2. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui diskusi dan tanya jawab secara klasikal peserta mampu
membedakan model pembelajaran discovery learning, problem
based learning, project based learning, dan inquiry learning
dengan penuh rasa ingin tahu
2. Melalui diskusi dan tanya jawab secara klasikal peserta mampu
mengidentifikasi sintaks dalam model-model pembelajaran dengan
kritis
3. Melalui penugasan individu dalam kelompok mata pelajaran,
peserta mampu menganalisis model pembelajaran yang digunakan
dalam setiap kompetensi dasar
4. LATAR BELAKANG
1. Guru profesional tidak hanya menguasai sejumlah materi pembelajaran,
tetapi juga terampil dalam menggunakan model-model pembelajaran
yang tepat.
2. Guru harus dapat memilih model pembelajaran yang tepat agar
pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan peserta didik
memiliki pengalaman belajar dengan pendekatan saintifik.
3. Pada Permendikbud nomor 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada
pendidian dasar dan menengah, model pembelajaran yang disarankan
untuk guru lakukan adalah discovery learning, project based learning,
problem based learning, dan inquiry learning.
5. PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran merupakan kerangka
konseptual dan operasional pembelajaran yang
mempunyai nama, ciri, urutan logis, pengaturan,
dan budaya
(Permendikbud No. 103 Tahun 2014 pasal 2 ayat 5)
6. PENGERTIAN SINTAKS
1. Di dalam model pembelajaran terdapat karakteristik
yang dikenal dengan istilah sintaks.
2. Sintaks adalah tahapan aktivitas guru dan peserta didik
dalam pembelajaran.
3. Di balik tahapan pembelajaran tersebut terdapat
rasional yang membedakan antara model pembelajaran
yang satu dengan model pembelajaran yang lain.
8. DEFINISI
Discovery learning mempunyai prinsip yang sama dengan problem based
learning dan inquiry learning. Pada discovery learning lebih menekankan
pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui.
Masalah yang dihadapkan kepada peserta didik adalah semacam
yang direkayasa oleh guru.
Sedangkan problem based learning lebih memberi tekanan pada
kemampuan menyelesaikan masalah.
Pada inquiry learning, masalahnya bukan hasil rekayasa sehingga
peserta didik harus mengerahkan seluruh pikiran dan
keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam
masalah itu melalui proses penelitian
9. KONSEP
Dalam discovery learning, peserta didik dituntut untuk melakukan berbagai
aktivitas menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan,
menganalisis, mengintegrasikan, dan menyimpulkan yang dapat
memungkinkan terjadinya generalisasi.
Discovery learning adalah model pembelajaran dimana materi yang akan
disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi peserta didik
didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahuinya dengan
mengorganisasi (mengkonstruksi) sendiri pemahamannya.
Peserta didik dikatakan memahami suatu konsep apabila mengetahui lima
unsur dari konsep itu, meliputi: (1) nama; (2) contoh-contohnya baik yang
positif maupun yang negatif; (3) karakteristik, baik yang pokok maupun tidak;
(4) rentangan karakteristik; dan (5) kaidah.
10. KELEBIHAN PENERAPAN
DISCOVERY LEARNING
1. Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif.
2. Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi
dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
3. Menimbulkan rasa senang pada diri peserta didik, karena
tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.
4. Metode ini memungkinkan peserta didik berkembang dengan
cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.
11. LANJUTAN
5. Peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan
melibatkan akal dan motivasinya.
6. Model pembelajaran ini dapat membantu peserta didik memperkuat
konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan
yang lainnya.
7. Berpusat pada peserta didik dan guru yang bersama berperan aktif
mengeluarkan gagasan-gagasan.
8. Membantu peserta didik menghilangkan skeptisme (keragu-raguan)
karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.
12. LANJUTAN
9. Peserta didik akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
10. Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi
proses belajar yang baru.
11. Mendorong peserta didik berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.
12. Mendorong peserta didik berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis
sendiri.
13. Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik.
14. Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang.
13. LANJUTAN
15. Proses belajar meliputi sesama aspeknya peserta didik menuju
pada pembentukan manusia seutuhnya
16. Meningkatkan tingkat penghargaan pada peserta didik.
17. Kemungkinan peserta didik belajar dengan
memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
18. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
14. LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL
IMPLEMENTASI DISCOVERY LEARNING
Langkah Persiapan
• 1. Menentukan tujuan pembelajaran
• 2. Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik
(kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan
• 3. Memilih materi pelajaran
• 4. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta
didik secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi)
15. LANJUTAN
5. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh,
ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik.
6. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks,
dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke
simbolik.
7. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik.
17. SISTEM PENILAIAN
Penilaian dapat dilakukan dengan
menggunakan tes maupun non tes
Penilaian yang digunakan dapat
berupa penilaian pengetahuan,
keterampilan, sikap, atau penilaian
berupa hasil kerja peserta didik.
19. KONSEP
PROBLEM BASED LEARNING
Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang
menggunakan masalah nyata (real world) yang tidak
terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai
konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan
keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta
sekaligus membangun pengetahuan baru
20. TUJUAN
PROBLEM BASED LEARNING
Mengembangan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan
pemecahan masalah dan sekaligus mengembangkan kemampuan
peserta didik untuk secara aktif membangun pengetahuan
sendiri
21. PRINSIP
PROBLEM BASED LEARNING
1. Menggunakan masalah nyata sebagai untuk mengembangkan
pengetahuan kemampuan berpikir kritis dan memecahan masalah.
2. Masalah itu bersifat terbuka (open-ended problem)
3. Berpusat pada peserta didik (student-centered)
4. Kolaborasi antarpeserta didik sangat diperlukan
22. CIRI-CIRI PBL
1. Merupakan aktivitas pembelajaran tidak hanya sekedar mengharapkan
peserta didik mendengarkan, mencatat, kemudian menghapal materi
pembelajaran, melainkan harus aktif berpikir, berkomunikasi, mencari
dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan.
2. Aktivitas pembelajaran harus diarahkan untuk menyelesaikan
masalah. PBL menempatkan masalah sebagai fokus pembelajaran,
tanpa masalah tidak mungkin terjadi proses pembelajaran.
3. Pemecahan masalah dilakukan menggunakan pendekatan berpikir
ilmiah (deduktif-induktif; sistematik-empirik).
23. LANGKAH-LANGKAH PBL
TAHAP 1
TAHAP 2
TAHAP 3
TAHAP 4
TAHAP 5
Mengorientasikan peserta didik
terhadap masalah
Mengorganisasi peserta didik untuk
belajar
Membimbing penyelidikan individual
maupun kelompok
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
26. KONSEP
PROJECT BASED LEARNING
Project Based Learning adalah pembelajaran yang menggunakan
proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Peserta didik melakukan
eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Model pembelajaran ini dimulai dengan memunculkan pertanyaan
menuntun dan membimbing siswa dalam sebuah proyek kolaboratif
yang mengintegrasian berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.
27. PRINSIP
PROJECT BASED LEARNING
1. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas-
tugas pada kehidupan nyata.
2. Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan
suatu tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran.
3. Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan
menghasilkan produk nyata.
4. Produk, laporan atau hasil karya tersebut selanjutnya
dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan dan umpan balik
untuk perbaikan proyek berikutnya.
28. MANFAAT
PROJECT BASED LEARNING
1. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam
pembelajaran
2. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan
masalah.
3. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah
yang kompleks
4. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik
dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas.
5. Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PjBL yang
bersifat kelompok.
29. KRITERIA PROJECT BASED
LEARNING
Thomas (2000) menetapkan lima kriteria Pembelajaran
Berbasis Proyek:
1. keterpusatan (centrality)
2. berfokus pada pertanyaan atau masalah
3. investigasi konstruktif atau desain
4. otonomi pembelajar
5. Realistis
30. KARAKTERISTIK
PROJECT BASED LEARNING
Menekankan aktivitas pembelajaran siswa
1. Student centered (berpusat pada siswa )
- Menjadi : problem solver, decision maker, investigator,
documentaria
- Berperan sebagai pekerja sesuai dengan bidang ilmu
2. Long-term (Jangka panjang)
- Panjang waktu proses pembelajaran yang bervariasi
3. Terintegrasi dengan isu-isu nyata dan
31. LANJUTAN ...
4. Mengembangkan keterampilan dunia nyata
Berbagai keterampilan yang diperoleh:
- Kemampuan bekerja dengan baik dengan orang lain
- Membuat keputusan bijaksana
- Mengambil inisiatif
- Memecahkan masalah yang komplek
5. Memungkinkan untuk berbagai gaya belajar
- Dapat diakses oleh semua pembelajar
32. LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
1. Penentuan
proyek
3. Penyusunan
jadwal
4. Penyelesaian
dengan
fasilitasi dan
monitoring
guru
5. Penyusunan
laporan &
presentasi
6. Evaluasi
proses dan
hasil proyek
2. Perancangan
penyelesaian
proyek
33. PENILAIAN DALAM
PROJECT BASED LEARNING
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam penilaian PjBL
1. Kemampuan pengelolaan
2. Relevansi
3. Keaslian
34. CONTOH RUBRIK PENILAIAN PROYEK
No Tahapan Skor
1 Perencanaan
Menyiapkan alat
Menyiapkan bahan
1-5
2 Pengumpulan data
Mencatat hasil pengamatan
Data sesuai dengan hasil pengamatan
1-10
3 Pengorganisasian data
Mengelompokkan data berdasarkan jenis indikator buatan
1-5
4 Pengolahan data
Menetapkan jenis indikator buatan
1-5
5 Penyajian data
Membuat laporan tertulis
Mempresentasikan hasil pengamatan
1-10
Jumlah skor 5-35
36. DEFINISI INQUIRY LEARNING
Inquiry learning merupakan perluasan dari discovery
learning yang digunakan lebih mendalam. Atau dengan
atau lain, discovery learning merupakan bagian dari
inquiry learning
Secara bahasa, inquiry merupakan pernyataan,
pemeriksaan, atau penyelidikan.
Inquiry adalah suatu proses umum yang dilakukan
manusia untuk mencari atau memahami informasi
37. Inquiry Learning merupakan serangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari
dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis sehingga
mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya.
Syarat timbulnya kegiatan Inquiry Learning adalah:
- Suasana terbuka yang mengundang siswa berdiskusi
- Pembelajaran berfokus pada hipotesis
- Penggunaan fakta sebagai eviden
KONSEP INQUIRY LEARNING
38. Memfasilitasi siswa untuk dapat mengembangkan
disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan dan
mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin
tahunya
TUJUAN INQUIRY LEARNING
39. PERAN GURU
DALAM INQUIRY LEARNING
1. Motivator, memberi stimulasi agar siswa aktif
2. Fasilitator, menunjukkan jalan keluar bila siswa mengalami
kesulitan
3. Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat
4. Administrator, bertanggung jawab dalam seluruh kegiatan kelas
5. Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang
diharapkan
6. Manager, pengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas
7. Rewarder, pemberi penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa
40. KELEBIHAN INQUIRY LEARNING
1. Dapat membentuk dan mengembangkan self-concept pada
diri siswa, sehingga siswa dapat memiliki konsep dasar
dan ide-ide yang lebih baik
2 Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatifnya
sendiri, berpikir objektif, jujur, dan terbuka
3. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri
4. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik
5. Situasi belajar mengajar menjadi menantang
6. Dapat mengembangkan kecakapan individu
7. Dapat memberikan waktu pada siswa seukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi
41. LANGKAH-LANGKAH INQUIRY LEARNING
TAHAP 1
TAHAP 2
TAHAP 3
TAHAP 4
TAHAP 5
Mengamati berbagai fenomena alam yang
akan memberikan pengalaman belajar
Mengajukan pertanyaan tentang
fenomena yang dihadapi
Mengajukan dugaan atau kemungkinan
jawaban (Hipotesis)
Mengumpulan data yang terkait dengan
dugaan
Merumusan kesimpulan berdasarkan data
yang diolah
42. SISTEM PENILAIAN
Penilaian yang digunakan
dapat berupa penilaian
pengetahuan, keterampilan,
sikap, atau penilaian berupa
portofolio peserta didik.
44. 1. PERHATIKAN SUSUNAN KD-3 MATA PELAJARAN
SOSIOLOGI KELAS XII DALAM TABEL BERIKUT INI:
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami berbagai jenis dan faktor-faktor perubahan sosial serta akibat yang
ditimbulkan dalam kehidupan masyarakat
3.2 Memahami berbagai permasalahan sosial yang disebabkan oleh perubahan
sosial di tengah-tengah pengaruh globalisasi
3.3 Memahami faktor penyebab ketimpangan sosial dan pertautannya dengan
perubahan sosial di tengah-tengah globalisasi
3.4 Mendeskripsikan cara melakukan strategi pemberdayaan komunitas dengan
mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal di tengah-tengah pengaruh globalisasi
3.5 Mengevaluasi aksi pemberdayaan komunitas sebagai bentuk kemandirian
dalam menyikapi ketimpangan sosial
45. BERDASARKAN TABEL DI ATAS, KOMPETENSI DASAR
YANG SESUAI UNTUK DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING ADALAH ....
A. 3.1, 3.2, 3.3, DAN 3.4
B. 3.1, 3.2, 3.4, DAN 3.5
C. 3.1, 3.3, 3.4, DAN 3.5
D. 3.2, 3.3, 3.4, DAN 3.5
Lanjutan ...
46. BERDASARKAN TABEL DI ATAS, KOMPETENSI DASAR
YANG SANGAT SESUAI UNTUK DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING ADALAH ....
A. 3.1, 3.2, 3.3, DAN 3.4
B. 3.1, 3.2, 3.4, DAN 3.5
C. 3.1, 3.3, 3.4, DAN 3.5
D. 3.2, 3.3, 3.4, DAN 3.5
KUNCI JAWABAN: A
LANJUTAN ...
47. 2. PERHATIKAN KD-4 MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA KELAS X DALAM TABEL BERIKUT INI:
Kompetensi Dasar
4.17 Menulis puisi dengan memerhatikan unsur
pembangunnya (tema, diksi, gaya bahasa,
imaji,
struktur, dan perwajahan)
48. Berdasarkan tabel tersebut, model pembelajaran yang paling
sesuai untuk diterapkan di kelas pada KD tersebut adalah ....
A. Discovery Learning
B. Problem Based Learning
C. Project Based Learning
D. Inquiry Learning
LANJUTAN ...
49. Berdasarkan tabel tersebut, model pembelajaran yang paling
sesuai untuk diterapkan di kelas dalam KD tersebut adalah ....
A. Discovery Learning
B. Problem Based Learning
C. Project Based Learning
D. Inquiry Learning
Kunci Jawaban: B
LANJUTAN ...
50. 3. PERHATIKAN SUSUNAN KD-4 MATA PELAJARAN
BIOLOGI KELAS XI DALAM TABEL BERIKUT INI:
Kompetensi Dasar
4.11 Melakukan kampanye narkoba di lingkungan sekolah
dan masyarakat sekitar
4.12 Menyajikan hasil analisis dampak pergaulan bebas, penyakit dan
kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan
sistem reproduksi manusia serta teknologi sistem reproduksi
4.13 Menyajikan karya tulis tentang pentingnya menyiapkan
generasi terencana untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia
(SDM)
4.14 Melakukan kampanye pentingnya partisipasi masyarakat
dalam program dan immunisasi serta kelainan dalam sistem imun
51. BERDASARKAN TABEL TERSEBUT, KOMPETENSI DASAR
YANG DAPAT DITERAPKAN DI KELAS DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING ADALAH,
KECUALI ....
A. 4.14
B. 4.13
C. 4.12
D. 4.11
LANJUTAN ...
52. BERDASARKAN TABEL TERSEBUT, KOMPETENSI DASAR
YANG DAPAT DITERAPKAN DI KELAS DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING ADALAH,
KECUALI ....
A. 4.14
B. 4.13
C. 4.12
D. 4.11
KUNCI JAWABAN: C
LANJUTAN ...
53. 4. PERHATIKAN KD-4 MATA PELAJARAN PPKN
KELAS XI DALAM TABEL BERIKUT INI:
Kompetensi Dasar
4.1 Manyajikan hasil analisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif Pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
4.2 Menyajikan hasil kajian tentang sistem dan dinamika demokrasi Pancasila sesuai
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.3 Menyajikan hasil penalaran tentang sistem hukum dan peradilan di Indonesia
sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.4 Mendemonstrasikan hasil analisis tentang peran Indonesia dalam perdamaian
dunia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.5 Merancang dan melakukan penelitian sederhana tentang potensi ancaman
terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
dan strategi mengatasinya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
54. BERDASARKAN TABEL TERSEBUT, KOMPETENSI DASAR
YANG PALING SESUAI UNTUK DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN INQUIRY LEARNING ADALAH....
A. 4.5
B. 4.4
C. 4.3
D. 4.1
LANJUTAN ...
55. BERDASARKAN TABEL TERSEBUT, KOMPETENSI DASAR
YANG PALING SESUAI UNTUK DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN INQUIRY LEARNING ADALAH....
A. 4.5
B. 4.4
C. 4.3
D. 4.1
KUNCI JAWABAN: A
LANJUTAN ...
56. PENUGASAN INDIVIDU
Mengerjakan LK 2.2:
Analisis model pembelajaran berbasis abad XXI
No KD 3 dan KD 4
Model Pembelajaran
DL PBL PjBL IQ
57. 2. Kemukakan apa yang Saudara rasakan sudah
baik dan apa yang dirasa kurang.
3. Silahkan kemukakan hal-hal yang masih perlu
diperjelas.
1. Periksa kembali apakah tujuan dari sesi ini
telah tercapai.
Refleksi