Dokumen tersebut membahas tentang ilmu pengetahuan dan pemikiran ilmiah dari berbagai perspektif, mulai dari para filsuf Yunani kuno hingga perkembangan di abad modern. Termasuk didalamnya kontribusi besar pemikir dan ilmuwan Muslim pada Abad Pertengahan yang sering diabaikan.
2. A.F. Calmers: “Science as an intelectual
activity”
Anthony O’Hear: “Science as knowledge
derived from the facts of experience”
istilah lengkapnya “scientific knowledge”
Fred R. Kerlinger: “In short, science is
even conceived to be a body of facts.
Science in this view, is also a way of
explaining observed phenomena”
3. Necessary Knowledge
Langsung dari kepercayaan dan apa adanya
Very nature of human reasoning
Beliefs
Seseorang dilahirkan tidak dipertanyakan
kebenarannya dari mana tidak didasarkan pada
pengalaman (experience)
Theoretical Knowledge
Didasarkan pada pengalaman (experience)
Didukung evidence / bukti nyata
Melalui formal rules Metode-metode penelitian
5. SUMBER KEBENARAN ILMU
MANUSIA BIASA
RASIO (OTAK) RASA (HATI)
PENGAMATAN
PENGALAMAN
PENGETAHUAN
UPAYA PENGULANG PENGAMATAN DAN PENGUJIAN
ILMU PENGETAHUAN (SCIENTIFIC KNOWLEDGE)
T U H A N
WAHYU MELALUI NABI / RASUL
6. Ilmu yang sekarang berkembang hanya berdasarkan
pemikiran manusia semata-mata
Herman Suwardi : pemikiran sekuler
Yuyun S.Suriasumantri: rasionalisme, empirisme, intuisi
dan wahyu
Kritik dar pemikir Barat sendiri “Ilmu tanpa agama
buta, agama tanpa ilmu lemah” (Einstein)
Alexander Bird: “Creation science originates with a literal
reading of the Bible”
Santo Agustinus dan Thomas Aquinas: “agama dan
filsafat dua hal yang sejalan”
Iqbal: “Agama dan filsafat semestinya beriringan untuk
mencapai kebenaran”
7. Hubungan Antara Ilmu dengan
Agama Dalam Pandangan Barat
•Aristoteles dan Plato mempunyai pemikiran tentang
filsafat pertama di atas filsafat metafisika. Mereka
berpendapat bahwa fisika tidak tetap dan labil dan
belum mencapai dasar terdalam Mencari derajat
tertinggi dalam pengetahuan manusia yang tidak bisa
diatasi lagi
• Istilah metafisika dintroduksi Andronikus tahun 70 SM
dan baru tahun 3 SM diperguanakan secara umum
• Abad Pertengahan disusun hubungan Metrafisika
dengan Teologi Kristiani
• Abad ke 13 mulai ada pengarang menyusun Metafisika
lepas dari Teologi Kristiani
8. Hubungan Antara Ilmu dengan
Agama Dalam Pandangan Barat
•1597 Francisco Suarez menyusun traktat secara sistimatis
metafisika sebagai ilmu yang otonom tetapi masih memuat
Ontologi dan Teologi
• 1623 Francis Bacon menempatkan bahan Ontologi di
muka semua Ilmu Pengetahuan, termasuk masalah
Ketuhanan
•1681 Du Humal memberikan nama khusus bagi Metafisika
yaitu Ontologia dengan tidak memisahkan dari Teologi
• Sejak abad 18 di mana Christian Wolff membedakan
Metafisika Generalis dengan Metafisika Spesialis Terjadi
pemisahan ontologi dengan Teologi walaupun masih
banyak yang berpendapat tidak dipisahkan
9. Perkembangan Ilmu
PengetahuanSebelum 15.000 th SM:
Manusia Belajar dari alam sekitarnya
Budaya hidup nomade
kl. 15.000 – 600 th SM:
Sudah mengenal membaca, menulis dan berhitung
Periode Mesir Kuno, Sumeria, Babilonia, Niviveh, Tiongkok, Maya, Inca
kl. 600 – 200 SM:
Periode Yunani Kuno : Manusia mempunyai kebebasan embriyo demokrasi liberal
Pemikir-pemikir Sokrates, Aristoteles, Plato, kemudian
Thales, Archimedes, Aristachus, dll.
Mulai dokenal logika deduktif: silogismus
Abad Pertengahan:
Diwarnai pemikir-pemikir Arab dan Islam
Pengaruh agama dan moral
Abad Modern:
Ilmu Pengetahuan berkembang pesat hasil interaksi berbagai pengetahuan
sintese
10. Perkembangan Ilmu
PengetahuanSebelum 15.000 th SM:
Manusia Belajar dari alam sekitarnya
Budaya hidup nomade
kl. 15.000 – 600 th SM:
Sudah mengenal membaca, menulis dan berhitung
Periode Mesir Kuno, Sumeria, Babilonia, Niviveh, Tiongkok, Maya, Inca
kl. 600 – 200 SM:
Periode Yunani Kuno : Manusia mempunyai kebebasan embriyo demokrasi liberal
Pemikir-pemikir Sokrates, Aristoteles, Plato, kemudian
Thales, Archimedes, Aristachus, dll.
Mulai dokenal logika deduktif: silogismus
Abad Pertengahan:
Diwarnai pemikir-pemikir Arab dan Islam
Pengaruh agama dan moral
Abad Modern:
Ilmu Pengetahuan berkembang pesat hasil interaksi berbagai pengetahuan
sintese
11. Sokrates (470-399 s.m.) sebagai peletak dasar etika filsafat
Yunani moral inquiry, mulai dikenal logika deduktif
Plato (427-347 s.m.) dengan pemikiran politiknya dalam
„Republik‟, Degeneration of governmental forms: a natural
movement from aristricray to timecracy, to oligarchy, to
democracy and finally to tyranny
Aristolteles (384-322 s.m.) yang mempunyai pemikiran
bahwa negara adalah highest naural community yang
dimulai dari rumah tangga, desa dan kota. Dia membagi
ilmu pengetahuan umum dalam 8 bagian:
logic, physics, biology, psychology, metaphysics, moral
philosophy, political philisophyaethetics
12. Polybius (204 – 122 SM):
Ia terkenal sebagai ahli sejarah besar, pemikir tentang
bentuk pemerintahan antara lain menghubungkan antara
kebijakan luar negeri dengan politik dalam negeri. Dia juga
mengemukakan pemikirannya tentang perubahan sosial
dan integritas dalam public affairs
Cicero (106 – 43 SM):
Seorang ahli hukum terkemuka yang menghubungkan
hukum dan pemerintahan seperti dalam tulisannya “The
Republic and The Law”. Menurut dia pemikiran tentang
hukum bukan hanya bersifat kewenangan formal dan
paksaan, tetapi: “True law is right reason in agreement with
nature”
13. Al-Kindi, disamping menerjemahkan karya filsafat
Yunani, kontribusinya menyekaraskan filsafat dan Agama
Tahun 1905 M Albert Einstein terkenal dengan teori
relativitas umum yang menyatakan kecepatan cahaya
adalah konstan dan teori relativitas khusus di mana
materi dan cahaya bergerak dengan kecepatan sangat
tinggi padahal 1.100 sebelumnya, pada abad ke 8 M
dasar-dasar teori rfelativitas sudah dikemukakan Al-Kindi
Al-Kindi dikenal pula sebagai geografer pertama yang
memperkenalkan percobaan ke dalam ilmu bumi
Ibnu Rusdi (Averus), pemikir Muslim yang berpengaruh
pada abad 12 M, mengintegrasikan antara Islam dengan
tradisi pemikiran Yunani
14. Seperti diakui John J. O’Connor dan Edmund F.
Robertson dalam “MacTutor History of Mathematics”, Al-
Biruni disepakati para pakar sebagai Bapak Geodesi
karena kontribusinya dalam pengembangan Geografi
dan Geodesi, di mana Al-Biruni mempelajari tehnik
pengukuran bumi dan menemukan radius bumi 6.339,6
km padahal dunia Barat belum mengenalnya
Al-Khawarizmi bersama 70 geografer Muslim lainnya
mampu membuat peta dunia pertama pada tahun 830 M
Qutubin Asy-Syirazi abad 13 mampu membuat peta Laut
Putih / Laut Tengah yang dihadiahkan kepada Raja
Persia
Yaqut Ar-Runi berhasi menulis 6 jilid ensiklopedi Negeri-
Negeri
15. Penjelajah Muslim asal Maroko, Ibnu
Batutta, abad 14 menemukan rute
perjalanan baru di mana hampir 30 tahun
menjelajahi darat dan lautan keliling dunia.
Kemudian Panglima Muslim Cheng Ho dari
Tiongkok menjelajahi sedikitnya 30 negara
benua Asia dan Afrika dari tahun 1403
sampai tahun 1433 M kurang lebih 87
tahun sebelum penjelajah Barat Christoper
Columbus melakukannya bahkan jauh lebih
awal dari petualangan Vasco da Gama dari
Spanyol
16. Sejarawan Barat, Philip K, Hitti, dalam kuliah
umumnya di University of Houston bulan
September tahun 2000 M, menyatakan
bahwa ilmuwan Muslim Ibnu Farmas adalah
perintis dan peletak dasar kedigantaraan dan
manusia pertama yang melakukan percobaan
penerbangan pada tahun 852 atau sekitar
600 tahun sebelum Roger Bacon dan
Leonardo Da Vinci mencoba untuk terbang.
17. Umar Kayyam yang lebih kesohor sebagai penyair
dunia, sejatinya sebagai ilmuwan yang menguasai
matematika, astronomi dan filsafat Tahun 1980
astronot Uni Sovyet, Lyudmila
Zhuravlyova, menemukan sebuah planet kecil
yang dia beri nama Umar Khayyam
Al-Zahrawi sebagai ahli kedokteran yang lahir
tahun 936 M diakui sebagai Bapak Ilmu Bedah
modern yang dikenal Barat dengan Abulcasis dan
termashur sampai abad 21 ini dunia Barat baru
mengembangkan Ilmu Bedah pada tahun 1880
Abad 16 M ilmuwan Muslim Taqi Al-Din telah
memaparkan cara kerja mesin uap dengan
menulis sedikitnya 90 judul buku,
18. Dalam abad 9 M ilmuwan Muslim telah mempelari ilmu
Optik jauh sebelum dunia Barat, antara lain Ibnu Al-
Haitam yang oleh orang Barat disebut Alhazen, yang
menkaji ilmu Optik dengan kualitas riset tinggi, mengkaji
mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan
dan matahari serta bayang-bayang dan
gerhana, mencetuskan teori lensa
pembesar, menjelaskan kinerja mata dengan bagian-
bagiannya secara detail, seperti
konjungtiva, iris, kornea, serta peranannya masing-
masing
Hasil penelitian Al-Haitam antara lain dikembangkan Ibnu
Farmas di Spanyol dengan membuat kaca mata
19. Nama-nama lain diantaranya, Mimar Sinan sebagai
arsitek ulung pada era kejayaan Usmani Turki abad 16
M, Ibnu Zuhur terkenal sebagai perintis metode bedah
manusia dan utopsi, Al-Sufi yang oleh Barat dikenal
dengan nama Azophi berhasil melakukan observasi dan
menjelaskan bintang-bintang, posisi, jarak dan warna
bintang, Ibnu Al-Baitar menguasi ilmu Farmasi pada
abad 9 M padahal dunia Barat baru pada abad 12
M, Ibnu Sina yang dikenal Barat Avicena menjelaskan
sedikitnya 700 cara pembuatan obat dengan
kegunaannya dalam kitabnya “Canon of Medicine”, dan
masih banyak lagi dengan berbagai bidang.
20. Bukti fisik dan historis sumbangan Islam terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, didirikannya
Universitas Codoba pada zaman kejayaan Islam di
Spanyol tahun 711-912 salah satu mahasiswanya
Gerbert d’Aurillac yang kemudian menjadi Paus Sylverter
II
Bukti fisik lainnya di dirikannya Universitas Al-
Qarawiyyin di Fez, Maroko tahun 854 M, kemudian
Universitas AlAzhar di Cairo, Mesir tahun 975 M
Satu abad berikutnya berdiri perguruan tinggi di dunia
Barat, yaitu Universitas Bologna di Italia pada tahun
1088 M, Universitas Paris di Francis tahun 1150 M, dan
Universitas Oxford di Inggris tahun 1167 M
21. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran
Ilmiah pada Abad 18 dipengaruhi oleh Filsafat
Positivisme
ISODORE AUGUSTE MARIE FRANCOIS XAVIER COMTE (1798-1857), tokoh Positisme
dan bapak Sosiologi yang mempunyai pemikiran tentang tiga tahap kehidupan
pemikiran manusia bukunya The Course of Positive Philoshopy
TAHAP TEOLOGIS -
Animisme / Fetitisme
- Politeisme -
Monoteisme
TAHAP METAFISIK -
Kekuatan Abstrak –
Pengertian – Konsep Abstrak
TAHAP POSITIF -
Realita
- Pemikiran Ilmiah
23. PROSES KNOWER – KNOWING - KNOWLEDGE
THE KNOWER
Kemampuan manusia untuk mengetahui, merasakan, dan mencapai
apa yang dirasakan – Berdasarkan pada kesadaran (consciousness)
KNOWING
Kegiatan berpikir atau nalar secara sadar – Apa yang dipikirkan
dengan menggunakan indera (pengalaman atau di luar indera
(gaib/metafisik) – Berpikir empirikal dan berpikir transdental
KNOWLEDGE
Pengetahuan yang diperoleh dari nalar – Berhubungan dengan
kepercayaan dari yang diketahui melalui sense of perception, ingatan
(memory) dan pengenalan obyek-obyek sebelumnya
Melalui klarifikasi dan pencaharian lebih lanjut diperoleh SCIENTIFIC
KNOWLEDGE
25. 1. Banyaknya aspek dalam dunia nyata yang
tidak mungkin terjangkau semuanya
2. Perbedaan tempat / lingkungan
3. Perbedaan waktu / Berlainan waktu
4. Pengetahuan subyek (pengamat) tidak
sama
5. Sumber sikap berpikir dalam penafsiran
tidak sama / perbedaan referensi
27. PEMAHAMAN TENTANG DUNIA RASA
TINGKATAN RASA
RASA BIASA
Dimiliki oleh semua manusia yang
normal
RASA HATI NURANI
Muncul saat harus mengambil
keputusan
RASA YANG DISUCIKAN
Pendekatan diri kepada Sang
Pencipta
Mistisisme
i
28. 1. IDEALISME IRRASIONAL IDELAISME NEGATIF
Memandang dunia melalui “will” berdasarkan apa adanya
2. EXTRA SENSORY PERCEPTION PARA PSIKOLOGI
Persepsi terhadap kejadian secara spontaN mulai dari
yang sepele sampai dengan yang luar biasa
3. ESTETIKA KEINDAHAN
Pandangan terhadap keindahan dari obyek yang diamati
Bersifat subyektif : pengalaman seni
Bersifat obyektif : upaya memahami dan mempelajari
4. ETIKA DAN HUKUM FILSAFAT MORAL
bertalian dengan pertimbangan hati nurani
berhubungan dengan ukuran baik-buruk, benar-
salah, boleh-tidak boleh, dsb
29. P E N G E R T I A N E T I K A
ETIKA secara harfiah berasal dari bahasa Yunani Kuno : ETHOS
“Pagar pembatas ternak agar supaya tidak berkeliaran”
Dibubungkan dengankehidupan manusia diartikan sebagai
“pembatasan gerak perbuatan manusia”
Menjadi kebiasaan atau watak dari sikap dan perbuatan manusia
ETIKA Ajaran mengenai sopan santun
Mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan
Yang boleh dilakukan artinya dibenarkan dan yang tidak boleh
dilakukan artinya tidak dibenarkan
Bayu Suryaningrat: Etika merupakan WEDHALAKUTAMA
WEDHA Pengetahuan, Ajaran, Ilmu
LAKU Perbuatan, Budi pekerti, Tabiat, Watak, Akhlak
UTAMA Amat baik, luhur
30. E T I K A DAN M O R A L
Dalam pengertian umum ETIKA adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari perbuatan dan tingkah laku manusia - apakah benar atau
salah, boleh atau tidak boleh, dan sebagainya – dengan ukuran
norma, kaidah, aturan, ketentuan
Oleh karena itu pemahaman tentang ETIKA berhubungan dengan MORAL
yang berasal dari bahasa Yunani Kuno “MOS” (S) atau “MORES” (P) yang
berarti Kaidah, Norma, Aturan atau Ketentuan
ETIKA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perbuatan dan
tingkah laku manusia dikaitkan dengan penilaian baik dan buruk atau
benar dan salah atau boleh dan tidak boleh
ETIKA adalah ilmu pengetahuan tentang KESUSILAAN atau MORAL
31. ETIKA UMUM:
Mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang berlaku bagi tindakan
manusia secara umum
Dalam kehidupan masyarakat secara umum
Batasnya adalah lingkungan masyarakat yang bersangkutan
ETIKA KHUSUS:
Mempertanyakan prinsip-prinsip dasar dikaitkan dengan tanggung
jawab nanusis sebagi anggota kelompok masyarakat
Etika khusus yang berlaku dalam suatu lembaga atau kegiatan
Biasanya berupa kode etik
32. 1. A g a m a
2. Lingkungan masyarakat umum
3. Peraturan-peraturan formal
4. Lingkungan pekerjaan
5. Lingkungan ketetanggaan
6. Lingkungan keluarga
7. Hati nurani individual
PERILAKU /
PERBUATAN
33.
34.
35. Suatu paham bahwa pengetahuan terjadi karena
bahan pemberian panca indera dan batin yang diolah
oleh “akal”
melahirkan
RASIONALISME IDEALIS RASIONALISME REALIS
Berpegang pada keyakinan
bahwa pengetahuan kita
dapat melampaui
pengalaman panca indera
sejati
Berpendirian bahwa
pengolahan pengetahuan oleh
rasio tidak terlepas dari obyek
yang diamatinya
Langeveld (1955:51): “Rasio
mengolah pengalaman sambil
meresap ke dalam
obyek, sedangkan obyek itu
sendiri bukan hasil ciptaan
sukma manusia”
37. 1. Spekulatif terlalu mengandalkan olahan rasio dan lalai
dalam pengujian yang dihubungkan dengan dunia nyata
2. A Priori masalah psikologis yang merupakan pembawaan
individual (tanggapan-tanggapan pembawaan)
Descrates : “Jiwa itu pada ujudnya adalah berpikir”
Leibniz : “Jiwa tidak selamanya sadar dan dalam keadaan tertentu
mempunyai rekaan-rekaan”
38. Suatu paham bahwa pengetahuan yang
diperoleh terbatas hanya pada
pengalaman
melahirkan
EMPIRISME SENSUALISME EMPIRISME KONSIENSIALISME
Yang didasarkan hanya pada
pengalaman panca indera semata-
mata
Bisa melahirkan kebenaran semu
Keputusan yang diambil dari
pengalaman panca indera berdasarkan
pertimbangan penuh kesadaran
Dengan pertimbangan yang matang
39. Tokoh-tokoh Empirisme a.l.:
Locke (1632-1704)
Berkeley (1685-1753)
Hume (1711-1776)
Termasuk “kaum positivis” seperti
Comte (1798-1857)
40. Bantahan terhadap Pemikiran
Empirisme
1. Kebenaran yang dilahirkan apakah hasil
pengamatan nyata atau keputusan si
pengamat sendiri
2. Pengamatan hanya menghasilkan kenyataan
yang memerlukan keputusan, sedangkan
situasi psikis si pengamat akan akan
berpengaruh terhadap keputusan yang
diambil
Dengan demikian bisa terjadi sikap “a
priori” sehingga keputusan antara
seorang pengamat bisa berbeda dengan
pengamat lainnya
43. Bagi kaum rasionalis “pengetahuan” terjadi oleh “keputusan
analisis”, karena segala pengetahuan berasal dari
penguraian pembawaan yang bersifat a priori dan tidak
memerlukan pengalaman
Sedangkan bagi kaum empiris “pengetahuan” (kecuali ilmu
pasti) terjadi karena “keputusan empiris”, karena subyek
baru mempunyai pengetahuan berdasarkan pada
pertimbangan pengalaman keputusan sintesis
Kant menggabungkan kedua pemikiran tersebut sebagai
“penghubung” pemikiran, di mana rasio menjadi dasar
penentuan keputusan dan empiris menjadi isi yang dapat
membentuk kategori
Kant juga membedakan adanya ilmu murni yang
berpangkal pada pengetahuan a priori seperti misalnya
ilmu pasti
44. MELALUI RASIO DAPAT
DIRUMUSKAN
DEFINISI KOMPARASI KAUSALITAS
Apa yang dimaksud “A”
Apa yang dimaksud “B”
Apa persamaan dan perbedaan
antara “A” dan “B”
Mana yang menjadi
sebab dan akibat
antara “A” dan “B”
45. 1. Bentuk-bentuk pengalaman (ruang dan waktu)
2. Kategori-kategori
(kesatuan, kebanyakan, kualitet, penghubung
sebab-akibat, dst)
3. Kesatuannya dalam persepsi transedental
4. Perhubungan antara kategori-kategori sebagai
bentuk pikiran dari isi empirik (isi-isi yang
berasal dari pengalaman
46.
47. PENDEKATAN INDUKTIF :
MEMBANGUN KONSEP BERDASARKAN
DATA /FAKTA
PENDEKATAN DEDUKTIF :
MENJELASKAN DAN MEMPREDIKSI
BERDASARKAN KONSEP ATAU TEORI
49. MENYUSUN KONSEP BERDASARKAN
PENDEKATAN INDUKTIF
1. Berdasarkan pengamatan yang memadai /
banyak
2. Mengamati obyek dalam berbagai aspek
3. Pengamatan dilakukan dalam berbagai
waktu
4. Mengamati obyek di berbagai tempat
tertententu
5. Tidak terjadi perbedaan antara hasil satu
pengamatan dengan pengamatan lainnya
50. LADDER OF ABSTRACTION
SI BEGO PEGAWAI KANTOR DINAS X DI JAKARTA KORUPSI
SEORANG PEGAWAI KANTOR DINAS X DI JAKARTA KORUPSI
PEGAWAI KANTOR DINAS X DI JAKARTA KORUPSI
PEGAWAI KANTOR DI JAKARTA KORUPSI
PEGAWAI NEGERI DI JAKARTA KORUPSI
PEGAWAI NEGERI INDONESIA KORUPSI
PEGAWAI NEGERI KORUPSI
KONSEP A: Pegawai negeri cenderung untuk korupsi
KONSEP B: Pegawai negeri mempunyai budaya korupsi
KONSEP C: Korupsi menjadi karakter pegawai negeri
51.
52. Ilmu alam bersifat nomotetik:
Hubungan sebab-akibat
Orang mengobservasinya dari luar
Hasil telaahannya bersifat hukum (law)
Ilmu sosial:
Bersifat hubungan pengertian (meaning)
Orang mengobservasinya dari dalam
Observer merupakan bagian yang diobservasi masuk
ke dalam
Hasilnya adalah undestanding
53. Ilmu-ilmu sosial juga bersifat nomotetik yang
mengarah kepada hukum
Perbedaan hanya pada ilmu sejarah yang hanya
melukiskan fakta-fakta yang bersifat individual
ideographic
Clifford Geertz termasuk mempunyai pandangan
sejarah semacam itu:
“Orang Jawa bukan miskin karena statis tetapi
mereka menjadi statis karena mereka dimiskinkan
(oleh Belanda / penjajah)”
Orang Baduy miskin?
Negara berkembang vs negara maju siapa yang
mengukur?
54. Dalam ilmu sosial mendudkung pendapat Rickert bahwa
ilmu sosial nomotetik tetapi menolak pandangan Geertz
bahwa sejarah itu bersifat ideographic
Bagi orang meaning adalah benar
Dengan meaning orang mempunyai choice
Orang bisa memilih mu’min atau kufur bergantung pada
meaning
Tidak sependapat dengan August Comte yang positivistik
Ruggiero: filsafat positivistik adalah…the mind
reduced to the nature
Ilmu sosial nomotetik tetapi tidak positivistik orang
dipengaruhi sebab-akibat tetapi tetap mempunyai
meaning
55. Terdapat perbedaan antara ilmu sosial dan ilmu
alam tetapi lebih banyak kesamaannya
Keduanya mempunyai logika sebab-akibat
Baik ilmu sosial maupun ilmu alam bersandar
pada proposisi sebab-akibat sebagai unit terkecil
dari pengetahuan
Dalam ilmu alam orang belum menemukan
substitusi yang baik terhadap proposisi-proposisi
alamiah yang sudah ditemukan selama ini
56. 1. Konsep / variabel
Dalam ilmu alam (ilmu kebendaan) fenomena
dapat dikonseptualisasikan dengan relatif tegas
karena tegas batas-batasnya, dalam ilmu sosial
(ilmu keperilakuan) konsep selalu overlapping, sulit
ditentukan secara tegas
2. Pengkuran konsep
Dalam penguran dikenal nominal, ordinal, interval
dan rasio, dalam ilmu alam ukurannya
pasti, centimeter, gram, sekon (cgs)
3. Perhitungan statistik
Dalam ilmu sosial berlaku skala
nominal, ordinal, dan interval, dalam ilmu alamiah
berlaku skala rasio yang mutlak
dalam ilmu alamiah berlaku parametrik dan
dalam ilmu sosial digunakan non-parametik
57. Dalam ilmu alamiah berusaha mencari
sifat-sifat umum (universalitas)
pendekatannya lebih bersifat positivistik
Dalam ilmu sosial mencari kedalaman
pemahaman
meaning
interpretasi