3. Kemiskinan
• Keadaan dimana terjadi kekurangan terhadap
hal-hal yang biasa untuk dipenuhi seperti
makanan, pakaian, tempat berlindung dan
kesehatan, dimana hal-hal ini berhubungan
erat dengan kualitas hidup.
• Gambaran kemiskinan:
– Kekurangan materi
– Kekurangan kebutuhan sosial
– Penghasilan
4. Kemiskinan
• Kemiskinan:
– Kemiskinan Relatif
– Kemiskinan Absolut
• Standar Kemiskinan absolut 1 $ per hari
• Garis kemiskinan internasional
• Standar kemiskinan WHO
– Kemiskinan Kultural
5. Hubungan Kemiskinan dan
Jumlah Penduduk
Banyaknya
penduduk
Kemiskinan
Kurangnya
sumber daya
alam
Tidak ada
sumber daya
alam
Tidak mampu
mengelola
6. Hubungan Kemiskinan dan
Jumlah Penduduk
• Teori Malthus
– Jumlah penduduk
– Sumber daya alam
= deret hitung
= derat hitung
• Teori Tadaro
– 7 faktor penyebab kemiskinan salah satunya
jumlah penduduk yang tidak terkendali
• Baldwin dan Meir
– 6 point ekonomis negara miskin/berkembang
salah satunya masalah tekanan penduduk:
lahan < jumlah penduduk, meningkatnya angka
kelahiran dan menurunnya tingkat kematian, naiknya
tingkat ketergantungan
7. Hubungan Kemiskinan dan
Jumlah Penduduk
• India
– GDP India 785,47 milyar USD
– Terbanyak ke 12 di dunia melebihi
Meksiko, Rusia dan Australia rendah
dari Indonesia
• Pidato SBY:
“Berapapun peningkatan ekonomi
negara, jika pertumbuhan penduduk
tidak dikendalikan maka kesejahteraan
tidak akan tercapai”
8. Standar Kemiskinan
Indonesia
• WHO
1 USD/hari Rp 9.200,• World Bank 2 USD/hari Rp 18.400,• Indonesia
Rp 7.000,-
ORANG YANG SUDAH PASTI MISKIN
MENURUT DUNIA
INTERNASIONAL, BELUM TENTU
DIANGGAP MISKIN OLEH PEMERINTAH
9. Pengukuran Kemiskinan
• Susasnas (survei sosioekonomi nasional
– Mengumpulkan rincian data sosioekonomi
rumah tangga dan individu.
– Mencangkupi setiap kabupaten di Indonesia
– Dilakukan Setiap 3 tahun
• Podes (potensi desa)
– Sensus tiap desa di Indonesia
– Mengumpulkan informasi mengenai
infrastruktur dan fasilitas dasar di desa.
10. Tingkat Kemiskinan
• Tahun 2009 pendapatan nasional Indonesia
mencapai 540,3 milyar USD dengan
pendapatan perkapita sebesar 2.050 USD
pertahun (world bank) Cukup makmur
• Data menjadi tidak valid karena ada
disparitas yang terlalu besar antara
masyarakat kaya dan masyarakat miskin
11. Tingkat Kemiskinan
• Maret 2009:
– 14,15 persen dari total penduduk
atau sekitar 32,55 juta penduduk
• Hasil Sensus 2010
– 13,33 persen dari total penduduk
atau sekitar 31,02 juta penduduk
• Jika menggunakan standar Bank
Dunia
– 42 persen penduduk miskin
– 5 persen penduduk near poor
12. Pertumbuhan Penduduk
• Terbanyak ke 4 setelah RRC, India, dan USA
• Proyeksi BKKBN Indonesia menggeser USA
pada tahun 2060
• Jumlah penduduk 2010 237,6 juta jiwa
– Sama dengan proyeksi BPS untuk tahun 2015
– Laju pertumbuhan penduduk 2010 1,49 persen
– Tahun 2015 264,4 juta jiwa
• 58 % total penduduk tinggal di Pulau Jawa
yang luasnya kurang dari 10 % wilayah daratan
Indonesia
13. Keluarga Berencana
• Berhasil menurunkan angka kelahiran dan kematian
sehingga mampu menghamat laju pertumbuhan
penduduk dari 2,3% pada periode 1971-1980 menjadi
1,4% per tahun pada periode 1990-2000
• Ditinggalkan sejak era reformasi dan kembali dilirik
sejak data sensus 2005 & 2010
• Target 2014
– Angka fertilitas total (angka kelahiran/TFR) 2,1, saat ini 2,3
– Pengguna kontrasepsi 65 persen, saat ini 61,4
– Usia kawin pertama 21 tahun
14. Kerjasama Multi
Sektoral
• Bekerja sama dengan
kementrian/departemen lain
• Melibatkan BKKBN pada Komite
Penanggulangan Kemiskinan
Daerah (KPKD)
• Ikut menyusun Strategi
Penanggulangan Kemiskinan
Daerah (SPKD)
15. Penempatan Agen
Keluarga Berencana
• Menempatkan petugas BKKBN di
tiap daerah
• Tiap petugas bertanggung jawab
pada laju pertumbuhan penduduk
daerah yang menjadi
kewenangannya
• Agar melakukan bimbingan
intensif pada masyarakat
16. Edukasi Sejak Dini
• Kebanggaan yang salah:
– Bangga menjadi negara dengan
penduduk terbesar ke 4
– Bangga Jakarta menjadi kota kota urban
terbesar ke 2 di Asia
• Kualitas lebih penting daripada
kuantitas
• Banyak anak banyak rejeki
• Kesalahan persepsi tentang
kontrasepsi di masyarakat
17. Persuasi Pada
Masyarakat
• Dilakukan apabila metode edukasi
kurang berhasil
• Tidak menekankan kesadaran dan
pemahaman
• Efektif untuk menarik masyarakat
banyak
• Contoh:
– Penghargaan Keluarga Berencana
– Penyulohan KB dibarengi pengobatan
gratis
18. Regulasi
• Menekan masyarakat
• Sifatnya memaksa
• Efektif jika telah diterima
masyarakat
• Contoh
– Bontang, Kalimantan Timur
– China
(bermasalah karena terbentur
dengan budaya patriaki)