SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Desinfektasi Peralatan
Kesehatan
Definisi Desinfeksi
 Desinfeksi adalah suatu proses atau tindakan yang
dilakukan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen
tetapi tidak termasuk sporanya.
 Desinfeksi dapat dilakukan pada peralatan perawatan dan
kedokteran atau permukaan jaringan tubuh, dengan cara
mencuci, mengoleskan, merendam dan menjemur.
Tujuan/ Fungsi Desinfeksi
 Mencegah terjadinya infeksi silang
 Untuk menghindarkan penularan
 Memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai.
 Agar alat tetap terpelihara sehingga dapat tahan lama
Jenis Desinfeksi
 Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)
Merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme
kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara merebus, mengukus/
menggunakan bahan kimia.
DTT dengan merebus
1. Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih
2. Merebus selama 20 menit dalam panci tertutup
3. Seluruh alat harus terendam
4. Jangan menambah alat apapun ke air mendidih
5. Pakai alat sesegera mungkin atau simpan dalam wadah
tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1 minggu.
DTT dengan mengukus
 Kukus alat selama 20 menit.
 Kecilkan api sehingga air tetap mendidih.
 Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap
 Jangan pakai lebih dari 3 panci uap
 Keringkan dalam kontainer DTT
DTT dengan kimia
 Lakukan dekontaminasi dengan cuci dan dibilas dengan
air lalu keringkan.
 Rendam semua alat dalam larutan desinfektan selama 20
menit.
 Bilas dengan air yang telah direbus dan dikeringkan di
udara
 Segera pakai atau simpan dalam kontainer yang kering dan
telah di DTT
Desinfeksi Tingkat Sedang/ DTS
 DTS dapat membunuh bakteri kebanyakan jamur kecuali
spora bakteri
Desinfeksi Tingkat Rendah/ DTR
 DTR dapat membunuh kebanyakan bakteri, beberapa
virus dan beberapa jamur tetapi tidak membunuh
mikroorganisme yang resisten seperti basil tuberkel dan
spora bakteri
Cara Desinfeksi
Desinfeksi dengan mencuci
 Cucilah tangan dengan sabun lalu bersihkan, kemudian
siram atau membasahi dengan alkohol 70 %
 Cucilah luka dengan sabun PH normal seperti sabun bayi,
larutan antiseptik alami seperti rebusan daun jambu biji
 Cucilah kulit jaringan tubuh yang akan dioperasi dengan
yodium tinktur 3% kemudian dengan alkohol
 Cucilah vulva dengan larutan sublimat atau larutan
sejenisnya
Desinfeksi dengan mengoleskan
 Oleskan luka dengan merkurokrom ( cairan yg tersusun dr
kepingan hablur yang mengandung 26% air raksa yg
terikat, warnanya merah tua hampir hitam, dipergunakan
sebagai bahan pemusnah hama pada luka; obat merah)
pada bekas luka jahitan
 Menggunakan alkohol atau betadine pada luka
Desinfeksi dengan merendam
 Rendamlah tangan dengan larutan lisol 0,5%
 Rendamlah peralatan dengan larutan lisol 3-5% selama 2
jam
 Rendamlah alat tenun dengan lisol 3-5% kurang lebih 24
jam
Desinfeksi dengan menjemur
 Jemurlah kasur, bantal, tempat tidur, urinal, pispot, dll
dengan masing - masing permukaan selama 2 jam
Jenis -Jenis Desinfektan
 Desinfektan adalah bahan kimia untuk mencegah
terjadinya infeksi dengan membunuh jasad renik
(bakterisid), terutama pada benda mati.
 Proses desinfeksi dapat menghilangkan 60% -90% jasad
renik.
 Desinfektan digunakan secara luas untuk sanitasi baik di
rumah tangga, laboratorium, dan rumah sakit
Alkohol
 Etil alkohol/ proper alkohol pada air untuk mendesinfeksi kulit.
 Alkohol dengan aldehid untuk mendesinfeksi permukaan pada kedokteran gigi
Glutaral dehid
 Glutaral dehid 2 % untuk mendesinfeksi alat - alat yang tidak dapat disterilkan
 Salah satu desinfektan yang popular pada kedokteran gigi
Biguanid
 Contohnya Klorheksidin dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik
kontrol plak
Fenol
 Larutan jernih tidak mengiritasi kulit
 Untuk membersihkan alat yang terkontaminasi dan tidak dapat dirusak oleh
zat organik
 Bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah
 Banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium
Klorsilenol
 Larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan
sebagai antiseptik
 Aktivitasnya rendah terhadap banyak bakteri
 Penggunaannya terbatas sebagai desinfektan
 Misal dettol
Pembuatan Desinfektan
Cara membuat larutan savlon
1. Kegunaan larutan savlon
 Savlon 0,5% untuk mencuci tangan
 Savlon 1% untuk merendam peralatan perawatan atau
kedokteran
2. Persiapan Alat
 Savlon
 Gelas ukur
 Ember atau baskom
 Ember berisi air secukupnya
3. Prosedur pelaksanaan
a. Membuat larutan savlon 0,5%
 Campurkan 5cc savlon ke dalam 1 liter air
b. Membuat larutan savlon 1 %
 Campurkan 10cc savlon ke dalam 1 liter air
Cara membuat larutan Lisol dan Kreolin
1. Kegunaan
 Lisol 0,5% untuk mencuci tangan
 Lisol 1% untuk desinfektan peralatan perawatan / kedokteran
 Lisol 2-3% untuk merendam peralatan yang digunakan pasien
penyakit menular selama 24 jam
 Kreolin 0,5% untuk mendesinfeksi lantai
 Kreolin 2% untuk mendesinfeksi lantai kamar mandi/wc/spul
bak
2. Persiapan Alat
 Larutan lisol
 Gelas ukur
 Ember berisi air
 Ember / baskom
 Kreolin
3. Prosedur pelaksanaan
 Membuat larutan lisol atau kreolin 0,5%
Campurkan 5cc lisol atau kreolin ke dalam 1 liter air
 Membuat larutan lisol atau kreolin 2% atau 3%
Campurkan 20cc sampai 30cc lisol atau kreolin ke dalam 1 liter air
Cara membuat larutan sabun
1. Kegunaan
 Mencuci tangan dan peralatan seperti alat tenun, logam, kaca, karet/plastik,
kayu bercat dan yang berlapis formika
2. Persiapan Alat
 Sabun padat, sabun krim, atau sabun cair
 Gelas ukur/spuit
 Timbangan
 Pisau/sendok makan
 Alat pengaduk
 Air panas/air hangat dalam tempatnya
 Ember/baskom
3. Prosedur pelaksanaan
 Membuat larutan dari sabun padat atau krim
Masukkan sabun padat sekurang-kurangnya 4gr ke dalam ember berisi air
panas atau hangat
 Membuat larutan dari sabun cair
Campurkan 3 cc sabun cair ke dalam ember berisi 1 liter air hangat
kemudian aduk sampai rata
Proses desinfektasi peralatan kesehatan
 Persiapan alat
1. Sarung tangan
2. Larutan desinfektan
3. Peralatan yang akan dibersihkan
4. Sikat halus, lap kering, kain kassa, lidi kapas, spuit
5. Baskom berisi air bersih
6. Jam tangan
7. Tromol
8. Alat tulis
 Langkah-langkah
1. Mencuci tangan
2. Melakukan pemisahan alat2 yang tercemar, direndam dengan lisol 2% dalam 3 liter air
selama 24 jam.
3. Peralatan yang lain direndam dengan lisol 2% dalam 3 liter air selama 2 jam.
4. Lakukan pembersihan pada bagian dalam peralatan dengan lidi kapas dan sikat halus,
mengorek kotoran yang terdapat pada bagian dalam alat.
5. Bagian luar peralatan dibersihkan dengan sikat halus dan kassa
6. Melakukan pembersihan peralatan dengan cara mengeluarkan kotoran dari dalam
keluar
7. Kemudian pindahkan ke dalam air sabun dan bilas hingga bersih
8. Setelah dibilas, peralatan dikeringkan dengan lap kering dan masukkan ke dalam
tromol.
9. Peralatan tetap bersih, steril dan siap pakai
10. Buka sarung tangan dan cuci tangan
Desinfektasi peralatan kesehatan

More Related Content

What's hot

Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
Eka Yuliana
 
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
Cut Ampon Lambiheue
 
Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpoint
Dwika Marbun
 

What's hot (20)

Kumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologiKumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologi
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
 
Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control
 
PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
 
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
 
Lp hipospadia
Lp hipospadiaLp hipospadia
Lp hipospadia
 
Guideline stroke-2011
Guideline stroke-2011Guideline stroke-2011
Guideline stroke-2011
 
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulit
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitPemilihan kortikosteroid pada penyakit kulit
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulit
 
Dosis obat
Dosis obatDosis obat
Dosis obat
 
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
 
Epidemiologi HIV / AIDS
Epidemiologi HIV / AIDSEpidemiologi HIV / AIDS
Epidemiologi HIV / AIDS
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur Ginjal
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidurIstirahat dan tidur
Istirahat dan tidur
 
Daftar 144 diagnosa penyakit yg harus ditangani puskesmas
Daftar 144 diagnosa penyakit yg harus ditangani puskesmasDaftar 144 diagnosa penyakit yg harus ditangani puskesmas
Daftar 144 diagnosa penyakit yg harus ditangani puskesmas
 
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus MalariaBuku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
 
Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpoint
 
Sinusitis
SinusitisSinusitis
Sinusitis
 

Similar to Desinfektasi peralatan kesehatan

ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
KenliSualang10
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
annisamelhannah1
 
Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksi
Vhe Fransisca
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
sonyaawitan
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Ellie Sirait
 

Similar to Desinfektasi peralatan kesehatan (20)

Sawaludin aseptis dan antiseptik
Sawaludin aseptis dan antiseptikSawaludin aseptis dan antiseptik
Sawaludin aseptis dan antiseptik
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
 
SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)
SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)
SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatanSTERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
STERILISASI DAN DESINFEKSI kuliah kesehatan
 
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.pptK3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
 
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik KebidananPencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
 
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksiPpt pencegahan dan penanggulangan infeksi
Ppt pencegahan dan penanggulangan infeksi
 
Saniter
SaniterSaniter
Saniter
 
1. laundry
1. laundry1. laundry
1. laundry
 
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsPrinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
 
Prinsip pencegahan infeksi
Prinsip pencegahan infeksiPrinsip pencegahan infeksi
Prinsip pencegahan infeksi
 
dekontaminasi dan pembersihan.pptx
dekontaminasi dan pembersihan.pptxdekontaminasi dan pembersihan.pptx
dekontaminasi dan pembersihan.pptx
 
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
 
Prisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksiPrisip pencegahan infeksi
Prisip pencegahan infeksi
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 

Recently uploaded

KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 

Recently uploaded (20)

Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 

Desinfektasi peralatan kesehatan

  • 2. Definisi Desinfeksi  Desinfeksi adalah suatu proses atau tindakan yang dilakukan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen tetapi tidak termasuk sporanya.  Desinfeksi dapat dilakukan pada peralatan perawatan dan kedokteran atau permukaan jaringan tubuh, dengan cara mencuci, mengoleskan, merendam dan menjemur.
  • 3. Tujuan/ Fungsi Desinfeksi  Mencegah terjadinya infeksi silang  Untuk menghindarkan penularan  Memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai.  Agar alat tetap terpelihara sehingga dapat tahan lama
  • 4. Jenis Desinfeksi  Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) Merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara merebus, mengukus/ menggunakan bahan kimia.
  • 5. DTT dengan merebus 1. Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih 2. Merebus selama 20 menit dalam panci tertutup 3. Seluruh alat harus terendam 4. Jangan menambah alat apapun ke air mendidih 5. Pakai alat sesegera mungkin atau simpan dalam wadah tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1 minggu.
  • 6. DTT dengan mengukus  Kukus alat selama 20 menit.  Kecilkan api sehingga air tetap mendidih.  Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap  Jangan pakai lebih dari 3 panci uap  Keringkan dalam kontainer DTT
  • 7. DTT dengan kimia  Lakukan dekontaminasi dengan cuci dan dibilas dengan air lalu keringkan.  Rendam semua alat dalam larutan desinfektan selama 20 menit.  Bilas dengan air yang telah direbus dan dikeringkan di udara  Segera pakai atau simpan dalam kontainer yang kering dan telah di DTT
  • 8. Desinfeksi Tingkat Sedang/ DTS  DTS dapat membunuh bakteri kebanyakan jamur kecuali spora bakteri
  • 9. Desinfeksi Tingkat Rendah/ DTR  DTR dapat membunuh kebanyakan bakteri, beberapa virus dan beberapa jamur tetapi tidak membunuh mikroorganisme yang resisten seperti basil tuberkel dan spora bakteri
  • 10. Cara Desinfeksi Desinfeksi dengan mencuci  Cucilah tangan dengan sabun lalu bersihkan, kemudian siram atau membasahi dengan alkohol 70 %  Cucilah luka dengan sabun PH normal seperti sabun bayi, larutan antiseptik alami seperti rebusan daun jambu biji  Cucilah kulit jaringan tubuh yang akan dioperasi dengan yodium tinktur 3% kemudian dengan alkohol  Cucilah vulva dengan larutan sublimat atau larutan sejenisnya
  • 11. Desinfeksi dengan mengoleskan  Oleskan luka dengan merkurokrom ( cairan yg tersusun dr kepingan hablur yang mengandung 26% air raksa yg terikat, warnanya merah tua hampir hitam, dipergunakan sebagai bahan pemusnah hama pada luka; obat merah) pada bekas luka jahitan  Menggunakan alkohol atau betadine pada luka
  • 12. Desinfeksi dengan merendam  Rendamlah tangan dengan larutan lisol 0,5%  Rendamlah peralatan dengan larutan lisol 3-5% selama 2 jam  Rendamlah alat tenun dengan lisol 3-5% kurang lebih 24 jam
  • 13. Desinfeksi dengan menjemur  Jemurlah kasur, bantal, tempat tidur, urinal, pispot, dll dengan masing - masing permukaan selama 2 jam
  • 14. Jenis -Jenis Desinfektan  Desinfektan adalah bahan kimia untuk mencegah terjadinya infeksi dengan membunuh jasad renik (bakterisid), terutama pada benda mati.  Proses desinfeksi dapat menghilangkan 60% -90% jasad renik.  Desinfektan digunakan secara luas untuk sanitasi baik di rumah tangga, laboratorium, dan rumah sakit
  • 15. Alkohol  Etil alkohol/ proper alkohol pada air untuk mendesinfeksi kulit.  Alkohol dengan aldehid untuk mendesinfeksi permukaan pada kedokteran gigi Glutaral dehid  Glutaral dehid 2 % untuk mendesinfeksi alat - alat yang tidak dapat disterilkan  Salah satu desinfektan yang popular pada kedokteran gigi
  • 16. Biguanid  Contohnya Klorheksidin dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik kontrol plak Fenol  Larutan jernih tidak mengiritasi kulit  Untuk membersihkan alat yang terkontaminasi dan tidak dapat dirusak oleh zat organik  Bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah  Banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium
  • 17. Klorsilenol  Larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai antiseptik  Aktivitasnya rendah terhadap banyak bakteri  Penggunaannya terbatas sebagai desinfektan  Misal dettol
  • 18. Pembuatan Desinfektan Cara membuat larutan savlon 1. Kegunaan larutan savlon  Savlon 0,5% untuk mencuci tangan  Savlon 1% untuk merendam peralatan perawatan atau kedokteran 2. Persiapan Alat  Savlon  Gelas ukur  Ember atau baskom  Ember berisi air secukupnya
  • 19. 3. Prosedur pelaksanaan a. Membuat larutan savlon 0,5%  Campurkan 5cc savlon ke dalam 1 liter air b. Membuat larutan savlon 1 %  Campurkan 10cc savlon ke dalam 1 liter air
  • 20. Cara membuat larutan Lisol dan Kreolin 1. Kegunaan  Lisol 0,5% untuk mencuci tangan  Lisol 1% untuk desinfektan peralatan perawatan / kedokteran  Lisol 2-3% untuk merendam peralatan yang digunakan pasien penyakit menular selama 24 jam  Kreolin 0,5% untuk mendesinfeksi lantai  Kreolin 2% untuk mendesinfeksi lantai kamar mandi/wc/spul bak
  • 21. 2. Persiapan Alat  Larutan lisol  Gelas ukur  Ember berisi air  Ember / baskom  Kreolin
  • 22. 3. Prosedur pelaksanaan  Membuat larutan lisol atau kreolin 0,5% Campurkan 5cc lisol atau kreolin ke dalam 1 liter air  Membuat larutan lisol atau kreolin 2% atau 3% Campurkan 20cc sampai 30cc lisol atau kreolin ke dalam 1 liter air
  • 23. Cara membuat larutan sabun 1. Kegunaan  Mencuci tangan dan peralatan seperti alat tenun, logam, kaca, karet/plastik, kayu bercat dan yang berlapis formika 2. Persiapan Alat  Sabun padat, sabun krim, atau sabun cair  Gelas ukur/spuit  Timbangan  Pisau/sendok makan  Alat pengaduk  Air panas/air hangat dalam tempatnya  Ember/baskom
  • 24. 3. Prosedur pelaksanaan  Membuat larutan dari sabun padat atau krim Masukkan sabun padat sekurang-kurangnya 4gr ke dalam ember berisi air panas atau hangat  Membuat larutan dari sabun cair Campurkan 3 cc sabun cair ke dalam ember berisi 1 liter air hangat kemudian aduk sampai rata
  • 25. Proses desinfektasi peralatan kesehatan  Persiapan alat 1. Sarung tangan 2. Larutan desinfektan 3. Peralatan yang akan dibersihkan 4. Sikat halus, lap kering, kain kassa, lidi kapas, spuit 5. Baskom berisi air bersih 6. Jam tangan 7. Tromol 8. Alat tulis
  • 26.  Langkah-langkah 1. Mencuci tangan 2. Melakukan pemisahan alat2 yang tercemar, direndam dengan lisol 2% dalam 3 liter air selama 24 jam. 3. Peralatan yang lain direndam dengan lisol 2% dalam 3 liter air selama 2 jam. 4. Lakukan pembersihan pada bagian dalam peralatan dengan lidi kapas dan sikat halus, mengorek kotoran yang terdapat pada bagian dalam alat. 5. Bagian luar peralatan dibersihkan dengan sikat halus dan kassa 6. Melakukan pembersihan peralatan dengan cara mengeluarkan kotoran dari dalam keluar 7. Kemudian pindahkan ke dalam air sabun dan bilas hingga bersih 8. Setelah dibilas, peralatan dikeringkan dengan lap kering dan masukkan ke dalam tromol. 9. Peralatan tetap bersih, steril dan siap pakai 10. Buka sarung tangan dan cuci tangan