Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang efektivitas seduhan bawang putih untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Bawang putih dapat menurunkan tekanan darah karena kandungan polisulfida yang membantu melegakan dan memperlebar pembuluh darah. Penelitian ini mengukur tekanan darah responden sebelum dan sesudah diberikan seduhan bawang putih untuk mengetahui pengaruhnya.
2. 2
BAWANG PUTIH
(Allium sativum linn)
Bawang putih yang dikenal dengan nama latin Allium sativum adalah
umbi yang dapat dimakan dari famili amaryllidaceae. Bagian yang
digunakan adalah bagian umbi lapis. Bawang putih telah digunakan
untuk tujuan kesehatan sejak jaman dahulu terutama untuk suplemen
pasien hipertensi dan jantung koroner oleh masyarakat di berbagai
bagian dunia, seperti masyarakat Mesir, Yunani, Romawi, Cina, dan
Jepang (“Garlic,” 2020). Bawang putih mentah banyak digunakan oleh
pasien hipertensi karena efek penurunan tekanan darahnya dan mampu
meningkatkan kadar kolesterol baik sekaligus menurunkan kadar
kolesterol jahat dalam tubuh. Mengonsumsi setidaknya 10 gram bawang
putih setiap hari selama dua bulan berhasil membantu menurunkan
kadar kolesterol yang cukup banyak. Kandungan yang terdapat pada
100 gram bawang putih adalah air, kalsium, saltivine, sulfur, protein,
lemak, karbohidrat, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B, vitamin C, kalium,
selenium, dan scordinin. Kandungan polisulfida pada bawang putih
mentah membantu melegakan dan menyebabkan dilatasi pembuluh
darah sehingga tekanan yang dihasilkan tidak terlalu besar.
3. 3
BAWANG PUTIH SECARA SPESIFIK
Menurut Integrated Taxonomic Information System, klasifikasi Bawang Putih
(Allium sativum) sebagai berikut
Secara taksonomi bawang putih dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Sub divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Asparagales
Suku : Amaryllidaceae
Marga : Allium
Jenis : Allium sativum L
4. 4
KANDUNGAN BAWANG PUTIH
Kandungan yang terdapat pada
100 gram bawang putih adalah
air, kalsium, saltivine, sulfur,
protein, lemak, fosfor, besi,
vitamin A, vitamin B, vitamin C,
kalium, selenium, karbohidrat,
dan scordinin. Kandungan
polisulfida pada bawang putih
mentah membantu melegakan
dan menyebabkan dilatasi
pembuluh darah sehingga
tekanan yang dihasilkan tidak
terlalu besar.
5. MANFAAT BAWANG PUTIH UNTUK MENURUNKAN TEKANAN
DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI
Bawang putih mentah banyak digunakan oleh pasien hipertensi
karena efek penurunan tekanan darahnya dan mampu meningkatkan
kadar kolesterol baik sekaligus menurunkan kadar kolesterol jahat
dalam tubuh. Mengonsumsi setidaknya 10 gram bawang putih setiap
hari selama dua bulan berhasil membantu menurunkan kadar
kolesterol yang cukup banyak. Kandungan yang terdapat pada 100
gram bawang putih adalah air, kalsium, saltivine, sulfur, protein,
lemak, karbohidrat, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B, vitamin C,
kalium, selenium, dan scordinin. Kandungan polisulfida pada
bawang putih mentah membantu melegakan dan menyebabkan
dilatasi pembuluh darah sehingga tekanan yang dihasilkan tidak
terlalu besar.
6. 6
DARAH TINGGI (HIPERTENSI)
Penyakit hipertensi sering disebut juga sebagai silent killer karena gejalanya
yang seringkali sama dengan penyakit lain. Seseorang dikatakan terkena
penyakit hipertensi apabila tekanan darah sistoliknya berada pada nilai ≥ 140
mmHg dan atau tekanan darah diastolik nya ≥ 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit pada keadaan istirahat atau
tenang. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hipertensi adalah
umur, jenis kelamin, riwayat keluarga atau faktor genetik, kebiasaan
merokok, konsumsi garam yang berlebih, obesitas, dan masih banyak lagi.
Pengobatan non farmakologis sama pentingnya dengan farmakologis dan
bahkan lebih menguntungkan untuk penderita hipertensi ringan. Dalam
mengobati penyakit tersebut, ada berbagai macam golongan obat yang dapat
digunakan seperti ACE inhibitor, beta-blocker, alpha-blocker, dan lainnya.
Namun, melihat dari efek samping yang diberikan berupa kelelahan, pusing,
batuk, gangguan ginjal, gangguan gastrointestinal, dan hiperglikemia, banyak
orang memilih untuk beralih ke bahan alami seperti bawang putih.
8. ALAT,BAHAN DAN CARA KERJA
Pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik dari
responden yang sesuai dengan kriteria digunakan alat ukur
berupa sphygmomanometer, sedangkan bahan yang
digunakan adalah bawang putih dan air mineral 250 mL.
Responden yang terpilih adalah responden yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria yang termasuk dalam
kriteria inklusi yaitu bersedia menjadi responden, berumur
18-60 tahun keatas, penderita hipertensi yang bersedia tidak
mengkonsumsi obat anti hipertensi dan terapi herbal lain
selain bawang putih selama penelitian, memiliki tekanan
darah sistolik dan diastolik >140/90 mmHg. Kriteria eksklusi
adalah penderita hipertensi dengan komplikasi dan yang
sensitif pada bawang putih maupun alergi terhadap obat.
9. Penelitian ini dimulai dengan pemeriksaan
tekanan darah awal atau pretest. Subjek penelitian
disarankan untuk beristirahat selama 15 menit,
kemudian diukur tekanan darahnya sebanyak dua
kali dalam interval 10 menit dan dicatat rata-ratanya.
Selanjutnya subjek penelitian diberikan 250 mL air
seduhan bawang putih. Setelah 10 menit, tekanan
darah diukur. Pengukuran tekanan darah diulang
dengan interval 10 menit hingga hasil pengukuran
tetap dalam 2 kali pengukuran berturut-turut. Data
pengukuran tekanan darah sebelum dan setelah
konsumsi bawang putih akan dianalisis
menggunakan uji t dependen.