SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Preseptor :
dr. Bara Ade Wijaya, Sp. THT-KL
Oleh :
LINTANG DHYTA KINANTIE
(23360005)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT-KL
RS PERTAMINA BINTANG AMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
2023
BENDAASING DI SALURAN
PERNAPASAN
Benda asing:
Benda yang berasal dari luar atau dalam tubuh yang dalam
keadaan normal tidak ada pada tubuh.
Benda asing eksogen :
• Padat : zat organik (kacang-kacangan, tulang), zat anorganik
(peniti, jarum, paku, batu, dll).
• Cair : zat iritatif ( zat kimia), zat non-iritatif (cairan dengan ph
7,4).
• Gas
Benda asing endogen :
Secret kental, darah, bekuan darah, nanah, mekonium).
ANATOMI HIDUNG
Benda asing dilaring dan trakea lebih
sering terdapat pada bayi <1 tahun.
Kasus benda asing di hidung paling
sering terjadi pada anak, terutama 1 – 4
tahun,
EPIDEMIOLOGI
01
Benda asing yang paling sering
ditemukan adalah sisa makanan,
permen, manik -manik dan kertas.
Kasus benda asing asimtomatik dan
terdapat sekitar 11% dari seluruh
kedaruratan dibidang THT.
02
03
ETIOLOGI
BENDAASING HIDUP
ETIOLOGI
BENDAASING TAK
HIDUP
FAKTOR
PREDISPOSISI
Faktor personal :
Umur, jenis kelamin, dan kondisi sosial
Faktor fisik :
Penyakit neurologic dan proses menelan yang belum sempurna pada anak
Faktor dental, medikal, surgikal :
Tindakan bedah dan belum tumbuhnya gigi molar pada anak yang berumur <4
tahun
Faktor kejiwaan :
Emosi dan gangguan psikis
Faktor kecerobohan :
Makan atau minum tergesa-gesa, meletakkan benda asing dimulut, dan makan
sambil bermain pada anak
Benda asing hidung dapat ditemukan di setiap bagian rongga
hidung, sebagian besar ditemukan di dasar hidung, tepat di bawah
konka inferior atau di bagian atas fossa nasal anterior hingga ke
bagian depan konka media.
Benda asing menetap di dalam rongga hidung tanpa
menimbulkan perubahan mukosa. Namun, kebanyakan objek yang
berupa benda mati menyebabkan kongesti dan edema pada mukosa
hidung,dapat terjadi ulserasi, epistaksis, jaringan granulasi, erosi,
dan dapat berlanjut menjadi sinusitis. Sekret yang tertinggal,
dekomposisi benda asing, dan ulserasi yang menyertai dapat
menghasilkan fetor yang berbau busuk.
PATOFISIOLOGI
Benda asing yang berupa benda hidup,
menyebabkan reaksi inflamasi dengan derajat
bervariasi, dari infeksi lokal sampai destruksi masif
tulang rawan dan tulang hidung dengan membentuk
daerah supurasi yang dalam dan berbau.
LANJUTAN
Benda asing organik, seperti kacang-kacangan,
mempunyai sifat higroskopik, mudah menjadi lunak dan
mengembang oleh air, serta menyebabkan iritasi pada mukosa.
Kadang-kadang, reaksi inflamasi dapat menghasilkan toksik
Benda asing anorganik, menimbulkan rekasi
jaringan yang lebih ringan dan lebih mudah
didiagnosa dengan pemeriksaaan radiologis karena
umumnya benda asing anorganik bersifat radiopak.
MANIFESTASI KLINIS
Stadium 1 :
Gejala permulaan berupa batuk-batuk hebat secara tiba-tiba,
rasa tercekik, rasa tersumbat ditenggorok, bicara gagap, obstruksi
jalan napas.
Stadium 3 :
Telah terjadi komplikasi dengan obstruksi, erosi atau infeksi
sebagai akibat reaksi dari benda asing, sehingga timbul batuk-batuk,
hemoptisis, pneumonia, dan asbes paru.
Stadium 2 :
Gejala stadium permulaan diikuti dengan interval asimtomatik.
hal ini karena benda sering tersangkut, refleks-refleks akan
melemah dan gejala rangsangan akut menghilang.
MANIFESTASI KLINIS
• Pemeriksaan radiologik dan
laboratorium
• Video flouroskopi
Pemeriksaan Penunjang
TATALAKSANA
Prinsip
penanganan:
Mengeluarkan benda asing
sesegera mungkin dengan
kondisi paling maksimal dan
trauma yang minimal
Benda asing di laring :
Pada anak dengan sumbatan total pada laring, dapat
menolongnya dengan memegang anak pada posisi terbalik,
kepala kebawah, kemudian pada daerah punggung/ tengkuk
di pukul, sehingga diharapkan benda asing dapat dibatukkan
keluar
TATALAKSANA
Benda asing di hidung
Menggunakan pengait (hook). Dimasukkan
ke dalam hidung dibagian atas menyusuri atap
kavum nasi sampai menyentuh nasofaring.
Setelah itu pengait diturunkan sedikit dan
ditarik kedepan sehingga benda asing ikut
terbawa ke luar.
Edukasi kepada orang tua atau pengasuh anak
TATALAKSANA
Benda asing di tonsil :
Dapat diambil menggunakan pinset atau cunam
Benda asing didasar lidah :
Dapat dilihat dengan kaca tenggorok yang besar.
Pasien diminta menarik lidahnya sendiri dan
pemeriksa memegang kaca tenggorok dengan tangan
kiri, sedangkan tangan kanan memegang cunam untuk
mengambil benda tersebut.
. :
' . •
Kasih
TEET
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to 8. Benda Asing.pptx

CBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCoassTHT
 
Makalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarMakalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarNovi Fachrunnisa
 
CBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCoassTHT
 
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptx
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptxOtitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptx
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptxjonathan9410
 
Askep gangguan pendengaran
Askep gangguan pendengaranAskep gangguan pendengaran
Askep gangguan pendengaranKANDA IZUL
 
125477384 long-case-ujian-chand
125477384 long-case-ujian-chand125477384 long-case-ujian-chand
125477384 long-case-ujian-chandhomeworkping9
 
Askep difteri
Askep difteriAskep difteri
Askep difteriwhenny
 
Askep indera pendengaran
Askep indera pendengaranAskep indera pendengaran
Askep indera pendengaranadrianto2013001
 
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia LuvinaCbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvinavinavina25
 
Lesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, LeukoplakiaLesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, LeukoplakiaVina Widya Putri
 
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptxASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptxSurtiDepi
 
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&amp;wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&amp;wicaraAsuhan keperawatan gg. pendengaran&amp;wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&amp;wicaraGina Nd
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to 8. Benda Asing.pptx (20)

CBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCBD OMSK Maligna
CBD OMSK Maligna
 
Difteri
DifteriDifteri
Difteri
 
Makalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarMakalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa Ular
 
CBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCBD otitis eksterna
CBD otitis eksterna
 
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptx
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptxOtitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptx
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptx
 
Askep gangguan pendengaran
Askep gangguan pendengaranAskep gangguan pendengaran
Askep gangguan pendengaran
 
125477384 long-case-ujian-chand
125477384 long-case-ujian-chand125477384 long-case-ujian-chand
125477384 long-case-ujian-chand
 
Askep difteri
Askep difteriAskep difteri
Askep difteri
 
Askep indera pendengaran
Askep indera pendengaranAskep indera pendengaran
Askep indera pendengaran
 
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia LuvinaCbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
Cbd rhinitis vasomotor - Petrisia Luvina
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Lesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, LeukoplakiaLesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
 
ASKEP KERACUNAN GADAR.ppt
ASKEP KERACUNAN GADAR.pptASKEP KERACUNAN GADAR.ppt
ASKEP KERACUNAN GADAR.ppt
 
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptxASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
 
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&amp;wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&amp;wicaraAsuhan keperawatan gg. pendengaran&amp;wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&amp;wicara
 
Bab 10 keracunan
Bab 10 keracunanBab 10 keracunan
Bab 10 keracunan
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkelAskep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
 

More from AhmadAnshori12

TUMOR JINAK PAYUDARA.pptx
TUMOR JINAK PAYUDARA.pptxTUMOR JINAK PAYUDARA.pptx
TUMOR JINAK PAYUDARA.pptxAhmadAnshori12
 
Lecture 10- Medical Mycoloy- Aspergillosis.ppt
Lecture 10- Medical Mycoloy- Aspergillosis.pptLecture 10- Medical Mycoloy- Aspergillosis.ppt
Lecture 10- Medical Mycoloy- Aspergillosis.pptAhmadAnshori12
 
pruritussenilispptx.pptx
pruritussenilispptx.pptxpruritussenilispptx.pptx
pruritussenilispptx.pptxAhmadAnshori12
 
Laporan Jaga Poli THT (senin 17 april ).pptx
Laporan Jaga Poli THT (senin 17 april ).pptxLaporan Jaga Poli THT (senin 17 april ).pptx
Laporan Jaga Poli THT (senin 17 april ).pptxAhmadAnshori12
 
anatomi laring faring.pptx
anatomi laring faring.pptxanatomi laring faring.pptx
anatomi laring faring.pptxAhmadAnshori12
 
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptx
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptxLiken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptx
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptxAhmadAnshori12
 
PRURITUS_SENILIS_NANCY_DWI_PUSPITA.pptx
PRURITUS_SENILIS_NANCY_DWI_PUSPITA.pptxPRURITUS_SENILIS_NANCY_DWI_PUSPITA.pptx
PRURITUS_SENILIS_NANCY_DWI_PUSPITA.pptxAhmadAnshori12
 

More from AhmadAnshori12 (10)

Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
TUMOR JINAK PAYUDARA.pptx
TUMOR JINAK PAYUDARA.pptxTUMOR JINAK PAYUDARA.pptx
TUMOR JINAK PAYUDARA.pptx
 
PPT JURDING.pptx
PPT JURDING.pptxPPT JURDING.pptx
PPT JURDING.pptx
 
Lecture 10- Medical Mycoloy- Aspergillosis.ppt
Lecture 10- Medical Mycoloy- Aspergillosis.pptLecture 10- Medical Mycoloy- Aspergillosis.ppt
Lecture 10- Medical Mycoloy- Aspergillosis.ppt
 
pruritussenilispptx.pptx
pruritussenilispptx.pptxpruritussenilispptx.pptx
pruritussenilispptx.pptx
 
Laporan Jaga Poli THT (senin 17 april ).pptx
Laporan Jaga Poli THT (senin 17 april ).pptxLaporan Jaga Poli THT (senin 17 april ).pptx
Laporan Jaga Poli THT (senin 17 april ).pptx
 
Lapkas SNH (1).pptx
Lapkas SNH (1).pptxLapkas SNH (1).pptx
Lapkas SNH (1).pptx
 
anatomi laring faring.pptx
anatomi laring faring.pptxanatomi laring faring.pptx
anatomi laring faring.pptx
 
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptx
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptxLiken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptx
Liken_Simpleks_Kronis_LSK ( Jenerio P).pptx
 
PRURITUS_SENILIS_NANCY_DWI_PUSPITA.pptx
PRURITUS_SENILIS_NANCY_DWI_PUSPITA.pptxPRURITUS_SENILIS_NANCY_DWI_PUSPITA.pptx
PRURITUS_SENILIS_NANCY_DWI_PUSPITA.pptx
 

Recently uploaded

362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 

Recently uploaded (20)

362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 

8. Benda Asing.pptx

  • 1. Preseptor : dr. Bara Ade Wijaya, Sp. THT-KL Oleh : LINTANG DHYTA KINANTIE (23360005) KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT-KL RS PERTAMINA BINTANG AMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI 2023 BENDAASING DI SALURAN PERNAPASAN
  • 2. Benda asing: Benda yang berasal dari luar atau dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada pada tubuh. Benda asing eksogen : • Padat : zat organik (kacang-kacangan, tulang), zat anorganik (peniti, jarum, paku, batu, dll). • Cair : zat iritatif ( zat kimia), zat non-iritatif (cairan dengan ph 7,4). • Gas Benda asing endogen : Secret kental, darah, bekuan darah, nanah, mekonium).
  • 4. Benda asing dilaring dan trakea lebih sering terdapat pada bayi <1 tahun. Kasus benda asing di hidung paling sering terjadi pada anak, terutama 1 – 4 tahun, EPIDEMIOLOGI 01 Benda asing yang paling sering ditemukan adalah sisa makanan, permen, manik -manik dan kertas. Kasus benda asing asimtomatik dan terdapat sekitar 11% dari seluruh kedaruratan dibidang THT. 02 03
  • 7. FAKTOR PREDISPOSISI Faktor personal : Umur, jenis kelamin, dan kondisi sosial Faktor fisik : Penyakit neurologic dan proses menelan yang belum sempurna pada anak Faktor dental, medikal, surgikal : Tindakan bedah dan belum tumbuhnya gigi molar pada anak yang berumur <4 tahun Faktor kejiwaan : Emosi dan gangguan psikis Faktor kecerobohan : Makan atau minum tergesa-gesa, meletakkan benda asing dimulut, dan makan sambil bermain pada anak
  • 8. Benda asing hidung dapat ditemukan di setiap bagian rongga hidung, sebagian besar ditemukan di dasar hidung, tepat di bawah konka inferior atau di bagian atas fossa nasal anterior hingga ke bagian depan konka media. Benda asing menetap di dalam rongga hidung tanpa menimbulkan perubahan mukosa. Namun, kebanyakan objek yang berupa benda mati menyebabkan kongesti dan edema pada mukosa hidung,dapat terjadi ulserasi, epistaksis, jaringan granulasi, erosi, dan dapat berlanjut menjadi sinusitis. Sekret yang tertinggal, dekomposisi benda asing, dan ulserasi yang menyertai dapat menghasilkan fetor yang berbau busuk. PATOFISIOLOGI
  • 9. Benda asing yang berupa benda hidup, menyebabkan reaksi inflamasi dengan derajat bervariasi, dari infeksi lokal sampai destruksi masif tulang rawan dan tulang hidung dengan membentuk daerah supurasi yang dalam dan berbau. LANJUTAN Benda asing organik, seperti kacang-kacangan, mempunyai sifat higroskopik, mudah menjadi lunak dan mengembang oleh air, serta menyebabkan iritasi pada mukosa. Kadang-kadang, reaksi inflamasi dapat menghasilkan toksik Benda asing anorganik, menimbulkan rekasi jaringan yang lebih ringan dan lebih mudah didiagnosa dengan pemeriksaaan radiologis karena umumnya benda asing anorganik bersifat radiopak.
  • 10. MANIFESTASI KLINIS Stadium 1 : Gejala permulaan berupa batuk-batuk hebat secara tiba-tiba, rasa tercekik, rasa tersumbat ditenggorok, bicara gagap, obstruksi jalan napas. Stadium 3 : Telah terjadi komplikasi dengan obstruksi, erosi atau infeksi sebagai akibat reaksi dari benda asing, sehingga timbul batuk-batuk, hemoptisis, pneumonia, dan asbes paru. Stadium 2 : Gejala stadium permulaan diikuti dengan interval asimtomatik. hal ini karena benda sering tersangkut, refleks-refleks akan melemah dan gejala rangsangan akut menghilang. MANIFESTASI KLINIS
  • 11. • Pemeriksaan radiologik dan laboratorium • Video flouroskopi Pemeriksaan Penunjang
  • 12. TATALAKSANA Prinsip penanganan: Mengeluarkan benda asing sesegera mungkin dengan kondisi paling maksimal dan trauma yang minimal Benda asing di laring : Pada anak dengan sumbatan total pada laring, dapat menolongnya dengan memegang anak pada posisi terbalik, kepala kebawah, kemudian pada daerah punggung/ tengkuk di pukul, sehingga diharapkan benda asing dapat dibatukkan keluar
  • 14. Benda asing di hidung Menggunakan pengait (hook). Dimasukkan ke dalam hidung dibagian atas menyusuri atap kavum nasi sampai menyentuh nasofaring. Setelah itu pengait diturunkan sedikit dan ditarik kedepan sehingga benda asing ikut terbawa ke luar. Edukasi kepada orang tua atau pengasuh anak
  • 15. TATALAKSANA Benda asing di tonsil : Dapat diambil menggunakan pinset atau cunam Benda asing didasar lidah : Dapat dilihat dengan kaca tenggorok yang besar. Pasien diminta menarik lidahnya sendiri dan pemeriksa memegang kaca tenggorok dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang cunam untuk mengambil benda tersebut.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21. . : ' .