SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
 Pengendalian: segala kegiatan yang dapat
menghambat, membasmi atau
menyingkirkan mikroorganisme.
 Pentingnya pengendalian:
1. Mencegah penyebaran penyakit dan
infeksi
2. Mengendalikan mikroorganisme pada
inang yang terinfeksi
3. Mencegah pembusukan dan perusakan
bahan oleh mikroorganisme
A. Secara fisik
Penggunaan panas, suhu rendah,
desikasi, tekanan osmotik, filtrasi, dan
radiasi
B. Secara kimia
Menggunakan bahan kimia yang
menghancurkan atau membasmi
pertumbuhan mikroba
C. Secara biologi
Menggunakan makhluk hidup
1. Suhu
 Seperti semua reaksi kimia, reaksi biokimia
yang diperlukan dalam pertumbuhan
menurun pada suhu rendah.
2. Jenis Mikroba
 Banyak desinfektan dan antiseptik cenderung
punya efek yang lebih besar pada gram-positif
dibandingkan dengan gram-negatif, seperti pada
antibiotik.
 Gram-negatif, Pseudomonas sangat resisten
terhadap aktifitas kimia bahkan bisa hidup dalam
beberapa disinfektan dan antiseptik, juga resisten
pada banyak antibiotik.
 Bakteri lain yang juga tahan terhadap bahan
kimia yaitu Mycobacterium tuberculosis.
 Bakteri pembentuk endospora, krista protozoa,
dan beberapa virus juga tahan terhadap bahan
kimia.
3. Status fisiologis mikroba
 Mikroba yang aktif tumbuh cenderung lebih
peka terhadap bahan kimia dibandingkan sel
lainnya.
 Organisme yang membentuk endospora jauh
lebih resisten.
 Endospora suatu strain Clostridium
botulinum dapat tahan air mendidih selama
5.5 jam.
1. Perubahan permeabilitas membran
 Kerusakan pada lipid atau protein pada
membran plasma oleh senyawa antimikroba
seperti senyawa ammonium dapat
menyebabkan kebocoran.
 Beberapa bentuk senyawa kimia dan
antibiotik bekerja paling tidak sebagian
seperti ini.
2. Kerusakan protein dan asam nukleat
 Panas dapat memutuskan ikatan hidrogen
dari protein, demikian juga yang dilakukan
bahan kimia.
 Molekul DNA dan RNA dapat rusak karena
radiasi dan bahan kimia.
1. Panas
 Panas merupakan agen yang efektif untuk
sterilisasi, juga paling ekonomis dan mudah.
 Panas membunuh dengan cara merusak
enzim  denaturasi.
 Resistensi panas bervariasi antar mikroba.
2. Panas lembab
 Waktu matinya organisme dengan pemanasan
basah (air mendidih) autoclave
Pada suhu 121°C  seluruh organisme dan
endospora dapat terbunuh dalam waktu
sekitar 15 menit
3. Panas Kering
 Metode paling sederhana menggunakan api
secara langsung.
 Sterilisasi dengan udara panas dengan oven,
misal untuk memastikan mikroba telah mati
digunakan suhu 170°C selama 2 jam.
4. Pasteurisasi
 Perlakuan klasik pasteurisasi susu.susu
dipanaskan pada suhu 63°C selama 30 menit.
 Kebanyakan pasteurisasi sekarang
menggunakan suhu 75°C selama 15 menit;
perlakuan ini disebut high temperature short
time (HTST) pasteurization.
 Tujuannya untuk menurunkan jumlah bakteri
sehingga dapat disimpan di refrigerator.
 Susu dapat dipanaskan sehingga dapat
disimpan tanpa refrigerator dengan
menggunakan suhu 138°C beberapa menit.
5. Filtrasi
 Filtrasi digunakan untuk sterilisasi bahan
tidak tahan panas, seperti beberapa media
kultur, enzim, vaksin, dan larutan antibiotik.
 Ukuran lubang filter dari 0.22-0.45 µm
ditujukan untuk menyaring bakteri; dan 0.01
µm ditujukan untuk menyaring virus, bahkan
untuk beberapa protein besar.
6. Suhu rendah
 Efek suhu rendah pada mikroba tergantung
jenis mikroba dan intensitas perlakuan.
 Suhu 0-7 C menyebabkan laju metabolisme
kebanyakan mikroba turun sehingga tidak
mampu bereproduksi dan menghasilkan
produk  efek bakteriostatik
7. Desikasi
 Untuk tumbuh mikroba membutuhkan air,
dalam keadaan tanpa air (desikasi) mikroba
tidak bisa tumbuh.
 Digunakan untuk preservasi makanan,
dendeng, sele,ikan asin, dsb.
8. Tekanan Osmosis
 Penggunaan garam dan gula konsentrasi
tinggi dalam preservasi makanan merupakan
contoh yang didasarkan pada pengaruh
tekanan osmosis.
 Konsentrasi tinggi senyawa ini menyebabkan
lingkungan hipertonik  air meninggalkan sel
mikroba (plasmolisis)
 Secara umum, jamur (mold) dan yeast lebih
tahan tumbuh dalam kondisi ini.
9. Radiasi
 Radiasi ionisasi: sinar X, sinar gamma, atau
pancaran energi tinggi memiliki panjang
gelombang pendek. Radiasi ionisasi memiliki
daya tembus tinggi. Efek prinsipnya
mengionisasi air membentuk hidroksil reaktif
 Radiasi non ionisasi, misal UV
UV merusak DNA,
UV efektif untuk membunuh mikroba pada
260 nm
Fenol dan Fenolat
Tidak lagi digunakan sebagai antiseptik
dan jarang digunakan sebagai
desinfektan karena mengiritasi kulit
dan mempunyai bau tidak sedap.
Dikombinasikan dengan sabun atau
detergen
 Fenolat meningkatkan aktifitas antimikroba
dengan cara melukai membran plasma,
menginaktifasi enzim, dan mendenaturasi
protein.
 Penambahan halogen seperti klorin
meningkatkan aktifitas antimikroba.
 Efektif terhadap gram+ staphyllococcal dan
streptococcal.
Halogen
 Iodin dan klorin efektif sebagai agen
antimikroba
 Iodin biasanya dalam campuran air dan
alkohol dan kombinasi antara iodin dan
molekul organik, biasanya detergen.
 Klorin sebagai gas atau dalam kombinasi
dengan senyawa lain berfungsi sebagai
germisida karena terbentuknya asam
hipoklorus jika Cl dicampur dalam air.
 Kalsium hipoklorit, Ca(Cl)2 digunakan untuk
membersihkan peralatan makan di restoran.
 Kloramin terdiri dari klorin dan ammonia
digunakan sebagai desinfektan, antiseptik,
dan agen sanitasi; sangat stabil, melepaskan
klorin untuk waktu yang sangat lama.
Alkohol
 Efektif membunuh jamur dan bakteri.
 Mekanisme kerja  denaturasi protein,
melarutkan lipid.
 Dua jenis alkohol yang sering digunakan:
etanol dan isopropanol.
 Etanol direkomendasikan digunakan pada
konsentrasi 70% tapi dapat tetap
membunuh dengan cepat pada 60-95%.
 Isopropanol sering digunakan sebagai
alkohol tangan.
Logam Berat
 Beberapa logam berat: perak, air raksa, dan
tembaga bersifat germisida atau antiseptik.
Contoh: perak nitrat 1%  bakterisida.
merkuri klorida  desinfektan, spektrum luas,
bakteriostatik.
Cu-sulfat  membunuh alga hijau yang tumbuh
pada reservoir, kolam renang, dll.
Zn-klorida  antimikroba, digunakan untuk
pencuci mulut.
 Kemampuan sejumlah kecil logam berat
khususnya perak dan tembaga untuk fungsi
amtimikroba disebut aksi oligodinamik.
 Ketika diletakkan dalam cawan agar, sejumlah
kecil logam berdifusi sampai jarak tertentu 
denaturasi protein.
Surface active agents (surfactan)
 Menurunkan tegangan muka molekul cairan.
 Termasuk di dalamnya: sabun dan detergen.
 Sabun  efek antiseptik kecil;
menghilangkan mikroba saat mencuci.
Senyawa asam organik
 Benzoat  antifungi, efektif pada pH
rendah, digunakan dalam soft drink dan
makanan asam.
 Asam sorbat  menghambat pertumbuhan
jamur.
 Penisilin memiliki spektrum aktifitas sempit,
obat-obat lain memiliki spektrum aktifitas
luas.
 Obat spektrum luas mamiliki keuntungan
sebab organisme penyebab penyakit tidak
perlu segera diketahui menghemat waktu.
 Kerugian: kebanyakan flora normal inang
menjadi mati.
Flora normal biasanya berkompetisi dan
mengendalikan pertumbuhan patogen atau
mikroba lain.
Sifat obat dapat bakterisida, dapat bakteriostatik
1. Penghambatan sintesis dinding sel
 Penisilin dan beberapa antibiotik lain mencegah
sinstesis peptidoglikan; dinding sel menjadi lemah
dan sel lisis.
 Penisilin dan sefalosporin: menghambat ikatan
silang peptidoglikan.
 Sikloserin: mengganggu pembentukan prekursor
yang diperlukan dalam sintesis peptidoglikan.
 Basitrasin dan vankomisin: mengganggu sintesis
rantai linier peptidoglikan
2. Antimikroba pengganggu sintesis protein
 Aminoglycosides (streptomycin, kanamycin,
neomycin, tobramycin, gentamicin) menghambat
sintesis protein.
 Biasanya bersifat spektrum luas, kecuali
eritromisin tak mampu menembus dinding sel
gram-negtif.
 Tetrasiklin: mengganggu pengikatan tRNA
pembawa asam amino ke ribosom dan mencegah
penambahan asam amino ke dalam peptida yang
sedang tumbuh
 Gentamisin dan streptomisin: mengubah bagian
30S dan 70S ribosom  mengganggu proses awal
sintesis protein.
 Gangguan ini menyebabkan kode genetik mRNA
terbaca salah.
3. Antibiotik menggangu membran sel
 Polimiksin B: mengganggu permeabilitas
membran sel dengan menyerang fosfolipid.
 Nistatin, amfoterisin B, dan ketonizol:
berreaksi dengan sterol pada membran fungi,
menyebabkan gangguan membran sel.
Aksi gangguan membran sel oleh antibiotik
4. Antibiotik mengganggu sintesis asam
nukleat
idoksuridin, rifamisin, dan asam nalidiksat:
mengganggu sintesis asam nukleat
5. Mengganggu kerja enzim
Sulfanilamide, mirip PABA: mengganggu
kerja enzim
Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptx

More Related Content

Similar to Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptx

(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)アブドゥル アブドゥル
 
Pengendalian dan pencegahan infeksi mikroba.pptx
Pengendalian dan pencegahan infeksi mikroba.pptxPengendalian dan pencegahan infeksi mikroba.pptx
Pengendalian dan pencegahan infeksi mikroba.pptxHafizmuchti
 
Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiJoni Iswanto
 
9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganismeLutfii Kmuhh
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)stikesby kebidanan
 
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdfZholaVaryanMuhammad
 
Kontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeKontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeJo Sugiharto
 
Kontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeKontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeJo Sugiharto
 
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsPrinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsMuhammad Khoirul Zed
 
antimikroba dr. nanang.pptx
antimikroba dr. nanang.pptxantimikroba dr. nanang.pptx
antimikroba dr. nanang.pptxNanangCahyana1
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiHildaHerman1
 

Similar to Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptx (20)

(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
(DESINFEKTAN, ANTIBIOTIKA, ANTI TUBERKULOSIS, DAN ANTI LEPRA)
 
Pengendalian dan pencegahan infeksi mikroba.pptx
Pengendalian dan pencegahan infeksi mikroba.pptxPengendalian dan pencegahan infeksi mikroba.pptx
Pengendalian dan pencegahan infeksi mikroba.pptx
 
Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksi
 
9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme
 
Tugas mikrobiologi ningsih
Tugas  mikrobiologi ningsihTugas  mikrobiologi ningsih
Tugas mikrobiologi ningsih
 
makalah mikroorganisme
makalah mikroorganismemakalah mikroorganisme
makalah mikroorganisme
 
Makalah I
Makalah  IMakalah  I
Makalah I
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
8 STERILISASI.ppt
8 STERILISASI.ppt8 STERILISASI.ppt
8 STERILISASI.ppt
 
RESISTENSI.pptx
RESISTENSI.pptxRESISTENSI.pptx
RESISTENSI.pptx
 
Xenobiotik
XenobiotikXenobiotik
Xenobiotik
 
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
 
Kontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeKontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganisme
 
Kontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeKontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganisme
 
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsPrinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
 
antimikroba dr. nanang.pptx
antimikroba dr. nanang.pptxantimikroba dr. nanang.pptx
antimikroba dr. nanang.pptx
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
 

More from AyuSibagariang1

Gerak Lurus (Kecepatan).ppt IPA Kelas 7 SMP
Gerak Lurus (Kecepatan).ppt IPA Kelas 7 SMPGerak Lurus (Kecepatan).ppt IPA Kelas 7 SMP
Gerak Lurus (Kecepatan).ppt IPA Kelas 7 SMPAyuSibagariang1
 
Gerak Lurus. Materi Gaya dan Gerak ppt kelas 7 SMP
Gerak Lurus. Materi Gaya dan Gerak ppt kelas 7 SMPGerak Lurus. Materi Gaya dan Gerak ppt kelas 7 SMP
Gerak Lurus. Materi Gaya dan Gerak ppt kelas 7 SMPAyuSibagariang1
 
Partikel dalam Benda dan Makhluk Hidup.pptx
Partikel dalam Benda dan Makhluk Hidup.pptxPartikel dalam Benda dan Makhluk Hidup.pptx
Partikel dalam Benda dan Makhluk Hidup.pptxAyuSibagariang1
 
TEORI ATOM MODERN partikel penyusun makhluk hidup. materi Kelas 9 ppt
TEORI ATOM MODERN partikel penyusun makhluk hidup. materi Kelas 9 pptTEORI ATOM MODERN partikel penyusun makhluk hidup. materi Kelas 9 ppt
TEORI ATOM MODERN partikel penyusun makhluk hidup. materi Kelas 9 pptAyuSibagariang1
 
macam macam volume udara pernafasan.pptx
macam macam volume udara pernafasan.pptxmacam macam volume udara pernafasan.pptx
macam macam volume udara pernafasan.pptxAyuSibagariang1
 
Penerapan Bioteknologi dalam kehidupan. Materi Kelas IX
Penerapan Bioteknologi dalam kehidupan. Materi Kelas IXPenerapan Bioteknologi dalam kehidupan. Materi Kelas IX
Penerapan Bioteknologi dalam kehidupan. Materi Kelas IXAyuSibagariang1
 
Perpindahan panas. kelas 7 SMP. Materi Suhu dan Kalor
Perpindahan panas. kelas 7 SMP. Materi Suhu dan KalorPerpindahan panas. kelas 7 SMP. Materi Suhu dan Kalor
Perpindahan panas. kelas 7 SMP. Materi Suhu dan KalorAyuSibagariang1
 
Termometer dan Skala Suhu kelas 7 SMP.pptx
Termometer dan Skala Suhu kelas 7 SMP.pptxTermometer dan Skala Suhu kelas 7 SMP.pptx
Termometer dan Skala Suhu kelas 7 SMP.pptxAyuSibagariang1
 
MetodeE Transfer Kalor, suhu, pemuaian, PPT kelas 7 SMP
MetodeE Transfer Kalor, suhu, pemuaian, PPT kelas 7 SMPMetodeE Transfer Kalor, suhu, pemuaian, PPT kelas 7 SMP
MetodeE Transfer Kalor, suhu, pemuaian, PPT kelas 7 SMPAyuSibagariang1
 
massa jenis. kelas 7 SMP kurikulum merdeka
massa jenis. kelas 7 SMP kurikulum merdekamassa jenis. kelas 7 SMP kurikulum merdeka
massa jenis. kelas 7 SMP kurikulum merdekaAyuSibagariang1
 
Kedudukan Benda dalam Zat Cair.spm kelas 7
Kedudukan Benda dalam Zat Cair.spm kelas 7Kedudukan Benda dalam Zat Cair.spm kelas 7
Kedudukan Benda dalam Zat Cair.spm kelas 7AyuSibagariang1
 

More from AyuSibagariang1 (11)

Gerak Lurus (Kecepatan).ppt IPA Kelas 7 SMP
Gerak Lurus (Kecepatan).ppt IPA Kelas 7 SMPGerak Lurus (Kecepatan).ppt IPA Kelas 7 SMP
Gerak Lurus (Kecepatan).ppt IPA Kelas 7 SMP
 
Gerak Lurus. Materi Gaya dan Gerak ppt kelas 7 SMP
Gerak Lurus. Materi Gaya dan Gerak ppt kelas 7 SMPGerak Lurus. Materi Gaya dan Gerak ppt kelas 7 SMP
Gerak Lurus. Materi Gaya dan Gerak ppt kelas 7 SMP
 
Partikel dalam Benda dan Makhluk Hidup.pptx
Partikel dalam Benda dan Makhluk Hidup.pptxPartikel dalam Benda dan Makhluk Hidup.pptx
Partikel dalam Benda dan Makhluk Hidup.pptx
 
TEORI ATOM MODERN partikel penyusun makhluk hidup. materi Kelas 9 ppt
TEORI ATOM MODERN partikel penyusun makhluk hidup. materi Kelas 9 pptTEORI ATOM MODERN partikel penyusun makhluk hidup. materi Kelas 9 ppt
TEORI ATOM MODERN partikel penyusun makhluk hidup. materi Kelas 9 ppt
 
macam macam volume udara pernafasan.pptx
macam macam volume udara pernafasan.pptxmacam macam volume udara pernafasan.pptx
macam macam volume udara pernafasan.pptx
 
Penerapan Bioteknologi dalam kehidupan. Materi Kelas IX
Penerapan Bioteknologi dalam kehidupan. Materi Kelas IXPenerapan Bioteknologi dalam kehidupan. Materi Kelas IX
Penerapan Bioteknologi dalam kehidupan. Materi Kelas IX
 
Perpindahan panas. kelas 7 SMP. Materi Suhu dan Kalor
Perpindahan panas. kelas 7 SMP. Materi Suhu dan KalorPerpindahan panas. kelas 7 SMP. Materi Suhu dan Kalor
Perpindahan panas. kelas 7 SMP. Materi Suhu dan Kalor
 
Termometer dan Skala Suhu kelas 7 SMP.pptx
Termometer dan Skala Suhu kelas 7 SMP.pptxTermometer dan Skala Suhu kelas 7 SMP.pptx
Termometer dan Skala Suhu kelas 7 SMP.pptx
 
MetodeE Transfer Kalor, suhu, pemuaian, PPT kelas 7 SMP
MetodeE Transfer Kalor, suhu, pemuaian, PPT kelas 7 SMPMetodeE Transfer Kalor, suhu, pemuaian, PPT kelas 7 SMP
MetodeE Transfer Kalor, suhu, pemuaian, PPT kelas 7 SMP
 
massa jenis. kelas 7 SMP kurikulum merdeka
massa jenis. kelas 7 SMP kurikulum merdekamassa jenis. kelas 7 SMP kurikulum merdeka
massa jenis. kelas 7 SMP kurikulum merdeka
 
Kedudukan Benda dalam Zat Cair.spm kelas 7
Kedudukan Benda dalam Zat Cair.spm kelas 7Kedudukan Benda dalam Zat Cair.spm kelas 7
Kedudukan Benda dalam Zat Cair.spm kelas 7
 

Recently uploaded

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 

Recently uploaded (11)

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 

Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptx

  • 1.
  • 2.  Pengendalian: segala kegiatan yang dapat menghambat, membasmi atau menyingkirkan mikroorganisme.  Pentingnya pengendalian: 1. Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi 2. Mengendalikan mikroorganisme pada inang yang terinfeksi 3. Mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme
  • 3. A. Secara fisik Penggunaan panas, suhu rendah, desikasi, tekanan osmotik, filtrasi, dan radiasi B. Secara kimia Menggunakan bahan kimia yang menghancurkan atau membasmi pertumbuhan mikroba C. Secara biologi Menggunakan makhluk hidup
  • 4. 1. Suhu  Seperti semua reaksi kimia, reaksi biokimia yang diperlukan dalam pertumbuhan menurun pada suhu rendah.
  • 5. 2. Jenis Mikroba  Banyak desinfektan dan antiseptik cenderung punya efek yang lebih besar pada gram-positif dibandingkan dengan gram-negatif, seperti pada antibiotik.  Gram-negatif, Pseudomonas sangat resisten terhadap aktifitas kimia bahkan bisa hidup dalam beberapa disinfektan dan antiseptik, juga resisten pada banyak antibiotik.  Bakteri lain yang juga tahan terhadap bahan kimia yaitu Mycobacterium tuberculosis.  Bakteri pembentuk endospora, krista protozoa, dan beberapa virus juga tahan terhadap bahan kimia.
  • 6. 3. Status fisiologis mikroba  Mikroba yang aktif tumbuh cenderung lebih peka terhadap bahan kimia dibandingkan sel lainnya.  Organisme yang membentuk endospora jauh lebih resisten.  Endospora suatu strain Clostridium botulinum dapat tahan air mendidih selama 5.5 jam.
  • 7. 1. Perubahan permeabilitas membran  Kerusakan pada lipid atau protein pada membran plasma oleh senyawa antimikroba seperti senyawa ammonium dapat menyebabkan kebocoran.  Beberapa bentuk senyawa kimia dan antibiotik bekerja paling tidak sebagian seperti ini.
  • 8. 2. Kerusakan protein dan asam nukleat  Panas dapat memutuskan ikatan hidrogen dari protein, demikian juga yang dilakukan bahan kimia.  Molekul DNA dan RNA dapat rusak karena radiasi dan bahan kimia.
  • 9. 1. Panas  Panas merupakan agen yang efektif untuk sterilisasi, juga paling ekonomis dan mudah.  Panas membunuh dengan cara merusak enzim  denaturasi.  Resistensi panas bervariasi antar mikroba.
  • 10. 2. Panas lembab  Waktu matinya organisme dengan pemanasan basah (air mendidih) autoclave Pada suhu 121°C  seluruh organisme dan endospora dapat terbunuh dalam waktu sekitar 15 menit
  • 11. 3. Panas Kering  Metode paling sederhana menggunakan api secara langsung.  Sterilisasi dengan udara panas dengan oven, misal untuk memastikan mikroba telah mati digunakan suhu 170°C selama 2 jam.
  • 12. 4. Pasteurisasi  Perlakuan klasik pasteurisasi susu.susu dipanaskan pada suhu 63°C selama 30 menit.  Kebanyakan pasteurisasi sekarang menggunakan suhu 75°C selama 15 menit; perlakuan ini disebut high temperature short time (HTST) pasteurization.  Tujuannya untuk menurunkan jumlah bakteri sehingga dapat disimpan di refrigerator.  Susu dapat dipanaskan sehingga dapat disimpan tanpa refrigerator dengan menggunakan suhu 138°C beberapa menit.
  • 13. 5. Filtrasi  Filtrasi digunakan untuk sterilisasi bahan tidak tahan panas, seperti beberapa media kultur, enzim, vaksin, dan larutan antibiotik.  Ukuran lubang filter dari 0.22-0.45 µm ditujukan untuk menyaring bakteri; dan 0.01 µm ditujukan untuk menyaring virus, bahkan untuk beberapa protein besar.
  • 14.
  • 15. 6. Suhu rendah  Efek suhu rendah pada mikroba tergantung jenis mikroba dan intensitas perlakuan.  Suhu 0-7 C menyebabkan laju metabolisme kebanyakan mikroba turun sehingga tidak mampu bereproduksi dan menghasilkan produk  efek bakteriostatik
  • 16. 7. Desikasi  Untuk tumbuh mikroba membutuhkan air, dalam keadaan tanpa air (desikasi) mikroba tidak bisa tumbuh.  Digunakan untuk preservasi makanan, dendeng, sele,ikan asin, dsb.
  • 17. 8. Tekanan Osmosis  Penggunaan garam dan gula konsentrasi tinggi dalam preservasi makanan merupakan contoh yang didasarkan pada pengaruh tekanan osmosis.  Konsentrasi tinggi senyawa ini menyebabkan lingkungan hipertonik  air meninggalkan sel mikroba (plasmolisis)  Secara umum, jamur (mold) dan yeast lebih tahan tumbuh dalam kondisi ini.
  • 18. 9. Radiasi  Radiasi ionisasi: sinar X, sinar gamma, atau pancaran energi tinggi memiliki panjang gelombang pendek. Radiasi ionisasi memiliki daya tembus tinggi. Efek prinsipnya mengionisasi air membentuk hidroksil reaktif  Radiasi non ionisasi, misal UV UV merusak DNA, UV efektif untuk membunuh mikroba pada 260 nm
  • 19. Fenol dan Fenolat Tidak lagi digunakan sebagai antiseptik dan jarang digunakan sebagai desinfektan karena mengiritasi kulit dan mempunyai bau tidak sedap. Dikombinasikan dengan sabun atau detergen
  • 20.  Fenolat meningkatkan aktifitas antimikroba dengan cara melukai membran plasma, menginaktifasi enzim, dan mendenaturasi protein.  Penambahan halogen seperti klorin meningkatkan aktifitas antimikroba.  Efektif terhadap gram+ staphyllococcal dan streptococcal.
  • 21. Halogen  Iodin dan klorin efektif sebagai agen antimikroba  Iodin biasanya dalam campuran air dan alkohol dan kombinasi antara iodin dan molekul organik, biasanya detergen.
  • 22.  Klorin sebagai gas atau dalam kombinasi dengan senyawa lain berfungsi sebagai germisida karena terbentuknya asam hipoklorus jika Cl dicampur dalam air.  Kalsium hipoklorit, Ca(Cl)2 digunakan untuk membersihkan peralatan makan di restoran.  Kloramin terdiri dari klorin dan ammonia digunakan sebagai desinfektan, antiseptik, dan agen sanitasi; sangat stabil, melepaskan klorin untuk waktu yang sangat lama.
  • 23. Alkohol  Efektif membunuh jamur dan bakteri.  Mekanisme kerja  denaturasi protein, melarutkan lipid.  Dua jenis alkohol yang sering digunakan: etanol dan isopropanol.  Etanol direkomendasikan digunakan pada konsentrasi 70% tapi dapat tetap membunuh dengan cepat pada 60-95%.  Isopropanol sering digunakan sebagai alkohol tangan.
  • 24. Logam Berat  Beberapa logam berat: perak, air raksa, dan tembaga bersifat germisida atau antiseptik. Contoh: perak nitrat 1%  bakterisida. merkuri klorida  desinfektan, spektrum luas, bakteriostatik. Cu-sulfat  membunuh alga hijau yang tumbuh pada reservoir, kolam renang, dll. Zn-klorida  antimikroba, digunakan untuk pencuci mulut.  Kemampuan sejumlah kecil logam berat khususnya perak dan tembaga untuk fungsi amtimikroba disebut aksi oligodinamik.  Ketika diletakkan dalam cawan agar, sejumlah kecil logam berdifusi sampai jarak tertentu  denaturasi protein.
  • 25. Surface active agents (surfactan)  Menurunkan tegangan muka molekul cairan.  Termasuk di dalamnya: sabun dan detergen.  Sabun  efek antiseptik kecil; menghilangkan mikroba saat mencuci.
  • 26. Senyawa asam organik  Benzoat  antifungi, efektif pada pH rendah, digunakan dalam soft drink dan makanan asam.  Asam sorbat  menghambat pertumbuhan jamur.
  • 27.  Penisilin memiliki spektrum aktifitas sempit, obat-obat lain memiliki spektrum aktifitas luas.  Obat spektrum luas mamiliki keuntungan sebab organisme penyebab penyakit tidak perlu segera diketahui menghemat waktu.  Kerugian: kebanyakan flora normal inang menjadi mati. Flora normal biasanya berkompetisi dan mengendalikan pertumbuhan patogen atau mikroba lain.
  • 28. Sifat obat dapat bakterisida, dapat bakteriostatik 1. Penghambatan sintesis dinding sel  Penisilin dan beberapa antibiotik lain mencegah sinstesis peptidoglikan; dinding sel menjadi lemah dan sel lisis.  Penisilin dan sefalosporin: menghambat ikatan silang peptidoglikan.  Sikloserin: mengganggu pembentukan prekursor yang diperlukan dalam sintesis peptidoglikan.  Basitrasin dan vankomisin: mengganggu sintesis rantai linier peptidoglikan
  • 29. 2. Antimikroba pengganggu sintesis protein  Aminoglycosides (streptomycin, kanamycin, neomycin, tobramycin, gentamicin) menghambat sintesis protein.  Biasanya bersifat spektrum luas, kecuali eritromisin tak mampu menembus dinding sel gram-negtif.  Tetrasiklin: mengganggu pengikatan tRNA pembawa asam amino ke ribosom dan mencegah penambahan asam amino ke dalam peptida yang sedang tumbuh  Gentamisin dan streptomisin: mengubah bagian 30S dan 70S ribosom  mengganggu proses awal sintesis protein.  Gangguan ini menyebabkan kode genetik mRNA terbaca salah.
  • 30. 3. Antibiotik menggangu membran sel  Polimiksin B: mengganggu permeabilitas membran sel dengan menyerang fosfolipid.  Nistatin, amfoterisin B, dan ketonizol: berreaksi dengan sterol pada membran fungi, menyebabkan gangguan membran sel.
  • 31. Aksi gangguan membran sel oleh antibiotik
  • 32. 4. Antibiotik mengganggu sintesis asam nukleat idoksuridin, rifamisin, dan asam nalidiksat: mengganggu sintesis asam nukleat 5. Mengganggu kerja enzim Sulfanilamide, mirip PABA: mengganggu kerja enzim