SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Penalaran dan
Penerapannya dalam UTBK-SNBT PT
Jarnawi Afgani Dahlan
Materi Pelatihan Untuk Guru Matematika SMA Kota Bekasi
Sabtu, 14 Oktober 2023
Sekilas ttg Kajian Teoritis Penalaran
10 m
Aku ingin
keluar
Seekor katak yang berada dalam sumur
ingin keluar. Jika siang hari ia naik 3 meter,
dan malam hari turun 2 meter, berapa hari
dia dapat keluar dari dalam sumur?
Mengapa harga
½ Porsi tidak
sama dengan
6.000?
Penalaran (reasoning)
Penalaran atau reasoning didefinsikan:
• proses pencapaian kesimpulan logis
berdasarkan fakta dan sumber yang
relevan (Shurter dan Pierce, 1966)
• proses transformasi yang diberikan
dalam urutan tertentu untuk menjangkau
kesimpulan (Galloti dalam Matlin, 1994)
Penalaran dibagi ke dalam dua jenis, yakni penalaran
induktif dan penalaran deduktif (Shurter dan Pierce,
1966).
Induktif sebagai proses penalaran yang menurunkan
prinsip atau aturan umum dari pengamatan hal-hal
atau contoh-contoh khusus. Proses ini disebut
generalisasi induktif, proses dari khusus ke umum
Deduktif adalah proses penalaran dari pengetahuan prinsip
atau pengalaman yang umum yang menuntun kita
memperoleh kesimpulan untuk sesuatu yang khusus.
Contoh 1 : Argumen deduktif shahih yang berjalan dari
umum ke khusus
Semua siswa SMU adalah lulusan SLTP
Andi adalah siswa SMU
Jadi Andi lulusan SLTP
Contoh 2 : Argumen induktif kuat yang berjalan dari
khusus ke umum
Ani siswa SMU berseragam putih dan abu-abu
Edi siswa SMU berseragam putih dan abu-abu
Oki siswa SMU berseragam putih dan abu-abu
Jadi mungkin semua siswa SMU berseragam putih
dan abu-abu.
Contoh 3 : Argumen deduktif yang berjalan dari umum ke
umum
Semua fungsi invers adalah fungsi
Semua fungsi adalah relasi
Jadi semua fungsi invers adalah relasi.
Contoh 4 : Argumen induktif yang berjalan dari
umum ke umum
Semua bunga mawar berbau harum
Semua bunga melati berbau harum
Semua bunga kenanga berbau harum
Jadi mungkin semua bunga berbau harum.
Sumarmo (1987) memberikan
argumentasi bahwa penalaran
deduktif dan induktif bukan
dibedakan dari keumuman dan atau
kekhususan premis dan konklusinya.
Copi, Cohen & Mc Mahon (Sumarmo,
1987)
 argumen deduktif adalah proses
penalaran yang konklusinya
diturunkan secara mutlak menurut
premis-premisnya,
 argumen induktif adalah proses
penalaran yang kesimpulannnya
diturunkan menurut premis-
premisnya dengan probabilitas.
Penalaran dan Matematika
• Mathematics is the classification and study of all possible patterns (Walter
Warwick Sawyer)
• The abstract science which investigates deductively the conclusions implicit
in the elementary conceptions of spatial and numerical relations, and
which includes as its main division’s geometry, arithmetic, and algebra
(Oxford English Dictionary, 1933)
• The study of the measurement, properties, and relationships of quantities
and sets, using numbers and symbols. American Heritage Dictionary, 2000
• The science of structure, order, and relation that has evolved from
elemental practices of counting, measuring, and describing the shapes of
objects (Encyclopædia Britannica, 2006)
• Where there is life, there is a pattern, and where there is a pattern there is
mathematics (Barrow, 1995a, p. 230)
• Mathematics is the study of patterns and relationships.
• Mathematics is a way of thinking.
• Mathematics is an art.
• Mathematics is a language.
• Mathematics is a tool.
Reys, R.E., Suydam, M.N., Lindquist, M.M., dan Smith, N.L (1998). In
Helping Children Learn Mathematics.
Kurikulum Merdeka (2020)
Penalaran terkait dengan proses
penggunaan pola hubungan dalam
menganalisis situasi untuk menyusun
serta menyelidiki praduga. Pembuktian
matematis terkait proses membuktikan
kebenaran suatu prinsip, rumus, atau
teorema tertentu.
Kurikulum Nasional (2013)
Menggunakan penalaran pada pola dan
sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika
PENALARAN DALAM KURIKULUM
PENDIDIDIKAN MATEMATIKA INDONESIA
Penalaran Matematis
(mathematical reasoning)
Penalaran Matematis didefinisikan:
• Proses berpikir tingkat tinggi yang
menunjukan pada salah satu proses
berpikir untuk sampai kepada suatu
kesimpulan sebagai pernyataan baru
dari beberapa penyataan lain yang telah
diketahui. (NCTM, 2000)
• Kemampuan untuk mengungkapkan
argumen yang penting dalam
memahami matematika (Turmudi,
2008)
Penalaran Matematis
dalam pembelajaran
matematika (NCTM,
2000)
Baroody (1993)
menemukan
beberapa
keuntungan apabila
anak diperkenalkan
dengan penalaran
sejak awal
• Pengalaman yang nyata dalam melihat pola, memformulasi
dugaan tentang pola yang telah diketahui dan
mengevaluasinya bersifat lebih informatif, dapat membantu
memahami proses doing mathematics dan eksplorasi
matematika.
• Guessing > mereduksi kecemasan dalam belajar
matematika.
• Membantu dalam memahami nilai balikan yang negatif
(negative feedback) dalam memutuskan suatu jawaban
• Memahami pentingnya intuisi, pendugaan, pembuktian
logis atau penalaran deduktif dalam matematika
Apa saja upaya yang
dapat dilakukan?
1. Memberikan kesempatan kepada siswa agar mereka dapat
mempraktekkan penggunaan keterampilan-keterampilan
penalaran dan pembuatan konjektur-konjektur.
2. Mendorong tebakan yang edukatif.
3. Membantu siswa memahami nilai jawaban negatif dalam
menurunkan suatu jawaban.
4. Siswa perlu memahami bahwa pencarian pola-pola,
keteraturan-keteraturan, hubungan, dan urutan merupakan
inti dari matematika. Siswa perlu memahami bahwa
aturan matematika harus dapat diterapkan pada semua
situasi.
Kusnandi (2014)
Penalaran untuk sekolah dasar
• Menemukan suatu pola atau
hubungan dan mampu memperluas
pola atau hubungan itu dengan benar.
Inductive Reasoning Patterns
• Repeating – A type of pattern, in which
the rule keeps repeating over and over
is called a repeating pattern.
• Growing – If the numbers are present
in the increasing form, then the pattern
is known as a growing pattern. Example
34, 40, 46, 52, …..
• Shirking – In the shirking pattern, the
numbers are in decreasing form.
Example: 42, 40, 38, 36 …..
Banyak pembelajaran matematika mandiri yang
dapat dicapai oleh anak-anak yang telah
menemukan nilai dalam mencari pola dan
hubungan
Keuntungannya
Repeating
Patterns
Growing Patterns
Contoh Growing Pattern
aktivitas dalam
pembelajaran
Relationships
Number of Boys 1 2 3 4 … 10 … B
Number of Hands 2 4 6 8 … …
Number of
Girls
3 6 9 12 … 45 … G
Number of
Triangles
1 2 3 4 … …
In 3 5 12 25 ? 53 ? B
Out 7 11 25 51 29 ? 163 ?
Masalah mesin fungsi
Deductive
Reasoning
When a student reasons from
general statements in order to
draw specific conclusions, he is
involved in deductive
reasoning.
Modus Ponens
Modus Tolens
Modus Silogisme
(Transivity)
𝑝 → 𝑞 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑝 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
∴ 𝑞 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑝 → 𝑞 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
~𝑞 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
∴ ~𝑝 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑝 → 𝑞
𝑞 → 𝑟
∴ 𝑝 → 𝑟
Contoh
Contoh penggunaan Modus Ponens
jika dua persanamaan linear memiliki
kemiringan yang berbeda, maka grafiknya
berpotongan.
Kemiringan 𝑦 = 𝑥 + 4 1 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 2𝑥 − 1
berbeda
Maka
𝑦 = 𝑥 + 4 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 2𝑥 − 1 berpotongan
Contoh penggunaan Silogisme
Jika dua sudut yang bersesuaian dari dua segitiga
kongruen, maka semua sudut yang bersesuaian dari
kedua segitiga tersebut kongruen.
Jika semua sudut yang bersesuaian dari dua segitigita
kongruen, maka kedua segitiga sebangun (similar)
Maka
Jika dua sudut yang bersesuaian dari dua segitiga
kongruen, maka kedua segitiga sebangun (similar)
Contoh penggunaan Modus Tollens
Jika dua sudut yang bersesuaian dari dua segitiga
kongruen, maka kedua segitiga sebangun.
ABC dan PQR tidak sebangun
Maka
Segitiga ABC dan PQR tidak memiliki dua sudut yang
kongruen
Spatial Reasoning
Spatial reasoning can begin to take on more
sophistication and more direct connections with
numerical reasoning. An example is the challenge of
finding all different possible hexominoes (connected
arrangements composed of 6 squares, each of which
shares at least one side in common with another
square) and completing the following chart.
Numbers of squares
Number of different
arrangements
1 1
2 1
3 2
4 4
5 12
6 ?
https://www.google.com/search?q=hexomin
oes&oq=hexomino&aqs=chrome.0.69i59j69i
57j0i512l2j0i30j0i30i625j69i60l2.4644j0j7&s
ourceid=chrome&ie=UTF-
8#fpstate=ive&vld=cid:3f64a5b1,vid:L5JShoX
SZ9s
Proportional
Reasoning
• Joseph bought a package of 12 fishhooks for $1.50.
His sister, Michelle, bought fishhooks on sale : 3
packages of 10 hooks for $4.00.Who got the better
buy, and do you know?
Pengukuran Penalaran dalam UTBK
• Penalaran Induktif: 10 soal, dikerjakan
dalam waktu 10 menit.
• Penalaran Deduktif: 10 soal, dikerjakan
dalam waktu 10 menit.
• Penalaran Kuantitatif: 10 soal, dikerjakan
dalam waktu 10 menit
• Kemampuan Penalaran Umum: 30
soal dengan waktu 30 menit, maka 1
soal dikerjakan 1 menit.
• Pengetahuan dan Pemahaman Umum:
20 soal dengan waktu 15 menit, maka 1
soal dikerjakan 0,75 menit.
• Kemampuan Memahami Bacaan dan
Menulis: 20 soal dengan waktu 25 menit,
maka 1 soal dikerjakan 1,25 menit
4 kelompok soal
Argumen
Penalaran Induktif
Penalaran Deduktif
Penalaran Kuantitatif
Argumen
Berkaitan dengan pernyataan dan
bukan pernyataan dalam logika
Contoh
 Argumen adalah cara untuk
menunjukkan bahwa suatu
pernyataan benar atau tidak benar
dengan menggunakan bukti atau
alasan yang logis dan rasional.
 Klaim atau kesimpulan ini
mencerminkan pendapat dari
seseorang,
 Premis pendukung berisi
informasi-informasi tambahan yang
bisa memperkuat klaim yang telah
dibuat
Argumen dan Pendukungnya
Klaim
Pendukung
berupa hasil penelitian terdahulu yang
memberikan dukungan pada komponen
jaminan yang memperkuat klaim
Data dan Fakta
 Bukti-bukti yang mendukung klaim.
 Data ini harus sesuai, logis dan dengan jumlah
yang cukup.
 Data bisa berupa hasil penerapan metode dan
teknik pengumpulan data atau hasil analisis
tertentu
JAMINAN
Pernyataan-pernyataan yang berupa pandangan
pakar yang mendukung klaim. Jaminan berfungsi
sebagai jembatan penghubung d antara data dan
klaim
Silahkan dijawab
Misalkan diberikan 6, 7, 8, 10, 13, 18,
26, …
Suku ke-8 adalah … .
A. 36
B. 39
C. 44
D. 52
E. 36
Misalkan diberikan 9, 27, 32, 10, 25, 96, 11,
23, ..., 12, … .
Suku ke-9 dan 11 adalah … .
A. 288, 21
B. 256, 17
C. 288, 17
D. 198, 21
E. 256, 19
Penalaran Induktif
Jika MPTJP = PUASA, maka IZURGNY = ….
A. RAMADAN
B. LEBARAN
C. KETUPAT
D. RENDANG
E. PAKAIAN
A B C D E F G H I J
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
K L M N O P Q R S T
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
U V W X Y Z
21 22 23 24 25 26
Ardhito mengirim surat kepada Kalila yang berisi “H G K J
N M U T D C X W N M T S”. Saat Kalila membuka
suratnya, Kalila awalnya kebingungan. Akan tetapi, dia
berhasil menerjemahkan kodenya menjadi “ILOVEYOU”
dan memutuskan untuk mengirim surat balasan dengan
aturan kode yang sama. Apakah yang Kalila tulis jika dia
ingin bilang “THANKS”?
A. SRGFZYLMJIQR
B. RSFGYZLMIJQR
C. QRIJLMYZGFSR
D. QRIJLMYZFGRS
E. SRGFZYMLJIRQ
Misal:
Aku memakai baju = bogota tagedo koa
Baju dipakai ibu = moma getado bogota
Nasi dimakan Andi = yogadi setoyo ureda
Jika
Aku memakan ubi = …
Maka
A. koa setoya obita
B. obita ureda bogota
C. obita setoya bogota
D. obita setoyo koa
E. obita toseyo koa
PENALARAN Spasial
Penalaran Deduktif
Penalaran Kuantitatif
Kisi-Kisi Menyusun Soal Penalaran
Aspek
Penalaran
Indikator Soal No Soal Soal
Argumen
Diberikan beberapa kalimat, peserta dapat menentukan
pernyataan dan bukan pernyataan
Induktif
Diberikan suatu susunan barisan bilangan tidak diketahui
salah satu (dua) sukunya, perserta dapat menentukan suku
yang belum diketahui
Deduktif
Diberikan suatu cerita yang memuat argument, peserta
dapat menentukan kesimpulan yang mungkin
Kuantitatif
Diberikan data dalam konteks tertentu, peserta dapat
menentukan nilai kuantitas tertentu berdasarkan data.
Diskusi Pengembangan Kisi-Kisi dan Intrumen
Tes Penalaran

More Related Content

What's hot

Persamaan garis singgung lingkaran
Persamaan garis singgung lingkaranPersamaan garis singgung lingkaran
Persamaan garis singgung lingkaranerni nri
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
 
Powerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku BanyakPowerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku Banyakreno sutriono
 
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukanisukani
 
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATyuni dwinovika
 
Limit fungsi trigonometri dengan menyederhanakan
Limit fungsi trigonometri dengan menyederhanakanLimit fungsi trigonometri dengan menyederhanakan
Limit fungsi trigonometri dengan menyederhanakanMuhammad Arif
 
Soal Latihan dan Pembahasan Limit Fungsi
Soal Latihan dan Pembahasan Limit FungsiSoal Latihan dan Pembahasan Limit Fungsi
Soal Latihan dan Pembahasan Limit FungsiAlya Titania Annisaa
 
Soal osn 2012 smp dengan solusi
Soal osn 2012 smp dengan solusiSoal osn 2012 smp dengan solusi
Soal osn 2012 smp dengan solusiSalman58
 
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaranPPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkarantrisno direction
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
kontinuitas
kontinuitaskontinuitas
kontinuitasIkmaliva
 

What's hot (20)

Persamaan garis singgung lingkaran
Persamaan garis singgung lingkaranPersamaan garis singgung lingkaran
Persamaan garis singgung lingkaran
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Modul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuModul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satu
 
Powerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku BanyakPowerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku Banyak
 
Turunan Fungsi Trigonometri
Turunan Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri
Turunan Fungsi Trigonometri
 
Metode cakram
Metode cakramMetode cakram
Metode cakram
 
TURUNAN TINGKAT TINGGI
TURUNAN TINGKAT TINGGITURUNAN TINGKAT TINGGI
TURUNAN TINGKAT TINGGI
 
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
 
Materi integral tak tentu
Materi integral tak tentuMateri integral tak tentu
Materi integral tak tentu
 
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
 
Turunan numerik
Turunan numerikTurunan numerik
Turunan numerik
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
 
Limit fungsi trigonometri dengan menyederhanakan
Limit fungsi trigonometri dengan menyederhanakanLimit fungsi trigonometri dengan menyederhanakan
Limit fungsi trigonometri dengan menyederhanakan
 
Soal Latihan dan Pembahasan Limit Fungsi
Soal Latihan dan Pembahasan Limit FungsiSoal Latihan dan Pembahasan Limit Fungsi
Soal Latihan dan Pembahasan Limit Fungsi
 
Soal osn 2012 smp dengan solusi
Soal osn 2012 smp dengan solusiSoal osn 2012 smp dengan solusi
Soal osn 2012 smp dengan solusi
 
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaranPPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 
kontinuitas
kontinuitaskontinuitas
kontinuitas
 
Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
Macam-Macam Fungsi
Macam-Macam FungsiMacam-Macam Fungsi
Macam-Macam Fungsi
 

Similar to Penalaran dalam UTBK.pptx

Tabii matematik , nilai dan peranan
Tabii matematik , nilai dan perananTabii matematik , nilai dan peranan
Tabii matematik , nilai dan perananmohdsanusisidik
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktifPenalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktifSriNurwahyuni92
 
Pengertian matematik
Pengertian matematikPengertian matematik
Pengertian matematiksyedx
 
Pengertian matematik
Pengertian matematikPengertian matematik
Pengertian matematiksyedx
 
Rpp kd 3.7 wajib (rasio dan perbandingan trigonometri)
Rpp kd 3.7 wajib (rasio dan perbandingan trigonometri)Rpp kd 3.7 wajib (rasio dan perbandingan trigonometri)
Rpp kd 3.7 wajib (rasio dan perbandingan trigonometri)AZLAN ANDARU
 
RPP PERTEMUAN REVIEW.docx
RPP PERTEMUAN REVIEW.docxRPP PERTEMUAN REVIEW.docx
RPP PERTEMUAN REVIEW.docxRestiELF
 
Rpp matematika sma xii peminatan bab 6 (trigonometri analitika)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 6 (trigonometri analitika)Rpp matematika sma xii peminatan bab 6 (trigonometri analitika)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 6 (trigonometri analitika)eli priyatna laidan
 
Rpp matematika sma xii peminatan bab 7 (aplikasi integral tentu)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 7 (aplikasi integral tentu)Rpp matematika sma xii peminatan bab 7 (aplikasi integral tentu)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 7 (aplikasi integral tentu)eli priyatna laidan
 
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Proses berfikir matematis
Proses berfikir matematisProses berfikir matematis
Proses berfikir matematisLukman
 
Macam Macam Metode menghitung determinan
Macam Macam Metode menghitung determinanMacam Macam Metode menghitung determinan
Macam Macam Metode menghitung determinanradar radius
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisYadi Pura
 
Rpp matematika sma xii peminatan bab 1 (penerapan matriks)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 1 (penerapan matriks)Rpp matematika sma xii peminatan bab 1 (penerapan matriks)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 1 (penerapan matriks)eli priyatna laidan
 
2. persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
2. persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak2. persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
2. persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlakSahat Hutajulu
 

Similar to Penalaran dalam UTBK.pptx (20)

Tabii matematik , nilai dan peranan
Tabii matematik , nilai dan perananTabii matematik , nilai dan peranan
Tabii matematik , nilai dan peranan
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktifPenalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif
 
Pengertian matematik
Pengertian matematikPengertian matematik
Pengertian matematik
 
Pengertian matematik
Pengertian matematikPengertian matematik
Pengertian matematik
 
Hakikat Matematika Dasar PGSD
Hakikat Matematika Dasar PGSDHakikat Matematika Dasar PGSD
Hakikat Matematika Dasar PGSD
 
Rpp kd 3.7 wajib (rasio dan perbandingan trigonometri)
Rpp kd 3.7 wajib (rasio dan perbandingan trigonometri)Rpp kd 3.7 wajib (rasio dan perbandingan trigonometri)
Rpp kd 3.7 wajib (rasio dan perbandingan trigonometri)
 
Wawasan matematika
Wawasan matematikaWawasan matematika
Wawasan matematika
 
RPP PERTEMUAN REVIEW.docx
RPP PERTEMUAN REVIEW.docxRPP PERTEMUAN REVIEW.docx
RPP PERTEMUAN REVIEW.docx
 
INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
 
Rpp matematika sma xii peminatan bab 6 (trigonometri analitika)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 6 (trigonometri analitika)Rpp matematika sma xii peminatan bab 6 (trigonometri analitika)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 6 (trigonometri analitika)
 
Mathematical fallacies
Mathematical fallaciesMathematical fallacies
Mathematical fallacies
 
Wahidin uhamka mathematical fallacies
Wahidin uhamka mathematical fallaciesWahidin uhamka mathematical fallacies
Wahidin uhamka mathematical fallacies
 
Teknik penyoalan dalam pdp matematik di bilik darjah
Teknik penyoalan dalam pdp matematik di bilik darjahTeknik penyoalan dalam pdp matematik di bilik darjah
Teknik penyoalan dalam pdp matematik di bilik darjah
 
Rpp matematika sma xii peminatan bab 7 (aplikasi integral tentu)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 7 (aplikasi integral tentu)Rpp matematika sma xii peminatan bab 7 (aplikasi integral tentu)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 7 (aplikasi integral tentu)
 
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
 
Proses berfikir matematis
Proses berfikir matematisProses berfikir matematis
Proses berfikir matematis
 
Macam Macam Metode menghitung determinan
Macam Macam Metode menghitung determinanMacam Macam Metode menghitung determinan
Macam Macam Metode menghitung determinan
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
 
Rpp matematika sma xii peminatan bab 1 (penerapan matriks)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 1 (penerapan matriks)Rpp matematika sma xii peminatan bab 1 (penerapan matriks)
Rpp matematika sma xii peminatan bab 1 (penerapan matriks)
 
2. persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
2. persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak2. persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
2. persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
 

Recently uploaded

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Penalaran dalam UTBK.pptx

  • 1. Penalaran dan Penerapannya dalam UTBK-SNBT PT Jarnawi Afgani Dahlan Materi Pelatihan Untuk Guru Matematika SMA Kota Bekasi Sabtu, 14 Oktober 2023
  • 2. Sekilas ttg Kajian Teoritis Penalaran
  • 3. 10 m Aku ingin keluar Seekor katak yang berada dalam sumur ingin keluar. Jika siang hari ia naik 3 meter, dan malam hari turun 2 meter, berapa hari dia dapat keluar dari dalam sumur? Mengapa harga ½ Porsi tidak sama dengan 6.000?
  • 4. Penalaran (reasoning) Penalaran atau reasoning didefinsikan: • proses pencapaian kesimpulan logis berdasarkan fakta dan sumber yang relevan (Shurter dan Pierce, 1966) • proses transformasi yang diberikan dalam urutan tertentu untuk menjangkau kesimpulan (Galloti dalam Matlin, 1994)
  • 5. Penalaran dibagi ke dalam dua jenis, yakni penalaran induktif dan penalaran deduktif (Shurter dan Pierce, 1966). Induktif sebagai proses penalaran yang menurunkan prinsip atau aturan umum dari pengamatan hal-hal atau contoh-contoh khusus. Proses ini disebut generalisasi induktif, proses dari khusus ke umum Deduktif adalah proses penalaran dari pengetahuan prinsip atau pengalaman yang umum yang menuntun kita memperoleh kesimpulan untuk sesuatu yang khusus.
  • 6. Contoh 1 : Argumen deduktif shahih yang berjalan dari umum ke khusus Semua siswa SMU adalah lulusan SLTP Andi adalah siswa SMU Jadi Andi lulusan SLTP Contoh 2 : Argumen induktif kuat yang berjalan dari khusus ke umum Ani siswa SMU berseragam putih dan abu-abu Edi siswa SMU berseragam putih dan abu-abu Oki siswa SMU berseragam putih dan abu-abu Jadi mungkin semua siswa SMU berseragam putih dan abu-abu. Contoh 3 : Argumen deduktif yang berjalan dari umum ke umum Semua fungsi invers adalah fungsi Semua fungsi adalah relasi Jadi semua fungsi invers adalah relasi. Contoh 4 : Argumen induktif yang berjalan dari umum ke umum Semua bunga mawar berbau harum Semua bunga melati berbau harum Semua bunga kenanga berbau harum Jadi mungkin semua bunga berbau harum. Sumarmo (1987) memberikan argumentasi bahwa penalaran deduktif dan induktif bukan dibedakan dari keumuman dan atau kekhususan premis dan konklusinya.
  • 7. Copi, Cohen & Mc Mahon (Sumarmo, 1987)  argumen deduktif adalah proses penalaran yang konklusinya diturunkan secara mutlak menurut premis-premisnya,  argumen induktif adalah proses penalaran yang kesimpulannnya diturunkan menurut premis- premisnya dengan probabilitas.
  • 8. Penalaran dan Matematika • Mathematics is the classification and study of all possible patterns (Walter Warwick Sawyer) • The abstract science which investigates deductively the conclusions implicit in the elementary conceptions of spatial and numerical relations, and which includes as its main division’s geometry, arithmetic, and algebra (Oxford English Dictionary, 1933) • The study of the measurement, properties, and relationships of quantities and sets, using numbers and symbols. American Heritage Dictionary, 2000 • The science of structure, order, and relation that has evolved from elemental practices of counting, measuring, and describing the shapes of objects (Encyclopædia Britannica, 2006) • Where there is life, there is a pattern, and where there is a pattern there is mathematics (Barrow, 1995a, p. 230)
  • 9. • Mathematics is the study of patterns and relationships. • Mathematics is a way of thinking. • Mathematics is an art. • Mathematics is a language. • Mathematics is a tool. Reys, R.E., Suydam, M.N., Lindquist, M.M., dan Smith, N.L (1998). In Helping Children Learn Mathematics.
  • 10. Kurikulum Merdeka (2020) Penalaran terkait dengan proses penggunaan pola hubungan dalam menganalisis situasi untuk menyusun serta menyelidiki praduga. Pembuktian matematis terkait proses membuktikan kebenaran suatu prinsip, rumus, atau teorema tertentu. Kurikulum Nasional (2013) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika PENALARAN DALAM KURIKULUM PENDIDIDIKAN MATEMATIKA INDONESIA
  • 11. Penalaran Matematis (mathematical reasoning) Penalaran Matematis didefinisikan: • Proses berpikir tingkat tinggi yang menunjukan pada salah satu proses berpikir untuk sampai kepada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa penyataan lain yang telah diketahui. (NCTM, 2000) • Kemampuan untuk mengungkapkan argumen yang penting dalam memahami matematika (Turmudi, 2008)
  • 13. Baroody (1993) menemukan beberapa keuntungan apabila anak diperkenalkan dengan penalaran sejak awal • Pengalaman yang nyata dalam melihat pola, memformulasi dugaan tentang pola yang telah diketahui dan mengevaluasinya bersifat lebih informatif, dapat membantu memahami proses doing mathematics dan eksplorasi matematika. • Guessing > mereduksi kecemasan dalam belajar matematika. • Membantu dalam memahami nilai balikan yang negatif (negative feedback) dalam memutuskan suatu jawaban • Memahami pentingnya intuisi, pendugaan, pembuktian logis atau penalaran deduktif dalam matematika
  • 14. Apa saja upaya yang dapat dilakukan? 1. Memberikan kesempatan kepada siswa agar mereka dapat mempraktekkan penggunaan keterampilan-keterampilan penalaran dan pembuatan konjektur-konjektur. 2. Mendorong tebakan yang edukatif. 3. Membantu siswa memahami nilai jawaban negatif dalam menurunkan suatu jawaban. 4. Siswa perlu memahami bahwa pencarian pola-pola, keteraturan-keteraturan, hubungan, dan urutan merupakan inti dari matematika. Siswa perlu memahami bahwa aturan matematika harus dapat diterapkan pada semua situasi. Kusnandi (2014)
  • 15. Penalaran untuk sekolah dasar • Menemukan suatu pola atau hubungan dan mampu memperluas pola atau hubungan itu dengan benar. Inductive Reasoning Patterns • Repeating – A type of pattern, in which the rule keeps repeating over and over is called a repeating pattern. • Growing – If the numbers are present in the increasing form, then the pattern is known as a growing pattern. Example 34, 40, 46, 52, ….. • Shirking – In the shirking pattern, the numbers are in decreasing form. Example: 42, 40, 38, 36 ….. Banyak pembelajaran matematika mandiri yang dapat dicapai oleh anak-anak yang telah menemukan nilai dalam mencari pola dan hubungan Keuntungannya
  • 18. Contoh Growing Pattern aktivitas dalam pembelajaran
  • 19. Relationships Number of Boys 1 2 3 4 … 10 … B Number of Hands 2 4 6 8 … … Number of Girls 3 6 9 12 … 45 … G Number of Triangles 1 2 3 4 … …
  • 20. In 3 5 12 25 ? 53 ? B Out 7 11 25 51 29 ? 163 ? Masalah mesin fungsi
  • 21. Deductive Reasoning When a student reasons from general statements in order to draw specific conclusions, he is involved in deductive reasoning. Modus Ponens Modus Tolens Modus Silogisme (Transivity) 𝑝 → 𝑞 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑝 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 ∴ 𝑞 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑝 → 𝑞 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 ~𝑞 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 ∴ ~𝑝 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑝 → 𝑞 𝑞 → 𝑟 ∴ 𝑝 → 𝑟
  • 22. Contoh Contoh penggunaan Modus Ponens jika dua persanamaan linear memiliki kemiringan yang berbeda, maka grafiknya berpotongan. Kemiringan 𝑦 = 𝑥 + 4 1 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 2𝑥 − 1 berbeda Maka 𝑦 = 𝑥 + 4 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 2𝑥 − 1 berpotongan Contoh penggunaan Silogisme Jika dua sudut yang bersesuaian dari dua segitiga kongruen, maka semua sudut yang bersesuaian dari kedua segitiga tersebut kongruen. Jika semua sudut yang bersesuaian dari dua segitigita kongruen, maka kedua segitiga sebangun (similar) Maka Jika dua sudut yang bersesuaian dari dua segitiga kongruen, maka kedua segitiga sebangun (similar) Contoh penggunaan Modus Tollens Jika dua sudut yang bersesuaian dari dua segitiga kongruen, maka kedua segitiga sebangun. ABC dan PQR tidak sebangun Maka Segitiga ABC dan PQR tidak memiliki dua sudut yang kongruen
  • 23. Spatial Reasoning Spatial reasoning can begin to take on more sophistication and more direct connections with numerical reasoning. An example is the challenge of finding all different possible hexominoes (connected arrangements composed of 6 squares, each of which shares at least one side in common with another square) and completing the following chart. Numbers of squares Number of different arrangements 1 1 2 1 3 2 4 4 5 12 6 ? https://www.google.com/search?q=hexomin oes&oq=hexomino&aqs=chrome.0.69i59j69i 57j0i512l2j0i30j0i30i625j69i60l2.4644j0j7&s ourceid=chrome&ie=UTF- 8#fpstate=ive&vld=cid:3f64a5b1,vid:L5JShoX SZ9s
  • 24. Proportional Reasoning • Joseph bought a package of 12 fishhooks for $1.50. His sister, Michelle, bought fishhooks on sale : 3 packages of 10 hooks for $4.00.Who got the better buy, and do you know?
  • 26. • Penalaran Induktif: 10 soal, dikerjakan dalam waktu 10 menit. • Penalaran Deduktif: 10 soal, dikerjakan dalam waktu 10 menit. • Penalaran Kuantitatif: 10 soal, dikerjakan dalam waktu 10 menit • Kemampuan Penalaran Umum: 30 soal dengan waktu 30 menit, maka 1 soal dikerjakan 1 menit. • Pengetahuan dan Pemahaman Umum: 20 soal dengan waktu 15 menit, maka 1 soal dikerjakan 0,75 menit. • Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis: 20 soal dengan waktu 25 menit, maka 1 soal dikerjakan 1,25 menit
  • 27. 4 kelompok soal Argumen Penalaran Induktif Penalaran Deduktif Penalaran Kuantitatif
  • 28. Argumen Berkaitan dengan pernyataan dan bukan pernyataan dalam logika Contoh
  • 29.  Argumen adalah cara untuk menunjukkan bahwa suatu pernyataan benar atau tidak benar dengan menggunakan bukti atau alasan yang logis dan rasional.  Klaim atau kesimpulan ini mencerminkan pendapat dari seseorang,  Premis pendukung berisi informasi-informasi tambahan yang bisa memperkuat klaim yang telah dibuat Argumen dan Pendukungnya
  • 30. Klaim Pendukung berupa hasil penelitian terdahulu yang memberikan dukungan pada komponen jaminan yang memperkuat klaim Data dan Fakta  Bukti-bukti yang mendukung klaim.  Data ini harus sesuai, logis dan dengan jumlah yang cukup.  Data bisa berupa hasil penerapan metode dan teknik pengumpulan data atau hasil analisis tertentu JAMINAN Pernyataan-pernyataan yang berupa pandangan pakar yang mendukung klaim. Jaminan berfungsi sebagai jembatan penghubung d antara data dan klaim
  • 32.
  • 33. Misalkan diberikan 6, 7, 8, 10, 13, 18, 26, … Suku ke-8 adalah … . A. 36 B. 39 C. 44 D. 52 E. 36 Misalkan diberikan 9, 27, 32, 10, 25, 96, 11, 23, ..., 12, … . Suku ke-9 dan 11 adalah … . A. 288, 21 B. 256, 17 C. 288, 17 D. 198, 21 E. 256, 19 Penalaran Induktif
  • 34. Jika MPTJP = PUASA, maka IZURGNY = …. A. RAMADAN B. LEBARAN C. KETUPAT D. RENDANG E. PAKAIAN A B C D E F G H I J 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 K L M N O P Q R S T 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 U V W X Y Z 21 22 23 24 25 26 Ardhito mengirim surat kepada Kalila yang berisi “H G K J N M U T D C X W N M T S”. Saat Kalila membuka suratnya, Kalila awalnya kebingungan. Akan tetapi, dia berhasil menerjemahkan kodenya menjadi “ILOVEYOU” dan memutuskan untuk mengirim surat balasan dengan aturan kode yang sama. Apakah yang Kalila tulis jika dia ingin bilang “THANKS”? A. SRGFZYLMJIQR B. RSFGYZLMIJQR C. QRIJLMYZGFSR D. QRIJLMYZFGRS E. SRGFZYMLJIRQ
  • 35. Misal: Aku memakai baju = bogota tagedo koa Baju dipakai ibu = moma getado bogota Nasi dimakan Andi = yogadi setoyo ureda Jika Aku memakan ubi = … Maka A. koa setoya obita B. obita ureda bogota C. obita setoya bogota D. obita setoyo koa E. obita toseyo koa
  • 38.
  • 39.
  • 41.
  • 42.
  • 43. Kisi-Kisi Menyusun Soal Penalaran Aspek Penalaran Indikator Soal No Soal Soal Argumen Diberikan beberapa kalimat, peserta dapat menentukan pernyataan dan bukan pernyataan Induktif Diberikan suatu susunan barisan bilangan tidak diketahui salah satu (dua) sukunya, perserta dapat menentukan suku yang belum diketahui Deduktif Diberikan suatu cerita yang memuat argument, peserta dapat menentukan kesimpulan yang mungkin Kuantitatif Diberikan data dalam konteks tertentu, peserta dapat menentukan nilai kuantitas tertentu berdasarkan data.
  • 44. Diskusi Pengembangan Kisi-Kisi dan Intrumen Tes Penalaran