SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Setiap orang yang bernafas pasti akan meninggal, dan setiap
muslim memiliki kewajiban terhadap saudaranya yang meninggal dunia
menyolati, dan memandikannya. Seperti orang yang hidup, jenazah pun
harus dimandikan sebelum disholatkan dan dikuburkan. Memandikan
jenazah merupakan bagian dari fardhu kifayah dalam mengurus jenazah.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa fardhu kifayah merupkan
sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan, apabila tidak seorang pun
yang melakukan hal tersebut maka seluruh kampong dan penduduk di
sekitar kediaman jenazah tersebut akan berdosa.
Oleh karena itu, memandikan jenazah merupakan keharusan yang
mesti dikerjakan. Dan apabila hal tersebut telah dilaksanakan, maka
putuslah kewajiban penduduk muslim setempat.
Dalam makalah ini, akan membahas mengenai makalah yang
berjudul “Tata cara Pelaksanaan Penyelenggaraan Jenazah”.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas perlu kiranya merumuskan
masalah sebagai langkah awal untuk mengetahui apa yang dikaji dalam
makalah ini. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian jenazah?
2. Bagaimana tatacara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jenazah
Kata jenazah bila ditinjau dari segi bahasa (etimologi) berasal dari
bahasa arab dan menjadi turunan dari isim masdar yang diambil dari fi’il
madhi “janaza-yajnizu-janazatan”. Bila huruf jim dari kata tersebut dibaca
fathah (janazatan), kata ini berarti orang yang telah meninggal dunia.
Namun bila huruf jimnya dibaca kasroh, maka kata ini memiliki arti orang
yang mengantuk.
Lebih jauh kata jenazah menurut Hasan Sadiliy, memiliki makna
“seseorang yang telah meninggal dunia yang sudah terputus masa
kehidupannya dengan alam dunia ini.
Dalam kamus Al-Munawwir, kata jenazah diartikan sebagai
“seseorang yang telah meninggal dunia dan diletakkan dalam usungan.
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata jenazah diartikan
sebagai badan atau tubuh orang yang sudah mati.
B. Tata cara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah
Kewajiban kaum muslimin terhadap jenazah ada empat yaitu:
memandikan, mengkafani, mensholatkan dan mengkuburkan. Adapun
hukumnya adalah fardhu kifayah.
1. Memandikan mayat
Syarat jenazah yang harus dimandikan:
 Mayat itu orang Islam.
 Didapati tubuhnya walaupun sedikit.
 Jenazah itu bukan mati sahid.
Cara memandikan mayat:
 Mayat diletakkan pada tempat yang tinggi seperti balai-balai atau ranjang
dan ditempatkan yang sunyi, tidak banyak orang masuk atau keluar.
 Siapkan air secukupnya. Disunahkan air dicampur dengan daun bidara atau
suatu yang dapat menghilangkan daki seperti sabun. Sebagian air dicampur
kapur barus untuk digunakan pada siraman terakhir.
 Mayat diberi pakaian mandi yang tertutup auratnya sejauh tidak
menyulitkan orang yang memandikan.
 Mengeluarkan kotoran dari dalam perutnya serta kotoran-kotoran dibagian
tubuh yang lain dengan cara yang halus dan sopan.
 Membersikan mulut dan giginya,barulah dibasuh kepalanya seraya disisir
rambut dan jenggotnys jiks sds lslu di bsringksn ke sebelah kiri untuk
dibasuh kanannya, sesudah itu baringkan ke sebelah kanan untuk dibasuh
sebelah kirinya. Serangkaian pekerjaan tersebut dihitung satu kali basuhan
dan dipandang cukup, namun disunnahkan tiga kali atau lima kali.
 Meratakan air keseluruhan badan jenazah dari atas kepala sampai ke kaki.
 Mewujudkan jenazah.
 Dikeringkan dengan kain handuk.
Orang yang berhak memandikan mayat
 Suami atau istri mayat dan mahramnya.
 Bila mahramnya tidak ada, maka bisa diserahkan kepada orang yang
mengerti dan dipercaya.
 Jenis kelaminnya sejenis dan jika tidak ada mahramnya atau yang
sejenisnya dengan si mayat maka boleh ditayamumkan.
2. Mengkafani Mayat
Hukum mengkafani mayat adalah fardhu kifayah atas orang hidup.
 Syarat mengkafani mayat
a. Sekurang-kurangnya satu lapis yang menutup seluruh tubuhnya.
b. Mengkafaninya sesudah dimandikan.
c. Diutamakan berwarna putih. Bagi laki-laki disunahkan tiga lapis yang
terdiri dari kain sarung dan dua lapis yang menutup seluruh tubuhnya.
Sedangkan bagi perempuan disunahkan lima lapis yaitu: kain basahan
(kain bawah), selembar kerudung (tutup kepala), selembar baju kurung dan
tiga lapis yang menutup seluruh tubuh.
 Cara mengkafani mayat
- Jika mayatnya laki-laki, dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan di
atas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan
semacamnya, lalu mayat diletakkan di atasnya, sesudah diberi kapur barus
dan sebagainya kedua tangannya disedekapkan seperti sholat, kemudian
kain dibungkuskan lapis demi lapis pada bagian kaki, perut dan kepala
diberi ikat (tali) dari kain putih.
- Jika mayatnya perempuan, dilakukan seperti tersebut diatas hanya pada
tubuh mayat dipakaikan kain basahan (kain bawah), baju dan tutup kepala
(kerudung). Khusus bagi orang yang meninggal dalam keadaan ihrom haji
atau umroh tidak boleh diberi harum-haruman atau tutup kepala.
- Yang wajib menanggung kafan, diambil dari harta si mayat. Bila tidak
meninggalkan harta warisan maka dibebankan kepada orang yang
memelihara sewaktu hidup. Apabila mayat tidak ada yang menanggung
maka diambilkan dari baitul mal.
3. Mensholatkan mayat
Sholat jenazah ialah sholat yang dikerjakan sebanyak 4 takbir
dalam rangka mendo’akan orang muslim yang meninggal. Apabila
jenazahnya laki-laki imam hendaknya berdiri di depan kepalanya, dan
apabila jenazahnya perempuan hendaknya imam menghadap setengan
perut stsu punggungnya.
a) Syarat sholat jenazah
 Semua yang menjadi syarat sholat seperti suci dari hadats besar/kecil,
menutup aurot dan lainnya.
 Setelah jenazah itu dimandikan.
 Jenazah diletakkan disebelah kiblat orang yang sholat kecuali bila sholat
diatas kubur dan sholat ghoib.
b) Rukun sholat jenazah
- Niat.
- Berdiri jika mampu.
- Takbir empat kali.
- Membaca surat al-Fatihah.
- Membaca sholawat Nabi SAW.
- Mendo’akan mayat setelah takdir ketiga dan ke empat.
- Member salam.
4. Menguburkan mayat
 Cara menguburkan mayat
 Membuat liang lahat yang tidak bisa di bongkar oleh binatang buas
atau dapat menimbulkan bau busuk.
 Jenazah dimasukkan kedalam liang lahat dengan posisi miring
kekanan dan menghadap kiblat.
 Tali-tali kain kafan dilepas, pipi kanan dan ujung kaki ditempatkan
pada tanah.
 Setelah ditutup dengan bamboo atau papan kayu di atasnya ditimbun
dengan tanah sampai rata.
 Mendo’akan dan memohon ampun kepada jenazah.
C. Takziah dan ziarah kubur
Takziah berasal dari kata “azza-yu’azzi artinya berduka cita atau
berbela sungkawa atas musibah yang menimpa. Dalam konteks muamalah
Islam, takziah adalah mendatangi keluarga orang yang meninggal dunia
dengan maksud menyabarkannya dengan ungkapan-ungkapan yang dapat
menenangkan perasaan dan menghilangkan kesedihan.
Orang yang melakukan takziah adalah orang yang mampu
merasakan kesedihan atau duka yang dialami saudaranya. Hal ini jelas
termasuk dalam katagori amar ma’ruf nahi munkar yang merupakan salah
satu fundamen ajaran Islam. Lebih dari itu, takziah adalah aplikasi dari
sikap saling menolong dan bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan.
Allah SWT berfirman: “Dan saling menolonglah kamu sekalian dalam
kebaikan dan ketakwaan” (QS. Al-maidah: 2).
Dalam pandangan rasulullah SAW, takziah mempunyai nilai dan
keutamaan tinggi bagi yang melakukannya. Beliau bersabda, “Tidaklah
seorang mukmin yang melakukan takziah atas musibah yang menimpa
saudaranya, kecuali Allah akan memakaikan untuknya permata kemuliaan
pada hari kiamat. (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi).
Tak ada satupun manusia yang bisa menolak kematian. Singkatnya,
selain sebagai wujud hubungan baik antar manusia, takziah juga
merupakan media untuk mengingatkan manusia terhadap sesuatu yang
pasti, yaitu kematian. Dengan sering melakukan takziah, seseorang
terdorong untuk bermuhasabah atas semua aktivitas yang telah
dilakukannya. Semakin serring takziah dilakukan, semakin kuat pula
keyakinan akan datangnya kematian. Jika demikian, akan semakin tumbuh
semangat mengisi hidup dengan perbuatan baik dan amal shaleh.
Sedangkan ziarah kubur ialah mengunjungi makam seseorang
untuk memanjatkan do’a dan memintakan ampun dari Allah SWT, ziarah
kubur dengan maksud untuk mengambil pelajaran dan ingat akan
kehidupan akhirat, dengan syarat tidak mengucapkan kata-kata yang
mendatangkan murka Allah SWT.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kata jenazah bila ditinjau dari segi bahasa (etimologi) berasal dari
bahasa arab dan menjadi turunan dari isim masdar yang diambil dari fi’il
madhi “janaza-yajnizu-janazatan”. Bila huruf jim dari kata tersebut dibaca
fathah (janazatan), kata ini berarti orang yang telah meninggal dunia.
Namun bila huruf jimnya dibaca kasroh, maka kata ini memiliki arti orang
yang mengantuk.
Kewajiban kaum muslimin terhadap jenazah ada empat yaitu:
1. Memandikan mayat
2. Mengkafani Mayat
3. Mensholatkan mayat
4. Menguburkan mayat

More Related Content

What's hot

Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamDalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamAnas Wibowo
 
Pengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpointPengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpointNenk Ajalah
 
Tatacara Solat Jenazah
Tatacara Solat JenazahTatacara Solat Jenazah
Tatacara Solat JenazahAzizan Jae
 
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'iJizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'iYusuf Darismah
 
Aku anak shalih k 13
Aku anak shalih k 13Aku anak shalih k 13
Aku anak shalih k 13misteraans
 
Ppt surat al maidah ayat 3 dan surat al-hujurat ayat 13
Ppt surat al maidah ayat 3 dan surat al-hujurat ayat 13Ppt surat al maidah ayat 3 dan surat al-hujurat ayat 13
Ppt surat al maidah ayat 3 dan surat al-hujurat ayat 13wiki_tuwi23
 
Surah al-maidah ayat 48 dan kandungannya
Surah al-maidah ayat 48 dan kandungannyaSurah al-maidah ayat 48 dan kandungannya
Surah al-maidah ayat 48 dan kandungannyaAnggin N U
 
Materi aqidah tujuan hidup manusia
Materi aqidah tujuan hidup manusiaMateri aqidah tujuan hidup manusia
Materi aqidah tujuan hidup manusiaAnas Wibowo
 
PAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
PAI kelas XI Bab Pengurusan JenazahPAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
PAI kelas XI Bab Pengurusan JenazahZainul Akmal
 
KB 3 Hakikat Akhlak Terhadap Diri Sendiri
KB 3 Hakikat Akhlak Terhadap Diri SendiriKB 3 Hakikat Akhlak Terhadap Diri Sendiri
KB 3 Hakikat Akhlak Terhadap Diri SendiriIstna Zakia Iriana
 
Ushul Fiqh-Dalil yang disepakati.pptx
Ushul Fiqh-Dalil yang disepakati.pptxUshul Fiqh-Dalil yang disepakati.pptx
Ushul Fiqh-Dalil yang disepakati.pptxOktavia Ningrum
 

What's hot (20)

Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamDalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
 
Pengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpointPengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpoint
 
Tatacara Solat Jenazah
Tatacara Solat JenazahTatacara Solat Jenazah
Tatacara Solat Jenazah
 
Aqiqah
AqiqahAqiqah
Aqiqah
 
Pembunuhan dan qishosh
Pembunuhan dan qishoshPembunuhan dan qishosh
Pembunuhan dan qishosh
 
PowerPoint Haji
PowerPoint HajiPowerPoint Haji
PowerPoint Haji
 
Tujuan hidup manusia
Tujuan hidup manusiaTujuan hidup manusia
Tujuan hidup manusia
 
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'iJizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
 
Aku anak shalih k 13
Aku anak shalih k 13Aku anak shalih k 13
Aku anak shalih k 13
 
Ppt surat al maidah ayat 3 dan surat al-hujurat ayat 13
Ppt surat al maidah ayat 3 dan surat al-hujurat ayat 13Ppt surat al maidah ayat 3 dan surat al-hujurat ayat 13
Ppt surat al maidah ayat 3 dan surat al-hujurat ayat 13
 
Kematian menurut al quran & hadist
Kematian menurut al quran & hadistKematian menurut al quran & hadist
Kematian menurut al quran & hadist
 
Surah al-maidah ayat 48 dan kandungannya
Surah al-maidah ayat 48 dan kandungannyaSurah al-maidah ayat 48 dan kandungannya
Surah al-maidah ayat 48 dan kandungannya
 
Materi aqidah tujuan hidup manusia
Materi aqidah tujuan hidup manusiaMateri aqidah tujuan hidup manusia
Materi aqidah tujuan hidup manusia
 
Konsep kebahagiaan
Konsep kebahagiaanKonsep kebahagiaan
Konsep kebahagiaan
 
PAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
PAI kelas XI Bab Pengurusan JenazahPAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
PAI kelas XI Bab Pengurusan Jenazah
 
KB 3 Hakikat Akhlak Terhadap Diri Sendiri
KB 3 Hakikat Akhlak Terhadap Diri SendiriKB 3 Hakikat Akhlak Terhadap Diri Sendiri
KB 3 Hakikat Akhlak Terhadap Diri Sendiri
 
Menjaga lidah
Menjaga lidahMenjaga lidah
Menjaga lidah
 
Sifat sifat, mustahil, jaiz allah
Sifat sifat, mustahil, jaiz allahSifat sifat, mustahil, jaiz allah
Sifat sifat, mustahil, jaiz allah
 
Bab 1 Al-Syamsiah dan Al-Qamariah
Bab 1  Al-Syamsiah dan Al-QamariahBab 1  Al-Syamsiah dan Al-Qamariah
Bab 1 Al-Syamsiah dan Al-Qamariah
 
Ushul Fiqh-Dalil yang disepakati.pptx
Ushul Fiqh-Dalil yang disepakati.pptxUshul Fiqh-Dalil yang disepakati.pptx
Ushul Fiqh-Dalil yang disepakati.pptx
 

Viewers also liked

Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Amalia Sofitri
 
Materi perkembangan islam pada masa modern
Materi perkembangan islam pada masa modern Materi perkembangan islam pada masa modern
Materi perkembangan islam pada masa modern Amalia Sofitri
 
Program semester kelas 8
Program semester kelas 8Program semester kelas 8
Program semester kelas 8Amalia Sofitri
 
Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)Amalia Sofitri
 
makalah-media-materi-pai-docx
makalah-media-materi-pai-docxmakalah-media-materi-pai-docx
makalah-media-materi-pai-docxAmalia Sofitri
 
Silabus SMA 1 kedungwuni
Silabus SMA 1 kedungwuniSilabus SMA 1 kedungwuni
Silabus SMA 1 kedungwuniAmalia Sofitri
 
Rpp Penyelenggaraan Jenazah
Rpp Penyelenggaraan JenazahRpp Penyelenggaraan Jenazah
Rpp Penyelenggaraan JenazahAmalia Sofitri
 
RPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang Bertakwa
RPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang BertakwaRPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang Bertakwa
RPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang BertakwaAmalia Sofitri
 
Iman kepada rasul (eli fitriani)
Iman kepada rasul (eli fitriani)Iman kepada rasul (eli fitriani)
Iman kepada rasul (eli fitriani)Amalia Sofitri
 
Rpp Menerapkan rendah hati, hemat dan sederhana dalam kehidupan sehari-hari
Rpp Menerapkan rendah hati, hemat dan sederhana dalam kehidupan sehari-hariRpp Menerapkan rendah hati, hemat dan sederhana dalam kehidupan sehari-hari
Rpp Menerapkan rendah hati, hemat dan sederhana dalam kehidupan sehari-hariAmalia Sofitri
 
Rpp teknologi pendidikan
Rpp teknologi pendidikanRpp teknologi pendidikan
Rpp teknologi pendidikanAmalia Sofitri
 
materi Jiwa Lebih Tenang Dengan Banyak Melakukan Sujud
materi Jiwa Lebih Tenang Dengan Banyak Melakukan Sujudmateri Jiwa Lebih Tenang Dengan Banyak Melakukan Sujud
materi Jiwa Lebih Tenang Dengan Banyak Melakukan SujudAmalia Sofitri
 
program tahunan keas 8
program tahunan keas 8program tahunan keas 8
program tahunan keas 8Amalia Sofitri
 

Viewers also liked (20)

Word materi PAI
Word materi PAIWord materi PAI
Word materi PAI
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
Materi perkembangan islam pada masa modern
Materi perkembangan islam pada masa modern Materi perkembangan islam pada masa modern
Materi perkembangan islam pada masa modern
 
Program semester kelas 8
Program semester kelas 8Program semester kelas 8
Program semester kelas 8
 
Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
 
makalah-media-materi-pai-docx
makalah-media-materi-pai-docxmakalah-media-materi-pai-docx
makalah-media-materi-pai-docx
 
Rpp materi PAI
Rpp materi PAIRpp materi PAI
Rpp materi PAI
 
Word makanan halal
Word makanan halalWord makanan halal
Word makanan halal
 
Silabus SMA 1 kedungwuni
Silabus SMA 1 kedungwuniSilabus SMA 1 kedungwuni
Silabus SMA 1 kedungwuni
 
Materi Makanan Halal
Materi Makanan HalalMateri Makanan Halal
Materi Makanan Halal
 
Rpp Penyelenggaraan Jenazah
Rpp Penyelenggaraan JenazahRpp Penyelenggaraan Jenazah
Rpp Penyelenggaraan Jenazah
 
RPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang Bertakwa
RPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang BertakwaRPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang Bertakwa
RPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang Bertakwa
 
Iman kepada rasul (eli fitriani)
Iman kepada rasul (eli fitriani)Iman kepada rasul (eli fitriani)
Iman kepada rasul (eli fitriani)
 
Rpp materi Sujud
Rpp materi SujudRpp materi Sujud
Rpp materi Sujud
 
Rpp Menerapkan rendah hati, hemat dan sederhana dalam kehidupan sehari-hari
Rpp Menerapkan rendah hati, hemat dan sederhana dalam kehidupan sehari-hariRpp Menerapkan rendah hati, hemat dan sederhana dalam kehidupan sehari-hari
Rpp Menerapkan rendah hati, hemat dan sederhana dalam kehidupan sehari-hari
 
Rpp teknologi pendidikan
Rpp teknologi pendidikanRpp teknologi pendidikan
Rpp teknologi pendidikan
 
Khutbah
Khutbah Khutbah
Khutbah
 
materi Jiwa Lebih Tenang Dengan Banyak Melakukan Sujud
materi Jiwa Lebih Tenang Dengan Banyak Melakukan Sujudmateri Jiwa Lebih Tenang Dengan Banyak Melakukan Sujud
materi Jiwa Lebih Tenang Dengan Banyak Melakukan Sujud
 
program tahunan keas 8
program tahunan keas 8program tahunan keas 8
program tahunan keas 8
 
Word materi sujud
Word materi sujudWord materi sujud
Word materi sujud
 

Similar to Materi jenazah

Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazahmea_ascha
 
Materi jenazah (saniatun nimah)
Materi jenazah (saniatun nimah)Materi jenazah (saniatun nimah)
Materi jenazah (saniatun nimah)Nisrokhah6
 
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan DakwahPengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan DakwahAgam Real
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahFitriHastuti2
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahevarahma70
 
02 019 salat algnazah
02 019 salat algnazah02 019 salat algnazah
02 019 salat algnazahsugino_stain
 
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptxAgama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptxyadinurcahyadin
 
Pe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahPe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahamighosts
 
Penyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazahPenyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazahmateripptgc
 
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAH
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAHTATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAH
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAHusahabersama4
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahRosyida Hutami
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahraudatulhusna82
 

Similar to Materi jenazah (20)

Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah (saniatun nimah)
Materi jenazah (saniatun nimah)Materi jenazah (saniatun nimah)
Materi jenazah (saniatun nimah)
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan DakwahPengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
 
Tata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazahTata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazah
 
jenszah.docx
jenszah.docxjenszah.docx
jenszah.docx
 
Presentasi jenazah
Presentasi jenazahPresentasi jenazah
Presentasi jenazah
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
 
02 019 salat algnazah
02 019 salat algnazah02 019 salat algnazah
02 019 salat algnazah
 
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptxAgama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
 
Pe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahPe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasah
 
Penyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazahPenyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazah
 
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAH
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAHTATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAH
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAH
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazah
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazah
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 

More from Amalia Sofitri

materi Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Mulia
materi Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Muliamateri Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Mulia
materi Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih MuliaAmalia Sofitri
 
RPP Memahami macam-macam Sujud
RPP Memahami macam-macam SujudRPP Memahami macam-macam Sujud
RPP Memahami macam-macam SujudAmalia Sofitri
 
Rpp Mengkonsumsi Makanan Dan Minuman Yang Halal Dan Menjauhi Yang Haram
Rpp Mengkonsumsi Makanan Dan Minuman Yang Halal Dan Menjauhi Yang HaramRpp Mengkonsumsi Makanan Dan Minuman Yang Halal Dan Menjauhi Yang Haram
Rpp Mengkonsumsi Makanan Dan Minuman Yang Halal Dan Menjauhi Yang HaramAmalia Sofitri
 
Rpp Iman Kepada Kitab Allah
Rpp Iman Kepada Kitab AllahRpp Iman Kepada Kitab Allah
Rpp Iman Kepada Kitab AllahAmalia Sofitri
 
Rpp Materi Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp Materi Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa KejayaanRpp Materi Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp Materi Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa KejayaanAmalia Sofitri
 
Rpp Khutbah dan Ceramah
Rpp Khutbah dan CeramahRpp Khutbah dan Ceramah
Rpp Khutbah dan CeramahAmalia Sofitri
 
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa Modern
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa ModernRpp Perkembangan Islam Pada Masa Modern
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa ModernAmalia Sofitri
 
RPP Makna Iman Kepada Rasul- Rasul Allah SWT
RPP Makna Iman Kepada Rasul- Rasul Allah SWTRPP Makna Iman Kepada Rasul- Rasul Allah SWT
RPP Makna Iman Kepada Rasul- Rasul Allah SWTAmalia Sofitri
 
RPP Toleransi sebagai alat pemersatu agama
RPP Toleransi sebagai alat pemersatu agamaRPP Toleransi sebagai alat pemersatu agama
RPP Toleransi sebagai alat pemersatu agamaAmalia Sofitri
 
Materi perkembangan peradaban islam pada masa kejayaan
Materi perkembangan peradaban islam pada masa kejayaan Materi perkembangan peradaban islam pada masa kejayaan
Materi perkembangan peradaban islam pada masa kejayaan Amalia Sofitri
 
Materi Iman Kepada Rasul Allah
Materi Iman Kepada Rasul Allah Materi Iman Kepada Rasul Allah
Materi Iman Kepada Rasul Allah Amalia Sofitri
 
Materi iman kepada kitab allah
Materi iman kepada kitab allah Materi iman kepada kitab allah
Materi iman kepada kitab allah Amalia Sofitri
 
Makalah teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
Makalah  teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikanMakalah  teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
Makalah teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikanAmalia Sofitri
 
Makalah media pembelajaran berbasis web blog
Makalah media pembelajaran berbasis web blogMakalah media pembelajaran berbasis web blog
Makalah media pembelajaran berbasis web blogAmalia Sofitri
 
PPT materi meneladani kemuliaan dan kejujuran Rasul Allah SWT
PPT materi meneladani kemuliaan dan kejujuran Rasul Allah SWTPPT materi meneladani kemuliaan dan kejujuran Rasul Allah SWT
PPT materi meneladani kemuliaan dan kejujuran Rasul Allah SWTAmalia Sofitri
 

More from Amalia Sofitri (19)

materi tentang PUASA
materi tentang PUASAmateri tentang PUASA
materi tentang PUASA
 
materi Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Mulia
materi Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Muliamateri Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Mulia
materi Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Mulia
 
RPP Memahami macam-macam Sujud
RPP Memahami macam-macam SujudRPP Memahami macam-macam Sujud
RPP Memahami macam-macam Sujud
 
Rpp Mengkonsumsi Makanan Dan Minuman Yang Halal Dan Menjauhi Yang Haram
Rpp Mengkonsumsi Makanan Dan Minuman Yang Halal Dan Menjauhi Yang HaramRpp Mengkonsumsi Makanan Dan Minuman Yang Halal Dan Menjauhi Yang Haram
Rpp Mengkonsumsi Makanan Dan Minuman Yang Halal Dan Menjauhi Yang Haram
 
Rpp Iman Kepada Kitab Allah
Rpp Iman Kepada Kitab AllahRpp Iman Kepada Kitab Allah
Rpp Iman Kepada Kitab Allah
 
Rpp Materi Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp Materi Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa KejayaanRpp Materi Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp Materi Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
 
Rpp Khutbah dan Ceramah
Rpp Khutbah dan CeramahRpp Khutbah dan Ceramah
Rpp Khutbah dan Ceramah
 
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa Modern
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa ModernRpp Perkembangan Islam Pada Masa Modern
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa Modern
 
RPP Makna Iman Kepada Rasul- Rasul Allah SWT
RPP Makna Iman Kepada Rasul- Rasul Allah SWTRPP Makna Iman Kepada Rasul- Rasul Allah SWT
RPP Makna Iman Kepada Rasul- Rasul Allah SWT
 
RPP Toleransi sebagai alat pemersatu agama
RPP Toleransi sebagai alat pemersatu agamaRPP Toleransi sebagai alat pemersatu agama
RPP Toleransi sebagai alat pemersatu agama
 
Prota sma1 kdw
Prota sma1 kdwProta sma1 kdw
Prota sma1 kdw
 
Promes sma1 kdw
Promes sma1 kdwPromes sma1 kdw
Promes sma1 kdw
 
Materi perkembangan peradaban islam pada masa kejayaan
Materi perkembangan peradaban islam pada masa kejayaan Materi perkembangan peradaban islam pada masa kejayaan
Materi perkembangan peradaban islam pada masa kejayaan
 
Materi khutbah
Materi khutbah Materi khutbah
Materi khutbah
 
Materi Iman Kepada Rasul Allah
Materi Iman Kepada Rasul Allah Materi Iman Kepada Rasul Allah
Materi Iman Kepada Rasul Allah
 
Materi iman kepada kitab allah
Materi iman kepada kitab allah Materi iman kepada kitab allah
Materi iman kepada kitab allah
 
Makalah teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
Makalah  teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikanMakalah  teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
Makalah teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
 
Makalah media pembelajaran berbasis web blog
Makalah media pembelajaran berbasis web blogMakalah media pembelajaran berbasis web blog
Makalah media pembelajaran berbasis web blog
 
PPT materi meneladani kemuliaan dan kejujuran Rasul Allah SWT
PPT materi meneladani kemuliaan dan kejujuran Rasul Allah SWTPPT materi meneladani kemuliaan dan kejujuran Rasul Allah SWT
PPT materi meneladani kemuliaan dan kejujuran Rasul Allah SWT
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

Materi jenazah

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Setiap orang yang bernafas pasti akan meninggal, dan setiap muslim memiliki kewajiban terhadap saudaranya yang meninggal dunia menyolati, dan memandikannya. Seperti orang yang hidup, jenazah pun harus dimandikan sebelum disholatkan dan dikuburkan. Memandikan jenazah merupakan bagian dari fardhu kifayah dalam mengurus jenazah. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa fardhu kifayah merupkan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan, apabila tidak seorang pun yang melakukan hal tersebut maka seluruh kampong dan penduduk di sekitar kediaman jenazah tersebut akan berdosa. Oleh karena itu, memandikan jenazah merupakan keharusan yang mesti dikerjakan. Dan apabila hal tersebut telah dilaksanakan, maka putuslah kewajiban penduduk muslim setempat. Dalam makalah ini, akan membahas mengenai makalah yang berjudul “Tata cara Pelaksanaan Penyelenggaraan Jenazah”. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas perlu kiranya merumuskan masalah sebagai langkah awal untuk mengetahui apa yang dikaji dalam makalah ini. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Apa pengertian jenazah? 2. Bagaimana tatacara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah?
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Jenazah Kata jenazah bila ditinjau dari segi bahasa (etimologi) berasal dari bahasa arab dan menjadi turunan dari isim masdar yang diambil dari fi’il madhi “janaza-yajnizu-janazatan”. Bila huruf jim dari kata tersebut dibaca fathah (janazatan), kata ini berarti orang yang telah meninggal dunia. Namun bila huruf jimnya dibaca kasroh, maka kata ini memiliki arti orang yang mengantuk. Lebih jauh kata jenazah menurut Hasan Sadiliy, memiliki makna “seseorang yang telah meninggal dunia yang sudah terputus masa kehidupannya dengan alam dunia ini. Dalam kamus Al-Munawwir, kata jenazah diartikan sebagai “seseorang yang telah meninggal dunia dan diletakkan dalam usungan. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata jenazah diartikan sebagai badan atau tubuh orang yang sudah mati. B. Tata cara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah Kewajiban kaum muslimin terhadap jenazah ada empat yaitu: memandikan, mengkafani, mensholatkan dan mengkuburkan. Adapun hukumnya adalah fardhu kifayah. 1. Memandikan mayat Syarat jenazah yang harus dimandikan:  Mayat itu orang Islam.  Didapati tubuhnya walaupun sedikit.  Jenazah itu bukan mati sahid. Cara memandikan mayat:  Mayat diletakkan pada tempat yang tinggi seperti balai-balai atau ranjang dan ditempatkan yang sunyi, tidak banyak orang masuk atau keluar.
  • 3.  Siapkan air secukupnya. Disunahkan air dicampur dengan daun bidara atau suatu yang dapat menghilangkan daki seperti sabun. Sebagian air dicampur kapur barus untuk digunakan pada siraman terakhir.  Mayat diberi pakaian mandi yang tertutup auratnya sejauh tidak menyulitkan orang yang memandikan.  Mengeluarkan kotoran dari dalam perutnya serta kotoran-kotoran dibagian tubuh yang lain dengan cara yang halus dan sopan.  Membersikan mulut dan giginya,barulah dibasuh kepalanya seraya disisir rambut dan jenggotnys jiks sds lslu di bsringksn ke sebelah kiri untuk dibasuh kanannya, sesudah itu baringkan ke sebelah kanan untuk dibasuh sebelah kirinya. Serangkaian pekerjaan tersebut dihitung satu kali basuhan dan dipandang cukup, namun disunnahkan tiga kali atau lima kali.  Meratakan air keseluruhan badan jenazah dari atas kepala sampai ke kaki.  Mewujudkan jenazah.  Dikeringkan dengan kain handuk. Orang yang berhak memandikan mayat  Suami atau istri mayat dan mahramnya.  Bila mahramnya tidak ada, maka bisa diserahkan kepada orang yang mengerti dan dipercaya.  Jenis kelaminnya sejenis dan jika tidak ada mahramnya atau yang sejenisnya dengan si mayat maka boleh ditayamumkan. 2. Mengkafani Mayat Hukum mengkafani mayat adalah fardhu kifayah atas orang hidup.  Syarat mengkafani mayat a. Sekurang-kurangnya satu lapis yang menutup seluruh tubuhnya. b. Mengkafaninya sesudah dimandikan. c. Diutamakan berwarna putih. Bagi laki-laki disunahkan tiga lapis yang terdiri dari kain sarung dan dua lapis yang menutup seluruh tubuhnya. Sedangkan bagi perempuan disunahkan lima lapis yaitu: kain basahan
  • 4. (kain bawah), selembar kerudung (tutup kepala), selembar baju kurung dan tiga lapis yang menutup seluruh tubuh.  Cara mengkafani mayat - Jika mayatnya laki-laki, dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan di atas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan semacamnya, lalu mayat diletakkan di atasnya, sesudah diberi kapur barus dan sebagainya kedua tangannya disedekapkan seperti sholat, kemudian kain dibungkuskan lapis demi lapis pada bagian kaki, perut dan kepala diberi ikat (tali) dari kain putih. - Jika mayatnya perempuan, dilakukan seperti tersebut diatas hanya pada tubuh mayat dipakaikan kain basahan (kain bawah), baju dan tutup kepala (kerudung). Khusus bagi orang yang meninggal dalam keadaan ihrom haji atau umroh tidak boleh diberi harum-haruman atau tutup kepala. - Yang wajib menanggung kafan, diambil dari harta si mayat. Bila tidak meninggalkan harta warisan maka dibebankan kepada orang yang memelihara sewaktu hidup. Apabila mayat tidak ada yang menanggung maka diambilkan dari baitul mal. 3. Mensholatkan mayat Sholat jenazah ialah sholat yang dikerjakan sebanyak 4 takbir dalam rangka mendo’akan orang muslim yang meninggal. Apabila jenazahnya laki-laki imam hendaknya berdiri di depan kepalanya, dan apabila jenazahnya perempuan hendaknya imam menghadap setengan perut stsu punggungnya. a) Syarat sholat jenazah  Semua yang menjadi syarat sholat seperti suci dari hadats besar/kecil, menutup aurot dan lainnya.  Setelah jenazah itu dimandikan.  Jenazah diletakkan disebelah kiblat orang yang sholat kecuali bila sholat diatas kubur dan sholat ghoib.
  • 5. b) Rukun sholat jenazah - Niat. - Berdiri jika mampu. - Takbir empat kali. - Membaca surat al-Fatihah. - Membaca sholawat Nabi SAW. - Mendo’akan mayat setelah takdir ketiga dan ke empat. - Member salam. 4. Menguburkan mayat  Cara menguburkan mayat  Membuat liang lahat yang tidak bisa di bongkar oleh binatang buas atau dapat menimbulkan bau busuk.  Jenazah dimasukkan kedalam liang lahat dengan posisi miring kekanan dan menghadap kiblat.  Tali-tali kain kafan dilepas, pipi kanan dan ujung kaki ditempatkan pada tanah.  Setelah ditutup dengan bamboo atau papan kayu di atasnya ditimbun dengan tanah sampai rata.  Mendo’akan dan memohon ampun kepada jenazah. C. Takziah dan ziarah kubur Takziah berasal dari kata “azza-yu’azzi artinya berduka cita atau berbela sungkawa atas musibah yang menimpa. Dalam konteks muamalah Islam, takziah adalah mendatangi keluarga orang yang meninggal dunia dengan maksud menyabarkannya dengan ungkapan-ungkapan yang dapat menenangkan perasaan dan menghilangkan kesedihan. Orang yang melakukan takziah adalah orang yang mampu merasakan kesedihan atau duka yang dialami saudaranya. Hal ini jelas termasuk dalam katagori amar ma’ruf nahi munkar yang merupakan salah satu fundamen ajaran Islam. Lebih dari itu, takziah adalah aplikasi dari
  • 6. sikap saling menolong dan bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan. Allah SWT berfirman: “Dan saling menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan ketakwaan” (QS. Al-maidah: 2). Dalam pandangan rasulullah SAW, takziah mempunyai nilai dan keutamaan tinggi bagi yang melakukannya. Beliau bersabda, “Tidaklah seorang mukmin yang melakukan takziah atas musibah yang menimpa saudaranya, kecuali Allah akan memakaikan untuknya permata kemuliaan pada hari kiamat. (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi). Tak ada satupun manusia yang bisa menolak kematian. Singkatnya, selain sebagai wujud hubungan baik antar manusia, takziah juga merupakan media untuk mengingatkan manusia terhadap sesuatu yang pasti, yaitu kematian. Dengan sering melakukan takziah, seseorang terdorong untuk bermuhasabah atas semua aktivitas yang telah dilakukannya. Semakin serring takziah dilakukan, semakin kuat pula keyakinan akan datangnya kematian. Jika demikian, akan semakin tumbuh semangat mengisi hidup dengan perbuatan baik dan amal shaleh. Sedangkan ziarah kubur ialah mengunjungi makam seseorang untuk memanjatkan do’a dan memintakan ampun dari Allah SWT, ziarah kubur dengan maksud untuk mengambil pelajaran dan ingat akan kehidupan akhirat, dengan syarat tidak mengucapkan kata-kata yang mendatangkan murka Allah SWT.
  • 7. BAB III PENUTUP Kesimpulan Kata jenazah bila ditinjau dari segi bahasa (etimologi) berasal dari bahasa arab dan menjadi turunan dari isim masdar yang diambil dari fi’il madhi “janaza-yajnizu-janazatan”. Bila huruf jim dari kata tersebut dibaca fathah (janazatan), kata ini berarti orang yang telah meninggal dunia. Namun bila huruf jimnya dibaca kasroh, maka kata ini memiliki arti orang yang mengantuk. Kewajiban kaum muslimin terhadap jenazah ada empat yaitu: 1. Memandikan mayat 2. Mengkafani Mayat 3. Mensholatkan mayat 4. Menguburkan mayat