Laktasi
Peralatan : a. Ember b. Cangkul c. Sekop d. Milk cane e. Sapu lidi f. Sikat g.
Gayung h. Arit Total modal 2 2 2 1 1 2 1 1 10.000 20.000 25.000 150.000 3.000
5.000 5.000 5.000 20.000 40.000 50.000 150.000 3.000 10.000 5.000 5.000
22.283.000 1 1 2 6.000.000 2.000.000 7.000.000 6.000.000 2.000.000 14.000.000
Jumlah Harga Persatuan (Rp) Total Harga (Rp)
7
4.1.3. Biaya Produksi a. Sewa lahan : Rp. 100.000/bulan x 12 = Rp. 1.200.000
(tidak dibayarkan) b. Penyusutan :
Tabel 2. Penyusutan No Jenis modal Kandang Gudang Ternak Peralatan : a. Ember b.
Cangkul c. Sekop d. Milk cane e. Sapu lidi f. Sikat g. Gayung h. Arit Jumlah
Total 20.000 40.000 50.000 150.000 3.000 10.000 5.000 5.000 22.283.000 4 3 4 8 1
1 1 1 10.000 5.000 5.000 60.000 1.000 2.000 1.000 2.000 5.286.000 5.000 5.000
5.000 11.250 2.000 8.000 4.000 3.000 2.143.250 NB (Rp) 6.000.000 2.000.000
14.000.000 N (th) 8 8 8 NS (Rp) 1.000.000 200.000 4.000.000 Penyusutan (Rp)
625.000 225.000 1.250.000
1. 2. 3.
Rumus Penyusutan: P = c. Bunga Modal
NB ï€ NS N
Modal milik sendiri (tidak dibayarkan), bunga modal diperhitungkan 15% pertahun.
Rumus Bunga Modal =
 NB   NS x12%
2
= Rp 22.283.000 + Rp 5.286.000 x 12 % 2 = Rp 1.654.140,00
8
d. Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja luar keluarga Jumlah tenaga kerja keluarga
Konversi tenaga kerja pria : wanita : anak-anak Biaya tenaga keluarga :
Rp.15.000 x 1x 365 (tidak dibayarkan) = 0 TKSP = 1 TKSP = 1 : 0,7 : 0,5 = Rp
5.475.000,00
e. Pakan Ternak dan Obat-obatan Biaya hijauan : Rp. 300/kg/ekor/hari x 2 x 15 x
365,: Rp. 3.285.000 Biaya konsentrat : Rp. 50.000 /bln x 12 x 2 : Rp. 1.200.000
sapi laktasi : 6 kg/ekor/hari x 2.000 x 365 x 2 : Rp. 8.760.000  : Rp.
13.245.000,00
Biaya obat-obatan :   = Rp 50.000,00/tahun x 2 ekor = Rp 100.000,00
f. Perkawinan Biaya perkawinan = Rp. 15.000,00 x 2 kali IB x 3 ekor sapi perah =
Rp 90.000,00
g. Lain-lain Jumlah penggunaan listrik Harga bahan bakar   = Rp 600.000,00 =
Rp 900.000,00 = Rp 1.500.000,00 Total Biaya Produksi = Rp 25.407.390,00
9
4.1.4. Penerimaan a. Jumlah produk yang dijual (utama) susu dan kotoran. Susu =
Rp. 2.500 x 10 liter x 305 = Rp. 7.625.000 Kotoran = Rp. 12.500 x 2 x 4 karung =
Rp. 100.000
b.
Kenaikan nilai ternak = (N. akhir tahun   N. awal tahun) x2 = (Rp 7.000.000
  Rp 1.000.000) x 2 = Rp. 12.000.000
Total Penerimaan = Rp. 19.725.000,00
10
4.1.5. Pendapatan a. Pendapatan Pengelola maupun tidak) = Rp 19.725.000   Rp
25.407.390 = - Rp. 5.682.390,00 b. Pendapatan kerja Petani = Pendapatan
pengelola + upah kerja petani = - Rp. 5.682.390 + Rp. 0 = - Rp. 5.682.390 c.
Pendapatan Kerja Keluarga = Pendapatan kerja petani + upah kerja keluarga = Rp. 5.682.390 + Rp. 5.475.000 = - Rp. 207.390,00 d. Pendapatan Keluarga =
Pendapatan kerja keluarga + sewa lahan = Total penerimaan   total biaya
(dibayarkan
dan bunga modal milik sendiri = - Rp 207.390 + (Rp. 1.200.000 + Rp. 1.654.140) =
Rp 2.646.750,00
e.
Pendapatan Tunai
= Pendapatan tunai   biaya tunai = Rp 19.725.000   Rp 14.935.000 = Rp.
4.790.000,00
11
4.1.6. Efisiensi Ekonomis a. R/C ratio (tunai) = total penerimaan / total biaya
tunai = Rp. 19.725.000 / Rp. 14.935.000 = 1.3 Artinya adalah nilai R/C ratio
(tunai) adalah layak, karena lebih dari satu (> 1)
b.
R/C total
= Total penerimaan / total biaya = Rp 19.725.000 / Rp 25.407.390 = 0.78
Artinya adalah nilai R/C total adalah tidak layak, karena nilainya sama dengan
satu.
c.
Curahan kerja = Jumlah tenaga kerja x TKSP x jam kerja x hari kerja Laki-laki
Total = 1 x 1 x 4 x 365 = 1460 TKSP = 1460 TKSP
d.
Produktivitas kerja
= Total produksi / curahan kerja = Rp 18.912.500 / 1460 = Rp 12.953,77 / Jam
TKSP
12
4.1.7. Laporan Laba Rugi a. Penerimaan tunai : hasil penjualan produk utama
hasil penjualan produk sampingan Jumlah penerimaan = Rp. 7.625.000 = Rp. 100.000
= Rp. 7.725.000
b.
Pengeluaran tunai: Biaya variabel: 1. Pakan 2. Obat-obatan 3. Perkawinan 4.
Lain-lain Total biaya variable Biaya tetap 1. Sewa lahan 2. Tenaga kerja tetap
Total biaya tetap = Rp. 1.200.000,= Rp. 5.475.000,= Rp. 6.675.000,= Rp.
13.245.000 = Rp. = Rp. 100.000 90.000
= Rp. 1.500.000 = Rp. 14.935.000
Jumlah biaya oprasional
= Rp. 21.610.000
c.
Pendapatan bersih tunai = Rp. 7.725.000   Rp. 21.610.000 = - Rp. 13.885.000
Penyesuaian penerimaan dan pengeluaran tidak tunai 1. Penyusutan total 2.
Kenaikan nilai ternak 3. Produk yang di konsumsi keluarga = - Rp. 2.143.250 =
Rp. 12.000.000 = Rp. 0,Jumlah = (- Rp. 2.143.250 + Rp. 12.000.000 + Rp. 0,-) = Rp. 9.856.750
d.
Pendapatan bersih total
= -Rp. 13.885.000 + Rp. 9.586.750 = - Rp. 4.028.250,00
13
Pembahasan Setiap kegiatan peternakan sudah tentu melibatkan ternak, yaitu hewan
yang telah diarahkan kemampuan produksinya untuk memenuhi tujuan pemeliharaan
yang disebut peternak. Tenaga kerja usahatani keluarga biasanya terdiri atas
petani beserta keluarga dan tenaga luar yang kesemuanya berperan dalam usaha
tani. Peternakan sapi perah milik Bapak Warsito merupakan usaha sampingan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga dan merupakan milik keluarga bekerja sama dengan
koperasi dalam pemasaran produk dan pemberiaan pakan untuk ternak (konsentrat).
Usaha peternakan yang dikembangkan oleh Bapak Warsito adalah merupakan contoh
dari usaha peternakan campuran tidak sejenis karena peternakan ini mempunyai
hasil penjualan produk utama yang berupa susu dan hasil penjualan produk
sampingan yang berupa kotoran yang dapat dijual sebagai pupuk dan dapat menambah
pendapatan usaha. Menurut Sugiyanto (2004) usaha peternakan campuran yang tidak
sejenis adalah usaha peternakan yang dilakukan bersama usahatani lainnya. Usaha
ini bersifat komplementer (saling melengkapi). Modal yang dimiliki oleh Bapak
Warsito adalah merupakan modal milik sendiri. Adapun jenis modal yang digunkan
antara lain bangunan yang terdiri dari rumah kandang dan gudang dengan total
harga secara keseluruhan sebesar Rp.8.000.000; ternak dengan jumlah 2 ekor dan
harga persatuannya adalah Rp.7.000.000 sehingga total harga sebesar Rp
14.000.000; peralatan terdiri dari sekop (2), cangkul (2), ember (2), milkcane
(1), sapu lidi (1), sikat (2), gayung (1), arit (1) jadi total harga peralatan
adalah Rp 283.000. Sehingga total modal yang digunakan secara keseluruhan adalah
Rp 22.283.000 Biaya produksi dalam pengertian ekonomi produksi ditambah atas
biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang harus
dikeluarkan ada atau tidak ada sapi perah di kandang, tidak peduli banyaknya
sapi perah yang di kandang , biaya ini harus keluar. Misalnya : penyusutan,
bunga atas modal, pajak bumi dan bangunan dan lain-lain. Sedangkan biaya
variabel adalah biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan jumlah produksi susu
sapi perah yang dijalankan. Semakin banyak sapi perah akan semakin besar pula
biaya variabel
14
ini secara total. Misalnya biaya untuk makan, biaya pemeliharan, biaya tenaga
kerja harian dan lain-lain. Perhitungan penerimaan produksi sapi perah pada
praktikum ini dihitung per satuan bulan. Agar memudahkan dalam menghitung. Oleh
sebab itu biaya produksi (pembelian konsentrat + obat + bahan bakar + beban
listrik + termasuk penyusutan peralatan) juga dikonversikan per satuah bulan.
Penerimaan adalah uang tunai dan tidak tunai yang merupakan hasil penjualan dari
produksi suatu peternakan. Penerimaan dalam suatu peternakan terdiri dari: 1.
hasil produksi utama berupa penjualan ayam pedaging, biak itu hidup atau dalam
bentuk karkas. 2. hasil menjual kotoran yang laku dijual kepada petani sayur
mayur/ petani palawija lainnya Penerimaan hasil penjuaalan yang diterima oleh
Bapak Warsito setiap tahun sebesar Rp 7.725.000. Sedangkan kenaikan nilai
ternaknya adalah sebesar Rp 12.000.000. Nilai efisiensi ekonomis meliputi R/C
(ratio) sebesar 1,3kemudian R/C total sebesar 0,78 dan produktivitas kerja
12.953,77/Jam TKSP. Laporan laba rugi adalah laporan untuk menentukan apakah
perusahaan tersebut mengalami keuntungan atau kerugian. Laporan laba rugi
terdiri dari penerimaan tunai sebesar RP 7.725.000, pengeluaran tunai sebesar
Rp.21.610.000. pendapatan bersih tunai sebesar - Rp 13.885.000, dan pendapatan
bersih total sebesar - Rp 4.028.250. Adapun kendala yang dihadapi peternakan
Bapak Warsito antara lain : 1. Hanya sapronak 2. Penyakit 3. Pengetahuan
beternak
15
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Peternakan milik Bapak Warsito mengalami kerugian sebesar
Rp.4.028.250. 2. R/C Ratio sebesar 1,3 3. R/C Total sebesar 0,78 4.
Produktivitas kerja sebesar Rp. 12.953,77 /Jam TKSP
B. Saran 1. Lokasi praktikum harap diperhatikan letak dan kondisinya. 2.
Alangkah baiknya asisten memberi gambaran tentang lokasi praktikum. 3. BBM naik,
bagaimana jika uang akomodasi dinaikan juga.
16
DAFTAR PUSTAKA
Djatmiko, O.E.dkk. 2004. Buku Ajar Pengelolaan Usaha Tani Peternakan. Fakultas
Peternakan Universitas Jenderal Soedirman: Purwokerto. Makeham, J. P dan R. L.
1991. Manajemen Usahatani Daerah Tropis. LP3ES: Jakarta. Sugiyanto, Oentoeng E,
Sri M. Manajemen Usaha Tani Peternakan. Fakultas Peternakan Universitas Jenderal
Soedirman: Purwokerto. Soekartawi. 2002. Analisis Usaha Tani. Universitas
Indonesia: Jakarta. Suratiyah, Ken. 2006. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya:
Jakarta.
106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak

More Related Content

What's hot

Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)Dr. Zar Rdj
 
LINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN - PENGANTAR MANAJEMEN
LINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN - PENGANTAR MANAJEMENLINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN - PENGANTAR MANAJEMEN
LINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN - PENGANTAR MANAJEMENFalanni Firyal Fawwaz
 
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABANCONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABANdyna septiani
 
Perhitungan distribusi bagi hasil bank syariah (lihat akuntansi distribusi ba...
Perhitungan distribusi bagi hasil bank syariah (lihat akuntansi distribusi ba...Perhitungan distribusi bagi hasil bank syariah (lihat akuntansi distribusi ba...
Perhitungan distribusi bagi hasil bank syariah (lihat akuntansi distribusi ba...Echil Ardiyanto
 
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnis
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnisSkb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnis
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnisSoedarman Albar
 
Pengertian nilai dan penilaian aset
Pengertian nilai dan penilaian asetPengertian nilai dan penilaian aset
Pengertian nilai dan penilaian asetOpissen Yudisyus
 
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan KeuanganPSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuanganluthfi nk
 
Contoh Laporan Keuangan Koperasi
Contoh Laporan Keuangan KoperasiContoh Laporan Keuangan Koperasi
Contoh Laporan Keuangan KoperasiDedy Setiady
 
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Nurmansyah Arif W
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para AhliChristian Lokas
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modal
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modalLembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modal
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modalsischayank
 
Manajemen Risiko - Analisis Risiko
Manajemen Risiko - Analisis RisikoManajemen Risiko - Analisis Risiko
Manajemen Risiko - Analisis RisikoDeady Rizky Yunanto
 
Perhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasilPerhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasilsinupid
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Judianto Nugroho
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiSugeng Budiharsono
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifSiti Sahati
 

What's hot (20)

Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)
Standar internasional praktik profesional audit internal (standar)
 
LINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN - PENGANTAR MANAJEMEN
LINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN - PENGANTAR MANAJEMENLINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN - PENGANTAR MANAJEMEN
LINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN - PENGANTAR MANAJEMEN
 
Teknik Perumusan Visi dan Misi
Teknik Perumusan Visi dan MisiTeknik Perumusan Visi dan Misi
Teknik Perumusan Visi dan Misi
 
Perencanaan Laba
Perencanaan LabaPerencanaan Laba
Perencanaan Laba
 
Pengantar Teori Penilaian
Pengantar Teori PenilaianPengantar Teori Penilaian
Pengantar Teori Penilaian
 
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABANCONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
CONTOH SOAL TEORI AKUNTANSI BESERTA JAWABAN
 
Perhitungan distribusi bagi hasil bank syariah (lihat akuntansi distribusi ba...
Perhitungan distribusi bagi hasil bank syariah (lihat akuntansi distribusi ba...Perhitungan distribusi bagi hasil bank syariah (lihat akuntansi distribusi ba...
Perhitungan distribusi bagi hasil bank syariah (lihat akuntansi distribusi ba...
 
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnis
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnisSkb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnis
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnis
 
Pengertian nilai dan penilaian aset
Pengertian nilai dan penilaian asetPengertian nilai dan penilaian aset
Pengertian nilai dan penilaian aset
 
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan KeuanganPSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
 
Contoh Laporan Keuangan Koperasi
Contoh Laporan Keuangan KoperasiContoh Laporan Keuangan Koperasi
Contoh Laporan Keuangan Koperasi
 
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modal
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modalLembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modal
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modal
 
Manajemen Risiko - Analisis Risiko
Manajemen Risiko - Analisis RisikoManajemen Risiko - Analisis Risiko
Manajemen Risiko - Analisis Risiko
 
Perhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasilPerhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasil
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa Produktif
 

Similar to 106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak

11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdf
11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdf11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdf
11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdfVIONA47
 
ANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN USAHATANI
ANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN  USAHATANIANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN  USAHATANI
ANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN USAHATANIHendraSudirman2
 
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptxANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptxilmarianse1
 
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptxPP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptxAnggunRusyantia
 
peran Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptx
peran Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptxperan Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptx
peran Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptxGibranFadilla4
 
Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujon
Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujonAnalisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujon
Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujonBBPP_Batu
 
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka PanjangPenyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang9elevenStarUnila
 
Analisis kelayakan usaha bidang peternakan
Analisis kelayakan usaha bidang peternakanAnalisis kelayakan usaha bidang peternakan
Analisis kelayakan usaha bidang peternakancrhis david
 
Analisa usaha ternak
Analisa usaha ternakAnalisa usaha ternak
Analisa usaha ternakmarkettitih
 
Esm hkm-bab-1-6
Esm hkm-bab-1-6Esm hkm-bab-1-6
Esm hkm-bab-1-6aisyah29
 
Resume uts man.keuangan 1
Resume uts man.keuangan 1Resume uts man.keuangan 1
Resume uts man.keuangan 1Mulyatii
 
Makalah memaksimalkan laba
Makalah memaksimalkan labaMakalah memaksimalkan laba
Makalah memaksimalkan labaDaniel Tumanken
 
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan NasionalMakalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan NasionalYesica Adicondro
 
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro IslamFungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islamade orreo
 

Similar to 106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak (20)

11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdf
11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdf11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdf
11_Analisis Keuntungan Usahatani.pdf
 
ANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN USAHATANI
ANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN  USAHATANIANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN  USAHATANI
ANALIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PENDAPATAN USAHATANI
 
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptxANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
 
Soal manaj keu
Soal manaj keuSoal manaj keu
Soal manaj keu
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptxPP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
 
peran Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptx
peran Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptxperan Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptx
peran Pelaku Kegiatan Ekonomi .pptx
 
Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujon
Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujonAnalisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujon
Analisis faktor pendapatan pembibitan cabe di kec pujon
 
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka PanjangPenyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
 
Analisa usahatani cabe
Analisa usahatani cabeAnalisa usahatani cabe
Analisa usahatani cabe
 
Analisis kelayakan usaha bidang peternakan
Analisis kelayakan usaha bidang peternakanAnalisis kelayakan usaha bidang peternakan
Analisis kelayakan usaha bidang peternakan
 
Ekdes 10 dan 11 a
Ekdes 10 dan 11 aEkdes 10 dan 11 a
Ekdes 10 dan 11 a
 
Analisa usaha ternak
Analisa usaha ternakAnalisa usaha ternak
Analisa usaha ternak
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Esm hkm-bab-1-6
Esm hkm-bab-1-6Esm hkm-bab-1-6
Esm hkm-bab-1-6
 
Resume uts man.keuangan 1
Resume uts man.keuangan 1Resume uts man.keuangan 1
Resume uts man.keuangan 1
 
Makalah memaksimalkan laba
Makalah memaksimalkan labaMakalah memaksimalkan laba
Makalah memaksimalkan laba
 
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan NasionalMakalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
 
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro IslamFungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

106053167 laporan-praktikum-manajemen-agribisnis-ternak

  • 1. 0 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MANAJEMEN USAHA TANI TERNAK Oleh : KELOMPOK III A UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PETERNAKAN PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PURWOKERTO 2008
  • 2. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar rakyat Indonesia tingal di pedesaan dengan mata pencaharian utama sebagai petani. Salah satu dari mata pencaharian tersebut adalah usaha peternakan. Setiap usaha akan mengalami ritme kenaikan dan penurunan dalam hal keuntungan maupun kerugiannya, begitu juga halnya pada usaha tani ternak. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan adanya suatu analisis usaha yang bisa memberikan sebuah gambaran tentang usaha peternakan yang sedang dijalankan, terutama keadaan keuangan atau finansialnya sehingga dapat diketahui apakah usaha yang dijalankan akan mendatangkan keuntungan atau bahkan kerugian. Salah satu cara yang biasa digunakan untuk menganalisa usaha peternakan yaitu dengan membuat laporan keuangan. Laporan keuangan digunakan untuk menentukan keberhasilan usaha. Keberhasilan usaha dinilai dengan besar kecilnya hasil yang didapat dengan biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha tersebut (income = input   output). Tujuan dari analisis usaha adalah: 1. Untuk mengevaluasi usaha 2. Untuk perencanaan di kemudian hari agar mendapatkan hasil yang memuaskan 3. Untuk kepentingan pihak luar usaha misalnya untuk pengajaran. Penerimaan bersumber dari penjualan produk utama, kenaikan nilai inventaris dan produk yang dikonsumsi. Sedangkan untuk biaya atau pengeluarannya dapat berupa sewa lahan, bunga modal, penyusutan, tenaga kerja, pakan, obat-obatan rehabilitasi dan lain-lain.
  • 3. 2 1.2 Tujuan dan Kegunaan 1. Memberikan gambaran tentang operasi organisasi usaha peternakan, untuk kemudian dibandingkan dengan teori yang telah diperoleh. 2. Memberikan tambahan pengetahuan dan memperluas wawasan tentang usaha peternakan. 3. Belajar mengamati permasalahan usahatani ternak, menganalisis untuk kemudian dibahas berdasarkan teori yang ada, serta menarik kesimpulan dan memberikan saran
  • 4. 3 II. PERUMUSAN MASALAH 2.1 Pendapatan Pendapatan atau penerimaan adalah pendapatan yang diperoleh dari usahatani selama satu periode diperhitungkan dari hasil penjualan atau penaksiran kembali. Untuk menghitung biaya dan pendapan dalam usahatani dapat digunakan tiga macam pendekatan, yaitu pendekatan nominal (nominal approach), pendekatan nilai yang akan datang, (future value approach), dan pendekatan nilai sekarang (present value approach). Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya biaya dan pendapatan sangatlah komplek. Namun demikian, faktor-faktor tersebut dapat dibagi kedalam dua golongan sebagai berikut : 1. Faktor internal dan faktor eksternal Faktor internal dan faktor eksternal akan bersama-sama mempengaruhi biaya dan pendapatan usahatani. Ditinjau dari segi umur, semakin tua akan semakin berpengalaman sehingga semakin baik dalam mengelola usahataninya. Namun, di sisi lain semakin tua semakin menurun kemampuan fisiknya sehingga semakin memerlukan bantuan tenaga kerja, baik dalam keluarga maupun dari luar keluarga. Faktor eksternal dari segi faktor produksi (input) terbagi dalam 2 hal, yaitu ketersediaan dan harga. Demikian juga dari segi produksi (output). Jika permintaan akan produksi tinggi harga ditingkat petani tinggi pula sehingga dengan biaya yang sama petani akan memperoleh pendapatan yang tinggi pula. 2. Faktor manajemen Petani sebagai manajer harus dapat mengambil keputusan dengan berbagai pertimbangan ekonomis pendapatan yang optimal. sehingga diperoleh hasil yang memberikan
  • 5. 4 2.2 Efisiensi Ekonomis Peternak perlu membuat catatan dan pembukuan usaha ternaknya guna mengetahui hasil yang sebenarnya dari oprasi usaha ternaknya. Membuat catatan serta tata buku usaha ternak berarti mengumpulkan data dan fakta tentang kegiatan yang telah dikerjakan pada usahanya dari hari-hari. Baik survai maupun pembukuan usaha ternak melihat kebelakang dari tindakan yang telah dilaksanakan pada waktu yang lalu. Penerimaan tunai usaha ternak diartika sebagai nilai uang yang diterima dari penjualan prodik usaha ternak. Pengeluaran tunai diartikan sebagai jumlah uang yang dibayar untuk pembelian barang dan jasa bagi usaha ternak. Terdapat beberapa macam efisiensi ekonomi dari usaha peternakan sapi perah milik bapak Warsito antara lain : 1. R/C ratio (tunai) adalah perbandingan antara penerimaan dengan total biaya per usahatani. Suatu usaha tani dikatakan layak jika memenuhi syarat R/C > 1. 2. R/C total adalah perbandingan antara keuntungan dengan total biaya per usahatani. Suatu usaha tani dikatakan layak jika memenuhi syarat R/C = 1. 3. Produktivitas kerja adalah perbandingan antara total produksi dengan curahan kerja. Suatu usaha tani dikatakan layak jika memenuhi syarat nilai produktivitas lebih besar dari pada upah yang berlaku. 4. Rentabilitas adalah perabandingan antara laba pendapatan dengan modal dikalikan 100 %. Suatu usaha tani dikatakan efisiensi jika memenuhi syarat nilai rentabilitas > dari bunga bank.
  • 6. 5 III. CARA KERJA 1. Pelaksanaan praktikum dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan peternak. 2. Mahasiswa dikelompokan sesuai dengan program studi, masing-masing kelompok (program studi) akan dibimbing oleh pembimbing (dosen/asisten). 3. Setiap kelompok dibagi menjadi 2 sub-sub kelompok yang akan ditentukan kemudian. Masing-masing sub kelompok melakukan wawancara dengan peternak (daftar pertanyaan sudah disediakan). 4. Hasil wawancara dianalisis dan selanjutnya dibuat laporan.
  • 7. 6 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1. Keadaan Usaha Keadaan peternakan sapi perah milik Ibu Watem, kepemilikan peternakan sapi perah ini adalah milik pribadi dan modal usaha peternakan sapi perah ini bermula dari adanya kemitraan dengan pemerintah yang memberikan 2 ekor sapi perah kepada pemilik, dan selanjutnya berkembang dengan usaha dan pengelolaannya sendiri. 4.1.2. Permodalan Asal Modal : pribadi (tidak dibayarkan) Modal Tabel 1. Modal No Jenis Modal 1. Bangunan : Rumah kandang Gudang 2 3. Ternak : Betina Laktasi Peralatan : a. Ember b. Cangkul c. Sekop d. Milk cane e. Sapu lidi f. Sikat g. Gayung h. Arit Total modal 2 2 2 1 1 2 1 1 10.000 20.000 25.000 150.000 3.000 5.000 5.000 5.000 20.000 40.000 50.000 150.000 3.000 10.000 5.000 5.000 22.283.000 1 1 2 6.000.000 2.000.000 7.000.000 6.000.000 2.000.000 14.000.000 Jumlah Harga Persatuan (Rp) Total Harga (Rp)
  • 8. 7 4.1.3. Biaya Produksi a. Sewa lahan : Rp. 100.000/bulan x 12 = Rp. 1.200.000 (tidak dibayarkan) b. Penyusutan : Tabel 2. Penyusutan No Jenis modal Kandang Gudang Ternak Peralatan : a. Ember b. Cangkul c. Sekop d. Milk cane e. Sapu lidi f. Sikat g. Gayung h. Arit Jumlah Total 20.000 40.000 50.000 150.000 3.000 10.000 5.000 5.000 22.283.000 4 3 4 8 1 1 1 1 10.000 5.000 5.000 60.000 1.000 2.000 1.000 2.000 5.286.000 5.000 5.000 5.000 11.250 2.000 8.000 4.000 3.000 2.143.250 NB (Rp) 6.000.000 2.000.000 14.000.000 N (th) 8 8 8 NS (Rp) 1.000.000 200.000 4.000.000 Penyusutan (Rp) 625.000 225.000 1.250.000 1. 2. 3. Rumus Penyusutan: P = c. Bunga Modal NB ï€ NS N Modal milik sendiri (tidak dibayarkan), bunga modal diperhitungkan 15% pertahun. Rumus Bunga Modal =  NB   NS x12% 2 = Rp 22.283.000 + Rp 5.286.000 x 12 % 2 = Rp 1.654.140,00
  • 9. 8 d. Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja luar keluarga Jumlah tenaga kerja keluarga Konversi tenaga kerja pria : wanita : anak-anak Biaya tenaga keluarga : Rp.15.000 x 1x 365 (tidak dibayarkan) = 0 TKSP = 1 TKSP = 1 : 0,7 : 0,5 = Rp 5.475.000,00 e. Pakan Ternak dan Obat-obatan Biaya hijauan : Rp. 300/kg/ekor/hari x 2 x 15 x 365,: Rp. 3.285.000 Biaya konsentrat : Rp. 50.000 /bln x 12 x 2 : Rp. 1.200.000 sapi laktasi : 6 kg/ekor/hari x 2.000 x 365 x 2 : Rp. 8.760.000  : Rp. 13.245.000,00 Biaya obat-obatan :   = Rp 50.000,00/tahun x 2 ekor = Rp 100.000,00 f. Perkawinan Biaya perkawinan = Rp. 15.000,00 x 2 kali IB x 3 ekor sapi perah = Rp 90.000,00 g. Lain-lain Jumlah penggunaan listrik Harga bahan bakar   = Rp 600.000,00 = Rp 900.000,00 = Rp 1.500.000,00 Total Biaya Produksi = Rp 25.407.390,00
  • 10. 9 4.1.4. Penerimaan a. Jumlah produk yang dijual (utama) susu dan kotoran. Susu = Rp. 2.500 x 10 liter x 305 = Rp. 7.625.000 Kotoran = Rp. 12.500 x 2 x 4 karung = Rp. 100.000 b. Kenaikan nilai ternak = (N. akhir tahun   N. awal tahun) x2 = (Rp 7.000.000   Rp 1.000.000) x 2 = Rp. 12.000.000 Total Penerimaan = Rp. 19.725.000,00
  • 11. 10 4.1.5. Pendapatan a. Pendapatan Pengelola maupun tidak) = Rp 19.725.000   Rp 25.407.390 = - Rp. 5.682.390,00 b. Pendapatan kerja Petani = Pendapatan pengelola + upah kerja petani = - Rp. 5.682.390 + Rp. 0 = - Rp. 5.682.390 c. Pendapatan Kerja Keluarga = Pendapatan kerja petani + upah kerja keluarga = Rp. 5.682.390 + Rp. 5.475.000 = - Rp. 207.390,00 d. Pendapatan Keluarga = Pendapatan kerja keluarga + sewa lahan = Total penerimaan   total biaya (dibayarkan dan bunga modal milik sendiri = - Rp 207.390 + (Rp. 1.200.000 + Rp. 1.654.140) = Rp 2.646.750,00 e. Pendapatan Tunai = Pendapatan tunai   biaya tunai = Rp 19.725.000   Rp 14.935.000 = Rp. 4.790.000,00
  • 12. 11 4.1.6. Efisiensi Ekonomis a. R/C ratio (tunai) = total penerimaan / total biaya tunai = Rp. 19.725.000 / Rp. 14.935.000 = 1.3 Artinya adalah nilai R/C ratio (tunai) adalah layak, karena lebih dari satu (> 1) b. R/C total = Total penerimaan / total biaya = Rp 19.725.000 / Rp 25.407.390 = 0.78 Artinya adalah nilai R/C total adalah tidak layak, karena nilainya sama dengan satu. c. Curahan kerja = Jumlah tenaga kerja x TKSP x jam kerja x hari kerja Laki-laki Total = 1 x 1 x 4 x 365 = 1460 TKSP = 1460 TKSP d. Produktivitas kerja = Total produksi / curahan kerja = Rp 18.912.500 / 1460 = Rp 12.953,77 / Jam TKSP
  • 13. 12 4.1.7. Laporan Laba Rugi a. Penerimaan tunai : hasil penjualan produk utama hasil penjualan produk sampingan Jumlah penerimaan = Rp. 7.625.000 = Rp. 100.000 = Rp. 7.725.000 b. Pengeluaran tunai: Biaya variabel: 1. Pakan 2. Obat-obatan 3. Perkawinan 4. Lain-lain Total biaya variable Biaya tetap 1. Sewa lahan 2. Tenaga kerja tetap Total biaya tetap = Rp. 1.200.000,= Rp. 5.475.000,= Rp. 6.675.000,= Rp. 13.245.000 = Rp. = Rp. 100.000 90.000 = Rp. 1.500.000 = Rp. 14.935.000 Jumlah biaya oprasional = Rp. 21.610.000 c. Pendapatan bersih tunai = Rp. 7.725.000   Rp. 21.610.000 = - Rp. 13.885.000 Penyesuaian penerimaan dan pengeluaran tidak tunai 1. Penyusutan total 2. Kenaikan nilai ternak 3. Produk yang di konsumsi keluarga = - Rp. 2.143.250 = Rp. 12.000.000 = Rp. 0,Jumlah = (- Rp. 2.143.250 + Rp. 12.000.000 + Rp. 0,-) = Rp. 9.856.750 d. Pendapatan bersih total = -Rp. 13.885.000 + Rp. 9.586.750 = - Rp. 4.028.250,00
  • 14. 13 Pembahasan Setiap kegiatan peternakan sudah tentu melibatkan ternak, yaitu hewan yang telah diarahkan kemampuan produksinya untuk memenuhi tujuan pemeliharaan yang disebut peternak. Tenaga kerja usahatani keluarga biasanya terdiri atas petani beserta keluarga dan tenaga luar yang kesemuanya berperan dalam usaha tani. Peternakan sapi perah milik Bapak Warsito merupakan usaha sampingan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan merupakan milik keluarga bekerja sama dengan koperasi dalam pemasaran produk dan pemberiaan pakan untuk ternak (konsentrat). Usaha peternakan yang dikembangkan oleh Bapak Warsito adalah merupakan contoh dari usaha peternakan campuran tidak sejenis karena peternakan ini mempunyai hasil penjualan produk utama yang berupa susu dan hasil penjualan produk sampingan yang berupa kotoran yang dapat dijual sebagai pupuk dan dapat menambah pendapatan usaha. Menurut Sugiyanto (2004) usaha peternakan campuran yang tidak sejenis adalah usaha peternakan yang dilakukan bersama usahatani lainnya. Usaha ini bersifat komplementer (saling melengkapi). Modal yang dimiliki oleh Bapak Warsito adalah merupakan modal milik sendiri. Adapun jenis modal yang digunkan antara lain bangunan yang terdiri dari rumah kandang dan gudang dengan total harga secara keseluruhan sebesar Rp.8.000.000; ternak dengan jumlah 2 ekor dan harga persatuannya adalah Rp.7.000.000 sehingga total harga sebesar Rp 14.000.000; peralatan terdiri dari sekop (2), cangkul (2), ember (2), milkcane (1), sapu lidi (1), sikat (2), gayung (1), arit (1) jadi total harga peralatan adalah Rp 283.000. Sehingga total modal yang digunakan secara keseluruhan adalah Rp 22.283.000 Biaya produksi dalam pengertian ekonomi produksi ditambah atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang harus dikeluarkan ada atau tidak ada sapi perah di kandang, tidak peduli banyaknya sapi perah yang di kandang , biaya ini harus keluar. Misalnya : penyusutan, bunga atas modal, pajak bumi dan bangunan dan lain-lain. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan jumlah produksi susu sapi perah yang dijalankan. Semakin banyak sapi perah akan semakin besar pula biaya variabel
  • 15. 14 ini secara total. Misalnya biaya untuk makan, biaya pemeliharan, biaya tenaga kerja harian dan lain-lain. Perhitungan penerimaan produksi sapi perah pada praktikum ini dihitung per satuan bulan. Agar memudahkan dalam menghitung. Oleh sebab itu biaya produksi (pembelian konsentrat + obat + bahan bakar + beban listrik + termasuk penyusutan peralatan) juga dikonversikan per satuah bulan. Penerimaan adalah uang tunai dan tidak tunai yang merupakan hasil penjualan dari produksi suatu peternakan. Penerimaan dalam suatu peternakan terdiri dari: 1. hasil produksi utama berupa penjualan ayam pedaging, biak itu hidup atau dalam bentuk karkas. 2. hasil menjual kotoran yang laku dijual kepada petani sayur mayur/ petani palawija lainnya Penerimaan hasil penjuaalan yang diterima oleh Bapak Warsito setiap tahun sebesar Rp 7.725.000. Sedangkan kenaikan nilai ternaknya adalah sebesar Rp 12.000.000. Nilai efisiensi ekonomis meliputi R/C (ratio) sebesar 1,3kemudian R/C total sebesar 0,78 dan produktivitas kerja 12.953,77/Jam TKSP. Laporan laba rugi adalah laporan untuk menentukan apakah perusahaan tersebut mengalami keuntungan atau kerugian. Laporan laba rugi terdiri dari penerimaan tunai sebesar RP 7.725.000, pengeluaran tunai sebesar Rp.21.610.000. pendapatan bersih tunai sebesar - Rp 13.885.000, dan pendapatan bersih total sebesar - Rp 4.028.250. Adapun kendala yang dihadapi peternakan Bapak Warsito antara lain : 1. Hanya sapronak 2. Penyakit 3. Pengetahuan beternak
  • 16. 15 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Peternakan milik Bapak Warsito mengalami kerugian sebesar Rp.4.028.250. 2. R/C Ratio sebesar 1,3 3. R/C Total sebesar 0,78 4. Produktivitas kerja sebesar Rp. 12.953,77 /Jam TKSP B. Saran 1. Lokasi praktikum harap diperhatikan letak dan kondisinya. 2. Alangkah baiknya asisten memberi gambaran tentang lokasi praktikum. 3. BBM naik, bagaimana jika uang akomodasi dinaikan juga.
  • 17. 16 DAFTAR PUSTAKA Djatmiko, O.E.dkk. 2004. Buku Ajar Pengelolaan Usaha Tani Peternakan. Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman: Purwokerto. Makeham, J. P dan R. L. 1991. Manajemen Usahatani Daerah Tropis. LP3ES: Jakarta. Sugiyanto, Oentoeng E, Sri M. Manajemen Usaha Tani Peternakan. Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman: Purwokerto. Soekartawi. 2002. Analisis Usaha Tani. Universitas Indonesia: Jakarta. Suratiyah, Ken. 2006. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya: Jakarta.