Makalah ini membahas tentang pemahaman konsep dasar profesi keguruan. Ia menjelaskan pengertian guru profesional sebagai tenaga pendidik yang memiliki keterampilan dan pengetahuan luas serta menguasai bidangnya. Syarat menjadi guru profesional antara lain memiliki bakat mengajar, kesehatan yang baik, serta selalu mengembangkan diri.
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
TIK ANNISA
1. MAKALAH
“MEMAHAMI KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN ”
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Profesi Kependidikan.
Dosen Pengampu : Bapak Drs. Dadang Kurnia M,Pd
Disusun oleh :
Annisa Permata Sari ( 037119009 )
II. A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan laporan hasil
Observasi Sekolah. Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah
Profesi Pendidikan.
Pada kesempatan ini,kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga makalah ini dapat di selesaikan tepat pada
waktunya.Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
terdapat kekurangan. Oleh karna itu,kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Dari pembuatan makalah ini di harapkan dapat memberikan informasi dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
Bogor, Februari 2020
Penyusun
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Pengertian Guru Profesional............................................................... 3
B. Syarat-syarat Menjadi Guru Profesional............................................ 3
BAB III PENUTUP............................................................................................. 7
A. Kesimpulan......................................................................................... 7
B. Saran.................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 8
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seseorang yang disebut pendidik profesional bukan sekedar merupakan
pekerja teknis dengan pemikiran mikro semata, melainkan juga memahami
konsep dan kaidah-kaidah yang harus dipahami dan disikapi secara
profesional pula.
Laju perubahan dan perkembangan ilmu teknologi yang menandai abad
sekarang, dan terlebih di masa-masa mendatang, mengajarkan para pendidik
profesional yang handal, yang dapat merasionalkan tugas dan fungsinya
berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah, baik dari bidang kajian ilmu yang ditekuni
maupun ilmu-ilmu lain yang bersifat membantu. Dengan demikian seorang
pendidik profesional bukan sekedar tahu bagaimana mengerjakan tugas-tugas
dan fungsinya, melainkan secara kritis dituntut untuk menjawab persoalan.
Keterampilan dalam pekerjaan profesi sangat didukung oleh teori yang
telah dipelajarinya. Jadi seorang profesional dituntut banyak belajar,
membaca dan memahami teori tentang profesi yang digelutinya. Suatu profesi
bukanlah sesuatu yang permanen, ia akan memahami perubahan dan
mengikuti perkembangan kebutuhan manusia, oleh sebab itu penelitian
terhadap suatu tugas profesi dianjurkan, didalam keguruan dikenal dengan
penelitian action research. Penggunaan metode ilmiah ini menurut sutisna
(1989: 361) memperkuat unsur rasionalitas yang mengatakan sikap kritis
terhadap teori. Penerapan lapangan tidak akan mencapai hasil maksimal bila
dilakukan dengan meraba-raba, mencoba-coba, akan tetapi suatu penerapan
harus memiliki pedoman teoritis yang teruji kevalidannya. Di sinilah letak
perbedaan pekerjaan profesional dengan non profesional. Profesional
mengandalkan teori, praktik dan pengalaman, sedangkan non profesional
hanya berdasarkan praktik dan pengalaman.
5. 2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan guru profesional?
2. Syarat-syarat menjadi guru profesional?
3. Bagaimana menjadi guru profesional?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan guru profesional.
2. Untuk mengetahui syarat menjadi guru profesional.
3. Untuk menjadi guru profesional.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru Profesional
Menurut para ahli “profesional” memiliki beragam definisi, definisi
pertama mengatakan “profesional” khusus dalam bidang olahraga dan seni,
ada kata “pemain bayaran” dan ada pula “pemain amatir” jadi pemain
bayaran dipergunakan untuk “profesional” orang-orang yang melakukan
kegiatan ini mendapat upah atau bayaran. Disamping itu kita juga mengenal
pemain “amatir”, yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan ini hanya untuk
kesenangan saja, bukan mencari uang.
Penggunaan istilah “profesional” menunjukan suatu pekerjaan pelayanan
jasa kepada, masyarakat, pelayanan jasa ini diberikan kepada seseorang
membutuhkan, seperti dokter, pengacara, guru, olahragawan, apoteker,
akuntan, hakim, pengarang dan lain sebagainya.
Guru sebagai pendidik adalah tenaga profesional sebagaimana dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003, bab XI,
pasal 39, ayat 2 bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembibingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat,
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Sesungguhnya tepatlah apa
yang pernah disampaikan oleh Collieti (1987; 22) bahwa pekerjaan dosen,
guru, dan instruktur adalah pekerjaan profesi yang dilaksanakan secara
profesional. Guru akan mendapatkan tunjangan jabatan fungsional
sebagaimana yang telah diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia
nomor 3 tahun 2003 tentang tunjangan tenaga kependidikan.
B. Syarat-syarat Menjadi Guru Profesional
Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang gampang, seperti yang
dibayangkan sebagian orang, dangan bermodal penguasaan materi dan
menyampaikannya kepada siswa sudah cukup, hal ini belumlah dapat
dikatagori sebagai guru yang memiliki pekerjaan profesiaonal, karena guru
7. 4
yang profesional, mereka harus memiliki berbagai keterampilan, kemampuan
khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru, dan lain
sebagainya.
Demikian pula halnya seorang guru profesional, dia memiliki keahlian,
keterampilan, dan kemampuan sebagai mana filosofi Ki Hajar Dewantara;
“tut wuru handayani, ing garso sung tolodo, ing madyo mangun karso”. Tidak
cukup dengan menguasai materi pelajaran akan tetapi mengayomi murid,
menjadi contoh atau teladan bagi murid serta selalu mendorong murid untuk
lebih baik dan maju. Guru profesional selalu mengembangkan dirinya
terhadap pengetahuan dan mendalami keahliannya, kemudian guru
profesional rajin membaca literatur-literatur, dengan tidak merasa rugi
membeli buku-buku yang berkaitan dengan pengetahuan yang digelutinya.
Oemar Hamalik dalam bukunya proses belajar mengajar (2001; 118), guru
profesional harus memiliki persyaratan yang meliputi;
1. Memiliki bakat menjadi guru.
2. Memiliki keahlian sebagai guru.
3. Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi.
4. Memiliki mental yang sehat.
5. Berbadan sehat.
6. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas.
7. Guru adalah manusia Pancasila.
8. Guru adalah seorang warga negara yang baik.
Adapun syarat-syarat umum seorang guru profesional dalam pendidikan
islam :
a) Sehat jasmani dan rohani
kesehatan jasmani kerap menjadi syarat bagi mereka yang akan melamar
menjadi guru.Jika guru mengidap penyakit menular umpamnnya, makam
akan membahayakan kesehatan anak didiknya. Disamping itu, tentu saja
guru yang berpenyakitan tidak akan bergairah dalam mengajar.
8. 5
b) Taqwa kepada Allah SWT
Seorang guru sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan Islam ,tidak mungkin
mendidik anak didik agar bertaqwa kepada allah ,jika iya sendiri tidak
bertaqwa kepada-nya.
c) Berilmu pengetahuan yang luas
Allah sangat senang yang suka mencari ilmu.Oleh karena itu , seoprang
guru harus menambah pembeharaan ilmunya .Hal tersebut dapat
diperoleh dengan belajar( menuntut imu), Karenan syarat seorang guru
secara administrative harus dibuktikan dengan sarjana.
d) Berlaku adil
Secara harfiah berarti lurus dan tegak ,bergerak dari posisi yang salah
menuju posisi yang diinginkansedangakan dalam ilslam masuknya adalah
tidak memihak antara satu dengan yang lainnya . Dengan kata lain
bertindak atas kebenaran , bukan kehendak mengikuti hawa nafsunya
e) Berwibawa
Kewibawaan berarti hak memerintah dan kekuasaan untuk membuatbsifat
patuh dan ditaati. Sehingga kewibaan seperti itu , anak didik merasa
memperoleh pengayoman dan perlindungan .
f) Ikhlas
Ikhlas menurut ketulusan hati dalam melaksanakan suatu amal yang baik,
yang semata-mata karena Allah. Dalam Al Qur’an, orang yanng
menyebarkan agama Islam “fi sabillah” dan berhak, mendapatkan bagian
dari zakat. Ketika mubalig atau guru menerima upah, ia tidak kehilangan
ikhlasnya. Ikhlas tidak ada hubungannya dengan menerima atau menolak
upah.
g) Mempunyai tujuan yang rabbani
Rabbani ialah orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah
s.w.t. Jika guru mempunyai sifat Rabbani, maka dalam segala kegiatan
pendidikan anak didiknya juga akan menjadi Robbani juga, yaitu orang
yang selalu berdgetar ketika di sebut nama Allah swt dan merasa
keangunggan-Nya pada rentetan peristiwa sejarah kehidupan melintas
dihadapannya .
9. 6
h) Mampu merencenaknnya dan melaksanakan evakuasi pendidikan
Perencanaan adalah Suatu pekewrjaan mental yang melakukan
pemikiramm, imajinasi dan kesanggupan dalam melihat kedepannya.
Sedangkan evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan
nilai pendidikan , sehingga dapat diketahui hasilnnya.
i) Menguasai bidang yang ditekuni
Kewajiban guru adalah selalu menekuni dan menguasai ilmunya dengan
menguasai bidang yang ditekuni yaitu dalam mata pelajaran tertentu.
10. 7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru profesional adalah guru yang mempunyai syarat-syarat
tertentu, diantaranyamemiliki bakat menjadi guru, memiliki keahlian
sebagai guru, memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi, memiliki
mental yang sehat, berbadan sehat, memiliki pengalaman dan pengetahuan
yang luas, guru adalah manusia Pancasila, Guru adalah seorang warga
negara yang baik.
B. Saran
Demikanlah makalah ini kami buat , semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca. Mohon maaf
jika terdapat kesalahan dalam pengerjaan makalah ini, kami rasa kurang
afdol jika pembaca tidak mengomentari makalah ini, maka dari itu kami
memerlukan saran dan kritikan yang membangun agar kami dapat
memperbaikinya dikemudian hari. Semoga Allah SWT. Senantiasa
memberikan berkah dan manfaat dari makalah ini bagi kita semua.
11. 8
DAFTAR PUSAKA
Yamin, Martinis. 2005, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP,Jakarta,
Gaung Persada Press.
Husein, Latifah. 2017, Profesi Keguruan, Menjadi Guru Profesional,
Yogyakarta, Pustaka Baru Press.