SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
DESINFEKTANSIA DAN ANTISEPTIKA
PENGERTIAN
 Desinfektansia : senyawa untuk mencegah infeksi
dengan jalan penghancuran atau pelarutan jasad renik
patogen dikenakan pada jaringan tak hidup :
ruang operasi, alat-alat operasi, kandang, RPH +RPA
 Antiseptika : dikenakan untuk jaringan hidup. Kadar
yang terlalu tinggi selain membunuh mikroorganisme,
juga membunuh jaringan. Antiseptika kadar rendah :
bakteriostatik
DAYA KERJA DESINFEKTAN/ANTISEPTIKA
 Hanya membunuh/menekan pertumbuhan bentuk vege
tatif saja, tidak efektif untuk spora.
 Dinding spora bersifat impermeabel dan asam
ribonukleat dlm protoplasma memiliki ketahanan tinggi
thd sinar, terutama U.V.
 Hanya cocok untuk mengendalikan sejumlah m.o.
tertentu.
SIFAT-SIFAT PENTING ANTISEPTIKA/
DESINFEKTANSIA
 Memiliki sifat antibakterial luas
 Tidak mengiritasi jaringan hewan dan manusia
 Sifat racun rendah, tidak berbahaya bg manusia + ternak
 Memiliki daya tembus tinggi
 Tetap aktif meskipun terdapat cairan tubuh, nanah,
darah, feses dan sel-sel mati.
 Tidak merusak alat-alat, lantai dan dinding kandang
 Tidak meninggalkan warna
 Murah diperlukan jumlah besar
 Mampu menembus rongga-rongga, liang-liang
 Harus bisa dicampur air dan senyawa lain untuk
desinfeksi.
 Memiliki stabilitas dlm jangka waktu lama
 Efektif pada berbagai temperatur
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
EFEKTIFITAS DESINFEKTANSIA/ANTISEPTIKA
 Konsentrasi aman, efisien dan efektif. Konsentrasi
tinggi mahal, tidak praktis, membakar kulit, bahaya
bagi ternak.
 Waktu kontak : 20 – 30 menit
 Tanggal kadaluwarsa
 Karakteristik m.o : memiliki kapsula, spora.
Kapsula Mycobacterium tuberculosis, virus
influenza, herpes virus mengandung lemak
konsentrasi tinggi tahan thd desinfektan yg
larut air.
 pH : desinfektan menjadi sangat aktif pada pH
asam sampai netral. pH tentukan derajat
ionisasi. Jika pH desinfektan atau material yg
didesinfeksi terlalu ekstrim : inaktivasi pada
desinfektan
MACAM-MACAM
ANTISEPTIK/DESINFEKTAN
1. Fisis : panas, sinar
 Panas : dilewatkan pemanas atau
dengan air panas dan disemprotkan
 Sinar : U.V, sinar gamma
2. Kimiawi : spray, sabun, aerosol, fumigasi
Jenis-jenis desinfektan kimia:
 Kresol :
- murah, efektif : bakteri, virus, tdk bunuh spora
- korosif, toksik, konsentrasi tinggi tinggalkan
warna
- tidak boleh digunakan saat terdapat ternak
hidup, telur atau daging yang diproses.
 Fenol
- cocok untuk mesin penetas dan peralatan lain.
- membunuh bakteri, virus, fungi
 Amonium kuarterner
- dekontaminasi kandang + peralatan, tempat penetasan
- dua bagian struktur kimianya : hidrofobik dan hidrofilik
- efektif melawan bakteri gram neg + pos, fungi dan
virus.
- tidak efektif untuk virus PMK dan Mycobacterium
tuberculosis
- pada materi organik, spt feses : aktivitas menurun
Khlorin
 Cocok untuk rumah potong
 Menjernihkan air pada peternakan
 Kaporit/hipoklorit sanitasi sapi perah, aktif dalam air
hangat.
 Efektif melawan bakteri, banyak virus.
 Aktivitas menurun bila ada materi organik : amoniak dan
senyawa-senyawa amino.
 Larutan chlorin efektif sebagai bakterisidal kolam
renang.
 Khlor (Cl2) dalam air membentuk asam hipoklorit ( HOCl)
dan asam Hidrokhloride, dengan reaksi :
Cl2 + H2O ↔ HOCl + HCl
 Asam HOCl berperan sebagai desinfektan, bereaksi
dengan bervariasi senyawa, baik dengan senyawa
anorganik maupun organik
 HOCl bisa terurai menjadi menjadi ion H+ dan OCl-
,
dengan reaksi :
HOCl H+
+ Cl-
 Derajat ionisasi dipengaruhi oleh pH.
 Ionisasi meningkat pada pH asam sampai netral
 Ionisasi akan dihambat pada pH alkalis.
Formalin
 Cocok untuk fumigasi telur dlm almari yg dirancang
khusus
 Korosif +berpotensi karsinogenik
Iodofor
 Antiseptik dan desinfektan
 Kombinasi iodine dan agen-agen yang larut di
dalamnya
 Dilarutkan dlm air iodine terbebaskan
 Kurang toksik dibanding desinfektan lain
 Tdk efektif apbl ada materi organik
 Meninggalkan bekas warna pada pakaian +
permukaan lain.
 Antiseptik kulit dan bisa menyebabkan inaktivasi
protein mikroba. Contoh : Povidon-iodine (Betadine)
 Pada level Iodophor tinggi, daya hambat Iodophor
terhadap bakteri menurun
 Konsentrasi antiseptika yang tinggi akan mengurangi
jumlah air, padahal air memiliki peran aktivitas
katalitik terhadap denaturasi protein mikroba.
 Konsentrasi 10 ml/L lebih bagus daya hambatnya thd
S. aureus drpd 20 ml/L dan 30 ml/L.
DESINFEKTAN BERUPA ASAM
1. Asam anorganik : HCl dan H2SO4 0,1 N : ruangan
tercemar tinja.
 Korosif : tdk dianjurkan.
 Asam borat 2 – 5% : jaringan kulit, tidak merusak
jaringan, namun daya hambat thd kuman rendah
2. Asam organik : asam salisilat, benzoat salep
 Melunakkan tanduk, membunuh jamur
DESINFEKTAN BERUPA ALKALI
1. Caustic soda/NaOH (sodium hidrokside)
 Sangat aktif jika dicampur air panas
 Merusak cat, plitur dan tekstil
 Pada saat pemakaian perlu penggunaan sarung
tangan, pakaian khusus dan sepatu karet.
2. CaO (lime/Quiclime)
 Ditambah air, CaO menjadi Ca(OH)2 melarutkan
kuman
 Gamping desinfeksi lantai, halaman
berlebihan, merusak kuku kambing, sapi dan
babi
 Tidak mampu bunuh spora anthrax dan Clostridium
 Ca (OH)2 dengan air, perbandingan 1 : 4 hasilkan
milk of lime desinfeksi lantai tercemar tinja.
Hasil maksimal : 2 jam penggunaan
 Campuran CaO dan belerang yg direbus bunuh
parasit.
3. Khlorhexidine (Nolvasan-S)
 Sediaan khlor sintetis, alkalis, mudah larut
dlm air
 Tidak toksik, virusidal, terutama rabies
 Efektif melawan bakteri gram neg dan pos.
 Daya kerja tidak dipengaruhi darah, nanah, percikan
susu dan cairan jaringan
 Desinfeksi alat-alat pemerahan dan ambing
 Larutan 0,2 – 0,5% teat dipping
 Kadang-kadang dikombinasikan dg surfaktan, zat
warna atau bahan lain, seperti : gliserin.
 Sediaan khlor yang lain : kalsium hipokhlorit, kaporit,
Khloramin-T, Iodine monokhloride
4. Alkohol
 Mampu membunuh sel vegetatif bakteri dan jamur,
tetapi tdk sporosidal
 Alkohol sebagai desinfektan : etil dan isopropil
alkohol
 Keduanya efektif pada konsentrasi 70%.
 Konsentrasi > atau = 90%, < 50% : efektifitas
menurun
 Penurunan efektifitas pada alkohol 90% :
kurangnya jumlah air.
 Pada alkohol < 50% : kurangnya jumlah alkohol
menurunkan efektifitas.
ISTILAH-ISTILAH :
 bakterisid, bahan kimia yang mempunyai daya
kerja mematikan sel-sel bakteri
 mikrobisid, merupakan bahan kimia yang daya
kerjanya mematikan lebih dari satu macam
mikroorganisme, misalnya bakteri, virus, atau
protozoa
 bakteriostat, merupakan bahan kimia yang
hanya menghambat perkembangan bakteri, jadi
tidak mematikan bakteri
 Sanitaiser :
 Bahan kimia yang dapat menekan jumlah
bakteri pada suatu lingkungan tertentu,
sehingga aman dari serangan penyakit.
 Sanitaiser tidak mematikan semua bentuk
mikroorganisme yang berada di permukaan,
tetapi hanya membatasi
perkembangbiakannya, sehingga sumber
penyakit tersebut tidak mampu menimbulkan
infeksi.

More Related Content

What's hot

Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-okeSterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-okesaifslide
 
STERILISATOR BASAH / STERILISATOR UAP PANAS TAK BERTEKANAN
STERILISATOR BASAH / STERILISATOR UAP PANAS TAK BERTEKANANSTERILISATOR BASAH / STERILISATOR UAP PANAS TAK BERTEKANAN
STERILISATOR BASAH / STERILISATOR UAP PANAS TAK BERTEKANANPRAMITHA GALUH
 
mikrobiologi (sterilisasi)
 mikrobiologi (sterilisasi) mikrobiologi (sterilisasi)
mikrobiologi (sterilisasi)nisha althaf
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiEllie Sirait
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiHildaHerman1
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)stikesby kebidanan
 
Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiJoni Iswanto
 
Instrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan ainiInstrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan aininur ainiyah
 
Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)Agnescia Sera
 
pengetahuan laboratorium
pengetahuan laboratoriumpengetahuan laboratorium
pengetahuan laboratoriumVera Julizha
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unairSterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unairrozi rozi
 
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)itatriewahyuni
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PEREDUKSI SULFAT PADA AREA PERTAMBANGAN BATU...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PEREDUKSI SULFAT PADA AREA PERTAMBANGAN BATU...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PEREDUKSI SULFAT PADA AREA PERTAMBANGAN BATU...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PEREDUKSI SULFAT PADA AREA PERTAMBANGAN BATU...Repository Ipb
 

What's hot (20)

Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-okeSterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
 
STERILISATOR BASAH / STERILISATOR UAP PANAS TAK BERTEKANAN
STERILISATOR BASAH / STERILISATOR UAP PANAS TAK BERTEKANANSTERILISATOR BASAH / STERILISATOR UAP PANAS TAK BERTEKANAN
STERILISATOR BASAH / STERILISATOR UAP PANAS TAK BERTEKANAN
 
mikrobiologi (sterilisasi)
 mikrobiologi (sterilisasi) mikrobiologi (sterilisasi)
mikrobiologi (sterilisasi)
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 
Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksi
 
Instrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan ainiInstrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan aini
 
Bakteriostatik
BakteriostatikBakteriostatik
Bakteriostatik
 
Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)
 
Prinsip dasar sterilisasi
Prinsip dasar sterilisasiPrinsip dasar sterilisasi
Prinsip dasar sterilisasi
 
Kul3 sterilisasi
Kul3 sterilisasiKul3 sterilisasi
Kul3 sterilisasi
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
pengetahuan laboratorium
pengetahuan laboratoriumpengetahuan laboratorium
pengetahuan laboratorium
 
Tanaman Anti Polutan
Tanaman  Anti  PolutanTanaman  Anti  Polutan
Tanaman Anti Polutan
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidananMakalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
 
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unairSterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
 
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PEREDUKSI SULFAT PADA AREA PERTAMBANGAN BATU...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PEREDUKSI SULFAT PADA AREA PERTAMBANGAN BATU...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PEREDUKSI SULFAT PADA AREA PERTAMBANGAN BATU...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PEREDUKSI SULFAT PADA AREA PERTAMBANGAN BATU...
 

Similar to Desinfektansia

Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptx
Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptxPengendalian pertumbuhan mikroba.pptx
Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptxAyuSibagariang1
 
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hariBahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hariSMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Antiseptik
AntiseptikAntiseptik
Antiseptik07051994
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptTIRASBALYO
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptRizkyNazty
 
Grunge-circle-with-CMYK-ink-splashes-PowerPoint-Templates-Widescreen.pptx
Grunge-circle-with-CMYK-ink-splashes-PowerPoint-Templates-Widescreen.pptxGrunge-circle-with-CMYK-ink-splashes-PowerPoint-Templates-Widescreen.pptx
Grunge-circle-with-CMYK-ink-splashes-PowerPoint-Templates-Widescreen.pptxibnucacing1
 
Desinfektasi peralatan kesehatan
Desinfektasi peralatan kesehatanDesinfektasi peralatan kesehatan
Desinfektasi peralatan kesehatanKhanzaAresha
 
sterilisasi desinfeksi.ppt
sterilisasi desinfeksi.pptsterilisasi desinfeksi.ppt
sterilisasi desinfeksi.pptmovie110
 
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)stikesby kebidanan
 
www.mbahsubang.com
www.mbahsubang.comwww.mbahsubang.com
www.mbahsubang.comsitekno
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiyusria izza
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganObhy Erry
 
Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairRiska_21
 

Similar to Desinfektansia (20)

Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptx
Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptxPengendalian pertumbuhan mikroba.pptx
Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptx
 
9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser
 
9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser
 
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidananMakalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
 
Desinfektan.ppt
Desinfektan.pptDesinfektan.ppt
Desinfektan.ppt
 
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidananMakalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
 
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hariBahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
 
Antiseptik
AntiseptikAntiseptik
Antiseptik
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
 
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
 
Grunge-circle-with-CMYK-ink-splashes-PowerPoint-Templates-Widescreen.pptx
Grunge-circle-with-CMYK-ink-splashes-PowerPoint-Templates-Widescreen.pptxGrunge-circle-with-CMYK-ink-splashes-PowerPoint-Templates-Widescreen.pptx
Grunge-circle-with-CMYK-ink-splashes-PowerPoint-Templates-Widescreen.pptx
 
Desinfektasi peralatan kesehatan
Desinfektasi peralatan kesehatanDesinfektasi peralatan kesehatan
Desinfektasi peralatan kesehatan
 
Saniter
SaniterSaniter
Saniter
 
sterilisasi desinfeksi.ppt
sterilisasi desinfeksi.pptsterilisasi desinfeksi.ppt
sterilisasi desinfeksi.ppt
 
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
 
Pestisida Organik.pptx
Pestisida Organik.pptxPestisida Organik.pptx
Pestisida Organik.pptx
 
www.mbahsubang.com
www.mbahsubang.comwww.mbahsubang.com
www.mbahsubang.com
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Biotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cairBiotek pengolahan limbah_cair
Biotek pengolahan limbah_cair
 

More from AhmadPurnawarmanFais (20)

Pertemuan 16
Pertemuan 16Pertemuan 16
Pertemuan 16
 
Pertemuan 15
Pertemuan 15Pertemuan 15
Pertemuan 15
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Pertemuan 13
Pertemuan 13Pertemuan 13
Pertemuan 13
 
Pertemuan 11 12
Pertemuan 11 12Pertemuan 11 12
Pertemuan 11 12
 
Pertemuan 9 10
Pertemuan 9 10Pertemuan 9 10
Pertemuan 9 10
 
Pengantar
PengantarPengantar
Pengantar
 
Suppositoria
SuppositoriaSuppositoria
Suppositoria
 
Aerosol
AerosolAerosol
Aerosol
 
Power point ikm 12
Power point   ikm 12Power point   ikm 12
Power point ikm 12
 
Power point ikm 11
Power point   ikm 11Power point   ikm 11
Power point ikm 11
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Identifikasi senyawa
Identifikasi senyawaIdentifikasi senyawa
Identifikasi senyawa
 
Pemurnian (rekristalisasi)
Pemurnian (rekristalisasi)Pemurnian (rekristalisasi)
Pemurnian (rekristalisasi)
 
Kristalisasi
KristalisasiKristalisasi
Kristalisasi
 
Materi 4 kimfar ii sem iv c
Materi 4 kimfar ii sem iv cMateri 4 kimfar ii sem iv c
Materi 4 kimfar ii sem iv c
 
Bhn kuliah cth soal mikrobiologi
Bhn kuliah cth soal mikrobiologiBhn kuliah cth soal mikrobiologi
Bhn kuliah cth soal mikrobiologi
 
Cemaran mikroba pangan sni (5)
Cemaran mikroba pangan sni (5)Cemaran mikroba pangan sni (5)
Cemaran mikroba pangan sni (5)
 
Pertumbuhan dan penghitungan sel mikroba
Pertumbuhan dan penghitungan sel   mikrobaPertumbuhan dan penghitungan sel   mikroba
Pertumbuhan dan penghitungan sel mikroba
 
Materi 3 kimfar ii sem iv
Materi 3 kimfar ii sem ivMateri 3 kimfar ii sem iv
Materi 3 kimfar ii sem iv
 

Recently uploaded

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Desinfektansia

  • 2. PENGERTIAN  Desinfektansia : senyawa untuk mencegah infeksi dengan jalan penghancuran atau pelarutan jasad renik patogen dikenakan pada jaringan tak hidup : ruang operasi, alat-alat operasi, kandang, RPH +RPA  Antiseptika : dikenakan untuk jaringan hidup. Kadar yang terlalu tinggi selain membunuh mikroorganisme, juga membunuh jaringan. Antiseptika kadar rendah : bakteriostatik
  • 3. DAYA KERJA DESINFEKTAN/ANTISEPTIKA  Hanya membunuh/menekan pertumbuhan bentuk vege tatif saja, tidak efektif untuk spora.  Dinding spora bersifat impermeabel dan asam ribonukleat dlm protoplasma memiliki ketahanan tinggi thd sinar, terutama U.V.  Hanya cocok untuk mengendalikan sejumlah m.o. tertentu.
  • 4. SIFAT-SIFAT PENTING ANTISEPTIKA/ DESINFEKTANSIA  Memiliki sifat antibakterial luas  Tidak mengiritasi jaringan hewan dan manusia  Sifat racun rendah, tidak berbahaya bg manusia + ternak  Memiliki daya tembus tinggi  Tetap aktif meskipun terdapat cairan tubuh, nanah, darah, feses dan sel-sel mati.  Tidak merusak alat-alat, lantai dan dinding kandang  Tidak meninggalkan warna  Murah diperlukan jumlah besar  Mampu menembus rongga-rongga, liang-liang
  • 5.  Harus bisa dicampur air dan senyawa lain untuk desinfeksi.  Memiliki stabilitas dlm jangka waktu lama  Efektif pada berbagai temperatur FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS DESINFEKTANSIA/ANTISEPTIKA  Konsentrasi aman, efisien dan efektif. Konsentrasi tinggi mahal, tidak praktis, membakar kulit, bahaya bagi ternak.  Waktu kontak : 20 – 30 menit  Tanggal kadaluwarsa
  • 6.  Karakteristik m.o : memiliki kapsula, spora. Kapsula Mycobacterium tuberculosis, virus influenza, herpes virus mengandung lemak konsentrasi tinggi tahan thd desinfektan yg larut air.  pH : desinfektan menjadi sangat aktif pada pH asam sampai netral. pH tentukan derajat ionisasi. Jika pH desinfektan atau material yg didesinfeksi terlalu ekstrim : inaktivasi pada desinfektan
  • 7. MACAM-MACAM ANTISEPTIK/DESINFEKTAN 1. Fisis : panas, sinar  Panas : dilewatkan pemanas atau dengan air panas dan disemprotkan  Sinar : U.V, sinar gamma
  • 8. 2. Kimiawi : spray, sabun, aerosol, fumigasi Jenis-jenis desinfektan kimia:  Kresol : - murah, efektif : bakteri, virus, tdk bunuh spora - korosif, toksik, konsentrasi tinggi tinggalkan warna - tidak boleh digunakan saat terdapat ternak hidup, telur atau daging yang diproses.
  • 9.  Fenol - cocok untuk mesin penetas dan peralatan lain. - membunuh bakteri, virus, fungi  Amonium kuarterner - dekontaminasi kandang + peralatan, tempat penetasan - dua bagian struktur kimianya : hidrofobik dan hidrofilik - efektif melawan bakteri gram neg + pos, fungi dan virus. - tidak efektif untuk virus PMK dan Mycobacterium tuberculosis - pada materi organik, spt feses : aktivitas menurun
  • 10. Khlorin  Cocok untuk rumah potong  Menjernihkan air pada peternakan  Kaporit/hipoklorit sanitasi sapi perah, aktif dalam air hangat.  Efektif melawan bakteri, banyak virus.  Aktivitas menurun bila ada materi organik : amoniak dan senyawa-senyawa amino.  Larutan chlorin efektif sebagai bakterisidal kolam renang.  Khlor (Cl2) dalam air membentuk asam hipoklorit ( HOCl) dan asam Hidrokhloride, dengan reaksi : Cl2 + H2O ↔ HOCl + HCl
  • 11.  Asam HOCl berperan sebagai desinfektan, bereaksi dengan bervariasi senyawa, baik dengan senyawa anorganik maupun organik  HOCl bisa terurai menjadi menjadi ion H+ dan OCl- , dengan reaksi : HOCl H+ + Cl-  Derajat ionisasi dipengaruhi oleh pH.  Ionisasi meningkat pada pH asam sampai netral  Ionisasi akan dihambat pada pH alkalis. Formalin  Cocok untuk fumigasi telur dlm almari yg dirancang khusus  Korosif +berpotensi karsinogenik
  • 12. Iodofor  Antiseptik dan desinfektan  Kombinasi iodine dan agen-agen yang larut di dalamnya  Dilarutkan dlm air iodine terbebaskan  Kurang toksik dibanding desinfektan lain  Tdk efektif apbl ada materi organik  Meninggalkan bekas warna pada pakaian + permukaan lain.  Antiseptik kulit dan bisa menyebabkan inaktivasi protein mikroba. Contoh : Povidon-iodine (Betadine)  Pada level Iodophor tinggi, daya hambat Iodophor terhadap bakteri menurun
  • 13.  Konsentrasi antiseptika yang tinggi akan mengurangi jumlah air, padahal air memiliki peran aktivitas katalitik terhadap denaturasi protein mikroba.  Konsentrasi 10 ml/L lebih bagus daya hambatnya thd S. aureus drpd 20 ml/L dan 30 ml/L. DESINFEKTAN BERUPA ASAM 1. Asam anorganik : HCl dan H2SO4 0,1 N : ruangan tercemar tinja.  Korosif : tdk dianjurkan.  Asam borat 2 – 5% : jaringan kulit, tidak merusak jaringan, namun daya hambat thd kuman rendah
  • 14. 2. Asam organik : asam salisilat, benzoat salep  Melunakkan tanduk, membunuh jamur DESINFEKTAN BERUPA ALKALI 1. Caustic soda/NaOH (sodium hidrokside)  Sangat aktif jika dicampur air panas  Merusak cat, plitur dan tekstil  Pada saat pemakaian perlu penggunaan sarung tangan, pakaian khusus dan sepatu karet. 2. CaO (lime/Quiclime)  Ditambah air, CaO menjadi Ca(OH)2 melarutkan kuman
  • 15.  Gamping desinfeksi lantai, halaman berlebihan, merusak kuku kambing, sapi dan babi  Tidak mampu bunuh spora anthrax dan Clostridium  Ca (OH)2 dengan air, perbandingan 1 : 4 hasilkan milk of lime desinfeksi lantai tercemar tinja. Hasil maksimal : 2 jam penggunaan  Campuran CaO dan belerang yg direbus bunuh parasit.
  • 16. 3. Khlorhexidine (Nolvasan-S)  Sediaan khlor sintetis, alkalis, mudah larut dlm air  Tidak toksik, virusidal, terutama rabies  Efektif melawan bakteri gram neg dan pos.  Daya kerja tidak dipengaruhi darah, nanah, percikan susu dan cairan jaringan  Desinfeksi alat-alat pemerahan dan ambing  Larutan 0,2 – 0,5% teat dipping  Kadang-kadang dikombinasikan dg surfaktan, zat warna atau bahan lain, seperti : gliserin.  Sediaan khlor yang lain : kalsium hipokhlorit, kaporit, Khloramin-T, Iodine monokhloride
  • 17. 4. Alkohol  Mampu membunuh sel vegetatif bakteri dan jamur, tetapi tdk sporosidal  Alkohol sebagai desinfektan : etil dan isopropil alkohol  Keduanya efektif pada konsentrasi 70%.  Konsentrasi > atau = 90%, < 50% : efektifitas menurun  Penurunan efektifitas pada alkohol 90% : kurangnya jumlah air.  Pada alkohol < 50% : kurangnya jumlah alkohol menurunkan efektifitas.
  • 18. ISTILAH-ISTILAH :  bakterisid, bahan kimia yang mempunyai daya kerja mematikan sel-sel bakteri  mikrobisid, merupakan bahan kimia yang daya kerjanya mematikan lebih dari satu macam mikroorganisme, misalnya bakteri, virus, atau protozoa  bakteriostat, merupakan bahan kimia yang hanya menghambat perkembangan bakteri, jadi tidak mematikan bakteri
  • 19.  Sanitaiser :  Bahan kimia yang dapat menekan jumlah bakteri pada suatu lingkungan tertentu, sehingga aman dari serangan penyakit.  Sanitaiser tidak mematikan semua bentuk mikroorganisme yang berada di permukaan, tetapi hanya membatasi perkembangbiakannya, sehingga sumber penyakit tersebut tidak mampu menimbulkan infeksi.