2. Pendahuluan
Pada hakikatnya program pembelajaran bertujuan tidak hanya
memahami dan menguasai apa dan bagaimana suatu terjadi, tetapi
juga memberi pemahaman dan penguasaan tentang “ Mengapa hal itu
terjadi”, berpijak pada permasalahan tersebut maka pembelajaran
pemecahan masalah menjadi sangat penting untuk diajarkan.
Pada dasarnya tujuan akhir pembelajaran adalah menghasilkan siswa
yang memilki pengetahuan dan keterampilan dalam memecahkan
masalah yang dihadapi kelak di masyarakat. Untuk menghasilkan siswa
yang memilki kompetensi yang andal dalam pemecahan masalah,
maka diperlukan serangkaian strategi pembelajaran pemecahan
masalah. Berdasarkan kajian beberapa literatur terhadap banyak
strategi pemecahan masalah yang kiranya dapat diterapkan dalam
pembelajaran.
2Strategi Pemecahan Masalah
3. Taksonomi Pemecahan Masalah
Wankat dan Oreovocz mengklasifikasikan lima tingkat taksonomi pemecahan masalah,
yaitu sebagai berikut.
o Rutin
Tindakan rutin atau bersifat algoritma yang dilakukan tanpam membuat suatu
keputusan.
o Diagnostik
Pemilihan suatu prosedur atau cara yang tepat secara rutin. Beberapa rumus yang
digunakan dalam menentukan tegangan suatu blok, dan diagnosis adalah memilih
prosedur yang tepat untuk memecahkan maslah tertentu.
o Strategi
Pemilihan prosedur secara rutin untuk memecahkan suatu masalah. Strategi
merupakan bagian dari tahap analisis dan evaluasi dan taksonomi bloom.
o Interpretasi
Kegiatan pemecahan masalah yang sesungguhnya, karena melibatkan kegiatan
mereduksi masalah yang nyata, sehingga dapat dipecahkan.
o Generalisasi
Pengembang prosedur yang bersifat rutin untuk memecahkan masala-masalah yang
baru.
3Strategi Pemecahan Masalah
4. Strategi Pemecahan Masalah Solso
Solso (dalam Wankat & Oreovocz, 1995) mengemukakan enam tahap
dalam pemecahan masalah :
o Identifikasi permasalah (identification the problem).
o Representasi permasalahan (representation of the problem).
o Perencanaan pemecahan (planning the solution ).
o Menerapkan/mengimplementasikan perencanaan (execute the
plan).
o Menilai perencanaan (evaluate the plan).
o Menilai hasil pemecahan (evaluate the solution).
4Strategi Pemecahan Masalah
5. Secara operasional kegiatan guru dan siswa selama proses
pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut :
No. Tahap Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Identifikasi
permasalah
Memberi permasalahan
pada siswa.
Memahami permasalahan.
Membimbing siswa dalam
melakukan identifikasi
permasalahan.
Melakukan identifikasi
terhadap masalah yang
dihadapi.
2. Representasi/penyaji
an permasalahan
Membantu siswa untuk
merumuskan dan
memahami masalah secara
benar.
Merumuskan dan
pengenalan permasalahan.
3. Perencanaan
pemecahan
Membimbing siswa
melakukan perencanaan
pemecahan masalah.
Melakukan perencanaan
pemecahan masalah.
5Strategi Pemecahan Masalah
6. 4. Menerapkan/mengim
plementasikan
perencanaan
Membimbing siswa
menerapkan perencanaan
yang telah dibuat.
Menerapkan rencana
pemecahan masalah.
5. Menilai perencanaan Membimbing siswa dalam
melakukan penilaian
terhadap perencanaan
pemecahan masalah.
Melakukan penilaian
terhadap perencanaan
pemecahan masalah.
6. Menilai hasil
pemecahan
Membimbing siswa
melakukan penilaian
terhadap hasil pemecahan
masalah.
Melakukan penilaian
terhadap hasil pemecahan
masalah.
6Strategi Pemecahan Masalah
7. Strategi Pemecahan Masalah Wankat dan Oreovocs
Wankat dan Oreovocz (1995) mengemukakan tahap-tahap strategi
operasional dalam pemecahan masalah sebagai berikut :
o Saya mampu/bisa (I can);
o Mendefinisikan (Definer);
o Mengeksplorasi (Explore);
o Merencanakan (Plan);
o Mengerjakan (Do it);
o Mengoreksi kembali (Check); dan
o Generalisasi (Generalize).
7Strategi Pemecahan Masalah
8. Secara operasional dan ringkas kegiatan guru dan siswa selama proses
pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut :
No. Tahap Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Saya mampu/bisa Membangkitkan motivasi dan
membangun keyakinan diri
siswa.
Menumbuhkembangkan
motivasi belajar dan keyakinan
diri dalam menyelesaikan
permasalahan.
2. Mendefinisikan Membimbing membuat daftar
hal yang diketahui dan tidak
diketahui dalam suatu
permasalahan.
Menganalisis dan membuat
daftar hal yang diketahui dan
tidak diketahui dalam suatu
permasalahan.
3. Mengeksplorasi Merangsang siswa ntuk
mengajukan pertanyaan-
pertanyaan dan membimbing
untuk menganalisis dimensi-
dimensi permasalahan yang
dihadapi.
Mengajukan pertanyaan-
pertanyaan pada guru, untuk
melakukan pengkajian lebih
dalam terhadap permasalah-
permasalahan yang dibahas.
4. Merencanakan Membimbing mengembangkan
cara berpikir logis siswa untuk
menganalisis masalah.
Berlatih mengembangkan cara
berpikir logis untuk menganalisis
masalah yang dihadapi.
8Strategi Pemecahan Masalah
9. 5. Mengerjakan Membimbing siswa secara
sistematis untuk memperkirakan
jawaban yang mungkin untuk
memecahkan masalah yang
dihadapi.
Mencari berbagai alternative
pemecahan masalah.
6. Mengoreksi kembali Membimbing siswa untuk
mengecek kembali jawaban yang
dibuat.
Mengecek tingkat kebenaran
jawaban yang ada.
7. Generalisasi Membimbing siswa untuk
mengajukan pertanyaan :
- Apa yang telah saya pelajari
dalam pokok bahasan ini?
- Bagaimanakah agar
pemecahan masalah yang
dilakukan bias lebih efisien?
- Jika pemecahan masalah
yang dilakukan masih kurang
benar, apa yang harus saya
lakukan?
Memilih/menentukan jawaban
yang paling tepat.
9Strategi Pemecahan Masalah
10. Digunakannya model pembelajaran inkuiri biologi (biological science
inquiry model) dalam pembelajaran didasari atas pertimbangan, yaitu
sebagai berikut :
o Model pembelajaran ini khusus dirancang hanya untuk mata
pelajaran biologi dan dalam beberapa hasil penelitian telah
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. (Joice and Weil,
1992).
o Model pembelajaran Inkuiri Biologi, memiliki prosedur dan
langkah-langkah yang sistematis sehingga mudah diterapkan guru.
o Model pembelajaran Biologi dirancang dengan memadukan
ketepatan strategi pembelajaran dengan cara otak bekerja selama
proses pembelajaran.
Strategi Pembelajaran Inkuiri Biologi
10Strategi Pemecahan Masalah
11. Tahap Pembelajaran
Pembelajaran model Inkuiri Biologi terdiri atas empat tahap, yaitu
sebagai berikut :
o Investigasi (area of investigation is posed to student).
o Penentuan masalah (student structure the problem).
o Identifikasi masalah (student identify the problem in the
investigation).
o Penyimpulan/penyelesaian masalah (student speculate on way to
clear up the difficully).
11Strategi Pemecahan Masalah
12. Hasil Penelitian
o Menurut Joice and Weil (1992) penerapan model Inkuiri Biologi
pada sekolah menengah khususnya kelas 8 dan kelas 11 di Amerika
Serikat telah berhasil dalam (1) meningkatkan hasil belajar siswa
secara signifikan, dan (2) meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah siswa.
o Penelitian Nugrahangsih, dkk (2007) Penerapan Model
Pembelajaran Inkuiri Biologi untuk meningkatkan Kualitas
Pembelajaran Pendidikan dan Latihan Biologi Pada SMK,
menyimpulkan bahwa (1) pembelajaran model inkuiri biologi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan
dan latihan BIologi pada SMK, dan (2) Pembelajaran model inkuiri
biologi dapat meningkatkan/memperbaiki proses pembelajaran
dalam mata pelajaran pendidikan dan latihan biologi SMK.
12Strategi Pemecahan Masalah
13. Model ini dikembangkan oleh Donald Oliver dan James P.Shaver
(1966/1874). Model ini bertujuan mengajari siswa untuk menganalisis
dan berpikir secara sistematis dan kritis terhadap isu-isu yang sedang
hangat di masyarakat.
Secara umum tahap pembelajaran inkuiri juris prudensial, yaitu :
1) Orientasi kasusu/permasalahan (Orientation to the case),
2) Identifikasi isu (Identifying the issue),
3) Penetapan posisi/pendapat (Taking Position), menyelifiki cara
berpendirian, pola argumentasi (Exploring the stance [s],
patterns of argumentation),
4) Memperbaiki dan mengkualifikasi posisi (refining and cualifying
the positions), dan
5) Melakukan pengujian asumsi-asumsi terhadap
posisi/pendapatnya (testing factual assumtions behind qualified
positions).
Strategi Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial
13Strategi Pemecahan Masalah
14. Hasil Penelitian
o Penelitian Oliver dan Shaver menemukan bahwa penerapan model
inkuiri jurisprudensial telah berhasil dengan sukses meningkatkan
hasil belajar siswa kelas 7 dan kelas 8. Namun, model ini kurang
berhasil jika diterapkn pada tingkat kelas rendah.
o Berdasarkan beberapa kajian literatur penelitian model inkuiri
jurispresidensial di Indonesia masih sangat jarang diuji cobakan
atau mungkin belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, model ini
sangat singkat baik untuk diterapkan pada sekolah-sekolah,
khususnya pada tingkat kelas atas (SMA/SMK).
14Strategi Pemecahan Masalah
15. Strategi inkuiri ini dikembangkan oleh Richard Suchman (1962) untuk
mengajar para siswa terhadap proses meneliti dan menerangkan suatu
kejadian. Menurut Suchman kesadaran siswa terhadap proses inkuiri
dapat ditingkatkan sehingga mereka dapat diajarkan prosedur
pemecahan masalah secara ilmiah.
Secara umum prinsip strategi inkuiri ini adalah sebagai berikut:
o Siswa akan bertanya (inquire) jika mereka dihadapkan pada
masalah yang membingungkan/kurang jelas.
o Siswa dapat menyadari dan belajar menganalisis strategi berpikir
mereka.
o Strategi berfikir baru dapat diajarkan secara langsung dan
ditambahkan pada apa yang telah mereka miliki.
o Inkuiri dalam kelompok dapat memperkaya khazanah pikiran dan
membantu siswa belajar mengenai sifat pengetahuan yang
sementara dan menghargai pendapat orang lain.
Strategi Latihan Inkuiri
15Strategi Pemecahan Masalah
16. Tahap Pembelajaran
Menurut Joice and Weil (1986 : 61) strategi pembelajaran inkuiri
secara umum terbagi atas lima tahap, yaitu sebagai berikut:
o Penyajian masalah (confrontation with problem).
o Pengumpulan data berverifikasi (data ghatering-verification).
o Pengumpulan data eksperimentasi (data gathering-
experimentation).
o Organisasi data dan formulasi kesimpulan (organizing, formulting
and explanation).
o Analisis proses inkuiri (analysis of the inquiry process).
16Strategi Pemecahan Masalah
17. Hasil Penelitian
o Penelitian pribadi dan Tutik Yulianti dengan judul meningkatkan
kemampuan belajar siswa kelas II jurusan Teknik Bangunan SMK 1
Negeri Singosari Malang Melalui Model Mengajar Inkuiri Dalam
Memecahkan Soal-Soal pada Mata pelajaran Konstruksi Beton,
menyimpulkan sebagai berikut.
1) Hal ini terlihat dari kecermatan dan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal konstruksi beton, yakni dari
kemampuan dan keterampilan siswa dalam (a) Penyajian
Masalah, (b) Pengumpulan data Verifikasi, (c) Pengumpulan
Data Eksperimen, (d) Organisasi Data Formulasi kesimpulan,
dan (e) Analisis Proses Inkuiri.
2) Penelitian lain tentang model inkuiri telah banyak dilakukan di
Indonesia, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa nodel
inkuiri secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dan sekaligus meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
17Strategi Pemecahan Masalah
18. Strategi pembelajaran inkuri sosial dikembangkan oleh Massialas &
Cox.
Pemilihan strategi pembelajaran inkuiri sosial untuk memecahkan
masalah dalam pembelajaran sosial karena:
o Strategi ini khusus dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan siswa dalam memecahkan masalah-masalah sosial.
o Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi ini terbukti
efektif menigkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam
memecahkan masalah-masalah sosial.
o Strategi merupakan sinkronisasi antara teori mengajar dan teori
belajar, yang memilki prosedur yang sistematis dan mudah
diterapkan oleh pengajar.
Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial
18Strategi Pemecahan Masalah
19. Strategi pembelajaran inkuiri sosial terdiri dari enam tahap pembelajaran.
o Orientasi
o Hipotesis
o Defenisi
o Eksplorasi
o Pembuktian
o Generalisasi
Secara umum menurut Massialas & Cox, kelas tempat belajar harus dianggap
sebagai “reflective classroom”.
1) Pertama yang terpenting adalah pengembangan aspek sosial kelas, dengan
menciptakan iklim diskusi kelas yang terbuka.
2) Kedua, pengembangan hipotesis sebagai fokus inkuiri merupakan ciri dari
reflective classroom. Diskusi sekitar hipotesis yang diajukan merupakan
hakikat dari ilmu pengetahuan, yang harus diuji dan diuji secara terus-
menerus.
3) Ketiga, reflective classroom harus bercirikan “use of fact as evidence. Kelas
harus dijadikan tempat arena penemuan ilmiah oleh siswa.
19Strategi Pemecahan Masalah
20. Hasil Penelitian
o Semenjak diperkenalkan dan dikembangkan oleh Massialas & Cos
(1966), strategi pembelajaran inkuiri sosial telah banyak diterapkan
dalam pembelajaran dan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Uji coba penerapan strategi ini yang dilakukan Massialas
&Cos (1966)pada mata pelajaran ilmu sosial disekolah menengah
menunjukkan bahwa hampir 80 % siswa mengalami peningkatan
hasil belajar dan kemampuan memecahkan masalah-masalah
sosial secara signifikan.
o Menurut Beyer (1995) proses pembelajaran dengan strategi
pembelajaran inkuiri social, secara bertahap dapat meningkatkan
kemampuan kritis siswa terhadap suatu masalah yang dipecahkan.
o Namun, menurut Hunkins (1996) strategi pembelajaran inkuiri
social biasa efektif dilaksanakan jika pengajar mampu menyiapkan
bahan ajar yang mengandung permasalahan social yang kompleks.
20Strategi Pemecahan Masalah
21. Meyer (dalam kirkley, 2003) mengungkapkan bahwa terdapat tiga
karakteristik pemecahan masalah, yaitu
o Pemecahan masalah merupakan aktifitas kognitif, tetapi
dipengaruhi oleh perilaku,
o Hasil-hasil pemecahan masalah dapat dilihat dari tindakan/
perilaku dalam mencari pemecahan, dan
o Pemecahan masalah adalah merupakan suatu proses tindakan
manipulasi dari pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Gick
& Holyoak (1986) menggambarkan model pemecahan masalah
seperti gambar berikut.
Strategi Pembelajaran Masalah Ideal
21Strategi Pemecahan Masalah
22. Represent
Problem
Solution
Search
Implement
Solution
STOI
Succeed
Kail
Gambar 1.
Model
pemecahan
masalah ideal
Model diatas mengidentifikasi tiga aktifitas kognitif dalam pemecahan
masalah, yaitu sebagai berikut.
o Penyajian masalah meliputi aktivitas mengingat konteks
pengetahuan yang sesuai dan melakukan identifikasi tujuan serta
kondisi awal yang relevan untuk masalah yang dihadap.
o Pencaharian pemecahan meliputi aktifitas penghalusan
(penetapan) tujuan dan pengembangan rencana tindakan untuk
mencapai tujuan.
o Penerapan solusi meliputi tindakan pelaksanaan rencana tindakan
dan mengevaluasi hasilnya.
22Strategi Pemecahan Masalah
23. Tahap Pembelajaran
Strategi pembelajaran Pemecahan Masalah IDEAL terdiri dari lima
tahap pembelajaran, yaitu Identifiti the problem, Define the problem,
Explore solution, Act on the strategy, Look back and evaluate the
effect.
o Identifitikasi Masalah
o Mendefinisikan masalah
o Mencari solusi
o Melaksanakan Strategi
o Mengkaji Kembali dan mengevaluasi Pengaruh
23Strategi Pemecahan Masalah
24. Hasil Penelitian
Kirkley (2003) menyimpulkan beberapa hasil penelitian yang telah
dilakukan terhadap strategi pemecahan masalah IDEAL sebagai
berikut:
o Strategi pemecahan masalah IDEAL lebih unggul dalam
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa SMA
dibandingkan dengan strategi pemecahan masalah lain.
o Penerapan strategi pemecahan masalah IDEAL terbukti secara
signifikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pemecahan masalah bidang IPA, baik untuk tingkat SMA maupun
pendidikan tinggi.
24Strategi Pemecahan Masalah
25. Sovoie dan Hughes (1994) menyatakan bahwa strategi belajar berbasis
masalah memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut.
o Belajar dimulai dengan suatu permasalahan.
o Permasalahan yang diberikan harus berhubungan dengan dunia
nyata siswa.
o Mengorganisasikan pembelajaran diseputar permasalahan, bukan
diseputar disiplin ilmu
o Memberikan tanggung jawab yang besar dalam membentuk dan
menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri.
o Menggunakan kelompok kecil
o Menuntut siswa untuk mendemonstrasikan apa yang telah
dipelajari dalam bebtuk produk dan kinerja.
Strategi Belajar Berbasis Masalah
25Strategi Pemecahan Masalah
26. Tahap Pembelajaran
Disamping memiliki karakteristik seperti disebutkan diatas, strategi
belajar berbasis masalah juga harus dilakukan dengan tahap-tahap
tertentu. Menurut Fogarty (1997), tahap-tahap strategi belajar
berbasis masalah adalah sbagai berikut:
o Menemukan masalah,
o Mendefinisiskan masalah,
o Mengumpulkan fakta,
o Menyusun hipotesis (dugaan sementara)
o Melakukan penyelidikan,
o Menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan,
o Menyimpulkan alternative pemecahan secara kolaboratif, dan
o Melakukan pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah.
26Strategi Pemecahan Masalah
27. Hasil Penilitian
Pembelajaran berbasis masakah memberikan peluang bagi siswa
untuk melibatkan kecerdasan majemuk siswa (Garder, 1999). Dapat
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
(Ardhana, dkk.2003)
27Strategi Pemecahan Masalah