SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Secara sederhana, PDB adalah
•Produk = yang dijumlahkan
adalah produksi barang dan jasa
•Domestik = batasnya adalah
wilayah suatu negara
•Bruto = yang dihitung termasuk
penyusutan barang-barang modal
Namun secara formal,
yang dimaksud dengan
Produk Domestik Bruto
(PDB) adalah nilai pasar
dari seluruh barang atau
jasa akhir yang dihasilkan
oleh suatu negara dalam
periode waktu tertentu
Dalam melakukan
perhitungan terhadap
PDB , terdapat tiga
pendekatan yang
digunakan, yaitu
pendekatan
pengeluaran,
pendekatan pendapatan,
dan pendekatan nilai
tambah
Rumah Tangga Perusahaan
Keterangan:
PDB = Pasar Domestik Bruto
C = Pengeluaran Konsumsi
I = Investasi
G = Pemerintah
NX = Ekspor Bersih
Pendapatan pada dasarnya adalah balas jasa terhadap
input/faktor produksi yang digunakan dalam proses
produksi. Dalam perekonomian, terdapat empat
kelompok besar faktor produksi, yaitu tenaga kerja,
modal, sumber daya alam, dan laba usaha.
Faktor Produksi Balas Jasa
Tenaga Kerja Upah
Modal Bunga Modal
Sumber Daya Alam (Tanah) Sewa
Keahlian Laba Usaha
Keterangan:
PDB = Pasar Domestik Bruto
w = upah
r = bunga modal
S = sewa
= laba usaha
Perhitungan PDB dengan pendekatan ini
pada dasarnya adalah perhitungan nilai
ekonomi yang diciptakan oleh sektor-
sektor yang terdapat di suatu negara per
sektor ekonomi.
Di Indonesia , hasil perhitungan PDB
dengan pendekatan nilai tambah ini
disajikan menurut sembilan sektor ekonomi
No. Sektor Ekonomi Nilai
1. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan Rp xxx
2. Pertambangan dan penggalian Rp xxx
3. Industri pengolahan Rp xxx
4. Listrik, gas, dan air minum Rp xxx
5. Bangunan Rp xxx
6. Pengangkutan dan Komunikasi Rp xxx
7. Perdagangan Rp xxx
8. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya Rp xxx
9. Sewa Rp xxx
10. Pemerintah dan pertahanan Rp xxx
11. Jasa-jasa lainnya Rp xxx
Jumlah GDP Rp xxx
Meningkatnya nilai PDB pada dasarnya
menunjukkan dua hal, yaitu
1). Terjadinya peningkatan produksi
barang/jasa
2). Meningkatnya harga barang dan
jasa yang diproduksi. Ekonom mencoba
untuk memisahkan kedua efek dari
peningkatan nilai PDB riil dan PDB
nominal
Produksi barang atau
jasa yang dihitung
dengan menggunakan
harga masa sekarang
Produksi barang atau
jasa yang dihitung
dengan menggunakan
harga konstan
Tahun Harga Padi
(Rp/Kg)
Jumlah
Produksi
Padi (Kg)
Harga Jagung
(Rp/Kg)
Jumlah
Produksi
Jagung (Kg)
2004 200 100 100 50
2005 300 150 200 100
2006 400 200 300 150
2007 500 250 400 200
PDB Tahun 2004 = (Rp200 x 100Kg) + (Rp100 + 50Kg) = Rp25.000
PDB Tahun 2005 = (Rp300 x 150Kg) + (Rp200 + 100Kg) = Rp65.000
PDB Tahun 2006 = (Rp400 x 200Kg) + (Rp300 + 150Kg) = Rp125.000
PDB Tahun 2007 = (Rp500 x 250Kg) + (Rp400 + 200kg) = Rp205.000
PDB Tahun 2004 = (Rp200 x 100Kg) + (Rp100 + 50Kg) = Rp25.000
PDB Tahun 2005 = (Rp200 x 150Kg) + (Rp100 + 100Kg) = Rp40.000
PDB Tahun 2006 = (Rp200 x 200Kg) + (Rp100 + 150Kg) = Rp55.000
PDB Tahun 2007 = (Rp200 x 250Kg) + (Rp100 + 200kg) = Rp70.000
DEFLATOR PDB
Merupakan nilai yang mencerminkan
harga barang dan jasa yang diukur
dari perbandingan antara PDB nominal
dan PDB riil
DEFLATOR PDB = (PDB nominal/PDB
riil) x 100
Di antara PDB riil dan PDB nominal ,
indikator yang paling baik digunakan
untuk mengamati kinerja perekonomian
adalah PDB riil karena peningkatan nilai
PDB riil ini mutlak hanya mencerminkan
peningkatan output produksi suatu
perekonomian.
Di banyak negara dunia, termasuk
Indonesia, perhitungan PDB umumnya hanya
dilakukan dengan menggunakan dua
pendekatan, yaitu dengan perhitungan PDB
dengan pendekatan pengeluaran dan
pendekatan nilai tambah
Di Indonesia, perhitungan PDB dilakukan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) setiap tiga bulan sekali dimulai dengan kuartal I
(periode Januari-Maret), kuartal II (periode April-Juni),
kuartal III (periode Juli-September), kuartal IV (Oktober-
Desember). Setiap akhir tahun BPS melakukan perhitungan PDB
tahunan dengan cara merekapitulasi data PDB kuartalan yang
telah ada
Jenis Penggunaan
Harga Berlaku Harga Konstan 2000
Triw I
2008
Triw II
2008
Triw I
2008
Triw II
2008
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pengeluaran konsumsi rumah
tangga
703.3 742.9 290.8 293.9
2. Pengeluaran konsumsi pemerintah 76.7 105.3 32.5 39.4
3. Pembentukan modal tetap bruto 288,2 320.0 118.0 120.9
4. a. Perubahan Inventori -1.6 6.5 -0.7 120.9
b.Diskrepansi statistik 16.9 48.9 13.2 3.3
5. Ekspor barang dan jasa 348.6 378.1 258.1 6.4
6. Dikurangi impor barang dan jasa 308.4 370.8 206.0 271.5
PDB 1122.1 1230.9 505.9 518.2
PDB tanpa migas 1001.0 1090.9 470.4 482.8
Di banyak negara dunia, termasuk Indonesia, perhitungan PDB
umumnya hanya dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan,
yaitu dengan perhitungan PDB dengan pendekatan pengeluaran dan
pendekatan nilai tambah
Dalam kenyataan, ditemukan fakta bahwa tingginya PDB per kapita
suatu negara tidak menjamin tingginya kualitas pendidikan dan
kesehatan yang dinikmati oleh penduduknya.
Bahkan tingginya PDB cenderung identik dengan
berkurangnya kualitas kesehatan masyarakat karena
tingginya tingkat polusi yang terjadi.
Kenapa hal di
atas bisa
terjadi?
Setidaknya ada ada
enam hal yang tidak
dimasukkan dalam
konsep perhitungan
PDB yang juga
menjadi penyebab
hal-hal di atas
1. Tidak memperhitungkan
kerusakan lingkungan yang
terjadi
2.Tidak memperhitungkan
kegiatan jual beli yang dilakukan
tanpa melalui pasar.
3. Tidak memperhitungkan
pendapatan warga negara
Indonesia di luar negeri
4. Menghitung pendapatan warga
negara asing yang bekerja di
Indonesia
5. Tidak memperhitungkan
kualitas kesehatan dan
pendidikan
6. Tidak memperhitungkan
adanya transfer payment yang
dilaukan pemerintah
1. Produk Nasional Bruto (PNB)
Defenisinya:
Produk = yang dijumlahkan adalah produksi barang dan jasa
Nasional = batasnya adalah kewarganegaraan
Bruto = yang dihitung termasuk penyusutan barang-barang modal
PNB nominal dapat dikonversikan ke dalam PNB riil dengan
menggunakan indeks harga. Jadi jika PNB riil
mengukur kualitas total dari output, maka PNB
mengukur nilai rupiah dari output. Rasio dari PNB
nominal ke PNB riil adalah harga dari PNB yang
disebut dengan deflator PNB
PNB riil = (PNB nominal / deflator PNB)
2. Produk Nasional Neto
Total pendapatan penduduk suatu negara
(PNB) dikurangi dengan kerugian yang
diakibatkan oleh depresiasi
PNB riil = PNB - depresiasi
3. Pendapatan Nasional
(PN)
PN = (PNB – pajak tak langsung) +
(subsidi –depresiasi)
4. Pendapatan
Perseorangan
Didefenisikan sebagai pendapatan
yang diterima rumah tangga dan
usaha yang bukan perusahaan
5. Pendapatan Perorangan
Pendapatan perorangan yang dapat dibelanjakan adalah pendapatan yang
tersisa dalam rumah tangga dan usaha bukan perusahaan setelah semua
kewajiban pada pemerintah dibayar. Pendapatan ini adalah alat ukur untuk
mengamati berapa banyak nominal uang yang sebenarnya dimiliki oleh individu
dalam perekonomian yang digunakan untuk membeli barang/jasa yang
dibutuhkannya
PDB = C + I + G +NX
+ Pendapatan Faktor Produksi Domestik yang Terdapat di Luar negeri
+ Pendapatan Faktor Produksi Domestik yang Terdapat di Dalam Negeri
= PNB (Produk Nasional Bruto)
= Penyusutan
= Pendapatan Nasional Neto (PNN)
- Pajak Tidak Langsung
+ Subsidi
= Pendapatan Nasional
- Laba ditahan
- Pembayaran Asuransi
+ Pendapatan bunga personal dari pemerintah dan konsumen
+ Pendapatan bukan balas jasa
= Pendapatan personal
- Pajak Langsung
= Pendapatan Disposable
Perhitungan masing-masing jenis pendapatan di
atas adalah sebagai beikut
Jenis Pengeluaran
Menurut Harga
Berlaku
Menurut
Harga Tetap
1993Nilai %
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 1.138,3 70,7 302,1
2. Pengeluaran Konsumsi pemerintah 132,1 8,2 35,3
3. Pembentukan modal tetap domestik
bruto
325,3 26,2 96,1
4. Perubahan barang dan jasa -96,0 -6,0 -25,7
5. Ekspor barang dan jasa 569,9 35,4 116,9
6. Dikurangi: Impor barang dan jasa 459,6 28,5 98,0
Produk Domestik Bruto (PDB) 1.610,0 100,0 426,7
7. Pendapatan neto faktor dari luar negeri -77,8 -4,8 -22,2
Pendapatan Domestik Nasional (PNB) 1.532,2 95,2 404,7
8. Dikurangi: Pajak tak langsung 71,2 4,4 18,9
9. Dikurangi: Depresiasi 80,5 5,0 21,3
Pendapatan Nasional 1380,5 85,8 364,3
Penghitungan pendapatan nasional Indonesia, 2000 (Triliun)
TERIM
A
KASIH

More Related Content

What's hot

Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Jogo Hera
 
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiPrediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiHaidar Bashofi
 
Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasi
Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasiFungsi konsumsi, tabungan, dan investasi
Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasiDewi Setiyani Putri
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBIndra Yu
 
Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Pengertian pasar faktor produksi (power point)Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Pengertian pasar faktor produksi (power point)Gondo Madden
 
Tugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDARTugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDAROwnskin
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumenvadilla mutia
 
Bab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif global
Bab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif globalBab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif global
Bab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif globalBambang Deswantoro
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMmas karebet
 
Pendapatan nasional pengukuran pnb
Pendapatan nasional pengukuran pnbPendapatan nasional pengukuran pnb
Pendapatan nasional pengukuran pnbYayasan Al-Awsath
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiR Anggara
 
suku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uangsuku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uangDaniel SLSA CLA
 
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Majid
 

What's hot (20)

Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
 
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiPrediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
 
Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasi
Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasiFungsi konsumsi, tabungan, dan investasi
Fungsi konsumsi, tabungan, dan investasi
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 
Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Pengertian pasar faktor produksi (power point)Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Pengertian pasar faktor produksi (power point)
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Teori produksi
Teori produksiTeori produksi
Teori produksi
 
Tugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDARTugas 4 BIAYA STANDAR
Tugas 4 BIAYA STANDAR
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
Investasi ekonomi makro
Investasi ekonomi makro Investasi ekonomi makro
Investasi ekonomi makro
 
Laporan presentasi keuangan
Laporan presentasi keuanganLaporan presentasi keuangan
Laporan presentasi keuangan
 
Bab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif global
Bab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif globalBab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif global
Bab 1 pengantar pembangunan ekonomi prespektif global
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LM
 
Pendapatan nasional pengukuran pnb
Pendapatan nasional pengukuran pnbPendapatan nasional pengukuran pnb
Pendapatan nasional pengukuran pnb
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
 
suku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uangsuku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uang
 
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
Chapter 08 piutang-pertemuan ke-2
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 

Similar to Alan Arifin Modul 2 Pendapatan Nasional

Pertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptx
Pertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptxPertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptx
Pertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptxShifaNurAuliaPutri
 
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.pptPPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.pptSmaPgrirks
 
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional TimothySiahaan
 
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ii pendapatan-nasional by bu rosy
Ii pendapatan-nasional by bu rosyIi pendapatan-nasional by bu rosy
Ii pendapatan-nasional by bu rosyFyan XmanGat
 
Indikator Indikator Makroekonomi Indonesia
Indikator Indikator Makroekonomi IndonesiaIndikator Indikator Makroekonomi Indonesia
Indikator Indikator Makroekonomi Indonesiagaffari
 
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasionalPpt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasionalsihitetioma94
 
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdf
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdfpendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdf
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdfNuryonoAdiRahman
 
Makro Ekonomi BAB 2 Data Makroekonomi.pdf
Makro Ekonomi BAB 2 Data Makroekonomi.pdfMakro Ekonomi BAB 2 Data Makroekonomi.pdf
Makro Ekonomi BAB 2 Data Makroekonomi.pdfwiliamsteven2
 
Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasional
Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan NasionalEkonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasional
Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasionalrendrafauzi
 
70_20210326094753_Pertemuan 3-EKONOMI MAKRO_Pendapatan Nasional _ Perhitungan...
70_20210326094753_Pertemuan 3-EKONOMI MAKRO_Pendapatan Nasional _ Perhitungan...70_20210326094753_Pertemuan 3-EKONOMI MAKRO_Pendapatan Nasional _ Perhitungan...
70_20210326094753_Pertemuan 3-EKONOMI MAKRO_Pendapatan Nasional _ Perhitungan...NuryonoAdiRahman
 
MAKRO MODUL 2 - KELOMPOK 1.pptx
MAKRO MODUL 2 - KELOMPOK 1.pptxMAKRO MODUL 2 - KELOMPOK 1.pptx
MAKRO MODUL 2 - KELOMPOK 1.pptxSatreskrimPemalang
 
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdfluluksaja
 
MATERI XI EKO PENDAPATAN NASIONAL.ppt
MATERI XI EKO PENDAPATAN NASIONAL.pptMATERI XI EKO PENDAPATAN NASIONAL.ppt
MATERI XI EKO PENDAPATAN NASIONAL.pptdwisantoso51
 
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-19. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1AGUS SETIYONO
 

Similar to Alan Arifin Modul 2 Pendapatan Nasional (20)

Pertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptx
Pertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptxPertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptx
Pertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptx
 
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.pptPPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
 
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
 
Produk domestik bruto
Produk domestik brutoProduk domestik bruto
Produk domestik bruto
 
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]
 
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
 
Ii pendapatan-nasional by bu rosy
Ii pendapatan-nasional by bu rosyIi pendapatan-nasional by bu rosy
Ii pendapatan-nasional by bu rosy
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Indikator Indikator Makroekonomi Indonesia
Indikator Indikator Makroekonomi IndonesiaIndikator Indikator Makroekonomi Indonesia
Indikator Indikator Makroekonomi Indonesia
 
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasionalPpt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
 
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdf
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdfpendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdf
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdf
 
Makro Ekonomi BAB 2 Data Makroekonomi.pdf
Makro Ekonomi BAB 2 Data Makroekonomi.pdfMakro Ekonomi BAB 2 Data Makroekonomi.pdf
Makro Ekonomi BAB 2 Data Makroekonomi.pdf
 
Pertemuan ii pendapatan nasional
Pertemuan ii pendapatan nasionalPertemuan ii pendapatan nasional
Pertemuan ii pendapatan nasional
 
Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasional
Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan NasionalEkonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasional
Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasional
 
70_20210326094753_Pertemuan 3-EKONOMI MAKRO_Pendapatan Nasional _ Perhitungan...
70_20210326094753_Pertemuan 3-EKONOMI MAKRO_Pendapatan Nasional _ Perhitungan...70_20210326094753_Pertemuan 3-EKONOMI MAKRO_Pendapatan Nasional _ Perhitungan...
70_20210326094753_Pertemuan 3-EKONOMI MAKRO_Pendapatan Nasional _ Perhitungan...
 
MAKRO MODUL 2 - KELOMPOK 1.pptx
MAKRO MODUL 2 - KELOMPOK 1.pptxMAKRO MODUL 2 - KELOMPOK 1.pptx
MAKRO MODUL 2 - KELOMPOK 1.pptx
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasional Pendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
9.-Penghitungan-Pendapatan-Nasional.pdf
 
MATERI XI EKO PENDAPATAN NASIONAL.ppt
MATERI XI EKO PENDAPATAN NASIONAL.pptMATERI XI EKO PENDAPATAN NASIONAL.ppt
MATERI XI EKO PENDAPATAN NASIONAL.ppt
 
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-19. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
 

Recently uploaded

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 

Recently uploaded (17)

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 

Alan Arifin Modul 2 Pendapatan Nasional

  • 1.
  • 2.
  • 3. Secara sederhana, PDB adalah •Produk = yang dijumlahkan adalah produksi barang dan jasa •Domestik = batasnya adalah wilayah suatu negara •Bruto = yang dihitung termasuk penyusutan barang-barang modal Namun secara formal, yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar dari seluruh barang atau jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode waktu tertentu
  • 4. Dalam melakukan perhitungan terhadap PDB , terdapat tiga pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan pengeluaran, pendekatan pendapatan, dan pendekatan nilai tambah
  • 6. Keterangan: PDB = Pasar Domestik Bruto C = Pengeluaran Konsumsi I = Investasi G = Pemerintah NX = Ekspor Bersih
  • 7. Pendapatan pada dasarnya adalah balas jasa terhadap input/faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dalam perekonomian, terdapat empat kelompok besar faktor produksi, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan laba usaha. Faktor Produksi Balas Jasa Tenaga Kerja Upah Modal Bunga Modal Sumber Daya Alam (Tanah) Sewa Keahlian Laba Usaha
  • 8. Keterangan: PDB = Pasar Domestik Bruto w = upah r = bunga modal S = sewa = laba usaha
  • 9. Perhitungan PDB dengan pendekatan ini pada dasarnya adalah perhitungan nilai ekonomi yang diciptakan oleh sektor- sektor yang terdapat di suatu negara per sektor ekonomi. Di Indonesia , hasil perhitungan PDB dengan pendekatan nilai tambah ini disajikan menurut sembilan sektor ekonomi
  • 10. No. Sektor Ekonomi Nilai 1. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan Rp xxx 2. Pertambangan dan penggalian Rp xxx 3. Industri pengolahan Rp xxx 4. Listrik, gas, dan air minum Rp xxx 5. Bangunan Rp xxx 6. Pengangkutan dan Komunikasi Rp xxx 7. Perdagangan Rp xxx 8. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya Rp xxx 9. Sewa Rp xxx 10. Pemerintah dan pertahanan Rp xxx 11. Jasa-jasa lainnya Rp xxx Jumlah GDP Rp xxx
  • 11.
  • 12. Meningkatnya nilai PDB pada dasarnya menunjukkan dua hal, yaitu 1). Terjadinya peningkatan produksi barang/jasa 2). Meningkatnya harga barang dan jasa yang diproduksi. Ekonom mencoba untuk memisahkan kedua efek dari peningkatan nilai PDB riil dan PDB nominal
  • 13. Produksi barang atau jasa yang dihitung dengan menggunakan harga masa sekarang Produksi barang atau jasa yang dihitung dengan menggunakan harga konstan
  • 14. Tahun Harga Padi (Rp/Kg) Jumlah Produksi Padi (Kg) Harga Jagung (Rp/Kg) Jumlah Produksi Jagung (Kg) 2004 200 100 100 50 2005 300 150 200 100 2006 400 200 300 150 2007 500 250 400 200
  • 15. PDB Tahun 2004 = (Rp200 x 100Kg) + (Rp100 + 50Kg) = Rp25.000 PDB Tahun 2005 = (Rp300 x 150Kg) + (Rp200 + 100Kg) = Rp65.000 PDB Tahun 2006 = (Rp400 x 200Kg) + (Rp300 + 150Kg) = Rp125.000 PDB Tahun 2007 = (Rp500 x 250Kg) + (Rp400 + 200kg) = Rp205.000 PDB Tahun 2004 = (Rp200 x 100Kg) + (Rp100 + 50Kg) = Rp25.000 PDB Tahun 2005 = (Rp200 x 150Kg) + (Rp100 + 100Kg) = Rp40.000 PDB Tahun 2006 = (Rp200 x 200Kg) + (Rp100 + 150Kg) = Rp55.000 PDB Tahun 2007 = (Rp200 x 250Kg) + (Rp100 + 200kg) = Rp70.000
  • 16. DEFLATOR PDB Merupakan nilai yang mencerminkan harga barang dan jasa yang diukur dari perbandingan antara PDB nominal dan PDB riil DEFLATOR PDB = (PDB nominal/PDB riil) x 100 Di antara PDB riil dan PDB nominal , indikator yang paling baik digunakan untuk mengamati kinerja perekonomian adalah PDB riil karena peningkatan nilai PDB riil ini mutlak hanya mencerminkan peningkatan output produksi suatu perekonomian.
  • 17. Di banyak negara dunia, termasuk Indonesia, perhitungan PDB umumnya hanya dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu dengan perhitungan PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendekatan nilai tambah Di Indonesia, perhitungan PDB dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setiap tiga bulan sekali dimulai dengan kuartal I (periode Januari-Maret), kuartal II (periode April-Juni), kuartal III (periode Juli-September), kuartal IV (Oktober- Desember). Setiap akhir tahun BPS melakukan perhitungan PDB tahunan dengan cara merekapitulasi data PDB kuartalan yang telah ada
  • 18. Jenis Penggunaan Harga Berlaku Harga Konstan 2000 Triw I 2008 Triw II 2008 Triw I 2008 Triw II 2008 (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga 703.3 742.9 290.8 293.9 2. Pengeluaran konsumsi pemerintah 76.7 105.3 32.5 39.4 3. Pembentukan modal tetap bruto 288,2 320.0 118.0 120.9 4. a. Perubahan Inventori -1.6 6.5 -0.7 120.9 b.Diskrepansi statistik 16.9 48.9 13.2 3.3 5. Ekspor barang dan jasa 348.6 378.1 258.1 6.4 6. Dikurangi impor barang dan jasa 308.4 370.8 206.0 271.5 PDB 1122.1 1230.9 505.9 518.2 PDB tanpa migas 1001.0 1090.9 470.4 482.8 Di banyak negara dunia, termasuk Indonesia, perhitungan PDB umumnya hanya dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu dengan perhitungan PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendekatan nilai tambah
  • 19. Dalam kenyataan, ditemukan fakta bahwa tingginya PDB per kapita suatu negara tidak menjamin tingginya kualitas pendidikan dan kesehatan yang dinikmati oleh penduduknya. Bahkan tingginya PDB cenderung identik dengan berkurangnya kualitas kesehatan masyarakat karena tingginya tingkat polusi yang terjadi. Kenapa hal di atas bisa terjadi?
  • 20. Setidaknya ada ada enam hal yang tidak dimasukkan dalam konsep perhitungan PDB yang juga menjadi penyebab hal-hal di atas 1. Tidak memperhitungkan kerusakan lingkungan yang terjadi 2.Tidak memperhitungkan kegiatan jual beli yang dilakukan tanpa melalui pasar. 3. Tidak memperhitungkan pendapatan warga negara Indonesia di luar negeri 4. Menghitung pendapatan warga negara asing yang bekerja di Indonesia 5. Tidak memperhitungkan kualitas kesehatan dan pendidikan 6. Tidak memperhitungkan adanya transfer payment yang dilaukan pemerintah
  • 21.
  • 22. 1. Produk Nasional Bruto (PNB) Defenisinya: Produk = yang dijumlahkan adalah produksi barang dan jasa Nasional = batasnya adalah kewarganegaraan Bruto = yang dihitung termasuk penyusutan barang-barang modal PNB nominal dapat dikonversikan ke dalam PNB riil dengan menggunakan indeks harga. Jadi jika PNB riil mengukur kualitas total dari output, maka PNB mengukur nilai rupiah dari output. Rasio dari PNB nominal ke PNB riil adalah harga dari PNB yang disebut dengan deflator PNB PNB riil = (PNB nominal / deflator PNB)
  • 23. 2. Produk Nasional Neto Total pendapatan penduduk suatu negara (PNB) dikurangi dengan kerugian yang diakibatkan oleh depresiasi PNB riil = PNB - depresiasi 3. Pendapatan Nasional (PN) PN = (PNB – pajak tak langsung) + (subsidi –depresiasi) 4. Pendapatan Perseorangan Didefenisikan sebagai pendapatan yang diterima rumah tangga dan usaha yang bukan perusahaan 5. Pendapatan Perorangan Pendapatan perorangan yang dapat dibelanjakan adalah pendapatan yang tersisa dalam rumah tangga dan usaha bukan perusahaan setelah semua kewajiban pada pemerintah dibayar. Pendapatan ini adalah alat ukur untuk mengamati berapa banyak nominal uang yang sebenarnya dimiliki oleh individu dalam perekonomian yang digunakan untuk membeli barang/jasa yang dibutuhkannya
  • 24. PDB = C + I + G +NX + Pendapatan Faktor Produksi Domestik yang Terdapat di Luar negeri + Pendapatan Faktor Produksi Domestik yang Terdapat di Dalam Negeri = PNB (Produk Nasional Bruto) = Penyusutan = Pendapatan Nasional Neto (PNN) - Pajak Tidak Langsung + Subsidi = Pendapatan Nasional - Laba ditahan - Pembayaran Asuransi + Pendapatan bunga personal dari pemerintah dan konsumen + Pendapatan bukan balas jasa = Pendapatan personal - Pajak Langsung = Pendapatan Disposable Perhitungan masing-masing jenis pendapatan di atas adalah sebagai beikut
  • 25. Jenis Pengeluaran Menurut Harga Berlaku Menurut Harga Tetap 1993Nilai % 1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 1.138,3 70,7 302,1 2. Pengeluaran Konsumsi pemerintah 132,1 8,2 35,3 3. Pembentukan modal tetap domestik bruto 325,3 26,2 96,1 4. Perubahan barang dan jasa -96,0 -6,0 -25,7 5. Ekspor barang dan jasa 569,9 35,4 116,9 6. Dikurangi: Impor barang dan jasa 459,6 28,5 98,0 Produk Domestik Bruto (PDB) 1.610,0 100,0 426,7 7. Pendapatan neto faktor dari luar negeri -77,8 -4,8 -22,2 Pendapatan Domestik Nasional (PNB) 1.532,2 95,2 404,7 8. Dikurangi: Pajak tak langsung 71,2 4,4 18,9 9. Dikurangi: Depresiasi 80,5 5,0 21,3 Pendapatan Nasional 1380,5 85,8 364,3 Penghitungan pendapatan nasional Indonesia, 2000 (Triliun)