SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
8 Organ Pernapasan Pada Manusia

Semua hewan termasuk manusia membutuhkan udara untuk bernapas. Proses pernapasan pada
manusia terdiri dari beberapa tahap dengan menggunakan berbagai macam organ. Nah berikut
adalah organ-organ pernapasan pada manusia. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Hidung (Cavum Nasalis)
Rongga hidung termasuk alat pernapasan pada manusia paling luar, dan merupakan alat
pernapasan paling awal. Udara keluar masuk melalui rongga hidung. Rongga hidung selalu
lembap karena adanya selaput lendir. Di dalam rongga hidung juga terdapat rambut-rambut
pendek dan halus. Selaput lendir dan rambut-rambut halus ini berfungsi menyaring debu dan
kotoran yang masuk bersama udara, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu
udara pernapasan, dan mengenali adanya bau. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak
kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Di sebelah belakang rongga
hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae.
Udara
bebas tidak hanya mengandung oksigen saja, namun juga gas-gas yang lain. Misalnya, karbon
dioksida (CO2), belerang (S), dan nitrogen (N2). Gas-gas tersebut ikut terhirup, namun hanya
oksigen saja yang dapat berikatan dengan darah. Selain sebagai organ pernapasan, hidung juga
merupakan indra pembau yang sangat sensitif. Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat
terhindar dari menghirup gas-gas yang beracun atau berbau busuk yang mungkin mengandung
bakteri dan bahan penyakit lainnya. Dari rongga hidung, udara selanjutnya akan mengalir ke
tenggorokan.

2. Tenggorokan (Faring)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan persimpangan antara 2 saluran,
yaitu rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan / nasofarings) pada bagian depan dan
rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan / orofarings) pada bagian belakang. Pada
bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring
terdapat pita suara (pita vocalis) dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan.
Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai
suara. Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk
ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara
masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.
Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena
saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan
mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga
mengakibatkan gangguan kesehatan.
Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagi
jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung (resonansi)
untuk suara percakapan.

3. Batang Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm dan terletak sebagian di
leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh
cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring
benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Di paru-paru trakea bercabang dua
membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.
1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16–
20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini
tidak tersambung dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan
trakea tetap terbuka.
3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak
lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat
menghirup udara.
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian
belakang mulut. Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk.
Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.
Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada,
batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru,
cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus.
Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).

4. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada diantara
orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring disebut epiglotis.
Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot
untuk menutup serta membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan
faring dengan trakea.
Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal
sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama laring adalah
menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara.
Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal
tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan,
katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka. Pada
pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru,
misalnya pada waktu kita bicara.

5. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paruparu kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan
trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih
besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang
lagi menjadi bronkiolus.
Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah
kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus
sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder),
sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling
kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler
darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam
darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paruparu.
Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal
inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding
bronkus hampir sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding
bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga
bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.

6. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang
semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan
tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus. Ciri khas bronkiolus adalah
tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya, pada bagian awal dari cabang
bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan epitel. Fungsi bronkiolus adalah sebagai media
yang menghubungkan oksigen yang kita hirup agar mencapai paru-paru.
7. Paru-Paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian
samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi
oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu
paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan
paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru
dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput
bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut
pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi
rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut
pleura luar (pleura parietalis).
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan
pembuluh darah. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi
ronga bronkus masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai
epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus te rminalis bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktus alveolaris. Pada dinding duktus alveolaris
mangandung gelembung-gelembung yang disebut alveolus.

8. Alveolus

Bronkiolus
bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh
pembuluh-pembuluh darah. Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan erat dengan kapiler-kapiler
darah. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung
bersentuhan dengan udara. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam
kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus. Adanya alveolus
memungkinkan terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran
gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara.

More Related Content

What's hot

Meningen dan sistem saraf pusat
Meningen dan sistem saraf pusatMeningen dan sistem saraf pusat
Meningen dan sistem saraf pusatfikri asyura
 
Sistem Indra - Biologi Kelas XI
Sistem Indra - Biologi Kelas XISistem Indra - Biologi Kelas XI
Sistem Indra - Biologi Kelas XIElmira Zanjabila
 
Mekanisme Respirasi Reptil
Mekanisme Respirasi ReptilMekanisme Respirasi Reptil
Mekanisme Respirasi ReptilMeinita Meinita
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusiaahmad arif
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinHetty Astri
 
Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2elmakrufi
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaf' yagami
 
Jaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikatJaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikatGoogle AdSense
 
Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiShiAddung
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)pjj_kemenkes
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiWaidatin Azizah
 
Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Agung Anggoro
 
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)Vella Asbanu
 
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaRinda Hendrika
 

What's hot (20)

Anatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiAnatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasi
 
Meningen dan sistem saraf pusat
Meningen dan sistem saraf pusatMeningen dan sistem saraf pusat
Meningen dan sistem saraf pusat
 
Siklus krebs
Siklus krebsSiklus krebs
Siklus krebs
 
Sistem Indra - Biologi Kelas XI
Sistem Indra - Biologi Kelas XISistem Indra - Biologi Kelas XI
Sistem Indra - Biologi Kelas XI
 
Mekanisme Respirasi Reptil
Mekanisme Respirasi ReptilMekanisme Respirasi Reptil
Mekanisme Respirasi Reptil
 
PPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem KoordinasiPPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem Koordinasi
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusia
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
 
Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptilia
 
Jaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikatJaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikat
 
Makalah sel
Makalah selMakalah sel
Makalah sel
 
Makalah oksigen
Makalah oksigenMakalah oksigen
Makalah oksigen
 
Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasi
 
Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3
 
Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)
 
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
Sistem Koordinasi manusia (Telinga)
 
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
 

Viewers also liked

Sistem Pernapasan pada Manusia
Sistem Pernapasan pada ManusiaSistem Pernapasan pada Manusia
Sistem Pernapasan pada ManusiaVega Myland
 
Anatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusiaAnatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusiaArif Al-Amin
 
Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiAmee Hidayat
 
MATERIALS USED IN ENGLISH FOR SPECIAL PURPOSES (ESP)
MATERIALS USED IN ENGLISH FOR SPECIAL PURPOSES (ESP)MATERIALS USED IN ENGLISH FOR SPECIAL PURPOSES (ESP)
MATERIALS USED IN ENGLISH FOR SPECIAL PURPOSES (ESP)Lord Mark Jayson Ilarde
 
Esp chap 4 materials design (finished)
Esp chap 4   materials design (finished)Esp chap 4   materials design (finished)
Esp chap 4 materials design (finished)Nik Nor Nabillah Anis
 

Viewers also liked (6)

Sistem Pernapasan pada Manusia
Sistem Pernapasan pada ManusiaSistem Pernapasan pada Manusia
Sistem Pernapasan pada Manusia
 
Anatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusiaAnatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusia
 
Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasi
 
MATERIALS USED IN ENGLISH FOR SPECIAL PURPOSES (ESP)
MATERIALS USED IN ENGLISH FOR SPECIAL PURPOSES (ESP)MATERIALS USED IN ENGLISH FOR SPECIAL PURPOSES (ESP)
MATERIALS USED IN ENGLISH FOR SPECIAL PURPOSES (ESP)
 
Materials design
Materials designMaterials design
Materials design
 
Esp chap 4 materials design (finished)
Esp chap 4   materials design (finished)Esp chap 4   materials design (finished)
Esp chap 4 materials design (finished)
 

Similar to Organ Pernapasan

Sistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan manusiaSistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan manusiaAsri Aini
 
Respiration System
Respiration SystemRespiration System
Respiration SystemSusaldi
 
Alat Pernapasan Manusia.docx
Alat Pernapasan Manusia.docxAlat Pernapasan Manusia.docx
Alat Pernapasan Manusia.docxalwindatika08
 
Alat Pernapasan Manusia.docx
Alat Pernapasan Manusia.docxAlat Pernapasan Manusia.docx
Alat Pernapasan Manusia.docxalwindatika08
 
Sistem pernafasan
Sistem pernafasanSistem pernafasan
Sistem pernafasanRonal Ronal
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptTYASLARASATI
 
Sistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan manusiaSistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan manusiakhuzaima
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri erekeAsuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri erekeOperator Warnet Vast Raha
 
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)Muhammad Badar
 
11. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g811. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g8DIAH KOHLER
 
Sistem pernapasan pada manusia
Sistem pernapasan pada manusiaSistem pernapasan pada manusia
Sistem pernapasan pada manusiaRamadhan Karawang
 
11. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g811. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g8DIAH KOHLER
 
Yang betul
Yang betulYang betul
Yang betulmoharifw
 
Makalah sistem pernafasan
Makalah sistem pernafasanMakalah sistem pernafasan
Makalah sistem pernafasanAvc Subang
 
ppt-pbab.pptx
ppt-pbab.pptxppt-pbab.pptx
ppt-pbab.pptxwijayati1
 

Similar to Organ Pernapasan (20)

Sistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan manusiaSistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan manusia
 
Respiration System
Respiration SystemRespiration System
Respiration System
 
Alat Pernapasan Manusia.docx
Alat Pernapasan Manusia.docxAlat Pernapasan Manusia.docx
Alat Pernapasan Manusia.docx
 
Alat Pernapasan Manusia.docx
Alat Pernapasan Manusia.docxAlat Pernapasan Manusia.docx
Alat Pernapasan Manusia.docx
 
Sistem pernafasan
Sistem pernafasanSistem pernafasan
Sistem pernafasan
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
 
Sistem Respirasi Pada Manusia
Sistem Respirasi Pada Manusia Sistem Respirasi Pada Manusia
Sistem Respirasi Pada Manusia
 
Sistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan manusiaSistem pernapasan manusia
Sistem pernapasan manusia
 
Makalah respirasi
Makalah respirasiMakalah respirasi
Makalah respirasi
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri erekeAsuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
 
Sistem pernafasan pada manusia dr lelyyy
Sistem pernafasan pada manusia   dr lelyyySistem pernafasan pada manusia   dr lelyyy
Sistem pernafasan pada manusia dr lelyyy
 
Respirasi
RespirasiRespirasi
Respirasi
 
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)
Sistem respirasi manusia dan hewan (m.badar)
 
11. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g811. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g8
 
Sistem pernapasan pada manusia
Sistem pernapasan pada manusiaSistem pernapasan pada manusia
Sistem pernapasan pada manusia
 
11. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g811. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g8
 
Yang betul
Yang betulYang betul
Yang betul
 
Sistem Pernapasan Manusia
Sistem Pernapasan ManusiaSistem Pernapasan Manusia
Sistem Pernapasan Manusia
 
Makalah sistem pernafasan
Makalah sistem pernafasanMakalah sistem pernafasan
Makalah sistem pernafasan
 
ppt-pbab.pptx
ppt-pbab.pptxppt-pbab.pptx
ppt-pbab.pptx
 

More from Mahda Leni

Imam kepada allah
Imam kepada allahImam kepada allah
Imam kepada allahMahda Leni
 
Fungsi tombol ctrl dari a
Fungsi tombol ctrl dari aFungsi tombol ctrl dari a
Fungsi tombol ctrl dari aMahda Leni
 
Fungsi pantun bagi remaja
Fungsi pantun bagi remajaFungsi pantun bagi remaja
Fungsi pantun bagi remajaMahda Leni
 
Flora dan fauna wilayah barat
Flora dan fauna wilayah baratFlora dan fauna wilayah barat
Flora dan fauna wilayah baratMahda Leni
 
Curiculum vitae
Curiculum vitaeCuriculum vitae
Curiculum vitaeMahda Leni
 
Cara budidaya buncis organik
Cara budidaya buncis organikCara budidaya buncis organik
Cara budidaya buncis organikMahda Leni
 
Budidaya tanaman pare
Budidaya tanaman pareBudidaya tanaman pare
Budidaya tanaman pareMahda Leni
 
Kebakaran hutan
Kebakaran hutanKebakaran hutan
Kebakaran hutanMahda Leni
 
Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirIman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirMahda Leni
 
Rumah adat di indonesia
Rumah adat di indonesiaRumah adat di indonesia
Rumah adat di indonesiaMahda Leni
 
Surat pernyataan thalaq
Surat pernyataan thalaqSurat pernyataan thalaq
Surat pernyataan thalaqMahda Leni
 
33 provinsi di indonesia lengkap dengan pakaian
33 provinsi di indonesia lengkap dengan pakaian33 provinsi di indonesia lengkap dengan pakaian
33 provinsi di indonesia lengkap dengan pakaianMahda Leni
 
Alat musik tradisional indonesia dan asalny1
Alat musik tradisional indonesia dan asalny1Alat musik tradisional indonesia dan asalny1
Alat musik tradisional indonesia dan asalny1Mahda Leni
 
7 search engine beserta kekurangan dan kelebihan
7 search engine beserta kekurangan dan kelebihan7 search engine beserta kekurangan dan kelebihan
7 search engine beserta kekurangan dan kelebihanMahda Leni
 
Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaranSilabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaranMahda Leni
 

More from Mahda Leni (20)

Imam kepada allah
Imam kepada allahImam kepada allah
Imam kepada allah
 
Fungsi tombol ctrl dari a
Fungsi tombol ctrl dari aFungsi tombol ctrl dari a
Fungsi tombol ctrl dari a
 
Fungsi pantun bagi remaja
Fungsi pantun bagi remajaFungsi pantun bagi remaja
Fungsi pantun bagi remaja
 
Flora dan fauna wilayah barat
Flora dan fauna wilayah baratFlora dan fauna wilayah barat
Flora dan fauna wilayah barat
 
Daun pakis
Daun pakisDaun pakis
Daun pakis
 
Danau toba
Danau tobaDanau toba
Danau toba
 
Curiculum vitae
Curiculum vitaeCuriculum vitae
Curiculum vitae
 
Cara budidaya buncis organik
Cara budidaya buncis organikCara budidaya buncis organik
Cara budidaya buncis organik
 
Budidaya tanaman pare
Budidaya tanaman pareBudidaya tanaman pare
Budidaya tanaman pare
 
Kebakaran hutan
Kebakaran hutanKebakaran hutan
Kebakaran hutan
 
Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirIman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhir
 
Rumah adat di indonesia
Rumah adat di indonesiaRumah adat di indonesia
Rumah adat di indonesia
 
Surat pernyataan thalaq
Surat pernyataan thalaqSurat pernyataan thalaq
Surat pernyataan thalaq
 
Asmaul husna
Asmaul husnaAsmaul husna
Asmaul husna
 
33 provinsi di indonesia lengkap dengan pakaian
33 provinsi di indonesia lengkap dengan pakaian33 provinsi di indonesia lengkap dengan pakaian
33 provinsi di indonesia lengkap dengan pakaian
 
Alat musik tradisional indonesia dan asalny1
Alat musik tradisional indonesia dan asalny1Alat musik tradisional indonesia dan asalny1
Alat musik tradisional indonesia dan asalny1
 
7 search engine beserta kekurangan dan kelebihan
7 search engine beserta kekurangan dan kelebihan7 search engine beserta kekurangan dan kelebihan
7 search engine beserta kekurangan dan kelebihan
 
Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaranSilabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
 
Silabus 6(1)
Silabus 6(1)Silabus 6(1)
Silabus 6(1)
 
Silabus 5
Silabus 5Silabus 5
Silabus 5
 

Organ Pernapasan

  • 1. 8 Organ Pernapasan Pada Manusia Semua hewan termasuk manusia membutuhkan udara untuk bernapas. Proses pernapasan pada manusia terdiri dari beberapa tahap dengan menggunakan berbagai macam organ. Nah berikut adalah organ-organ pernapasan pada manusia. Langsung saja kita simak yang pertama: 1. Hidung (Cavum Nasalis) Rongga hidung termasuk alat pernapasan pada manusia paling luar, dan merupakan alat pernapasan paling awal. Udara keluar masuk melalui rongga hidung. Rongga hidung selalu lembap karena adanya selaput lendir. Di dalam rongga hidung juga terdapat rambut-rambut pendek dan halus. Selaput lendir dan rambut-rambut halus ini berfungsi menyaring debu dan kotoran yang masuk bersama udara, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, dan mengenali adanya bau. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae.
  • 2. Udara bebas tidak hanya mengandung oksigen saja, namun juga gas-gas yang lain. Misalnya, karbon dioksida (CO2), belerang (S), dan nitrogen (N2). Gas-gas tersebut ikut terhirup, namun hanya oksigen saja yang dapat berikatan dengan darah. Selain sebagai organ pernapasan, hidung juga merupakan indra pembau yang sangat sensitif. Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar dari menghirup gas-gas yang beracun atau berbau busuk yang mungkin mengandung bakteri dan bahan penyakit lainnya. Dari rongga hidung, udara selanjutnya akan mengalir ke tenggorokan. 2. Tenggorokan (Faring) Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan persimpangan antara 2 saluran, yaitu rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan / nasofarings) pada bagian depan dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan / orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara (pita vocalis) dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.
  • 3. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan. Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung (resonansi) untuk suara percakapan. 3. Batang Tenggorokan (Trakea) Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm dan terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut. 1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat. 2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16– 20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka. 3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.
  • 4. Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut. Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan. Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus). 4. Pangkal Tenggorokan (Laring) Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan faring dengan trakea. Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara. Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara. 5. Cabang Tenggorokan (Bronkus) Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paruparu kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus. Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paruparu. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. 6. Bronkiolus Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus. Ciri khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya, pada bagian awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan epitel. Fungsi bronkiolus adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang kita hirup agar mencapai paru-paru.
  • 5. 7. Paru-Paru (Pulmo) Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus te rminalis bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktus alveolaris. Pada dinding duktus alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang disebut alveolus. 8. Alveolus Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara.