Area limbik berkembang lebih dulu mulai awal masa
remaja, sementara area pre-frontal korteks akan
matang di usia 24-25 tahun. Maka, remaja
didominiasi oleh sikap emosional, impulsifitas dan
keinginan mencoba hal baru tanpa memikirkan
akibatnya termasuk pada perilaku yang berisiko .
Namun perlu diingat bahwa kemampuan mencoba
hal baru dan impulsivitas diperlukan remaja untuk
mengembangkan diri dan mencari identitas dirinya
melalui PKHS/Life skills
3. 3
MENYIAPKAN GENERASI EMAS UNTUK BONUS DEMOGRAFI
Ledakan penduduk USIA
PRODUKTIF/potensial/kerja :
70 % dari total jumlah
penduduk
Indeks Pembangunan
Manusia meningkat
Bonus Demografi
Berkah? ><Bencana?
Kesempatan menyiapkan SDM Berkualitas
BONUS
DEMOGRAFI
Tahun 2020-2035
menentukan
peluang Indonesia
menjadi
NEGARA MAJU
4. 4
Situasi Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
Perkawinan Anak : 2,6% menikah usia <15 thn
Pengguna NAPZA : 24% adalah pelajar
HIV AIDS usia remaja: 1,7%
Anemia : 26 – 32%
Kehamilan Remaja : 40/1000
Obesitas : 17%
Pendek/stunting : 26%
2. Dewasa Tidak Sehat
Prestasi dan kinerja tidak optimal
Risiko Penyakit Tidak Menular
• 7,2% Kadar kholesterol borderline
• 11% Gula darah puasa terganggu
risiko diabetes
Penyakit Jantung, Stroke, Diabetes dll
Kompikasi kehamilan, kematian, melahirkan
anak BBLR, pendek dll
• Karies 73-92%
• 28% kecacingan
NAPZA
• Pernah merokok
: 22%
• Pengguna Napza
: 24% pelajar
Sumber : Riskesdas, 2018, BKKBN 2016,
Dit P2PTVZ 2017, KPAI 2018, SIHA 2018, BNN 2017
• Masalah mental emosional : 10%
• Depresi : 6%
Personal HIgiene
45% tidak cuci tangan
dengan benar
98% tidak sikat gigi
sesuai waktu yang
dianjurkan
57% kurang aktifitas
fisik
Kurang konsumsi
makanan dan zat gizi
65% tidak sarapan
97% kurang konsumsi
sayur dan buah
98% tidak miinum
tablet tambah darah
1x/minggu
Konsumsi makanan
tidak sehat setiap hari
50% makanan manis
32% makanan asin
11% makanan instan
78% makanan
berpenyedap
Mental Emosional
65% remaja
merasa orang tua
tidak mengerti
20% dmerasa
pernah dibully
Kespro
5,3% pernah
hubungan seksual
pranikah
94% remaja telah
terpapar
pornografi
1. Kondisi kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja sangat terkait dengan perilaku/ kebiasaan
Kasus Kekerasan Anak : 4885 aduan kasus
5. MENGAPA REMAJA BUTUH PENDEKATAN KHUSUS ?
Area limbik berkembang lebih dulu mulai awal masa
remaja, sementara area pre-frontal korteks akan
matang di usia 24-25 tahun. Maka, remaja
didominiasi oleh sikap emosional, impulsifitas dan
keinginan mencoba hal baru tanpa memikirkan
akibatnya termasuk pada perilaku yang berisiko .
Namun perlu diingat bahwa kemampuan mencoba
hal baru dan impulsivitas diperlukan remaja untuk
mengembangkan diri dan mencari identitas dirinya
melalui PKHS/Life skills
Anak -------------------REMAJA---------------- Dewasa
Masa Transisi
Biologis, Sosial, Psikologis,
Intelektual
Butuh
Dukungan
Sikap dan
Prilaku Positif
Periode
Kerentanan
Remaja
6. STATUS
KESEHATAN
Genetik
PERILAKU
LINGKUNGAN
Pelayanan
Kesehatan
Kondisi kesehatan seseorang dipengaruhi
oleh 4 faktor :
Perilaku (30%),
Lingkungan (40%)
Pelayanan Kesehatan (20%) dan
Genetik (10%)
2 Faktor ini dapat ditingkatkan dengan
pembiasaan / intervensi
Dan lebih efektif jika dilakukan sejak
dini usia sekolah dan remaja
Perubahan Perilaku dan Kondisi Lingkungan merupakan kunci mencapai status kesehatan
7. Visi Pembangunan 2020 - 2024
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
PRIORITAS RPJMN IV
2020 - 2024
SASARAN POKOK RPJMN 20-20-2024
BIDANG KESEHATAN
SASARAN
PEMBANGUNAN 2020
- 2024
Mewujudkan
masyarakat Indonesia
yang mandiri, maju,
adil dan makmur
melalui percepatan
pembangunan di
berbagai bidang
dengan menekankan
terbangunnya struktur
perekonomian yang
kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif
di berbagai wilayah
yang didukung oleh
SDM berkualitas dan
berdaya saing
“Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan
semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary
Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan
preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi, melalui:
1
Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, KB, dan
Kesehatan Reproduksi
2
3
Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
Peningkatan Pengendalian Penyakit
• Perhatian khusus pada jantung, stroke hipertensi,
diabetes, kanker, dll.
• Pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit
termasuk deteksi dini, dan layanan berhenti merokok.
• Pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian
penyakit
Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
• Pengembangan kawasan sehat (Kab/Kota Sehat,
pasar sehat, UKS dan lingkungan kerja sehat
• Penyediaan lingkungan yang mendorong aktifitas fisik
• Promosi perubahan perilaku hidup sehat
• Pemberdayaan masyarakat dan penggerakkan
masyarakat
• Penyediaan pilihan pangan sehat
4
Penguatan Sistem Kesehatan dan
Pengawasan Obat dan Makanan
5
8. Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
Puskesmas yang
memberikan
pelayanan kesehatan
yang nyaman bagi
anak usia sekolah
dan remaja dan
komprehensif
DI LUAR FASILITAS KESEHATAN
1. SEKOLAH /
MADRASAH /
PESANTREN
PUSKESMAS PKPR RUMAH SAKIT
DI FASILITAS KESEHATAN
2. LAPAS / LPKA
3. RUMAH SINGGAH
PANTI / LKSA
4.POSYANDU
REMAJA
RS yang
memberikan
pelayanan
kesehatan yang
nyaman bagi anak
usia sekolah dan
remaja dan
komprehensif
DI KOMUNITAS
DI INSTITUSI
Merupakan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan ramah bagi anak usia
sekolah dan remaja yang diberikan di fasilitas kesehatan dan luar fasilitas kesehatan
10. TRIAS UKS
PELAYANAN
KESEHATAN
PEMBINAAN
LINGKUNGAN
SEHAT
PENDIDIKAN
KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN
REMAJA DI SEKOLAH/MADRASAH/PONDOK PESANTREN
1
A. Penguatan Kelembagaan Tim Pembina dan Pelaksana UKS/M
B. Model Sekolah / Madrasah Sehat
Puskesmas melakukan koordinasi dan advokasi kepada Tim Pembina
UKS Kecamatan dan Tim Pelaksana Sekolah/Madrasah
1.Menggunakan konsep dan tools akselerasi UKS/M untuk
meningkatkan pencapaian UKS/M
2.Memastikan kebutuhan dan kegiatan UKS terakomodir dalam
rencana kerja TP UKS, monitoring dan evaluasi
3.Mendorong peran serta aktif lintas sektor utuk mendukung
terlaksananya kegiatan UKS/M
C. Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Puskesmas bersama sekolah/madrasah melakukan pemeriksaan
kesehatan bagi peserta didik beserta tindak lanjut yang diperlukan
Puskesmas mendorong sekolah/madrasah melakukan kegiatan UKS/M
secara kongkrit dan terintegrasi kegiatan keseharian sekolah sehingga
sekolah dan peserta didik terbiasa dengan perilaku sehat
11. 5/30/2016 11
• Semua Terlibat secara Aktif pembagian peran
• Ada Dokumen Tertulis rencana kerja, terjadwal
• Hasil Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala
dan Hasil Stratifikasi UKS seharusnya menjadi Dasar
Kegiatan TP UKS
Syarat
Akselerasi
UKS
Perubahan
mind set
Komitm
en
Kesung
guhan
Kemitr
aan
A. Akselerasi UKS/M
Instrumen Akselerasi UKS/M
Instrumen Stratifikasi UKS/M
Pengisian instrumen akselerasi
UKS/M dan stratifikasi UKS/M
untuk mengetahui gap
pelaksanaan UKS selama ini dan
hal-hal apa saja yang perlu
ditingkatkan
12. KEBERLANJUTAN MODEL UKS/M
B. Model Sekolah/Madrasah Sehat
Model Sekolah/Madrasah Sehat merupakan
Penerapan Kegiatan Trias UKS (Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Pembinaan
Lingkungan Sekolah Sehat) secara Kongkrit dan Terintegrasi dalam Kegiatan Keseharian
Sekolah/Madrasah
1. Keterampilan Hidup
Sehat / Kesehatan
Mental
2. Kesehatan Reproduksi
3. HIV AIDS
4. NAPZA
5. Gizi
6. Kekerasan dan
Kecelakaan
7. Kebersihan Diri dan
Lingkungan
8. Penyakit Tidak
Menular
Kegiatan Model Sekolah/Madrasah Sehat
1. Pembiasaan PHBS (CTPS dan sikat gigi)
2. Pendidikan gizi : Sarapan Bersama bergizi seimbang
3. Pemanfaatan Jam Literasi Kesehatan
4. Peningkatan Aktifitas Fisik & Optimalisasi Jam
Olahraga
5. Penerapan Pendidikan Kesahatan Reproduksi &
Penerapan PKHS
6. Pembinaan Kader Kesehatan Remaja
7. Penjaringan Kesehatan & Pemeriksaan Berkala
8. Pemberian TTD bagi remaja putri (SMP SMA)
9. Pemberian imunisasi dan obat cacing (SD)
10. P3K dan P3P
11. Pemeliharaan sanitasi dan Pengelolaan Sampah
12. Pemberantasan sarang nyamuk
13. Pembinaal Kantin Sehat dan PKL
14. Pemanfaatan Pekarangan Sekolah dengan tanaman
pangan dan obat
15. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok, Tanpa NAPZA
dan Tanpa Kekerasan
Dukungan Tim
Pembina UKS/M
Lintas Sektor
Lintas Program
Pemerintah Daerah
PROGRAM KERJA TP
UKS/M
13. 5/30/2016 13
Penerapan
Pendidikan
Kesehatan
dalam
Model
Sekolah/
Madrasah
Sehat
Literasi Kesehatan
1 – 2 kali seminggu, selama 15
menit sebelum memulai pelajaran
menggunakan Buku Rapor
Kesehatanku
Sarapan / Kudapan
Bersama
1 – 2 kali seminggu, membawa
bekal dengan menu bergizi
seimbang dan kudapan buah
Pembiasaan PHBS (Cuci
Tangan Pakai Sabun dan
Sikat Gigi)
1 – 2 kali seminggu merupakan
rangkaian kegiatan sarapan/
kudapan bersama
Pembinaan Kader
Kesehatan Sekolah
1 kali seminggu
(ekstrakurikuler),dibuat
kelompok2 kerja untuk membantu
kegiatan UKS
Optimalisasi Olah Raga
Optimalisasi 4 L pada saat jam
istirahat/jam pelajaran olah raga
Peregangan di Sela Jam
Belajar
Dilaksanakan di sela jam pelajaran
secara serentak (kode dari bel sekolah),
minimal 1 kali/minggu
Pendidikan Kesehatan
Reproduksi
Terintegrasi kurikulum /
ekstrakurikulum
Pendidikan Keterampilan
Hidup Sehat
Mengajarkan 10 keterampilan
psikososial. Terintegrasi mata
pelajaran guru BK
Ekskul Wajib Olah Raga
Ekstrakurikuler wajib olah raga/ bela
diri/ seni minimal 1x/minggu
14. 5/30/2016 14
Penerapan
Pelayanan
Kesehatan
dalam
Model
Sekolah/
Madrasah
Sehat
Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala
Kegiatan pemeriksaan kesehatan peserta didik meliputi pemeriksaan status gizi, risiko anemia, kes gigi
dan mulut, pendengaran, penglihatan, penilaian kesehatan reproduksi, gaya hidup, mental emosional,
intelegensia dan kebugaran jasmani
Penjaringan Kesehatan peserta didik kelas 1, 7 dan 10
Pemeriksaan Berkala peserta didik kelas 2,3,4,5,6, 8,9,11, 12
Dilaksanakan minimal 1 kali setiap tahun ajaran oleh Puskesmas dan Sekolah
BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
Pemberian imunisasi :
- DT dan Campak/MR bagi peserta didik kelas 1
- Td bagi peserta didik kelas 2 dan 5
Pemberian Obat Cacing
Kegiatan pencegahan kecacingan melalui pemberian obat cacing bagi peserta
didik SD/MI setingkat
Hasil pemeriksaan kesehatan dicatatkan pada buku rapor
kesehatanku
Pemberian Tablet Tambah Darah
Kegiatan pencegahan anemia bagi remaja putri melalui pemberian tablet tambah darah 1
tablet/minggu bagi peserta didik perempuan di SMP/SMA setingkat
15. 5/30/2016 15
Penerapan
Pembinaan
Lingkungan
Sekolah
Sehat
dalam
Model
Sekolah/
Madrasah
Sehat
Penerapan 5 S
Penerapan Senyum, Salam
Sapa, Sopan, Santun.
Dilaksanakan setiap hari
- Inspeksi higiene sanitasi
dan keamanan makanan
jajanan kantin sekolahdan
PKL sekitar sekolah
menggunakan buku rapor
kantin
- Pembinaan menu bergizi
pada kantin sekolah
Pemanfaatan Pekarangan
Sekolah
Pemanfaatan pekarangan/lahan
sekolah dengan penanaman
tanaman pangan (sayur/buah) dan
obat
Sanitasi dan
Pengelolaan Sampah
• Pengawasan dan
pemeliharaan sanitasi/
kebersihan lingkungan
sekolah
• Pelaksanaan pemilahan
sampah dan 3R (Reuse,
Reduce, Recycle )sampah di
sekolah
Kegiatan pemantauan jentik dan
pemberantasan sarang nyamuk
yang dilakukan peserta didik dan
sekolah
Dilakukan setiap hari oleh
Jumantik dan dilaporkan ke guru
UKS setiap minggu1x/minggu
- Penerbitan peraturan dan penerapan
KTR ,KTN dan KTK
- Sosialisasi Pencegahan merokok&
NAPZA
- Konseling berhenti merokok
Pembinaan Kantin dan PKL
Sekitar Sekolah
Penerapan Kawasan Tanpa Rokok
(KTR), Tanpa Napza (KTN) &
tanpa kekerasan (KTK)
Pemberantasan Sarang Nyamuk
17. Model Sekolah/Madrasah Sehat
LINTAS PROGRAM LINTAS SEKTOR PEMDA
PROGRAM KERJA TP UKS/M
PILOT
UKS
1. ADVOKASI
2.
ASSESMENT
AWAL
3.
WORKSHOP
HASIL
ASSESMENT
4. ORIENTASI
TEKNIS BAGI
SEKOLAH DAN
PUSKESMAS
5.
SOSIALISASI
ORANG TUA/
KOMITE
SEKOLAH
6.IMPLEMEN
TASI PILOT
7.
BIMBINGAN
TEKNIS
8.
ASSESMENT
AKHIR
9. EVALUASI
Instrumen Asesmen
Instrumen Bimtek / Monitoring
18. • Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala
merupakan rangkaian pemeriksaan kesehatan yang
bertujuan untuk memantau tumbuh kembang anak
dan mendeteksi masalah kesehatan agar dapat
ditindaklanjuti secara dini
• Penjaringan Kesehatan dan pemeriksaan berkala
merupakan salah satu indikator dalam SPM Kab/Kota
(Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar) Anak
Usia SD/MI sampai dengan SMP/MTs atau 7 – 15 tahun
bagi anak di luar sekolah
• Terdapat 15 jenis pemeriksaan kesehatan , 5 jenis
diantaranya merupakan pemeriksaan yang wajib
dilakukan dalam memenuhi SPM
• Jenis pemeriksaan yang dilakukan pada penjaringan
kesehatan dan pemeriksaan berkala = sama
18
C. PENJARINGAN KESEHATAN DAN
PEMERIKSAAN BERKALA
Jenis Pemeriksaan
Riwayat kesehatan
Riwayat imunisasi
Pemeriksaan Fisik
Kebersihan diri
Status gizi
Tanda-tanda Vital
Kesehatan penglihatan
Kesehatan pendengaran
Kesehatan gigi dan mulut
Kesehatan intelegensia
Kesehatan mental emosional
Kesehatan reproduksi
Gaya Hidup
Penggunaan Alat Bantu
Kebugaran Jasmani
SPM
19. UKS KIT
STETOSKOP
TENSIMETER
TERMOMETER
TIMBANGAN
MICROTOISE
SENTER
SPATULA LIDAH Kayu / logam
SPEKULUM HIDUNG
SONDE GIGI
KACA MULUT
OTOSKOP
GARPU TALA
PENGAIT SERUMEN
STOPWATCH
SNELLEN CHART
PIN HOLE
BUKU ISHIHARA
BUKU JUKNIS
PENJARKES
NIERBEKEN TOPLES KAPAS
WADAH ALKOHOL TOPLES
PEMBUANGAN KAPAS
WADAH ALAT STERIL
Peralatan kesehatan yang dibutuhkan dalam Penjaringan
Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala
20. ALUR PELAKSANAAN PENJARINGAN KESEHATAN & PEMERIKSAAN BERKALA
Pra Penjaringan/ pemeriksaan berkala
1 Penjelasan penjaringan kesehatan (informed consent)
2 Pembagian kuesioner riwayat kesehatan, imunisasi, gaya hidup, kesehatan mental, kesehatan intelegensia, kesehatan
reproduksi
Tindak lanjut hasil penjaringan kesehatan:
1 Tatalaksana rujukan peserta didik
2 Penyuluhan kesehatan
3 Pembinaan lingkungan sekolah sehat
4 Laporan ke Dinas Kesehatan
Guru dan Kader Kesehatan
1 Pengumpulan kuesioner/buku
rapor kesehatanku
2 Penilaian skoring gaya hidup,
kesehatan reproduksi,
kesehatan intelegensia dan
kesehatan mental emosional
3 Pemeriksaan kebersihan diri
4 Pengukuran TB dan BB
5 Mencatatkan hasil pemeriksaan
pada formulir pemeriksaan /
buku rapor kesehatanku
Tenaga Kesehatan I
1 Pemeriksaan tanda vital
2 Pemeriksaan mata
3 Pemeriksaan telinga
4 Menyimpulkan hasil
pemeriksaan (kebersihan
pribadi, gizi, tanda vital, mata
dan Telinga)
5 Mencatatkan hasil
pemeriksaan, kesimpulan dan
tindak lanjut pada formulir
pemeriksaan / buku rapor
kesehatanku
Tenaga Kesehatan III
1 Mencatatkan hasil
pemeriksaan ke dalam
format rekapitulasi
penjaringan kesehatan
peserta didik
2 Membuat surat rujukan
bagi hasil penjaringan yang
memerlukan rujukan
3 Membuat umpan balik ke
sekolah tertulis berupa
rekapitulasi hasil
penjaringan
Tenaga Kesehatan II
1. Pemeriksaan
kesehatan gigi
2 Menyimpulkan
hasil pemeriksaan
3 Mencatatkan hasil
pemeriksaan,
kesimpulan dan
tindak lanjut pada
formulir
pemeriksaan / buku
rapor kesehatanku
Guru Penjaskes
1 Pemeriksaan
kebugaran
2 Menyimpulkan hasil
pemeriksaan
3 Mencatatkan hasil
pemeriksaan,
kesimpulan dan tindak
lanjut pada formulir
pemeriksaan / buku
rapor kesehatanku
21. PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI
LAPAS/RUTAN/PANTI/JALANAN/DAERAH TERPENCIL/MINORITAS
• Kegiatan KIE (PHBS,
Kespro), konseling,
pemantauan &
pemeliharaan sanitasi,
pencegahan
penyalahgunaan Napza,
olahraga rutin & kompetisi
• Skrining, pemeriksaan
berkala, imunisasi,
pemantauan gizi, surveilans
KLB, pemantauan kesling
• Pengobatan umum dan
khusus (TB, IMS, HIV AIDS )
• Jika tidak terdapat poli
kesehatan, maka
Pemeriksaan Kesehatan
dan Pengobatan dilakukan
di Puskesmas
• Rehabilitasi fisik dan
mental terhadap gangguan
perilaku dll
FKTP:
Poliklinik/
Puskesmas
Rujukan:RS
2
3
22. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat termasuk remaja dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi remaja untuk meningkatkan derajat kesehatan
dan keterampilan hidup
Sasaran : REMAJA UMUR 10 - 18 Tahun
Meja(1)
pendaftaran
Meja (2)
pengukuran
Meja (3)
pencatatan
Meja (4) pelayanan
kesehatan
Meja (5) KIE seperti
penyuluhan, pemutaran
film, bedah
Jumlah Kader dan
anggota
- kader remaja minimal 5
orang
-anggota maksimal 50 remaja
apabila terdapat >50 orang
dapat membentuk Posyandu
Remaja lainnya Dilaksanakan 1 (SATU) kali
setiap bulan
4
24. Pemberian Informasi dan Edukasi
Pelayanan Klinis Medis (termasuk pemeriksaan penunjang & rujukan)
Konseling
Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
Partisipasi Remaja melalui Pembinaan Konselor Sebaya
Pelayanan Rujukan Medis, Psikosial dan Hukum
Kriteria Puskesmas PKPR:
1. Memiliki tenaga kesehatan terorientasi
PKPR,
2. Memiliki pedoman PKPR
3. Melakukan pelayanan konseling pada
remaja
Puskesmas PKPR
Paket Layanan PKPR :
PEDOMAN KLINIS TATALAKSANA PKPR
(PASIEN REMAJA) YANG DATANG KE PUSKESMAS
25. OUTLINE DAN CARA PENGGUNAAN PEDOMAN MANAJEMEN TERPADU
PELAYANAN KESEHATAN REMAJA (MTPKR)
26. ALUR PENGGUNAAN TABEL ALGORITMA
A. Kolom
TANYA
B. Kolom
LIHAT/
RASA/DENGAR
C. Kolom
KLASIFIKASI
D. Kolom
TATALAKSANA
E. Kolom
PEMANTAUAN
ANAMNESA
HEEADSSS DAN
KONSELING
PKHS
(semua pasien
remaja)
+
Arti Warna Kolom dalam Pedoman MTPKR
• Merah: kondisi gawat darurat, harus segera
dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat
lanjutan (FKRTL)
• Kuning: masalah dapat ditangani oleh fasilitas
kesehatan di tingkat pertama dengan
observasi dan/atau tindak lanjut
• Hijau: tergolong kondisi normal ATAU masalah
dapat diselesaikan secara tuntas di fasilitas
kesehatan di tingkat pertama
27. (keselamatan)
Pendekatan HEEADSSS Pendekatan HEEADSSS
dilakukan untuk mendeteksi
masalah remaja yang sering
tidak diungkapkan bila tidak
digali dengan baik.
Pertanyaan - pertanyaan
HEEADSSS bertujuan
memandu tenaga kesehatan
untuk bertanya mengenai
aspek-aspek penting yang
dapat menjadi etiologi masalah
psikososial pada remaja.
(masalah di rumah atau anggota keluarga/kerabat yang serumah)
(sekolah/pendidikan)/ Employment (tempat kerja/pekerjaan)
(pola makan)
(aktivitas sehari-hari)
(penggunaan rokok, alkohol, narkoba)
(aktivitas seksual)
dorongan bunuh diri, termasuk masalah depresi pada remaja)
LANJUTAN…
SKRINING MENGGUNAKAN PENDEKATAN HEEADSSS
Anamnesa HEEADSSS wajib dilakukan
kepada pasien remaja. Bila pada
kunjungan pertama, Anamnesa
HEEADSSS baru dilaksanakan sebagian,
mintalah persetujuan pasien untuk
melakukan kunjungan ulang
29. PELAYANAN KONSELING REMAJA
Membangun Hubungan/ Rapport
Identifikasi Masalah
Fasilitasi Perubahan Teurapeutis
Evaluasi dan Terminasi
Hal yg diperhatikan untuk membina hubungan yg baik dgn
remaja :
a. Sapa remaja dgn sopan
b. Perkenalkan diri
c. Menjelaskan kepada remaja mengenai kerahasiaan
klien, konselor hadir untuk membantu remaja
d. Konselor bersikap netral, tdk menghakimi atau
menyudutkan
Pendekatan HEEADSSS
(masalah di rumah atau anggota keluarga/kerabat yang
serumah)
(sekolah/pendidikan)/ Employment (tempat
kerja/pekerjaan)
(pola makan)
(aktivitas sehari-hari)
(penggunaan rokok, alkohol, narkoba)
(aktivitas seksual)
dorongan bunuh diri, termasuk masalah
depresi pada remaja)
(keselamatan)
Pendekatan HEEADSSS untuk mendeteksi masalah remaja yang
sering tidak diungkapkan bila tidak digali dengan baik.
30. PKHS/ Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat
• Mengenal diri sendiri (Karakter, kekuatan, kelemahan, Keinginan)
Kesadaran Diri :
• Memposisikan perasaan orang lain pada diri sendiri
Empati :
• Kemampuan menentukan pilihan
Pengambilan Keputusan:
• Menyelesaikan masalah secara konstruktif
Pemecahan Masalah :
• Menganalisis informasi dan Pengalaman
Berpikir Kritis :
• Kemampuan membuat ide baru
Berpikir Kreatif :
• Kemampuan menyampaikan gagasan
Komunikasi Efektif :
• Interaksi dengan sesama secara positif dan harmonis
Kemampuan Interpersonal :
• Kemampuan meredam gejolak emosi sehingga perilaku terkendali
Pengendalian Emosi :
• Kemampuan mengenali sumber stres, efeknya dan cara
mengontrolnya
Mengatasi Stress :
1
2
7
6
5
3
4
8
9
10
31. IMAI
Pelayanan rujukan bagi remaja
Integrated Management of
Adolesc Illness (IMAI)
MEDIS
PSIKOSOSIAL
HUKUM
P2TP2A, Dinsos, Dindik dll
UPPA Polres, LBH dll
RUJUKAN
Partisipasi Remaja
32. PAKET PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM) KESEHATAN REPRODUKSI
REMAJA
PPAM merupakan serangkaian kegiatan prioritas kesehatan reproduksi yang harus dilaksanakan segera pada tahap awal
bencana/saat tanggap darurat krisis kesehatan yang menitikberatkan pada pencegahan kematian, kesakitan dan kecacatan pada populasi
yang terkena dampak bencana, khususnya perempuan dan remaja perempuan
Mengapa PPAM Kespro Remaja Penting ?
•Jumlah Remaja yang besar
• Terpisah dari Keluarga
•Rentan terhadap Kekerasan
• Terganggunya fungsi keluarga, pendidikan, kesehatan pada situasi bencana
• Kurang akses terhadap informasi dan layanan kesehatan, dll
PRA KRISIS
Pembentukan Tim Kespro
Remaja
Pelatihan PPAM Kespro
Remaja
Advokasi, Penyusunan
Kebijakan, Sosialisasi, dan
Penyusunan Pedoman
Mengidentifikasi
koordinator PPAM
kesehatan reproduksi
Mencegah dan
menangani kekerasan
seksual
Dukungan
Psikososial Awal
PRA KRISIS
TAHAPAN
PASCA KRISIS
Survey Kespro Remaja
Penilaian pelayanan
kesehatan reproduksi
remaja
Pelayanan kesehatan
reproduksi yang
komprehensif
Monitoring dan evaluasi
PPAM kesehatan
reproduksi
5 Komponen
PPAM Kespro Remaja:
1. Mengidentifikasi Koordinator
PPAM Kesehatan Reproduksi
Remaja
2. Mencegah dan Menangani
Kekerasan Seksual pada remaja
3. Pencegahan serta Pengobatan
IMS dan HIV
4. Meningkatkan Kesehatan
Remaja dan Ibu dan Bayi Baru
Lahir
5. Penyediaan pelayanan
Kesehatan Jiwa dan Dukungan
Psikososial
34. INTERVENSI KESEHATAN USIA SEKOLAH DAN REMAJA
• Remaja sehat
• Memiliki perilaku hidup
sehat
• Kemampuan belajar
meningkat
• Prestasi meningkat
• Angka ketidakhadiran
karena sakit dan drop out
menurun
34
MASA KINI MASA DEWASA GENERASI PENERUS
• Dewasa sehat
• Memiliki perilaku hidup sehat
• Terhindar dari PTM
• Siap menghadapi pernaikahan
• Layak hamil
• Hamil dalam kondisi yang sehat
• Melahirkan anak
/generasiyang sehat
GENERASI UNGGUL