Dewasa ini guru di pelbagai peringkat amnya dan di sekolah khususnya mulai kehilangan 'jiwa pendidik' dalam pelaksanaan PDP nya. Berikut adalah beberapa tips untuk para guru kekal berjiwa pendidik dalam mengharungi dunia keguruan dan pendidikan yang serba mencabar ini.
Dewasa ini guru di pelbagai peringkat amnya dan di sekolah khususnya mulai kehilangan 'jiwa pendidik' dalam pelaksanaan PDP nya. Berikut adalah beberapa tips untuk para guru kekal berjiwa pendidik dalam mengharungi dunia keguruan dan pendidikan yang serba mencabar ini.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
1. Nama : Ibrohim
Nim : 1806068
Kelas : PTE-A
Tugas : Stategi Pendidikan Teknik Elektro
Pernyataan :
Keberhasilan Mengajar seorang guru banyak factor yang menetukannya oleh karena itu ada
yang berpendapat untuk mengajar profesional tidak perlu menempuh pendidikan guru. Cukup
dengan mengikuti pendidikan murni. Seperti untuk menjadi guru fisika. Masuk jurusan fisika
lalu mengajar. Karena setiap orang sudah memiliki fitra menjadi guru.
Pertanyaan
1. Apakah saudara setuju dengan pertanyaan diatas?
2. Bila setuju bagaimana alasannya dan bila tidak berikan pula alasannya?
3. Bagaimana cara menjadi guru professional tersebut ?
4. Apakah ada kriteria untuk menjadi guru ?
5. Bagaimana langkah mengajar yang baik tersebut. Adakah strategnya?
Jawaban :
1. Setuju
Tujuan seorang guru mendidik dan mengajar adalah untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20
Tahun 2003, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Suarjana, 2015:2). Agar dapat
mencapai tujuan pendidikan nasional, sangat diperlukan guru profesional.
Sesungguhnya kemampuan pendidik untuk dapat mengajar secara profesional
didapatkan ketika adanya kemauan dan kemampuan seorang pendidik dalam
mengembangkan dirinya ketika mendapati profesi menjadi seorang pendidik. Pada
kenyataannya, masih ada beberapa guru yang tidak profesional dalam mengajar
meskipun menempuh pendidikan guru, hal ini dikarenakan kemampuan dirinya yang
kurang, tetapi meskipun begitu tentu saja karena guru tersebut menempuh pendidikan
guru maka akan lebih baik karena sudah tau konsep dalam mengajar dibanding kasus
yang sama tetapi guru tersebut tidak menempuh pendidikan guru. Oleh karena itu
akan lebih baik jika guru memiliki kemampuan pendidik yang baik dan telah
menempu pendidikam guru sebelumnya. Dengan kata lain, keberhasilan mengajar
seorang pendidik itu ditentukan berdasarkan kemampuan dan kapabilitas itu sendiri.
2. Guru profesional adalah guru yang mampu menerapkan hubungan yang berbentuk
multidimensional dengan muridnya. Guru tersebut adalah guru yang secara internal
memenuhi criteria administatif, akademis, dan kepribadian. Guru profesional
2. merupakan orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki
pengalaman yang kaya di bidangnya (Husien, 2017:23).
Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang
dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran.
Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus
dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagai guru dengan kemampuan (Kunandar,2009:46-47). Sebagai pekerjaan yang
profesional, guru harus menunjukkan perilaku yang profesional yang didasarkan
adanya keahlian, tanggung jawab, dan kesejawatan. Guru tidak hanya bertanggung
jawab akan proses belajar mengajar dalam artian pencapaian tingkat pemahaman atau
penguasaan ilmu dan teknologi tertentu yang bisa menjadikan anak didik cerdas
dan terampil, tetapi guru juga membawa misi untuk meningkatkan kualitas
manusia, yaitu manusia yang beriman, taqwa, berbudi luhur dan berkepribadian
(Kartadinata,1996:142-143). Guru dikatakan profesional tidak hanya pintar dalam
mengajar saja. Namun juga harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang
mencerminkan tingkah laku yang baik atau norma-norma yang berlaku Selain itu,
guru yang profesional adalah guru yang bertanggungjawab dalam pekerjaannya.
Bertanggungjawab disini berarti bertanggungjawab dalam mengajar, mendidik dan
yang lain. Sehingga dapat mencerdasrkan peserta didik guna mewujudkan
menciptakan warga negara yang beriman, cerdas, bertanggungjawab, produktif,
inovatif, dan kreatif.
Sebenarnya, banyak cara yang dapat dilakukan agar dapat menjadi guru yang
profesional, diantaranya mengikuti pelatihan, MGMP, ikut organisasi PKG, maupun
KKG, dan juga dapat mengikuti pembinaan melalui kegiatan supervise. Adapun hal
yag dapat dilakukannya adalah: (1) guru, selalu aktif dalam mengikuti semua kegiatan
yang berhubungan dengan peningkatan profesional guru, baik yang dilakukan di
sekolah maupun di luar sekolah, (2) calon guru, dapat mempelajari lebih awal tentang
hal-hal yang dapat menjadikan guru itu dikatakan profesional, sehingga kelak setelah
menjadi guru dapat menjadi guru yang profesional dan jadikan profesi guru yang
sudah dipilih sebagai profesi yang sesuai dengan keinginan hati nurani, (3) peneliti
agar memperluas ruang lingkup materi pembahasan.
3. Kriteria menjadi seorang Guru
Profesional (harus menguasai ilmu dibidangnya )
Pedagogik (harus mengetahui ilmu belajar )
Kepribadian (guru menjadi panutan )
Sosial (dapar berinteraksi yang baik )
4. Menurut wulan arumbi dalam jurnal yang berjudul pendidikan dan anak strategi
dalam mengajar adalah sebagai berikut :
Menguasai materi pelajaran yang dipegang
Cara mengajar selalu berbeda
Rajin periksa tugas siswa
Disiplin dan Bertanggung jawab
Humoris adalah Cara menjadi guru yang baik dan disayang siswa
Mendidik dengan hati dan menginspirasi
3. Ramah dan selalu tersenyum
Menjaga penampilan
DAFTAR PUSTAKA
Djama’an, Satori, dkk. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Universiats Terbuka.
Husien, Latifah. 2017. Profesi Keguruan menjadi Guru Profesional. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Kartadinata, Sunaryo dan Dantes, Nyoman. 1996. Landasan-Landasan Pendidikan
Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan .
Kunandar. 2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifiksi Guru. Jakarta: Rajawali PerS
Supriadi, Oding. 2009. “Pengembangan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar”. Jurnal
Tabularasa PPS Unimed. Vol 6 No 1.
Saudagar, Fachruddin dan Ali Idrus. 2009. Pengembangan Profesionalitas Guru.
Jakarta: Gaung Persada Press.
Suarjana, I Made dan I Made Ngurah Japa. 2015. Pendidikan Matematika III
Berpendekatan PMRI & Perubahan Konseptual. Singaraja: Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Pendidikan Ganesha.
Wulan, Arumbi. 2010, Pendidikan dan anak hal 112.