2. Setiap mukmin tentu menyadari,
bahwa manusia adalah makhluk
yang lemah, tidak berdaya dan
tidak memiliki kekuatan apa-apa
Kekuatan itu ada karena Allah
memberikannya
3. Dialah Allah Yang Maha Besar,
maha menguasai alam semesta
beserta seluruh isinya.
Sikap hamba yang pasrah, dengan
menyerahkan dan menyadarkan
segala urusan kepada Allah,
adalah sikap utama dalam islam.
4. sikap pasrah, yang dibarengi
kesadaran akan keagungan dan
kebesaran Allah, lazim disebut
dengan Takbir.
Simbol takbir - kalimat
Allahu Akbar,
Allah Maha Besar.
6. Allah :
yang merupakan salah satu dari
nama Tuhan. Asma Allah adalah
ladafz yang disebut sebagai
“Ismul’jami’”. Yang berarti nama
yang mengumpulkan.
Kalimat ini berfungsi
mengumpulkan atau memuat
seluruh asma-asma Allah yang lain
7. AKBAR
merupakan salah satu dari Asmaul
Husna
adalah kata yang berbentuk Tafdil
atau Superlatif yang berarti Maha
Besar.
8. ALLAHU AKBAR
Dengan mengatakan bahwa hanya
Allah semata Yang Maha Besar,
Maka secara langsung ungkapan ini
meniadakan setiap perasaan atau
kesadaran diri yang merasa besar,
hebat, atau apapun yang
menunjukkan kebesaran
9. Dari takbir pula menegaskan bahwa
kita sama sekali diharamkan untuk
sombong, angkuh
dari kata : kabbara-yukabbiru-takbiran
Sedangkan kata takabbur berasal dari
kata : takabbara-yatakabbaru-
takabbaruran, artinya merasa paling
besar atau sombong
10. Dan sifat ini (SOMBONG/KIBIR)
tidak boleh dimiliki oleh manusia
kecuali hanya Allah saja yang
berhak untuk membanggakan
dirinya atas seluruh kekuasaan-
Nya yang memang Dia ciptakan
11. Allah menuntun kita untuk
menyaradri akan hal ini dengan
melakukan takbir dalam shalat.
Agar kita menjadi orang yang selalu
merendahkan hati terhadap Allah
yang pada akhirnya berimplikasi
terhadap sesama.
12. Takbir adalah sikap pasrah, tunduk,
sekaligus kepatuhan, maka pantas
bila dalam ibadah shalat, sikap
pertama yang harus dilakukan adalah
Takbir.
Dengan mengucapkan kalimat Allahu
Akbar, dan dipertegas dengan
mengangkat kedua tangan kita
sebagai penyerahan total kepadaNya
13. ucapan takbir hendaknya dilakukan
dengan penuh kesadaran
dan menyadari apa yang
diucapkannya, adalah ungkapan
penafian atau peniadaan atas sifat
diri dari sifat takabbur
14. Takbir ini dilafadzkan pada saat
berdiri takbiratul ikhram, pada
saat ruku‟, menuju sujud, menuju
duduk iftirasy dan menuju duduk
tahiyyat.
Setidaknya 94 kali terucap dalam
sehari semalam
15. Mustahil
jika seseorang shalat namun tidak ada
perubahan yang lebih baik.
Apalagi masih dicengkram sifat
takabbur yang ada dalam hatinya,
berarti sesungguhnya pada hakikatnya
ia belumlah bertakbir.
16. Rasulullah bersabda saw : “ya‟tii
„
„alannaasi zamanun yushalluna
wala yushalluun”. Artinya; Akan
datang satu masa atas manusia
mereka melakukan shalat namun
pada hakikatnya mereka tidak
shalat (HR.Ahmad)
18. “ Ssugguhnya orang-orang munafik itu
mnipu Allah, dan Allah akan mmbalas
tipuan mereka, dan apabila mereka
berdiri untuk shalat mereka berdiri
dengan malas, mereka bermaksud riya
dihadapan manusia, tidaklah mereka
menyebut Allah kecuali sedikit sekali”
(QS An-Nisa : 142)
19. Mereka melakukan sholat akan
tetapi tidak dilakukan dengan
sepenuh hati karena sejatinya
didalam sholat harus melibatkan
seluruh aspek gerak, hati, dan
pikiran tertuju kepada Allah,
yang disebut Lillahitaalla
21. Mari kita kembali mengevaluasi sholat
kita selama ini dan menyadari
mengapa sholat kita tidak memberikan
efek yang lebih baik dari kehidupan
kita. Sholat bukannya berkonsentrasi
pada suatu benda sebagaimana
pengertia umum selama ini.
Akan tetapi merupakan jalan berdialog
dengan Allah Yang Maha Mendengar
dan Maha Dekat
22. Allah akan merespon apa saja yang
diucapkan dalam setiap doa - doa kita
tidak ada alasan untuk tidak
mengatakan khusyuk dalam berdialog
dengan Rabb karena sesungguhnya
dialog atau berbicara bisa dilakukan
oleh siapaun yang sadar
23. Dialog dalam sholat berarti doa,
yaitu mengungkapkan perasaan
seperti memohon kemudahan rejeki,
memohon ampunan, memohon
petunjuk dan yang lainnya