SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Setiap orang yang bernafas pasti akan meninggal, dan setiap
muslim memiliki kewajiban terhadap saudaranya yang meninggal dunia
menyolati, dan memandikannya. Seperti orang yang hidup, jenazah pun
harus dimandikan sebelum disholatkan dan dikuburkan. Memandikan
jenazah merupakan bagian dari fardhu kifayah dalam mengurus jenazah.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa fardhu kifayah merupkan
sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan, apabila tidak seorang pun
yang melakukan hal tersebut maka seluruh kampong dan penduduk di
sekitar kediaman jenazah tersebut akan berdosa.
Oleh karena itu, memandikan jenazah merupakan keharusan yang
mesti dikerjakan. Dan apabila hal tersebut telah dilaksanakan, maka
putuslah kewajiban penduduk muslim setempat.
Dalam makalah ini, akan membahas mengenai makalah yang
berjudul “Tata cara Pelaksanaan Penyelenggaraan Jenazah”.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas perlu kiranya merumuskan
masalah sebagai langkah awal untuk mengetahui apa yang dikaji dalam
makalah ini. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian jenazah?
2. Bagaimana tatacara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jenazah
Kata jenazah bila ditinjau dari segi bahasa (etimologi) berasal dari
bahasa arab dan menjadi turunan dari isim masdar yang diambil dari fi’il
madhi “janaza-yajnizu-janazatan”. Bila huruf jim dari kata tersebut dibaca
fathah (janazatan), kata ini berarti orang yang telah meninggal dunia.
Namun bila huruf jimnya dibaca kasroh, maka kata ini memiliki arti orang
yang mengantuk.
Lebih jauh kata jenazah menurut Hasan Sadiliy, memiliki makna
“seseorang yang telah meninggal dunia yang sudah terputus masa
kehidupannya dengan alam dunia ini.
Dalam kamus Al-Munawwir, kata jenazah diartikan sebagai
“seseorang yang telah meninggal dunia dan diletakkan dalam usungan.
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata jenazah diartikan
sebagai badan atau tubuh orang yang sudah mati.
B. Tata cara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah
Kewajiban kaum muslimin terhadap jenazah ada empat yaitu:
memandikan, mengkafani, mensholatkan dan mengkuburkan. Adapun
hukumnya adalah fardhu kifayah.
1. Memandikan mayat
• Syarat jenazah yang harus dimandikan:
• Mayat itu orang Islam.
• Didapati tubuhnya walaupun sedikit.
• Jenazah itu bukan mati sahid.
• Cara memandikan mayat:
 Mayat diletakkan pada tempat yang tinggi seperti balai-balai atau ranjang
dan ditempatkan yang sunyi, tidak banyak orang masuk atau keluar.
 Siapkan air secukupnya. Disunahkan air dicampur dengan daun bidara atau
suatu yang dapat menghilangkan daki seperti sabun. Sebagian air dicampur
kapur barus untuk digunakan pada siraman terakhir.
 Mayat diberi pakaian mandi yang tertutup auratnya sejauh tidak
menyulitkan orang yang memandikan.
 Mengeluarkan kotoran dari dalam perutnya serta kotoran-kotoran dibagian
tubuh yang lain dengan cara yang halus dan sopan.
 Membersikan mulut dan giginya,barulah dibasuh kepalanya seraya disisir
rambut dan jenggotnys jiks sds lslu di bsringksn ke sebelah kiri untuk
dibasuh kanannya, sesudah itu baringkan ke sebelah kanan untuk dibasuh
sebelah kirinya. Serangkaian pekerjaan tersebut dihitung satu kali basuhan
dan dipandang cukup, namun disunnahkan tiga kali atau lima kali.
 Meratakan air keseluruhan badan jenazah dari atas kepala sampai ke kaki.
 Mewujudkan jenazah.
 Dikeringkan dengan kain handuk.
• Orang yang berhak memandikan mayat
 Suami atau istri mayat dan mahramnya.
 Bila mahramnya tidak ada, maka bisa diserahkan kepada orang yang
mengerti dan dipercaya.
 Jenis kelaminnya sejenis dan jika tidak ada mahramnya atau yang
sejenisnya dengan si mayat maka boleh ditayamumkan.
2. Mengkafani Mayat
Hukum mengkafani mayat adalah fardhu kifayah atas orang hidup.
 Syarat mengkafani mayat
a. Sekurang-kurangnya satu lapis yang menutup seluruh tubuhnya.
b. Mengkafaninya sesudah dimandikan.
c. Diutamakan berwarna putih. Bagi laki-laki disunahkan tiga lapis yang
terdiri dari kain sarung dan dua lapis yang menutup seluruh tubuhnya.
Sedangkan bagi perempuan disunahkan lima lapis yaitu: kain basahan
(kain bawah), selembar kerudung (tutup kepala), selembar baju kurung
dan tiga lapis yang menutup seluruh tubuh.
 Cara mengkafani mayat
- Jika mayatnya laki-laki, dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan di
atas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan
semacamnya, lalu mayat diletakkan di atasnya, sesudah diberi kapur barus
dan sebagainya kedua tangannya disedekapkan seperti sholat, kemudian
kain dibungkuskan lapis demi lapis pada bagian kaki, perut dan kepala
diberi ikat (tali) dari kain putih.
- Jika mayatnya perempuan, dilakukan seperti tersebut diatas hanya pada
tubuh mayat dipakaikan kain basahan (kain bawah), baju dan tutup kepala
(kerudung). Khusus bagi orang yang meninggal dalam keadaan ihrom haji
atau umroh tidak boleh diberi harum-haruman atau tutup kepala.
- Yang wajib menanggung kafan, diambil dari harta si mayat. Bila tidak
meninggalkan harta warisan maka dibebankan kepada orang yang
memelihara sewaktu hidup. Apabila mayat tidak ada yang menanggung
maka diambilkan dari baitul mal.
3. Mensholatkan mayat
Sholat jenazah ialah sholat yang dikerjakan sebanyak 4 takbir
dalam rangka mendo’akan orang muslim yang meninggal. Apabila
jenazahnya laki-laki imam hendaknya berdiri di depan kepalanya, dan
apabila jenazahnya perempuan hendaknya imam menghadap setengan
perut stsu punggungnya.
a) Syarat sholat jenazah
• Semua yang menjadi syarat sholat seperti suci dari hadats besar/kecil,
menutup aurot dan lainnya.
• Setelah jenazah itu dimandikan.
• Jenazah diletakkan disebelah kiblat orang yang sholat kecuali bila sholat
diatas kubur dan sholat ghoib.
b) Rukun sholat jenazah
- Niat.
- Berdiri jika mampu.
- Takbir empat kali.
- Membaca surat al-Fatihah.
- Membaca sholawat Nabi SAW.
- Mendo’akan mayat setelah takdir ketiga dan ke empat.
- Member salam.
4. Menguburkan mayat
 Cara menguburkan mayat
 Membuat liang lahat yang tidak bisa di bongkar oleh binatang buas
atau dapat menimbulkan bau busuk.
 Jenazah dimasukkan kedalam liang lahat dengan posisi miring
kekanan dan menghadap kiblat.
 Tali-tali kain kafan dilepas, pipi kanan dan ujung kaki ditempatkan
pada tanah.
 Setelah ditutup dengan bamboo atau papan kayu di atasnya ditimbun
dengan tanah sampai rata.
 Mendo’akan dan memohon ampun kepada jenazah.
C. Takziah dan ziarah kubur
Takziah berasal dari kata “azza-yu’azzi artinya berduka cita atau
berbela sungkawa atas musibah yang menimpa. Dalam konteks muamalah
Islam, takziah adalah mendatangi keluarga orang yang meninggal dunia
dengan maksud menyabarkannya dengan ungkapan-ungkapan yang dapat
menenangkan perasaan dan menghilangkan kesedihan.
Orang yang melakukan takziah adalah orang yang mampu
merasakan kesedihan atau duka yang dialami saudaranya. Hal ini jelas
termasuk dalam katagori amar ma’ruf nahi munkar yang merupakan salah
satu fundamen ajaran Islam. Lebih dari itu, takziah adalah aplikasi dari
sikap saling menolong dan bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan.
Allah SWT berfirman: “Dan saling menolonglah kamu sekalian dalam
kebaikan dan ketakwaan” (QS. Al-maidah: 2).
Dalam pandangan rasulullah SAW, takziah mempunyai nilai dan
keutamaan tinggi bagi yang melakukannya. Beliau bersabda, “Tidaklah
seorang mukmin yang melakukan takziah atas musibah yang menimpa
saudaranya, kecuali Allah akan memakaikan untuknya permata kemuliaan
pada hari kiamat. (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi).
Tak ada satupun manusia yang bisa menolak kematian. Singkatnya,
selain sebagai wujud hubungan baik antar manusia, takziah juga
merupakan media untuk mengingatkan manusia terhadap sesuatu yang
pasti, yaitu kematian. Dengan sering melakukan takziah, seseorang
terdorong untuk bermuhasabah atas semua aktivitas yang telah
dilakukannya. Semakin serring takziah dilakukan, semakin kuat pula
keyakinan akan datangnya kematian. Jika demikian, akan semakin tumbuh
semangat mengisi hidup dengan perbuatan baik dan amal shaleh.
Sedangkan ziarah kubur ialah mengunjungi makam seseorang
untuk memanjatkan do’a dan memintakan ampun dari Allah SWT, ziarah
kubur dengan maksud untuk mengambil pelajaran dan ingat akan
kehidupan akhirat, dengan syarat tidak mengucapkan kata-kata yang
mendatangkan murka Allah SWT.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kata jenazah bila ditinjau dari segi bahasa (etimologi) berasal dari
bahasa arab dan menjadi turunan dari isim masdar yang diambil dari fi’il
madhi “janaza-yajnizu-janazatan”. Bila huruf jim dari kata tersebut dibaca
fathah (janazatan), kata ini berarti orang yang telah meninggal dunia.
Namun bila huruf jimnya dibaca kasroh, maka kata ini memiliki arti orang
yang mengantuk.
Kewajiban kaum muslimin terhadap jenazah ada empat yaitu:
1. Memandikan mayat
2. Mengkafani Mayat
3. Mensholatkan mayat
4. Menguburkan mayat

More Related Content

What's hot

Tata Cara Pengurusan Jenazah
Tata Cara Pengurusan JenazahTata Cara Pengurusan Jenazah
Tata Cara Pengurusan JenazahSMAN 1 Subang
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahRosyida Hutami
 
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02mucham04
 
11 perawatan-jenazah
11 perawatan-jenazah11 perawatan-jenazah
11 perawatan-jenazahkuka roboter
 
Makalah Tata Cara Memandikan Jenazah
Makalah Tata Cara Memandikan JenazahMakalah Tata Cara Memandikan Jenazah
Makalah Tata Cara Memandikan Jenazahannisadahlan_
 
Kelompok 3 (xi 2) tata cara merawat jenazah
Kelompok 3 (xi 2)   tata cara merawat jenazahKelompok 3 (xi 2)   tata cara merawat jenazah
Kelompok 3 (xi 2) tata cara merawat jenazahEka Nur Afiani
 
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan DakwahPengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan DakwahAgam Real
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahFitriHastuti2
 
Pendidikan Agama Islam : Pengurusan jenazah
Pendidikan Agama Islam : Pengurusan jenazahPendidikan Agama Islam : Pengurusan jenazah
Pendidikan Agama Islam : Pengurusan jenazahLana Karyatna
 
Pai kelas XI - kepedulian terhadap jenazah
Pai kelas XI -  kepedulian terhadap jenazahPai kelas XI -  kepedulian terhadap jenazah
Pai kelas XI - kepedulian terhadap jenazahAulia Mardatilla
 

What's hot (16)

Tata Cara Pengurusan Jenazah
Tata Cara Pengurusan JenazahTata Cara Pengurusan Jenazah
Tata Cara Pengurusan Jenazah
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
 
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
 
Presentasi jenazah
Presentasi jenazahPresentasi jenazah
Presentasi jenazah
 
11 perawatan-jenazah
11 perawatan-jenazah11 perawatan-jenazah
11 perawatan-jenazah
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 
perawatan jenazah
perawatan jenazahperawatan jenazah
perawatan jenazah
 
Makalah Tata Cara Memandikan Jenazah
Makalah Tata Cara Memandikan JenazahMakalah Tata Cara Memandikan Jenazah
Makalah Tata Cara Memandikan Jenazah
 
Kelompok 3 (xi 2) tata cara merawat jenazah
Kelompok 3 (xi 2)   tata cara merawat jenazahKelompok 3 (xi 2)   tata cara merawat jenazah
Kelompok 3 (xi 2) tata cara merawat jenazah
 
Tata cara menguburkan jenazah
Tata cara menguburkan jenazahTata cara menguburkan jenazah
Tata cara menguburkan jenazah
 
Pengurusan jenazah
Pengurusan jenazahPengurusan jenazah
Pengurusan jenazah
 
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan DakwahPengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
 
Tata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazahTata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazah
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
 
Pendidikan Agama Islam : Pengurusan jenazah
Pendidikan Agama Islam : Pengurusan jenazahPendidikan Agama Islam : Pengurusan jenazah
Pendidikan Agama Islam : Pengurusan jenazah
 
Pai kelas XI - kepedulian terhadap jenazah
Pai kelas XI -  kepedulian terhadap jenazahPai kelas XI -  kepedulian terhadap jenazah
Pai kelas XI - kepedulian terhadap jenazah
 

Similar to Materi jenazah

Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazahkemarau20
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahevarahma70
 
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptxAgama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptxyadinurcahyadin
 
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAH
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAHTATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAH
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAHusahabersama4
 
02 019 salat algnazah
02 019 salat algnazah02 019 salat algnazah
02 019 salat algnazahsugino_stain
 
Penyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazahPenyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazahmateripptgc
 
Pe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahPe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahamighosts
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahraudatulhusna82
 
Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkan
Pengurusan Jenazah,  memandikan mengkafani, menguburkanPengurusan Jenazah,  memandikan mengkafani, menguburkan
Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkanrahmaaeni667
 
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptxMEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptxRizkiKurniashih2
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Nisrokhah6
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Amalia Sofitri
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan JenazahPengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazahsamiul12
 

Similar to Materi jenazah (20)

Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazah Materi jenazah
Materi jenazah
 
jenszah.docx
jenszah.docxjenszah.docx
jenszah.docx
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
 
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptxAgama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
 
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAH
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAHTATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAH
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAH
 
02 019 salat algnazah
02 019 salat algnazah02 019 salat algnazah
02 019 salat algnazah
 
Penyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazahPenyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazah
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Pe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahPe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasah
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazah
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazah
 
Materi bab 2
Materi bab 2Materi bab 2
Materi bab 2
 
Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkan
Pengurusan Jenazah,  memandikan mengkafani, menguburkanPengurusan Jenazah,  memandikan mengkafani, menguburkan
Pengurusan Jenazah, memandikan mengkafani, menguburkan
 
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptxMEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 
Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)Jenazah (saniatun nimah)
Jenazah (saniatun nimah)
 
PPT Jenazah
PPT Jenazah PPT Jenazah
PPT Jenazah
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan JenazahPengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah
 

More from kiatbelajar95

PROGAM TAHUNAN (PROTA)
PROGAM TAHUNAN (PROTA)PROGAM TAHUNAN (PROTA)
PROGAM TAHUNAN (PROTA)kiatbelajar95
 
PROGAM SEMETER (PROMES)
PROGAM SEMETER (PROMES)PROGAM SEMETER (PROMES)
PROGAM SEMETER (PROMES)kiatbelajar95
 
RPP QS Yunus dan Maidah
RPP QS Yunus dan MaidahRPP QS Yunus dan Maidah
RPP QS Yunus dan Maidahkiatbelajar95
 
RPP Iman Kepada Kitab Allah
RPP Iman Kepada Kitab AllahRPP Iman Kepada Kitab Allah
RPP Iman Kepada Kitab Allahkiatbelajar95
 
RPP Islam Masa Kejayaan
RPP Islam Masa KejayaanRPP Islam Masa Kejayaan
RPP Islam Masa Kejayaankiatbelajar95
 
RPP Khutbah dan Ceramah
RPP Khutbah dan CeramahRPP Khutbah dan Ceramah
RPP Khutbah dan Ceramahkiatbelajar95
 
Materi Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Materi Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa KejayaanMateri Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Materi Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaankiatbelajar95
 
Rpp Islam Masa Modern
Rpp Islam Masa ModernRpp Islam Masa Modern
Rpp Islam Masa Modernkiatbelajar95
 
Rpp Iman Kepada Rasul
Rpp Iman Kepada RasulRpp Iman Kepada Rasul
Rpp Iman Kepada Rasulkiatbelajar95
 
PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul kiatbelajar95
 
Iman kepada-kitab-kitab-allah
Iman kepada-kitab-kitab-allahIman kepada-kitab-kitab-allah
Iman kepada-kitab-kitab-allahkiatbelajar95
 
PPT Perkembangan islam-pada-masa-modern
PPT Perkembangan islam-pada-masa-modernPPT Perkembangan islam-pada-masa-modern
PPT Perkembangan islam-pada-masa-modernkiatbelajar95
 

More from kiatbelajar95 (20)

SILABUS
SILABUSSILABUS
SILABUS
 
PROGAM TAHUNAN (PROTA)
PROGAM TAHUNAN (PROTA)PROGAM TAHUNAN (PROTA)
PROGAM TAHUNAN (PROTA)
 
PROGAM SEMETER (PROMES)
PROGAM SEMETER (PROMES)PROGAM SEMETER (PROMES)
PROGAM SEMETER (PROMES)
 
RPP Jenazah
RPP JenazahRPP Jenazah
RPP Jenazah
 
RPP QS Yunus dan Maidah
RPP QS Yunus dan MaidahRPP QS Yunus dan Maidah
RPP QS Yunus dan Maidah
 
RPP Iman Kepada Kitab Allah
RPP Iman Kepada Kitab AllahRPP Iman Kepada Kitab Allah
RPP Iman Kepada Kitab Allah
 
RPP Ekonomi Islam
RPP Ekonomi IslamRPP Ekonomi Islam
RPP Ekonomi Islam
 
RPP Islam Masa Kejayaan
RPP Islam Masa KejayaanRPP Islam Masa Kejayaan
RPP Islam Masa Kejayaan
 
RPP Khutbah dan Ceramah
RPP Khutbah dan CeramahRPP Khutbah dan Ceramah
RPP Khutbah dan Ceramah
 
Materi Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Materi Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa KejayaanMateri Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Materi Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
 
Materi khutbah
Materi khutbahMateri khutbah
Materi khutbah
 
Rpp Islam Masa Modern
Rpp Islam Masa ModernRpp Islam Masa Modern
Rpp Islam Masa Modern
 
Rpp Iman Kepada Rasul
Rpp Iman Kepada RasulRpp Iman Kepada Rasul
Rpp Iman Kepada Rasul
 
Program Tahunan
Program TahunanProgram Tahunan
Program Tahunan
 
PPT Ekonomi islam
PPT Ekonomi islamPPT Ekonomi islam
PPT Ekonomi islam
 
PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul
 
Iman kepada-kitab-kitab-allah
Iman kepada-kitab-kitab-allahIman kepada-kitab-kitab-allah
Iman kepada-kitab-kitab-allah
 
PPT Jenazah
PPT JenazahPPT Jenazah
PPT Jenazah
 
PPT Khutbah
PPT KhutbahPPT Khutbah
PPT Khutbah
 
PPT Perkembangan islam-pada-masa-modern
PPT Perkembangan islam-pada-masa-modernPPT Perkembangan islam-pada-masa-modern
PPT Perkembangan islam-pada-masa-modern
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

Materi jenazah

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Setiap orang yang bernafas pasti akan meninggal, dan setiap muslim memiliki kewajiban terhadap saudaranya yang meninggal dunia menyolati, dan memandikannya. Seperti orang yang hidup, jenazah pun harus dimandikan sebelum disholatkan dan dikuburkan. Memandikan jenazah merupakan bagian dari fardhu kifayah dalam mengurus jenazah. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa fardhu kifayah merupkan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan, apabila tidak seorang pun yang melakukan hal tersebut maka seluruh kampong dan penduduk di sekitar kediaman jenazah tersebut akan berdosa. Oleh karena itu, memandikan jenazah merupakan keharusan yang mesti dikerjakan. Dan apabila hal tersebut telah dilaksanakan, maka putuslah kewajiban penduduk muslim setempat. Dalam makalah ini, akan membahas mengenai makalah yang berjudul “Tata cara Pelaksanaan Penyelenggaraan Jenazah”. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas perlu kiranya merumuskan masalah sebagai langkah awal untuk mengetahui apa yang dikaji dalam makalah ini. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Apa pengertian jenazah? 2. Bagaimana tatacara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah?
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Jenazah Kata jenazah bila ditinjau dari segi bahasa (etimologi) berasal dari bahasa arab dan menjadi turunan dari isim masdar yang diambil dari fi’il madhi “janaza-yajnizu-janazatan”. Bila huruf jim dari kata tersebut dibaca fathah (janazatan), kata ini berarti orang yang telah meninggal dunia. Namun bila huruf jimnya dibaca kasroh, maka kata ini memiliki arti orang yang mengantuk. Lebih jauh kata jenazah menurut Hasan Sadiliy, memiliki makna “seseorang yang telah meninggal dunia yang sudah terputus masa kehidupannya dengan alam dunia ini. Dalam kamus Al-Munawwir, kata jenazah diartikan sebagai “seseorang yang telah meninggal dunia dan diletakkan dalam usungan. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata jenazah diartikan sebagai badan atau tubuh orang yang sudah mati. B. Tata cara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah Kewajiban kaum muslimin terhadap jenazah ada empat yaitu: memandikan, mengkafani, mensholatkan dan mengkuburkan. Adapun hukumnya adalah fardhu kifayah. 1. Memandikan mayat • Syarat jenazah yang harus dimandikan: • Mayat itu orang Islam. • Didapati tubuhnya walaupun sedikit. • Jenazah itu bukan mati sahid. • Cara memandikan mayat:  Mayat diletakkan pada tempat yang tinggi seperti balai-balai atau ranjang dan ditempatkan yang sunyi, tidak banyak orang masuk atau keluar.
  • 3.  Siapkan air secukupnya. Disunahkan air dicampur dengan daun bidara atau suatu yang dapat menghilangkan daki seperti sabun. Sebagian air dicampur kapur barus untuk digunakan pada siraman terakhir.  Mayat diberi pakaian mandi yang tertutup auratnya sejauh tidak menyulitkan orang yang memandikan.  Mengeluarkan kotoran dari dalam perutnya serta kotoran-kotoran dibagian tubuh yang lain dengan cara yang halus dan sopan.  Membersikan mulut dan giginya,barulah dibasuh kepalanya seraya disisir rambut dan jenggotnys jiks sds lslu di bsringksn ke sebelah kiri untuk dibasuh kanannya, sesudah itu baringkan ke sebelah kanan untuk dibasuh sebelah kirinya. Serangkaian pekerjaan tersebut dihitung satu kali basuhan dan dipandang cukup, namun disunnahkan tiga kali atau lima kali.  Meratakan air keseluruhan badan jenazah dari atas kepala sampai ke kaki.  Mewujudkan jenazah.  Dikeringkan dengan kain handuk. • Orang yang berhak memandikan mayat  Suami atau istri mayat dan mahramnya.  Bila mahramnya tidak ada, maka bisa diserahkan kepada orang yang mengerti dan dipercaya.  Jenis kelaminnya sejenis dan jika tidak ada mahramnya atau yang sejenisnya dengan si mayat maka boleh ditayamumkan. 2. Mengkafani Mayat Hukum mengkafani mayat adalah fardhu kifayah atas orang hidup.  Syarat mengkafani mayat a. Sekurang-kurangnya satu lapis yang menutup seluruh tubuhnya. b. Mengkafaninya sesudah dimandikan. c. Diutamakan berwarna putih. Bagi laki-laki disunahkan tiga lapis yang terdiri dari kain sarung dan dua lapis yang menutup seluruh tubuhnya. Sedangkan bagi perempuan disunahkan lima lapis yaitu: kain basahan
  • 4. (kain bawah), selembar kerudung (tutup kepala), selembar baju kurung dan tiga lapis yang menutup seluruh tubuh.  Cara mengkafani mayat - Jika mayatnya laki-laki, dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan di atas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan semacamnya, lalu mayat diletakkan di atasnya, sesudah diberi kapur barus dan sebagainya kedua tangannya disedekapkan seperti sholat, kemudian kain dibungkuskan lapis demi lapis pada bagian kaki, perut dan kepala diberi ikat (tali) dari kain putih. - Jika mayatnya perempuan, dilakukan seperti tersebut diatas hanya pada tubuh mayat dipakaikan kain basahan (kain bawah), baju dan tutup kepala (kerudung). Khusus bagi orang yang meninggal dalam keadaan ihrom haji atau umroh tidak boleh diberi harum-haruman atau tutup kepala. - Yang wajib menanggung kafan, diambil dari harta si mayat. Bila tidak meninggalkan harta warisan maka dibebankan kepada orang yang memelihara sewaktu hidup. Apabila mayat tidak ada yang menanggung maka diambilkan dari baitul mal. 3. Mensholatkan mayat Sholat jenazah ialah sholat yang dikerjakan sebanyak 4 takbir dalam rangka mendo’akan orang muslim yang meninggal. Apabila jenazahnya laki-laki imam hendaknya berdiri di depan kepalanya, dan apabila jenazahnya perempuan hendaknya imam menghadap setengan perut stsu punggungnya. a) Syarat sholat jenazah • Semua yang menjadi syarat sholat seperti suci dari hadats besar/kecil, menutup aurot dan lainnya. • Setelah jenazah itu dimandikan. • Jenazah diletakkan disebelah kiblat orang yang sholat kecuali bila sholat diatas kubur dan sholat ghoib.
  • 5. b) Rukun sholat jenazah - Niat. - Berdiri jika mampu. - Takbir empat kali. - Membaca surat al-Fatihah. - Membaca sholawat Nabi SAW. - Mendo’akan mayat setelah takdir ketiga dan ke empat. - Member salam. 4. Menguburkan mayat  Cara menguburkan mayat  Membuat liang lahat yang tidak bisa di bongkar oleh binatang buas atau dapat menimbulkan bau busuk.  Jenazah dimasukkan kedalam liang lahat dengan posisi miring kekanan dan menghadap kiblat.  Tali-tali kain kafan dilepas, pipi kanan dan ujung kaki ditempatkan pada tanah.  Setelah ditutup dengan bamboo atau papan kayu di atasnya ditimbun dengan tanah sampai rata.  Mendo’akan dan memohon ampun kepada jenazah. C. Takziah dan ziarah kubur Takziah berasal dari kata “azza-yu’azzi artinya berduka cita atau berbela sungkawa atas musibah yang menimpa. Dalam konteks muamalah Islam, takziah adalah mendatangi keluarga orang yang meninggal dunia dengan maksud menyabarkannya dengan ungkapan-ungkapan yang dapat menenangkan perasaan dan menghilangkan kesedihan. Orang yang melakukan takziah adalah orang yang mampu merasakan kesedihan atau duka yang dialami saudaranya. Hal ini jelas termasuk dalam katagori amar ma’ruf nahi munkar yang merupakan salah satu fundamen ajaran Islam. Lebih dari itu, takziah adalah aplikasi dari
  • 6. sikap saling menolong dan bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan. Allah SWT berfirman: “Dan saling menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan ketakwaan” (QS. Al-maidah: 2). Dalam pandangan rasulullah SAW, takziah mempunyai nilai dan keutamaan tinggi bagi yang melakukannya. Beliau bersabda, “Tidaklah seorang mukmin yang melakukan takziah atas musibah yang menimpa saudaranya, kecuali Allah akan memakaikan untuknya permata kemuliaan pada hari kiamat. (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi). Tak ada satupun manusia yang bisa menolak kematian. Singkatnya, selain sebagai wujud hubungan baik antar manusia, takziah juga merupakan media untuk mengingatkan manusia terhadap sesuatu yang pasti, yaitu kematian. Dengan sering melakukan takziah, seseorang terdorong untuk bermuhasabah atas semua aktivitas yang telah dilakukannya. Semakin serring takziah dilakukan, semakin kuat pula keyakinan akan datangnya kematian. Jika demikian, akan semakin tumbuh semangat mengisi hidup dengan perbuatan baik dan amal shaleh. Sedangkan ziarah kubur ialah mengunjungi makam seseorang untuk memanjatkan do’a dan memintakan ampun dari Allah SWT, ziarah kubur dengan maksud untuk mengambil pelajaran dan ingat akan kehidupan akhirat, dengan syarat tidak mengucapkan kata-kata yang mendatangkan murka Allah SWT.
  • 7. BAB III PENUTUP Kesimpulan Kata jenazah bila ditinjau dari segi bahasa (etimologi) berasal dari bahasa arab dan menjadi turunan dari isim masdar yang diambil dari fi’il madhi “janaza-yajnizu-janazatan”. Bila huruf jim dari kata tersebut dibaca fathah (janazatan), kata ini berarti orang yang telah meninggal dunia. Namun bila huruf jimnya dibaca kasroh, maka kata ini memiliki arti orang yang mengantuk. Kewajiban kaum muslimin terhadap jenazah ada empat yaitu: 1. Memandikan mayat 2. Mengkafani Mayat 3. Mensholatkan mayat 4. Menguburkan mayat