Makalah ini membahas tentang pemahaman konsep dasar profesi keguruan dan syarat-syarat menjadi guru profesional. Guru profesional didefinisikan sebagai guru yang memiliki keahlian, keterampilan, dan kemampuan sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara. Syarat-syarat menjadi guru profesional meliputi memiliki bakat menjadi guru, keahlian yang baik dan terintegrasi, serta pengalaman luas.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013Nurul Fadilah
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DITETAPKAN UNTUK MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013 DALAM IMPLEMENTASINYA OLEH SEBAB ITU, KARENA RASA PENASARAN DARI TEMAN-TEMAN TERKAIT WAJAH BARU PAI DALAM KURIKULUM 2013, TULISAN INI DIMUNCULKAN. HAPPY READING.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013Nurul Fadilah
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DITETAPKAN UNTUK MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013 DALAM IMPLEMENTASINYA OLEH SEBAB ITU, KARENA RASA PENASARAN DARI TEMAN-TEMAN TERKAIT WAJAH BARU PAI DALAM KURIKULUM 2013, TULISAN INI DIMUNCULKAN. HAPPY READING.
1. MAKALAH
“MEMAHAMI KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN ”
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Profesi Kependidikan.
Dosen Pengampu : Bapak Drs. Dadang Kurnia M,Pd
Disusun oleh :
Nandia Ayu Khairunnisa ( 037119010 )
II. A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan laporan hasil
Observasi Sekolah. Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah
Profesi Pendidikan.
Pada kesempatan ini,kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga makalah ini dapat di selesaikan tepat pada
waktunya.Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
terdapat kekurangan. Oleh karna itu,kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Dari pembuatan makalah ini di harapkan dapat memberikan informasi dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
Bogor, Februari 2020
Penyusun
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
A. Pengertian Guru Profesional.............................................................. 3
B. Syarat-syarat Menjadi Guru Profesional............................................ 3
BAB III PENUTUP............................................................................................. 7
A. Kesimpulan........................................................................................ 7
B. Saran.................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 8
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seseorang yang disebut pendidik profesional bukan sekedar merupakan pekerja
teknis dengan pemikiran mikro semata, melainkan juga memahami konsep dan kaidah-
kaidah yang harus dipahami dan disikapi secara profesional pula.
Laju perubahan dan perkembangan ilmu teknologi yang menandai abad sekarang,
dan terlebih di masa-masa mendatang, mengajarkan para pendidik profesional yang
handal, yang dapat merasionalkan tugas dan fungsinya berdasarkan kaidah-kaidah
ilmiah, baik dari bidang kajian ilmu yang ditekuni maupun ilmu-ilmu lain yang bersifat
membantu. Dengan demikian seorang pendidik profesional bukan sekedar tahu
bagaimana mengerjakan tugas-tugas dan fungsinya, melainkan secara kritis dituntut
untuk menjawab persoalan.
Keterampilan dalam pekerjaan profesi sangat didukung oleh teori yang telah
dipelajarinya. Jadi seorang profesional dituntut banyak belajar, membaca dan memahami
teori tentang profesi yang digelutinya. Suatu profesi bukanlah sesuatu yang permanen, ia
akan memahami perubahan dan mengikuti perkembangan kebutuhan manusia, oleh
sebab itu penelitian terhadap suatu tugas profesi dianjurkan, didalam keguruan dikenal
dengan penelitian action research. Penggunaan metode ilmiah ini menurut sutisna (1989:
361) memperkuat unsur rasionalitas yang mengatakan sikap kritis terhadap teori.
Penerapan lapangan tidak akan mencapai hasil maksimal bila dilakukan dengan meraba-
raba, mencoba-coba, akan tetapi suatu penerapan harus memiliki pedoman teoritis yang
teruji kevalidannya. Di sinilah letak perbedaan pekerjaan profesional dengan non
profesional. Profesional mengandalkan teori, praktik dan pengalaman, sedangkan non
profesional hanya berdasarkan praktik dan pengalaman.
5. B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan guru profesional?
2. Syarat-syarat menjadi guru profesional?
3. Bagaimana menjadi guru profesional?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan guru profesional.
2. Untuk mengetahui syarat menjadi guru profesional.
3. Untuk menjadi guru profesional.
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru Profesional
Menurut para ahli “profesional” memiliki beragam definisi, definisi pertama
mengatakan “profesional” khusus dalam bidang olahraga dan seni, ada kata “pemain
bayaran” dan ada pula “pemain amatir” jadi pemain bayaran dipergunakan untuk
“profesional” orang-orang yang melakukan kegiatan ini mendapat upah atau bayaran.
Disamping itu kita juga mengenal pemain “amatir”, yaitu orang-orang yang melakukan
kegiatan ini hanya untuk kesenangan saja, bukan mencari uang.
Penggunaan istilah “profesional” menunjukan suatu pekerjaan pelayanan jasa kepada,
masyarakat, pelayanan jasa ini diberikan kepada seseorang membutuhkan, seperti dokter,
pengacara, guru, olahragawan, apoteker, akuntan, hakim, pengarang dan lain sebagainya.
Guru sebagai pendidik adalah tenaga profesional sebagaimana dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003, bab XI, pasal 39, ayat 2 bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembibingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian pada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Sesungguhnya tepatlah apa
yang pernah disampaikan oleh Collieti (1987; 22) bahwa pekerjaan dosen, guru, dan
instruktur adalah pekerjaan profesi yang dilaksanakan secara profesional. Guru akan
mendapatkan tunjangan jabatan fungsional sebagaimana yang telah diatur dalam
Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 3 tahun 2003 tentang tunjangan tenaga
kependidikan.
B. Syarat-syarat Menjadi Guru Profesional
Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang gampang, seperti yang dibayangkan
sebagian orang, dangan bermodal penguasaan materi dan menyampaikannya kepada
siswa sudah cukup, hal ini belumlah dapat dikatagori sebagai guru yang memiliki
pekerjaan profesiaonal, karena guru yang profesional, mereka harus memiliki berbagai
keterampilan, kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru, dan
lain sebagainya.
Demikian pula halnya seorang guru profesional, dia memiliki keahlian, keterampilan,
dan kemampuan sebagai mana filosofi Ki Hajar Dewantara; “tut wuru handayani, ing
garso sung tolodo, ing madyo mangun karso”. Tidak cukup dengan menguasai materi
7. pelajaran akan tetapi mengayomi murid, menjadi contoh atau teladan bagi murid serta
selalu mendorong murid untuk lebih baik dan maju. Guru profesional selalu
mengembangkan dirinya terhadap pengetahuan dan mendalami keahliannya, kemudian
guru profesional rajin membaca literatur-literatur, dengan tidak merasa rugi membeli
buku-buku yang berkaitan dengan pengetahuan yang digelutinya.
Oemar Hamalik dalam bukunya proses belajar mengajar (2001; 118), guru profesional
harus memiliki persyaratan yang meliputi;
1. Memiliki bakat menjadi guru.
2. Memiliki keahlian sebagai guru.
3. Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi.
4. Memiliki mental yang sehat.
5. Berbadan sehat.
6. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas.
7. Guru adalah manusia Pancasila.
8. Guru adalah seorang warga negara yang baik.
Adapun syarat-syarat umum seorang guru profesional dalam pendidikan islam :
a) Sehat jasmani dan rohani
kesehatan jasmani kerap menjadi syarat bagi mereka yang akan melamar menjadi
guru.Jika guru mengidap penyakit menular umpamnnya, makam akan
membahayakan kesehatan anak didiknya.Disamping itu,tentu saja guru yang
berpenyakitan tidak akan bergairah dalam mengajar.
b) Taqwa kepada Allah SWT
Seorang guru sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan Islam ,tidak mungkin mendidik
anak didik agar bertaqwa kepada allah ,jika iya sendiri tidak bertaqwa kepada-nya.
c) Berilmu pengetahuan yang luas
Allah sangat senang yang suka mencari ilmu.Oleh karena itu , seoprang guru harus
menambah pembeharaan ilmunya .Hal tersebut dapat diperoleh dengan belajar(
menuntut imu), Karenan syarat seorang guru secara administrative harus dibuktikan
dengan sarjana.
d) Berlaku adil
Secara harfiah berarti lurus dan tegak ,bergerak dari posisi yang salah menuju posisi
yang diinginkansedangakan dalam ilslam masuknya adalah tidak memihak antara
satu dengan yang lainnya . Dengan kata lain bertindak atas kebenaran , bukan
kehendak mengikuti hawa nafsunya
8. e) Berwibawa
Kewibawaan berarti hak memerintah dan kekuasaan untuk membuatbsifat patuh dan
ditaati. Sehingga kewibaan seperti itu , anak didik merasa memperoleh pengayoman
dan perlindungan .
f) Ikhlas
Ikhlas menurut ketulusan hati dalam melaksanakan suatu amal yang baik, yang
semata-mata karena Allah. Dalam Al Qur’an, orang yanng menyebarkan agama
Islam “fi sabillah” dan berhak, mendapatkan bagian dari zakat. Ketika mubalig atau
guru menerima upah, ia tidak kehilangan ikhlasnya. Ikhlas tidak ada hubungannya
dengan menerima atau menolak upah.
g) Mempunyai tujuan yang rabbani
Rabbani ialah orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah s.w.t. Jika guru
mempunyai sifat Rabbani, maka dalam segala kegiatan pendidikan anak didiknya
juga akan menjadi Robbani juga, yaitu orang yang selalu berdgetar ketika di sebut
nama Allah swt dan merasa keangunggan-Nya pada rentetan peristiwa sejarah
kehidupan melintas dihadapannya .
h) Mampu merencenaknnya dan melaksanakan evakuasi pendidikan
Perencanaan adalah Suatu pekewrjaan mental yang melakukan pemikiramm,
imajinasi dan kesanggupan dalam melihat kedepannya. Sedangkan evaluasi
pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan , sehingga dapat
diketahui hasilnnya.
i) Menguasai bidang yang ditekuni
Kewajiban guru adalah selalu menekuni dan menguasai ilmunya dengan menguasai
bidang yang ditekuni yaitu dalam mata pelajaran tertentu.
9. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru profesional adalah guru yang mempunyai syarat-syarat tertentu,
diantaranyamemiliki bakat menjadi guru, memiliki keahlian sebagai guru, memiliki
keahlian yang baik dan terintegrasi, memiliki mental yang sehat, berbadan sehat,
memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas, guru adalah manusia Pancasila,
Guru adalah seorang warga negara yang baik.
B. Saran
Demikanlah makalah ini kami buat , semoga makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca. Mohon maaf jika terdapat kesalahan
dalam pengerjaan makalah ini, kami rasa kurang afdol jika pembaca tidak
mengomentari makalah ini, maka dari itu kami memerlukan saran dan kritikan yang
membangun agar kami dapat memperbaikinya dikemudian hari. Semoga Allah SWT.
Senantiasa memberikan berkah dan manfaat dari makalah ini bagi kita semua.
10. DAFTAR PUSAKA
Yamin, Martinis. 2005, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP,Jakarta, Gaung
Persada Press.
Husein, Latifah. 2017,Profesi Keguruan, Menjadi Guru Profesional, Yogyakarta, Pustaka
Baru Press.