Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)
1. Kebijakan dan
j
Implemantasinya:
Setahun Pelaksanaan
Master Plan
Percepatan dan
Perluasan
Pembangunan
P b
Ekonomi Indonesia
(MP3EI)
Randy R. Wrihatnolo
Selaku Kepala Divisi
Pemantauan, Evaluasi
Pemantauan Evaluasi,
dan Pelaporan - KP3EI
5 September 2012
2. Kisi-kisi 1.
1 Sedikit Pemahaman Konsep
Bahasan MP3EI
2.
2 Perkembangan Terkini
Materi Kebijakan
3. Analisis Kinerja Kawasan
dan Implemantasi:
Setahun Pelaksanaan Perhatian Investasi (KPI)
Master Plan 4. Persepsi Pemberitaan Online
p
Percepatan dan
P t d
Perluasan 5. Estimasi Dampak MP3EI di 6
Pembangunan
Ekonomi Indonesia
Koridor Ekonomi Utama
(MP3EI) 6. Harapan ke Depan
4. INDONESIA
The world s largest archipelagic
world’s
state and is located in the heart of
South East Asia.
5. Indonesia has always regarded the seas within its
archipelago as i t
hi l internal waters.
l t
In 1957, Indonesia announced the policy of ‘Wawasan Nusantara’ (Unity/
Archipelagic Outlook) to
A hi l i O tl k) t provide a symbol of unity. Thi h remained official
id b l f it This has i d ffi i l
government policy ever since.
east-west 5200 KM
Nort-south 1900 KM
GMT + 7 GMT + 8 GMT + 9
6. In the benefit of all …
Abundant natural
Indonesia aims to
resources position itself …
iti it lf
East Asia
Large, productive and as one of the world’s
young population 1.6
16 main f d suppliers, as
i food li
billion a processing center for
Strategic access to the South Asia pop agricultural, fishery,
global mobility
l b l bili and natural resources,
resources
network and market. 1.5 as well as a center for
billion global logistics by 2025
p p
pop or earlier
earlier.
INDONESIA
7. Indonesia aims to earn its place as one of the
world’s d l
ld’ developed country b 2025, ...
d by
2025
PDB: US$ 3,8 – 4,5 Trillion
2014 Per capita income
PDB: US$ ~ 1,2 Trilion
12 13 000 – 16 100 US$
13.000 16.100
Percapita income US$ ~ (high income country)
4.800 12nd in the world
2010
PDB ~ US$ 700 Milyar
Per capita income US$ 3,005
8. Indicators to Quality of Growth
Presiden RI, May 2011 ...
“Smart, Focus, Measureable and Sustainable”
“ bl d bl ”
BENEFICIAL GOALS OF P3EI INDICATORS OF P3EI
GDRP in the corridors
... High economy growth, inclusive
and sustainable in the archipelago
Gini Ratio and Human
Development Indexes
D l I d
... Through “breakthrough” and
“business as not usual” ways...
Resources Accounting
Asset and Access Management
Major player of world economy
Indonesia Position in the
Global Economy
9. to accelerate its economic development, Indonesia will need to embrace a
new way of thinking, a new way of working, and a new way of
conducting business. Regulations at the central and regional level need
to b t
t be streamlined t ease d i b i
li d to doing business. A new way of thi ki should b
f thinking h ld be
based on the spirit of “Not Business as Usual”
10. The focus of development was classified
into 8 main programs, i.e.:
i
agriculture, mining, energy,
industrial, marine, tourism,
telecommunication, and the
development of
d l t f
strategic areas. The eight main
programs consist of 22
maini
economic activities.
11. Transporta- ICT
tion Shipping
Sunda Equipment
Straits
Textiles
Strategic
Area
Jabodetabek Food
Area Beverages
Food Steel
Agriculture
Tourism Defence
22 Main Equipment
co o c
Economic
Fishery
Activities Palm Oil
Bauxite Rubber
Copper Cocoa
Nickel Animal
Husbandry
Coal Timber
Oil and Gas
12. Indonesia Vision 2025
2025...
“to create a self sufficient, advanced, just and
prosperous Indonesia ”
Indonesia...
13. Main Strategy of MP3EI
3 Main Strategies of MP3EI
ECONOMIC
STRENGTHENING
POTENTIAL
STRENGTHENING NATIONAL HUMAN
DEVELOPMENT
THE NATIONAL RESOURCES CAPABILITY
THROUGH
CONNECTIVITY AND SCIENCE &
ECONOMIC
TECHNOLOGY
CORRIDORS
Improving Regional Economic Potential through The
Development of Six Economic Corridors
14. The Six Indonesia s Economic Corridors
Indonesia’s
Sumatera
1 Economic
Corridor Kalimantan Sulawesi
Economic Economic
C id
Corridor Corridor
Papua – Maluku
4 Economic
3 6
Corridor
2 Java
Economic
Corridor 5 Bali – Nusa Tenggara
Economic
Corridor
15. Theme of every economic corridor for acceleration
and expansion of economic development
Bali-Nusa Papua – Kep.
Sumatera Java Kalimantan Sulawesi
Tenggara Maluku
Center for
Center for
Center for Production
Production
Production and
and Driver for Center for
and Processing of Gateway for
Processing of National Development of
Processing of National Tourism and
Natural Industry Food, Fisheries,
National Agricultural, National Food
Resources and and Service Energy, and
Mining and Plantation, Support
As Nation s
Nation’s Provision National Mining
Energy Fishery, Oil &
Energy
Reserves Gas, and
Reserves
Mining
16. EXPECTED GROWTH OF GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT OF THE
CORRIDORS (P3EI SIMULATION)
In demand of ”business as not usual”
KORIDOR EKONOMI
KALIMANTAN
GRDP 2010 GRDP 2014 GRDP 2025 KORIDOR EKONOMI SULAWESI
US$ US$ US$
BILLION BILLION BILLION GRDP 2010 GRDP 2014 GRDP 2025
US$ US$ US$ KORIDOR EKONOMI PAPUA DAN
52,10 71,83 282,56 BILLION BILLION BILLION KEPULAUAN MALUKU
17,33 87,91 323,58 GRDP 2010 GRDP 2014 GRDP 2025
US$ US$ US$
BILLION BILLION BILLION
5,36 34,13 170,52
KORIDOR EKONOMI SUMATERA
GRDP 2010 GRDP 2014 GRDP 2025
US$ US$ US$
BILLION BILLION BILLION KORIDOR EKONOMI BALI-NUSA
KORIDOR EKONOMI JAWA
137,85 301,07 1,168,97 TENGGARA
GRDP 2010 GRDP 2014 GRDP 2025 GRDP 2010 GRDP 2014 GRDP 2025
US$ US$ US$ US$ BILLION US$ BILLION US$ BILLION
BILLION BILLION BILLION
319,80 625,63 2,220,02 14,88 65,95 254,22
19. Perkembangan Umum
(1) Realisasi proyek GB 2011 mencapai 87% (99 proyek, Rp 356 T) dari total rencana
proyek GB 2011 sebanyak 114 proyek (Rp 420 T) dengan detil sebagai berikut:
Sebanyak 49 proyek (R 194 T) sektor riil d 50 proyek (R 162 T) i f t kt yang
S b k k (Rp kt iil dan k (Rp infrastruktur
teralisasi di 2011.
(2) Realisasi proyek GB 2012 sampai dengan Juli 2012 mencapai 65% atau sebanyak 9
proyek (Rp 89 T) sektor riil dan 27 proyek (Rp 51 T) proyek infrastruktur dari total
rencana GB di 2012 sebanyak 59 proyek (Rp 370 T).
(3) T d
Terdapat beberapa proyek yang masih terkendala masalah sehingga menyebabkan
tb b k ih t k d l l h hi b bk
proyek-proyek tersebut tertunda GB nya. Adapun masalah-masalah yang
teridentifikasi diantaranya sbb:
• Masalah seputa IPPKH, sepe t be u d dapat a ya su at rekomendasi Gube u ,
asa a seputar , seperti belum didapatkannya surat e o e das Gubernur,
tumpang tindih dengan lahan hutan produksi, berubahnya status lahan menjadi hutan
restorasi ekosistem;
• Tumpang tindih Izin Usaha Pertambangan (IUP);
• B l
Belum t bit
terbitnya RTRW di P i i t t t
Provinsi tertentu;
• Adanya keberatan dari investor atas pelaksanaan Permen ESDM 07/2012;
• Belum keluarnya izin pembangunan pelabuhan khusus;
• Kekurangan p
g pasokan energi, khususnya p
g, y pasokan g untuk industri di Jawa.
gas
20. Rencana vs realisasi proyek yang ground breaking di 2011 dan 2012
Masih terdapat permasalahan yang menghambat realisasi
Realisasi GB di 2011 (87%)
Bottleneck issues yang dihadapi oleh proyek
Rp Milyar
R Mil Sektor Riil Infrastruktur ▪ IPPKH (tumpang tindih lahan dengan kawasan
hutan)
▪ RTRW
Rencana 250.455 169.510 419.965 ▪ IUP
58 proyek 56 proyek 114
proyek ▪ Izin lokasi
▪ Konflik lahan
▪ Pendanaan
Realisasi di 2011 194.233 162.147 356.380 ▪ Konflik dengan masyarakat
49 proyek 50 proyek 99 proyek
▪ Kekurangan pasokan energi (khususnya gas)
Realisasi GB s.d. Juli 2012 (65%)*
Permasalahan yang dihadapi Timja KE dan Lintas
Rp Milyar Sektor Riil
k l Infrastruktur
f k Sektor dalam fasilitasi penyelesaian masalah
Rencana 305.143 64.710 369.853 ▪ Terdapat beberapa permasalahan internal yang
16 proyek
p y 39 55 proyek
p y dihadapi Sekretariat KP3EI, Tim Kerja KE, dan Tim
proyek Kerja Lintas S k
K j Li Sektor
Realisasi di 2012 88.501 51.436 139.938
9 proyek 27 36 proyek
proyek
*Proyek-proyek yang realisasi GB nya mundur melebihi 2012 tidak diikutsertakan dalam perhitungan.
21. Terdapat perbedaan jumlah serta nilai investasi untuk proyek GB 2011
dan 2012 per Juli 2012 dengan yang dipublikasikan sebelumnya
Proyek GB 2011 yang sebelumnya dipublikasikan adalah 94 proyek dengan
total nilai investasi sebesar Rp 490.527 milyar, sedangkan p Juli 2012, nilai ini
p y g per
berubah menjadi 114 proyek dengan total nilai investasi Rp 419.965 milyar.
Perbedaan ini dikarenakan, setelah dilakukan validasi langsung ke investor:
Terdapat pengurangan proyek yang tidak valid dan yang pelaksanaan GB
nya tertunda;
Terdapat penambahan proyek baru yang valid dari investor yang belum
tercatat dalam daftar GB 2011 yang lalu;
Terdapat koreksi nilai investasi yang lebih besar atau lebih kecil
dibandingkan dengan yang dicatat sebelumnya di database MP3EI.
Proyek GB 2012 yang sebelumnya dipublikasikan adalah 86 proyek dengan
total nilai investasi sebesar Rp 493.689 milyar, sedangkan per Juli 2012, nilai ini
turun menjadi 55 proyek dengan total nilai investasi Rp 369.853 milyar.
Perbedaan ini dikarenakan, setelah dilakukan validasi langsung ke investor:
Terdapat pengurangan proyek yang tidak valid, dibatalkan oleh i
T d t k tid k lid dib t lk l h investor
t
dan yang pelaksanaan GB nya tertunda;
Terdapat penambahan proyek dari GB 2011 yang tertunda pelaksanaannya
ke 2012;
Terdapat koreksi nilai investasi yang lebih besar atau lebih kecil Skip
dibandingkan dengan yang dicatat sebelumnya di database MP3EI. to 3
23. Analisis Hasil Pemantauan KPI
Analisis hasil
A li i h il pemantauan KPI
t KPI:
• Dilakukan sebagai bagian dari upaya pemantauan
terhadap pelaksanaan proyek-proyek dengan unit
analisis dan observasi pada KPI.
• Informasi hasil pemantauan memperkuat analisis
desk-study untuk memahami permasalahan dan
kinerja KPI di seluruh Koridor Ekonomi.
• Beberapa KPI yang dinilai penting dilakukan
kunjungan lapangan untuk mempertajam analisis.
24. Analisis Hasil Pemantauan KPI
Berdasarkan hasil
pemantauan atas
perkembangan kegiatan-
kegiatan di masing-masing
KPI, dapat disajikan
sebagai berikut:
Terdapat 24 KPI (29,3%)
mempunyai kinerja
p
perkembangan sangat
g g
tinggi. Sementara masih
terdapat 52 KPI (63,4%)
dengan kinerja
perkembangan rendah.
Kategori KPI
g fn f%
KPI Berkinerja Tinggi 24 29,3%
KPI Berkinerja Sedang 6 7,3%
KPI Berkinerja Rendah 52 63,4%
Jumlah 82 100,0% Skip
to 4
26. Persepsi Tentang MP3EI
Analisis Isi Pemberitaan di Media Massa
Periode Januari-April 2012
Kelompok referensi:
• Berita online dengan tag MP3EI.
MP3EI
• Periode 1 Januari – 27 April 2012.
Pengelompokan isi berita:
• Lembaga.
• Pandangan terhadap MP3EI
MP3EI.
• Kesiapan kelembagaan KP3EI dalam menangani proyek MP3EI.
• Perbaikan kinerja kelembagaan KP3EI.
27. Lembaga Terobservasi
Grafik 1. Lembaga Yang Diobservasi Grafik 2. Pandangan Terhadap MP3EI
Pemerintah Sangat setuju
Daerah 86.7%
BUMN/Sw asta 53%
40%
Sudah cukup
Pemerintah 13.3%
Pusat
P t
7% Sangat tidak
setuju
0.0%
Sebagian besar i i pemberitaan online
S b i b isi b it li Sebagian besar i i pemberitaan online
S b i b isi b it li
tentang MP3EI bersumber dari tentang MP3EI bernada positif terhadap
Pemerintah Daerah dan BUMN/Swasta. MP3EI. Tidak ada yang tidak setuju
Jajaran pemerintah p sat j str k rang
pusat justru kurang terhadap kebijakan MP3EI Moment m
MP3EI. Momentum
menjadi sumber pemberitaan. Artinya: ini harus tetap dijaga agar dukungan
“sosialisasi” MP3EI justru “dilakukan” terhadap pelaksanaan MP3EI tetap
oleh bukan Pemerintah Pusat
Pusat. positif.
positif
Rekomendasi: perlu “sosialisasi” MP3EI Rekomendasi: perlu terus
lebih gencar dari jajaran Pemerintah menghidupkan pertemuan dengan para
Pusat yang harus dirilis oleh media pihak dalam pelaksanaan MP3EI agar
massa. kebijakan MP3EI dapat diklaim sebagai
“milik bersama”.
28. Pandangan tentang MP3EI #2
Pandangan positif tentang MP3EI
terbanyak keluar dari pihak
pemerintah daerah disusl
BUMN/swasta.
BUMN/swasta Artinya bahwa
dukungan terhadap kebijakan
MP3EI dari sebagian besar
kalangan masyarakat sangat
besar.
besar
Pandangan positif tentang MP3EI
yang baik ini didukung oleh persepsi
mereka yang cukup baik tentang
kesiapan kelembagaan KP3EI dalam
menangani program MP3EI.
Meskipun pandangan terhadap
MP3EI baik dan terhadap KP3EI
cukup baik, sebagai besar
p , g
kelompok terobservasi masih
mengharapkan perbaikan kinerja
kelembagaan KP3EI (khususnya
semua Tim Kerja).
j )
29. Kesiapan KP3EI
Grafik 4. Perbaikan Kinerja Kelembagaan KP3EI
Grafik 3. Kesiapan Kelembagaan KP3EI dalam Menangani
Proyek MP3EI
Sudah cukup
66.7% Sangat perlu
80.0%
Sangat siap
33.3%
Sudah cukup
20.0%
Sangat tidak Sangat tidak
siap perlu
0.0%
0 0% 0.0%
0 0%
Sebagian besar isi pemberitaan online tentang Meskipun kelembagaan KP3EI
MP3EI menyatakan bahwa kelembagaan KP3EI dianggap siap, namun sebagian besar
dianggap sudah cukup siap. Tidak ada yang
sumber berita terobservasi menyatakan
menyatakan tidak siap. Sepertiga lebih
menyatakan bahwa kelembagaan KP3EI sudah bahwa kinerja KP3EI harus
sangat siap. ditingkatkan.
Rekomendasi: kinerja kelembagaan KP3EI harus Rekomendasi: k i
R k d i kegiatan-kegiatan KP3EI
k i
dipertahankan dan “dipublikasikan”, mulai dari harus tetap hidup seiring dengan
pelibatan Presiden dan para Menteri sebagai kinerja pelaksanaan program MP3EI.
Ketua KP3EI, hingga para pemangku di Tim Kerja
KP3EI
dan Sekretariat KP3EI.
30. Perbaikan Kinerja KP3EI #2
Sebagian besar kelompok observasi
yang menyatakan positif terhadap
MP3EI sebagian besar juga
menyatakan positif terhadap
kesiapan KP3EI dalam menangani
MP3EI.
Meskipun sebagian besar kelompok
observasi memandang positif
MP3EI,
MP3EI namun sebagian besar
mereka menyatakan perlunya
perbaikan kinerja seluruh komponen
kelembagaan KP3EI.
Perbaikan kinerja KP3EI diharapkan
oleh mereka yang sebagian besar
menyatakan bahwa kesiapan KP3EI
y p
sudah cukup. Suara ini sebagian
besar berasal dari kalangan
pemerintah daerah disusul
BUMN/swasta.
32. Estimasi Dampak Pengembangan Koridor Ekonomi
1
Mendorong Pertumbuhan PDRB Secara Signifikan
Koridor Sumatera, PDRBnya Koridor Jawa, PDRB nya akan Koridor Kalimantan, PDRBnya akan
meningkat menjadi 3-4x di tahun meningkat menjadi 4-5x di tahun meningkat menjadi 2-3x di tahun
2030. 2030. 2030.
PDRB Koridor ($ milyar, riil 2000) PDRB koridor ($ milyar, riil 2000) PDRB Koridor ($ milyar, riil 2000)
4-5x
3-4x
1,307 2-3x
Dampak
488
KE
Dampak 144
Dampak
KE KE
Basis
Basis Basis
2010 2030
Sumber: BPS, EIU, analisa tim 2010 2030 2010 2030
Koridor Sulawesi, PDRBnya akan Koridor Bali-Nusa Tenggara, Koridor Papua, PDRB nya meningkat
meningkat menjadi 3-4x di tahun 2030. PDRBnya meningkat menjadi 4-5x di menjadi 5-6x sampai ke tahun 2030.
tahun 2030.
PDRB Koridor ($ milyar, riil 2000) PDRB Koridor ($ milyar, riil 2000)
PDRB Koridor ($ milyar, riil 2000)
4-5x
5-6x
3-4x
76
72 8.9%
Dampak KE 7.6% Dampak
86
22 Dampak KE 7.6% KE
Basis 5.6%
5 6% 6.8%
Basis 6.0% Basis
2010 2030 2010 2030
Sumber: BPS; Analisa tim Sumber: BPS; Analisa tim 2010 2030
33. 2 Estimasi Dampak MP3EI terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Metode: Model CGE Invindo
Impelementasi MP3EI Skenario Kebijakan Pertumbuhan PDB (%)
secara nasional mampu
2012 2013 2014
mempercepat
penambahan Dampak kenaikan investasi infrastruktur
pertumbuhan ekonomi 1 pemerintah di semua sektor (sebesar
h k ( b 0,36 0,36 0,38
secara nasional sebesar 15%).
0,38% - 0,4%. Dampak kenaikan investasi infrastruktur
2 pemerintah di sektor transportasi saja
pe e a d se o a spo as 0,06 0,05 0,
0,12
(sebesar 15%).
Dampak kenaikan investasi infrastruktur
pemerintah di semua sektor (sebesar
3 0,38
, 0,38
, 0,4
,
15%), ditambah k
1 %) di b h kenaikan i
ik investasi i
transportasi (15%).
Hasil estimasi dampak:
•MP3EI akan berdampak lebih besar apabila pembangunan infrastruktur di semua
sektor dilakukan ditambah pembangunansektor transportasi di semua koridor
ekonomi.
34. 3 Estimasi Dampak MP3EI terhadap Pengurangan Ketimpangan Wilayah
Metode: Model CGE Invindo
Skenario Kebijakan 2012 2013 2014
KE 1 KE 2 KE 3 KE 4 KE 5 KE 6 KE 1 KE 2 KE 3 KE 4 KE 5 KE 6 KE 1 KE 2 KE 3 KE 4 KE 5 KE 6
Dampak kenaikan
investasi infrastruktur
1
pemerintah di semua 0,01 0,00 0,03 0,04 0,02 0,02 0,01 0,01 0,03 0,04 0,02 0,24 0,02 0,03 0.04 0,04 0,01 0,29
sektor (sebesar 15%).
Dampak kenaikan
investasi infrastruktur
2 pemerintah di sektor 0,00 0,00 0,01 0,01 0,00 0,03 0,01 0,00 0,00 0,01 0,00 0,04 0,00 0,00 0,02 0,00 0,01 0,04
transportasi saja
(sebesar 15%).
Dampak kenaikan
investasi infrastruktur
pemerintah di semua
3 sektor (sebesar 0,00 0,00 0,04 0,05 0,02 0,02 0,00 0,00 0,03 0,05 0,02 0,30 0,02 0,03 0,07 0,04 0,02 0,31
15%), ditambah
kenaikan i
k ik investasi
t i
transportasi (15%).
KE 1 Koridor Ekonomi Sumatera KE 4 Koridor Ekonomi Sulawesi
KE 2 Koridor Ekonomi Jawa KE 5 Koridor Ekonomi Bali-Nusra
KE 3 Koridor Ekonomi Kalimantan KE 6 Koridor Ekonomi Papua-Maluku
Hasil estimasi dampak:
• MP3EI akan berdampak mengurangi kesenjangan antar-wilayah lebih besar apabila
pembangunan infrastruktur di semua sektor dilakukan ditambah pembangunansektor
transportasi di semua koridor ekonomi.
• Koridor ekonomi Papua-Maluku akan memperoleh manfaat pertumbuhan paling besar
dibandingkan wilayah lain.
35. 4 Estimasi Dampak MP3EI terhadap Pengurangan Kemiskinan
Metode: Model Quick-scanning
Tambahan Penurunan Tingkat Kemiskinan dari Koridor Ekonomi
Impelementasi MP3EI MP3EI Dibandingkan Business as Usual Sulawesi dan Papua
Papua-
secara nasional mampu Maluku akan
mempercepat Titik Persen memperoleh
penurunan tingkat percepatan
0,30 0,30
0 30 penurunan
kemiskinan sebasar
k k b
0,17% dari populasi kemiskinan terbesar
penduduk. 0,22 0,21 apabila MP3EI
0,17 dilakukan di KE
0,16
, tersebut.
tersebut
0,11
Hasil evaluasi (terestimasi):
• MP3EI akan berdampak mengurangi kesenjangan kemiskinan antar-koridor
ekonomi.
37. Harapan
• P l d k
Perlu dukungan analisis d
li i dampak atas perkembangan
k t k b
dan pencapaian yang ada.
• P l d k
Perlu dukungan untuk memantau lebih d k t
t k t l bih dekat
regulasi-regulasi yang menghambat.
• P l d k
Perlu dukungan untuk memantau kebutuhan
t k t k b t h
infrastruktur pendukung, SDM dan iptek untuk
mempercepat pelaksanaan proyek-proyek MP3EI
t l k k k MP3EI.
Next? To b discussed
N t? T be di d