MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
PPT JURDING.pptx
1. Aspergilloma:
Manifestasi Klinis Setelah
Infeksi Tuberkulosis
Nama : Ahmad Ansori
NPM : 22360031
Preseptor :
dr. Heny Damajanti., Sp.Rad., M.Sc
KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI
RS PERTAMINA BINTANG AMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2023
2. Pendahuluan
Aspergilloma adalah bola jamur seperti massa yang terdiri dari
aspergillus fumigatus. Aspergilloma terjadi pada pasien imunokompeten
atau immunocompromised dan lebih banyak menyerang pada pria.
Sekuel parenkim dan kavitas akibat tuberkulosis merupakan faktor
predisposisi yang paling sering.
3. Pendahuluan
Gejala yang paling sering terjadi adalah hemoptisis, nyeri dada, bronchorrhea ,
dyspnea, dan demam.
Pemeriksaan untuk mendiagnosis aspergilloma paru:
- Rontgen dada
- CT Scan
- Bronkoskopi
- Spesimen dahak
5. Kasus 1
Wanita 28 tahun datang dengan batuk berdarah selama ± 3 tahun.
Batuk disertai nyeri dada intermiten dan penurunan berat badan.
Riwayat pengobatan:
Pasien telah menjalani program pengobatan tuberkulosis
paru kategori 1 lengkap.
6. KASUS 1
Gambar 1
A. Sinar-X dada
menunjukkan rongga dengan
opasitas di dalamnya,
membentuk "tanda bulan
sabit" di bidang atas paru
kiri.
B. Gambar CT scan
menunjukkan kavitas dengan
opasitas di dalamnya,
membentuk “air-crescent
sign”.
A
B
7. KASUS 1
Pasien diberikan pengobatan simtomatik yaitu asam
traneksamat dan kodein, obat jamur yaitu fluconazol.
Kondisi pasien mulai membaik setelah menjalani
pengobatan.
8. KASUS 2
Wanita 33 tahun datang dengan keluhan batuk
darah berulang sejak 8 tahun, memberat dalam 9
bulan terakhir. Batuk darah ± 250 cc disertai nyeri
dada.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Tuberkulosis paru ± 8 tahun
Riwayat Pengobatan:
Telah menjalani program pengobatan kategori 1
lengkap.
9. KASUS 2
Gambar 2
A. Foto rontgen dada menunjukkan infiltrat di bidang
atas paru kanan, yang menunjukkan tuberkulosis
paru.
B. Gambar CT scan menunjukkan kavitas dengan
opasitas di dalamnya yang membentuk “aircrescent
sign”.
10. KASUS2
Gambar 3
A. CT scan angiografi
menunjukkan arteri pengumpan
dari arteri bronkial kanan, arteri
interkostal suprema kanan, dan
segmen paru kanan.
B. Rontgen dada
pascaembolisasi menunjukkan
infiltrasi di puncak paru kanan.
C. CT scan menunjukkan
beberapa rongga dan gambar
konsolidasi dengan bola jamur.
A
B C
11. KASUS 2
Pasien diberikan pengobatan simtomatik
berupa asam traneksamat dan kodein,
flukonazol dan antibiotik.
Intervensi radiologis dengan embolisasi
juga dilakukan untuk menghentikan
pendarahan.
13. DISKUSI
Pada kedua kasus, pasien memiliki riwayat TB paru yang membuat pasien
rentan terhadap Aspergilloma. Kedua pasien mengalami hemoptisis berulang
meskipun telah menyelesaikan pengobatan TB lini pertama.
Etiologi hemoptisis yang umum adalah tuberkulosis (55,2%),
bronkiektasis (28,8%), dan keganasan (5,8%).
Gejala non-spesifik dari aspergilloma:
Hemoptisis, Batuk, Nyeri dada, dan Demam.
Dan gejala tersebut terjadi pada kedua pasien.
14. DISKUSI
● Berdasarkan Pedoman Praktek 2016, CT scan
direkomendasikan untuk Diagnosis dan Penatalaksanaan
Aspergillosis.
● Kedua pasien menerima terapi simtomatik (kodein dan asam
traneksamat) dan antijamur (flukonazol) sesuai Pedoman
Praktik Diagnosis dan Penatalaksanaan Aspergillosis
tahun 2016.
15. KESIMPULAN
- Aspergilloma adalah bola jamur seperti massa yang
terjadi pada pasien dengan kelainan struktur paru.
- Tuberkulosis merupakan faktor predisposisi yang paling
sering.
- Gejala klinis berupa batuk darah, nyeri dada, dan
penurunan berat badan.
- Ditemukannya kavitas dengan lesi padat internal
membentuk aircrescent sign dan monod sign.
- Terapi yang diberikan adalah obat simtomatik dan anti
jamur
paling sering terjadi pada orang tua
Pria lebih banyak terkena
B. dengan letak opasitas mengikuti arah gravitasi mengarah ke lesi Aspergilloma di lobus superior paru kiri (panah).
B. (panah) dengan posisi opasitas mengikuti arah gravitasi, mengarah ke lesi Aspergilloma di lobus superior paru kanan.
Hasil rontgen dada menunjukkan adanya infiltrat di lapangan atas paru kanan yang menunjukkan kesan TB paru
CT scan angiografi, menunjukkan paru tuberkulosis dengan Aspergilloma segmen apikal lobus superior paru kanan dengan arteri pengumpan dari arteri bronkial kanan, arteri interkostal suprema kanan, dan segmen paru kanan
flukonazol untuk mikosis, dan antibiotik untuk infeksi bakteri.
CT scan pasien kedua menunjukkan opasitas di dalam rongga, membentuk gambar "sabit udara" dan posisi bola jamur yang mengikuti gravitasi yang menunjukkan fitur Aspergilloma