5. Umur pertama kali berhubungan Seksual:
Belum Menikah Laki-laki dan perempuan 10-
24 tahun
0.1
0.5
0.2
0.3
1.5
2.2
6.6
8.0
10.7
16.0
12.9
18.5
6.9
6.3
4.2
1.2
4.0
0.5
1.0
1.3
0.9
0.6
3.6
4.0
5.4
10.8
11.8
10.1
14.3
12.4
8.3
3.7
2.8
1.3
7.1
0.0
3.0
6.0
9.0
12.0
15.0
18.0
21.0
24.0
27.0
30.0
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Tdk
Jwb
Laki-laki Perempuan
RISKESDAS 2010
5
6. 51.986 pengguna NAPZA
adalah mereka yang
berusia remaja (usia 16-24
tahun). Mereka yang pelajar
sekolah berjumlah 5.484
dan mahasiswa berjumlah
4.055. (BNN,2008)
45,9% Penderita
AIDS adalah
Remaja
(Kemenkes, 2011)
6
7. % Perempuan usia 10-59 th menurut
Umur Perkawinan Pertama
4,8
41,9
33,6
11,5
1,9
0,6
5,7
-
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
40,0
45,0
10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 > 35 Tdk jawab
%
Riskesdas 2010
1. Masih tingginya usia
perkawinanpertama
dibawah 20 tahun
(4,8% pada usia 10-
14 tahun, 41,9%
pada usia 15-19
tahun).
2. Adanya kebijakann
yang tumpang tindih
7
9. 9
Kenapa Sasarannya KELUARGA ?
o Keluarga adalah wahana utama dan
pertama untuk:
oMengembangkan potensi keluarga
oMengembangkan sosial dan ekonomi
keluarga
oSchool of love atau penyemaian 8
Fungsi Keluarga
o Keluarga merupakan sel suatu bangsa, jika
sel-sel tersebut tidak kokoh maka
kehidupan suatu bangsa menjadi rapuh
10. Peningkatan kualitas SDM pilar utama pembangunan
Kualitas SDM sangat ditentukan oleh kualitas pembinaan
keluarga sejak dini bahkan sejak janin dalam kandungan
Periode emas (usia 0–2 th) harus dioptimalkan dengan
menjaga kesehatan dan status gizi anak, memberikan
stimulasi dan menyediakan lingkungan yang mendukung
Kualitas anak dapat dilihat dari proses tumbuh kembang
yang meliputi aspek fisik, psikologi dan sosial
Orangtua/keluarga merupakan lingkungan pertama &
utama peranan penting dlm pertumbuhan &
perkembangan anak melalui Perawatan dan Pengasuhan
yang memenuhi kebutuhan “asuh, asih dan asah“
11. Latar Belakang
Jumlah Penduduk Besar;
Masih Dominan Penduduk Muda/Remaja;
Mulai Meningkat Penduduk Lansia;
Distribusi Penduduk Tidak Proporsional
Kualitas SDM Rendah;
Keluarga Pra S & KS I Masih Tinggi;
KDRT Tinggi
11
12. JUMLAH PENDUDUK
RANKING 4 BESAR DI DUNIA ( 237JUTA )
CINA 1,3 M, INDIA 1 M, AS 280 JT.
JUMLAH PENDUDUK DI DUNIA 6,7 M
TIAP TAHUN TAMBAH : 3 – 3,5 Juta Jiwa
= PNDUDUK SINGAPURA
TIAP BULAN TAMBAH : 291.000 Jiwa
TIAP HARI TAMBAH : 9.750 Jiwa
SETIAP JAM : 405 Jiwa
( 12 JAM) : 5.266 Jiwa
Lbih Sedih Lagi AKI ? : 282/100.000 kh.
12
13. HUMAN DEVELPOMENT INDEX
NEGARA ASEAN
NEGARA
RANKING
ASEAN DUNIA
SINGAPURA 1 25
BRUNEI 2 34
MALAYSIA 3 61
THAILAND 4 74
FILIPINA 5 84
INDONESIA 6 188 dari 182
VIETNAM 7 109
KAMBOJA 8 129
MYANMAR 9 130
LAOS 10 133
TIMOR LESTE 11 140
Sumber data :
-2006 ESCAP Population Data Sheet
-UN (United Nations). 2009. Millennium Indicators Database. 13
14. 14
10 TANDA KEMUNDURAN BANGSA
(Thomas Lickona)
Akibat Rendahnya Kualitas Penduduk
1. Meningkatnya kekerasan di kalangan
remaja;
2. Penggunaan bahasa dan kata-kata
yang memburuk;
3. Pengaruh peer group yang kuat
dalam tindak kekerasan;
4. Meningkatnya perilaku yang merusak
diri seperti narkoba, sex bebas,
dan alkohol;
5. Kaburnya pedoman moral baik dan
buruk;
15. 15
6. Penurunan etos kerja;
7. Rendahnya rasa hormat;
kepada orangtua dan guru;
8. Rendahnya rasa tanggung
jawab baik sebagai individu
dan warga negara;
9. Ketidakjujuran yang telah
membudaya;
10. Adanya rasa saling curiga dan
kebencian di antara sesama.
18. Keluarga Berencana
UU No. 52 TAHUN 2009
Bab I: Ketentuan Umum
Pasal 1 (8)
Keluarga Berencana Adalah Upaya
pengaturan kelahiran anak, jarak dan
usia ideal melahirkan, mengatur
kahamilan, melalui promosi,
perlindungan, dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga berkualitas
18
19. Keluarga Berkualitas
UU No. 52 TAHUN 2009
Bab I: Ketentuan Umum
Pasal 1 (10)
Keluarga Berkualitas adalah keluarga yang
dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah
dan bercirikan sejahtera, sehat, maju,
mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal,
berwawasan kedepan, bertanggung jawab,
harmo-nis, dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. 19
20. KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA
UU No. 52 TAHUN 2009
Bab I: Ketentuan Umum
Pasal 1 (11)
Ketahanan dan Kesejahtertaan Keluarga adalah
kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan
ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik-
material guna hidup mandiri dan mengembangkan
diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam
meningkatkan kesejahteraan dan kabahagiaan
lahir batin.
20
21. KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA
UU No. 52 TAHUN 2009
Bab VII: Pembangunan Keluarga
Pasal 47 (1-2)
(1)Pemerintah dan pemerintah daerah menetapkan
kebijakan pembangunan melalui pembinaan
Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.
(2)Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dimaksudkan untuk mendukung keluarga agar
melaksanakan fungsi keluarga secara optimal.
21
22. a. 8 Fungsi Keluarga
22
KKB
BKKBN
Fungsi
Agama
Fungsi
Sosial
Budaya
Fungsi
Perlindungan
Fungsi
Ekonomi
Fungsi
Kesehatan
Reproduksi
Fungsi
Lingkungan
Fungsi
Sosialisasi
Pendidikan
Cinta
dan
Kasih
Sayang
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
23. KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA
UU No. 52 TAHUN 2009
Bab VII: Pembangunan Keluarga
Pasal 48 (1)
(1) Kebijakan pembangunan keluarga melalui
pembinaan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga sebagaimana dimaksud dalam pasal
47 dilaksanakan dengan cara:
a. Peningkatan kualitas anak dengan…
b. Penimgkatan kualitas remaja dengan…
c. Peningkatan kualitas hidup lansia dengan…
d. Pemberdayaan keluarga rentan dengan…
e. Peningkatan kualitas lingkungan keluarga…
f. Peningkatan akses dan peluang …. Sumber daya
ekonomi… 23
24. PERPRES No.7 TAHUN 2007
RPJMN 2005 - 2009
BAB 30
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
3. Program Katahanan dan Pemberdayaan
Tujuan Program ini Untuk meningkatkan
Kesejahteraan Dan Membina Ketahanan Keluarga
Dengan Memperhatikan Kelompok Usia Penduduk
Berdasarkan Siklus Hidup, Yaitu: Mulai Dari Janin
Dalam Kandungan Sampai Dengan Lanjut Usia,
Dalam Rangka Membangun Keluarga Kecil Yang
Berkualitas, Bahagia dan Sejahtera
24
25. PROGRAM KETAHANAN DAN
PEMBERDAYAAN KELUARGA
(BEYOND FAMILY PLANNING)
Dilaksanakan Dalam Upaya
Memantapkan Kesertaan,
Pembinaan, dan Kemandirian
Ber-KB Bagi PUS Anggota Poktan
Melalui
Program Ketahanan Keluarga 25
27. PROGRAM KETAHANAN DAN
PEMBERDAYAAN KELUARGA
Meningkatkan kesejahteraan dan membina keta-
hanan keluarga dengan memperhatikan kelompok
usia penduduk berdasarkan siklus hidup yaitu dari
janin hingga lanjut usia, melalui program:
1. Bina Keluarga Balita (BKB)
2. Bina Keluarga Remaja (BKR)
3. Bina Keluarga Lansia (BKL)
4. Bina Lingkungan Keluarga (BLK)
5. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
27
28. BINA KELUARGA BALITA
(BKB)
• Wadah kegiatan keluarga yang mempunyai anak
balita, bertujuan meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan orang tua (Ayah dan Ibu)&
anggota keluarga lain untuk mengasuh & mem-
bina tumbuh kembang anak melalui kegiatan
rangsangan fisik, mental, intelektual, emosio-
nal, spiritual, sosial dan moral untuk mewujud-
kan SDM yg berkualitas
• Dalam rangka meingkatkan kesertaan,
pembinaan, dan kemandirian ber-KB bagi PUSA
anggota Poktan
28
30. Landasan Keterpaduan
Bappenas menyusun Buku : “Strategi Nasional
Pengembangan Anak Usia Dini”;
Bappenas Menyusun: “Pedoman Pengembang
an Anak Usia Dini;
Pertemuan 6 Instansi Kawasan Timur di Ujung
Pandang Oktober 2009 (Depdagri, Diknas,
Depkes, Men. PP, BKKBN, TP-PKK Pusat);
Pertemuan 6 Instansi Kawasan Barat di
Bandung (sda);
Beberapa pertemuan Rutin instansi terkait di
Pusat.
Payung Keterpaduan….?
31. Mengapa Keterpaduan Penting
Linstra secara politis dan strata kepemerintah an
menuntut Otonomi Daerah – BKKBN Kab-Kota;
Jumlah Kader semakin menurun;
Keterbatasan Tenaga Lini Lapangan (Kader PPLKB,
PKB, PLKB);
Keterbatasan Dana Opersaional Terutama BKKBN;
Ujung Tujuan Semua Program = Central Pemba-
ngunan Adalah Masyarakat Sebagai Objek dan
Subjek pembangunan);
Bukan bendera instansi yang penting tetapi central
kegiatan terpokus untuki masyarakat.
32. Model Keterpaduan
Tidak selalu harus sama (pelayanan 3 unsur harus);
Memperhatikan Sasaran utama masing-masing
Poktan (Posyandu, BKB, Paud…?);
Kearifan Lokal harus menjadi modal dasar
pengembangan dan menggali potensi masyarakat;
Pemerintah fasilitator, Masyarakat inisiator, kontri-
butor, implementator, evaluator, dll;
Konsep dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk
masyarakat harus selalu dikembangkan.
33. Contoh Model Keterpaduan
(tidak harus sama
Minggu I
Januari
Minggu II
Januari
Minggu III
Januari
MINGGU IV
Januari
Minggu I
Pebruari
Posyandu - - - Posyandu dst
PAUD PAUD PAUD PAUD PAUD Dst
BKB - BKB BKB dst
Tugas Kader……………………?
34. Kontribusi BKKBN
DAK BKB (BKB KIT);
DAK Mupen, Moyan, Mobile PLKB, IT
nasional dan provinsi. MOU Kemen PP-
PA-BKKBN bisa menggunakan itu semua.
Data Basis On line Poktan;
Pelatihan baik PLKB, PKB, Kader Poktan,
Pengelola;
Fasilitasi & Evaluasi Program.
35. Sama-sama melihat kepentingan masyarakat;
Bukan melihat sisi kita sebagai instansi
berbeda;
Semua potensi yang ada pada instansi
pemerintah fokuskan kepada satu tujuan
bersama;
Terus membangun konsolidasi dan koordinasi;
Rangsang Partisipasi Masyarakat …;
Intinya kemitraan sejajar.
Harapan
36. BINA KELUARGA REMAJA
(BKR)
• Wadah kegiatan keluarga yang mempunyai anak
dan remaja, bertujuan meningkatkan pengeta-
huan dan keterampilan orang tua (Ayah dan
Ibu)& anggota keluarga lain untk membina anak
remaja melalui, komunikasi efektif antara orang
tua dan anak remaja agar mempunyai kertaha-
nan mental spiritual terhadap pergaulan bebas,
HIV/AIDS, Napsa, serta kenakalan remaja lain-
nya.
• Dalam rangka meingkatkan kesertaan, pembi-
naan, dan kemandirian ber-KB bagi PUS anggo-
ta Poktan
36
37. BINA KELUARGA LANSIA
(BKL)
• Wadah kegiatan keluarga yang mempunyai
lansia, bertujuan meningkatkan kepedulian dan
peran serta keluarga dlm mewujudkan lanjut
usia yg sehat, mandiri, produktif dan bertaqwa,
sehingga tetap dapat diberdayakan dlm pem-
bangunan dgn memperhatikan kearifan, penge-
tahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalam-
annya sesuai usia dan kondisi fisiknya :
a. Lansia potensial;
b. Lansia tidak potensial. (UU No. 13 Tahun 1998):
• Dalam rangka meingkatkan kesertaan, pembi-
naan, dan kemandirian ber-KB bagi PUSA anggo-
ta Poktan 37
38. UNSUR-UNSUR PROGRAM
KETAHANAN KELUARGA
1. Sasaran : Keluarga;
2. Fasilitator : Kader terlatih;
3. Pembina: PLKB, PKB; PKK
4. Kegiatan : penyuluhan, bimbingan, dan
Fasilitasi dalam POKTAN.
5. Media : APE, lembar balik dan media
lain;
6. Waktu : Sesuai Kondisi dan Kesepakatan
7. Integrasi: Paud, Posyandu, BKB, BKB
Iqra, Posdaya, dll.
38
39. Lansia dan Problematikanya
Jlh lansia (60 tahun
keatas) 7,6% dari
total penduduk atau
sekitar 18 juta jiwa
39
Sekitar 60-70 %
tergolong Lansia
Potensial.
40. Pengembangan Program BKL
Sasaran Keluarga Yang mempunyai Lansia:
– PSP Keluarga terhadap kesejahteraan Lansianya;
– Kepedulian Masyarakat, mitra, Stakeholder &
instansi terkait
Sasaran Keluarga Lansia Lansia Peduli:
– Memberikan peluang ke II untuk berkiprah yang
menghasilkan barang dan jasa sesuaikeondisinya
kepala lansuia;
– Kepedulian masyarakat, stakeholader & mitra
kerja terkait
– - Silver College
42. Program Pembangunan Ketahanan dan Kesejahteraan
Keluarga (PK3) belum menjadi program prioritas bagi
stakeholder dan mitra kerja
Masih kurangnya tenaga pengelola dan
kader/pendamping program PK3 baik dari segi
kuantitas maupun kualitasnya
Masih kurangnya dukungan data dan informasi
berbasis Sistem Informasi Management (SIM) melalui
Tekhnologi Informasi (TI) yang akurat dan terkini
42
43. Bila ada masalah…
PPKS SALAH SATU SOLUSI
Di PPKS Informasi Lengkap
Di PPKS konsultasi dilakukan
Di PPKS Konseling diselenggarakan
Di PPKS Rahasia Pribadi dan Keluarga Terjaga
Di PPKS Pelayanan Prima
Di PPKSTujuan Tercapai