(1) Benda asing di saluran pernafasan umumnya terjadi pada anak di bawah 4 tahun karena penelanan yang belum sempurna dan refleks menelan yang lemah. (2) Benda asing paling sering ditemukan adalah sisa makanan dan mainan. (3) Tatalaksana utama adalah mengeluarkan benda asing sesegera mungkin dengan cara aman untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
1. Preseptor :
dr. Bara Ade Wijaya, Sp. THT-KL
Oleh :
LINTANG DHYTA KINANTIE
(23360005)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT-KL
RS PERTAMINA BINTANG AMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
2023
BENDAASING DI SALURAN
PERNAPASAN
2. Benda asing:
Benda yang berasal dari luar atau dalam tubuh yang dalam
keadaan normal tidak ada pada tubuh.
Benda asing eksogen :
• Padat : zat organik (kacang-kacangan, tulang), zat anorganik
(peniti, jarum, paku, batu, dll).
• Cair : zat iritatif ( zat kimia), zat non-iritatif (cairan dengan ph
7,4).
• Gas
Benda asing endogen :
Secret kental, darah, bekuan darah, nanah, mekonium).
4. Benda asing dilaring dan trakea lebih
sering terdapat pada bayi <1 tahun.
Kasus benda asing di hidung paling
sering terjadi pada anak, terutama 1 – 4
tahun,
EPIDEMIOLOGI
01
Benda asing yang paling sering
ditemukan adalah sisa makanan,
permen, manik -manik dan kertas.
Kasus benda asing asimtomatik dan
terdapat sekitar 11% dari seluruh
kedaruratan dibidang THT.
02
03
7. FAKTOR
PREDISPOSISI
Faktor personal :
Umur, jenis kelamin, dan kondisi sosial
Faktor fisik :
Penyakit neurologic dan proses menelan yang belum sempurna pada anak
Faktor dental, medikal, surgikal :
Tindakan bedah dan belum tumbuhnya gigi molar pada anak yang berumur <4
tahun
Faktor kejiwaan :
Emosi dan gangguan psikis
Faktor kecerobohan :
Makan atau minum tergesa-gesa, meletakkan benda asing dimulut, dan makan
sambil bermain pada anak
8. Benda asing hidung dapat ditemukan di setiap bagian rongga
hidung, sebagian besar ditemukan di dasar hidung, tepat di bawah
konka inferior atau di bagian atas fossa nasal anterior hingga ke
bagian depan konka media.
Benda asing menetap di dalam rongga hidung tanpa
menimbulkan perubahan mukosa. Namun, kebanyakan objek yang
berupa benda mati menyebabkan kongesti dan edema pada mukosa
hidung,dapat terjadi ulserasi, epistaksis, jaringan granulasi, erosi,
dan dapat berlanjut menjadi sinusitis. Sekret yang tertinggal,
dekomposisi benda asing, dan ulserasi yang menyertai dapat
menghasilkan fetor yang berbau busuk.
PATOFISIOLOGI
9. Benda asing yang berupa benda hidup,
menyebabkan reaksi inflamasi dengan derajat
bervariasi, dari infeksi lokal sampai destruksi masif
tulang rawan dan tulang hidung dengan membentuk
daerah supurasi yang dalam dan berbau.
LANJUTAN
Benda asing organik, seperti kacang-kacangan,
mempunyai sifat higroskopik, mudah menjadi lunak dan
mengembang oleh air, serta menyebabkan iritasi pada mukosa.
Kadang-kadang, reaksi inflamasi dapat menghasilkan toksik
Benda asing anorganik, menimbulkan rekasi
jaringan yang lebih ringan dan lebih mudah
didiagnosa dengan pemeriksaaan radiologis karena
umumnya benda asing anorganik bersifat radiopak.
10. MANIFESTASI KLINIS
Stadium 1 :
Gejala permulaan berupa batuk-batuk hebat secara tiba-tiba,
rasa tercekik, rasa tersumbat ditenggorok, bicara gagap, obstruksi
jalan napas.
Stadium 3 :
Telah terjadi komplikasi dengan obstruksi, erosi atau infeksi
sebagai akibat reaksi dari benda asing, sehingga timbul batuk-batuk,
hemoptisis, pneumonia, dan asbes paru.
Stadium 2 :
Gejala stadium permulaan diikuti dengan interval asimtomatik.
hal ini karena benda sering tersangkut, refleks-refleks akan
melemah dan gejala rangsangan akut menghilang.
MANIFESTASI KLINIS
12. TATALAKSANA
Prinsip
penanganan:
Mengeluarkan benda asing
sesegera mungkin dengan
kondisi paling maksimal dan
trauma yang minimal
Benda asing di laring :
Pada anak dengan sumbatan total pada laring, dapat
menolongnya dengan memegang anak pada posisi terbalik,
kepala kebawah, kemudian pada daerah punggung/ tengkuk
di pukul, sehingga diharapkan benda asing dapat dibatukkan
keluar
14. Benda asing di hidung
Menggunakan pengait (hook). Dimasukkan
ke dalam hidung dibagian atas menyusuri atap
kavum nasi sampai menyentuh nasofaring.
Setelah itu pengait diturunkan sedikit dan
ditarik kedepan sehingga benda asing ikut
terbawa ke luar.
Edukasi kepada orang tua atau pengasuh anak
15. TATALAKSANA
Benda asing di tonsil :
Dapat diambil menggunakan pinset atau cunam
Benda asing didasar lidah :
Dapat dilihat dengan kaca tenggorok yang besar.
Pasien diminta menarik lidahnya sendiri dan
pemeriksa memegang kaca tenggorok dengan tangan
kiri, sedangkan tangan kanan memegang cunam untuk
mengambil benda tersebut.