2. DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Kata Pengantar 1
A. Pendahuluan 2
B. Panduan Penggunaan Modul 2
C. Daftar Ikon 3
D. Bacaan Referensi 4
E. Pengantar Teori 6
F. Langkah Kerja 13
G. Implementasi Unit Kompetensi 18
1. Elemen Kompetensi 1 18
1.1 Referensi 18
1.2 Aktivitas 18
2. Elemen Kompetensi 2 20
2.1 Referensi 20
2.2 Diskusi 20
2.3 Aktivitas 20
2.4 Video Youtube 20
3. Elemen Kompetensi 3 21
3.1. Referensi 21
3.2. Aktivitas 21
4. Elemen Kompetensi 4 22
4.1 Referensi 22
4.2 Aktivitas 22
5. Elemen Kompetensi 5… 23
5.1. Refrensi 23
5.2. Diskusi 23
5.3. Video youtube 23
6. Elemen Kompetensi 4… 24
6.1. Refrensi 24
6.2. Aktivitas 24
H. Lampiran 25
1. Kamus Istilah 25
2. Referensi 26
3. Unit Kompetensi 27
4. Daftar Nama Penyusun 30
3. KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT buku Materi Pelatihan Berbasis
Kompetensi dengan judul ” Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik (D.35EBT14.004.1)
” dapat tersusun dengan baik dan menjadi media pembelajaran untuk mentransformasikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan.
Penyusunan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi merupakan hasil identifikasi silabus,
capaian unit kompetensi, kriteria capaian yang lalu dituangkan ke dalam pokok pembahasan
sebagaimana ditentukan dalam pedoman penyusunan materi pelatihan berbasis kompetensi.
Materi pelatihan berbasis kompetensi diformulasikan menjadi 2 (dua) buku, yakni buku
Materi dan buku Asesmen (penilaian) yang tidak terpisahkan dalam penggunaannya. Materi
pelatihan ini menjadi salah satu bahan pengajaran kepada peserta pelatihan agar pelaksanaan
pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efesien.
Kami berharap materi ini dapat meningkatkan kemampuan aplikatif bagi peserta pelatihan
dan instruktur serta dapat dikembangkan lebih lanjut.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tuntunan kepada kita semua dalam melakukan
berbagai upaya untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi guna
menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Ternate, April 2022
4. A. PENDAHULUAN
Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangatpenting dalam
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, sesuai dengan
tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras dengan tuntutan tersebut, maka
dibutuhkan mekanisme pelatihan yang lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik
dilaksanakan sehingga memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan
yang diberikan. Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka materi
pelatihan dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran sehingga dapat
diakses secara offline dan online.
Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduan Materi Pelatihan dan buku Panduan
Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat soft copy seperti materi
presentasi dan video.
B. PANDUAN PENGGUNAAN MATERI
Beberapa ketentuan panduan penggunaan materi yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan
penggunaannya dapat dikembangkan dan dikontekstualisasikan sesuai dengan
kebutuhan, materi ini terdiri dari:
a. Bacaan Referensi
b. Pengantar Teori
c. Langkah Kerja
d. Implementasi Unit kompetensi
e. Lampiran :
1) Kamus istilah
2) Daftar referensi
3) Unit kompetensi
4) Daftar penyusun
5. 2. Slide powerpoint dan video merupakan kelengkapan yang dapat dijadikan
referensi bagi para instruktur.
3. Peran instruktur terkait dengan penggunaan modul, antara lain:
a. Instruktur dapat menggunakan modul dengan referensi video dan
powerpoint yang terlampir dalam modul sebagai referensi, diharapkan dapat
mengembangkan bahan yang disesuaikan dengan BPVP masing-masing
b. Proses pembelajaran dapat disampaikan dengan menggunakan berbagai
sumber yang menguatkan peserta pelatihan, baik melalui tahapan persiapan,
pelaksanaan di kelas, praktek, melakukan investigasi, menganalisa,
mendiskusikan, tugas kelompok, presentasi, serta menonton video.
c. Keseluruhan materi yang tersedia sebagai referensi dalam buku ini dapat
menjadi bahan dan gagasan untuk dikembangkan oleh instruktur dalam
memperkaya materi pelatihan yang akan dilaksanakan.
4. Buku penilaian menjadi kesatuan, namun disajikan dalam paket buku penilaian
secara terpisah. Buku penilaian dapat berupa soal tertulis, panduan wawancara,
serta instruksi demonstrasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan proses
penilaian yang dilaksanakan.
5. Referensi merupakan referensi yang menjadi acuan dalam penyusunan buku
panduan pelatihan ini.
6. Lampiran merupakan bagian yang berisikan lembar kerja serta bahan yang
dapat digunakan sebagai berkas kelengkapan pelatihan.
6. C. DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:
Ikon Keterangan
Pemeriksaan
Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk mencari atau
menemui seseorang untuk mendapatkan informasi
Aktivitas
Icon ini memiliki arti anda diminta untuk
menuliskan/mencatat,melengkapi,latihan/aktivitas
(bermain peran, presentasi) dan mencatatkan dalam lembar
kerja pada buku/media lain sesuai instruksi
Referensi
material/manual
Icon ini memiliki arti anda harus melihat pada aturan atau
kebijakan yang berlaku dan prosedur- prosedur atau materi
pelatihan/ sumber informasi lain untuk dapat melengkapi
latihan/ aktivitas ini.
Berpikir
Icon ini memiliki arti ambil waktu untuk Anda dapat
berpikir/ menganalisa informasi dan catat gagasan-gagasan
yang anda miliki.
Komunikasi/
Diskusi
Icon ini memiliki arti berbicara/ berdiskusi lah dengan rekan
anda untuk gagasan yang anda miliki.
Membaca
Icon ini memiliki arti pilihlah bacaan yang dibutuhkan sesuai
dengan kebutuhan materi pelatihan.
Video/Youtube
Icon ini memiliki arti pilihlah video/youtube yang
dibutuhkan dalam materi pelatihan.
7. D. BACAAN REFERENSI
Membaca secara lengkap :
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Peraturan Pemerintah nomor 101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah B3
SNI 7656:2012, Tata cara pemilihan campuran
untuk beton normal, beton berat dan beton massa.
SNI 1727:2020, Beban desain minimum dan
kriteria terkait untuk bangunan gedung dan struktur
lain.
SNI 03-3976-1995, Tata cara pengadukan dan
pengecoran beton.
8. E. PENGANTAR TEORI
1. Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik
1.1Penopang / Penyangga Modul Fotovoltaik
Pemilihan struktur penopang dan pondasi sangatlah penting untuk
menentukan keandalan rangkaian modul fotovoltaik. Identifikasi lokasi yang
tepat penting dilakukan ketika studi kelayakan untuk memperoleh informasi
rinci mengenai jenis tanah, topografi tanah, luas lahan, kondisi iklim setempat,
dan sudut kemiringan yang dibutuhkan. Struktur harus dirancang untuk dapat
menopang modul fotovoltaik dan menyalurkan beban mekanis ke pondasi
dengan baik.
Struktur Rangkaian Modul Fotovoltaik
Rangkaian modul fotovoltaik harus dipasang dengan sudut kemiringan dan
sudut azimut yang tepat, jarak yang cukup antara rangkaian modul
fotovoltaik dengan bangunan atau pohon yang lebih tinggi serta dengan
pondasi yang sesuai.
a. Pondasi
karakteristik pondasi rangkaian modul fotovoltaik yang direkomendasikan ;
✔ Untuk lokasi dengan tanah yang stabil dan padat, seperti tanah berbatu
atau berkerikil, gunakan pondasi beton sebagai pilihan. Beton harus
dibangun dengan campuran yang baik dari semen, pasir, kerikil kasar, dan
air. Campuran yang direkomendasikan memiliki perbandingan 1 bagian
semen, 3 bagian kerikil kasar, dan 3 bagian pasir.
✔ Jika tanah tidak padat, seperti berawa atau tanah pertanian, penggunaan
tiang pancang dapat memberi kestabilan yang lebih baik untuk pondasi,
meskipun pondasi beton yang ditanam lebih dalam masih dapat
digunakan.
9. ✔ Menggunakan pondasi beton pracetak sebagai alternatif. Beton akan
dicetak dalam lingkungan yang terkendali, mempercepat jadwal
konstruksi, dan kualitasnya dapat dengan ketat dikontrol. Namun
demikian, pengangkutan blok beton pracetak ke lokasi bisa menjadi
masalah.
✔ Pembangunan pondasi harus mematuhi dimensi minimal 35 cm x 35 cm
x 60 cm (panjang x lebar x tinggi). Jika ketinggian 60 cm yang digunakan,
kedalaman pemasangan pondasi harus setidaknya 40 cm atau dua pertiga
dari total tingginya (20 cm dari tingginya tetap terlihat).
Spesifikasi Pondasi Penyangga
⮚ Baut angkur harus dimasukkan ke dalam pondasi dengan kedalaman ≥ 30
cm. Jarak antara baut angkur ke tepi dan sudut pondasi tidak boleh terlalu
dekat dengan tepinya (≥ 10 cm).
⮚ Pondasi harus diperkuat dengan kerangka baja 10 cm.
⮚ Jangan menggunakan kayu sebagai pondasi karena bahan kayu dapat
lapuk dan melemahkan struktur.
Bagaimana menjaga kualitas pondasi yang baik?
✔ Secara teratur periksa kondisi baut angkur. Baut harus terpasang erat dan
bebas dari korosi. Harus menggunakan besi anti karat atau besi galvanis.
✔ Padatkan tanah sebelum membuat pondasi untuk menghindari struktur
yang tidak stabil.
✔ Buatkan saluran air disekitar pondasi untuk menghindari penggerusan
tanah pada pondasi.
✔ Selalu periksa kualitas beton dan lakukan tindakan pencegahan bila
diperlukan. Tindakan preventif terdiri dari grouting atau menambal
tanda-tanda keretakan, memperbesar ukuran pondasi.
b. Tiang Penopang
10. Bagaimana cara membangun tiang penopang untuk rangkaian modul
fotovoltaik?
✔ Gunakan pipa baja atau baja berbentuk L untuk penopang modul
fotovoltaik. Dimensi pipa baja harus memiliki diameter yang sama atau
lebih besar dari 100 mm (≥ 4 inci) dan dengan ketebalan minimal 3 mm.
Jika baja berbentuk L yang digunakan, ukurannya harus sama atau lebih
besar dari 100 mm x 100 mm dan dengan ketebalan minimal 4 mm.
✔ Tiang penopang harus memiliki pelat dasar berbentuk persegi empat dan
berdiri bebas di atas pondasi. Pelat dasar ini harus memiliki ketebalan
minimal 8 mm dan dimensi 200 mm x 200 mm dan juga harus memiliki
empat lubang di semua sudutnya dan dipasang dengan baut angkur ke
pondasi.
✔ Pastikan bahwa tidak ada celah antara bagian bawah tiang (kaki) dan
pondasi.
✔ Struktur penopang dan semua baut harus terbuat dari baja galvanis hot-dip.
✔ Ketinggian modul fotovoltaik harus dipertahankan pada ketinggian
minimum 70 cm dari atas permukaan tanah agar terhindar dari debu tanah
dan tumbuhan.
Tiang Penopang Galvanis Hot-Dip
c. Penopang Modul
Penopang modul digunakan untuk memasang modul fotovoltaik ke struktur
penopang. Penopang modul harus kuat dan modul fotovoltaik harus dipasang
dengan benar untuk mencegah kerusakan akibat tertiup angin kencang.
11. Struktur Penopang Modul Fotovoltaik
Bagaimana cara memasang penopang modul fotovoltaik yang baik?
✔ Untuk mencegah korosi galvanik antara bingkai (frame) aluminium dan
struktur pendukung, perlu dilakukan pemisahan menggunakan PVC atau
ring pelat (washer) yang terbuat dari baja anti karat. Semua bahan harus
dari bahan non-korosif seperti aluminium atau baja anti karat.
✔ Gunakan baja anti karat di tempat dengan kelembaban tinggi dan
kandungan garam tinggi.
✔ Disarankan untuk memberi jarak antar rangka modul fotovoltaik
minimum sebesar 20 mm untuk meningkatkan sirkulasi udara dan
mengantisipasi pemuaian.
1.2RUMAH PEMBANGKIT
Rumah pembangkit adalah tempat untuk melindungi seluruh perangkat, terutama
peralatan listrik yang sensitif dari lingkungan luar, cuaca, serta akses tanpa izin.
Bangunan ini umumnya terbagi dalam dua ruangan, yang terdiri dari ruangan baterai
dengan bank baterai dan ruangan control yang berisi komponen elektronik daya dan
panel distribusi. Bangunan biasanya terbuat dari beton atau poliuretan tergantung
ketersediaan material dan spesifikasi. Dimensi serta tata letak bangunan ini harus
memberikan fleksibilitas untuk operator atau teknisi dalam mengoperasikan sistem
dan melakukan tindakan pemeliharaan maupun perbaikan.
12. Rumah Pembangkit
✔ Rumah pembangkit harus dirancang dengan ventilasi dan pencahayaan yang
cukup, serta aman dari air dan gangguan binatang. Insulasi panas yang baik
harus disediakan untuk mengurangi kenaikan temperatur di dalam rumah
pembangkit akibat paparan sinar matahari.
✔ Lahan harus aman dari risiko bencana alam seperti banjir atau tanah longsor.
Risiko kerusakan komponen akibat bencana alam harus dicegah.
✔ Seluruh sistem pembangkit harus terlindung dari gangguan binatang dan orang
yang tidak berkepentingan dengan menggunakan pagar pelindung.
✔ Rumah pembangkit sebaiknya berlokasi dekat pemukiman dengan tujuan
mengurangi rugirugi listrik dalam jaringan.
✔ Tanda peringatan terhadap risiko bahaya dalam pekerjaan kelistrikan, seperti
tersengat listrik serta ledakan, harus tersedia pada sistem pembangkit untuk
meningkatkan kesadaran operator dan teknisi.
Didalam rumah pembangkit juga harus tersedia peralatan seperti:
▪ Perangkat keamanan seperti sepatu pengaman dan sarung tangan insulasi kelas
0 sampai 1000 VAC/1500 VDC.
▪ Set obeng dan kunci pas terinsulasi atau set kunci sok (socket wrench).
▪ Multimeter klem digital untuk mengukur tegangan dan arus AC/DC.
▪ Tangga untuk melakukan layanan atau pemeliharaan pada lokasi yang lebih
tinggi seperti membersihkan modul surya, dll.
▪ Termometer digital, sebaiknya yang menggunakan laser inframerah.
▪ Petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan PLTS off-grid serta petunjuk
penggunaan komponen dalam bahasa yang bisa dimengerti oleh operator.
1.3PAGAR
PLTS off-grid harus dilengkapi dengan pagar pelindung di sekelilingnya untuk
melindungi keseluruhan instalasi dari orang yang tidak berkepentingan dan binatang
liar. Hal ini akan memastikan tidak hanya operasional dari sistem, tapi juga sebagai
tindakan keamanan untuk menjaga jarak antara komponen berlistrik dengan orang-
orang di luar area pembangkit listrik. Oleh karena itu, pemasangan pagar yang kokoh
dan benar menjadi penting.
13. Pagar BRC
2. Permasalahan yang sering terjadi pada konstruksi sipil
2.1 Segregasi (Honey Comb)
Segregasi pada beton cor adalah kecendrungan terpisahnya campuran . Hal ini terjadi
akibat kurangnya kelecakan pada campuran adukan dan sangat berpengaruh
terhadap kualitas kesempurnaan konstruksi. Ada dua jenis segregasi yaitu
terpisahnya agregat yang lebih kasar dari agregat halus dan terpisahnya air dan
semen dari adukan.
Segresi
Cara penanggulangan segregasi pada beton:
o Hitung sekala pencampuran air pada campurandengan tepat.
o Sesuaikan penggunaan agregat kasar dan agregat halus.
o Penambahan paisr kasar atau halus agar lebih kohesif jika sudah terjadi segregasi.
o Menambahkan jumlah semen pada batas tertentu untuk menjaga workabilitas
yang bertambah.
2.2 Susut (Shrinkage)
Shrinkage adalah penyusutan beton ke volume yang lebih kecil yang menyebabkan
retak rambut 1-2mm. Penyebab shringkage (susut) pada beton :
o Kelembaban udara pada saat proses pengecoran.
o Campuran agregat yang tidak memenuhi syarat.
o Proses pengadukan yang tidak merata.
14. o Faktor air semen yang terlalu tinggi.
Retak akibat Susut/Shrinkage
Penanggulangan shrinkage: Menggunakan curing compound agar memperkecil
resiko shrinkage.
2.3 Bug Holes
Bug Holes adalah rongga rongga kecil pada permukaan beton akibat udara yang
terjebak pada saat proses pengadukan beton.
Bug Holes
Penanggulangan Bug Holes:
o Penggunaan mold oil yang tidak bersifat lengket seperti water based mold oil
dapat membantu mengurangi bug holes.
o Dalam penggunaan water based mold oil harus sesegera mungkin (maks. 6 jam)
dilanjutkan dengan pengecoran.
o Memodfikasi mix design agar beton lebih kohesif diantaranya dengan menaikkan
kadar pasir sehingga dapat mengurangi potensi bug holes.
o Jika bug holes tidak seluruhnya hilang, dapat diperbaiki dengan finishing untuk
memperbaiki tampilan girder.
2.4 Bleeding
Bleeding adalah peristiwa naiknya air di permukaan beton disertai turunnya agregat
15. kasar ke bagian bawah. Penyebab bleeding pada beton:
⮚ Campuran adukan yang terlalu basah.
⮚ Campuran yang tidak tepat antara agregat kasar dan agregat halus sehingga tidak
mampu menahan air ke permukaan.
Bleeding
Penanggulangan bleeding pada beton adalah dengan menambah kandungan “finer”
antara lain dengan :
o Mengkombinasi pasir kasar dengan pasir yang lebih halus atau dengan abu batu.
Tujuan dari penambahan ini agar campuran beton lebih “kohesif”.
o Menaikkan jumlah semen (sampai batas tertentu). Dari penambahan ini maka
admixture yang dibutuhkan untuk menjaga workabilitas akan bertambah.
3. Keselamatan Kerja Saat Melakukan Perawatan Komponen Sipil PLTS
Dalam melakukan pemeliharaan komponen sipil PLTS kita perlu mempehatikan beberapa
aspek, seperti perlengkapan keamanan kerja (safety), peralatan kerja dan bahan-bahan
serata langkah-langkah pemeliharaan.
3.1 Perlengkapan Safety
Perlengkapan keamanan kerja (safety) ialah Seperangkat alat yang digunakan tenaga
kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari potensi bahaya atau
kecelakaan kerja. Pada perlengkapan ini sangat disarankan supaya digunakan
menurut prosedur dan harus memenuhi standar nasional. Berikut pelengkapan
safety yang harus dipakai dalam perbaikan rem:
a. Wear Pack
Wear pack berfungsi untuk melindungi kulit dari benda kasar dan tajam serta
melindungi dari tempat/lingkungan yang kotor.
16. Wear Pack
b. Helm
Helm berfungsi melindungi kepala dari cidera akibat benda-benda yang jatuh
dan melindungi kepala dari benturan pada benda keras/tajam
Helm
c. Kaca Mata
Kaca mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda-benda atau material
asing dengan lensa yang tahan benturan dan frame dari palstik atau logam
Kaca Mata
d. Masker
Masker berfungsi untuk mulut dan hidung dari partikel-partikel/debu/asap
yang cukup berbahaya bagi organ tubuh.
Masker
17. e. Sarung Tangan
Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari luka tersayat atau
tertusuk oleh tepi-tepi/ujung-ujung runcing pada benda keras.
Sarung Tangan
f. Sepatu Safety (Safety Shoes)
Sepatu safety berfungsi untuk melindungi bagian kaki (ujung jari-jari kaki)
dari cidera akibat tertimpa benda-benda berat dan menjaga pemakai agar
tidak mudah terpelest pada tempat-tempat yang licin.
Sepatu Safety
3.2 Peralatan Kerja
Beberapa aspek yeng perlu diperhatikan dalam peralatan kerja ialah alat yang
digunakan harus sesuai dengan troubelnya serta sesuai dengan kebutuhan, alat haru
memenuhi standar nasional, sebelum menggunakan alat sebaiknya mengecek atau
mengkalibrasinya terlebih dahulu.
Berikut peralatan yang digunakan dalam melakukan perawatan komponen sipil
fotovoltaik:
a. Pemotong Rumput/Semak
Merupakan alat untuk memotong rumput atau semak yang tumbuh di sekir PLTS,
baik di bawah panel, di sekitar pagar ataupun rumah pembangkit.
18. Mesin Pemotong | Gunting Rumput | Sabit
b. Kuas
Merupakan alat yang digunakan untuk membersihkan debu dan atau di gunakan
untuk pengecatan.
Kuas
c. Kunci Torsi & Kunci Sock
Digunakan untuk mengatur kekencangan baut dan kunci sok berfungsi untuk
mengencangkan dan mengeandurkan baut/mur
Kunci Torsi Kunci Sock
19. d. Kunci Pass-Ring
Kunci kombinasi adalah alat yang berfungsi untuk mengencangkan
baut/mur.
Kunci Pass-Ring
e. Sendok Semen/Cetok
Berfungsi untuk mengambil semen dari zak ke ember cor. Membuat adukan
beton, memplester dinding dan mengaci dinding
Sendok Semen/Cetok
20. F. LANGKAH KERJA
MELAKSANAKAN PERSIAPAN PEMELIHARAAN KOMPONEN SIPIL PLTS FOTOVOLTAIK
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
1.
Buku manual
Pemeliharaan
komponen sipil
PLTS fotovoltaik
sesuai prosedur
1.1 Menyiapkan manual book/ buku pedoman
Service ( Alat )
1.2.Menyiapkan alat: Pemotong Rumput, Kuas, Sendok Semen,
Kunci Torsi, Kunci Sock, dan Kunci Pass-Ring sesuai
kebutuhan perawatan
1.3 Menggunakan APD yang sesuai dengan pengerjaan yang
akan di lakukan.
Menyiapkan alat
22. MELAKSANAKAN PEMELIHARAAN KOMPONEN SIPIL PLTS FOTOVOLTAIK
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
2.
Pemeliharaan Rumah Pembangkit
Pemeliharaan
komponen sipil PLTS
fotovoltaik sesuai
prosedur
2.1 Tahapan Pemeliharaan
Pemeliharaan komponen sipil PLTS dimulai dari dalam
ke luar. Artinya dimulai dari :
✔ Rumah Pembangit
✔ Area modul Fotovoltaik
✔ Pagar
2.1.1 Pemeliharaan rumah pembangkit dilakukan dengan
periksaan terhadap kerusakan pondasi, dinding,
ventilasi, atap, pintu dan sistem drainase. Juga
memastikan tidak ada jalan hewan masuk ke rumah
pembangkit.
✔ Jika terjadi kerusakan seperti retak pada pondasi
atau dinding serta celah akibat pengikisan maka
dapat di lakukan penambalan dengan rasio
campuran semen yang lebih baik.
✔ Dinding penyangga harus di bangun apabila rumah
pembangkit berlokasi di area lereng.
✔ Sistem drainase harus dibangun terpisah untuk
mencegah air mengalir dekat ke pondasi yang
23. Pemeliharaan penopang modul Fotovoltaik
dapat menyebabkan pengikisan.
✔ Rumah pembangkit harus memiliki ventilasi yang
memadai untuk menjaga temperatur ruangan tidak
lebih dari 30°C atau perbedaan antara temperature
dalam ruangan dan luar tidak lebih dari 2°C.
Ventilasi tidak boleh terhalang oleh komponen
apapun sehingga perlu di lakukan pemeliharaan
ventilasi secara rutin.
2.1.2 Pemeliharaan area modul fotovoltaik dilakukan dengan
pemeriksaan terhadap potensi karat, baut kendur,
miring, kabel bersentuhan dengan metal, dan
kerusakan pondasi serta terbebas dari rumput liar.
✔ Secara teratur periksa kondisi baut angkur. Baut
harus terpasang erat dan bebas dari korosi. Harus
menggunakan besi anti karat atau besi galvanis
serta lakukan pengecatan secara rutin apabila
terjadi korosi.
✔ Buatkan saluran air disekitar pondasi untuk
menghindari penggerusan tanah pada pondasi.
✔ Selalu periksa kualitas beton dan lakukan tindakan
pencegahan bila diperlukan. Tindakan preventif
terdiri dari grouting atau menambal tanda-tanda
keretakan serta memperbesar ukuran pondasi.
✔ Periksa dan bersihkan rumput liar yang berpotensi
24. Pemeliharaan Pagar
mengganggu sistem tenaga surya (bayangan,
menutupi kabel, dll) dan/atau sebagai sarang
binatang (ular, tikus, dll) menggunakan alat
pemotong.
2.1.3 Pemeliharaan pagar dilakukan dengan pemeriksaan
terhadap gangguan tanaman merambat, pondasi
terkikis, ketinggian yang tidak sesuai, kabel bersentuhan
dengan bagian metal, dan bagian yang roboh.
✔ Lakukan penambalan pada area pondasi pagar yang
terkikis dan buatkan saluran drainase yang memadai.
✔ Padatkan tanah di sekitar pagar yang miring atau buat
turap bila diperlukan.
✔ Jika terdapat karat pada pagar, segera lakukan
pembersihan dan pengecatan untuk melindungi dari
karat
✔ Periksa apakah tinggi pohon sekitar sistem tenaga surya
mulai memberi bayangan langsung ke array modul
surya. Lakukan pembersihan bila diperlukan.
25. Perilaku Kerja :
Pelaksanaan pemeliharaan komponen sipil
PLTS fotovoltaik membutuhkan
kompetensi perilaku :
1. Disiplin dalam mematuhi perintah kerja
2. Cermat dalam mengamati kerusakan
masing-masing komponen sipil PLTS
fotovoltaik
3. Mampu berkomunikasi dengan baik
khususnya dalam menerima perintah
kerja
4. Tanggung jawab
5. Kecermatan dalam memperbaiki
komponen sipil PLTS fotovoltaik sesuai
dengan prosedur
Indikator Perilaku :
1. Disiplin
mematuhi
perintah kerja
2. Mengamati
kerusakan
komponen sipil
PLTS fotovoltaik
dengan cermat
3. Berkomunikasi
dengan baik
dalam menerima
perintah kerja
4. Bertanggung
Jawab
5. Memperbaiki
komponen sipil
PLTS fotovoltaik
secara cermat
sesuai SOP
Alat yang digunakan :
1. Daftar alat yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan
2. Form isian pemeriksaan
3. SOP pelaksanaan pemeliharaan komponen sipil
PLTS fotovoltaik.
19
26. G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
Elemen Kompetensi 1
Menyiapkan pemeliharaan komponen sipil PLTS fotovoltaik
CEK LIST
MELAKSANAKAN PERSIAPAN PERAWATAN KOMPONEN SIPIL PLST
FOTOVOLTAIK
NO ITEM CEK √ / X KETERANGAN
Perlengkapan APD
1 warepack
2 Helm
3 Kaca Mata
4 Masker
5 Sepatu safety
6 Sarung Tangan
Peralatan dan tool support
1 Buku manual
2 Pemotong Rumput
Baca Referensi 1.1:
Silahkan untuk mencari informasi dari handout yang diberikan dan
membaca beberapa hal berkaitan dengan menyiapkan pemeliharaan
komponen sipil PLTS fotovoltaik.
Aktivitas 1.1 :
Silahkan untuk menggunakan APD dan menyiapkan peralatan yang
digunakan untuk melaksanakan perawatan komponen sipil PLTS
fotovoltaik
27. 3 Kunci sock
4 Kunci pas-ring
5 Kunci Momen
6 Sendok Semen
Bahan
1 Cat
2 Amplas
3 Semen
Keterangan symbol
√ = ada dan siap digunakan
X = Tidak ada
28. Elemen Kompetensi 2
Melaksanakan pemeliharaan komponen sipil PLTS fotovoltaik
Baca Referensi 2.1:
Silahkan untuk mencari informasi dari handout atau browsing
di internet dan membaca beberapa hal sebagai berikut:
Perawatan komponen sipil PLTS fotovoltaik
Peralatan yang digunakan dalam melakukan
perawatan komponen sipil PLTS fotovoltaik
Diskusi 2.2:
Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian informasi mengenai hal
berikut yang telah Anda pelajari:
Cara melakukan perawatan komponen sipil
PLTS fotovoltaik
Cara menggunakan peralatan dan bahan
perawatan komponen sipil PLTS fotovoltaik
Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah catatan dan
presentasikan di kelas hasil diskusi setiap kelompok.
Video Youtube 2.3:
Silahkan melihat youtube berikut ini:
Link: https://www.youtube.com/watch?v=Bptk81EVXHI
Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video tersebut.
Membaca 2.4 :
Silahkan untuk membaca langkah kerja atau SOP sebagai
panduan dalam melaksanakan perawatan komponen sipil
PLST fotovoltaik
Catat hasil pemeriksaan.
29. Pikirkan 2.5 :
Aspek K3 yang penting diperhatikan dalam
proses pelaksanaan pemeliharaan komponen
sipil PLTS fotovoltaik menurut saya adalah:
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
30. Elemen Kompetensi 3
Membuat laporan pemeliharaan komponen sipil PLTS fotovoltaik
Penilaian:
Penilaian Catatan :
Kompeten / Belum Kompeten
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
Baca Referensi 3.1:
Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal sebagai
berikut:
Cara membuat laporan hasil pemeliharaan komponen sipil PLTS
fotovoltaik
Aktivitas 3.2:
Silahkan untuk membuat laporan hasil pemeliharaan komponen sipil PLTS
fotovoltaik
31. H. LAMPIRAN
KAMUS
ISTILAH
Hot Dip Galvanis Suatu metode pelapisan (Coating) melalui proses
pencelupan kedalam cairan atau lelehan seng (Zn) dengan
tujuan untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi.
BRC (British Reinforced
Concrete)
Pagar wire mesh khusus yang dilas dengan struktur
segitiga gulung di bagian atas dan bawahnya
Shrinkage Penyusutan beton ke volume yang lebih kecil yang
menyebabkan retak rambut 1-2mm.
Bug Holes Rongga-rongga kecil pada permukaan beton akibat udara
yang terjebak pada saat proses pengadukan beton.
Bleeding Peristiwa naiknya air di permukaan beton disertai turunnya
agregat kasar ke bagian bawah
32. REFERENSI
● Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3).
● Buku Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Dos and Don’ts
33. KODE UNIT : D.35EBT14.004.1
JUDUL UNIT : Memelihara Komponen Sipil PLTS
Fotovoltaik
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan
memelihara komponen sipil PLTS fotovoltaik.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan pemeliharaan
komponen sipil PLTS
fotovoltaik
1.1
1.2
1.3
Perlengkapan Keamanan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) disiapkan sesuai
regulasi yang berlaku.
Peralatan kerja yang berkaitan dengan
pemeliharaan komponen sipil PLTS fotovoltaik
diidentifikasi sesuai dengan prosedur.
Peralatan kerja yang akan digunakan untuk
pemeliharaan PLTS fotovoltaik disiapkan sesuai
dengan prosedur.
2. Melaksanakan pemeliharaan
komponen sipil PLTS
fotovoltaik
2.1
2.2
2.3
Komponen sipil PLTS fotovoltaik diperiksa
sesuai dengan prosedur.
Komponen sipil PLTS fotovoltaik yang
mengalami degradasi diperbaiki sesuai dengan
prosedur.
Peralatan kerja yang digunakan pada saat
pemeliharaan disimpan kembali sesuai dengan
prosedur.
3. Membuat laporan
pemeliharaan komponen sipil
PLTS fotovoltaik
3.1 Laporan pelaksanaan pemeliharaan komponen
sipil PLTS fotovoltaik dibuat sesuai prosedur.
3.2 Laporan pelaksanaan pemeliharaan komponen
sipil PLTS fotovoltaik didokumentasikan sesuai
prosedur.
34. BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini digunakan di bidang teknik Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) fotovoltaik, khususnya pada proses pemeliharaan komponen
sipil PLTS fotovotaik tipe terpusat.
1.2 Komponen sipil pada PLTS fotovoltaik tipe terpusat meliputi: bangunan rumah
pembangkit, pondasi-pondasi, pagar, saluran air dan jalan dalam lingkungan area
pembangkit.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat Pelindung Diri (APD)
2.1.2 Peralatan kerja untuk perbaikan pekerjaan sipil (bangunan)
2.1.3 Peralatan kerja dan bahan pembersih untuk kebersihanPerlengkapan
2.1.1 Prosedur pemeliharaan perangkat pengendalian komunikasi.
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Prosedur pemeliharaan komponen sipil PLTS fotovoltaik
2.2.2 Instruksi kerja pemeliharaan komponen sipil PLTS fotovoltaik
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang Keamanan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Listrik di Tempat Kerja jo Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2015
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 (Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 (Tidak ada.)
35. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dapat dilakukan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) atau pada tempat
yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan, dokumen, bahan, serta
fasilitas assessment yang dibutuhkan.
1.3 Metode assessment yang dapat diterapkan meliputi: tes tertulis, tes
lisan/wawancara, observasi demonstrasi/praktik, verifikasi bukti/portofolio.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Fungsi masing-masing komponen sipil PLTS fotovoltaik
3.1.2 Prosedur pemeliharaan masing-masing komponen sipil PLTS fotovoltaik
3.1.3 Kondisi kerusakan pada masing-masing komponen sipil PLTS fotovoltaik
3.2 Keterampilan
3.2.1 Memilih dan menggunakan alat kerja dan bahan pembersih yang
sesuai untuk kegiatan pemeliharaan komponen sipil PLTS
fotovotaik tipe terpusat
3.2.2 Menggunakan peralatan kerja sesuai prosedur.
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin dalam mematuhi perintah kerja.
4.2 Cermat dalam mengamati kerusakan masing-masing komponen sipil PLTS
fotovoltaik.
4.3 CekataMampu berkomunikasi dengan baik khususnya dalam menerima perintah
kerja.
4.4 Tanggung Jawab.
5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan dalam memperbaiki komponen sipil PLTS fotovoltaik sesuai dengan
prosedur
36. DAFTAR NAMA PENYUSUN
NO. NAMA PROFESI
Jabatan Dalam Tim
1. Muh. Ashar, S.ST ● Instruktur Teknik
Listrik BPVP Ternate
Penyusun
2. Arif Hafidiyanto - Verifikator
3. Bayu - Validator
30