SlideShare a Scribd company logo
i
MAKALAH
PROFESIONALISME DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Disusun untuk memenuhi tugas individu
Mata Kuliah Pembelajaran Kapita Selekta Pendidikan Islam
OLEH
SITI NUR ALFIAH
NPM : 741.12.29.027
PROGRAM STUDI MENEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-MA’ARIF
KABUPATEN WAY KANAN
LAMPUNG
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiratan Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat, karunia,
dan ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini yang
berjudul “Profesionalisme Dalam Pendidikan Islam”. Adapun tujuan pembuatan makalah
ini adalah sebagai salah satu tugas Individu pada mata kuliah “Mata Kuliah Pembelajaran
Kapita Selekta Pendidikan Islam”.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang
terkait. Sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki dan disempurnakan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna
dan bermanfaat sebagaimana mestinya, khususnya bagi mahasiswa.
Way Kanan, 13-01-2014
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Profesionalisme ......................................................................................... 3
B. Pandangan Islam tentang Profesionalisme .................................................................. 4
C. Profesionalisme dalam Pendidikan Islam ................................................................... 5
D. Cara Menerapkan Profesionalisme dalam Sekolah-sekolah Islam ............................. 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia keilmuan islam, pendidikan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan
manusia, karena dengan pendidikanlah manusia akan bisa eksis dan berjaya di muka bumi
ini. Melalui tindakan-tindakan guru, nasib pendidikan kita bergantung kepadanya. Sementara
itu, diketahui bahwa dewasa ini tugas guru semakin berat. Hal ni terjadi antara lain karena
kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta perubahan cara pendang dan pola
hidup masyarakat yang menghendaki strategi pendekatan dalam proses belajar mengajar yang
berbeda-beda, disamping materi pengajaran itu sendiri.
Dengan keadaan perkembangan masyarakat yang sedemikian itu, maka mendidik merupakan
tugas berat dan memerlukan seseorangyang cukup memiliki kemampuan yang sesuai dengan
jabatan tersebut. Mendidik adalah pekerjaan profesional yang tidak dapat diserahkan kepada
sembarang orang, karena hal ini akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dalam kehidupannya, begitu juga terhadap
lembaga pendidikan di mana ia mengabdikan dirinya untuk profesi yang diembannya.
Profesionalitas seorang guru berkaitan dengan upaya penyiapan peserta didik menjadi
manusia yang ulul albab yang nantinya diharapkan bisa mengangkat dunia keilmuan islam
yang selama ini “mandeg” merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi dan harus segera
maju dan dapat mempengaruhi terhadap semua bangsa seperti pada masa kejayaan islam
dahulu kala.
Untuk mewujudkan profesionalisme dalam pribadi seseorang guru tidaklah mudah, karena
hal tersebut memerlukan proses yang cukup panjang dan biaya yang cukup banyak.
Disamping itu, diperlukan pula penyadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai cita-
cita dari masyarakat terhadap hasil pembelajarannya yang dilakukan bersama muridnya dapat
tercapai, sehingga tercipta kualitas dan mutu out put yang bisa dipertanggung jawabkan
secara intelektual, memiliki keterampilan yang tinggi dan memiliki akhlaqul karimah yang
mapan.
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian profesionalisme menurut para ahli?
2. Bagaimanakah pandangan islam tentang profesionalisme?
3. Bagaimana profesionalisme dalam pendidikan islam di era saat ini?
4. Bagaimanakah cara menerapkan profesionalisme dalam sekolah-sekolah yang berbasis
islam?
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Profesionalisme
Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya riwayat, pekerjaan, pekerjaan tetap,
pencaharian, pekerjaan yang merupakan sumber penghidupan. Menurut bahasa profesi adalah
bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejujuran, dsb.) sedang
menurut istilah bahwa profesi adalah merupakan seorang yang menampilkan suatu tugas
yang mempunyai tingkat kesulitan dan mempersyaratkan waktu persiapan dan pendidikan
cukup lama untuk menghasilkan pencapaian pendidikan kemampuan ketrampilan dan
pengetahuan berkadar tinggi.
Profesionalisme menurut Ahmad Tafsir (2004) adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap
pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional. Orang yang profesional ialah orang
yang memiliki profesi.[1]
Istilah profesionalisme berasal dari profesion. Profession mengandung arti yang sama dengan
kata occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui
pendidikan atau latihan khusus. Dengan kata lain, profesi dapat diartikan sebagai suatu
bidang keahlian yang khusus untuk menangani lapangan kerja tertentu yang
membutuhkannya. Profesionalisme berarti suatu pandangan bahwa suatu keahliaan tertentu
diperlukan dalam pekerjaan tertentu yang mana keahlian itu hanya diperoleh melalui
pendidikan khusus atau latihan khusus.[2]
Selanjutnya istilah profesionalisme memang juga merupakan bentuk kata kerja dari kata
benda profesi (profesion), hanya saja berikut maknanya selama ini jarang dikemukakan,
terutama pada saat di Indonesia masih banyak orang yang berpendapat bahwa ilmu itu bebas
nilai (seperti keyakinan yang pernah dianut orang barat). Oleh karena itu, profesi adalah
jabatan atau pekerjaan yang diakibatkan oleh penguasaan suatu ilmu bebas nilai yang
mengandung makna seolah-olah seorang profesional tidak bertanggung jawab atas
penggunaan hasil kerjanya karena hal itu menjadi tanggung jawab dan resiko pemesannya.
Hal itu juga ternyata merupakan pendapat usang, bahkan tidak berlaku lagi.[3]
4
Sedangkan profesionalisme adalah proses usaha menuju ke arah terpenuhinya persyaratan
suatu jenis model pekerjaan ideal berkemampuan, mendapat perlindungan, memiliki kode
etik profesionalisasi, serta upaya perubahan struktur jabatan sehingga dapat direfleksikan
model profesional sebagai jabatan elit. Sedangkan profesi itu sendiri pada hakekatnya adalah
sikap bijaksana (informed responsiveness) yaitu pelayanan dan pengabdian yang dilandasi
oleh keahlian, kemauan, teknik dan prosedur yang mantap diiringi sikap kepribadian tertentu.
B. Pandangan Islam tentang Profesionalisme
Pekerjaan (profesi adalah pekerjaan) menurut islam harus dilakukan karena Allah. “Karena
Allah” maksudnya adalah karena diperintahkan Allah. Jadi, profesi dalam islam harus
dijalani karena merasa bahwa itu adalah perintah Allah.[4] Dalam kenyataannya pekerjaan itu
dilakukan untuk orang lain, tetapi niat yang mendasarinya adalah perintah Allah. Dari sini
kita mengetahui bahwa pekerjaaan profesi di dalam islam dilakukan untuk atau sebagai
pengabdian kepada dua objek, yaitu: pengabdian kepada Allah dan sebagai pengabdian atau
dedikasi kepada manusia atau kepada yang lain sebagai objek pekerjaaan itu. Jelas pula
bahwa kriteria “pengabdian” dalam islam lebih kuat dan lebih mendalam dibandingkan
dengan pengabdian dalam kriteria yang diajarkan diatas tadi. Pengabdian dalam islam, selain
demi kemanusiaan, juga dikerjakan demi Tuhan, jadi unsur transenden ini dapat menjadikan
pengalaman profesi dalam islam lebih tinggi nilai pengabdiannya dibandingkan dengan
pengalaman profesi yang tidak didasari oleh keyakian iman kepada Tuhan.
Dalam islam, setiap pekerjaan harus dilakukan secara profesional, dalam arti harus dilakukan
secara benar. Itu hanya mungkin dilakukan oleh orang yang ahli. Rasulullah SAW,
mengatakan bahwa: “ bila suatu urusan dikerjakan oleh orang yang tidak ahli, maka
tunggulah kehancuran”. “Kehancuran” dalam hadits ini dapat diartikan secara terbatas dan
dapat diartikan secara luas. Bila seorang guru mengajar tidak dengan keahlian, maka yang
“hancur” adalah muridnya. Ini dalam pengertian yang terbatas. Murid-murid itu kelak
mempunyai murid lagi dan murid-murid itu kelak berkarya, kedua-duanya dilakukan dengan
tidak benar (karena telah dididik tidak benar), maka akan timbullah “kehancuran”.
Kehancuran apa? Ya, kehancuran orang-orang yaitu murid-murid itu, dan kehancuran sistem
ini kebenaran karena mereka mengajarkan pengetahuan yang dapat saja tidak benar. Ini
kehancuran dalam arti luas. Maka benarlah apa yang diajarkan Nabi: Setiap pekerjaan
(urusan) harus dilakukan oleh orang yang ahli. “Karena Allah” saja tidaklah cukup untuk
5
melakukan suatu pekerjaan. Yang mencukupi ialah “karena Allah” dan “keahlian”. Dengan
uraian yang singkat itu jelaslah pandangan islam tentang profesi, bahkan juga pandangan
islam tentang profesionalisme. Islam mementingkan profesionalisme. Akan tetapi, bagaimana
penerapan profesionalisme ini dalam masyarakat islam sekarang, khususnya dalam bidang
pengelolaan sekolah.
C. Profesionalisme dalam Pendidikan Islam
Dalam Islam, setiap pekarjaan harus dilakukan secara profesional. Dalam arti harus dilakukan
dengan benar. Itu hanya bisa dilakukan oleh orang ahli. Penerapan paham profesionalisme ini
akan menghasilkan efek yang berganda.
Pertama, dengan meningkatkan profesionalisme akan mendapatkan pendidikan yang lebih
bermutu. Penigkatan itu akan dinikmati oleh masyarakat dan pada gilirannya mutu
masyarakat muslim juga akan meningkat.
Kedua, karena mutu yang baik maka peminat memasuki lembaga pendidikan itu juga akan
meningkat. Mahasiswa atau murid akan meningkat jumlahnya. Kesempatan mendidik umat
dalam jumlah besar muncul.
Ketiga, dari mahasiswa atau murid yang banyak itu akan masuk uang yang lebih banyak. Dari
uang yang banyak itu kita dapat menggunakannya sebagian untuk lebih meningkatkan mutu.
Jelaslah, penerapan profesionalisme akan menimbulkan suatu sinergi kearah lebih baik.
Sinergi ini perlu dipahami karena selama ini seringkali pengelola sekolah bingung dari mana
harus dimulai untuk meningkatkan mutu pendidikan.
D. Cara Menerapkan Profesionalisme dalam Sekolah-sekolah Islam
Tidak ada orang, juga orang islam non islam, yang menghendaki sekolah islam mutunya
rendah. Untuk menerapkan profesionalisme dalam pengelolaan pendidikan agaknya dapat
diikuti sekurang-kurangnya dipertimbangkan pikiran berikut ini:
Pertama, adanya profesionalisme pada tingkatan yayasan. Biasanya sekolah berada di bawah
pengelolaan dan tanggung jawab yayasan. Yayasan tidak hanya mengurus sekolah, kadang-
kadang yayasan juga membuat kegiatan lain, yaitu sebuah yayasan mengurus rumah sakit,
6
rumah anak-anak yatim, koperasi sekolah, dan lain-lain. Dalam hal ini, pengurus yayasan
cukup memenuhi syarat satu saja yaitu rasa pengabdian yang besar kepada masyarakat. Oleh
karena itu, ia senang berbuat untuk masyarakat. Dalam hal seperti ini maka yayasan harus
menudaskan seseorang yang profesional untuk setiap bidang garapan. Untuk mengelola
sekolah harus ada paling sedikit satu orang yang memiliki profesi pendidikan (tegasnya
sekolah) yang duduk pada tingkat yayasan. Orang ini sebaiknya tidak merangkap jabatan
sebagai salah seorang seorang pengurus yayasan dan kepala sekolah, cukup mengurusi
sekolah saja. Mengapa demikian? Karena ia harus memikirkan perkembangan sekolah, dari
suatu sekolah menjadi banyak sekolah. Jadi, pikirannya tidak boleh hanya tertuju pada satu
sekolah. Hubungan kerjanya lebih banyak dengan pengurus lengkap yayasan dan dengan
masyarakat, sekolah hanya salah satu titik saja dalam pemikirannya dan pemikirannya akan
lebih luas, tidak terlibat dalam persoalan-persoalan rutin yang biasanya selalu ada setiap
sekolah.
Kedua, menerapkan profesionalisme pada tingkat pimpinan sekolah. Dalam hal ini yang
benar-benar harus diperhatikan oleh pengurus yayasan ialah memilih yayasan kepala sekolah
yang benar-benar profesional, dengan keahliannya itu ia dapat meningkatkan mutu tenaga
guru. Akan tetapi, bila katakanlah guru-guru profesional, tetapi kepala sekolah tidak
profesional, yang akan terjadi adalah bentrokan kebijakan.
Ketiga, penerapan profesionalisme pada tingkat tenaga pengajar. Ini harus dimulai dalam
penerimaan tenaga guru. Kadang-kadang ada yayasan dan kepala sekolah yang berpendapat
bahwa untuk sementara terima saja asal ada yang melamar nanti, bila sekolah ini sudah stabil,
kita ganti guru yang tidak profesionalisme itu. Kebijakan yang sangat keliru. Kenyataannya
ialah memecat guru tidaklah semudah itu.
Keempat, profesionalisasi tenaga tata usaha sekolah. Kebutuhan pegawai tata usaha untuk
suatu sekolah sesungguhnya tidak banyak. Banyaknya pegawai tata usaha tidak menjamin
beresnya tata usaha sekolah yang menjamin adalah tingkat profesionalisme yang tinggi.
Apalagi pada zaman sekarang ini tatkala peralatan bantu seperti komputer sudah semakin
canggih. Perencanaan ketatausahaan sekolah seluruhnya adalah tugas kepala sekolah,
mencakup jumlahnya dan bidang tugasnya. Tidak dibuat teori baku tentang jumlah dan tugas
tata usaha sekolah. Ini disebabkan oleh kondisi dan program sekolah tidak sama. Yang dapat
diteorikan ialah bahwa tata usaha sekolah harus mampu memberikan pelayanan selengkap-
lengkapnya terhadap kepala sekolah, guru, murid, orang tua murid. Maka, tugas tata usaha
7
sekolah adalah melakukan semua tugas yang diperintahkan oleh kepala sekolah, yang mana
kepala sekolah harus orang yang profesional.
Hambatan utama untuk menerapkan profesionalisme dalam pengelolaan sekolah ialah
kekurangan biaya, demikian pendapat umum di kalangan pengelola sekolah islam. Oleh
karena itu, sekolah islam banyak yang rendah mutunya. Pendapat ini umum dianut dan
kelihatannya banyak sekali orang yang percaya pada pendapat seperti itu.[5]
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Profesionalisme menurut Ahmad Tafsir (2004) adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap
pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional.
Pekerjaan (profesi adalah pekerjaan) menurut islam harus dilakukan karena Allah. “Karena
Allah” maksudnya adalah karena diperintahkan Allah. Jadi, profesi dalam islam harus
dijalani karena merasa bahwa itu adalah perintah Allah.
Dalam Islam, setiap pekarjaan harus dilakukan secara profesional. Dalam arti harus dilakukan
dengan benar. Itu hanya bisa dilakukan oleh orang ahli. Penerapan paham profesionalisme ini
akan menghasilkan efek yang berganda, yaitu:
1. Dengan meningkatkan profesionalisme akan mendapatkan pendidikan yang lebih
bermutu
2. Dari mahasiswa atau murid yang banyak itu akan masuk uang yang lebih banyak
3. Karena mutu yang baik maka peminat memasuki lembaga pendidikan itu juga akan
meningkat
Untuk menerapkan profesionalisme dalam pengelolaan pendidikan agaknya dapat diikuti
sekurang-kurangnya dipertimbangkan pikiran berikut ini:
1. Adanya profesionalisme pada tingkatan yayasan
2. Menerapkan profesionalisme pada tingkat pimpinan sekolah
3. Penerapan profesionalisme pada tingkat tenaga pengajar
4. Profesionalisasi tenaga tata usaha sekolah
9
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Tafsir. 2008. Ilmu Pendidikan Dalam Persfektif Islam. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Muzayyin Arifin, M. Ed.. 2011. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Feisal Jusuf Amir. 1995. Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Gema Insani Press.

More Related Content

What's hot

metafisika eksakta
metafisika eksaktametafisika eksakta
metafisika eksaktaLela Warni
 
Kontribusi Islam dalam Pengembangan Peradaban Dunia (1).pdf
Kontribusi Islam dalam Pengembangan Peradaban Dunia (1).pdfKontribusi Islam dalam Pengembangan Peradaban Dunia (1).pdf
Kontribusi Islam dalam Pengembangan Peradaban Dunia (1).pdf
Syahru2
 
Islam dan ilmu pengetahuan (by ilham)
Islam dan ilmu pengetahuan (by ilham)Islam dan ilmu pengetahuan (by ilham)
Islam dan ilmu pengetahuan (by ilham)Barang Antik
 
1. metafisika islam
1. metafisika islam1. metafisika islam
1. metafisika islamLela Warni
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Dedy Wiranto
 
Pendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islamPendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islamThony Hermansyah
 
Makalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamMakalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islam
saiful anwar
 
Makalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulMakalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun Nuzul
Risma Amalia
 
Perkembangan Islam Di Era Modern (indonesia)
Perkembangan Islam Di Era Modern (indonesia)Perkembangan Islam Di Era Modern (indonesia)
Perkembangan Islam Di Era Modern (indonesia)
Ripan Nugraha Harahap
 
Makalah model penelitian keagamaan
Makalah model penelitian keagamaanMakalah model penelitian keagamaan
Makalah model penelitian keagamaan
silvim04
 
Metode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwahMetode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwahfdik
 
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporerMakalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporerjuniska efendi
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkNur Arifaizal Basri
 
Sains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamSains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islam
Romza Baher
 
Buku panduan metodologi studi islam
Buku panduan metodologi studi islamBuku panduan metodologi studi islam
Buku panduan metodologi studi islamAli Rif'an
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Wulandari Rima Kumari
 
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis Musyfi'ah Musyfi'ah
 
Materi Sebagai Faktor Pendidikan
Materi Sebagai Faktor PendidikanMateri Sebagai Faktor Pendidikan
Materi Sebagai Faktor Pendidikan
Made Rai Adnyana
 
Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamEdwarn Abazel
 

What's hot (20)

metafisika eksakta
metafisika eksaktametafisika eksakta
metafisika eksakta
 
Kontribusi Islam dalam Pengembangan Peradaban Dunia (1).pdf
Kontribusi Islam dalam Pengembangan Peradaban Dunia (1).pdfKontribusi Islam dalam Pengembangan Peradaban Dunia (1).pdf
Kontribusi Islam dalam Pengembangan Peradaban Dunia (1).pdf
 
Islam dan ilmu pengetahuan (by ilham)
Islam dan ilmu pengetahuan (by ilham)Islam dan ilmu pengetahuan (by ilham)
Islam dan ilmu pengetahuan (by ilham)
 
1. metafisika islam
1. metafisika islam1. metafisika islam
1. metafisika islam
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
 
Pendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islamPendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islam
 
Makalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamMakalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islam
 
Makalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulMakalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun Nuzul
 
Perkembangan Islam Di Era Modern (indonesia)
Perkembangan Islam Di Era Modern (indonesia)Perkembangan Islam Di Era Modern (indonesia)
Perkembangan Islam Di Era Modern (indonesia)
 
Makalah model penelitian keagamaan
Makalah model penelitian keagamaanMakalah model penelitian keagamaan
Makalah model penelitian keagamaan
 
Metode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwahMetode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwah
 
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporerMakalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
 
Makalah guru profesional
Makalah guru profesionalMakalah guru profesional
Makalah guru profesional
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
 
Sains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamSains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islam
 
Buku panduan metodologi studi islam
Buku panduan metodologi studi islamBuku panduan metodologi studi islam
Buku panduan metodologi studi islam
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
 
Materi Sebagai Faktor Pendidikan
Materi Sebagai Faktor PendidikanMateri Sebagai Faktor Pendidikan
Materi Sebagai Faktor Pendidikan
 
Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islam
 

Viewers also liked

Kapita Selekta Pendidikan - Peran Pendidikan Islam dalam Era Globalisasi
Kapita Selekta Pendidikan - Peran Pendidikan Islam dalam Era GlobalisasiKapita Selekta Pendidikan - Peran Pendidikan Islam dalam Era Globalisasi
Kapita Selekta Pendidikan - Peran Pendidikan Islam dalam Era Globalisasi
Haristian Sahroni Putra
 
Kapita selekta 2012-2013 Teknik Informatika - UNIKOM
Kapita selekta 2012-2013 Teknik Informatika - UNIKOMKapita selekta 2012-2013 Teknik Informatika - UNIKOM
Kapita selekta 2012-2013 Teknik Informatika - UNIKOM
irawan afrianto
 
Partisipasi Politik Dan Politik Uang (Vote Buying) Dalam Pemilu Legislatif 20...
Partisipasi Politik Dan Politik Uang (Vote Buying) Dalam Pemilu Legislatif 20...Partisipasi Politik Dan Politik Uang (Vote Buying) Dalam Pemilu Legislatif 20...
Partisipasi Politik Dan Politik Uang (Vote Buying) Dalam Pemilu Legislatif 20...
Canang Bagus Prahara Umpu
 
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanPerintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanMuhsin Hariyanto
 
Menjadi mahasiswa islam1
Menjadi mahasiswa islam1Menjadi mahasiswa islam1
Menjadi mahasiswa islam1
Fikri Farihin
 
Askep rpk
Askep rpkAskep rpk
Askep rpk
eyet hidyat
 
Makalah metodologi islam ibu titin
Makalah metodologi islam ibu titinMakalah metodologi islam ibu titin
Makalah metodologi islam ibu titin
apotek agam farma
 
Islam dan kebudayaan
Islam  dan kebudayaanIslam  dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanReza Rizki
 
Bagaimana Eksistensi Kita/Keluarga Tetap Terjaga
Bagaimana Eksistensi Kita/Keluarga Tetap TerjagaBagaimana Eksistensi Kita/Keluarga Tetap Terjaga
Bagaimana Eksistensi Kita/Keluarga Tetap Terjaga
KMC ANNA
 
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam IslamMakalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Nasruddin Asnah
 
Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkap
Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkapTata cara penyelenggaraan jenazah lengkap
Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkap
Muhammad Zain
 
Kerja dalam islam
Kerja dalam islamKerja dalam islam
Kerja dalam islam
Muhammad Zen
 
KERJA SEBAGAI IBADAH
KERJA SEBAGAI IBADAHKERJA SEBAGAI IBADAH
KERJA SEBAGAI IBADAHguestaeb86d1
 
contoh rpp ppl pai kelas XI
contoh rpp ppl pai kelas XIcontoh rpp ppl pai kelas XI
contoh rpp ppl pai kelas XIbinz88
 
Kematian 2016
Kematian 2016Kematian 2016
Kematian 2016
Muchlis Soleiman
 
1.01 dinul islam
1.01 dinul islam1.01 dinul islam
1.01 dinul islam
Muhammad Love Kian
 
Ppt Akhlak Tercela
Ppt Akhlak TercelaPpt Akhlak Tercela
Ppt Akhlak Tercela
Usmawatidewi
 
Akhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointAkhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointsknramadhaniah
 

Viewers also liked (20)

Kapita Selekta Pendidikan - Peran Pendidikan Islam dalam Era Globalisasi
Kapita Selekta Pendidikan - Peran Pendidikan Islam dalam Era GlobalisasiKapita Selekta Pendidikan - Peran Pendidikan Islam dalam Era Globalisasi
Kapita Selekta Pendidikan - Peran Pendidikan Islam dalam Era Globalisasi
 
Kapita selekta 2012-2013 Teknik Informatika - UNIKOM
Kapita selekta 2012-2013 Teknik Informatika - UNIKOMKapita selekta 2012-2013 Teknik Informatika - UNIKOM
Kapita selekta 2012-2013 Teknik Informatika - UNIKOM
 
Partisipasi Politik Dan Politik Uang (Vote Buying) Dalam Pemilu Legislatif 20...
Partisipasi Politik Dan Politik Uang (Vote Buying) Dalam Pemilu Legislatif 20...Partisipasi Politik Dan Politik Uang (Vote Buying) Dalam Pemilu Legislatif 20...
Partisipasi Politik Dan Politik Uang (Vote Buying) Dalam Pemilu Legislatif 20...
 
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanPerintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
 
Menjadi mahasiswa islam1
Menjadi mahasiswa islam1Menjadi mahasiswa islam1
Menjadi mahasiswa islam1
 
Askep rpk
Askep rpkAskep rpk
Askep rpk
 
Makalah metodologi islam ibu titin
Makalah metodologi islam ibu titinMakalah metodologi islam ibu titin
Makalah metodologi islam ibu titin
 
Islam dan kebudayaan
Islam  dan kebudayaanIslam  dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
 
Bagaimana Eksistensi Kita/Keluarga Tetap Terjaga
Bagaimana Eksistensi Kita/Keluarga Tetap TerjagaBagaimana Eksistensi Kita/Keluarga Tetap Terjaga
Bagaimana Eksistensi Kita/Keluarga Tetap Terjaga
 
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam IslamMakalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
 
Model penelitian agama
Model penelitian agamaModel penelitian agama
Model penelitian agama
 
Kerja sebagai ibadah
Kerja sebagai ibadahKerja sebagai ibadah
Kerja sebagai ibadah
 
Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkap
Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkapTata cara penyelenggaraan jenazah lengkap
Tata cara penyelenggaraan jenazah lengkap
 
Kerja dalam islam
Kerja dalam islamKerja dalam islam
Kerja dalam islam
 
KERJA SEBAGAI IBADAH
KERJA SEBAGAI IBADAHKERJA SEBAGAI IBADAH
KERJA SEBAGAI IBADAH
 
contoh rpp ppl pai kelas XI
contoh rpp ppl pai kelas XIcontoh rpp ppl pai kelas XI
contoh rpp ppl pai kelas XI
 
Kematian 2016
Kematian 2016Kematian 2016
Kematian 2016
 
1.01 dinul islam
1.01 dinul islam1.01 dinul islam
1.01 dinul islam
 
Ppt Akhlak Tercela
Ppt Akhlak TercelaPpt Akhlak Tercela
Ppt Akhlak Tercela
 
Akhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointAkhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power point
 

Similar to Makalah kapita selekta profesionalisme dalam pendidikan islam

Makalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guruMakalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guru
emy mila
 
Profesi Kependidikan
Profesi KependidikanProfesi Kependidikan
Profesi Kependidikan
Millathina Puji Utami
 
TIK ANNISA
TIK ANNISATIK ANNISA
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docxMAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MRafli21
 
MAKALAH bu emi.docx
MAKALAH bu emi.docxMAKALAH bu emi.docx
MAKALAH bu emi.docx
DWIALIPIANSYAH
 
KEGIATAN BELAJAR 1-PEDAGIGIK.pdf
KEGIATAN BELAJAR 1-PEDAGIGIK.pdfKEGIATAN BELAJAR 1-PEDAGIGIK.pdf
KEGIATAN BELAJAR 1-PEDAGIGIK.pdf
AEMMULYADI
 
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2ATugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Universitas Pakuan Bogor
 
Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1
kasmuddin nanang
 
Konsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruanKonsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruan
AnggunW
 
27 article text-94-1-10-20191015
27 article text-94-1-10-2019101527 article text-94-1-10-20191015
27 article text-94-1-10-20191015
Alfat6
 
Tik makalah
Tik makalahTik makalah
Tik makalah
alfarizky98
 
Profesionalisme guru dalam islam
Profesionalisme guru dalam islamProfesionalisme guru dalam islam
Profesionalisme guru dalam islamAndi Hermanto Hz
 
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdfPENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
kangifat
 
Tugas tik aimi
Tugas tik aimiTugas tik aimi
Tugas tik aimi
aimiaini
 
Modul profesi keguruan Islam
Modul profesi keguruan IslamModul profesi keguruan Islam
Modul profesi keguruan Islam
anas dasteng
 
BAB 1.pptx
BAB 1.pptxBAB 1.pptx
BAB 1.pptx
jarjitsingh5
 
Makalah
MakalahMakalah

Similar to Makalah kapita selekta profesionalisme dalam pendidikan islam (20)

Makalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guruMakalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guru
 
Profesi Kependidikan
Profesi KependidikanProfesi Kependidikan
Profesi Kependidikan
 
TIK ANNISA
TIK ANNISATIK ANNISA
TIK ANNISA
 
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docxMAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (1).docx
 
MAKALAH bu emi.docx
MAKALAH bu emi.docxMAKALAH bu emi.docx
MAKALAH bu emi.docx
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
KEGIATAN BELAJAR 1-PEDAGIGIK.pdf
KEGIATAN BELAJAR 1-PEDAGIGIK.pdfKEGIATAN BELAJAR 1-PEDAGIGIK.pdf
KEGIATAN BELAJAR 1-PEDAGIGIK.pdf
 
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2ATugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
 
Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1
 
Konsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruanKonsep dasar profesi keguruan
Konsep dasar profesi keguruan
 
27 article text-94-1-10-20191015
27 article text-94-1-10-2019101527 article text-94-1-10-20191015
27 article text-94-1-10-20191015
 
Tik makalah
Tik makalahTik makalah
Tik makalah
 
Profesionalisme guru dalam islam
Profesionalisme guru dalam islamProfesionalisme guru dalam islam
Profesionalisme guru dalam islam
 
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdfPENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
 
Tugas tik aimi
Tugas tik aimiTugas tik aimi
Tugas tik aimi
 
Modul profesi keguruan Islam
Modul profesi keguruan IslamModul profesi keguruan Islam
Modul profesi keguruan Islam
 
BAB 1.pptx
BAB 1.pptxBAB 1.pptx
BAB 1.pptx
 
Makalah profesi keguruan sari
Makalah profesi keguruan sariMakalah profesi keguruan sari
Makalah profesi keguruan sari
 
Profesionalisme guru
Profesionalisme guruProfesionalisme guru
Profesionalisme guru
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 

More from Photo Setudio Planet solo grand mall

Gambar komponen computer
Gambar komponen computerGambar komponen computer
Gambar komponen computer
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah tentang ar rahn
Makalah tentang ar rahnMakalah tentang ar rahn
Makalah tentang ar rahn
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah procedure text dan report text v.6
Makalah procedure text dan report text v.6Makalah procedure text dan report text v.6
Makalah procedure text dan report text v.6
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah procedure text dan report text v.5
Makalah procedure text dan report text v.5Makalah procedure text dan report text v.5
Makalah procedure text dan report text v.5
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah procedure text dan report text v.4
Makalah procedure text dan report text v.4Makalah procedure text dan report text v.4
Makalah procedure text dan report text v.4
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah procedure text dan report text v.3
Makalah procedure text dan report text v.3Makalah procedure text dan report text v.3
Makalah procedure text dan report text v.3
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah procedure text dan report text v.2
Makalah procedure text dan report text v.2Makalah procedure text dan report text v.2
Makalah procedure text dan report text v.2
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah procedure text dan report text
Makalah procedure text dan report textMakalah procedure text dan report text
Makalah procedure text dan report text
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah peran polisi sebagai penegak hukum
Makalah peran polisi sebagai penegak hukumMakalah peran polisi sebagai penegak hukum
Makalah peran polisi sebagai penegak hukum
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah budidaya tanaman pala
Makalah budidaya tanaman palaMakalah budidaya tanaman pala
Makalah budidaya tanaman pala
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Upaya mengisi kemerdekaan
Upaya mengisi kemerdekaanUpaya mengisi kemerdekaan
Upaya mengisi kemerdekaan
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Cara membuat akun email yahoo
Cara membuat akun email yahooCara membuat akun email yahoo
Cara membuat akun email yahoo
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakanNama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Iman kepada allh swt
Iman kepada allh swtIman kepada allh swt
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaanMakalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaan
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikanMakalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikan
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah keteladanan rasulullah saw periode mekah
Makalah keteladanan rasulullah saw periode mekahMakalah keteladanan rasulullah saw periode mekah
Makalah keteladanan rasulullah saw periode mekah
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadiMakalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negaraMakalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupanMakalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
Photo Setudio Planet solo grand mall
 

More from Photo Setudio Planet solo grand mall (20)

Gambar komponen computer
Gambar komponen computerGambar komponen computer
Gambar komponen computer
 
Makalah tentang ar rahn
Makalah tentang ar rahnMakalah tentang ar rahn
Makalah tentang ar rahn
 
Makalah procedure text dan report text v.6
Makalah procedure text dan report text v.6Makalah procedure text dan report text v.6
Makalah procedure text dan report text v.6
 
Makalah procedure text dan report text v.5
Makalah procedure text dan report text v.5Makalah procedure text dan report text v.5
Makalah procedure text dan report text v.5
 
Makalah procedure text dan report text v.4
Makalah procedure text dan report text v.4Makalah procedure text dan report text v.4
Makalah procedure text dan report text v.4
 
Makalah procedure text dan report text v.3
Makalah procedure text dan report text v.3Makalah procedure text dan report text v.3
Makalah procedure text dan report text v.3
 
Makalah procedure text dan report text v.2
Makalah procedure text dan report text v.2Makalah procedure text dan report text v.2
Makalah procedure text dan report text v.2
 
Makalah procedure text dan report text
Makalah procedure text dan report textMakalah procedure text dan report text
Makalah procedure text dan report text
 
Makalah peran polisi sebagai penegak hukum
Makalah peran polisi sebagai penegak hukumMakalah peran polisi sebagai penegak hukum
Makalah peran polisi sebagai penegak hukum
 
Makalah budidaya tanaman pala
Makalah budidaya tanaman palaMakalah budidaya tanaman pala
Makalah budidaya tanaman pala
 
Upaya mengisi kemerdekaan
Upaya mengisi kemerdekaanUpaya mengisi kemerdekaan
Upaya mengisi kemerdekaan
 
Cara membuat akun email yahoo
Cara membuat akun email yahooCara membuat akun email yahoo
Cara membuat akun email yahoo
 
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakanNama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
 
Iman kepada allh swt
Iman kepada allh swtIman kepada allh swt
Iman kepada allh swt
 
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaanMakalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaan
 
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikanMakalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikan
 
Makalah keteladanan rasulullah saw periode mekah
Makalah keteladanan rasulullah saw periode mekahMakalah keteladanan rasulullah saw periode mekah
Makalah keteladanan rasulullah saw periode mekah
 
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadiMakalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
 
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negaraMakalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
 
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupanMakalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
 

Recently uploaded

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
MRoyanzainuddin9A
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
deamardiana1
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
afaturooo
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada PuskesmasContoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
puskesmaswarsa50
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
mtsarridho
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
MhdFadliansyah1
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
idoer11
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
WagKuza
 

Recently uploaded (15)

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada PuskesmasContoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
 

Makalah kapita selekta profesionalisme dalam pendidikan islam

  • 1. i MAKALAH PROFESIONALISME DALAM PENDIDIKAN ISLAM Disusun untuk memenuhi tugas individu Mata Kuliah Pembelajaran Kapita Selekta Pendidikan Islam OLEH SITI NUR ALFIAH NPM : 741.12.29.027 PROGRAM STUDI MENEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-MA’ARIF KABUPATEN WAY KANAN LAMPUNG
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadiratan Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat, karunia, dan ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini yang berjudul “Profesionalisme Dalam Pendidikan Islam”. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas Individu pada mata kuliah “Mata Kuliah Pembelajaran Kapita Selekta Pendidikan Islam”. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang terkait. Sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki dan disempurnakan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat sebagaimana mestinya, khususnya bagi mahasiswa. Way Kanan, 13-01-2014 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Profesionalisme ......................................................................................... 3 B. Pandangan Islam tentang Profesionalisme .................................................................. 4 C. Profesionalisme dalam Pendidikan Islam ................................................................... 5 D. Cara Menerapkan Profesionalisme dalam Sekolah-sekolah Islam ............................. 5 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................................. 8 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia keilmuan islam, pendidikan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikanlah manusia akan bisa eksis dan berjaya di muka bumi ini. Melalui tindakan-tindakan guru, nasib pendidikan kita bergantung kepadanya. Sementara itu, diketahui bahwa dewasa ini tugas guru semakin berat. Hal ni terjadi antara lain karena kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta perubahan cara pendang dan pola hidup masyarakat yang menghendaki strategi pendekatan dalam proses belajar mengajar yang berbeda-beda, disamping materi pengajaran itu sendiri. Dengan keadaan perkembangan masyarakat yang sedemikian itu, maka mendidik merupakan tugas berat dan memerlukan seseorangyang cukup memiliki kemampuan yang sesuai dengan jabatan tersebut. Mendidik adalah pekerjaan profesional yang tidak dapat diserahkan kepada sembarang orang, karena hal ini akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dalam kehidupannya, begitu juga terhadap lembaga pendidikan di mana ia mengabdikan dirinya untuk profesi yang diembannya. Profesionalitas seorang guru berkaitan dengan upaya penyiapan peserta didik menjadi manusia yang ulul albab yang nantinya diharapkan bisa mengangkat dunia keilmuan islam yang selama ini “mandeg” merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi dan harus segera maju dan dapat mempengaruhi terhadap semua bangsa seperti pada masa kejayaan islam dahulu kala. Untuk mewujudkan profesionalisme dalam pribadi seseorang guru tidaklah mudah, karena hal tersebut memerlukan proses yang cukup panjang dan biaya yang cukup banyak. Disamping itu, diperlukan pula penyadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai cita- cita dari masyarakat terhadap hasil pembelajarannya yang dilakukan bersama muridnya dapat tercapai, sehingga tercipta kualitas dan mutu out put yang bisa dipertanggung jawabkan secara intelektual, memiliki keterampilan yang tinggi dan memiliki akhlaqul karimah yang mapan.
  • 5. 2 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengertian profesionalisme menurut para ahli? 2. Bagaimanakah pandangan islam tentang profesionalisme? 3. Bagaimana profesionalisme dalam pendidikan islam di era saat ini? 4. Bagaimanakah cara menerapkan profesionalisme dalam sekolah-sekolah yang berbasis islam?
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Profesionalisme Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya riwayat, pekerjaan, pekerjaan tetap, pencaharian, pekerjaan yang merupakan sumber penghidupan. Menurut bahasa profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejujuran, dsb.) sedang menurut istilah bahwa profesi adalah merupakan seorang yang menampilkan suatu tugas yang mempunyai tingkat kesulitan dan mempersyaratkan waktu persiapan dan pendidikan cukup lama untuk menghasilkan pencapaian pendidikan kemampuan ketrampilan dan pengetahuan berkadar tinggi. Profesionalisme menurut Ahmad Tafsir (2004) adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional. Orang yang profesional ialah orang yang memiliki profesi.[1] Istilah profesionalisme berasal dari profesion. Profession mengandung arti yang sama dengan kata occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus. Dengan kata lain, profesi dapat diartikan sebagai suatu bidang keahlian yang khusus untuk menangani lapangan kerja tertentu yang membutuhkannya. Profesionalisme berarti suatu pandangan bahwa suatu keahliaan tertentu diperlukan dalam pekerjaan tertentu yang mana keahlian itu hanya diperoleh melalui pendidikan khusus atau latihan khusus.[2] Selanjutnya istilah profesionalisme memang juga merupakan bentuk kata kerja dari kata benda profesi (profesion), hanya saja berikut maknanya selama ini jarang dikemukakan, terutama pada saat di Indonesia masih banyak orang yang berpendapat bahwa ilmu itu bebas nilai (seperti keyakinan yang pernah dianut orang barat). Oleh karena itu, profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang diakibatkan oleh penguasaan suatu ilmu bebas nilai yang mengandung makna seolah-olah seorang profesional tidak bertanggung jawab atas penggunaan hasil kerjanya karena hal itu menjadi tanggung jawab dan resiko pemesannya. Hal itu juga ternyata merupakan pendapat usang, bahkan tidak berlaku lagi.[3]
  • 7. 4 Sedangkan profesionalisme adalah proses usaha menuju ke arah terpenuhinya persyaratan suatu jenis model pekerjaan ideal berkemampuan, mendapat perlindungan, memiliki kode etik profesionalisasi, serta upaya perubahan struktur jabatan sehingga dapat direfleksikan model profesional sebagai jabatan elit. Sedangkan profesi itu sendiri pada hakekatnya adalah sikap bijaksana (informed responsiveness) yaitu pelayanan dan pengabdian yang dilandasi oleh keahlian, kemauan, teknik dan prosedur yang mantap diiringi sikap kepribadian tertentu. B. Pandangan Islam tentang Profesionalisme Pekerjaan (profesi adalah pekerjaan) menurut islam harus dilakukan karena Allah. “Karena Allah” maksudnya adalah karena diperintahkan Allah. Jadi, profesi dalam islam harus dijalani karena merasa bahwa itu adalah perintah Allah.[4] Dalam kenyataannya pekerjaan itu dilakukan untuk orang lain, tetapi niat yang mendasarinya adalah perintah Allah. Dari sini kita mengetahui bahwa pekerjaaan profesi di dalam islam dilakukan untuk atau sebagai pengabdian kepada dua objek, yaitu: pengabdian kepada Allah dan sebagai pengabdian atau dedikasi kepada manusia atau kepada yang lain sebagai objek pekerjaaan itu. Jelas pula bahwa kriteria “pengabdian” dalam islam lebih kuat dan lebih mendalam dibandingkan dengan pengabdian dalam kriteria yang diajarkan diatas tadi. Pengabdian dalam islam, selain demi kemanusiaan, juga dikerjakan demi Tuhan, jadi unsur transenden ini dapat menjadikan pengalaman profesi dalam islam lebih tinggi nilai pengabdiannya dibandingkan dengan pengalaman profesi yang tidak didasari oleh keyakian iman kepada Tuhan. Dalam islam, setiap pekerjaan harus dilakukan secara profesional, dalam arti harus dilakukan secara benar. Itu hanya mungkin dilakukan oleh orang yang ahli. Rasulullah SAW, mengatakan bahwa: “ bila suatu urusan dikerjakan oleh orang yang tidak ahli, maka tunggulah kehancuran”. “Kehancuran” dalam hadits ini dapat diartikan secara terbatas dan dapat diartikan secara luas. Bila seorang guru mengajar tidak dengan keahlian, maka yang “hancur” adalah muridnya. Ini dalam pengertian yang terbatas. Murid-murid itu kelak mempunyai murid lagi dan murid-murid itu kelak berkarya, kedua-duanya dilakukan dengan tidak benar (karena telah dididik tidak benar), maka akan timbullah “kehancuran”. Kehancuran apa? Ya, kehancuran orang-orang yaitu murid-murid itu, dan kehancuran sistem ini kebenaran karena mereka mengajarkan pengetahuan yang dapat saja tidak benar. Ini kehancuran dalam arti luas. Maka benarlah apa yang diajarkan Nabi: Setiap pekerjaan (urusan) harus dilakukan oleh orang yang ahli. “Karena Allah” saja tidaklah cukup untuk
  • 8. 5 melakukan suatu pekerjaan. Yang mencukupi ialah “karena Allah” dan “keahlian”. Dengan uraian yang singkat itu jelaslah pandangan islam tentang profesi, bahkan juga pandangan islam tentang profesionalisme. Islam mementingkan profesionalisme. Akan tetapi, bagaimana penerapan profesionalisme ini dalam masyarakat islam sekarang, khususnya dalam bidang pengelolaan sekolah. C. Profesionalisme dalam Pendidikan Islam Dalam Islam, setiap pekarjaan harus dilakukan secara profesional. Dalam arti harus dilakukan dengan benar. Itu hanya bisa dilakukan oleh orang ahli. Penerapan paham profesionalisme ini akan menghasilkan efek yang berganda. Pertama, dengan meningkatkan profesionalisme akan mendapatkan pendidikan yang lebih bermutu. Penigkatan itu akan dinikmati oleh masyarakat dan pada gilirannya mutu masyarakat muslim juga akan meningkat. Kedua, karena mutu yang baik maka peminat memasuki lembaga pendidikan itu juga akan meningkat. Mahasiswa atau murid akan meningkat jumlahnya. Kesempatan mendidik umat dalam jumlah besar muncul. Ketiga, dari mahasiswa atau murid yang banyak itu akan masuk uang yang lebih banyak. Dari uang yang banyak itu kita dapat menggunakannya sebagian untuk lebih meningkatkan mutu. Jelaslah, penerapan profesionalisme akan menimbulkan suatu sinergi kearah lebih baik. Sinergi ini perlu dipahami karena selama ini seringkali pengelola sekolah bingung dari mana harus dimulai untuk meningkatkan mutu pendidikan. D. Cara Menerapkan Profesionalisme dalam Sekolah-sekolah Islam Tidak ada orang, juga orang islam non islam, yang menghendaki sekolah islam mutunya rendah. Untuk menerapkan profesionalisme dalam pengelolaan pendidikan agaknya dapat diikuti sekurang-kurangnya dipertimbangkan pikiran berikut ini: Pertama, adanya profesionalisme pada tingkatan yayasan. Biasanya sekolah berada di bawah pengelolaan dan tanggung jawab yayasan. Yayasan tidak hanya mengurus sekolah, kadang- kadang yayasan juga membuat kegiatan lain, yaitu sebuah yayasan mengurus rumah sakit,
  • 9. 6 rumah anak-anak yatim, koperasi sekolah, dan lain-lain. Dalam hal ini, pengurus yayasan cukup memenuhi syarat satu saja yaitu rasa pengabdian yang besar kepada masyarakat. Oleh karena itu, ia senang berbuat untuk masyarakat. Dalam hal seperti ini maka yayasan harus menudaskan seseorang yang profesional untuk setiap bidang garapan. Untuk mengelola sekolah harus ada paling sedikit satu orang yang memiliki profesi pendidikan (tegasnya sekolah) yang duduk pada tingkat yayasan. Orang ini sebaiknya tidak merangkap jabatan sebagai salah seorang seorang pengurus yayasan dan kepala sekolah, cukup mengurusi sekolah saja. Mengapa demikian? Karena ia harus memikirkan perkembangan sekolah, dari suatu sekolah menjadi banyak sekolah. Jadi, pikirannya tidak boleh hanya tertuju pada satu sekolah. Hubungan kerjanya lebih banyak dengan pengurus lengkap yayasan dan dengan masyarakat, sekolah hanya salah satu titik saja dalam pemikirannya dan pemikirannya akan lebih luas, tidak terlibat dalam persoalan-persoalan rutin yang biasanya selalu ada setiap sekolah. Kedua, menerapkan profesionalisme pada tingkat pimpinan sekolah. Dalam hal ini yang benar-benar harus diperhatikan oleh pengurus yayasan ialah memilih yayasan kepala sekolah yang benar-benar profesional, dengan keahliannya itu ia dapat meningkatkan mutu tenaga guru. Akan tetapi, bila katakanlah guru-guru profesional, tetapi kepala sekolah tidak profesional, yang akan terjadi adalah bentrokan kebijakan. Ketiga, penerapan profesionalisme pada tingkat tenaga pengajar. Ini harus dimulai dalam penerimaan tenaga guru. Kadang-kadang ada yayasan dan kepala sekolah yang berpendapat bahwa untuk sementara terima saja asal ada yang melamar nanti, bila sekolah ini sudah stabil, kita ganti guru yang tidak profesionalisme itu. Kebijakan yang sangat keliru. Kenyataannya ialah memecat guru tidaklah semudah itu. Keempat, profesionalisasi tenaga tata usaha sekolah. Kebutuhan pegawai tata usaha untuk suatu sekolah sesungguhnya tidak banyak. Banyaknya pegawai tata usaha tidak menjamin beresnya tata usaha sekolah yang menjamin adalah tingkat profesionalisme yang tinggi. Apalagi pada zaman sekarang ini tatkala peralatan bantu seperti komputer sudah semakin canggih. Perencanaan ketatausahaan sekolah seluruhnya adalah tugas kepala sekolah, mencakup jumlahnya dan bidang tugasnya. Tidak dibuat teori baku tentang jumlah dan tugas tata usaha sekolah. Ini disebabkan oleh kondisi dan program sekolah tidak sama. Yang dapat diteorikan ialah bahwa tata usaha sekolah harus mampu memberikan pelayanan selengkap- lengkapnya terhadap kepala sekolah, guru, murid, orang tua murid. Maka, tugas tata usaha
  • 10. 7 sekolah adalah melakukan semua tugas yang diperintahkan oleh kepala sekolah, yang mana kepala sekolah harus orang yang profesional. Hambatan utama untuk menerapkan profesionalisme dalam pengelolaan sekolah ialah kekurangan biaya, demikian pendapat umum di kalangan pengelola sekolah islam. Oleh karena itu, sekolah islam banyak yang rendah mutunya. Pendapat ini umum dianut dan kelihatannya banyak sekali orang yang percaya pada pendapat seperti itu.[5]
  • 11. 8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Profesionalisme menurut Ahmad Tafsir (2004) adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional. Pekerjaan (profesi adalah pekerjaan) menurut islam harus dilakukan karena Allah. “Karena Allah” maksudnya adalah karena diperintahkan Allah. Jadi, profesi dalam islam harus dijalani karena merasa bahwa itu adalah perintah Allah. Dalam Islam, setiap pekarjaan harus dilakukan secara profesional. Dalam arti harus dilakukan dengan benar. Itu hanya bisa dilakukan oleh orang ahli. Penerapan paham profesionalisme ini akan menghasilkan efek yang berganda, yaitu: 1. Dengan meningkatkan profesionalisme akan mendapatkan pendidikan yang lebih bermutu 2. Dari mahasiswa atau murid yang banyak itu akan masuk uang yang lebih banyak 3. Karena mutu yang baik maka peminat memasuki lembaga pendidikan itu juga akan meningkat Untuk menerapkan profesionalisme dalam pengelolaan pendidikan agaknya dapat diikuti sekurang-kurangnya dipertimbangkan pikiran berikut ini: 1. Adanya profesionalisme pada tingkatan yayasan 2. Menerapkan profesionalisme pada tingkat pimpinan sekolah 3. Penerapan profesionalisme pada tingkat tenaga pengajar 4. Profesionalisasi tenaga tata usaha sekolah
  • 12. 9 DAFTAR PUSTAKA Ahmad Tafsir. 2008. Ilmu Pendidikan Dalam Persfektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muzayyin Arifin, M. Ed.. 2011. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara. Feisal Jusuf Amir. 1995. Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Gema Insani Press.