Dokumen tersebut merangkum sejarah awal filsafat Yunani, dimulai dari filsuf-filsuf pra-Sokrates seperti Thales, Anaximander, Anaximenes, Pythagoras hingga masa Sokrates. Dibahas pula tokoh-tokoh penting setelah Sokrates seperti Plato, Aristoteles, serta aliran-aliran filsafat yang muncul pada zaman Helenisme dan Romawi.
1. SULISTIYANI
ELK BPI / 412088
RESUME FILSAFAT
FILSAFAT YUNANI
A. Ionia Tempat Lahirnya Filsafat Barat
Filsuf-filsuf pertama Yunani berasal dari Ionia. Yunani sendiri berada dalam situasi
tidak tenang menyusul invasi bangsa Doria pada abad 7 SM, tapi Ionia relative tenang dan
mewarisi jiwa peradaban lama. Homerus penyair besar Yunani juga berasal dari Ionia.
Yunani adalah tempat asal para pemikir dan ilmuan asli Eropa. Orang Yunani-lah
yang pertama-tama mempelajari ilmu pengetahuan demi ilmu pengetahuan itu sendiri.
Mereka mempelajari ilmu pengetahuan dengan semangat ilmiah, bebas dan tanpa prasangka.
Hegel, filsuf terkenal Jerman, berpendapat bahwa filsafat Yunani sepenuhnya dilakukan
dengan semangat kebebasan ilmiah.
Kalau puncak pemikiran terdapat di Ionia, dan kalau Ionia merupakan tempat
lahirnya filsafat Yunani, maka Miletus adalah tempat lahirnya filsafat Ionia. Di kota Miletus,
Thales, filsuf pertama Ionia lahir dan dibesarkan.
B. Masa Pra-Socrates ( YunaniKuno )
1. Thales (625-545 SM)
Dalam sejarah filsafat, Thales dijuluki sebagai filsuf Yunani pertama.
Tidakbanyakdiketahuitentangriwayathidup Thales,
keteranganjustrubanyakberasaldariAristotelesdanjuga Diogenes Laertius.
Menurut Thales, bahan dasar dari segala sesuatu adalah air. Itu merupakan
kesimpulan setelah ia mengamati dominasi peran air di alam dan kehidupan manusia.
Thales
berhasilmenyusunsebuahalmanakdanpraktikmenentukanarahbagipelautdenganberpedom
anpadaposisibintangBeruangKecil.
2. Anaximandros (611-545 SM)
MenurutAnaximandros, prinsip pertama dari segala benda adalah to apeiron (yang
berarti substansi yang tak terbatas).
Tentang asal usul manusia Anaximander mengatakan bahwa pada mulanya manusia
dilahirkan dari hewan-hewan spesies lain. Hewan-hewan lain, katanya, cepat menemukan
makanan bagi diri mereka sendiri, tapi manusia sendiri membutuhkan waktu yang
panjang untuk menjadi dewasa.
3. Anaximenes (588-524 SM)
Menurut Anaximenes, prinsip dasar segala sesuatu adalah udara. Kesimpulan ini
mungkin sekali didasarkan pada fakta bahwa manusia hanya bisa hidup kalau bernafas.
Jadi, udara adalah prinsip kehidupan. “Sebagaimana halnya dengan jiwa kita, yakni
udara, mempersatukan kita, demikian juga nafas dan udara merangkul seluruh dunia,”
kata Anaximenes.
4. Pythagoras (580-500 SM)
Pythagoras mendirikan sebuah tarekat keagamaan di Kroton, Italia selatan, pada
paruh kedua abad 6 SM. Pythagoras sendiri dilahirkan di Samos, masih daerah Ionia.
Iamblicus, salah satu sumber untuk mengetahui Pythagoras, menyebut Pythagoras antara
lain sebagai “pemimpin dan bapak filsafat Ilahi”.
Ajaran tentang bilangan merupakan ajaran Pythagoras yang penting. Pythagoras dan
para pengikutnya sangat terobsesi dengan matematika. Sampai-sampai dikatakan bahwa
Tuhan itu seorang ahli matematika.Menurut Pythagoras, prinsip dari segala-galanya
adalah matematika. Semua benda dapat dihitung dengan angka, dan kita dapat
2. SULISTIYANI
ELK BPI / 412088
mengekspresikan banyak hal dengan angka-angka.
Menurut Pythagoreanisme, pusat jagad raya adalah api (Hestia). Di sekeliling api itu
beredar kontra bumi (antikhton), bumi, bulan, matahari dan planet lainnya dan akhirnya
langit dengan bintang-bintang tetap.
Filsuf-filsuf lain yang hidup sebelum masa Socrates, di antaranya:
1. Xenophanes (570-480 SM)
2. Heracleitos (540-475 SM)
3. Parmenides dan Melissus
4. Zeno (490-?)
5. Empedocles
6. Anaxagoras (500-420 SM)
7. Leucippus ( pendirialiranatomisme )
8. Demokritos (460-370 SM)
C. Masa Socrates ( YunaniKlasik )
Perhatian masa Pra-Socrates adalah alam atau kosmos. Pada masa sesudahnya, yakni
socrates, perhatian bergeser pada manusia itu sendiri.Aliran yang
mengawaliperiodeiniadalahsofisme, dari kata Sophos yang artinyacerdikpandai.
1. Kaum Sofis
Sofismemerupakangerakanintelektualsebagaipengaruhpesatnyaminatterhadapfilsafat.
KaumSofissangatmenonjoldalamberpidatodaninilahasalmulacitranegatifnya,
merekabiasamenyerangkebijakan demi karirpolitik,
mengajaranakmudauntuktidakpatuhperaturan, dan yang
menambahcitranegatifadalahmerekamintabayaran.
Adapun tokoh-tokoh kaum filsuf sofis ialah Protagoras (481-411 SM), Prodicus,
Hippias, Gorgias (480-380 atau 483-375 SM), Thrasymachusdan Anthipon.
Tapi,
munculnyaSofismemempunyaiperananpentingdalamrangkamenyiapkankelahiranpemikir
anfilsafatYunaniKlasik yang dipelopori Socrates, Plato danAristoteles.
2. Socrates
Menurut Plato, ketika dijatuhi hukuman mati, yakni tahun 399 SM, usia Socrates
sekitar 70 tahun, diduga Socrates lahir sekitar tahun 470 SM. Ayahnya bernama
Sophroniscus seorang pemahat, dan ibunya bernama Phaenarete seorang dukun bersalin.
Socrates sebagai filsuf moral berawal dari peristiwa Orakel Delphic. Chaerephon,
sobat Socrates, bertanya kepada ahli nujum apakah ada orang lain yang lebih bijaksana
dari Socrates.. jawabannyaadalah “tidak”. Ini membuat Socrates merenung-renung. Dia
akhirnya menyimpulkan bahwa yang dimaksuddengan menyebutnya orang paling bijak
karena dia tidak tahu apa-apa. Socrates kemudian melihat misinya yakni untuk mencari
kebenaran sejati dan membantu orang yang membutuhkan bimbingannya.Adapun ajaran-
ajaran Socrates adalah sebagai berikut:
1. Socrates mengajarkan definisi / hal-hal yang umum (universal) yang bersifattetap.
2. Socrates mengajarkan tentang argumen-argumen induktif.
3. Tujuan dialektik untuk memperoleh kebenaran.
4. Socrates menaruh perhatian besar pada etika.
5. Etika Socrates memiliki ciri pengetahuan dan kebajikan.
6. Socrates mengajarkan bahwa hanya ada satu kebajikan, yakni pengetahuan akan
apa yang betul-betul baik dandapat menghasilkan kesehatan dan harmoni jiwa.
7. Socrates mengakui adanya allah-allah, pengetahuan akan allah-allah tidak terbatas.
Tahun 400 atau 399, Socrates diadili para pemimpin demokrasi barudengantuduhan
tidak menyembah allah-allah sertamerusak kaum mudadandijatuhihukumanmati.
3. SULISTIYANI
ELK BPI / 412088
Yang termasuksekolahdantokohpengikut Socrates yaituSekolah Megara oleh Euclid,
Sekolah Elea-Eretria oleh Phaedo dan Menedemus, Sekolah Cyrene Awal oleh Antisthenes,
Sekolah Cyrene oleh Arisrippus.
3. Plato (427 – 347 SM)
Lahir di Athena dari keluarga terpandang, ayahnya Ariston dan ibunya Perictione.
Menurut sejumlah sumber, nama aslinya adalah Aristocles. Plato menjadi murid Socrates
ketika ia berusia 20 tahun. Ajaran terpenting dari Plato adalah:
Dua Dunia, yakni dunia idea dan dunia materi/jasmani.
Jiwa,adalah suatu adikodrati, berasal dari dunia idea, tidak dapat mati, kekal.
Jiwa terdiri dari tiga bagian (fungsi), yakni rasional (kebijaksanaan), kehendak
(keberanian)dan keinginan atau nafsu (pengendalian diri).
Negara, merupakan puncak filsafat Plato. Tujuan pendidikan tercapai kalau ada
negara yang baik, sebab manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan
negara.Dalam satu negara ada tiga golongan, yakni:Para penjaga (orang bijak/filsuf),
Para prajuritdanrakyat jelata seperti petani, tukang dan pedagang.
4. Aristoteles (384 – 322 SM)
Lahir di Stageira, Yunani Utara. Ayahnya seorang dokter pribadi raja Macedonia.
Ketika berusia 18 tahun ia belajar filsafat pada Plato di Athena. Setelah Plato meninggal, ia
mendirikan sekolah Assos. Ia kemudian kembali ke Macedonia dan menjadi pendidik
pangeran Alexander Agung. KetikaAlexander Agung meninggal pada tahun 323 SM,
timbullah huru hara.Dia dituduh sebagai penghianatdanlari ke Khalkes dan meninggal
tahun 322 SM.Ajaran Aristoteles ialah logika, filsafat alam, psikologi, biologi, metafisika,
etika, politik dan ekonomi.
Aristoteles menyebut jiwa dengan psykhe. Menuru Aristoteles, bukan hanya manusia
yang mempunyai jiwa, tapi semua yang hidup mempunyai jiwa.Dia menolak dualisme
Plato. Karena menurut dia, jiwa dan tubuh adalah dua aspek berbeda dari substansi yang
sama yakni manusia. Menurut Aristoteles, jiwa akan binasa pada saat kematian badan.
Jiwa manuia, seperti jiwa tumbuhan dan hewan, tidak bersifat kekal.
5. Hellenisme dan Romawi
Di bawahpemerintahan Alexander Agung, berkembanglahkebudayaanHellenisme,
yakniperpaduanunsur –unsurbudayaYunanidenganRomawi.Demikian pula
filsafatsemakinluaspengaruhnya, di masainimunculbeberapaaliran, di antaranyaadalah :
Stoisisme, oleh Zeno dari Kition. Menurut Stoisisme, jagad raya ditentukan oleh logos
atau rasio. Maka segala sesuatu yang terjadi di alam semesta berlangsung menurut
ketetapan yang tak dapat dihindarkan. Etika Stoisisme bersifat kejam, karena manusia
tidak dapat menghindarkan segala malapetaka.
Epikurisme, oleh Epikuros. Inti ajarannya adalah manusia harus menggunakan
kehendak bebas dengan mencari kesenangan sedapat mungkin. Tapi agar keadaan
batin seimbang dan tenang, orang harus menjadi bijaksana. Bersikap bijaksana adalah
bersikap membatasi diri dan mengusahakan kesenangan rohani.
Skeptisisme, dipelopori oleh Pyrrho. Tapi ini bukan suatu aliran dengan pengikut-
pengikut tertentu, melainkan hanya merupakan tendensi umum dalam masyarakat.
Eklektisisme adalah kecenderungan mendamaikan berbagi unsur yang berbeda. Ini
juga merupakan kecenderungan umum pada masyarakat, khususnya kaum elit.
Seorang yang dikenal denagn eklektis adalah ahli pidato Cicero dan Philo.
Referensi :
1. AsmoroAchmadi, FilsafatUmum, Raja Grafindo
2. J.B. Blikololong, Seri Diktat Kuliah : PengantarFilsafat,Univ. Gunadarma