SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI (PAUD):
SEBUAH ANALISIS KRITIS TENTANG
HARAPAN DAN FAKTA
Randy R. Wrihatnolo
Lokakarya Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta, 17 Desember 2008
• Latar Belakang
• Permasalahan
• Tujuan
• Tinjauan Konseptual
PAUD Menurut Aspek Kesehatan
PAUD Menurut Aspek Pendidikan
PAUD Menurut Aspek Kebijakan
• Rekomendasi
• Kesimpulan
2
Isi
• Upaya pembangunan kualitas
sumberdaya manusia
merupakan proses jangka
panjang yang harus dimulai
sejak dini, sejak janin masih
dalam kandungan.
• Penanganan anak secara
menyeluruh dan terpadu dalam
konteks PAUD sesungguhnya
telah menjadi komitmen
internasional dan nasional.
• PAUD belum mendapatkan
perhatian layak dari Negara
pengakuan Mendiknas abaikan
PAUD.
3
Latar Belakang
Warta Kota, 27 November 2008
Pertama, Angka Partisipasi Kasar pendidikan anak usia dini masih rendah, lebih
rendah dari APK SD dan SLPT.
Kedua, anggaran PAUD hampir 0%. Di tengah anggaran pendidikan di Indonesia
yang masih 1,3% GDP, anggaran pendidikan anak usia dini pada kenyataannya
hampir 0% di tahun 2006.
Ketiga, ketiadaan koordinasi dari Depdiknas. Saat ini di dalam tubuh Depdiknas
sendiri terdapat dua instansi yang mengurusi PAUD, yaitu instansi yang mengurusi
PAUD dari jalur pendidikan pelayanan formal (Ditjen Mandikdasmen) dan instansi
yang mengurusi PAUD dari jalur pendidikan non-formal (Ditjen PNFI).
Keempat, kelembagaan PAUD belum termanajemeni dengan baik. Banyak usaha
dibutuhkan untuk menyatukan kebutuhan dari pelaksana pendidikan dan
perawatan dengan cara yang lebih terintegrasi.
Kelima, masih terpisahnya jalur perawatan kesehatan usia dini dengan jalur
pendidikan usia dini.
4
Permasalahan (1)
5
Permasalahan (2)
APK Kelompok Belajar dan APK Taman Kanak-kanak
60
20.4 21.3
53.3
54.8
20.1
19.9
20.1
14.9
18.2
20.2
20.0 20.3
21.1
20.4 21.1 20.6 20.3
19.0 19.0
51.3
44.944.9
18.3
23.8
27.0 28.4
33.2
36.9
35.7
38.7
40.2 40.9
42.5
43.7
0
10
20
30
40
50
60
70
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Proyeksi APK Kelompok Belajar
Proyeksi APK Taman Kanak-kanak
APK Kelompok Belajar
APK Taman Kanak-kanak
Expon. (Proyeksi APK Kelompok Belajar)
Expon. (Proyeksi APK Taman Kanak-kanak)
APK SD/MI dan APK SLTP/MTs
91.50
110.5111.2
89.1 90.3
110.0
106.9
107.1
102.0
105.3
107.2
107.1107.3
108.1107.4108.1 107.6107.3 106.0106.0
88.7
82.382.2
55.6
61.1
64.4 65.7
70.5
74.2
73.1
76.0
77.5 78.3
79.9 81.1
0
20
40
60
80
100
120
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Target MDG APK SD/MI
Target MDG APK SLTP/MTs
APK SD/MI
APK SLTP/MTs
Expon. (Target MDG APK SD/MI)
Expon. (Target MDG APK SLTP/MTs)
Susenas, diolah (1002-2008)
• Menjelaskan pentingnya pendidikan anak usia
dini.
• Menjelaskan cara mencapaia tujuan pendidikan
anak usia dini.
6
Tujuan
• PAUD Menurut Aspek Kesehatan
• PAUD Menurut Aspek Pendidikan
• PAUD Menurut Aspek Kebijakan
7
Tinjauan Konseptual
Aspek Kesehatan
8
Sri Murtiningsih (2006) melalui konsepnya “bonus demografi” mengatakan
bahwa PAUD sesungguhnya seharusnya dilakukan sejak masih dalam kandungan
hingga menginjak usia pendidikan dasar. Pembentukan manusia sejak dini dapat
memunculkan manfaat pada masa 20 tahun mendatang yang ia sebut sebagai
bonus demografi.
Ascobat Gani (2006) pembentukan kualitas anak harus direbut sejak anak
masih berada dalam kandungan ketika masih berupa janin. Perhatian mutu gizi
harus diberikan sejak masih janin sampai usia balita, karena perkembangan otak
manusia yang paling krusial dan kritis adalah ketika manusia masih berupa janin
hingga usia balita.
Chatib Basri (LPEM UI, 2006) dalam teori ekonomi model Solow, tenaga kerja
merupakan asset berharga dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
Indonesia sangat memerlukan human resource yang memadai sebagai mesin
untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dalam 10 tahun ke depan Chatib
Basri (2006). Penduduk dan Pembangunan. Seminar Pemanfaatan Bonus
Demografi dan Implikasinya Bagi Pembangunan. Jakarta, 18 Juli 2006.
9
PAUD Menurut Aspek Kesehatan
Merunut ukuran usianya, maka siklus kehidupan manusia dapat dimulai sejak
sebelum kelahiran –berarti adalah ibu hamil--, kemudian dilanjutkan dengan masa
kelahiran sejak hari kelahiran hingga usia balita, kemudian berlanjut ke usia anak-
anak hingga menginjak masa produktif.
10
PAUD Menurut Aspek Kesehatan
Gambar 1.
Siklus Kehidupan Manusia
Menurut Kualitas
Pencapaian MDGs.
(Wrihatnolo/UNDP, 2007)
Usia di bawah lima tahun (balita) adalah usia
yang paling kritis atau paling menentukan
dalam pembentukan karakter dan kepribadian
seseorang. Termasuk juga pengembangan
intelegensi hampir seluruhnya terjadi pada
usia di bawah lima tahun.
Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 50 persen kapabilitas
kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun,
80 persen telah terjadi ketika berumur 8 tahun, dan mencapai titik
kulminasi ketika anak berumur sekitar 18 tahun.
(Baylor College of Medicine, 2002)
11
PAUD Menurut Aspek Kesehatan
12
PAUD Menurut Aspek Kesehatan
Remaja
12-18 thn
Anak-anak
6-12 thn
Anak-anak
Awal SD
6-8 thn
Anak-anak
Prasekolah
4-6 thn
Toddler
2-3 thn
Infant
0-1 thn
Kandungan
0-9 bulan
Perkembangan otak 50% (kumulatif) 80% 100%
SLTP-SLTA
23-26 juta/th
Sekolah Dasar
27-20 juta/th
Prasekolah
10-11 juta/th
Infant+Toddler
20-21 juta/th
Janin
4-5 juta/th
Pendidikan Keluarga
Aspek Kesehatan/Perawatan
Pendidikan Dasar DikmenPAUD
Data 2007
Aspek Pendidikan
Aspek Pendidikan
13
Pendidikan bayi sejak usia nol tahun (baru lahir) atau bahkan sejak
bayi masih dalam kandungan sudah saatnya dikembangkan.
Pendidikan Pre-School dan Taman Kanak-Kanak tidak boleh
dianggap sepele dan diabaikan.
Guru-guru dan fasilitas yang terbaik semestinya diprioritaskan pada
lembaga pendidikan kanak-kanak.
PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun.
Agar anak tumbuh dan berkembang sesuai tingkat
perkembangannya, sehingga ia memiliki kesiapan yang optimal
dalam memasuki pendidikan dasar.
14
PAUD Menurut Aspek Pendidikan
Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang luar biasa dan kemampuan
untuk menyerap informasi sangat tinggi. Kebanyakan orang tidak
mengenali dan memahami kemampuan 'magic' yang ada pada
anak-anak.
Mereka hanya bisa berkata, "Saya tahu anak-anak belajar lebih
cepat", tetapi mereka tidak tahu seberapa cepat anak-anak bisa
belajar.
Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan orang tua dan
guru-guru maka potensi luar biasa yang ada pada setiap anak
sebagian besar tersia-siakan.
15
PAUD Menurut Aspek Pendidikan
Penyelenggaraan PAUD di beberapa negara adalah
antara sejak usia 0-8 tahun.
Ruang Lingkup PAUD:
• Infant (0-1 tahun
• Toddler (2-3 tahun)
• Preschool/Kindergarten children (3-6 tahun)
• Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun)
16
PAUD Menurut Aspek Pendidikan
• Jika anak hidup dengan dorongan, ia akan belajar
percaya diri.
• Jika anak hidup dengan pujian, ia akan belajar tentang
keadilan.
• Jika anak hidup dengan rasa aman, ia akan belajar
untuk mempercayai.
• Jika anak hidup dengan persetujuan, ia akan belajar
menghargai dirinya.
• Jika anak hidup dengan toleransi, ia akan belajar
bersabar.
• Jika anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan,
ia akan belajar untuk menemukan cinta di muka bumi
ini.
17
PAUD Menurut Aspek Pendidikan
Aspek Kebijakan
18
Butir 1 Deklarasi Dakar Senegal Tahun 2000 memperluas dan
meningkatkan secara menyeluruh perawatan dan pendidikan bagi
anak usia dini, terutama bagi anak-anak yang sangat rawan dan
kurang beruntung.
Pasal 28B ayat (2) UUD 1945 setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
UU No 20/2003 Sisdiknas Pasal 1 butir 14 PAUD adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani, agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut.
Hari Anak Nasional 23 Juli 2003 Presiden Republik Indonesia
mencanangkan pelaksanaan PAUD di seluruh Indonesia. 19
PAUD Menurut Aspek Kebijakan
Pembukaan UUD 1945 “… mencerdaskan kehidupan
bangsa…”. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, MPR-RI telah
mengamandemen Pasal 31 UUD 1945 yang menghasilkan Pasal
31 Ayat (1) sampai Ayat (5).
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional secara jelas dan tegas mengamanatkan program wajib
belajar minimal sampai ke jenjang pendidikan dasar.
Setiap warga negara wajib mendapatkan pendidikan yang bermutu,
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin
terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga
negara sesuai dengan bakat, minat, tingkat kecerdasan dan
emampuannya tanpa diskriminasi, minimal setara dengan Standar
Nasional Pendidikan.
20
PAUD Menurut Aspek Kebijakan
UU Sisdiknas mengamanatkan:
• Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.
• Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak
mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat
dan kemampuannya.
• TK menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan
kepribadian dan potensi diri sesuai dengan tahap perkembangan
peserta didik.
Hal ini dipertegas oleh RPP tentang Pendidikan Anak Usia Dini.
21
PAUD Menurut Aspek Kebijakan
Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1:
Rentangan anak usia dini adalah 0-6 tahun.
Tujuan penyelenggaraan PAUD:
• Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang
berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang
sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga
memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki
pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa
dewasa.
• Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak
mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
22
PAUD Menurut Aspek Kebijakan
23
PAUD Menurut Aspek Kebijakan
Gambar 2. Dimensi Kebijakan Inti, Kebijakan Sisi Supply, dan Kebijakan Sisi Demand
dalam Pemanfaatan Bonus Demografi.
Tinjauan Praktis
24
25
Program Pemerintah Jawa Tengah
Program yang membina Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB)
BKKBN Provinsi Jawa Tengah menetapkan kebijakan integrasi BKB-Pos PAUD. Grand strategy Program KB Nasional di antaranya yaitu
meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pelayanan KB, dan seluruh keluarga yang memiliki anak balita menjadi
anggota aktif BKB. Tujuannya memberdayakan orang tua (ayah dan ibu) dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh
kembang anak balitanya untuk mewujudkan SDM yang berkualitas. Sasarannya adalah orang tua (ayah dan ibu), dan anggota keluarga
lain mempunyai anak balita (0-5 tahun) dan usia prasekolah (5-6 tahun) termasuk ibu hamil. Jangkauannya desa/kelurahan serta
RW/dusun.
Aplikasinya, penyelenggaraan kegiatan BKB dilaksanakan secara lintas sektor dan lintas program dengan memberikan pelayanan
secara terpadu dari berbagai instansi/lembaga masyarakat/sektor swasta. Untuk itulah pelayanan BKB mengacu kepada aspek
kesehatan, gizi, psikososial, pendidikan dan memperhatikan perlindungan dan partisipasi anak dalam memenuhi hak-haknya. Dalam
pelaksanaannya tetap memperhatikan kondisi dan potensi kelompok, termasuk sasaran program, tenaga pengelola/kader, serta
pengaturan waktu tempat pelaksanaan kegiatan integrasi. Khusus untuk program PAUD, sebagai pelaksana teknis dari kegiatan BKB,
BKKBN termasuk salah satu stakeholder program PAUD bersama dengan lintas sektor lainnya. Dari aspek kesehatan dan gizi, yaitu
BKB-Posyandu. Dari aspek psikososial dan pendidikan yaitu BKB-PAUD. Keterpaduan kegiatan lainnya yaitu BKB-TPA, Kelompok
Bermain.
Melalui Dinas Kesejahteraan Sosial Pemprov Jateng juga menetapkan beberapa kebijakan untuk mendukung program PAUD. Salah
satunya yaitu melakukan beberapa pelayanan kepada anak balita. Di antaranya dengan pembinaan kepada panti sosial yang
memberikan layanan kepada anak balita dengan tujuan meningkatkan profesionalisme pelayanan di panti. Kemudian juga memberikan
bantuan operasional berupa Alat Permainan Edukatif (APE) dan sarana prasarana, serta bantuan permakanan untuk peningkatan gizi
anak-anak balita. Tidak kalah penting yaitu mengadakan pendidikan dan pelatihan petugas dengan materi bimbingan pembelajaran
prasekolah, penggunaan APE, administrasi pelayanan pekerja sosial, metodologi tentang sosialisasi anak, psikologi perkembangan
anak. Materi lain yaitu gizi, perawatan kesehatan anak, imunisasi, P3K, pendidikan moral dan mental, serta bimbingan kesejahteraan
sosial keluarga. Dengan demikian pelayanan kepada anak balita di Tempat Penitipan Anak (TPA) dan Kelompok Bermain (KB) dapat
dilaksanakan secara profesional.
Beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang merupakan panti sosial milik masyarakat yang menangani anak balita, antara lain Panti
Sosial ''Kasih Mesra'' Kabupaten Demak, Yayasan Pemeliharaan Anak Balita (YPAB) Kota Surakarta, Yayasan Pemeliharaan Balita
Telantar (YPBT) Kab Klaten. Di samping itu sedang dalam perencanaan adalah Panti Asuhan Anak Balita (PAAB) di Kota Salatiga.
Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan anak-anak Indonesia khususnya Jawa Tengah berkualitas.
26
Program oleh Masyarakat Pengalaman TK Citra Nusa – Pasar Minggu
27
Program Individu Sukarelawan Pendidikan PAUD
Rekomendasi
28
PAUD merupakan pendidikan yang amat mendasar dan strategis,
karena masa usia dini merupakan masa emas dan peletak dasar
(fondasi awal) bagi pertumbuhan dan perkembangan anak
selanjutnya
PAUD selayaknya mendapat perhatian yang serius dan dapat
menyentuh semua anak yang ada di negeri ini. Karena kehidupan
pertama anak berada pada lingkungan keluarga maka sudah
sepantasnyalah orangtua menjadi pendidik yang utama selain
daripada pendidikan yang diselenggarakan di luar lingkungan
keluarga.
29
Rekomendasi (1)
Masyarakat yang menjadi lingkungan anak menjalani aktivitas
sosialnya mempunyai peran yang besar dalam mempengaruhi baik
buruknya proses pendidikan, karena anak satu bagian yang tidak
terpisahkan dari masyarakat.
Selain keluarga dan sekolah, partai dan organisasi masyarakat
mempunyai peran dalam melahirkan generasi berkualitas pemimpin.
Dari seluruh pihak yang mempunyai tanggungjawab dalam mendidik
generasi cerdas, generasi peduli bangsa, tentu negaralah yang
mempunyai peran terbesar dan terpenting dalam menjamin
berlangsungnya proses pendidikan generasi.
30
Rekomendasi (2)
31
Rekomendasi (3) Profil kunci pelayanan anak usia dini
Kesimpulan
32
Rendahnya mutu SDM bangsa ini menunjukkan lemahnya
penanganan masalah pendidikan terhadap generasinya. Supaya
semua ini tidak berlanjut maka mari kita berusaha lebih baik lagi
untuk memberdayakan potensi yang ada pada anak usia dini melalui
program PAUD.
Kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia bergantung pada
kualitas anak-anak masa kini sebagai generasi pelanjut dalam
mempertahankan keutuhan dan kedaulatan Negara dimasa
hadapan, bahkan dengan kualitas itu pula anak-anak kita dapat
menjadikan Indonesia sebuah negara yang kuat, modern dan
sejahtera.
Salah satu pondasi yang sangat penting untuk menjadikan Negara
kuat, maju dan sejahtera adalah dengan menjadikan anak-anak
sebagai asset masa depan.
33
Kesimpulan
Jangan abaikan anak usia di bawah lima tahun, karena
jika terjadi akan menyebabkan lost generation atau
generasi yang hilang efeknya adalah masa depan suram
Negara Indonesia akan menghantui kita sejak sekarang.
Pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan pendidikan
anak usia dini adalah pemerintah (negara), masyarakat
dan keluarga.
Keluarga adalah institusi pertama yang melakukan
pendidikan dan pembinaan terhadap anak (generasi).
Keluarga adalah tempat pertama kali dasar kepribadian
anak dibangun pendidikan keluarga sangat penting.
34
Kesimpulan
Jika keluarga tidak dibangun:
35
Kesimpulan
Terima kasih
36
37
Biodata Ringkas
Jabatan:
Kepala Sub-Direktorat Evaluasi Kinerja Perekonomian pada Deputi Evaluasi Kinerja
Pembangunan - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Karya Tulis (buku), antara lain:
Manajemen Pembangunan Indonesia (Gramedia/Elexmedia Komputindo, 2006)
Manajemen Pemberdayaan: Sebuah Pengantar dan Panduan untuk Pemberdayaan Masyarakat
(Gramedia/Elexmedia Komputindo, 2007)
Pencapaian Millennium Development Goals Indonesia 2007 (UNDP/Bappenas, 2007)
Manajemen Privatisasi BUMN (Gramedia/Elexmedia Komputindo, 2008)
Website:
www.wrihatnolo.blogspot.com
www.slideshare.net/wrihatnolo
Email:
wrihatnolo@yahoo.com
wrihatnolo@bappenas.go.id
rizang.wrihatnolo@ruhr-uni-bochum.de

More Related Content

What's hot

Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Ruang Terang
 
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...Guss No
 
Bahan tayang modul 3 mortalitas
Bahan tayang modul 3   mortalitasBahan tayang modul 3   mortalitas
Bahan tayang modul 3 mortalitasPusdiklatKKB
 
Materi Los 2016 kebijakan perlindungan anak
Materi Los 2016 kebijakan perlindungan anakMateri Los 2016 kebijakan perlindungan anak
Materi Los 2016 kebijakan perlindungan anakAdwin Kurniawan
 
Sekilas Tentang Sekolah Ramah Anak
Sekilas Tentang Sekolah Ramah AnakSekilas Tentang Sekolah Ramah Anak
Sekilas Tentang Sekolah Ramah AnakLestari Moerdijat
 
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniperkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniBoyolali
 
Dinamika Pendidikan pada Adaptasi Kebiasaan Baru
Dinamika Pendidikan pada Adaptasi Kebiasaan BaruDinamika Pendidikan pada Adaptasi Kebiasaan Baru
Dinamika Pendidikan pada Adaptasi Kebiasaan BaruSTAH DN Jakarta
 
Puha delta P2TP2A Sidoarjo
Puha delta P2TP2A SidoarjoPuha delta P2TP2A Sidoarjo
Puha delta P2TP2A SidoarjoTossan Ihsan
 
Kb 3 peran bidan dalam asuhan primer neonatus
Kb 3 peran bidan dalam asuhan primer neonatusKb 3 peran bidan dalam asuhan primer neonatus
Kb 3 peran bidan dalam asuhan primer neonatuspjj_kemenkes
 
Contoh Laporan OJL Diklat Cakep (Bab III)
Contoh Laporan OJL Diklat Cakep (Bab III)Contoh Laporan OJL Diklat Cakep (Bab III)
Contoh Laporan OJL Diklat Cakep (Bab III)Kahar Muzakkir
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptmartaagustinasirait
 
Permendikbud no-57-tahun-2015
Permendikbud no-57-tahun-2015Permendikbud no-57-tahun-2015
Permendikbud no-57-tahun-2015Kahar Muzakkir
 
Pedoman Pengenalan Lingkungan Sekolah SMA, SMK dan SLB Prov Jabar
Pedoman Pengenalan Lingkungan Sekolah SMA, SMK dan SLB Prov JabarPedoman Pengenalan Lingkungan Sekolah SMA, SMK dan SLB Prov Jabar
Pedoman Pengenalan Lingkungan Sekolah SMA, SMK dan SLB Prov JabarAmin Herwansyah
 
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUMmakalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUMDaoes Mbol
 

What's hot (19)

Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
 
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...
 
Bahan tayang modul 3 mortalitas
Bahan tayang modul 3   mortalitasBahan tayang modul 3   mortalitas
Bahan tayang modul 3 mortalitas
 
Materi Los 2016 kebijakan perlindungan anak
Materi Los 2016 kebijakan perlindungan anakMateri Los 2016 kebijakan perlindungan anak
Materi Los 2016 kebijakan perlindungan anak
 
Sekilas Tentang Sekolah Ramah Anak
Sekilas Tentang Sekolah Ramah AnakSekilas Tentang Sekolah Ramah Anak
Sekilas Tentang Sekolah Ramah Anak
 
MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi IV
MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi IV MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi IV
MEDIUM (Media Inovasi Perubahan Masyarakat) Edisi IV
 
Paud
PaudPaud
Paud
 
Kb nasional
Kb nasionalKb nasional
Kb nasional
 
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniperkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
 
Dinamika Pendidikan pada Adaptasi Kebiasaan Baru
Dinamika Pendidikan pada Adaptasi Kebiasaan BaruDinamika Pendidikan pada Adaptasi Kebiasaan Baru
Dinamika Pendidikan pada Adaptasi Kebiasaan Baru
 
Puha delta P2TP2A Sidoarjo
Puha delta P2TP2A SidoarjoPuha delta P2TP2A Sidoarjo
Puha delta P2TP2A Sidoarjo
 
3 PEERS.ppsx
3 PEERS.ppsx3 PEERS.ppsx
3 PEERS.ppsx
 
Kb 3 peran bidan dalam asuhan primer neonatus
Kb 3 peran bidan dalam asuhan primer neonatusKb 3 peran bidan dalam asuhan primer neonatus
Kb 3 peran bidan dalam asuhan primer neonatus
 
Contoh Laporan OJL Diklat Cakep (Bab III)
Contoh Laporan OJL Diklat Cakep (Bab III)Contoh Laporan OJL Diklat Cakep (Bab III)
Contoh Laporan OJL Diklat Cakep (Bab III)
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembang
 
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,pptPermasalahan program keluarga berencana,ppt
Permasalahan program keluarga berencana,ppt
 
Permendikbud no-57-tahun-2015
Permendikbud no-57-tahun-2015Permendikbud no-57-tahun-2015
Permendikbud no-57-tahun-2015
 
Pedoman Pengenalan Lingkungan Sekolah SMA, SMK dan SLB Prov Jabar
Pedoman Pengenalan Lingkungan Sekolah SMA, SMK dan SLB Prov JabarPedoman Pengenalan Lingkungan Sekolah SMA, SMK dan SLB Prov Jabar
Pedoman Pengenalan Lingkungan Sekolah SMA, SMK dan SLB Prov Jabar
 
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUMmakalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
 

Similar to OPTIMALKAN PAUD

Konsep Dasar Paud Pendidikan Anak Usia Dini - 2021
Konsep Dasar Paud Pendidikan Anak Usia Dini - 2021Konsep Dasar Paud Pendidikan Anak Usia Dini - 2021
Konsep Dasar Paud Pendidikan Anak Usia Dini - 2021DekaBC17
 
13886366.ppt
13886366.ppt13886366.ppt
13886366.pptAnsariMH
 
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfscribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfHerman673394
 
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hiPusdiklatKKB
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduFKIP UHO
 
JUKNIS PAUD TERPADU
JUKNIS PAUD TERPADUJUKNIS PAUD TERPADU
JUKNIS PAUD TERPADUifulmoch
 
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik IntegratifPedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik IntegratifHudori Drs
 
Kebijakan Usia Sekolah dan Remaja.pptx
Kebijakan Usia Sekolah dan Remaja.pptxKebijakan Usia Sekolah dan Remaja.pptx
Kebijakan Usia Sekolah dan Remaja.pptxChenAusavapatPiniwat
 
Kesehatan Reproduksi Remaja 17 mei.pptx
Kesehatan Reproduksi Remaja 17 mei.pptxKesehatan Reproduksi Remaja 17 mei.pptx
Kesehatan Reproduksi Remaja 17 mei.pptxAndikaAjiePrasetya
 
KAK Kelas Balita 2020.doc
KAK Kelas Balita 2020.docKAK Kelas Balita 2020.doc
KAK Kelas Balita 2020.docProgramAnakBL
 
Kti slide baru 2
Kti slide baru 2Kti slide baru 2
Kti slide baru 2Arikha Nida
 
3. program usia sekolah dan remaja (1)
3. program usia sekolah dan remaja (1)3. program usia sekolah dan remaja (1)
3. program usia sekolah dan remaja (1)BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan RemajaPelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan RemajaDhestaAdeanggaJuanda1
 
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptx
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptxBKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptx
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptxErisaRiriRizal
 

Similar to OPTIMALKAN PAUD (20)

Konsep Dasar Paud Pendidikan Anak Usia Dini - 2021
Konsep Dasar Paud Pendidikan Anak Usia Dini - 2021Konsep Dasar Paud Pendidikan Anak Usia Dini - 2021
Konsep Dasar Paud Pendidikan Anak Usia Dini - 2021
 
6. revisi final permen 58
6. revisi final permen 586. revisi final permen 58
6. revisi final permen 58
 
6. revisi final permen 58
6. revisi final permen 586. revisi final permen 58
6. revisi final permen 58
 
13886366.ppt
13886366.ppt13886366.ppt
13886366.ppt
 
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfscribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
 
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
 
STUNTING.pdf
STUNTING.pdfSTUNTING.pdf
STUNTING.pdf
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
 
JUKNIS PAUD TERPADU
JUKNIS PAUD TERPADUJUKNIS PAUD TERPADU
JUKNIS PAUD TERPADU
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik IntegratifPedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
Pedoman Umum Pengembangan AUD Holistik Integratif
 
Kebijakan Usia Sekolah dan Remaja.pptx
Kebijakan Usia Sekolah dan Remaja.pptxKebijakan Usia Sekolah dan Remaja.pptx
Kebijakan Usia Sekolah dan Remaja.pptx
 
Kesehatan Reproduksi Remaja 17 mei.pptx
Kesehatan Reproduksi Remaja 17 mei.pptxKesehatan Reproduksi Remaja 17 mei.pptx
Kesehatan Reproduksi Remaja 17 mei.pptx
 
Lp tumbang
Lp tumbangLp tumbang
Lp tumbang
 
KAK Kelas Balita 2020.doc
KAK Kelas Balita 2020.docKAK Kelas Balita 2020.doc
KAK Kelas Balita 2020.doc
 
BAB 1.pptx
BAB 1.pptxBAB 1.pptx
BAB 1.pptx
 
Kti slide baru 2
Kti slide baru 2Kti slide baru 2
Kti slide baru 2
 
3. program usia sekolah dan remaja (1)
3. program usia sekolah dan remaja (1)3. program usia sekolah dan remaja (1)
3. program usia sekolah dan remaja (1)
 
Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan RemajaPelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
 
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptx
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptxBKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptx
BKB PAUD HI 23 JUNI 2020.pptx
 

More from Randy Wrihatnolo

Kebijakan Publik - Bagian IV Studi Kasus Rencana Pengembangan Bandara Jabodet...
Kebijakan Publik - Bagian IV Studi Kasus Rencana Pengembangan Bandara Jabodet...Kebijakan Publik - Bagian IV Studi Kasus Rencana Pengembangan Bandara Jabodet...
Kebijakan Publik - Bagian IV Studi Kasus Rencana Pengembangan Bandara Jabodet...Randy Wrihatnolo
 
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan KebijakanKebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan KebijakanRandy Wrihatnolo
 
Kebijakan Publik - Bagian II Implementasi
Kebijakan Publik - Bagian II ImplementasiKebijakan Publik - Bagian II Implementasi
Kebijakan Publik - Bagian II ImplementasiRandy Wrihatnolo
 
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I TeoriKebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I TeoriRandy Wrihatnolo
 
Strategi Penyusunan Kebijakan Publik (Sebuah Pengalaman dan Terapan)
Strategi Penyusunan Kebijakan Publik (Sebuah Pengalaman dan Terapan)Strategi Penyusunan Kebijakan Publik (Sebuah Pengalaman dan Terapan)
Strategi Penyusunan Kebijakan Publik (Sebuah Pengalaman dan Terapan)Randy Wrihatnolo
 
Manajemen Database (Portal Katalog MP3EI versi 2.0)
Manajemen Database (Portal Katalog MP3EI versi 2.0)Manajemen Database (Portal Katalog MP3EI versi 2.0)
Manajemen Database (Portal Katalog MP3EI versi 2.0)Randy Wrihatnolo
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Bali dan Kepulauan Nusa T...
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Bali dan Kepulauan Nusa T...Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Bali dan Kepulauan Nusa T...
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Bali dan Kepulauan Nusa T...Randy Wrihatnolo
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Sumatera
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi SumateraLaporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Sumatera
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi SumateraRandy Wrihatnolo
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan MalukuLaporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan MalukuRandy Wrihatnolo
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Kalimantan
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi KalimantanLaporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Kalimantan
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi KalimantanRandy Wrihatnolo
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Jawa
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi JawaLaporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Jawa
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi JawaRandy Wrihatnolo
 
Strategi Percepatan MP3EI Pada Kawasan Perhatian Investasi (KPI)
Strategi Percepatan MP3EI Pada Kawasan Perhatian Investasi (KPI)Strategi Percepatan MP3EI Pada Kawasan Perhatian Investasi (KPI)
Strategi Percepatan MP3EI Pada Kawasan Perhatian Investasi (KPI)Randy Wrihatnolo
 
Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)
Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)
Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)Randy Wrihatnolo
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaRandy Wrihatnolo
 
Manajemen Evaluasi, Pemantauan, dan Pelaporan Pembangunan (24 Juni 2012)
Manajemen Evaluasi, Pemantauan, dan Pelaporan Pembangunan (24 Juni 2012)Manajemen Evaluasi, Pemantauan, dan Pelaporan Pembangunan (24 Juni 2012)
Manajemen Evaluasi, Pemantauan, dan Pelaporan Pembangunan (24 Juni 2012)Randy Wrihatnolo
 
Kiat Menulis Makalah Panjang dan Makalah Pendek Cara JFP
Kiat Menulis Makalah Panjang dan Makalah Pendek Cara JFPKiat Menulis Makalah Panjang dan Makalah Pendek Cara JFP
Kiat Menulis Makalah Panjang dan Makalah Pendek Cara JFPRandy Wrihatnolo
 
Kiat-kiat Sederhana Menulis
Kiat-kiat Sederhana MenulisKiat-kiat Sederhana Menulis
Kiat-kiat Sederhana MenulisRandy Wrihatnolo
 
Pemikiran Pengembangan Fungsi Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kemen...
Pemikiran Pengembangan Fungsi Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kemen...Pemikiran Pengembangan Fungsi Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kemen...
Pemikiran Pengembangan Fungsi Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kemen...Randy Wrihatnolo
 
Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...
Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...
Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...Randy Wrihatnolo
 

More from Randy Wrihatnolo (20)

Kebijakan Publik - Bagian IV Studi Kasus Rencana Pengembangan Bandara Jabodet...
Kebijakan Publik - Bagian IV Studi Kasus Rencana Pengembangan Bandara Jabodet...Kebijakan Publik - Bagian IV Studi Kasus Rencana Pengembangan Bandara Jabodet...
Kebijakan Publik - Bagian IV Studi Kasus Rencana Pengembangan Bandara Jabodet...
 
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan KebijakanKebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
Kebijakan Publik - Bagian III Variabel Penyusunan Kebijakan
 
Kebijakan Publik - Bagian II Implementasi
Kebijakan Publik - Bagian II ImplementasiKebijakan Publik - Bagian II Implementasi
Kebijakan Publik - Bagian II Implementasi
 
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I TeoriKebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
 
Strategi Penyusunan Kebijakan Publik (Sebuah Pengalaman dan Terapan)
Strategi Penyusunan Kebijakan Publik (Sebuah Pengalaman dan Terapan)Strategi Penyusunan Kebijakan Publik (Sebuah Pengalaman dan Terapan)
Strategi Penyusunan Kebijakan Publik (Sebuah Pengalaman dan Terapan)
 
Manajemen Database (Portal Katalog MP3EI versi 2.0)
Manajemen Database (Portal Katalog MP3EI versi 2.0)Manajemen Database (Portal Katalog MP3EI versi 2.0)
Manajemen Database (Portal Katalog MP3EI versi 2.0)
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Bali dan Kepulauan Nusa T...
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Bali dan Kepulauan Nusa T...Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Bali dan Kepulauan Nusa T...
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Bali dan Kepulauan Nusa T...
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Sumatera
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi SumateraLaporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Sumatera
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Sumatera
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan MalukuLaporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Kalimantan
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi KalimantanLaporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Kalimantan
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Kalimantan
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Jawa
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi JawaLaporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Jawa
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Jawa
 
Strategi Percepatan MP3EI Pada Kawasan Perhatian Investasi (KPI)
Strategi Percepatan MP3EI Pada Kawasan Perhatian Investasi (KPI)Strategi Percepatan MP3EI Pada Kawasan Perhatian Investasi (KPI)
Strategi Percepatan MP3EI Pada Kawasan Perhatian Investasi (KPI)
 
Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)
Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)
Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
 
Manajemen Evaluasi, Pemantauan, dan Pelaporan Pembangunan (24 Juni 2012)
Manajemen Evaluasi, Pemantauan, dan Pelaporan Pembangunan (24 Juni 2012)Manajemen Evaluasi, Pemantauan, dan Pelaporan Pembangunan (24 Juni 2012)
Manajemen Evaluasi, Pemantauan, dan Pelaporan Pembangunan (24 Juni 2012)
 
Tips Menulis Cara JFP
Tips Menulis Cara JFPTips Menulis Cara JFP
Tips Menulis Cara JFP
 
Kiat Menulis Makalah Panjang dan Makalah Pendek Cara JFP
Kiat Menulis Makalah Panjang dan Makalah Pendek Cara JFPKiat Menulis Makalah Panjang dan Makalah Pendek Cara JFP
Kiat Menulis Makalah Panjang dan Makalah Pendek Cara JFP
 
Kiat-kiat Sederhana Menulis
Kiat-kiat Sederhana MenulisKiat-kiat Sederhana Menulis
Kiat-kiat Sederhana Menulis
 
Pemikiran Pengembangan Fungsi Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kemen...
Pemikiran Pengembangan Fungsi Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kemen...Pemikiran Pengembangan Fungsi Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kemen...
Pemikiran Pengembangan Fungsi Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kemen...
 
Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...
Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...
Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

OPTIMALKAN PAUD

  • 1. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD): SEBUAH ANALISIS KRITIS TENTANG HARAPAN DAN FAKTA Randy R. Wrihatnolo Lokakarya Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta, 17 Desember 2008
  • 2. • Latar Belakang • Permasalahan • Tujuan • Tinjauan Konseptual PAUD Menurut Aspek Kesehatan PAUD Menurut Aspek Pendidikan PAUD Menurut Aspek Kebijakan • Rekomendasi • Kesimpulan 2 Isi
  • 3. • Upaya pembangunan kualitas sumberdaya manusia merupakan proses jangka panjang yang harus dimulai sejak dini, sejak janin masih dalam kandungan. • Penanganan anak secara menyeluruh dan terpadu dalam konteks PAUD sesungguhnya telah menjadi komitmen internasional dan nasional. • PAUD belum mendapatkan perhatian layak dari Negara pengakuan Mendiknas abaikan PAUD. 3 Latar Belakang Warta Kota, 27 November 2008
  • 4. Pertama, Angka Partisipasi Kasar pendidikan anak usia dini masih rendah, lebih rendah dari APK SD dan SLPT. Kedua, anggaran PAUD hampir 0%. Di tengah anggaran pendidikan di Indonesia yang masih 1,3% GDP, anggaran pendidikan anak usia dini pada kenyataannya hampir 0% di tahun 2006. Ketiga, ketiadaan koordinasi dari Depdiknas. Saat ini di dalam tubuh Depdiknas sendiri terdapat dua instansi yang mengurusi PAUD, yaitu instansi yang mengurusi PAUD dari jalur pendidikan pelayanan formal (Ditjen Mandikdasmen) dan instansi yang mengurusi PAUD dari jalur pendidikan non-formal (Ditjen PNFI). Keempat, kelembagaan PAUD belum termanajemeni dengan baik. Banyak usaha dibutuhkan untuk menyatukan kebutuhan dari pelaksana pendidikan dan perawatan dengan cara yang lebih terintegrasi. Kelima, masih terpisahnya jalur perawatan kesehatan usia dini dengan jalur pendidikan usia dini. 4 Permasalahan (1)
  • 5. 5 Permasalahan (2) APK Kelompok Belajar dan APK Taman Kanak-kanak 60 20.4 21.3 53.3 54.8 20.1 19.9 20.1 14.9 18.2 20.2 20.0 20.3 21.1 20.4 21.1 20.6 20.3 19.0 19.0 51.3 44.944.9 18.3 23.8 27.0 28.4 33.2 36.9 35.7 38.7 40.2 40.9 42.5 43.7 0 10 20 30 40 50 60 70 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Proyeksi APK Kelompok Belajar Proyeksi APK Taman Kanak-kanak APK Kelompok Belajar APK Taman Kanak-kanak Expon. (Proyeksi APK Kelompok Belajar) Expon. (Proyeksi APK Taman Kanak-kanak) APK SD/MI dan APK SLTP/MTs 91.50 110.5111.2 89.1 90.3 110.0 106.9 107.1 102.0 105.3 107.2 107.1107.3 108.1107.4108.1 107.6107.3 106.0106.0 88.7 82.382.2 55.6 61.1 64.4 65.7 70.5 74.2 73.1 76.0 77.5 78.3 79.9 81.1 0 20 40 60 80 100 120 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Target MDG APK SD/MI Target MDG APK SLTP/MTs APK SD/MI APK SLTP/MTs Expon. (Target MDG APK SD/MI) Expon. (Target MDG APK SLTP/MTs) Susenas, diolah (1002-2008)
  • 6. • Menjelaskan pentingnya pendidikan anak usia dini. • Menjelaskan cara mencapaia tujuan pendidikan anak usia dini. 6 Tujuan
  • 7. • PAUD Menurut Aspek Kesehatan • PAUD Menurut Aspek Pendidikan • PAUD Menurut Aspek Kebijakan 7 Tinjauan Konseptual
  • 9. Sri Murtiningsih (2006) melalui konsepnya “bonus demografi” mengatakan bahwa PAUD sesungguhnya seharusnya dilakukan sejak masih dalam kandungan hingga menginjak usia pendidikan dasar. Pembentukan manusia sejak dini dapat memunculkan manfaat pada masa 20 tahun mendatang yang ia sebut sebagai bonus demografi. Ascobat Gani (2006) pembentukan kualitas anak harus direbut sejak anak masih berada dalam kandungan ketika masih berupa janin. Perhatian mutu gizi harus diberikan sejak masih janin sampai usia balita, karena perkembangan otak manusia yang paling krusial dan kritis adalah ketika manusia masih berupa janin hingga usia balita. Chatib Basri (LPEM UI, 2006) dalam teori ekonomi model Solow, tenaga kerja merupakan asset berharga dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Indonesia sangat memerlukan human resource yang memadai sebagai mesin untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dalam 10 tahun ke depan Chatib Basri (2006). Penduduk dan Pembangunan. Seminar Pemanfaatan Bonus Demografi dan Implikasinya Bagi Pembangunan. Jakarta, 18 Juli 2006. 9 PAUD Menurut Aspek Kesehatan
  • 10. Merunut ukuran usianya, maka siklus kehidupan manusia dapat dimulai sejak sebelum kelahiran –berarti adalah ibu hamil--, kemudian dilanjutkan dengan masa kelahiran sejak hari kelahiran hingga usia balita, kemudian berlanjut ke usia anak- anak hingga menginjak masa produktif. 10 PAUD Menurut Aspek Kesehatan Gambar 1. Siklus Kehidupan Manusia Menurut Kualitas Pencapaian MDGs. (Wrihatnolo/UNDP, 2007)
  • 11. Usia di bawah lima tahun (balita) adalah usia yang paling kritis atau paling menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang. Termasuk juga pengembangan intelegensi hampir seluruhnya terjadi pada usia di bawah lima tahun. Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 50 persen kapabilitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun, 80 persen telah terjadi ketika berumur 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi ketika anak berumur sekitar 18 tahun. (Baylor College of Medicine, 2002) 11 PAUD Menurut Aspek Kesehatan
  • 12. 12 PAUD Menurut Aspek Kesehatan Remaja 12-18 thn Anak-anak 6-12 thn Anak-anak Awal SD 6-8 thn Anak-anak Prasekolah 4-6 thn Toddler 2-3 thn Infant 0-1 thn Kandungan 0-9 bulan Perkembangan otak 50% (kumulatif) 80% 100% SLTP-SLTA 23-26 juta/th Sekolah Dasar 27-20 juta/th Prasekolah 10-11 juta/th Infant+Toddler 20-21 juta/th Janin 4-5 juta/th Pendidikan Keluarga Aspek Kesehatan/Perawatan Pendidikan Dasar DikmenPAUD Data 2007 Aspek Pendidikan
  • 14. Pendidikan bayi sejak usia nol tahun (baru lahir) atau bahkan sejak bayi masih dalam kandungan sudah saatnya dikembangkan. Pendidikan Pre-School dan Taman Kanak-Kanak tidak boleh dianggap sepele dan diabaikan. Guru-guru dan fasilitas yang terbaik semestinya diprioritaskan pada lembaga pendidikan kanak-kanak. PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Agar anak tumbuh dan berkembang sesuai tingkat perkembangannya, sehingga ia memiliki kesiapan yang optimal dalam memasuki pendidikan dasar. 14 PAUD Menurut Aspek Pendidikan
  • 15. Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang luar biasa dan kemampuan untuk menyerap informasi sangat tinggi. Kebanyakan orang tidak mengenali dan memahami kemampuan 'magic' yang ada pada anak-anak. Mereka hanya bisa berkata, "Saya tahu anak-anak belajar lebih cepat", tetapi mereka tidak tahu seberapa cepat anak-anak bisa belajar. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan orang tua dan guru-guru maka potensi luar biasa yang ada pada setiap anak sebagian besar tersia-siakan. 15 PAUD Menurut Aspek Pendidikan
  • 16. Penyelenggaraan PAUD di beberapa negara adalah antara sejak usia 0-8 tahun. Ruang Lingkup PAUD: • Infant (0-1 tahun • Toddler (2-3 tahun) • Preschool/Kindergarten children (3-6 tahun) • Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun) 16 PAUD Menurut Aspek Pendidikan
  • 17. • Jika anak hidup dengan dorongan, ia akan belajar percaya diri. • Jika anak hidup dengan pujian, ia akan belajar tentang keadilan. • Jika anak hidup dengan rasa aman, ia akan belajar untuk mempercayai. • Jika anak hidup dengan persetujuan, ia akan belajar menghargai dirinya. • Jika anak hidup dengan toleransi, ia akan belajar bersabar. • Jika anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan, ia akan belajar untuk menemukan cinta di muka bumi ini. 17 PAUD Menurut Aspek Pendidikan
  • 19. Butir 1 Deklarasi Dakar Senegal Tahun 2000 memperluas dan meningkatkan secara menyeluruh perawatan dan pendidikan bagi anak usia dini, terutama bagi anak-anak yang sangat rawan dan kurang beruntung. Pasal 28B ayat (2) UUD 1945 setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. UU No 20/2003 Sisdiknas Pasal 1 butir 14 PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Hari Anak Nasional 23 Juli 2003 Presiden Republik Indonesia mencanangkan pelaksanaan PAUD di seluruh Indonesia. 19 PAUD Menurut Aspek Kebijakan
  • 20. Pembukaan UUD 1945 “… mencerdaskan kehidupan bangsa…”. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, MPR-RI telah mengamandemen Pasal 31 UUD 1945 yang menghasilkan Pasal 31 Ayat (1) sampai Ayat (5). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional secara jelas dan tegas mengamanatkan program wajib belajar minimal sampai ke jenjang pendidikan dasar. Setiap warga negara wajib mendapatkan pendidikan yang bermutu, Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara sesuai dengan bakat, minat, tingkat kecerdasan dan emampuannya tanpa diskriminasi, minimal setara dengan Standar Nasional Pendidikan. 20 PAUD Menurut Aspek Kebijakan
  • 21. UU Sisdiknas mengamanatkan: • Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. • Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. • TK menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi diri sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Hal ini dipertegas oleh RPP tentang Pendidikan Anak Usia Dini. 21 PAUD Menurut Aspek Kebijakan
  • 22. Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1: Rentangan anak usia dini adalah 0-6 tahun. Tujuan penyelenggaraan PAUD: • Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa. • Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah. 22 PAUD Menurut Aspek Kebijakan
  • 23. 23 PAUD Menurut Aspek Kebijakan Gambar 2. Dimensi Kebijakan Inti, Kebijakan Sisi Supply, dan Kebijakan Sisi Demand dalam Pemanfaatan Bonus Demografi.
  • 25. 25 Program Pemerintah Jawa Tengah Program yang membina Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) BKKBN Provinsi Jawa Tengah menetapkan kebijakan integrasi BKB-Pos PAUD. Grand strategy Program KB Nasional di antaranya yaitu meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pelayanan KB, dan seluruh keluarga yang memiliki anak balita menjadi anggota aktif BKB. Tujuannya memberdayakan orang tua (ayah dan ibu) dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang anak balitanya untuk mewujudkan SDM yang berkualitas. Sasarannya adalah orang tua (ayah dan ibu), dan anggota keluarga lain mempunyai anak balita (0-5 tahun) dan usia prasekolah (5-6 tahun) termasuk ibu hamil. Jangkauannya desa/kelurahan serta RW/dusun. Aplikasinya, penyelenggaraan kegiatan BKB dilaksanakan secara lintas sektor dan lintas program dengan memberikan pelayanan secara terpadu dari berbagai instansi/lembaga masyarakat/sektor swasta. Untuk itulah pelayanan BKB mengacu kepada aspek kesehatan, gizi, psikososial, pendidikan dan memperhatikan perlindungan dan partisipasi anak dalam memenuhi hak-haknya. Dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan kondisi dan potensi kelompok, termasuk sasaran program, tenaga pengelola/kader, serta pengaturan waktu tempat pelaksanaan kegiatan integrasi. Khusus untuk program PAUD, sebagai pelaksana teknis dari kegiatan BKB, BKKBN termasuk salah satu stakeholder program PAUD bersama dengan lintas sektor lainnya. Dari aspek kesehatan dan gizi, yaitu BKB-Posyandu. Dari aspek psikososial dan pendidikan yaitu BKB-PAUD. Keterpaduan kegiatan lainnya yaitu BKB-TPA, Kelompok Bermain. Melalui Dinas Kesejahteraan Sosial Pemprov Jateng juga menetapkan beberapa kebijakan untuk mendukung program PAUD. Salah satunya yaitu melakukan beberapa pelayanan kepada anak balita. Di antaranya dengan pembinaan kepada panti sosial yang memberikan layanan kepada anak balita dengan tujuan meningkatkan profesionalisme pelayanan di panti. Kemudian juga memberikan bantuan operasional berupa Alat Permainan Edukatif (APE) dan sarana prasarana, serta bantuan permakanan untuk peningkatan gizi anak-anak balita. Tidak kalah penting yaitu mengadakan pendidikan dan pelatihan petugas dengan materi bimbingan pembelajaran prasekolah, penggunaan APE, administrasi pelayanan pekerja sosial, metodologi tentang sosialisasi anak, psikologi perkembangan anak. Materi lain yaitu gizi, perawatan kesehatan anak, imunisasi, P3K, pendidikan moral dan mental, serta bimbingan kesejahteraan sosial keluarga. Dengan demikian pelayanan kepada anak balita di Tempat Penitipan Anak (TPA) dan Kelompok Bermain (KB) dapat dilaksanakan secara profesional. Beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang merupakan panti sosial milik masyarakat yang menangani anak balita, antara lain Panti Sosial ''Kasih Mesra'' Kabupaten Demak, Yayasan Pemeliharaan Anak Balita (YPAB) Kota Surakarta, Yayasan Pemeliharaan Balita Telantar (YPBT) Kab Klaten. Di samping itu sedang dalam perencanaan adalah Panti Asuhan Anak Balita (PAAB) di Kota Salatiga. Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan anak-anak Indonesia khususnya Jawa Tengah berkualitas.
  • 26. 26 Program oleh Masyarakat Pengalaman TK Citra Nusa – Pasar Minggu
  • 29. PAUD merupakan pendidikan yang amat mendasar dan strategis, karena masa usia dini merupakan masa emas dan peletak dasar (fondasi awal) bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya PAUD selayaknya mendapat perhatian yang serius dan dapat menyentuh semua anak yang ada di negeri ini. Karena kehidupan pertama anak berada pada lingkungan keluarga maka sudah sepantasnyalah orangtua menjadi pendidik yang utama selain daripada pendidikan yang diselenggarakan di luar lingkungan keluarga. 29 Rekomendasi (1)
  • 30. Masyarakat yang menjadi lingkungan anak menjalani aktivitas sosialnya mempunyai peran yang besar dalam mempengaruhi baik buruknya proses pendidikan, karena anak satu bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat. Selain keluarga dan sekolah, partai dan organisasi masyarakat mempunyai peran dalam melahirkan generasi berkualitas pemimpin. Dari seluruh pihak yang mempunyai tanggungjawab dalam mendidik generasi cerdas, generasi peduli bangsa, tentu negaralah yang mempunyai peran terbesar dan terpenting dalam menjamin berlangsungnya proses pendidikan generasi. 30 Rekomendasi (2)
  • 31. 31 Rekomendasi (3) Profil kunci pelayanan anak usia dini
  • 33. Rendahnya mutu SDM bangsa ini menunjukkan lemahnya penanganan masalah pendidikan terhadap generasinya. Supaya semua ini tidak berlanjut maka mari kita berusaha lebih baik lagi untuk memberdayakan potensi yang ada pada anak usia dini melalui program PAUD. Kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia bergantung pada kualitas anak-anak masa kini sebagai generasi pelanjut dalam mempertahankan keutuhan dan kedaulatan Negara dimasa hadapan, bahkan dengan kualitas itu pula anak-anak kita dapat menjadikan Indonesia sebuah negara yang kuat, modern dan sejahtera. Salah satu pondasi yang sangat penting untuk menjadikan Negara kuat, maju dan sejahtera adalah dengan menjadikan anak-anak sebagai asset masa depan. 33 Kesimpulan
  • 34. Jangan abaikan anak usia di bawah lima tahun, karena jika terjadi akan menyebabkan lost generation atau generasi yang hilang efeknya adalah masa depan suram Negara Indonesia akan menghantui kita sejak sekarang. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan pendidikan anak usia dini adalah pemerintah (negara), masyarakat dan keluarga. Keluarga adalah institusi pertama yang melakukan pendidikan dan pembinaan terhadap anak (generasi). Keluarga adalah tempat pertama kali dasar kepribadian anak dibangun pendidikan keluarga sangat penting. 34 Kesimpulan
  • 35. Jika keluarga tidak dibangun: 35 Kesimpulan
  • 37. 37 Biodata Ringkas Jabatan: Kepala Sub-Direktorat Evaluasi Kinerja Perekonomian pada Deputi Evaluasi Kinerja Pembangunan - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Karya Tulis (buku), antara lain: Manajemen Pembangunan Indonesia (Gramedia/Elexmedia Komputindo, 2006) Manajemen Pemberdayaan: Sebuah Pengantar dan Panduan untuk Pemberdayaan Masyarakat (Gramedia/Elexmedia Komputindo, 2007) Pencapaian Millennium Development Goals Indonesia 2007 (UNDP/Bappenas, 2007) Manajemen Privatisasi BUMN (Gramedia/Elexmedia Komputindo, 2008) Website: www.wrihatnolo.blogspot.com www.slideshare.net/wrihatnolo Email: wrihatnolo@yahoo.com wrihatnolo@bappenas.go.id rizang.wrihatnolo@ruhr-uni-bochum.de