SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
MK.DASAR-DASAR KESLING


  SANITASI DAN
  BAHAN PENCEMAR
  MAKANAN Makanan
      I. Sanitasi
                       Pengertian
                       Prinsip” Pengelolaan makanan
            II.Bahan Pencemar Makanan
                       Pengertian dan Jenis bahan pencemar
                       Sumber bahan pencemar
                       Waktu terjadinya pencemaran
                       Pencegahan pencemaran makanan
                       Standar pencemaran makanan




ERNIWATI IBRAHIM,SKM, M. Kes
BAGIAN KESEHATAN LINGKUNGAN FKM UNHAS 2012
PENGERTIAN
       Sanitasi makanan :
        salah satu usaha pencegahan yang
         menitik beratkan kegiatan dan tindakan
         yang perlu untuk membebaskan makanan
         dan minuman dari segala bahaya yang
         dapat menganggu atau merusak
         kesehatan,
           mulai dari sebelum makanan diproduksi,
            selama dalam proses pengolahan,
            penyimpanan, pengangkutan, sampai pada
            saat dimana makanan dan minuman
            tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada
            masyarakat atau konsumen.
           Sanitasi makanan ini bertujuan untuk
               menjamin keamanan dan kemurnian
                makanan,
               mencegah konsumen dari penyakit,
               mencegah penjualan makanan yang akan
                merugikan pembeli.
               mengurangi kerusakan / pemborosan
                makanan
PRINSIP
PENGELOLAAN
MAKANAN
1. Keadaan bahan makanan
 Semua jenis bahan makanan perlu mendapat
   perhatian secara fisik serta kesegarannya terjamin,
   terutama bahan-bahan makanan yang mudah
   membusuk atau rusak seperti daging, ikan, susu, telor,
   makanan dalam kaleng, buah, dsb.
 Salah satu upaya mendapatkan bahan makanan yang
   baik adalah menghindari penggunaan bahan makanan
   yang berasal dari sumber tidak jelas (liar) karena
   kurang dapat dipertanggung jawabkan secara
   kualitasnya.
PRINSIP “PENGELOLAAN
MAKANAN
2. Cara penyimpanan bahan makanan
         Penyimpanan harus dilakukan ditempat khusus
          (gudang) yang bersih dan memenuhi syarat
         Barang-barang agar disusun dengan baik sehingga
          mudah diambil, tidak memberi kesempatan serangga
          atau tikus untuk bersarang, terhindar dari lalat/tikus
          dan untuk produk yang mudah busuk atau rusak
          agar disimpan pada suhu yang dingin.
PRINSIP
“PENGELOLAAN
MAKANAN
3. Proses pengolahan
    a. Tempat pengolahan makanan
    b. Tenaga pengolah makanan / Penjamah Makanan
   Penjamah makanan ini mempunyai peluang untuk menularkan
    penyakit.
   Banyak infeksi yang ditularkan melalui penjamah makanan,
    antara lain Staphylococcus aureus ditularkan melalui hidung
    dan tenggorokan, kuman Clostridium perfringens,
    Streptococcus, Salmonella dapat ditularkan melalui kulit.
  c. Cara pengolahan makanan
   Cara pengolahan yang baik adalah tidak terjadinya kerusakan-
    kerusakan makanan sebagai akibat cara pengolahan yang salah dan
    mengikui kaidah atau prinsip-prinsip higiene dan sanitasi yang baik
    atau disebut GMP (good manufacturing practice).
3. Proses pengolahan
   a. Place food processing
   b. food handlers
   These food handlers have the opportunity to transmit the disease.
   Many infections are spread by food handlers, such as
   Staphylococcus aureus is transmitted through nose and throat,
   the bacteria Clostridium perfringens, Streptococcus, Salmonella
   can be transmitted through the skin.
c. How to food processing
   A good way of processing is not the food damages as a result of
   processing the wrong way and attended a rules or principles of
   good hygiene and sanitation or the so-called GMP (good
   manufacturing practice).
PRINSIP
“PENGELOLAAN
MAKANAN
4. Cara pengangkutan makanan yang telah
  masak
   Pengangkutan makan dari tempat pengolahan ke
    tempat penyajian atau penyimpanan perlu
    mendapat perhatian agar tidak terjadi kontaminasi
    baik dari serangga, debu maupun bakteri.
   Wadah yang dipergunakan harus utuh, kuat dan
    tidak berkarat atau bocor. Pengangkutan untuk
    waktu yang lama harus diatur shunya dalam
    keadaan panas 60 C atau tetap dingin 4 C.
PRINSIP
“PENGELOLAAN
MAKANAN
 5. Cara penyimpanan makanan masak
   Penyimpanan makanan masak dapat digolongkan menjadi dua,
     yaitu tempat penyimpanan makanan pada suhu biasa dan tempat
     penyimpanan pada suhu dingin. Makanan yang mudah
     membusuk sebaiknya disimpan pada suhu dingin yaitu < 40C.
     Untuk makanan yang disajikan lebih dari 6 jam, disimpan dalam
     suhu -5 s/d -10C.
  6. Cara penyajian makanan masak
   Saat penyajian makanan yang perlu diperhatikan adalah agar
     makanan tersebut terhindar dari pencemaran, peralatan yang
     digunakan dalam kondisi baik dan bersih, petugas yang
     menyajikan harus sopan serta senantiasa menjaga kesehatan
     dan kebersihan pakaiannya.
II. PENGERTIAN
            Bahan pencemar makanan :

             adalah bahan-bahan asing
                yang keberadaannya tidak
             diinginkan dalam makanan,
                kecuali yang secara alami
                  terdapat pada bahan
               makanan dalm jumlah yang
               sedikit, di luar dari bakteri .
II. PENGERTIAN

    Pencemaran makanan
     adalah suatu keadaan atau kondisi terdapat
     bahan pencemar makanan pada makanan yang
     terjadi karena tidak dilakukan, tidak disengaja
      atau karena ketidaktahuan


  Bahan Pencemar makanan lainnya, diluar
   bakteri adalah:
        Bahan pencemar Biologi
        Bahan pencemar kimia
        Bahan pencemar fisik
II. JENIS BAHAN PENCEMAR
 A.BAHAN PENCEMAR BIOLOGIS
  Yang utama ad bakteri, dismping lainnya :
   virus, cacing,dll
  Untuk sumber energi dan pertumbuhan,
   memerlukan kondisi ling.yg cocok, seperti ;
   suhu, waktu, kelembababan, dll
  Transmisi;
    Penjamah makanan
    Serangga, tikus, dan hewn rumah
II. JENIS BAHAN PENCEMAR
B. BAHAN PENCEMAR KIMIA

 Merupakan kontaminan makanan berupa bahan-bahan
  kimia.
 Berada jenis bahan pencemar ini karena dimasukkan
  sengaja ke dalam makanan seperti bahan pengawet,
  pewarna, dan bahan tambahan lainnya dalam jumlah
  yang melebihi takarannya.
 Pestisida mempunyai efek racun, namun masih
  digunakan juga dalam kegiatan pertanian karena
  mempunyai nilai yang penting
 Efek racun dapat dihindari melalui pengunaan pestisida
  secara aman dan bijaksana sesuai persyaratan
  kesehatan, misalnya pestisida yang mempunyai daya
  urai yang tinggi sehingga tidak menimbulkan residu yang
  membahayakan.
BAHAN PENCEMAR
KIMIA
 Daya racun dari bahan pencemar makanan yang bersifat
  kimia ini ada yang dalam waktu singkat dapat
  menimbulkan gangguan kesehatan, ada juga yang
  bersifat kumulatif (menumpuk),
 Terutama golongan logam berat dimana setelah
  beberapa tahun baru menimbulkan gangguan kesehatan
  umum akibatnya sangat fatal, seperti kanker, gangguan
  ginjal, kemandulan, dan lain sebagainya.
 Contoh :
               Logam berat
               SEnyawa lain (Siklamat dan sakarin, Nitrat
                da nitrit)
               Pestisida (Baygon)
II. JENIS BAHAN PENCEMAR
C. BAHAN PENCEMAR FISIKA
   Berupa kontaminan yang dapat terlihat secara kasat
    mata.
   Keberadaannya karena dibawa oleh hewan maupun
    karena manusia atau Penjamah makanan yang
    mengelola makanan dengan tidak hygienis (bersih).
   Contoh:
          Debu,
          Tanah, batu, kaca dan lain-lain
          Rambut manusia
          Kotoran hewan
          Bagian dari hewan seperti bulu atau hewan
            seperti cecak, serangga.
III. Sumber bahan
pencemar
  A. SUMBER BHN P. BIOLOGI:

     Daging,
      seafood
      kulit telur,
     tanah,
     binatang paraan,
     tanah,
      makanan hewan,
      tubuh manusia
III. Sumber bahan
pencemar
    B. SUMBER BHN P. KIMIA:

  Manusia sebagai bahan pencemar karena manusia menggunakan
   bahan makanan tambahan dalam proses pengolahan makanan
   serta menggunakan pestisida atau insektisida yang tidak tepat
   dan bijaksana dalam pengendalian hama serangga pada gudang
   penyimpanan bahan makanan dan pada tempat pengolahan
   makanan.
  pewadahan makanan yang tidak menggunakan lapisan wadah
   yang aman dapat mengkontaminasi makanan, yaitu apabila
   menggunakan media yang bersifat korosif atau berkarat dan
   media yang bersifat asam.
  air yang telah tercemar dengan logam berat seperti merkuri atau
   air raksa dapat mengkontaminasi ikan demikian juga beberapa
   tumbuhan yang secar alami mengandung bahan racun dalam
   jumlah yang banyak sperti asam cyanida (HCN) pada tanaman
   singkong, ubi gadung, talas hutan, kentang liar dan lain-lain.
III. Sumber bahan
pencemar
 C. SUMBER BHN P. FISIK:

    Sumber bahan pencemar fisik dapat terjadi
     pada kondisi tempat pengolahan makanan
     yang tidak bersih, penyimpanan bahan
     makanan dan makanan jadi yang tidak baik
     shingga memungkinkan terdapatnya
     binatang peliharaan sperti kucing, ayanm
     dan burung pada tempat pengolahan
     makanan dapat menimbulkan kontaminasi
     secar fisik pada makanan
IV. WAKTU TERJADINYA PCMRN

 1. sebelum pengolahan makanan
   a. tahap pra panen dan pemanenan
   b. tahap penyimpanan hasil panen


 2. tahap pengolahan, penyimpanan dan
  pengangkutan makanan
V. PENCEGAHAN PENCEMARAN
1. Pada tahap pemilihan bahan
2. Pada tahap penyimpanan bahan
    makanan
3. Pada tahap pengolahan makanan
         a. Pencucian
         b. Penjamah makanan
         c. Proses memasak
         d. Penggunaan bahan tambahan makanan
         e. Penggunaan peralatan

4. Pada tahap penyimpanan makanan
5. Pada tahap pengangkutan
6. Penyajian
VI. STANDAR KUALITAS
PENCEMARN
 Di Indonesia standar pencemaaran makanan
  meliputi;
      Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 722/Menkes/Per/VI/1979
       tentang bahan tambahan makanan.
      Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 03725/B/SK/VII/1989
       Tentang Batas Maksimum Cemaran Logam dalam makanan.
      Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 03726/B/SK/VII/1989
       tentang Batas Maksimum Cemaran Mikroba.
      Sedangkan untuk residu pestisida diatur dalam Surat
       Keputusan Bersama (SKB) Mentri Kesehatan Dan Mentri
       Pertanian tahun 1996tentang Batas Maksimum Residu
       (BMR) pestisida yang memuat tentang BMR pestisida
       menurut jenis pestisida perkomoditi (hasil pertanian,
       peternakan dan perikanan).
VI. STANDAR KUALITAS
PENCEMARAN
 Contoh :

1. logam berat tidak boleh terdapat dalam makanan
2. E..Coli dan bakteri berbahaya harus 0/ml sampel dalam
    pemeriksaan makanan
3. Untuk pestisida, antara lain:
a. Daging :      pestisida Abakmektin 0,01     mk/kg     (ppm)

                pestisida Aldrin        0,2 ppm
                pestisida Arsen         0,5 ppm
                pestisida Bromoksinil   0,1 ppm
b. Susu    :     pestisida Aldikarb            0,00 ppm
                 pestisida Asefat              0,5 ppm
                pestisida DDT           0,05 ppm
c. Telor   :   pestisida Aldrin         0,00 ppm
                pestisida Azametilfos   0,05 ppm
                pestisida Brandiokarb   0,2 ppm
KESIMPULAN
 Terdaptnya b, penc, dlm mkn (B,K,F) akan
  memberi citra negatif bg pengelola jasa mkn
 Mkn milikiperan ptg dlm khdpn, namun dpt
  menjadi media pembawa penyakit
 Upay pencgh pencmran mkn mrp upy
  memproduksi mkn sehat dlm memberikn pelyn
  prima kpd masy
 Penc. Pencemaran dilakukan pd setiap thpn
  pengolahan mkn.
Sanitasi dan Bahan Pencemar Makanan

More Related Content

What's hot

PPT Sanitasi Makanan dan Minuman.pptx
PPT Sanitasi Makanan dan Minuman.pptxPPT Sanitasi Makanan dan Minuman.pptx
PPT Sanitasi Makanan dan Minuman.pptxYuneris1
 
01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minuman01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minumanFadhil Hayat
 
Pembersihan Peralatan : GMP Modul
Pembersihan Peralatan : GMP ModulPembersihan Peralatan : GMP Modul
Pembersihan Peralatan : GMP ModulTRiP Consultant
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananAgnescia Sera
 
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...infosanitasi
 
Sanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumSanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumsanggede
 
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaPILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaAyok Putra
 
2. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN MINUMAN.ppt
2. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN MINUMAN.ppt2. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN MINUMAN.ppt
2. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN MINUMAN.pptParamedicAMMMHU
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessAli Fuad R
 
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD).ppt
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD).pptPENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD).ppt
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD).ppttawabburrahim
 
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasPenyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasDR Irene
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratFanny K. Sari
 

What's hot (20)

PPT Sanitasi Makanan dan Minuman.pptx
PPT Sanitasi Makanan dan Minuman.pptxPPT Sanitasi Makanan dan Minuman.pptx
PPT Sanitasi Makanan dan Minuman.pptx
 
Pmm teori haccp
Pmm teori haccpPmm teori haccp
Pmm teori haccp
 
01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minuman01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minuman
 
Pembersihan Peralatan : GMP Modul
Pembersihan Peralatan : GMP ModulPembersihan Peralatan : GMP Modul
Pembersihan Peralatan : GMP Modul
 
8. higiene karyawan
8. higiene karyawan8. higiene karyawan
8. higiene karyawan
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
 
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
 
Sanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumSanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umum
 
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaPILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
 
2. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN MINUMAN.ppt
2. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN MINUMAN.ppt2. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN MINUMAN.ppt
2. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN MINUMAN.ppt
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing Process
 
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD).ppt
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD).pptPENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD).ppt
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD).ppt
 
Warga peduli aids
Warga peduli aidsWarga peduli aids
Warga peduli aids
 
Pembersihan Peralatan
Pembersihan PeralatanPembersihan Peralatan
Pembersihan Peralatan
 
Ppt jajanan sehat
Ppt jajanan sehatPpt jajanan sehat
Ppt jajanan sehat
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
Presentasi bpom ri
Presentasi bpom riPresentasi bpom ri
Presentasi bpom ri
 
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasPenyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
 
sanitasi
sanitasisanitasi
sanitasi
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 

Similar to Sanitasi dan Bahan Pencemar Makanan

Prinsip Higiene Sanitasi Makanan.pptx
Prinsip Higiene Sanitasi Makanan.pptxPrinsip Higiene Sanitasi Makanan.pptx
Prinsip Higiene Sanitasi Makanan.pptxWinduPratama4
 
pendidikan dan lingkungan kesehatan
pendidikan dan lingkungan kesehatanpendidikan dan lingkungan kesehatan
pendidikan dan lingkungan kesehatanCici Cweety
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppthamrirendi27
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppthamrirendi27
 
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
Week 10   hygiene dan sanitasi makananWeek 10   hygiene dan sanitasi makanan
Week 10 hygiene dan sanitasi makanansunarto bin sudi
 
KEAMANAN PANGAN.pptx
KEAMANAN PANGAN.pptxKEAMANAN PANGAN.pptx
KEAMANAN PANGAN.pptxCalebMLandy
 
MATERI KURSUS PENJAMAH-RAHMAsasasasas.pdf
MATERI KURSUS PENJAMAH-RAHMAsasasasas.pdfMATERI KURSUS PENJAMAH-RAHMAsasasasas.pdf
MATERI KURSUS PENJAMAH-RAHMAsasasasas.pdfNopyfaisal
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk KecapMakalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk KecapSariana Csg
 
Ppt pak fikri perbaikan
Ppt pak fikri perbaikanPpt pak fikri perbaikan
Ppt pak fikri perbaikanFKM-AP2013
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptAnggoroSetiawati
 
Tugas makalah etprof bu widya
Tugas makalah etprof bu widyaTugas makalah etprof bu widya
Tugas makalah etprof bu widyaAila Yumeko
 
Training sanitasi dan Hiygiene makanan - Created by Jamaludin
Training sanitasi dan Hiygiene makanan - Created by JamaludinTraining sanitasi dan Hiygiene makanan - Created by Jamaludin
Training sanitasi dan Hiygiene makanan - Created by JamaludinJamaludin S.Pd
 
HYGIENE SANITASI PANGAN.pptx
HYGIENE SANITASI PANGAN.pptxHYGIENE SANITASI PANGAN.pptx
HYGIENE SANITASI PANGAN.pptxssuser93c5b4
 
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.ppt
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.pptfdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.ppt
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.pptRiaKasmeri
 
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdfPert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdfWayuOctavia
 
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasi
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasiKeamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasi
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasiAul Ndink
 
Mekanisme terjadinya pencemaran makanan
Mekanisme terjadinya pencemaran makananMekanisme terjadinya pencemaran makanan
Mekanisme terjadinya pencemaran makananjulitaku
 

Similar to Sanitasi dan Bahan Pencemar Makanan (20)

Prinsip Higiene Sanitasi Makanan.pptx
Prinsip Higiene Sanitasi Makanan.pptxPrinsip Higiene Sanitasi Makanan.pptx
Prinsip Higiene Sanitasi Makanan.pptx
 
pendidikan dan lingkungan kesehatan
pendidikan dan lingkungan kesehatanpendidikan dan lingkungan kesehatan
pendidikan dan lingkungan kesehatan
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
 
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
Week 10   hygiene dan sanitasi makananWeek 10   hygiene dan sanitasi makanan
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
 
KEAMANAN PANGAN.pptx
KEAMANAN PANGAN.pptxKEAMANAN PANGAN.pptx
KEAMANAN PANGAN.pptx
 
MATERI KURSUS PENJAMAH-RAHMAsasasasas.pdf
MATERI KURSUS PENJAMAH-RAHMAsasasasas.pdfMATERI KURSUS PENJAMAH-RAHMAsasasasas.pdf
MATERI KURSUS PENJAMAH-RAHMAsasasasas.pdf
 
AKL MAKANAN.pdf
AKL MAKANAN.pdfAKL MAKANAN.pdf
AKL MAKANAN.pdf
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk KecapMakalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
Makalah Pencemaran Makanan pada Produk Kecap
 
Gmp
GmpGmp
Gmp
 
Ppt pak fikri perbaikan
Ppt pak fikri perbaikanPpt pak fikri perbaikan
Ppt pak fikri perbaikan
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
 
Tugas makalah etprof bu widya
Tugas makalah etprof bu widyaTugas makalah etprof bu widya
Tugas makalah etprof bu widya
 
Training sanitasi dan Hiygiene makanan - Created by Jamaludin
Training sanitasi dan Hiygiene makanan - Created by JamaludinTraining sanitasi dan Hiygiene makanan - Created by Jamaludin
Training sanitasi dan Hiygiene makanan - Created by Jamaludin
 
HYGIENE SANITASI PANGAN.pptx
HYGIENE SANITASI PANGAN.pptxHYGIENE SANITASI PANGAN.pptx
HYGIENE SANITASI PANGAN.pptx
 
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.ppt
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.pptfdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.ppt
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.ppt
 
Pangan tradisional
Pangan tradisionalPangan tradisional
Pangan tradisional
 
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdfPert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
Pert 1 _ BAHAN PENCEMAR TERHADAP MAKANANedit.pdf
 
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasi
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasiKeamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasi
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasi
 
Mekanisme terjadinya pencemaran makanan
Mekanisme terjadinya pencemaran makananMekanisme terjadinya pencemaran makanan
Mekanisme terjadinya pencemaran makanan
 

More from Sri Sumarni

Biomedik 1_Fisiologi Reproduksi
Biomedik 1_Fisiologi ReproduksiBiomedik 1_Fisiologi Reproduksi
Biomedik 1_Fisiologi ReproduksiSri Sumarni
 
AKL_Bakteri di udara
AKL_Bakteri di udara AKL_Bakteri di udara
AKL_Bakteri di udara Sri Sumarni
 
Obesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan RemajaObesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan RemajaSri Sumarni
 
Aterosklerosis di Benua Amerika
Aterosklerosis di Benua AmerikaAterosklerosis di Benua Amerika
Aterosklerosis di Benua AmerikaSri Sumarni
 
Konsep dasarlimbah cair
Konsep dasarlimbah cairKonsep dasarlimbah cair
Konsep dasarlimbah cairSri Sumarni
 
Fisiologi endokrin 2
Fisiologi endokrin 2Fisiologi endokrin 2
Fisiologi endokrin 2Sri Sumarni
 
Kerentanan HIV pada Perempuan
Kerentanan HIV pada PerempuanKerentanan HIV pada Perempuan
Kerentanan HIV pada PerempuanSri Sumarni
 
Penciptaan Manusia menurut Al-QUran
Penciptaan Manusia menurut Al-QUranPenciptaan Manusia menurut Al-QUran
Penciptaan Manusia menurut Al-QUranSri Sumarni
 
Konsep dasar biologi
Konsep dasar biologiKonsep dasar biologi
Konsep dasar biologiSri Sumarni
 

More from Sri Sumarni (14)

Manajemen Data
Manajemen DataManajemen Data
Manajemen Data
 
Biomedik 1_Fisiologi Reproduksi
Biomedik 1_Fisiologi ReproduksiBiomedik 1_Fisiologi Reproduksi
Biomedik 1_Fisiologi Reproduksi
 
AKL_Bakteri di udara
AKL_Bakteri di udara AKL_Bakteri di udara
AKL_Bakteri di udara
 
Gizi kerja K3
Gizi kerja K3Gizi kerja K3
Gizi kerja K3
 
OMK_Monitoring
OMK_MonitoringOMK_Monitoring
OMK_Monitoring
 
Obesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan RemajaObesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan Remaja
 
Aterosklerosis di Benua Amerika
Aterosklerosis di Benua AmerikaAterosklerosis di Benua Amerika
Aterosklerosis di Benua Amerika
 
Konsep dasarlimbah cair
Konsep dasarlimbah cairKonsep dasarlimbah cair
Konsep dasarlimbah cair
 
Fisiologi endokrin 2
Fisiologi endokrin 2Fisiologi endokrin 2
Fisiologi endokrin 2
 
Biokimia mikro
Biokimia mikroBiokimia mikro
Biokimia mikro
 
Kerentanan HIV pada Perempuan
Kerentanan HIV pada PerempuanKerentanan HIV pada Perempuan
Kerentanan HIV pada Perempuan
 
Penciptaan Manusia menurut Al-QUran
Penciptaan Manusia menurut Al-QUranPenciptaan Manusia menurut Al-QUran
Penciptaan Manusia menurut Al-QUran
 
Konsep dasar biologi
Konsep dasar biologiKonsep dasar biologi
Konsep dasar biologi
 
Actuating
ActuatingActuating
Actuating
 

Sanitasi dan Bahan Pencemar Makanan

  • 1. MK.DASAR-DASAR KESLING SANITASI DAN BAHAN PENCEMAR MAKANAN Makanan I. Sanitasi  Pengertian  Prinsip” Pengelolaan makanan II.Bahan Pencemar Makanan  Pengertian dan Jenis bahan pencemar  Sumber bahan pencemar  Waktu terjadinya pencemaran  Pencegahan pencemaran makanan  Standar pencemaran makanan ERNIWATI IBRAHIM,SKM, M. Kes BAGIAN KESEHATAN LINGKUNGAN FKM UNHAS 2012
  • 2. PENGERTIAN Sanitasi makanan :  salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu atau merusak kesehatan,  mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen.  Sanitasi makanan ini bertujuan untuk  menjamin keamanan dan kemurnian makanan,  mencegah konsumen dari penyakit,  mencegah penjualan makanan yang akan merugikan pembeli.  mengurangi kerusakan / pemborosan makanan
  • 3. PRINSIP PENGELOLAAN MAKANAN 1. Keadaan bahan makanan  Semua jenis bahan makanan perlu mendapat perhatian secara fisik serta kesegarannya terjamin, terutama bahan-bahan makanan yang mudah membusuk atau rusak seperti daging, ikan, susu, telor, makanan dalam kaleng, buah, dsb.  Salah satu upaya mendapatkan bahan makanan yang baik adalah menghindari penggunaan bahan makanan yang berasal dari sumber tidak jelas (liar) karena kurang dapat dipertanggung jawabkan secara kualitasnya.
  • 4. PRINSIP “PENGELOLAAN MAKANAN 2. Cara penyimpanan bahan makanan  Penyimpanan harus dilakukan ditempat khusus (gudang) yang bersih dan memenuhi syarat  Barang-barang agar disusun dengan baik sehingga mudah diambil, tidak memberi kesempatan serangga atau tikus untuk bersarang, terhindar dari lalat/tikus dan untuk produk yang mudah busuk atau rusak agar disimpan pada suhu yang dingin.
  • 5. PRINSIP “PENGELOLAAN MAKANAN 3. Proses pengolahan a. Tempat pengolahan makanan b. Tenaga pengolah makanan / Penjamah Makanan  Penjamah makanan ini mempunyai peluang untuk menularkan penyakit.  Banyak infeksi yang ditularkan melalui penjamah makanan, antara lain Staphylococcus aureus ditularkan melalui hidung dan tenggorokan, kuman Clostridium perfringens, Streptococcus, Salmonella dapat ditularkan melalui kulit. c. Cara pengolahan makanan  Cara pengolahan yang baik adalah tidak terjadinya kerusakan- kerusakan makanan sebagai akibat cara pengolahan yang salah dan mengikui kaidah atau prinsip-prinsip higiene dan sanitasi yang baik atau disebut GMP (good manufacturing practice).
  • 6. 3. Proses pengolahan a. Place food processing b. food handlers These food handlers have the opportunity to transmit the disease. Many infections are spread by food handlers, such as Staphylococcus aureus is transmitted through nose and throat, the bacteria Clostridium perfringens, Streptococcus, Salmonella can be transmitted through the skin. c. How to food processing A good way of processing is not the food damages as a result of processing the wrong way and attended a rules or principles of good hygiene and sanitation or the so-called GMP (good manufacturing practice).
  • 7. PRINSIP “PENGELOLAAN MAKANAN 4. Cara pengangkutan makanan yang telah masak  Pengangkutan makan dari tempat pengolahan ke tempat penyajian atau penyimpanan perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi kontaminasi baik dari serangga, debu maupun bakteri.  Wadah yang dipergunakan harus utuh, kuat dan tidak berkarat atau bocor. Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur shunya dalam keadaan panas 60 C atau tetap dingin 4 C.
  • 8. PRINSIP “PENGELOLAAN MAKANAN 5. Cara penyimpanan makanan masak  Penyimpanan makanan masak dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tempat penyimpanan makanan pada suhu biasa dan tempat penyimpanan pada suhu dingin. Makanan yang mudah membusuk sebaiknya disimpan pada suhu dingin yaitu < 40C. Untuk makanan yang disajikan lebih dari 6 jam, disimpan dalam suhu -5 s/d -10C. 6. Cara penyajian makanan masak  Saat penyajian makanan yang perlu diperhatikan adalah agar makanan tersebut terhindar dari pencemaran, peralatan yang digunakan dalam kondisi baik dan bersih, petugas yang menyajikan harus sopan serta senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan pakaiannya.
  • 9. II. PENGERTIAN Bahan pencemar makanan : adalah bahan-bahan asing yang keberadaannya tidak diinginkan dalam makanan, kecuali yang secara alami terdapat pada bahan makanan dalm jumlah yang sedikit, di luar dari bakteri .
  • 10. II. PENGERTIAN Pencemaran makanan adalah suatu keadaan atau kondisi terdapat bahan pencemar makanan pada makanan yang terjadi karena tidak dilakukan, tidak disengaja atau karena ketidaktahuan Bahan Pencemar makanan lainnya, diluar bakteri adalah:  Bahan pencemar Biologi  Bahan pencemar kimia  Bahan pencemar fisik
  • 11. II. JENIS BAHAN PENCEMAR  A.BAHAN PENCEMAR BIOLOGIS  Yang utama ad bakteri, dismping lainnya : virus, cacing,dll  Untuk sumber energi dan pertumbuhan, memerlukan kondisi ling.yg cocok, seperti ; suhu, waktu, kelembababan, dll  Transmisi;  Penjamah makanan  Serangga, tikus, dan hewn rumah
  • 12. II. JENIS BAHAN PENCEMAR B. BAHAN PENCEMAR KIMIA  Merupakan kontaminan makanan berupa bahan-bahan kimia.  Berada jenis bahan pencemar ini karena dimasukkan sengaja ke dalam makanan seperti bahan pengawet, pewarna, dan bahan tambahan lainnya dalam jumlah yang melebihi takarannya.  Pestisida mempunyai efek racun, namun masih digunakan juga dalam kegiatan pertanian karena mempunyai nilai yang penting  Efek racun dapat dihindari melalui pengunaan pestisida secara aman dan bijaksana sesuai persyaratan kesehatan, misalnya pestisida yang mempunyai daya urai yang tinggi sehingga tidak menimbulkan residu yang membahayakan.
  • 13. BAHAN PENCEMAR KIMIA  Daya racun dari bahan pencemar makanan yang bersifat kimia ini ada yang dalam waktu singkat dapat menimbulkan gangguan kesehatan, ada juga yang bersifat kumulatif (menumpuk),  Terutama golongan logam berat dimana setelah beberapa tahun baru menimbulkan gangguan kesehatan umum akibatnya sangat fatal, seperti kanker, gangguan ginjal, kemandulan, dan lain sebagainya.  Contoh :  Logam berat  SEnyawa lain (Siklamat dan sakarin, Nitrat da nitrit)  Pestisida (Baygon)
  • 14. II. JENIS BAHAN PENCEMAR C. BAHAN PENCEMAR FISIKA  Berupa kontaminan yang dapat terlihat secara kasat mata.  Keberadaannya karena dibawa oleh hewan maupun karena manusia atau Penjamah makanan yang mengelola makanan dengan tidak hygienis (bersih).  Contoh:  Debu,  Tanah, batu, kaca dan lain-lain  Rambut manusia  Kotoran hewan  Bagian dari hewan seperti bulu atau hewan seperti cecak, serangga.
  • 15. III. Sumber bahan pencemar A. SUMBER BHN P. BIOLOGI:  Daging,  seafood  kulit telur,  tanah,  binatang paraan,  tanah,  makanan hewan,  tubuh manusia
  • 16. III. Sumber bahan pencemar B. SUMBER BHN P. KIMIA:  Manusia sebagai bahan pencemar karena manusia menggunakan bahan makanan tambahan dalam proses pengolahan makanan serta menggunakan pestisida atau insektisida yang tidak tepat dan bijaksana dalam pengendalian hama serangga pada gudang penyimpanan bahan makanan dan pada tempat pengolahan makanan.  pewadahan makanan yang tidak menggunakan lapisan wadah yang aman dapat mengkontaminasi makanan, yaitu apabila menggunakan media yang bersifat korosif atau berkarat dan media yang bersifat asam.  air yang telah tercemar dengan logam berat seperti merkuri atau air raksa dapat mengkontaminasi ikan demikian juga beberapa tumbuhan yang secar alami mengandung bahan racun dalam jumlah yang banyak sperti asam cyanida (HCN) pada tanaman singkong, ubi gadung, talas hutan, kentang liar dan lain-lain.
  • 17. III. Sumber bahan pencemar C. SUMBER BHN P. FISIK:  Sumber bahan pencemar fisik dapat terjadi pada kondisi tempat pengolahan makanan yang tidak bersih, penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi yang tidak baik shingga memungkinkan terdapatnya binatang peliharaan sperti kucing, ayanm dan burung pada tempat pengolahan makanan dapat menimbulkan kontaminasi secar fisik pada makanan
  • 18. IV. WAKTU TERJADINYA PCMRN  1. sebelum pengolahan makanan  a. tahap pra panen dan pemanenan  b. tahap penyimpanan hasil panen  2. tahap pengolahan, penyimpanan dan pengangkutan makanan
  • 19. V. PENCEGAHAN PENCEMARAN 1. Pada tahap pemilihan bahan 2. Pada tahap penyimpanan bahan makanan 3. Pada tahap pengolahan makanan a. Pencucian b. Penjamah makanan c. Proses memasak d. Penggunaan bahan tambahan makanan e. Penggunaan peralatan 4. Pada tahap penyimpanan makanan 5. Pada tahap pengangkutan 6. Penyajian
  • 20. VI. STANDAR KUALITAS PENCEMARN  Di Indonesia standar pencemaaran makanan meliputi;  Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 722/Menkes/Per/VI/1979 tentang bahan tambahan makanan.  Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 03725/B/SK/VII/1989 Tentang Batas Maksimum Cemaran Logam dalam makanan.  Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 03726/B/SK/VII/1989 tentang Batas Maksimum Cemaran Mikroba.  Sedangkan untuk residu pestisida diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Mentri Kesehatan Dan Mentri Pertanian tahun 1996tentang Batas Maksimum Residu (BMR) pestisida yang memuat tentang BMR pestisida menurut jenis pestisida perkomoditi (hasil pertanian, peternakan dan perikanan).
  • 21. VI. STANDAR KUALITAS PENCEMARAN  Contoh : 1. logam berat tidak boleh terdapat dalam makanan 2. E..Coli dan bakteri berbahaya harus 0/ml sampel dalam pemeriksaan makanan 3. Untuk pestisida, antara lain: a. Daging : pestisida Abakmektin 0,01 mk/kg (ppm) pestisida Aldrin 0,2 ppm pestisida Arsen 0,5 ppm pestisida Bromoksinil 0,1 ppm b. Susu : pestisida Aldikarb 0,00 ppm pestisida Asefat 0,5 ppm pestisida DDT 0,05 ppm c. Telor : pestisida Aldrin 0,00 ppm pestisida Azametilfos 0,05 ppm pestisida Brandiokarb 0,2 ppm
  • 22. KESIMPULAN  Terdaptnya b, penc, dlm mkn (B,K,F) akan memberi citra negatif bg pengelola jasa mkn  Mkn milikiperan ptg dlm khdpn, namun dpt menjadi media pembawa penyakit  Upay pencgh pencmran mkn mrp upy memproduksi mkn sehat dlm memberikn pelyn prima kpd masy  Penc. Pencemaran dilakukan pd setiap thpn pengolahan mkn.