SlideShare a Scribd company logo
1 of 81
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
RANGKAIAN ELEKTRONIKA
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
RANGKAIAN ELEKTRONIKA
MATERI I
PERAWATAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA
A. PENGERTIAN PERAWATAN
Suatu kegiatan untuk memelihara atau menjaga
fasilitas atau peralatan dan mengadakan perbaikan
atau penggantian mengikuti cara tertentu untuk
menghindari kegagalan ber-dasarkan keandalan
masingmasing komponen, sehingga terdapat suatu
keadaan operasi pe-ralatan yang efektif dengan
hasil kerja alat yang optimal.
B.TUJUAN PERAWATAN
1. Memperpanjang usia pakai peralatan,
2. Menjamin daya guna dan hasil guna,
3. Menjamin kesiapan operasi atau siap
pakai peralatan, dan
4. Mmenjamin keselamatan orang yang
menggunakan peralatan.
C. Jenis Aktifitas Perawatan
1. Tidak Terencana
Diperlukan pada saat terjadinya kondisi da-
rurat, misalnya saat pelaksanaan praktikum
pengukuran atau pengujian rangkaian elek-
tronika terjadi kerusakan/kerja alat yang tidak
normal, alat pengaman (fuse) putus, instalasi
pengawatan terbakar karena usia dan me-
mungkinkan dapat ditangani secara darurat.
lanjutan
2. Terencana
Aktifitas perawatan yang dilakukan dalam
bentuk korektif dan preventif.
Kegiatan perawatan preventif dilakukan baik
secara terjadwal maupun tidak terjadwal.
Kegiatan perawatan preventif diperlukan untuk
pemantauan kondisi peralatan sebelum dipakai.
Kegiatan Perawatan Preventif
Perawatan preventif dalam pengertian yang luas,
meliputi aspek rekayasa (engneering) dan mana-
jemen.
Perawatan preventif bidang rekayasa dapat berupa
pendeteksi dan koreksi penggunaan peralatan pada
saat peralatan dipakai, seperti kalibrasi alat ukur dan
modul elektronika sebagai trainer secara penciuman
dan penglihatan terdeteksi terjadinya arus lebih atau
hubung singkat.
lanjutan
Grafik Pola Kerusakan Alat pada Umumnya
Perawatan Korektif
Aktifitas perawatan korektif berkaitan dengan deteksi
kerusakan, penentuan lokasi kerusakan, dan perbaikan
atau penggantian bagian yang rusak
Langkah-langkah perawatan korektif meliputi; deteksi,
dan menentukan kerusakan dan metode perbaikan.
Kegiatan deteksi dilakukan dengan cara memeriksa
fungsi, kinerja dan membandingkan dengan spesifikasi
alat.
Alat/Bahan Keperluan Perawatan
Alat/bahan dalam aktifitas perawatan rangkaian
elektronika dapat digunakan semua jenis yang bersifat
membantu kerja.
Peralatan yang dibutuh dapat berupa buku manual
perawatan, peralatan uji meliputi multimeter,
osiloskop, logic probe, dan peralatan khusus untuk
kalibrasi alat ukur.
Peralatan mekanik meliputi toolset, solder dan keleng-
kapannya. Peralatan pendukung lainnya dapat berupa
cairan pembersih mekanik untuk komponen yang se-
ring digerakkan seperti pontensiometer.
lanjutan
Peralatan mekanik meliputi toolset,
solder dan kelengkapannya.
Peralatan pendukung lainnya dapat
berupa cairan pembersih mekanik untuk
komponen yang sering digerakkan
seperti pontensiometer.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
RANGKAIAN ELEKTRONIKA
MATERI II
PELACAKAN KERUSAKAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA
Banyak teknik pelacakan kerusakan dapat
digunakan dalam bidang elektronika.
Proses pelacakan kerusakan secara umum dapat
dilakukan melalui pengamatan fisik, mengenali
gejala kerusakan, melakukan pengujian
komponen dan pemeriksaan input output tiap
blok.
A. Proses Pelacakan Kerusakan
lanjutan
Setiap blok rangkaian terdiri atas ratusan atau
ribuan komponen. Proses pelacakan dengan
memeriksa melalui pengujian untuk masing-
masing komponen pasti tidak mudah.
Secara sistematis, proses pelacakan kerusakan
diawali dengan melakukan analisis dilengkapi
dengan diagram alir sebagai petunjuk menen-
tukan gejala kerusakan yang terjadi.
Spesifikasi Komponen Elektronika
Pelacakan kerusakan rangkaian elektronika
dapat dikenali melalui data spesifikasi kom-
ponen yang digunakan.
Penggunaan lembar spesifikasi komponen
akan membantu proses pelacakan dalam
mengenali tentang pemakaian, batas mak-
simum mutlak, dan batas data kelistrikan
penting lainnya.
Keandalan dan Kegagalan
Keandalan dan Kegagalan memiliki hubungan erat
terhadap pelacakan kerusakan.
Suatu rangkaian elektronika yang memiliki ke-
andalan yang teruji, tidak terlalu sering mengalami
kerusakan.
Sebaliknya rangkaian elektronika yang memiliki
keandalan yang rendah akan mengalami kegagal-
an. Saat terjadi kegagalan diperlukan proses
pelacakan kerusakan.
lanjutan
Pada prinsipnya tidak ada peralatan yang
dapat bekerja secara sempurna sepanjang
waktu, mes-kipun kualitas dan teknologinya
canggih.
Pengetahuan tentang kualitas peralatan elektro-
nika sesuai kemampuan masing-masing kompo-
nen yang memenuhi spesifikasi dapat digunakan
untuk menentukan keandalan kualitas terhadap
waktu.
Tahap kegagalan rangkaian elektronika
1. Tahap kegagalan dini (infant mortality)
Kegagalan peralatan sesaat setelah alat ter-
sebut dibuat dan dikirimkan ke pelanggan.
2. Tahap kegagalan normal
Kegagalan faktor usia kerja peralatan elektroni-
ka. Pada umumnya laju kegagalan normal me-
miliki angka persentase paling rendah.
lanjutan
3. Kegagalan tahap akhir
Periode suatu peralatan mengalami laju ke-
gagalan paling tinggi.
Penyebabnya adalah faktor usia kerja alat
sudah berakhir.
Cepat tidaknya suatu peralatan memasuki
tahap akhir kegagalan tergantung pada cara
pemeliharaan peralatan selama digunakan.
Kegagalan Parsial
Perubahan karakteristik atau parameter di luar batas
spesifikasi, namun tidak sampai mengurangi fungsi
alat secara menyeluruh.
Jenis kegagalan ini disebabkan oleh satu faktor, misal-
nya pada rangkaian elektronika terdapat rangkaian
pembangkit frekuensi yang masih berfungsi meng-
hasilkan sinyal, namum nilai frekuensi yang dihasilkan
tidak sesuai dengan posisi batas ukurnya.
Kecepatan Kegagalan (FR) Komponen
Kerusakan rangkaian elektronika yang bersifat
kompleks membutuhkan waktu dan melelahkan
bila tidak dibarengi pengetahuan tentang usia
pemakaian komponen.
1. Mean Time To Fail (MTTF) adalah lamanya
pemakaian komponen sampai dicapai
kegagalan. MTTF digunakan untuk menghitung
usia komponen elektronika yang tidak dapat
direparasi.
lanjutan
Formula penghitungan diberikan oleh rumus:
lanjutan
lanjutan
lanjutan
Sebuah resistor karbon film merupakan komponen yang
tidak bisa diperbaiki bila telah tejadi kerusakan. Nilai FR
diperoleh dari tabel FR sebesar 0,2 x 10 –6/ jam. Lama
masa pakai komponen resistor;
Angka usia yang diperoleh sangat panjang untuk
sebuah komponen yang berdiri sendiri (belum
menyatu dalam sebuah rangkaian).
lanjutan
2. Mean Time Between Failures (MTBF)
Lamanya pemakaian suatu sistem sampai
dicapai kegagalan. MTBF digunakan untuk
rangkaian yang dapat diperbaiki, seperti
instrumen dan sistem.
Formula penghitungan diberikan oleh rumus:
lanjutan
Suatu rangkaian dibentuk oleh 4 buah resistor
karbon film, 2 buah kapasitor elektrolit, 2 buah
LED dan 2 buah transistor < 1 Watt.
Berdasarkan tabel FR, diperoleh data:
Resistor karbon film = FR(A) = 0,2×10-6/jam
Kapasitor elektrolit = FR(B) = 1,5×10-6/jam
LED = FR(C) = 0,1×10-6/jam
Transistor < 1 Watt = FR(D) = 0,08×10-6/jam
lanjutan
Lamanya pemakaian suatu sistem sampai dicapai
kegagalan.
FR(rangkaian) = FR(A) + FR(B) + FR(C) + FR(D)
FR(rangkaian) = [(4×0,2)+(2×1,5)+(2×0,1)+(1×0,08)]×10-6/jam
FR(rangkaian) = 4,16×10-6/jam
MTBF(rangkaian) = 1/ FR(rangkaian) =240384,615jam = 10016 hari
Angka MTBF yang diperoleh memberikan interpretasi
bahwa komponen dalam rangkaian memiliki tingkat
kegagalan/kerusakan akan jauh lebih kecil dibandingkan
kegagalan sebuah komponen berdiri sendiri.
Hukum Eksponen Keandalan
Hukum Eksponen Keandalan menyatakan
bahwa peluang tidak adanya kegagalan
sistem dalam waktu t merupakan fungsi
eksponensial dari waktu tersebut.
Makin lama sistem dioperasikan, keandalan-
nya akan menjadi berkurang dan peluang
kegagalan (Q) akan naik.
lanjutan
Formula peluang kegagalan (Q) dinyatakan dengan
persamaan:
Hubungan antara keandalan (R) dan laju kegagalan
sistem (λ) dituliskan dengan persamaan:
lanjutan
Suatu sistem radar mempunyai estimasi MTBF
10.000 jam. Peluang keberhasilan untuk waktu
misi:
t = 100, Peluang keberhasilan R =e-0,01 =0,99 = 99%,
t = 2000, Peluang keberhasilan R =e-0,2 =0,819 = 81,9%,
t = 5000, Peluang keberhasilan R =e-0,5 =0,607 = 60,7%,
Nilai R tak mungkin berharga 1, data ini
memberikan interpretasi bahwa sistem radar
tak pernah gagal.
Memperbaiki keandalan (R)
Derating: mengoperasikan komponen di
bawah batas maksimumnya.
Contohnya: menggunakan resistor ½ Watt
untuk rangkaian yang sebenar-
nya hanya butuh resistor ¼ Watt.
lanjutan
Redundancy: Menyambungkan suatu unit ke unit
yang lain dengan fungsi yang sama, sehingga kalau
yang satu gagal yang lain akan mengambil alih
fungsi yang lain. Biasanya unit ini terpasang secara
parallel.
Terdapat dua cara redundancy:
Aktif: bila suatu unit stand by hidup mengikuti
suatu kegagalan.
lanjutan
Contoh: UPS terpasang pada komputer, lampu
darurat AC yang selalu siap menyala
apabila tegangan AC mati.
: bila elemen-elemen bersekutu mem-
bagi beban atau melaksanakan
fungsi-nya secara terpisah.
Contoh: generator pada gedung perkantoran yang
tersedia tapi tidak dijalankan dan tidak
otomatis.
Metoda-Metoda Pelacakan Kerusakan
Pemilihan metoda yang sesuai dalam
mencari kerusakan akan dapat menentukan
efisiensi kerja.
Beberapa teknik yang bisa digunakan, antara lain:
• Symptom-function,
• Signal-tracing,
• Metoda tegangan dan hambatan
• Metoda Half-splitting,
• Metoda Pemutusan Lup, dan
• Metoda substitusi.
Metoda Symptom-function
Metoda Symptom-function (fungsi gejala)
diperlukan untuk mengisolir kerusakan pada
bagian tertentu.
Saat mengoperasikan rangkaian elektronika
ternyata tidak bekerja (gejalanya), periksa kabel
power, terhubung atau terputus, fuse putus, dan
mungkin saklar tidak bekerja dengan baik dan
seterusnya.
Metoda Signal-tracing
Metoda Signal-tracing dipakai untuk menemukan
blok tertentu penyebab kegagalan pemakaian.
Metode signal-tracing pasif
lanjutan
Metode signal-tracing Aktif
Metoda Tegangan dan Hambatan
Metoda Tegangan dan Hambatan digunakan
untuk menunjukkan dengan tepat suatu kompo-
nen atau kerusakan rangkaian dengan cara mem-
bandingkan data hasil ukur terhadap data spesifi-
kasi komponen yang dikeluarkan perusahaan
pembuat.
Pemeriksaan rangkaian elektronika yang dicurigai rusak,
pada umumnya dilakukan pengukuran tegangan dan
resistansi.
Pengukuran tegangan memerlukan peralatan dalam kondisi ON.
Pengukuran resistansi dilakukan pada saat peralatan dalam kondisi OFF.
Metoda Half-splitting
Digunakan untuk rangkaian dengan
blok-blok tersusun seri.
Pelacakan dilakukan untuk setengah sistem dan
secara berturut-turut dilakukan untuk setengah
sistem yang lainnya sampai kerusakan ditemukan.
Metoda Pemutusan Lup
Sistem atau subsistem elektronik dengan
umpan-balik sangat sulit dilacak. Metoda
pemutusan lup digunakan untuk melacak
kerusakan pada rangkaian elektronika
dengan cara memutuskan lup.
Tegangan DC atau sinyal yang sesuai diinjeksikan
pada titik tempat lup terputus. Variasikan besaran
tegangan dari keadaan normal untuk melihat
perubahan respon rangkaian.
lanjutan
Teknik pemutusan lup dapat digunakan
misalnya pada sebuah PLL (phase lock loop)
Metoda Substitusi
Metoda substitusi biasanya memerlukan
penyolderan atau penggantian komponen
sebagai tahap akhir dari proses pelacakan
kerusakan.
Dua tahap pokok dalam metoda substitusi yang
harus dilakukan, yakni penggunaan komponen
pengganti yang benar dengan hubungan rangkai-
an yang benar.
lanjutan
Sebelum melakukan penggantian, disarankan
untuk melakukan pemeriksaan dengan metoda
lain, seperti yang telah diuraikan sebelumnya,
sehingga yakin komponen mana yang mengalami
kerusakan.
Analisa Problem Solving
Digunakan untuk menghadapi sistem
elektronik yang kompleks dengan kerusakan
yang berulang.
Analisis problem solving:
1. Metoda analisis kegagalan,
2. Metoda analisis sinyal,
3. Metoda analisa logika, dan
4. Metoda diagnosa rutin.
lanjutan
Analisa Problem Solving dengan metode analisis
kegagalan dan analisis sinyal dapat dipakai untuk
semua tipe sistem;
Analisa Problem Solving dengan metode analisis
sinyal, analisa logika dan diagnosa rutin terbatas
untuk sistem digital dan dapat dipakai khusus
untuk macam-macam komputer digital.
Analisis Kegagalan
Digunakan ketika kegagalan berulang pada
suatu rangkaian yang disebabkan pada
kerusakan komponen
Tiga langkah penting yang perlu dilakukan
dalam analisis kegagalan; analisis cara kerja
rangkaian, melakukan pengukuran dan
mempelajari data produk.
lanjutan
Contoh yang paling sederhana diterapkan pada
rangkaian dasar regulator DC.
Q1 selalu mengalami kerusakan setelah diganti dua kali
Analisis Sinyal
Metoda analisis sinyal dapat membantu
dalam membuat analisis, bila sinyal yang
diamati dapat memberikan petunjuk
tentang lokasi kerusakan.
Metode ini biasanya memerlukan sebuah osiloskop memori
atau peralatan lain yang dapat menvisualisasikan sinyal.
Analisis Sinyal tanpa alat bantu akan
membingungkan.
Analisis Logika
Analisis logika terbatas untuk rangkaian digital dan
dapat menangani analisis dari yang paling sederha-
na, pengujian bit-per-bit untuk Test-Word dan
dengan menggunakan peralatan otomatis peng-
analisis logika.
Metoda analisis logika menggunakan sinyal digital
satu dan nol, untuk menentukan fungsi logika yang
mengalami kerusakan.
lanjutan
Diagnosa Rutin
Diagnosa rutin digunakan pada bagian program
tes-diri komputer dan dapat dipanggil untuk
membuat pemeriksaan secara cepat
pada bagian sistem komputer.
Bagian atau peripheral yang akan dites harus diketahui, agar dapat
dipilih diagnosa rutin yang tepat. Diagnosa rutin juga dapat
menge-tahui bagian dasar dari sistem komputer yang mengalami
gangguan.
Diagnosa rutin hanya dapat digunakan pada sistem yang
minimum mempunyai sebuah mikroprosesor yang dapat
diprogram.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
RANGKAIAN ELEKTRONIKA
MATERI III
KERUSAKAN DAN PERBAIKAN
RANGKAIAN ELEKTRONIKA
Setiap komponen elektronika bersifat pasif dan
aktif memiliki keterbatasan dalam pemakaian
Bagian penting dalam mencari kerusakan adalah
memahami dengan baik tentang komponen dan
keterbatasannya
Kesalahan yang terjadi kebanyakan pada saat
mengoperasikan komponen diluar batas kemampuan.
Komponen Pasif
Komponen pasif rangkaian elektronika terdiri atas
resistor, kapasitor dan induktor.
Komponen induktor dalam pemakaian pada rang-
kaian elektronika jarang mengalami kerusakan.
Kerusakan dan Perbaikan Komponen Resistor
Setiap resistor ketika beroperasi akan mendisipasikan
daya. Kenaikan temperatur yang disebabkan oleh daya
yang didisipasikan akan maksimum ditengah-tengah badan
resistor, ini disebut “Hot spot temperature”.
lanjutan
Tabel Kegagalan-Kegagalan pada Resistor-Resistor Tetap
lanjutan
Tabel Kegagalan-Kegagalan pada Resistor-Resistor Tetap
lanjutan
Tabel Kegagalan-Kegagalan pada Resistor-Resistor Tetap
lanjutan
Kecepatan kegagalan pada resistor variabel
lebih tinggi dari pada jenis resistor tetap
Potensiometer mempunyai kecepatan kegagalan
pada umumnya kira-kira 3×10-6 perjam, tetapi
angka-angka itu berubah bergantung pada
metode yang digunakan oleh pabriknya
lanjutan
Kerusakan yang terjadi pada sebuah potensiometer
bisa sebagian atau total.
1. Kerusakan sebagian disebabkan oleh kenaikan
resistansi kontak yang menimbulkan kenaikan
noise kelistrikan.
Bentuk lain kegagalan sebagian disebabkan oleh
kontak putus karena debu, minyak gemuk kering
terkumpul antara kontak geser dan jalur.
Diatasi dengan bahan pembersih seperti contact
cleaner.
lanjutan
2. Kerusakan total disebabkan sirkit terbuka di-
antara jalur dan sambungan ujung-ujungnya
atau antara kontak geser dan jalur.
Penyebab: perkaratan bagian logam karena
kelembaban, atau pembengkakan logam atau
plastik yang terjadi saat penuangan jalur yang
menggunakan temperatur tinggi.
lanjutan
Kerusakan dan Perbaikan Komponen Kapasitor
Kapasitor merupakan komponen yang dapat
diandalkan karena memiliki tingkat kegagalan yang
rendah terutama.
Umur kapasitor dapat diperpanjang dengan cara:
a. dioperasikan di bawah batas tegangan yang diperbolehkan.
b. dioperasikan pada temperatur ambient yang rendah, dengan
menurunkan temperatur 10ºC dapat melipatkan umurnya
dua kali lebih panjang.
lanjutan
Jenis Kerusakan Kapasitor
1. Katastrofik (mendadak dan total) dalam bentuk:
a. hubung singkat disebabkan dielektrik
tembus,
b. sirkit terbuka yang disebabkan kerusakan
pada penyambung ujung lepas.
lanjutan
2. Degradasi: Kerusakan secara berangsur-
angsur dan dalam bentuk:
a. Penurunan resistansi dari isolasi atau
kenaikan arus bocor pada jenis elektrolit
secara berangsur-angsur,
b. Kenaikan resistansi seri yang disebabkan
oleh kenaikan faktor disipasi.
lanjutan
Tabel Kerusakan Kapasitor dan Penyebabnya.
lanjutan
Tabel Kerusakan Kapasitor dan Penyebabnya.
lanjutan
Kerusakan dan Perbaikan Komponen Aktif
Komponen aktif rangkaian elektronika:
1. Semikonduktor bipolar: dioda, transistor, ujt, IC logika
dan IC linear
2. Semikonduktor unipolar: FET, MOSFET, VMOS, CMOS
dan IC linear
Kemungkinan kerusakan yang terjadi dalam bentuk
hubung singkat dan terbuka pada junction
Mudah terjadi kerusakan kalau mendapat
beban lebih
lanjutan
Penyebab kerusakan semikonduktor:
1. kerusakan mekanis,
2. salah pemakaian, dan
3. bahaya lingkungan
Kerusakan mekanis saat fabrikasi disebabkan oleh
proses-proses difusi, proses metalisasi dan proses
mekanis.
lanjutan
Kerusakan yang disebabkan bahaya lingkungan
meliputi interferensi kelistrikan, kejutan tegangan
oleh mesin atau relay, dan medan magnetik
Kerusakan salah pemakaian meliputi kerusakan
yang disebabkan oleh melewati tegangan catu,
arus dan daya maksimum, memasukan atau
mencabut IC saat tegangan hidup
lanjutan
Kerusakan dan Perbaikan
Rangkaian Elektronika
Kegiatan perbaikan rangkaian elektronika:
1. kegiatan pelacakan kerusakan dengan
menggunakan berbagai metoda,
2. melakukan pengukuran dan pengujian,
3. melakukan perbaikan (pergantian).
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
RANGKAIAN ELEKTRONIKA
MATERI IV
MANAJEMEN PERAWATAN DAN PERBAIKAN
Penerapan sistem perawatan dan
perbaikan secara sistematis dan
terprogram pada dasarnya merupa-
kan penerapan sistem manajemen
untuk seluruh pekerjaan perawatan
dan perbaikan
lanjutan
Aktifitas perawatan dan perbaikan secara
sistematis dan terprogram dengan mengikuti cara
tertentu dapat menghindari beberapa bentuk
kerugian, antara lain;
1. rugi waktu karena pekerjaan yang tertunda,
2. produktifitas turun,
3. efisiensi turun, dan
4. menambah biaya operasional.
lanjutan
Secara umum prinsip manajemen
terdiri atas unsur:
1. perencanaan,
2. perorganisasian pelaksanaan pekerjaan,
3. pelaksanaan pekerjaan dan pelaporan,
4. audit dan evalusi.
Perencanaan Pekerjaan
Pekerjaan perawatan yang
terencana akan mendapatkan hasil
yang baik dan optimal
Untuk itu diperlukan format khusus
yang digunakan untuk membuat
perencanaan.
lanjutan
Isi format perencanaan pekerjaan
perawatan memuat tentang:
1. Jenis atau tipe pekerjaan,
2. Sifat atau level pekerjaan,
3. Tenaga pelaksana yang diperlukan,
4. Material atau suku cadang yang diperlukan,
5. Waktu atau lama pengerjaan, dan sebagai-
nya.
Perorganisasi Pelaksanaan Pekerjaan
Koordinasi pekerjaan pemeliharaan yang
terorganisir akan membantu percepatan
penyelesaian pekerjaan
Pengorganisasi pelaksanaan pekerjaan membu-
tuhkan koordinasi yang melibatkan semua bagian,
misalnya:
1. front office,
2. bagian bengkel,
3. gudang,
4. administrasi dan keuangan.
lanjutan
Seorang perencana untuk
mempermudah pekerjaan membuat
suatu mekanisme kerja pemeliharaan
dengan menggunakan sarana yang
disebut Perintah Kerja (Work Order)
Seluruh prosedur pelaksanaan pekerjaan
harus ditaati oleh seluruh karyawan.
Pelaksanaan Pekerjaan dan Pelaporan
Jenis pelaporan dari pelaksanaan pekerjaan
1. Volume pekerjaan yang berkaitan dengan waktu dan
jumlah pekerja.
2. Bahan atau material yang berkaitan ketersediaan suku
cadang (industri) dan ketersediaan dana (sekolah)
Audit dan Evaluasi
Kegiatan audit dan evaluasi terhadap seluruh
pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan di-
lakukan setelah seluruh pekerjaan selesai
dikerjakan
Tujuan Audit dan Evaluasi
untuk selalu menjaga kualitas dan kinerja,
baik pada lembaga industri maupun
lembaga pendidikan
TIM PPG PRODI TEKNIK ELEKTRONIKA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

More Related Content

What's hot

Instruksi timer dan counter plc omron
Instruksi timer dan counter plc omronInstruksi timer dan counter plc omron
Instruksi timer dan counter plc omronAdi Hartanto
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikJohari Zhou Hao Li
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1Maulana Ilham Saputra
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiNurFauziPamungkas
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
 
Operasi sistem tenaga
Operasi sistem tenagaOperasi sistem tenaga
Operasi sistem tenagaJulius Ji
 
1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
 

What's hot (20)

Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga ListrikTransmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKOPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Instruksi timer dan counter plc omron
Instruksi timer dan counter plc omronInstruksi timer dan counter plc omron
Instruksi timer dan counter plc omron
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrik
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
STABILITAS DAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
STABILITAS  DAN  OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKSTABILITAS  DAN  OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
STABILITAS DAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 
Jaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrikJaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrik
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Operasi sistem tenaga
Operasi sistem tenagaOperasi sistem tenaga
Operasi sistem tenaga
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSIGARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
Jaringan tegangan rendah
Jaringan tegangan rendahJaringan tegangan rendah
Jaringan tegangan rendah
 
1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan
 

Similar to PEMERIKSAAN ELEKTRONIKA

PERAWATAN DAN PERBAIKAN 2.pptx
PERAWATAN DAN PERBAIKAN 2.pptxPERAWATAN DAN PERBAIKAN 2.pptx
PERAWATAN DAN PERBAIKAN 2.pptxEfiWiwid
 
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)Eko Supriyadi
 
Sistem proteksi alief rakhman
Sistem proteksi   alief rakhmanSistem proteksi   alief rakhman
Sistem proteksi alief rakhmanAfif Zuhri
 
Jurnal seminar kp -ina
Jurnal seminar kp -inaJurnal seminar kp -ina
Jurnal seminar kp -inaIna wati
 
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (1)Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (1)Eko Supriyadi
 
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (2)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (2)Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (2)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (2)Eko Supriyadi
 
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdfPPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdfFebriaNisaUlfina
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikSimon Patabang
 
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfSISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfAbdulSurokhman
 
PERBAIKAN DAN PERAWATAN pada perangkat elektronika.pptx
PERBAIKAN DAN PERAWATAN pada perangkat elektronika.pptxPERBAIKAN DAN PERAWATAN pada perangkat elektronika.pptx
PERBAIKAN DAN PERAWATAN pada perangkat elektronika.pptxwahyutri60
 
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
Kk010 memasang proteksi pembangkit
Kk010   memasang proteksi pembangkitKk010   memasang proteksi pembangkit
Kk010 memasang proteksi pembangkitEko Supriyadi
 
Proposal pa amel versi 1 copy
Proposal pa amel versi 1   copyProposal pa amel versi 1   copy
Proposal pa amel versi 1 copyNaulanHafiza
 
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.ppt
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.pptpertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.ppt
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.pptamandaaprilia8
 

Similar to PEMERIKSAAN ELEKTRONIKA (20)

PERAWATAN DAN PERBAIKAN 2.pptx
PERAWATAN DAN PERBAIKAN 2.pptxPERAWATAN DAN PERBAIKAN 2.pptx
PERAWATAN DAN PERBAIKAN 2.pptx
 
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (3)
 
Sistem proteksi alief rakhman
Sistem proteksi   alief rakhmanSistem proteksi   alief rakhman
Sistem proteksi alief rakhman
 
Jurnal seminar kp -ina
Jurnal seminar kp -inaJurnal seminar kp -ina
Jurnal seminar kp -ina
 
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (1)Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (1)
 
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (2)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (2)Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (2)
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (2)
 
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdfPPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
 
Proteksi
ProteksiProteksi
Proteksi
 
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfSISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
 
PERBAIKAN DAN PERAWATAN pada perangkat elektronika.pptx
PERBAIKAN DAN PERAWATAN pada perangkat elektronika.pptxPERBAIKAN DAN PERAWATAN pada perangkat elektronika.pptx
PERBAIKAN DAN PERAWATAN pada perangkat elektronika.pptx
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
Kk010 memasang proteksi pembangkit
Kk010   memasang proteksi pembangkitKk010   memasang proteksi pembangkit
Kk010 memasang proteksi pembangkit
 
Kertas penerangan k1
Kertas penerangan k1Kertas penerangan k1
Kertas penerangan k1
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
Proposal pa amel versi 1 copy
Proposal pa amel versi 1   copyProposal pa amel versi 1   copy
Proposal pa amel versi 1 copy
 
Paper Seminar Final
Paper Seminar FinalPaper Seminar Final
Paper Seminar Final
 
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.ppt
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.pptpertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.ppt
pertemuan-2-perangkat-uji-pada-telekomunikasi3.ppt
 
g
gg
g
 

More from ginamoina

PPT Dasar-dasar kejuruan Safitri Agustin.pptx
PPT Dasar-dasar kejuruan Safitri Agustin.pptxPPT Dasar-dasar kejuruan Safitri Agustin.pptx
PPT Dasar-dasar kejuruan Safitri Agustin.pptxginamoina
 
X. PPIMRE. 1 - Teknik Soldering dan Desoldering.pptx
X. PPIMRE. 1 - Teknik Soldering dan Desoldering.pptxX. PPIMRE. 1 - Teknik Soldering dan Desoldering.pptx
X. PPIMRE. 1 - Teknik Soldering dan Desoldering.pptxginamoina
 
11885999.ppt
11885999.ppt11885999.ppt
11885999.pptginamoina
 
aljb-boole-new.ppt
aljb-boole-new.pptaljb-boole-new.ppt
aljb-boole-new.pptginamoina
 
Pertemuan_7a.ppt
Pertemuan_7a.pptPertemuan_7a.ppt
Pertemuan_7a.pptginamoina
 
PPT_TEORI_BELAJAR_KONSTRUKTIVISME.pptx
PPT_TEORI_BELAJAR_KONSTRUKTIVISME.pptxPPT_TEORI_BELAJAR_KONSTRUKTIVISME.pptx
PPT_TEORI_BELAJAR_KONSTRUKTIVISME.pptxginamoina
 
presentasikurikulumptk-140304160605-phpapp01.pptx
presentasikurikulumptk-140304160605-phpapp01.pptxpresentasikurikulumptk-140304160605-phpapp01.pptx
presentasikurikulumptk-140304160605-phpapp01.pptxginamoina
 
456044071-Soal-UAS-Pneumatik-docx.docx
456044071-Soal-UAS-Pneumatik-docx.docx456044071-Soal-UAS-Pneumatik-docx.docx
456044071-Soal-UAS-Pneumatik-docx.docxginamoina
 
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.ppt
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptgerbang-logika-dan-aljabar-boole.ppt
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptginamoina
 
1046005654.pptx
1046005654.pptx1046005654.pptx
1046005654.pptxginamoina
 
PISAV 3.3 media.pptx
PISAV 3.3 media.pptxPISAV 3.3 media.pptx
PISAV 3.3 media.pptxginamoina
 
1.perawatan, perbaikan peralatan mekatronik.pptx
1.perawatan, perbaikan peralatan mekatronik.pptx1.perawatan, perbaikan peralatan mekatronik.pptx
1.perawatan, perbaikan peralatan mekatronik.pptxginamoina
 
Creative Multi-Education Toolkit _ by Slidesgo.pptx
Creative Multi-Education Toolkit _ by Slidesgo.pptxCreative Multi-Education Toolkit _ by Slidesgo.pptx
Creative Multi-Education Toolkit _ by Slidesgo.pptxginamoina
 

More from ginamoina (14)

PPT Dasar-dasar kejuruan Safitri Agustin.pptx
PPT Dasar-dasar kejuruan Safitri Agustin.pptxPPT Dasar-dasar kejuruan Safitri Agustin.pptx
PPT Dasar-dasar kejuruan Safitri Agustin.pptx
 
X. PPIMRE. 1 - Teknik Soldering dan Desoldering.pptx
X. PPIMRE. 1 - Teknik Soldering dan Desoldering.pptxX. PPIMRE. 1 - Teknik Soldering dan Desoldering.pptx
X. PPIMRE. 1 - Teknik Soldering dan Desoldering.pptx
 
3266279.ppt
3266279.ppt3266279.ppt
3266279.ppt
 
11885999.ppt
11885999.ppt11885999.ppt
11885999.ppt
 
aljb-boole-new.ppt
aljb-boole-new.pptaljb-boole-new.ppt
aljb-boole-new.ppt
 
Pertemuan_7a.ppt
Pertemuan_7a.pptPertemuan_7a.ppt
Pertemuan_7a.ppt
 
PPT_TEORI_BELAJAR_KONSTRUKTIVISME.pptx
PPT_TEORI_BELAJAR_KONSTRUKTIVISME.pptxPPT_TEORI_BELAJAR_KONSTRUKTIVISME.pptx
PPT_TEORI_BELAJAR_KONSTRUKTIVISME.pptx
 
presentasikurikulumptk-140304160605-phpapp01.pptx
presentasikurikulumptk-140304160605-phpapp01.pptxpresentasikurikulumptk-140304160605-phpapp01.pptx
presentasikurikulumptk-140304160605-phpapp01.pptx
 
456044071-Soal-UAS-Pneumatik-docx.docx
456044071-Soal-UAS-Pneumatik-docx.docx456044071-Soal-UAS-Pneumatik-docx.docx
456044071-Soal-UAS-Pneumatik-docx.docx
 
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.ppt
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptgerbang-logika-dan-aljabar-boole.ppt
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.ppt
 
1046005654.pptx
1046005654.pptx1046005654.pptx
1046005654.pptx
 
PISAV 3.3 media.pptx
PISAV 3.3 media.pptxPISAV 3.3 media.pptx
PISAV 3.3 media.pptx
 
1.perawatan, perbaikan peralatan mekatronik.pptx
1.perawatan, perbaikan peralatan mekatronik.pptx1.perawatan, perbaikan peralatan mekatronik.pptx
1.perawatan, perbaikan peralatan mekatronik.pptx
 
Creative Multi-Education Toolkit _ by Slidesgo.pptx
Creative Multi-Education Toolkit _ by Slidesgo.pptxCreative Multi-Education Toolkit _ by Slidesgo.pptx
Creative Multi-Education Toolkit _ by Slidesgo.pptx
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

PEMERIKSAAN ELEKTRONIKA

  • 2. PERAWATAN DAN PERBAIKAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA MATERI I PERAWATAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA
  • 3. A. PENGERTIAN PERAWATAN Suatu kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan dan mengadakan perbaikan atau penggantian mengikuti cara tertentu untuk menghindari kegagalan ber-dasarkan keandalan masingmasing komponen, sehingga terdapat suatu keadaan operasi pe-ralatan yang efektif dengan hasil kerja alat yang optimal.
  • 4. B.TUJUAN PERAWATAN 1. Memperpanjang usia pakai peralatan, 2. Menjamin daya guna dan hasil guna, 3. Menjamin kesiapan operasi atau siap pakai peralatan, dan 4. Mmenjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan.
  • 5. C. Jenis Aktifitas Perawatan 1. Tidak Terencana Diperlukan pada saat terjadinya kondisi da- rurat, misalnya saat pelaksanaan praktikum pengukuran atau pengujian rangkaian elek- tronika terjadi kerusakan/kerja alat yang tidak normal, alat pengaman (fuse) putus, instalasi pengawatan terbakar karena usia dan me- mungkinkan dapat ditangani secara darurat.
  • 6. lanjutan 2. Terencana Aktifitas perawatan yang dilakukan dalam bentuk korektif dan preventif. Kegiatan perawatan preventif dilakukan baik secara terjadwal maupun tidak terjadwal. Kegiatan perawatan preventif diperlukan untuk pemantauan kondisi peralatan sebelum dipakai.
  • 7. Kegiatan Perawatan Preventif Perawatan preventif dalam pengertian yang luas, meliputi aspek rekayasa (engneering) dan mana- jemen. Perawatan preventif bidang rekayasa dapat berupa pendeteksi dan koreksi penggunaan peralatan pada saat peralatan dipakai, seperti kalibrasi alat ukur dan modul elektronika sebagai trainer secara penciuman dan penglihatan terdeteksi terjadinya arus lebih atau hubung singkat.
  • 8. lanjutan Grafik Pola Kerusakan Alat pada Umumnya
  • 9. Perawatan Korektif Aktifitas perawatan korektif berkaitan dengan deteksi kerusakan, penentuan lokasi kerusakan, dan perbaikan atau penggantian bagian yang rusak Langkah-langkah perawatan korektif meliputi; deteksi, dan menentukan kerusakan dan metode perbaikan. Kegiatan deteksi dilakukan dengan cara memeriksa fungsi, kinerja dan membandingkan dengan spesifikasi alat.
  • 10. Alat/Bahan Keperluan Perawatan Alat/bahan dalam aktifitas perawatan rangkaian elektronika dapat digunakan semua jenis yang bersifat membantu kerja. Peralatan yang dibutuh dapat berupa buku manual perawatan, peralatan uji meliputi multimeter, osiloskop, logic probe, dan peralatan khusus untuk kalibrasi alat ukur. Peralatan mekanik meliputi toolset, solder dan keleng- kapannya. Peralatan pendukung lainnya dapat berupa cairan pembersih mekanik untuk komponen yang se- ring digerakkan seperti pontensiometer.
  • 11. lanjutan Peralatan mekanik meliputi toolset, solder dan kelengkapannya. Peralatan pendukung lainnya dapat berupa cairan pembersih mekanik untuk komponen yang sering digerakkan seperti pontensiometer.
  • 12. PERAWATAN DAN PERBAIKAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA MATERI II PELACAKAN KERUSAKAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA
  • 13. Banyak teknik pelacakan kerusakan dapat digunakan dalam bidang elektronika. Proses pelacakan kerusakan secara umum dapat dilakukan melalui pengamatan fisik, mengenali gejala kerusakan, melakukan pengujian komponen dan pemeriksaan input output tiap blok. A. Proses Pelacakan Kerusakan
  • 14. lanjutan Setiap blok rangkaian terdiri atas ratusan atau ribuan komponen. Proses pelacakan dengan memeriksa melalui pengujian untuk masing- masing komponen pasti tidak mudah. Secara sistematis, proses pelacakan kerusakan diawali dengan melakukan analisis dilengkapi dengan diagram alir sebagai petunjuk menen- tukan gejala kerusakan yang terjadi.
  • 15. Spesifikasi Komponen Elektronika Pelacakan kerusakan rangkaian elektronika dapat dikenali melalui data spesifikasi kom- ponen yang digunakan. Penggunaan lembar spesifikasi komponen akan membantu proses pelacakan dalam mengenali tentang pemakaian, batas mak- simum mutlak, dan batas data kelistrikan penting lainnya.
  • 16. Keandalan dan Kegagalan Keandalan dan Kegagalan memiliki hubungan erat terhadap pelacakan kerusakan. Suatu rangkaian elektronika yang memiliki ke- andalan yang teruji, tidak terlalu sering mengalami kerusakan. Sebaliknya rangkaian elektronika yang memiliki keandalan yang rendah akan mengalami kegagal- an. Saat terjadi kegagalan diperlukan proses pelacakan kerusakan.
  • 17. lanjutan Pada prinsipnya tidak ada peralatan yang dapat bekerja secara sempurna sepanjang waktu, mes-kipun kualitas dan teknologinya canggih. Pengetahuan tentang kualitas peralatan elektro- nika sesuai kemampuan masing-masing kompo- nen yang memenuhi spesifikasi dapat digunakan untuk menentukan keandalan kualitas terhadap waktu.
  • 18. Tahap kegagalan rangkaian elektronika 1. Tahap kegagalan dini (infant mortality) Kegagalan peralatan sesaat setelah alat ter- sebut dibuat dan dikirimkan ke pelanggan. 2. Tahap kegagalan normal Kegagalan faktor usia kerja peralatan elektroni- ka. Pada umumnya laju kegagalan normal me- miliki angka persentase paling rendah.
  • 19. lanjutan 3. Kegagalan tahap akhir Periode suatu peralatan mengalami laju ke- gagalan paling tinggi. Penyebabnya adalah faktor usia kerja alat sudah berakhir. Cepat tidaknya suatu peralatan memasuki tahap akhir kegagalan tergantung pada cara pemeliharaan peralatan selama digunakan.
  • 20. Kegagalan Parsial Perubahan karakteristik atau parameter di luar batas spesifikasi, namun tidak sampai mengurangi fungsi alat secara menyeluruh. Jenis kegagalan ini disebabkan oleh satu faktor, misal- nya pada rangkaian elektronika terdapat rangkaian pembangkit frekuensi yang masih berfungsi meng- hasilkan sinyal, namum nilai frekuensi yang dihasilkan tidak sesuai dengan posisi batas ukurnya.
  • 21. Kecepatan Kegagalan (FR) Komponen Kerusakan rangkaian elektronika yang bersifat kompleks membutuhkan waktu dan melelahkan bila tidak dibarengi pengetahuan tentang usia pemakaian komponen. 1. Mean Time To Fail (MTTF) adalah lamanya pemakaian komponen sampai dicapai kegagalan. MTTF digunakan untuk menghitung usia komponen elektronika yang tidak dapat direparasi.
  • 25. lanjutan Sebuah resistor karbon film merupakan komponen yang tidak bisa diperbaiki bila telah tejadi kerusakan. Nilai FR diperoleh dari tabel FR sebesar 0,2 x 10 –6/ jam. Lama masa pakai komponen resistor; Angka usia yang diperoleh sangat panjang untuk sebuah komponen yang berdiri sendiri (belum menyatu dalam sebuah rangkaian).
  • 26. lanjutan 2. Mean Time Between Failures (MTBF) Lamanya pemakaian suatu sistem sampai dicapai kegagalan. MTBF digunakan untuk rangkaian yang dapat diperbaiki, seperti instrumen dan sistem. Formula penghitungan diberikan oleh rumus:
  • 27. lanjutan Suatu rangkaian dibentuk oleh 4 buah resistor karbon film, 2 buah kapasitor elektrolit, 2 buah LED dan 2 buah transistor < 1 Watt. Berdasarkan tabel FR, diperoleh data: Resistor karbon film = FR(A) = 0,2×10-6/jam Kapasitor elektrolit = FR(B) = 1,5×10-6/jam LED = FR(C) = 0,1×10-6/jam Transistor < 1 Watt = FR(D) = 0,08×10-6/jam
  • 28. lanjutan Lamanya pemakaian suatu sistem sampai dicapai kegagalan. FR(rangkaian) = FR(A) + FR(B) + FR(C) + FR(D) FR(rangkaian) = [(4×0,2)+(2×1,5)+(2×0,1)+(1×0,08)]×10-6/jam FR(rangkaian) = 4,16×10-6/jam MTBF(rangkaian) = 1/ FR(rangkaian) =240384,615jam = 10016 hari Angka MTBF yang diperoleh memberikan interpretasi bahwa komponen dalam rangkaian memiliki tingkat kegagalan/kerusakan akan jauh lebih kecil dibandingkan kegagalan sebuah komponen berdiri sendiri.
  • 29. Hukum Eksponen Keandalan Hukum Eksponen Keandalan menyatakan bahwa peluang tidak adanya kegagalan sistem dalam waktu t merupakan fungsi eksponensial dari waktu tersebut. Makin lama sistem dioperasikan, keandalan- nya akan menjadi berkurang dan peluang kegagalan (Q) akan naik.
  • 30. lanjutan Formula peluang kegagalan (Q) dinyatakan dengan persamaan: Hubungan antara keandalan (R) dan laju kegagalan sistem (λ) dituliskan dengan persamaan:
  • 31. lanjutan Suatu sistem radar mempunyai estimasi MTBF 10.000 jam. Peluang keberhasilan untuk waktu misi: t = 100, Peluang keberhasilan R =e-0,01 =0,99 = 99%, t = 2000, Peluang keberhasilan R =e-0,2 =0,819 = 81,9%, t = 5000, Peluang keberhasilan R =e-0,5 =0,607 = 60,7%, Nilai R tak mungkin berharga 1, data ini memberikan interpretasi bahwa sistem radar tak pernah gagal.
  • 32. Memperbaiki keandalan (R) Derating: mengoperasikan komponen di bawah batas maksimumnya. Contohnya: menggunakan resistor ½ Watt untuk rangkaian yang sebenar- nya hanya butuh resistor ¼ Watt.
  • 33. lanjutan Redundancy: Menyambungkan suatu unit ke unit yang lain dengan fungsi yang sama, sehingga kalau yang satu gagal yang lain akan mengambil alih fungsi yang lain. Biasanya unit ini terpasang secara parallel. Terdapat dua cara redundancy: Aktif: bila suatu unit stand by hidup mengikuti suatu kegagalan.
  • 34. lanjutan Contoh: UPS terpasang pada komputer, lampu darurat AC yang selalu siap menyala apabila tegangan AC mati. : bila elemen-elemen bersekutu mem- bagi beban atau melaksanakan fungsi-nya secara terpisah. Contoh: generator pada gedung perkantoran yang tersedia tapi tidak dijalankan dan tidak otomatis.
  • 35. Metoda-Metoda Pelacakan Kerusakan Pemilihan metoda yang sesuai dalam mencari kerusakan akan dapat menentukan efisiensi kerja. Beberapa teknik yang bisa digunakan, antara lain: • Symptom-function, • Signal-tracing, • Metoda tegangan dan hambatan • Metoda Half-splitting, • Metoda Pemutusan Lup, dan • Metoda substitusi.
  • 36. Metoda Symptom-function Metoda Symptom-function (fungsi gejala) diperlukan untuk mengisolir kerusakan pada bagian tertentu. Saat mengoperasikan rangkaian elektronika ternyata tidak bekerja (gejalanya), periksa kabel power, terhubung atau terputus, fuse putus, dan mungkin saklar tidak bekerja dengan baik dan seterusnya.
  • 37. Metoda Signal-tracing Metoda Signal-tracing dipakai untuk menemukan blok tertentu penyebab kegagalan pemakaian. Metode signal-tracing pasif
  • 39. Metoda Tegangan dan Hambatan Metoda Tegangan dan Hambatan digunakan untuk menunjukkan dengan tepat suatu kompo- nen atau kerusakan rangkaian dengan cara mem- bandingkan data hasil ukur terhadap data spesifi- kasi komponen yang dikeluarkan perusahaan pembuat. Pemeriksaan rangkaian elektronika yang dicurigai rusak, pada umumnya dilakukan pengukuran tegangan dan resistansi. Pengukuran tegangan memerlukan peralatan dalam kondisi ON. Pengukuran resistansi dilakukan pada saat peralatan dalam kondisi OFF.
  • 40. Metoda Half-splitting Digunakan untuk rangkaian dengan blok-blok tersusun seri. Pelacakan dilakukan untuk setengah sistem dan secara berturut-turut dilakukan untuk setengah sistem yang lainnya sampai kerusakan ditemukan.
  • 41. Metoda Pemutusan Lup Sistem atau subsistem elektronik dengan umpan-balik sangat sulit dilacak. Metoda pemutusan lup digunakan untuk melacak kerusakan pada rangkaian elektronika dengan cara memutuskan lup. Tegangan DC atau sinyal yang sesuai diinjeksikan pada titik tempat lup terputus. Variasikan besaran tegangan dari keadaan normal untuk melihat perubahan respon rangkaian.
  • 42. lanjutan Teknik pemutusan lup dapat digunakan misalnya pada sebuah PLL (phase lock loop)
  • 43. Metoda Substitusi Metoda substitusi biasanya memerlukan penyolderan atau penggantian komponen sebagai tahap akhir dari proses pelacakan kerusakan. Dua tahap pokok dalam metoda substitusi yang harus dilakukan, yakni penggunaan komponen pengganti yang benar dengan hubungan rangkai- an yang benar.
  • 44. lanjutan Sebelum melakukan penggantian, disarankan untuk melakukan pemeriksaan dengan metoda lain, seperti yang telah diuraikan sebelumnya, sehingga yakin komponen mana yang mengalami kerusakan.
  • 45. Analisa Problem Solving Digunakan untuk menghadapi sistem elektronik yang kompleks dengan kerusakan yang berulang. Analisis problem solving: 1. Metoda analisis kegagalan, 2. Metoda analisis sinyal, 3. Metoda analisa logika, dan 4. Metoda diagnosa rutin.
  • 46. lanjutan Analisa Problem Solving dengan metode analisis kegagalan dan analisis sinyal dapat dipakai untuk semua tipe sistem; Analisa Problem Solving dengan metode analisis sinyal, analisa logika dan diagnosa rutin terbatas untuk sistem digital dan dapat dipakai khusus untuk macam-macam komputer digital.
  • 47. Analisis Kegagalan Digunakan ketika kegagalan berulang pada suatu rangkaian yang disebabkan pada kerusakan komponen Tiga langkah penting yang perlu dilakukan dalam analisis kegagalan; analisis cara kerja rangkaian, melakukan pengukuran dan mempelajari data produk.
  • 48. lanjutan Contoh yang paling sederhana diterapkan pada rangkaian dasar regulator DC. Q1 selalu mengalami kerusakan setelah diganti dua kali
  • 49. Analisis Sinyal Metoda analisis sinyal dapat membantu dalam membuat analisis, bila sinyal yang diamati dapat memberikan petunjuk tentang lokasi kerusakan. Metode ini biasanya memerlukan sebuah osiloskop memori atau peralatan lain yang dapat menvisualisasikan sinyal. Analisis Sinyal tanpa alat bantu akan membingungkan.
  • 50. Analisis Logika Analisis logika terbatas untuk rangkaian digital dan dapat menangani analisis dari yang paling sederha- na, pengujian bit-per-bit untuk Test-Word dan dengan menggunakan peralatan otomatis peng- analisis logika. Metoda analisis logika menggunakan sinyal digital satu dan nol, untuk menentukan fungsi logika yang mengalami kerusakan.
  • 52. Diagnosa Rutin Diagnosa rutin digunakan pada bagian program tes-diri komputer dan dapat dipanggil untuk membuat pemeriksaan secara cepat pada bagian sistem komputer. Bagian atau peripheral yang akan dites harus diketahui, agar dapat dipilih diagnosa rutin yang tepat. Diagnosa rutin juga dapat menge-tahui bagian dasar dari sistem komputer yang mengalami gangguan. Diagnosa rutin hanya dapat digunakan pada sistem yang minimum mempunyai sebuah mikroprosesor yang dapat diprogram.
  • 53. PERAWATAN DAN PERBAIKAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA MATERI III KERUSAKAN DAN PERBAIKAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA
  • 54. Setiap komponen elektronika bersifat pasif dan aktif memiliki keterbatasan dalam pemakaian Bagian penting dalam mencari kerusakan adalah memahami dengan baik tentang komponen dan keterbatasannya Kesalahan yang terjadi kebanyakan pada saat mengoperasikan komponen diluar batas kemampuan.
  • 55. Komponen Pasif Komponen pasif rangkaian elektronika terdiri atas resistor, kapasitor dan induktor. Komponen induktor dalam pemakaian pada rang- kaian elektronika jarang mengalami kerusakan. Kerusakan dan Perbaikan Komponen Resistor Setiap resistor ketika beroperasi akan mendisipasikan daya. Kenaikan temperatur yang disebabkan oleh daya yang didisipasikan akan maksimum ditengah-tengah badan resistor, ini disebut “Hot spot temperature”.
  • 56. lanjutan Tabel Kegagalan-Kegagalan pada Resistor-Resistor Tetap
  • 57. lanjutan Tabel Kegagalan-Kegagalan pada Resistor-Resistor Tetap
  • 58. lanjutan Tabel Kegagalan-Kegagalan pada Resistor-Resistor Tetap
  • 59. lanjutan Kecepatan kegagalan pada resistor variabel lebih tinggi dari pada jenis resistor tetap Potensiometer mempunyai kecepatan kegagalan pada umumnya kira-kira 3×10-6 perjam, tetapi angka-angka itu berubah bergantung pada metode yang digunakan oleh pabriknya
  • 60. lanjutan Kerusakan yang terjadi pada sebuah potensiometer bisa sebagian atau total. 1. Kerusakan sebagian disebabkan oleh kenaikan resistansi kontak yang menimbulkan kenaikan noise kelistrikan. Bentuk lain kegagalan sebagian disebabkan oleh kontak putus karena debu, minyak gemuk kering terkumpul antara kontak geser dan jalur. Diatasi dengan bahan pembersih seperti contact cleaner.
  • 61. lanjutan 2. Kerusakan total disebabkan sirkit terbuka di- antara jalur dan sambungan ujung-ujungnya atau antara kontak geser dan jalur. Penyebab: perkaratan bagian logam karena kelembaban, atau pembengkakan logam atau plastik yang terjadi saat penuangan jalur yang menggunakan temperatur tinggi.
  • 62. lanjutan Kerusakan dan Perbaikan Komponen Kapasitor Kapasitor merupakan komponen yang dapat diandalkan karena memiliki tingkat kegagalan yang rendah terutama. Umur kapasitor dapat diperpanjang dengan cara: a. dioperasikan di bawah batas tegangan yang diperbolehkan. b. dioperasikan pada temperatur ambient yang rendah, dengan menurunkan temperatur 10ºC dapat melipatkan umurnya dua kali lebih panjang.
  • 63. lanjutan Jenis Kerusakan Kapasitor 1. Katastrofik (mendadak dan total) dalam bentuk: a. hubung singkat disebabkan dielektrik tembus, b. sirkit terbuka yang disebabkan kerusakan pada penyambung ujung lepas.
  • 64. lanjutan 2. Degradasi: Kerusakan secara berangsur- angsur dan dalam bentuk: a. Penurunan resistansi dari isolasi atau kenaikan arus bocor pada jenis elektrolit secara berangsur-angsur, b. Kenaikan resistansi seri yang disebabkan oleh kenaikan faktor disipasi.
  • 67. lanjutan Kerusakan dan Perbaikan Komponen Aktif Komponen aktif rangkaian elektronika: 1. Semikonduktor bipolar: dioda, transistor, ujt, IC logika dan IC linear 2. Semikonduktor unipolar: FET, MOSFET, VMOS, CMOS dan IC linear Kemungkinan kerusakan yang terjadi dalam bentuk hubung singkat dan terbuka pada junction Mudah terjadi kerusakan kalau mendapat beban lebih
  • 68. lanjutan Penyebab kerusakan semikonduktor: 1. kerusakan mekanis, 2. salah pemakaian, dan 3. bahaya lingkungan Kerusakan mekanis saat fabrikasi disebabkan oleh proses-proses difusi, proses metalisasi dan proses mekanis.
  • 69. lanjutan Kerusakan yang disebabkan bahaya lingkungan meliputi interferensi kelistrikan, kejutan tegangan oleh mesin atau relay, dan medan magnetik Kerusakan salah pemakaian meliputi kerusakan yang disebabkan oleh melewati tegangan catu, arus dan daya maksimum, memasukan atau mencabut IC saat tegangan hidup
  • 70. lanjutan Kerusakan dan Perbaikan Rangkaian Elektronika Kegiatan perbaikan rangkaian elektronika: 1. kegiatan pelacakan kerusakan dengan menggunakan berbagai metoda, 2. melakukan pengukuran dan pengujian, 3. melakukan perbaikan (pergantian).
  • 71. PERAWATAN DAN PERBAIKAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA MATERI IV MANAJEMEN PERAWATAN DAN PERBAIKAN
  • 72. Penerapan sistem perawatan dan perbaikan secara sistematis dan terprogram pada dasarnya merupa- kan penerapan sistem manajemen untuk seluruh pekerjaan perawatan dan perbaikan
  • 73. lanjutan Aktifitas perawatan dan perbaikan secara sistematis dan terprogram dengan mengikuti cara tertentu dapat menghindari beberapa bentuk kerugian, antara lain; 1. rugi waktu karena pekerjaan yang tertunda, 2. produktifitas turun, 3. efisiensi turun, dan 4. menambah biaya operasional.
  • 74. lanjutan Secara umum prinsip manajemen terdiri atas unsur: 1. perencanaan, 2. perorganisasian pelaksanaan pekerjaan, 3. pelaksanaan pekerjaan dan pelaporan, 4. audit dan evalusi.
  • 75. Perencanaan Pekerjaan Pekerjaan perawatan yang terencana akan mendapatkan hasil yang baik dan optimal Untuk itu diperlukan format khusus yang digunakan untuk membuat perencanaan.
  • 76. lanjutan Isi format perencanaan pekerjaan perawatan memuat tentang: 1. Jenis atau tipe pekerjaan, 2. Sifat atau level pekerjaan, 3. Tenaga pelaksana yang diperlukan, 4. Material atau suku cadang yang diperlukan, 5. Waktu atau lama pengerjaan, dan sebagai- nya.
  • 77. Perorganisasi Pelaksanaan Pekerjaan Koordinasi pekerjaan pemeliharaan yang terorganisir akan membantu percepatan penyelesaian pekerjaan Pengorganisasi pelaksanaan pekerjaan membu- tuhkan koordinasi yang melibatkan semua bagian, misalnya: 1. front office, 2. bagian bengkel, 3. gudang, 4. administrasi dan keuangan.
  • 78. lanjutan Seorang perencana untuk mempermudah pekerjaan membuat suatu mekanisme kerja pemeliharaan dengan menggunakan sarana yang disebut Perintah Kerja (Work Order) Seluruh prosedur pelaksanaan pekerjaan harus ditaati oleh seluruh karyawan.
  • 79. Pelaksanaan Pekerjaan dan Pelaporan Jenis pelaporan dari pelaksanaan pekerjaan 1. Volume pekerjaan yang berkaitan dengan waktu dan jumlah pekerja. 2. Bahan atau material yang berkaitan ketersediaan suku cadang (industri) dan ketersediaan dana (sekolah)
  • 80. Audit dan Evaluasi Kegiatan audit dan evaluasi terhadap seluruh pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan di- lakukan setelah seluruh pekerjaan selesai dikerjakan Tujuan Audit dan Evaluasi untuk selalu menjaga kualitas dan kinerja, baik pada lembaga industri maupun lembaga pendidikan
  • 81. TIM PPG PRODI TEKNIK ELEKTRONIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Editor's Notes

  1. KILLER PRESENTATIONS Series - 1001 Power Templates & Presentations Tools You Must See Before You Die © 2013 IDEASMAX, All Rights Reserved. All Accompanying Logos, Brands and Product Name are Trademark and Registered by Their Own Companies Presentation Services - www.ideasmax.com – SMS Center : 087-8816-000-78 – e-mail:creator@ideasmax.com
  2. KILLER PRESENTATIONS Series - 1001 Power Templates & Presentations Tools You Must See Before You Die © 2013 IDEASMAX, All Rights Reserved. All Accompanying Logos, Brands and Product Name are Trademark and Registered by Their Own Companies Presentation Services - www.ideasmax.com – SMS Center : 087-8816-000-78 – e-mail:creator@ideasmax.com
  3. KILLER PRESENTATIONS Series - 1001 Power Templates & Presentations Tools You Must See Before You Die © 2013 IDEASMAX, All Rights Reserved. All Accompanying Logos, Brands and Product Name are Trademark and Registered by Their Own Companies Presentation Services - www.ideasmax.com – SMS Center : 087-8816-000-78 – e-mail:creator@ideasmax.com
  4. KILLER PRESENTATIONS Series - 1001 Power Templates & Presentations Tools You Must See Before You Die © 2013 IDEASMAX, All Rights Reserved. All Accompanying Logos, Brands and Product Name are Trademark and Registered by Their Own Companies Presentation Services - www.ideasmax.com – SMS Center : 087-8816-000-78 – e-mail:creator@ideasmax.com
  5. KILLER PRESENTATIONS Series - 1001 Power Templates & Presentations Tools You Must See Before You Die © 2013 IDEASMAX, All Rights Reserved. All Accompanying Logos, Brands and Product Name are Trademark and Registered by Their Own Companies Presentation Services - www.ideasmax.com – SMS Center : 087-8816-000-78 – e-mail:creator@ideasmax.com
  6. KILLER PRESENTATIONS Series - 1001 Power Templates & Presentations Tools You Must See Before You Die © 2013 IDEASMAX, All Rights Reserved. All Accompanying Logos, Brands and Product Name are Trademark and Registered by Their Own Companies Presentation Services - www.ideasmax.com – SMS Center : 087-8816-000-78 – e-mail:creator@ideasmax.com
  7. KILLER PRESENTATIONS Series - 1001 Power Templates & Presentations Tools You Must See Before You Die © 2013 IDEASMAX, All Rights Reserved. All Accompanying Logos, Brands and Product Name are Trademark and Registered by Their Own Companies Presentation Services - www.ideasmax.com – SMS Center : 087-8816-000-78 – e-mail:creator@ideasmax.com