SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
NUTRISI PADA PASIEN HIPERTENSI
dr. H. Dede Ridwan Nugraha
PENDAHULUAN
 Penyakit darah tinggi atau hipertensi (hypertension)
adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal yang
ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka
bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang
berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat
digital lainnya
 Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran
tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan
kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHg
 Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya
adalah dengan nilai angka kisaran stabil
 Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah
menurun saat tidur dan meningkat saat beraktifitas atau
berolahraga.
 Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan
jantung seseorang bekerja sangat keras, akhirnya
kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh
darah jantung, ginjal, otak dan mata
 Penyakit hypertensi ini merupakan penyebab umum
terjadinya stroke dan serangan jantung (Heart Attack).
 Penyakit hipertensi sering disebut sebagai the silent
disease Umumnya penderita tidak mengetahui dirinya
mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan
darahnya
 Penyakit ini dikenal juga sebagai heterogeneous group of
disease karena dapat menyerang siapa saja dari
berbagai kelompok umur dan kelompok sosial ekonomi.
KLASIFIKASI
 Penyakit darah tinggi atau hipertensi dikenal dengan 2
tipe klasifikasi:
 Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary
a) Hipertensi Primary
 Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana
terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dari gaya
hidup seseorang dan faktor lingkungan
 Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan
mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan
obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena
penyakit tekanan darah tinggi
 Begitu pula seseorang yang berada dalam lingkungan
atau kondisi stress tinggi sangat mungkin terkena
penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang
yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan
darah tinggi.
 b) Hipertensi Secondary
 Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana
terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai
akibat seseorang menderita penyakit lainnya seperti
gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem
hormon tubuh
 Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah secara umum
meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama
pada wanita yang berat badannya di atas normal atau
gemuk.
 Pregnancy Induced Hypertension (PIH), ini adalah
sebutan dalam istilah kesehatan (medis) bagi wanita
hamil yang menderita hipertensi
 Kondisi Hipertensi pada ibu hamil dapat tergolong
sedang ataupun berbahaya. Seorang ibu hamil dengan
tekanan darah tinggi bisa mengalami Preeclampsia
dimasa kehamilan.
 Preeclamsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang
mengalami hipertensi, sehingga merasakan keluhan
seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri
perut, muka yang membengkak, kurang nafsu makan,
mual bahkan muntah
 Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi
maka disebut eclamsia
ETIOLOGI
 Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid
(cortison) dan beberapa obat hormon, termasuk
beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus
menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah
seseorang
 Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab
terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan
tembakau yang berisi nikotin
 Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk
salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya
tekanan darah tinggi.
 Penyebab tekanan darah yang paling sering adalah
aterosklerosis atau penebalan dinding arteri yang
membuat hilangnya elastisitas pembuluh darah
 Sebab lainnya adalah faktor keturunan, bertambahnya
jumlah darah yang dipompa jantung, penyakit pada
ginjal, kelenjar adrenal, dan sistem syaraf simpatis
 Pada mereka yang hamil, kelebihan berat badan, stres,
dan tekanan mental, hipertensipun kerap
menghinggapinya
 Akibat dari hipertensi bisa beragam, seperti komplikasi
pembesaran jantung, penyakit jantung koroner, dan
pecahnya pembuluh darah otak
 Pengobatan terhadap penderita hipertensi dapat
dilakukan sebagai berikut:
 Pengobatan tanpa obat, antara lain dengan diet rendah
garam, kolesterol, dan lemak jenuh; peredaan stres
emosional; berhenti merokok dan alkohol; serta latihan
fisik secara teratur.
 Pengobatan dengan menggunakan obat antihipertensi.
Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar
saat ini. Untuk pemilihan obat antihipertensi yang tepat,
sebaiknya langsung menghubungi dokter.
 Pengobatan pada golongan khusus
PENATALAKSANAAN DIET BAGI PENDERITA
HIPERTENSI
a) Kandungan garam (Sodium atau Natrium)
 Seseorang yang mengidap penyakit hipertensi sebaiknya
mengontrol diri dalam mengkonsumsi garam. Yang
dimaksud dengan garam disini adalah garam natrium
yang terdapat dalam hampir semua bahan makanan
yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan
 Salah satu sumber utama garam natrium adalah garam
dapur. Oleh karena itu, dianjurkan konsumsi garam dapur
tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh/hari atau dapat
menggunakan garam lain diluar natrium
 Tujuan diet garam rendah adalah membantu
menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan
tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien
hipertensi. Adapun syarat-syarat diet garam rendah
adalah :
1. Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.
2. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit.
3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya
retensi garam atau air dan/atau hipertensi
 Diet ini mengandung cukup zat-zat gizi. Sesuai dengan
keadaan penyakit dapat diberikan berbagai tingkat Diet
Garam Rendah
 Diet Garam Rendah I (200-400 mg Na)
 Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema, asites
dan/atau hipertensi berat
 Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan garam
dapur
 Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya
 Diet Garam Rendah II (600-800 mg Na)
 Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema, asites,
dan/atau hipertensi tidak terlalu berat
 Pemberian makanan sehari sama dengan Diet Garam
Rendah I
 Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan ½
sdt garam dapur (2 g)Dihindari bahan makanan yang
tinggi kadar natriumnya
 Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg Na)
 Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema dan/atau
hipertensi ringan
 Pemberian makanan sehari sama dengan Diet Garam
Rendah I
 Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan 1
sdt garam dapur (4 g)
b) Kandungan Potasium atau Kalium
 Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu
penurunan tekanan darah
 Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah-
buahan dan sayuran
 Buah dan sayuran yang mengandung potasium dan baik
untuk dikonsumsi penderita hipertensi antara lain
semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo,
labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri,
bawang dan bawang puti
 Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega 3
sagat dikenal efektif dalam membantu penurunan
tekanan darah (hipertensi).
 Pada penderita hipertensi dimana tekanan darah tinggi >
160 /gram mmHg, selain pemberian obat-obatan anti
hipertensi perlu terapi dietetik dan merubah gaya hidup
 Tujuan dari penatalaksanaan diet adalah untuk
membantu menurunkan tekanan darah dan
mempertahankan tekanan darah menuju normal
 Disamping itu, diet juga ditujukan untuk menurunkan
faktor risiko lain seperti berat badan yang berlebih,
tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat dalam
darah
 Harus diperhatikan pula penyakit degeneratif lain yang
menyertai darah tinggi seperti jantung, ginjal dan
diabetes mellitus
MENGATUR MENU MAKANAN
 Mengatur menu makanan sangat dianjurkan bagi
penderita hipertensi untuk menghindari dan membatasi
makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol
darah serta meningkatkan tekanan darah, sehingga
penderita tidak mengalami stroke atau infark jantung
Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal,
paru, minyak kelapa, gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam
natrium (biskuit, crakers, keripik dan makanan kering
yang asin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis,
korned, sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, soft
drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur atau
buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin,
selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarin, keju mayonnaise,
serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol
seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit
ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat,
saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang
pada umumnya mengandung garam natrium.
7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti
durian, tape.
 Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah
dengan memperbaiki rasa tawar dengan menambah gula
merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur dan
bumbu lain yang tidak asin atau mengandung sedikit
garam natrium
 Makanan dapat ditumis untuk memperbaiki rasa.
Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat
dilakukan untuk menghindari penggunaan garam yang
berlebih
 Dianjurkan untuk selalu menggunakan garam beryodium
dan penggunaan garam jangan lebih dari 1 sendok teh
per hari.
 Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120 –
175 mEq/hari) dapat memberikan efek penurunan
tekanan darah yang ringan
 Selain itu, pemberian kalium juga membantu untuk
mengganti kehilangan kalium akibat dan rendah natrium.
Pada umumnya dapat dipakai ukuran sedang (50 gram)
dari apel (159 mg kalium), jeruk (250 mg kalium), tomat
(366 mg kalium), pisang (451 mg kalium) kentang
panggang (503 mg kalium) dan susu skim 1 gelas (406
mg kalium)
 Kecukupan kalsium penting untuk mencegah dan
mengobati hipertensi: 2-3 gelas susu skim atau 40
mg/hari, 115 gram keju rendah natrium dapat memenuhi
kebutuhan kalsium 250 mg/hari
 Sedangkan kebutuhan kalsium perhari rata-rata 808 mg.
 Pada ibu hamil makanan cukup akan protein, kalori,
kalsium dan natrium yang dihubungkan dengan
rendahnya kejadian hipertensi karena kehamilan
 Namun pada ibu hamil yang hipertensi apalagi yang
disertai dengan bengkak dan protein urin (pre
eklampsia), selain obat-obatan dianjurkan untuk
mengurangi konsumsi garam dapur serta meningkatkan
makanan sumber Mg (sayur dan buah-buahan)
SUPLEMENTASI ANTI OKSIDAN
 Walaupun suplementasi anti oksidan masih memerlukan
penelitian lebih lanjut, namun saat ini banyak sekali
suplemen yang dijual dan dikonsumsi oleh masyarakat
 Sebagai tenaga medis harus berhati-hati memberikan
anjuran minuman suplemen agar tidak terjadi overdosis
1. Vitamin dan Penurunan Homosistein
 Asam folat, vitamin B6, vitamin B 12 dan riboflavin
merupakan ko-faktor enzim yang essential untuk
metabolisme homosistein
 Berbagai penelitian menunjukkan bahwa peningkatan
kadar homosistein dalam darah akan meningkatkan
risiko penyakit arteri koroner
 Kadar asam folat yang rendah berkaitan dengan
peningkatan risiko penyakit koroner dan kadar vitamin
yang rendah juga berkaitan dengan peningkatan risiko
aterosklerosis, walaupun risiko aterosklerosis yang
berhubungan dengan rendahnya kadar vitamin B6 tidak
berhubungan dengan konsentrasi homositein yang tinggi
 Sedangkan vitamin B12 tidak berhubungan dengan
penyakit vaskuler
2. Kacang Kedelai dan Isoflavon
 Kedelai banyak mengandung fito estrogen yaitu
isoflavon, yang memiliki aktivitas estrogen lemah
 Penelitian meta analisis pada tahun 1995 menyimpulkan
bahwa isoflavon dari protein kedelai lebih bermakna
menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan
trigliserida, tanpa mempengaruhi kadar kolesterol HDL
 Sehingga dianjurkan mengkonsumsi protein kedelai (20 –
50 gram/hari) dengan modifikasi diet pada penderita
dengan kadar kolesterol (total dan LDL) yang tinggi
 Tempe adalah hasil pengolahan kedelai yang melalui
proses fermentasi, dengan kandungan gizi lebih baik dari
kedelai. Sehingga tempe dianjurkan untuk di konsumsi
oleh penderita hipertensi sebagai sumber protein nabati
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Penyuluhan mencegah penyakit diabetes melitus
Penyuluhan mencegah penyakit diabetes melitusPenyuluhan mencegah penyakit diabetes melitus
Penyuluhan mencegah penyakit diabetes melitusAcep Hidayah
 
Penyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiPenyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiElia Noviyanti
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH pjj_kemenkes
 
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisAndre Milanisti
 
DIET LAMBUNG.pdf
DIET LAMBUNG.pdfDIET LAMBUNG.pdf
DIET LAMBUNG.pdfHilda577038
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaFeny Kartika
 
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiatiPenyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiatiINyoman W
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT pjj_kemenkes
 
Penyuluhan materi hipertensi
Penyuluhan materi hipertensiPenyuluhan materi hipertensi
Penyuluhan materi hipertensiwahyututuko
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)Feny Kartika
 
GIZI PADA LANSIA.pptx
GIZI PADA LANSIA.pptxGIZI PADA LANSIA.pptx
GIZI PADA LANSIA.pptxBilalAngler
 

What's hot (20)

Penyuluhan mencegah penyakit diabetes melitus
Penyuluhan mencegah penyakit diabetes melitusPenyuluhan mencegah penyakit diabetes melitus
Penyuluhan mencegah penyakit diabetes melitus
 
Penyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiPenyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisi
 
Modul iii gizi kb 1
Modul iii gizi kb 1Modul iii gizi kb 1
Modul iii gizi kb 1
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitis
 
DIET LAMBUNG.pdf
DIET LAMBUNG.pdfDIET LAMBUNG.pdf
DIET LAMBUNG.pdf
 
Materi pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanisMateri pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanis
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tika
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiatiPenyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
 
Obesitas.ppt
Obesitas.pptObesitas.ppt
Obesitas.ppt
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
 
Brosur hipertensi
Brosur hipertensiBrosur hipertensi
Brosur hipertensi
 
Penyuluhan materi hipertensi
Penyuluhan materi hipertensiPenyuluhan materi hipertensi
Penyuluhan materi hipertensi
 
Kasus gout
Kasus goutKasus gout
Kasus gout
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
DM utk AWAM
DM utk AWAMDM utk AWAM
DM utk AWAM
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
GIZI PADA LANSIA.pptx
GIZI PADA LANSIA.pptxGIZI PADA LANSIA.pptx
GIZI PADA LANSIA.pptx
 

Viewers also liked

Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangMuamar Ys
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusYunita Manurung
 
Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1DiLy BhudaNanda
 
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osmanPenyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osmanosman redha
 
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensi
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensiPeran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensi
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensiRulli Rosandi
 
penyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansiapenyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansiaPuji Astuti
 
Diit nutrisi untuk penyakit hipertensi
Diit nutrisi untuk penyakit hipertensiDiit nutrisi untuk penyakit hipertensi
Diit nutrisi untuk penyakit hipertensiChenk Alie Patrician
 
Mengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes MellitusMengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes Mellitusjasmine2688
 
Diet diabetes mellitus
Diet diabetes mellitusDiet diabetes mellitus
Diet diabetes mellitusLia Eriska
 
Gizi usia lanjut (usila)
Gizi usia lanjut (usila)Gizi usia lanjut (usila)
Gizi usia lanjut (usila)amyprahesti
 
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIAKEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIApjj_kemenkes
 
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIAKEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIApjj_kemenkes
 
DASH - Dietary Approaches to Stop Hypertension
DASH - Dietary Approaches to Stop HypertensionDASH - Dietary Approaches to Stop Hypertension
DASH - Dietary Approaches to Stop HypertensionJose Payano
 

Viewers also liked (20)

Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endang
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitus
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1
 
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osmanPenyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
 
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensi
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensiPeran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensi
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensi
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
penyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansiapenyakit yang biasa muncul pada lansia
penyakit yang biasa muncul pada lansia
 
Diit nutrisi untuk penyakit hipertensi
Diit nutrisi untuk penyakit hipertensiDiit nutrisi untuk penyakit hipertensi
Diit nutrisi untuk penyakit hipertensi
 
06 prolanis
06 prolanis06 prolanis
06 prolanis
 
Mengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes MellitusMengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes Mellitus
 
Diabetes Mellitus
Diabetes MellitusDiabetes Mellitus
Diabetes Mellitus
 
Lembar Balik Hipertensi
Lembar Balik HipertensiLembar Balik Hipertensi
Lembar Balik Hipertensi
 
DIET AND DIABETES
DIET AND DIABETESDIET AND DIABETES
DIET AND DIABETES
 
PPT Lansia
PPT LansiaPPT Lansia
PPT Lansia
 
Diet diabetes mellitus
Diet diabetes mellitusDiet diabetes mellitus
Diet diabetes mellitus
 
Gizi usia lanjut (usila)
Gizi usia lanjut (usila)Gizi usia lanjut (usila)
Gizi usia lanjut (usila)
 
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIAKEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
 
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIAKEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
 
DASH - Dietary Approaches to Stop Hypertension
DASH - Dietary Approaches to Stop HypertensionDASH - Dietary Approaches to Stop Hypertension
DASH - Dietary Approaches to Stop Hypertension
 

Similar to Nutrisi pada pasien hipertensi

Pengertian hipertensi
Pengertian hipertensiPengertian hipertensi
Pengertian hipertensinur khalimah
 
HIPERTENSI BARU.pptx
HIPERTENSI BARU.pptxHIPERTENSI BARU.pptx
HIPERTENSI BARU.pptxpkmsegarau
 
hipertensi-111203173406-phpapp02.pptx
hipertensi-111203173406-phpapp02.pptxhipertensi-111203173406-phpapp02.pptx
hipertensi-111203173406-phpapp02.pptxAnggiNovitaSari6
 
Leaflet hipertensi
Leaflet hipertensiLeaflet hipertensi
Leaflet hipertensikristameo
 
PPT HIPERTENSI BAGI DEWASA, LANSIA, .ppt
PPT HIPERTENSI BAGI DEWASA, LANSIA, .pptPPT HIPERTENSI BAGI DEWASA, LANSIA, .ppt
PPT HIPERTENSI BAGI DEWASA, LANSIA, .pptyudha509586
 
5 Cara Kelola Hipertensi.pptx
5 Cara Kelola Hipertensi.pptx5 Cara Kelola Hipertensi.pptx
5 Cara Kelola Hipertensi.pptxQothrunnadaAfif
 
Penyuluhan-Hipertensi PROLANIS.ppt
Penyuluhan-Hipertensi PROLANIS.pptPenyuluhan-Hipertensi PROLANIS.ppt
Penyuluhan-Hipertensi PROLANIS.pptssuserf699fe
 
Hipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansiaHipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansiaApriSetiawan7
 
[Kardiologi]perki hipertensi. 2015
[Kardiologi]perki hipertensi. 2015[Kardiologi]perki hipertensi. 2015
[Kardiologi]perki hipertensi. 2015trias102016130
 
P2 p peningkatan tekanan darah ns 2020 ok
P2 p peningkatan tekanan darah ns 2020 okP2 p peningkatan tekanan darah ns 2020 ok
P2 p peningkatan tekanan darah ns 2020 okLilyBanonah
 
Hipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonyaHipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonyaMaul_N
 
SAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docxSAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docxWindiiEryanti
 
Presentasi prolanis cheril
Presentasi prolanis cherilPresentasi prolanis cheril
Presentasi prolanis cherildr. andrea wahyu
 
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Marito Simanungkalit
 

Similar to Nutrisi pada pasien hipertensi (20)

Diet pada Hypertensi.pptx
Diet pada Hypertensi.pptxDiet pada Hypertensi.pptx
Diet pada Hypertensi.pptx
 
Pengertian hipertensi
Pengertian hipertensiPengertian hipertensi
Pengertian hipertensi
 
HIPERTENSI BARU.pptx
HIPERTENSI BARU.pptxHIPERTENSI BARU.pptx
HIPERTENSI BARU.pptx
 
HIPERTENSI .pptx
HIPERTENSI .pptxHIPERTENSI .pptx
HIPERTENSI .pptx
 
hipertensi-111203173406-phpapp02.pptx
hipertensi-111203173406-phpapp02.pptxhipertensi-111203173406-phpapp02.pptx
hipertensi-111203173406-phpapp02.pptx
 
Leaflet hipertensi
Leaflet hipertensiLeaflet hipertensi
Leaflet hipertensi
 
Leaflet hipertensi44
Leaflet hipertensi44Leaflet hipertensi44
Leaflet hipertensi44
 
Leaflet hipertensi44
Leaflet hipertensi44Leaflet hipertensi44
Leaflet hipertensi44
 
PPT HIPERTENSI BAGI DEWASA, LANSIA, .ppt
PPT HIPERTENSI BAGI DEWASA, LANSIA, .pptPPT HIPERTENSI BAGI DEWASA, LANSIA, .ppt
PPT HIPERTENSI BAGI DEWASA, LANSIA, .ppt
 
5 Cara Kelola Hipertensi.pptx
5 Cara Kelola Hipertensi.pptx5 Cara Kelola Hipertensi.pptx
5 Cara Kelola Hipertensi.pptx
 
Hipertensi.docx
Hipertensi.docxHipertensi.docx
Hipertensi.docx
 
Penyuluhan-Hipertensi PROLANIS.ppt
Penyuluhan-Hipertensi PROLANIS.pptPenyuluhan-Hipertensi PROLANIS.ppt
Penyuluhan-Hipertensi PROLANIS.ppt
 
Hipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansiaHipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansia
 
[Kardiologi]perki hipertensi. 2015
[Kardiologi]perki hipertensi. 2015[Kardiologi]perki hipertensi. 2015
[Kardiologi]perki hipertensi. 2015
 
P2 p peningkatan tekanan darah ns 2020 ok
P2 p peningkatan tekanan darah ns 2020 okP2 p peningkatan tekanan darah ns 2020 ok
P2 p peningkatan tekanan darah ns 2020 ok
 
Hipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonyaHipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonya
 
SAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docxSAP hipertensi Tn.D f.docx
SAP hipertensi Tn.D f.docx
 
Presentasi prolanis cheril
Presentasi prolanis cherilPresentasi prolanis cheril
Presentasi prolanis cheril
 
Hipertensi.pptx
Hipertensi.pptxHipertensi.pptx
Hipertensi.pptx
 
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
 

More from Rizky maulana

Gangguan kelenjar adrenal.ppt
Gangguan kelenjar adrenal.pptGangguan kelenjar adrenal.ppt
Gangguan kelenjar adrenal.pptRizky maulana
 
Asuhan keperawatan gastritis
Asuhan keperawatan gastritisAsuhan keperawatan gastritis
Asuhan keperawatan gastritisRizky maulana
 
Asuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalAsuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalRizky maulana
 
Prinsip prinsip kehidupan
Prinsip prinsip kehidupanPrinsip prinsip kehidupan
Prinsip prinsip kehidupanRizky maulana
 
Nutrisi pada pasien kolesterol
Nutrisi pada pasien kolesterolNutrisi pada pasien kolesterol
Nutrisi pada pasien kolesterolRizky maulana
 
Nutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renalNutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renalRizky maulana
 
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharismaDiet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharismaRizky maulana
 

More from Rizky maulana (18)

Arsip yang kacau
Arsip yang kacauArsip yang kacau
Arsip yang kacau
 
Parkinson
ParkinsonParkinson
Parkinson
 
Gangguan kelenjar adrenal.ppt
Gangguan kelenjar adrenal.pptGangguan kelenjar adrenal.ppt
Gangguan kelenjar adrenal.ppt
 
Asuhan keperawatan gastritis
Asuhan keperawatan gastritisAsuhan keperawatan gastritis
Asuhan keperawatan gastritis
 
Asuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalAsuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektal
 
Askep pencernaan
Askep pencernaanAskep pencernaan
Askep pencernaan
 
Askep gout
Askep goutAskep gout
Askep gout
 
Askep epilepsi
Askep epilepsiAskep epilepsi
Askep epilepsi
 
Askep dhf
Askep dhfAskep dhf
Askep dhf
 
Prinsip prinsip kehidupan
Prinsip prinsip kehidupanPrinsip prinsip kehidupan
Prinsip prinsip kehidupan
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi sel
 
Nutrisi pada pasien kolesterol
Nutrisi pada pasien kolesterolNutrisi pada pasien kolesterol
Nutrisi pada pasien kolesterol
 
Nutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renalNutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renal
 
Nutrisi dm
Nutrisi dmNutrisi dm
Nutrisi dm
 
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharismaDiet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
 
Asam urat
Asam uratAsam urat
Asam urat
 
File download
File downloadFile download
File download
 
Kajian hukum islam
Kajian hukum islamKajian hukum islam
Kajian hukum islam
 

Nutrisi pada pasien hipertensi

  • 1. NUTRISI PADA PASIEN HIPERTENSI dr. H. Dede Ridwan Nugraha
  • 2. PENDAHULUAN  Penyakit darah tinggi atau hipertensi (hypertension) adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya  Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHg  Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil  Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat saat beraktifitas atau berolahraga.
  • 3.  Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja sangat keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata  Penyakit hypertensi ini merupakan penyebab umum terjadinya stroke dan serangan jantung (Heart Attack).  Penyakit hipertensi sering disebut sebagai the silent disease Umumnya penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya  Penyakit ini dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur dan kelompok sosial ekonomi.
  • 4. KLASIFIKASI  Penyakit darah tinggi atau hipertensi dikenal dengan 2 tipe klasifikasi:  Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary a) Hipertensi Primary  Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan  Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi  Begitu pula seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stress tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.
  • 5.  b) Hipertensi Secondary  Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh  Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk.  Pregnancy Induced Hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan (medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi  Kondisi Hipertensi pada ibu hamil dapat tergolong sedang ataupun berbahaya. Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa mengalami Preeclampsia dimasa kehamilan.
  • 6.  Preeclamsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi, sehingga merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak, kurang nafsu makan, mual bahkan muntah  Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi maka disebut eclamsia
  • 7. ETIOLOGI  Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang  Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin  Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi.
  • 8.  Penyebab tekanan darah yang paling sering adalah aterosklerosis atau penebalan dinding arteri yang membuat hilangnya elastisitas pembuluh darah  Sebab lainnya adalah faktor keturunan, bertambahnya jumlah darah yang dipompa jantung, penyakit pada ginjal, kelenjar adrenal, dan sistem syaraf simpatis  Pada mereka yang hamil, kelebihan berat badan, stres, dan tekanan mental, hipertensipun kerap menghinggapinya  Akibat dari hipertensi bisa beragam, seperti komplikasi pembesaran jantung, penyakit jantung koroner, dan pecahnya pembuluh darah otak
  • 9.  Pengobatan terhadap penderita hipertensi dapat dilakukan sebagai berikut:  Pengobatan tanpa obat, antara lain dengan diet rendah garam, kolesterol, dan lemak jenuh; peredaan stres emosional; berhenti merokok dan alkohol; serta latihan fisik secara teratur.  Pengobatan dengan menggunakan obat antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini. Untuk pemilihan obat antihipertensi yang tepat, sebaiknya langsung menghubungi dokter.  Pengobatan pada golongan khusus
  • 10. PENATALAKSANAAN DIET BAGI PENDERITA HIPERTENSI a) Kandungan garam (Sodium atau Natrium)  Seseorang yang mengidap penyakit hipertensi sebaiknya mengontrol diri dalam mengkonsumsi garam. Yang dimaksud dengan garam disini adalah garam natrium yang terdapat dalam hampir semua bahan makanan yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan  Salah satu sumber utama garam natrium adalah garam dapur. Oleh karena itu, dianjurkan konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh/hari atau dapat menggunakan garam lain diluar natrium
  • 11.  Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Adapun syarat-syarat diet garam rendah adalah : 1. Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin. 2. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit. 3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan/atau hipertensi  Diet ini mengandung cukup zat-zat gizi. Sesuai dengan keadaan penyakit dapat diberikan berbagai tingkat Diet Garam Rendah
  • 12.  Diet Garam Rendah I (200-400 mg Na)  Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan/atau hipertensi berat  Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan garam dapur  Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya  Diet Garam Rendah II (600-800 mg Na)  Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema, asites, dan/atau hipertensi tidak terlalu berat  Pemberian makanan sehari sama dengan Diet Garam Rendah I  Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan ½ sdt garam dapur (2 g)Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya
  • 13.  Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg Na)  Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema dan/atau hipertensi ringan  Pemberian makanan sehari sama dengan Diet Garam Rendah I  Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan 1 sdt garam dapur (4 g)
  • 14. b) Kandungan Potasium atau Kalium  Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanan darah  Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah- buahan dan sayuran  Buah dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk dikonsumsi penderita hipertensi antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang dan bawang puti  Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega 3 sagat dikenal efektif dalam membantu penurunan tekanan darah (hipertensi).
  • 15.  Pada penderita hipertensi dimana tekanan darah tinggi > 160 /gram mmHg, selain pemberian obat-obatan anti hipertensi perlu terapi dietetik dan merubah gaya hidup  Tujuan dari penatalaksanaan diet adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mempertahankan tekanan darah menuju normal  Disamping itu, diet juga ditujukan untuk menurunkan faktor risiko lain seperti berat badan yang berlebih, tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat dalam darah  Harus diperhatikan pula penyakit degeneratif lain yang menyertai darah tinggi seperti jantung, ginjal dan diabetes mellitus
  • 16. MENGATUR MENU MAKANAN  Mengatur menu makanan sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi untuk menghindari dan membatasi makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah serta meningkatkan tekanan darah, sehingga penderita tidak mengalami stroke atau infark jantung Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah: 1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih). 2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biskuit, crakers, keripik dan makanan kering yang asin). 3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
  • 17. 4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur atau buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang). 5. Susu full cream, mentega, margarin, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam). 6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium. 7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
  • 18.  Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki rasa tawar dengan menambah gula merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur dan bumbu lain yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium  Makanan dapat ditumis untuk memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat dilakukan untuk menghindari penggunaan garam yang berlebih  Dianjurkan untuk selalu menggunakan garam beryodium dan penggunaan garam jangan lebih dari 1 sendok teh per hari.
  • 19.  Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120 – 175 mEq/hari) dapat memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan  Selain itu, pemberian kalium juga membantu untuk mengganti kehilangan kalium akibat dan rendah natrium. Pada umumnya dapat dipakai ukuran sedang (50 gram) dari apel (159 mg kalium), jeruk (250 mg kalium), tomat (366 mg kalium), pisang (451 mg kalium) kentang panggang (503 mg kalium) dan susu skim 1 gelas (406 mg kalium)  Kecukupan kalsium penting untuk mencegah dan mengobati hipertensi: 2-3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju rendah natrium dapat memenuhi kebutuhan kalsium 250 mg/hari  Sedangkan kebutuhan kalsium perhari rata-rata 808 mg.
  • 20.  Pada ibu hamil makanan cukup akan protein, kalori, kalsium dan natrium yang dihubungkan dengan rendahnya kejadian hipertensi karena kehamilan  Namun pada ibu hamil yang hipertensi apalagi yang disertai dengan bengkak dan protein urin (pre eklampsia), selain obat-obatan dianjurkan untuk mengurangi konsumsi garam dapur serta meningkatkan makanan sumber Mg (sayur dan buah-buahan)
  • 21. SUPLEMENTASI ANTI OKSIDAN  Walaupun suplementasi anti oksidan masih memerlukan penelitian lebih lanjut, namun saat ini banyak sekali suplemen yang dijual dan dikonsumsi oleh masyarakat  Sebagai tenaga medis harus berhati-hati memberikan anjuran minuman suplemen agar tidak terjadi overdosis
  • 22. 1. Vitamin dan Penurunan Homosistein  Asam folat, vitamin B6, vitamin B 12 dan riboflavin merupakan ko-faktor enzim yang essential untuk metabolisme homosistein  Berbagai penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar homosistein dalam darah akan meningkatkan risiko penyakit arteri koroner  Kadar asam folat yang rendah berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit koroner dan kadar vitamin yang rendah juga berkaitan dengan peningkatan risiko aterosklerosis, walaupun risiko aterosklerosis yang berhubungan dengan rendahnya kadar vitamin B6 tidak berhubungan dengan konsentrasi homositein yang tinggi  Sedangkan vitamin B12 tidak berhubungan dengan penyakit vaskuler
  • 23. 2. Kacang Kedelai dan Isoflavon  Kedelai banyak mengandung fito estrogen yaitu isoflavon, yang memiliki aktivitas estrogen lemah  Penelitian meta analisis pada tahun 1995 menyimpulkan bahwa isoflavon dari protein kedelai lebih bermakna menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserida, tanpa mempengaruhi kadar kolesterol HDL  Sehingga dianjurkan mengkonsumsi protein kedelai (20 – 50 gram/hari) dengan modifikasi diet pada penderita dengan kadar kolesterol (total dan LDL) yang tinggi  Tempe adalah hasil pengolahan kedelai yang melalui proses fermentasi, dengan kandungan gizi lebih baik dari kedelai. Sehingga tempe dianjurkan untuk di konsumsi oleh penderita hipertensi sebagai sumber protein nabati