Filsafat Barat bermula di Yunani kira-kira abad ke-7 SM, ketika manusia mulai berpikir secara mandiri tentang alam semesta tanpa mengandalkan agama. Filsafat kemudian berkembang dari tradisi Yunani Kuno meski sempat terputus setelah kehancuran kitab-kitab Aristoteles oleh Romawi. Perkembangan filsafat Barat kembali berlanjut setelah ditemukannya terjemahan kitab-kitab Aristoteles d
2. Awal lahirnya filsafat adalah dorongan keingintahuan
manusia akan pengetahuan yang hakikat, sebab-musabab
keberadaan dan bagaimana menciptakan barang-barang yang
senilai yang dilatarbelakangi oleh tujuan-tujuan tertentu bagi
perkembangan hidup dan kehidupannya. Oleh karena itu,
keingintahuan manusia itu bersifat dinamis secara terus-
menerus dan konsisten bergerak sampai keakar-akarnya.
Filsafat, terutama filsafat Barat muncul di Yunani semenjak
kira-kira abad ke-7 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang
mulai berpikir-pikir dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia,
dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan
diri kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan ini.
Latar Belakang 2
3. 3
Kajian Filsafat
• Menurut tradisi filsafati yang diambil dari zaman Yunani Kuno,
orang yang pertama memakai istilah philosophia dan philosophos
ialah Pytagoras (592-497 S.M). Setelah dia membaca tulisan
Herakleides Pontikos (penganut ajaran Aristoteles) yang memakai
kata sophia. Pytagoras menganggap dirinya “philosophos” (pencinta
kearifan). Baginya kearifan yang sesungguhnya hanyalah dimiliki
semata-mata oleh Tuhan.
• Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan
kata serapan dari bahasa Arab فلسة, yang juga diambil dari bahasa
Yunani; philosophia (Φιλοσοφία) Dalam bahasa ini, kata tersebut
merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia =
persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = “kebijaksanaan”). Sehingga
arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan” atau “ilmu”.
Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di
Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam
bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut
“filsuf”.
4. “Filsafat adalah usaha untuk
memahami atau mengerti semesta dalam
hal makna (hakikat) dan nilai-nilainya
(esensi) yang tidak cukup dijangkau hanya
dengan panca indera manusia
sekalipun.Bidang filsafat sangatlah luas
dan mencakup secara keseluruhan sejauh
dapat dijangkau oleh pikiran.”
5. Filsafat Barat 5
Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di
universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka.
Filsafat ini berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno. Namun
pada hakikatnya, tradisi falsafi Yunani sebenarnya sempat mengalami
pemutusan rantai ketika salinan buku filsafat Aristoteles seperti Isagoge,
Categories dan Porphyry telah dimusnahkan oleh pemerintah Romawi
bersamaan dengan eksekusi mati terhadap Boethius, yang dianggap telah
menyebarkan ajaran yang dilarang oleh negara.
Selanjutnya dikatakan bahwa seandainya kitab-kitab terjemahan
Boethius menjadi sumber perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan
di Eropa, maka John Salisbury, seorang guru besar filsafat di Universitas
Paris, tidak akan menyalin kembali buku Organon karangan Aristoteles
dari terjemahan-terjemahan berbahasa Arab, yang telah dikerjakan oleh
filsuf Islam pada dinasti Abbasyah.