SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
13.14.11 Grounds-Personnel Protection
• Pentanahan di install untuk memberikan hubungan berbahan logam
dari ground ke rangkaian atau circuit yang betegangan dan peralatan
pendukung, ini dilakukan untuk melewatkan listrik statik tetapi yang
lebih penting adalah untuk melindungi pekerja, dimana setiap
pekerjaan yang dilakukan dan perlatan yang digunakan sebelum
terjadinya kegagalan seperti pada kabel, bus, atau peralatan lain yang
harus beroperasi dalam keadaan bertegangan, tentu saja harus
dilakukan pengukuran pada rangkaian atau peralatan dengan deteksi
tegangan.
• Pilihan ground clamp harus berdasarkan konfigurasi dan kapasitas
listrik untuk tipe peralatan harus ditanahkan. Ground pada kabel
haruslah konduktor tembaga isolasi fleksibel. Aturan untuk ukuran
kabel ground digunakan debagai proteksi.
• Minimum ukuran kabel yang digunakan no. 1/0 konduktor AWG.
Ukuran ground kabel harus sama dengan ukuran rangkaian atau
peralatan, ukuran ground kabel atau cluster sangat besar kapasitas
sistemnya dan sistem bus atau sama dengan material konduktor
harus digunakan.
• Cross sectional area dari bagian yang pendek dan ke ground haruslah
dapat membawa aus hubungan singkat, satu atau beberapa
konduktor dalam cluster berfungsi sebagai kabel ground untuk
membawa arus (A 4/0 AWG neoprene-insulated welding cable akan
melewatkan arus 30.000 A untuk 0,5 detik tanpa meleleh di
isolasinya).
• Ketika instalasi ground clamps dalam rangkaian listrik dan peralatan
semua bekerja dan harus digunakan hot stick untuk tegangan selama
bekerja
Beberapa jenis hot stick, dengan panjang 6 – 8ft, adalah sebagai berikut:
• Rotary Blade – Universal end
• Two prong – Universal end
• Fixed Blade - Universal end
• Rotry Prong - Universal end
Disat ground diaplikasikan, bersamaan dengan perangkat proteksi
kesalamaatan haruslah dipakai, yaitu:
1. Flame retardant coveralls
2. Safety glasses
3. Electrical lineman’s glove dengan leather protectors
4. Hard hat
5. Face shield
Saat pemasangan ground, yang harus dilakukan adalah mengiktui
langkah sbb:
• Gunakan pelindung kabel dari ground kabel ke stasiun atau jaringan
ground pada gedung. Jika tidak tersedia layanan grounding,
hubungkan ground rod ke jaringan pembawa arus fault, sehingga
positif solid ground telah dibuat.
• Uji nilai impedansi dari setiap kabel ground dan sambungan clamp
dengan ohm meter, nilai haruslah kurang dari 1 ohm, nilai ini
sangatlah rendah, koneksi ground tidaklah cukup memadai untuk
perlindungan atau proteksi seseorang.
• Hubungkan satu ground kabel ke fasa terdekat dari sistem dan
hubungkan ke masing-masing fasa yang terdekat ketika pemutusan
ground, maka rangkaian ini menjadi sistem tanpa ada sistem
pentanahan
• Ground diaplikasikan pada fasa A, B, dan C.
• Hubunkan ground ke masing-masing fasa rangkaian atau peralatan
• Lakukan pengecekkan pada semua koneksi kabel ground dan terlihat
(terpantau sepanjang pengujian sedang dilakukan).
• Install ground disemua sisi dari area kerja:
Switchgear ground and test (G&T devise)
Ini merupakan peraltan tambahan yang digunakan metal clad
switchgear ke ground peralatan atau perbolehkan bergbagai
pengujian, ketika peralatan sedang dalam perbaikan, G&T device
dibuat dengan circuit breaker tetapi tidak didisain untuk interupsi pada
rangkaian.
Switchgear “dummy” element
Dummy elemen ini merupakan peralatan untuk bagian arus terhubung
dalam circuit breaker, dinding element tidak didisain ketika ada
terjadinya interuupsi.
13.5 Electrical Switching Practices and Precautions
13.5.1 On-Site Circuit Breaker Maintenance Safety Checklists
Low voltage (≤600 V) checklist:
Persiapan :
1. Chanel telepon harus disiapkan untuk darurat yang dibutuhkan para
pekerja. Telepon haruslah tertutup dari daerah kerja dan fungsinya
selama pengujian selesai dilakukan.
2. Level penerangan haruslah cukup di daerah kerja untuk
menunjukkan tingkat keamanan (alat uji M-G daya tinggi memiliki
sistem penerangan sistem darurat, dan sistem shutdown dapat
bekerja dengan baik).
3. Tidak ada pekerja dalam daerah kerja sampai 12 jam dan waktu
kerja minimum 8 jam dilakukan untuk istirahat.
4. Ahli teknik harus dipersiapkan dalamsite pengujian.
5. Tidak ada yang bekerja sendiri-sendiri
6. Semua pekerja harus tidak dalam peralatan atau sistem yang
bertegangan, aktivitas ini harus dilakukan dengan seorang ahli.
7. Gas atau kabut dan benda lain yang berbentuk cairan haruslah
bekerja secara lengkap, kontrol daya juga harus siap untuk bekerja.
8. Semua stationary dan jenis plug in jenis circuit breaker haruslah bekerja
ketika berada dalam jaringan dan sumber beban.
9. Ketika daya primer rangkaian daya bekerja, tidak ada material konduktor
termasuk peralatan perangkat keras, haruslah terjaga dengan aman dari
kubikel.
Pemeriksaan peralatan dan breaker
• Dalam mekanisme operasi, matikan breaker”open” dalam mekanisme
energi disimpan, matikan breaker”open ” dan discharge secara menyeluruh
“stored energy spring” (lihat lebih lengkap buku instruksi dan prosedur
exact pengujian)
• Cek dengan baik operasi dari mekanis dan kelistrikan pengunci (semua
tegangan rendah diluar circuit breaker daya yang memiliki pengunci
mekanis dan listrik untuk melindungi pekerja dan peralatan, cek selalu
perangkat unruk memastikan tetap bekerja, dalam semnua kasus,
konsultasikan pada pabrik pembuat untuk adjustment data)
• Lakukan pengecekan atau bypasslah pengunci (kondisi ini
memungkinkan circuit breaker dengan menarik atau masukkan dalam
posisi tertutup, ini merupakan kodisi yang penuh resiko)
Untuk meminimalisir pekerja dan pembongkaran peralatan, peralatan
bertegangan (termasuk kontrol daya), apabila ini tidak memungkinkan,
maka semua personil harus memutuskan dari area tersebut.
1. Letakkan kunci sebagai interlock dalam peralatan saat bekerja
kualifikasi ahli atau foreman, asal saja secara teknis dan keselamtan
untuk dalam site kerja.
2. Ceklah dengan hati-hati kontak spring loaded dari sambungan
primer dalam tegangan rendah tariklah breaker dan perangkat keras
tidak ada yang terlewat dan lakukan pengecekan apakah pegas
dalam keadaan baik dan tepat
3. Ceklah hing pin dan spring clip dalam peralatan primer dalam
semua breaker. Disana terdapat satu pin per cluster dan totalnya
adalah enam cluster tiga jaringan dan tiga beban, apabila tidak
dapat diclip. Pin ini akan bergerak secara ekstrim dan akan
menghasilkan faulty pada fasa ke fasa.
4. Cek masing-masing breaker tegangan rendah dengan 1000 Volt
meagohm meter fasa ke fasa ke ground untuk meyakinkan tahanan
dielektrik diantara fasa ke ground.
5. Prioritaskan operasi dari sifat mekanis circuit breaker putuskan
hubungan semua perlengkapan bagian peralatan yang terhubung
dari breaker, semua personel membersihkan breaker ketika akan
diberi tegangan oleh seorang ahli harus sudah aman.
Tindakan pencegahan dari bahaya:
• Pertama yakinkan breaker dalam posisi terbuka
• Inspeksi kubikel untuk object lain seperti (peralatan, kain lap, kabel
dll), penerangan harus cukup memadai inspeksi sepenuhnya pada
kubikel.
• Gunakan gerakan badan ketika pembersihan daninspeksi kubikel telah
selesai, gunakan isoalsi peralatan nonkonduktor (sikat, sepatu vakum,
obeng, dll) untuk membersihkan atau memilih element kubikel.
• Cek untuk menentukan sirkuit atau rangkaian 24 – 250 V DC, 120 –
550V AC saat bekerja. Tarikkan sekring atau putuskan pasangkan
rangkaian kontrol akan memastikan rangkaian ini bekerja karena
tidak semestinya bekerja dengan membuka circuit breaker.
• Lakukan pengujian dengan alat uji 1000V mega ohm meter dengan
rangkaian circuit breaker dalam posisi terbuka (langkah terakhir
untuk prioritas keselamatan). Lakukan pengujian mega ohm meter
dari fasa ke fasa dan fasa ke ground dalam semua rangkaian breaker
primer tidak terhubung.
• Tahap diatas dilakukan dengan seorang ahli yang tersertifikasi.
• Sebelum racking dilakukan pada circuit breaker, komunikasikan
sampai terdengar untuk memberitahu semua pekerja
• Tentukan untuk memakai perlengkapan keselamatan dan posisikan
diri anda berada di samping kubikel.
Tindakan pencegahan:
• Pertama-tama yakinkan breaker dalam keadaan terbuka
• Lakukan inspeksi pada kubikel dari benda asing (seperti, kain, kabel
atau perangkat keras lainnya), dan sistem penerangan harus
dipersiapkan dalam inspeksi ini.
• Bersihkan tempat uji dan lakukan inspeksi ulang pada kubikel, kubikel
akan mengeluarkan temperatur pna disebabkan sumber dari PCT, ini
merupakan masalah. Ketika kubikel dibersihkan pemanasan ini
haruslah kita matikan terlebih dahulu. Perhatian juga ditujukan agar
tidak terjadi kerusakan pada wiring akibat panas tersebut. Control
power connection akan memuncak secara vertikal dan akan berhenti.
Perhatian ditujukan ketika kinerja mendekati bagian bawah dari
coupler tegangan potensial akan sangat berbahaya dapat terjadi
diberbagai titik kontak.
• Cek rangkal kontrol yang diberikan tegangan 24 – 250 V DC, 120 – 550
V AC. Putuskan sakelar dalam rangkaian kontrol akan meyakinkan
bahwa rangkaian ini tidak memerlukan de-energized oleh breaker
rangkaian.
• Inspeksi diutamakan pada circuit breaker, ini dilakukan untuk
meyakinkan bahwa semua part sudah terpasang dengan baik, dan
juga terbebas dari benda asing yang memungkinkan kan dapat
mengakibatkan kerusakan.
• Lakukan pengujian dengan 2500V atau lebih tinggi lakukan
pengukuran menggunakan mega ohm meter, dengan circuit breaker
dalam posisi terbuka.
• Semua tahapan harus dilakukan sesuai dengan arahan dari seorang
ahli yag bersertifikasi.
• Sebelum melakukan racking (in dan out), komunikasikan secara
lantang sebagai perhatian kepada anggota dan kru yang lainnya.
• Tutup pintu kubikel utamakan untuk menutup circuit breaker terlebih
dahulu.
13.5.2 Confined Space-Procedur for entering
Secara umum, confined space atau ruang terbatas adalah sebuah
struktur atau ruang dengan pembatas (seperti manhole, transformer
vault, tangki transformator, elevator pits, motor basement, etc). Ruang
terbatas merupakan ruang sangat tertutup seperti volume dari ventilasi
yang terbuka memberikan udara yang dilakukan untuk mencegah
adanya kontaminasi udara dimana bertujuan sebagai proteksi dalam
peralatan tersebut.
• Pekerja umum tidak diperbolehkan masuk (sesuai definisi
sebelumnya), dimana kontaminasi udara ini akan membuat ancaman
bagi sumber potensial. Pekerja boleh memasuki ruang terbatas ini
hanya setelah atmosfir sudah diuji dan memperoleh hasil yang baik
yaitu tidak terdapat bahaya kontaminasi udara.
• Setiap tuang terbatas ini haruslah dijaga dan dipelihara secara berkala
dari bahaya kontaminasi udara oleh ventilasi mekanik, jika seharusnya
ada keadaan darurat, seperti ruang terbatas ini tidak dapat di
amankan dari bahaya kontaminasi udara oleh ventilasi mekanik,
seseorang harus memasuki ruang tersebut dan berperan untuk
memberikan udara atau memberikan ruang bernapas untuk peralatan
tenaga listrik tersebut.
Bahaya kontaminasi ini dapat ditemukan dalam ruang terbatas antara
lain:
• Bahan bakar gas Fuel gases (gas pabrikan, gas alami, atau liquefied
petroleum gases).
• Uap cairan bahan bakar atau solvent (carbon monoxide-engine
exhaust atau carbon dioxide)
• Nitrogen atau karbon dioksida digunakan untuk pengujian atau
pembakaran gas dan uap zat dari pembuangan pabrik.
• Gas yang berasal dari fermentasi dari material organik (seperti
hydrogen, hydrogen sulfide, methane, carbon dioxide, dan mixtures
deficient dalam oxygen)
• Gas yang dibangkitkan oleh customers processes.
Bahaya dari ledakan, kebakaran, dan asphyxiation akan ditemukan
pada adanya kontaminasi yang disebabkan oleh campuran dari semua
kelas – kelas kontaminasi yang tidak umum.
Persiapan untuik masuk kedalam ruang tertutup:
Semua ruang tertutup harus dianggap berbahaya sampai telah
dianggap aman berdasarkan pengujian, peekerja pada umumnya tidak
boleh masuk ke dalam ruang tertutup walaupun hanya sebentar,
sampai benar-benar telah diuji kandungan oksigen dan gas yang mudah
terbakar. dan ventilasi dapat bekerja untuk minimum 5 menit atau 4
siklus perubahan volume udara, yang manapun yang paling tinggi.
Semua pekerja yang masuk kedalam area kerja tertutup harus dilatih
dengan prosedur untuk mendeteksi kondisi – kondisi berbahaya dan
harus diberikan pelatihan yang tepat untuk dapat membuat keputusan
ini. Sebelum ruang tertutup dimasuki foreman atau personil yang
berkalifikasi juga harus meninjau dengan pekerja umum pekerjaan –
pekerjaan dan bahaya yang mungkin akan ditemui.
Menguji Ruang tertutup
Setiap tuang tertutup yang telah ditutup untuk periode waketu
tertentu harus diuji untuk menentukan apakah terdapat oxigen dan
apakah terdapat gas yang mudah terbakar. Sebagai tambahan,
peralatan apapun yang digunakan untuk mengambil sampel dari ruang
tertutup pertama-pertama harus diuji apakah dapat bekerja dengan
baik.
Kalibrasi secara berkala pada peralatan pengujian sebagaimana yang
direkomendasikan oleh manufaktur alat uji merupakan persyaratan utama,
dan kalibrasi semacam ini harus menggunakan peralatan yang cocok
terhadap kontaminasi udara yang terkait:
1. Apabila pintu memiliki ventilasi, pengujian sebelum masuk dilakukan
dengan pintu atau penutup dengan tujuan untuk menguji kondisi
ruangan tertutup sebelum terganggu. Apabila pintu atau penutup tidak
berventilasi cukup dibuka agar selang atau pipa alat uji dapat masuk.
2. Ketika pengujian mengindikasikan gas berbahaya pentup atau pintu
harus dibuka atau dilepaskan dengan sangat hati-hati agar tidak
menimbulkan percikan apabila pengujian mengindikasikan terdapat
kontaminasi udara berlebih (diluar batas aman) atau terdapat bahaya
ledakan, ruangan tersebut harus dibersihkan dengan vetilasi paksa
sampai pengujian berikutnya mengindikasi kontaminant udara dalam
batas aman.
3. Apabila pengujian awal mengindikasikan atmosfir aman, ruang tertutup
haruslah diberi ventilasi paksa untuk minimum 5 menit, menggunakan
blower 500 ft3 atau lebih atau 4 siklus pergantian volume udara sebelum
dimasuki. Blower harus dioperasikan sepanjang waktu selama pekerja
berada di dalam ruangan tertutup.
4. Setelah ruang tertutup dimasuki dan selang blower diposisikan pengujian
awal untuk gas dilakukan dengan mengambil sampel pada area-area
dimana gas mungkin masuk, dan kemudian pada ruangan tertutup secara
umum. Apabila hasil pengujian memuaskan pekerjaan selanjutnya dapat
dilakukan
5. Apabila kondisi atmosfir yang tidak memuaskan ditemui sebagai hasil
pengujian pekerja harus segera meninggal ruangan tertutup. Blower
harus dioperasikan lagi selama tambahan waktu 10 menit dan kemudian
pengujian kedua dilakukan. Pengujian kedua harus dilakukan jauh dari
keluaran langsung blower.
6. Apabila pengujian kedua mengindikasikan bahwa atmosfir aman
maka ruang tertutup boleh dimasuki. Blower harus dioperasikan
selama personil bekerja di ruang tertutup. pengujian gas harus
dilakukan kembali dengan pengambilan sampel atau uji langsung
diarea dimana terdapat kemungkinan gas masuk, kemudian uji
ruang tertutup secara umum.
7. Apabila ruang tertutup masih terkontaminasi dan tidak dapat
dihilangkan, setelah ventilasi ulang dan pengujian ulang,
penyebabnya harus dipastikan. Apabila area dimana kontaminant
masukdapat ditutup, disumbat atau disegel untuk memastikan
aman, maka prosedur tersebut dilakukan oleh personil yang
menggunakan respirator udara atau alat bantu nafas yang teruji.
Area tersebut kemudian diuji ulang, diventilasi secara kontinyu, dan
dipantau
Prosedur ventilasi:
Ruang tertutup yang mengandung kontaminant udara dan atau
bahaya ledakkan harus dibersihkan dengan ventilasi mekanik sampai
pengujian mengindikasikan konsentrasi kontaminan udara di dalam
ruang tertutup tidak lebih dari 10% level lower explosive dari
kontaminasi udara, dan terdapat cukup oksigen untuk mendukung
pernapasan di dalam ruang terutup.
bab 13 hal 857-866.pptx

More Related Content

Similar to bab 13 hal 857-866.pptx

PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdfPPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdfFebriaNisaUlfina
 
Electrical maintenance
Electrical maintenanceElectrical maintenance
Electrical maintenancemuhdhazim404
 
pedoman tes dan komisioning.pdf
pedoman tes dan komisioning.pdfpedoman tes dan komisioning.pdf
pedoman tes dan komisioning.pdfAryaHenang
 
136379578 job-sheet-sistem-pengapian
136379578 job-sheet-sistem-pengapian136379578 job-sheet-sistem-pengapian
136379578 job-sheet-sistem-pengapiangladrinto
 
LOW VOLTAGE UNDERGROUND CABLE SYSTEM INSTALLATION & MAINTENANCE
LOW VOLTAGE UNDERGROUND CABLE SYSTEM INSTALLATION & MAINTENANCELOW VOLTAGE UNDERGROUND CABLE SYSTEM INSTALLATION & MAINTENANCE
LOW VOLTAGE UNDERGROUND CABLE SYSTEM INSTALLATION & MAINTENANCEAkilan36
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan IsolasiLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasibernadus lokaputra
 
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptxalamsyah08indra
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - PentanahanLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahanbernadus lokaputra
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa Simon Patabang
 
Tentang Microwave Diathermy
Tentang Microwave DiathermyTentang Microwave Diathermy
Tentang Microwave DiathermyDzul Fiqri
 
Ujian Rintangan Penebatan
Ujian Rintangan PenebatanUjian Rintangan Penebatan
Ujian Rintangan Penebatanshrim shaharin
 

Similar to bab 13 hal 857-866.pptx (20)

Automatic Temperature Controller
Automatic Temperature ControllerAutomatic Temperature Controller
Automatic Temperature Controller
 
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdfPPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
 
Electrical maintenance
Electrical maintenanceElectrical maintenance
Electrical maintenance
 
pedoman tes dan komisioning.pdf
pedoman tes dan komisioning.pdfpedoman tes dan komisioning.pdf
pedoman tes dan komisioning.pdf
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
 
136379578 job-sheet-sistem-pengapian
136379578 job-sheet-sistem-pengapian136379578 job-sheet-sistem-pengapian
136379578 job-sheet-sistem-pengapian
 
LOW VOLTAGE UNDERGROUND CABLE SYSTEM INSTALLATION & MAINTENANCE
LOW VOLTAGE UNDERGROUND CABLE SYSTEM INSTALLATION & MAINTENANCELOW VOLTAGE UNDERGROUND CABLE SYSTEM INSTALLATION & MAINTENANCE
LOW VOLTAGE UNDERGROUND CABLE SYSTEM INSTALLATION & MAINTENANCE
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan IsolasiLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
 
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
26990_Instalasi_Listrik_dan_material.pptx
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
 
K3 Kelistrikan Industri
K3 Kelistrikan IndustriK3 Kelistrikan Industri
K3 Kelistrikan Industri
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - PentanahanLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
 
1. panel listrik
1. panel listrik1. panel listrik
1. panel listrik
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
 
Bab 5 word
Bab 5 wordBab 5 word
Bab 5 word
 
Tentang Microwave Diathermy
Tentang Microwave DiathermyTentang Microwave Diathermy
Tentang Microwave Diathermy
 
Ujian Rintangan Penebatan
Ujian Rintangan PenebatanUjian Rintangan Penebatan
Ujian Rintangan Penebatan
 
Pendawaian domestik
Pendawaian domestikPendawaian domestik
Pendawaian domestik
 

bab 13 hal 857-866.pptx

  • 1. 13.14.11 Grounds-Personnel Protection • Pentanahan di install untuk memberikan hubungan berbahan logam dari ground ke rangkaian atau circuit yang betegangan dan peralatan pendukung, ini dilakukan untuk melewatkan listrik statik tetapi yang lebih penting adalah untuk melindungi pekerja, dimana setiap pekerjaan yang dilakukan dan perlatan yang digunakan sebelum terjadinya kegagalan seperti pada kabel, bus, atau peralatan lain yang harus beroperasi dalam keadaan bertegangan, tentu saja harus dilakukan pengukuran pada rangkaian atau peralatan dengan deteksi tegangan. • Pilihan ground clamp harus berdasarkan konfigurasi dan kapasitas listrik untuk tipe peralatan harus ditanahkan. Ground pada kabel haruslah konduktor tembaga isolasi fleksibel. Aturan untuk ukuran kabel ground digunakan debagai proteksi.
  • 2. • Minimum ukuran kabel yang digunakan no. 1/0 konduktor AWG. Ukuran ground kabel harus sama dengan ukuran rangkaian atau peralatan, ukuran ground kabel atau cluster sangat besar kapasitas sistemnya dan sistem bus atau sama dengan material konduktor harus digunakan. • Cross sectional area dari bagian yang pendek dan ke ground haruslah dapat membawa aus hubungan singkat, satu atau beberapa konduktor dalam cluster berfungsi sebagai kabel ground untuk membawa arus (A 4/0 AWG neoprene-insulated welding cable akan melewatkan arus 30.000 A untuk 0,5 detik tanpa meleleh di isolasinya). • Ketika instalasi ground clamps dalam rangkaian listrik dan peralatan semua bekerja dan harus digunakan hot stick untuk tegangan selama bekerja
  • 3. Beberapa jenis hot stick, dengan panjang 6 – 8ft, adalah sebagai berikut: • Rotary Blade – Universal end • Two prong – Universal end • Fixed Blade - Universal end • Rotry Prong - Universal end Disat ground diaplikasikan, bersamaan dengan perangkat proteksi kesalamaatan haruslah dipakai, yaitu: 1. Flame retardant coveralls 2. Safety glasses 3. Electrical lineman’s glove dengan leather protectors 4. Hard hat 5. Face shield
  • 4. Saat pemasangan ground, yang harus dilakukan adalah mengiktui langkah sbb: • Gunakan pelindung kabel dari ground kabel ke stasiun atau jaringan ground pada gedung. Jika tidak tersedia layanan grounding, hubungkan ground rod ke jaringan pembawa arus fault, sehingga positif solid ground telah dibuat. • Uji nilai impedansi dari setiap kabel ground dan sambungan clamp dengan ohm meter, nilai haruslah kurang dari 1 ohm, nilai ini sangatlah rendah, koneksi ground tidaklah cukup memadai untuk perlindungan atau proteksi seseorang. • Hubungkan satu ground kabel ke fasa terdekat dari sistem dan hubungkan ke masing-masing fasa yang terdekat ketika pemutusan ground, maka rangkaian ini menjadi sistem tanpa ada sistem pentanahan
  • 5. • Ground diaplikasikan pada fasa A, B, dan C. • Hubunkan ground ke masing-masing fasa rangkaian atau peralatan • Lakukan pengecekkan pada semua koneksi kabel ground dan terlihat (terpantau sepanjang pengujian sedang dilakukan). • Install ground disemua sisi dari area kerja: Switchgear ground and test (G&T devise) Ini merupakan peraltan tambahan yang digunakan metal clad switchgear ke ground peralatan atau perbolehkan bergbagai pengujian, ketika peralatan sedang dalam perbaikan, G&T device dibuat dengan circuit breaker tetapi tidak didisain untuk interupsi pada rangkaian.
  • 6. Switchgear “dummy” element Dummy elemen ini merupakan peralatan untuk bagian arus terhubung dalam circuit breaker, dinding element tidak didisain ketika ada terjadinya interuupsi. 13.5 Electrical Switching Practices and Precautions 13.5.1 On-Site Circuit Breaker Maintenance Safety Checklists Low voltage (≤600 V) checklist: Persiapan : 1. Chanel telepon harus disiapkan untuk darurat yang dibutuhkan para pekerja. Telepon haruslah tertutup dari daerah kerja dan fungsinya selama pengujian selesai dilakukan.
  • 7. 2. Level penerangan haruslah cukup di daerah kerja untuk menunjukkan tingkat keamanan (alat uji M-G daya tinggi memiliki sistem penerangan sistem darurat, dan sistem shutdown dapat bekerja dengan baik). 3. Tidak ada pekerja dalam daerah kerja sampai 12 jam dan waktu kerja minimum 8 jam dilakukan untuk istirahat. 4. Ahli teknik harus dipersiapkan dalamsite pengujian. 5. Tidak ada yang bekerja sendiri-sendiri 6. Semua pekerja harus tidak dalam peralatan atau sistem yang bertegangan, aktivitas ini harus dilakukan dengan seorang ahli. 7. Gas atau kabut dan benda lain yang berbentuk cairan haruslah bekerja secara lengkap, kontrol daya juga harus siap untuk bekerja.
  • 8. 8. Semua stationary dan jenis plug in jenis circuit breaker haruslah bekerja ketika berada dalam jaringan dan sumber beban. 9. Ketika daya primer rangkaian daya bekerja, tidak ada material konduktor termasuk peralatan perangkat keras, haruslah terjaga dengan aman dari kubikel. Pemeriksaan peralatan dan breaker • Dalam mekanisme operasi, matikan breaker”open” dalam mekanisme energi disimpan, matikan breaker”open ” dan discharge secara menyeluruh “stored energy spring” (lihat lebih lengkap buku instruksi dan prosedur exact pengujian) • Cek dengan baik operasi dari mekanis dan kelistrikan pengunci (semua tegangan rendah diluar circuit breaker daya yang memiliki pengunci mekanis dan listrik untuk melindungi pekerja dan peralatan, cek selalu perangkat unruk memastikan tetap bekerja, dalam semnua kasus, konsultasikan pada pabrik pembuat untuk adjustment data)
  • 9. • Lakukan pengecekan atau bypasslah pengunci (kondisi ini memungkinkan circuit breaker dengan menarik atau masukkan dalam posisi tertutup, ini merupakan kodisi yang penuh resiko) Untuk meminimalisir pekerja dan pembongkaran peralatan, peralatan bertegangan (termasuk kontrol daya), apabila ini tidak memungkinkan, maka semua personil harus memutuskan dari area tersebut. 1. Letakkan kunci sebagai interlock dalam peralatan saat bekerja kualifikasi ahli atau foreman, asal saja secara teknis dan keselamtan untuk dalam site kerja. 2. Ceklah dengan hati-hati kontak spring loaded dari sambungan primer dalam tegangan rendah tariklah breaker dan perangkat keras tidak ada yang terlewat dan lakukan pengecekan apakah pegas dalam keadaan baik dan tepat
  • 10. 3. Ceklah hing pin dan spring clip dalam peralatan primer dalam semua breaker. Disana terdapat satu pin per cluster dan totalnya adalah enam cluster tiga jaringan dan tiga beban, apabila tidak dapat diclip. Pin ini akan bergerak secara ekstrim dan akan menghasilkan faulty pada fasa ke fasa. 4. Cek masing-masing breaker tegangan rendah dengan 1000 Volt meagohm meter fasa ke fasa ke ground untuk meyakinkan tahanan dielektrik diantara fasa ke ground. 5. Prioritaskan operasi dari sifat mekanis circuit breaker putuskan hubungan semua perlengkapan bagian peralatan yang terhubung dari breaker, semua personel membersihkan breaker ketika akan diberi tegangan oleh seorang ahli harus sudah aman.
  • 11. Tindakan pencegahan dari bahaya: • Pertama yakinkan breaker dalam posisi terbuka • Inspeksi kubikel untuk object lain seperti (peralatan, kain lap, kabel dll), penerangan harus cukup memadai inspeksi sepenuhnya pada kubikel. • Gunakan gerakan badan ketika pembersihan daninspeksi kubikel telah selesai, gunakan isoalsi peralatan nonkonduktor (sikat, sepatu vakum, obeng, dll) untuk membersihkan atau memilih element kubikel. • Cek untuk menentukan sirkuit atau rangkaian 24 – 250 V DC, 120 – 550V AC saat bekerja. Tarikkan sekring atau putuskan pasangkan rangkaian kontrol akan memastikan rangkaian ini bekerja karena tidak semestinya bekerja dengan membuka circuit breaker.
  • 12. • Lakukan pengujian dengan alat uji 1000V mega ohm meter dengan rangkaian circuit breaker dalam posisi terbuka (langkah terakhir untuk prioritas keselamatan). Lakukan pengujian mega ohm meter dari fasa ke fasa dan fasa ke ground dalam semua rangkaian breaker primer tidak terhubung. • Tahap diatas dilakukan dengan seorang ahli yang tersertifikasi. • Sebelum racking dilakukan pada circuit breaker, komunikasikan sampai terdengar untuk memberitahu semua pekerja • Tentukan untuk memakai perlengkapan keselamatan dan posisikan diri anda berada di samping kubikel.
  • 13. Tindakan pencegahan: • Pertama-tama yakinkan breaker dalam keadaan terbuka • Lakukan inspeksi pada kubikel dari benda asing (seperti, kain, kabel atau perangkat keras lainnya), dan sistem penerangan harus dipersiapkan dalam inspeksi ini. • Bersihkan tempat uji dan lakukan inspeksi ulang pada kubikel, kubikel akan mengeluarkan temperatur pna disebabkan sumber dari PCT, ini merupakan masalah. Ketika kubikel dibersihkan pemanasan ini haruslah kita matikan terlebih dahulu. Perhatian juga ditujukan agar tidak terjadi kerusakan pada wiring akibat panas tersebut. Control power connection akan memuncak secara vertikal dan akan berhenti. Perhatian ditujukan ketika kinerja mendekati bagian bawah dari coupler tegangan potensial akan sangat berbahaya dapat terjadi diberbagai titik kontak.
  • 14. • Cek rangkal kontrol yang diberikan tegangan 24 – 250 V DC, 120 – 550 V AC. Putuskan sakelar dalam rangkaian kontrol akan meyakinkan bahwa rangkaian ini tidak memerlukan de-energized oleh breaker rangkaian. • Inspeksi diutamakan pada circuit breaker, ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa semua part sudah terpasang dengan baik, dan juga terbebas dari benda asing yang memungkinkan kan dapat mengakibatkan kerusakan. • Lakukan pengujian dengan 2500V atau lebih tinggi lakukan pengukuran menggunakan mega ohm meter, dengan circuit breaker dalam posisi terbuka. • Semua tahapan harus dilakukan sesuai dengan arahan dari seorang ahli yag bersertifikasi.
  • 15. • Sebelum melakukan racking (in dan out), komunikasikan secara lantang sebagai perhatian kepada anggota dan kru yang lainnya. • Tutup pintu kubikel utamakan untuk menutup circuit breaker terlebih dahulu. 13.5.2 Confined Space-Procedur for entering Secara umum, confined space atau ruang terbatas adalah sebuah struktur atau ruang dengan pembatas (seperti manhole, transformer vault, tangki transformator, elevator pits, motor basement, etc). Ruang terbatas merupakan ruang sangat tertutup seperti volume dari ventilasi yang terbuka memberikan udara yang dilakukan untuk mencegah adanya kontaminasi udara dimana bertujuan sebagai proteksi dalam peralatan tersebut.
  • 16. • Pekerja umum tidak diperbolehkan masuk (sesuai definisi sebelumnya), dimana kontaminasi udara ini akan membuat ancaman bagi sumber potensial. Pekerja boleh memasuki ruang terbatas ini hanya setelah atmosfir sudah diuji dan memperoleh hasil yang baik yaitu tidak terdapat bahaya kontaminasi udara. • Setiap tuang terbatas ini haruslah dijaga dan dipelihara secara berkala dari bahaya kontaminasi udara oleh ventilasi mekanik, jika seharusnya ada keadaan darurat, seperti ruang terbatas ini tidak dapat di amankan dari bahaya kontaminasi udara oleh ventilasi mekanik, seseorang harus memasuki ruang tersebut dan berperan untuk memberikan udara atau memberikan ruang bernapas untuk peralatan tenaga listrik tersebut.
  • 17. Bahaya kontaminasi ini dapat ditemukan dalam ruang terbatas antara lain: • Bahan bakar gas Fuel gases (gas pabrikan, gas alami, atau liquefied petroleum gases). • Uap cairan bahan bakar atau solvent (carbon monoxide-engine exhaust atau carbon dioxide) • Nitrogen atau karbon dioksida digunakan untuk pengujian atau pembakaran gas dan uap zat dari pembuangan pabrik. • Gas yang berasal dari fermentasi dari material organik (seperti hydrogen, hydrogen sulfide, methane, carbon dioxide, dan mixtures deficient dalam oxygen) • Gas yang dibangkitkan oleh customers processes.
  • 18. Bahaya dari ledakan, kebakaran, dan asphyxiation akan ditemukan pada adanya kontaminasi yang disebabkan oleh campuran dari semua kelas – kelas kontaminasi yang tidak umum. Persiapan untuik masuk kedalam ruang tertutup: Semua ruang tertutup harus dianggap berbahaya sampai telah dianggap aman berdasarkan pengujian, peekerja pada umumnya tidak boleh masuk ke dalam ruang tertutup walaupun hanya sebentar, sampai benar-benar telah diuji kandungan oksigen dan gas yang mudah terbakar. dan ventilasi dapat bekerja untuk minimum 5 menit atau 4 siklus perubahan volume udara, yang manapun yang paling tinggi.
  • 19. Semua pekerja yang masuk kedalam area kerja tertutup harus dilatih dengan prosedur untuk mendeteksi kondisi – kondisi berbahaya dan harus diberikan pelatihan yang tepat untuk dapat membuat keputusan ini. Sebelum ruang tertutup dimasuki foreman atau personil yang berkalifikasi juga harus meninjau dengan pekerja umum pekerjaan – pekerjaan dan bahaya yang mungkin akan ditemui. Menguji Ruang tertutup Setiap tuang tertutup yang telah ditutup untuk periode waketu tertentu harus diuji untuk menentukan apakah terdapat oxigen dan apakah terdapat gas yang mudah terbakar. Sebagai tambahan, peralatan apapun yang digunakan untuk mengambil sampel dari ruang tertutup pertama-pertama harus diuji apakah dapat bekerja dengan baik.
  • 20. Kalibrasi secara berkala pada peralatan pengujian sebagaimana yang direkomendasikan oleh manufaktur alat uji merupakan persyaratan utama, dan kalibrasi semacam ini harus menggunakan peralatan yang cocok terhadap kontaminasi udara yang terkait: 1. Apabila pintu memiliki ventilasi, pengujian sebelum masuk dilakukan dengan pintu atau penutup dengan tujuan untuk menguji kondisi ruangan tertutup sebelum terganggu. Apabila pintu atau penutup tidak berventilasi cukup dibuka agar selang atau pipa alat uji dapat masuk. 2. Ketika pengujian mengindikasikan gas berbahaya pentup atau pintu harus dibuka atau dilepaskan dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan percikan apabila pengujian mengindikasikan terdapat kontaminasi udara berlebih (diluar batas aman) atau terdapat bahaya ledakan, ruangan tersebut harus dibersihkan dengan vetilasi paksa sampai pengujian berikutnya mengindikasi kontaminant udara dalam batas aman.
  • 21. 3. Apabila pengujian awal mengindikasikan atmosfir aman, ruang tertutup haruslah diberi ventilasi paksa untuk minimum 5 menit, menggunakan blower 500 ft3 atau lebih atau 4 siklus pergantian volume udara sebelum dimasuki. Blower harus dioperasikan sepanjang waktu selama pekerja berada di dalam ruangan tertutup. 4. Setelah ruang tertutup dimasuki dan selang blower diposisikan pengujian awal untuk gas dilakukan dengan mengambil sampel pada area-area dimana gas mungkin masuk, dan kemudian pada ruangan tertutup secara umum. Apabila hasil pengujian memuaskan pekerjaan selanjutnya dapat dilakukan 5. Apabila kondisi atmosfir yang tidak memuaskan ditemui sebagai hasil pengujian pekerja harus segera meninggal ruangan tertutup. Blower harus dioperasikan lagi selama tambahan waktu 10 menit dan kemudian pengujian kedua dilakukan. Pengujian kedua harus dilakukan jauh dari keluaran langsung blower.
  • 22. 6. Apabila pengujian kedua mengindikasikan bahwa atmosfir aman maka ruang tertutup boleh dimasuki. Blower harus dioperasikan selama personil bekerja di ruang tertutup. pengujian gas harus dilakukan kembali dengan pengambilan sampel atau uji langsung diarea dimana terdapat kemungkinan gas masuk, kemudian uji ruang tertutup secara umum. 7. Apabila ruang tertutup masih terkontaminasi dan tidak dapat dihilangkan, setelah ventilasi ulang dan pengujian ulang, penyebabnya harus dipastikan. Apabila area dimana kontaminant masukdapat ditutup, disumbat atau disegel untuk memastikan aman, maka prosedur tersebut dilakukan oleh personil yang menggunakan respirator udara atau alat bantu nafas yang teruji. Area tersebut kemudian diuji ulang, diventilasi secara kontinyu, dan dipantau
  • 23. Prosedur ventilasi: Ruang tertutup yang mengandung kontaminant udara dan atau bahaya ledakkan harus dibersihkan dengan ventilasi mekanik sampai pengujian mengindikasikan konsentrasi kontaminan udara di dalam ruang tertutup tidak lebih dari 10% level lower explosive dari kontaminasi udara, dan terdapat cukup oksigen untuk mendukung pernapasan di dalam ruang terutup.