SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah terbiasa memanfaatkan benda-benda disekeliling
kita.Pernahkah kita memikirkan bagaimana kita memberi sebutan sesuatu dengan istilah tertentu.
Dalam tradisi islam,kita juga mengenal banyak khazanah keilmuan.kaidah-kaidah ushuliyah di bidang
kalam,fiqh,bahkan kebahasaan.pernahkan kita memikirkan bagaimana rancang bangun ilmu-ilmu
tersebut.dalam sejarah pemikiran barat, para filsuf memikirkan realitas. maka seiring perkembangan
ilmu,selama ini temuan-temuan berharga mewarnai setiap penggal sejarah.
Seiring dengan maraknya kajian epistemologi,banyak para filsuf yang tertarik pada penyelidikan di
bidang fisika alam.di tangan mereka inilah,ilmu fisika alam untuk memisahkan dari filsafat alam.jika ilmu
alam merupakan tahapan baru dalam filsafat alam dalam membaca realitas alam maka filsafat ilmu sebenarnya
tahapan baru dari epistermologi.
Pola pikir saintifik yang digunakan ilmuwan fisika dalam melihat fenomena alam, secara serta merta
di terapakan dalam melihat fenomena sosial.namun sebagaimana kritik dari ilmuwan sosial hal itu
menimbulkan proses yang di sebut naturalisasi dinamika sosial masyarakat. Dalam makalah ini, akan dibahas
sekelumit tentang Signifikansi, Obyek, dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu.
A. Pengertian
Filsafat berasal dari kata Pilos (cinta), Sophos (kebijaksanaan), tahu dengan mendalam, hikmah.
Filsafat menurut terminologi: ingin tahu dengan mendalam (cinta pada kebijaksanaan) Menurut Ciceros (106-
43 SM), penulis Romawi orang yang pertama memakai kata-kata filsafat adalah Phytagoras (497 SM), sebagai
reaksi terhadap cendikiawan pada masanya yang menamakan dirinya ”Ahli pengetahuan”, Phytagoras
mengatakan bahwa pengetahuan dalam artinya yang lengkap tidak sesuai untuk manusia. tiap-tiap orang yang
mengalami kesukaran-kesukaran dalam memperolehnya dan meskipun menghabiskan seluruh umurnya,
namun ia tidak akan mencapai tepinya. Jadi pengetahuan adalah perkara yang kita cari dan kita ambil sebagian
darinya tanpa mencakup keseluruhannya. Oleh karena itu, maka kita bukan ahli pengetahuan, melainkan
pencari dan pencinta pengetahuan.
Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu
berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap
seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari
segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA
Menurut Prof, I.R. PUDJAWIJATNA menerangkan juga ”Filo” artinya cinta dalam arti seluas-
luasnya yaitu ingin dan karena ingin itu selalu berusaha mencapai yang diinginkannya. ”Sofia” artinya
kebijaksanaan artinya pandai, mengerti dengan mendalam. Syekh Mustafa abdurraziq, setelah meneliti
pemakaian kata-kata filsafat dikalangan muslim, maka berkesimpulan bahwa kata-kata hikmah dan hakim
dalam bahasa arab dipakai dalam arti ”filsafat dan filosof” dan sebaliknya, mereka mengatakan hukama-ul-
islam atau Falasifatul-islam.
Hikmah adalah perkara tertinggi yang bisa dicapai oleh manusia dengan melalui alat-alat tertentu,
yaitu akal dan metode-metode berfikirnya. Allah berfirman : QS Albaqorah (2) :269 Allah memberikan
hikmah kepada orang yang dikehendaki-Nya dan siapa yang diberikan hikmah, Maka ia telah diberi kebaikan
yang banyak sekali Datangnya hikmah bukan dari penglihatan saja, tetapi juga dari penglihatan dan hati, atau
dengan kata-kata lain , dengan mata hati dan pikiran yang tertuju kepada alam yang ada disekeling kita,
banyak orang yang melihat tetapi tidak memperhatikan, karena itu Allah mengajak kita untuk melihat dan
berfikir: QS. Adz- Dzariyat (51) 20-21Allah berfirman :” Pada bumi ada tanda-tanda (kebesaran Tuhan ) bagi
orang yang berfikir”.
Konon orang pertama yang menggunakan akal secara serius adalah Thales (Bapak filsafat) gelar ini
diterima karena ia mengajukan pertanyaan :”Apakah sebenarnya bahan alam semesta ini? Ia menjawab
”Air”.
Orang yang berfilsafat dapat diumpamakan sebagai seseorang yang berpijak dibumi dan sedang
tengadah ke bintang-bintang, ia ingin mengetahui hakikat dirinya dalam kesemestaan alam, Karakteristik
berfikit filsafat yang pertama adalah menyeluruh, yang kedua mendasar. Filsafat adalah ilmu yang berusaha
mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio belaka.
B. TINJAUAN FILSAFAT SECARA UMUM
a. Menurut Harun Nasution filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tak terikat
tradisi, dogma atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan.
b. Menurut Plato( 427-347 SM) filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada
c. Aristoteles (384-322 SM) yang merupakan murid Plato menyatakan filsafat menyelidiki sebab dan asas
segala benda.
d. Marcus Tullius Cicero (106 – 43 SM) mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu
yang maha agung dan usaha untuk mencapainya.
MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA
e. Al Farabi (wafat 950 M) filsuf muslim terbesar sebelum Ibn Sina menyatakan filsafat adalah ilmu
pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya.
f. Immanuel kant (1724 – 1804) menyatakan bahwa filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala
pengetahuan yang mencakup didalamnya 4 persoalan : yaitu (1) apakah yang dapat kita ketahui (dijawab
dengan Metafisika) ,(2) Apakah yang boleh kita kerjakan (dijawab dengan etika), (3) Sampai dimanakah
pengharapan kita (dijawab dengan agama) (4) Apakah yang dinamakan manusia (dijawab dengan
antropologi)
g. Harold H.Titus mengemukakan 4 pengertian filsafat. adalah :
1) satu sikap tentang hidup dan tentang alam semesta (Philosophy is an attitude toward life and the
universe)
2) Filsafat adalah satu metode pemikiran reflektif dan penyelidikan Akliah (Philosophy is a method of
reflective thinking and reasoned inquired)
3) Filsafat adalah satu perangkat masalah (Philosophy is a group of problems)
4) Filsafat ialah satu perangkat teori atau isi pikiran (Philosophy is a group of system of though).[6]
h. Al- Farabi mengatakan bahwa filsafat adalah mengetahui semua yang wujud karena ia wujud (al-ilm bil
maujudat bimahiya maujudah). Tujuan terpenting mempelajari filsafat adalah mengetahui tuhan, bahwa ia
esa, bahwa ia menjadi sebab yang aktif bagi semua yang ada , bahwa ia mengatur alam ini dengan
kemurahan, kebijaksanaan dan keadilan-Nya, Seorang filosof atau al-hakim adalah orang yang mempunyai
pengetahuan tentang zat yang ada dengan sendirinya (al-wajib lidzatihi), Wujud selain Allah , yaitu mahluk
adalah wujud yang tidak sempurna.
i. Ikwanushafa bagi golongan ini, filsafat itu bertingkat-tingkat, pertama cinta kepada ilmu, kemudian
mengetahui hakikat wujud-wujud, menurut kesanggupan manusia dan yang terakhir ialah berkata dan
berbuat sesuai ilmu mengenai lapangan filsafat diketahui ada 4 yaitu matematika, logika, fisika dan ilmu
ketuhanan. Sedang ilmu ketuhanan mempunyai bagian:1. mengenal Tuhan, 2 ilmu kerohanian yaitu
malaikat, 3. ilmu kejiwaan 4. Ilmu politik (politik kenabian, politik pemerintahan, politik umum, politik
khusus) 5. ilmu akherat.
j. Ibnusina Pembagian filsafat bagi Ibnu sina pada pokoknya tidak berbeda dengan pembagian yang
sebelumnya, filsafat teori dan filsafat amalan. Filsafat ketuhanan menurut Ibnu Sina adalah:
1. ilmu tentang turunnya wahyu dan mahluk-mahluk rohani yang membawa wahyu itu, dengan demikian
pula bagaimana cara wahyu itu disampaikan, dari sesuatu yang bersifat rohani kepada sesuatu yang
dapat dilihat dan didengar.
MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA
2. ilmu akherat (Ma’ad) antara lain memperkenalkan kepada kita bahwa manusia ini tidak dihidupkan lagi
badannya, maka rohnya yang abadi itu akan mengalami siksa dan kesenangan.
k. Al-Kindi Dikalangan kaum muslimin, orang yang pertama memberikan pengertian filsafat dan
lapangannya adalah Al-kindi, ia membagi filsafat 3 bagian :
1. Thibiyyat (ilmu fisika) sebagi sesuatu yang berbenda
2. Al-ilm-urriyadli (matematika) terdiri dari ilmu hitung , tehnik, astronomi, dan musik, berhubungan
dengan benda tapi punya wujud sendiri, dan yang tertinggi adalah,
3. Ilm ur-Rububiyyah (ilmu ketuhanan)/ tidak berhubungan dengan benda sama sekali.
MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA
BAB 2
FILSAFAT ILMU DAN ETIKA REKAYASA
A. FILSAFAT ILMU
Filsafat ilmu Merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik
mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai
ciri-ciri tertentu. Meskipun secara metodologis ilmu tidak membedakan antara ilmu-ilmu alam dengan sosial
namun permasalah-permasalahan teknis yang khas, maka filsafat ilmu itu sering dibagi menjadi filsafat ilmu
alam dan filsafat ilmu sosial. Filsafat ilmu merupakan telaah secara filsafat yang ingin menjawab beberapa
pertanyaan mengenai hakekat ilmu seperti :
- Obyek mana yang ditelaah ilmu? Bagaimana wujud hakiki obyek? Apa hubungan obyek dengan
tangkapan manusia (berfikir, merasa, mengindera (yang membuahkan pengetahuan).
- Bagaimana proses yang memungkinkan ditimba pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana
prosedurnya? hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapat pengetahuan yang benar, Apa
yang disebut kebenaran itu sendiri? Apa kriterianya? Cara dan tehnik sarana yang membantu kita
mendapat pengetahuan yang berupa ilmu.
- Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan
tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-
pilihan moral? Bagaimana kaitan antara tehnik prosedural yang merupakan operasinal metode ilmiah
dengan norma-norma moral/ profesional.
Filsafat ilmu merupakan cabang ilmu filsafat yang hendak mengkaji ilmu dari sisi filsafat untuk
memberi jawaban terhadap sejumlah pertanyaan yang mencakup apa itu ilmu (Ontologi), Bagaimana ilmu itu
diperoleh (Epistemologi) dan untuk apa ilmu itu dilahirkan (Aksiologi). Filsafat ilmu mempersoalkan dan
mengkaji segala persoalan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, fisik, dan metafisik. Filsafat ilmu
memfokuskan pembahasan dalam metodologi ilmu pengetahuan . ilmu merupakan salah satu cara untuk
mengetahui bagaimana budi manusia bekerja. ilmu pengetahuan merupakan karya budi manusia bekerja ,
karya budi logis dan imajinatif sekaligus
MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA
Motivasi timbulnya filsafat diantaranya adalah:
1. Dongeng, tahayul (mite) ada yang kritis ingin tahu kebenaran mite itu (jaman awal Yunani)
2. Keindahan Makrokosmos, ingin tahu rahasia alam. Ketakjuban sikap lahir dalam bentuk bertanya
kebenaran atau pertanyaan menjadi serius dan penyelidikan yang (bukan sembarangan pertanyaan
sistematis filosof Ultimate Question : contoh Thales ” what is the nature of the world stuff?” (-) water is
the basic principle of the universe (+)
3. Penyebab timbulnya pertanyaan adalah kesangsian Sangsi (ragu): percaya, sangsi, tidak percaya pikiran
akan bekerja pikiran membentur-bentur menggelisahkan (problema).
Filsafat dapat dipelajari dengan 3 cara:
1. Metoda sistematis (isi filsafat) :
- Teori pengetahuan (isme-isme filsafat)
- Teori hakikat (aliran-aliran filsafat)
- Teori nilai
2. Metoda Historis:
- Tokoh dan periode filsafat (sejarah pemikiran)
- Periode, babakan sejafah filsafat: ancient philosofy, medieval philosophy, modern philosophy.
3. Metoda kritis: tingkat intensif, telah memiliki pengetahuan filsafat, pendekatan sistematis atau historis
memahami isi , mengajukan kritik, menentang dukungan dengan pendapat sendiri atau filosof lain.
B. ETIKA REKAYASA
Etika (Etimologi), berasal dari filosofi Yunani kuno adalah “Ethos” yang berarti watak kesusilaan/adat
kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari Bahasa
Latin yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup
seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan) dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika rekayasa yaitu :- Etika yaitu sikap prilaku, moral, dan sopan santun.
- Rekayasa yaitu merekayasa.
Sedangkan etika rekayasa dalam ilmu teknik sipil yaitu suatu sikap, prilaku ataumoral yang baik yang harus
diterapkan oleh setiap orang terutama dalam bidangilmu teknik karena ini menyangkut banyak pihak dan
dapat merugikan banyakpihak terutama dalam bidang perekayasaan atau perencanaan suatu bangunanteknik
sipil.
C. TIGA ASPEK PENTING DALAM FILSAFAT
MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA
Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji
hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri
tertentu. Meskipun secara metodologis ilmu tidak membedakan antara ilmu-ilmu alam dengan ilmu-ilmu
sosial, namun karena permasalahan-permasalahan teknis yang bersifat khas, maka filsafat ilmu ini sering
dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmu alam atau ilmu-ilmu sosial. Pembagian ini lebih merupakan pembatasan
masing-masing bidang yang ditelaah, yakni ilmu-ilmu alam atau ilmu-ilmu sosial, dan tidak mencirikan
cabang filsafat yang bersifat otonom. Ilmu memang berbeda dari pengetahuan-pengetahuan secara filsafat,
namun tidak terdapat perbedaan yang prinsipil antara ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial, di mana
keduanya mempunyai ciri-ciri keilmuan yang sama.
Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai
hakikat ilmu seperti: Objek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut?
Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa dan
mengindera) yang membuahkan pengetahuan? Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya
pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita
mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? Cara
atau sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu? Untuk apa
pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan
kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral?
Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-
norma moral atau profesional?.
Jika disimpulkan berbagai macam pertanyaan di atas maka yang pertama adalah persoalan-persoalan
yang berkaitan dengan masalah ontologis. Kedua, masuk dalam wilayah kajian epistemologis. Sedangkan
yang ketiga adalah problem aksiologis. Semua disiplin ilmu pasti mempunyai tiga landasan ini.
Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan sarana tersebut untuk mencapai
pengetahuan (ilmiah). Perbedaan mengenal pilihan landasan ontologik akan dengan sendirinya
mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana yang akan kita pilih. Akal (Verstand), akal budi
(Vernunft) pengalaman, atau komunikasi antara akal dan pengalaman, intuisi, merupakan sarana yang
dimaksud dalam epistemologik, sehingga dikenal adanya model-model epistemologik seperti: rasionalisme,
empirisme, kritisisme atau rasionalisme kritis, positivisme, fenomenologi dengan berbagai variasinya.
Ditunjukkan pula bagaimana kelebihan dan kelemahan sesuatu model epistemologik beserta tolok ukurnya
bagi pengetahuan (ilmiah) itu seped teori koherensi, korespondesi, pragmatis, dan teori intersubjektif. Cara
memperoleh pengetahuan logika dengan cara membentuk pengetahuan itu sendiri. Terdiri atas:
1. Empirisme (John Locke 1632-1704)
MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA
2. Rasionalisme (Rene Decartes 1596 – 1650)
3. Positivisme (August Compte, 1798 – 1857)
4. Intusionisme (Hendri Bergson, 1859 - 1941)
Hasilnya adalah: 1. sains, 2. Filsafat Logika, 3. Latihan rasa (intuisi)
Akslologi llmu meliputi nilal-nilal (values) yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap
kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan,
seperti kawasan sosial, kawasan simbolik atau pun fisik-material. Lebih dari itu nilai-nilai juga ditunjukkan
oleh aksiologi ini sebagai suatu conditio sine qua non yang wajib dipatuhi dalam kegiatan kita, baik dalam
melakukan penelitian maupun di dalam menerapkan ilmu. Terdiri dari:
1. Hedonisme: sesuatu dianggap baik jika mengandung kenikmatan bagimanusia (hedon)
2. Vitalisme: baik buruknya ditentukan oleh ada tidaknya kekuatan hidup yang dikandung obyek-obyek
yang dinilai, manusia yang kuat, ulet, cerdas adalah manusia yang baik
3. Utilitarisme: Yang baik adalah yang berguna, jumlah kenikmatan- jumlahpenderitaan = nilai perbuatan
4. Pragmatisme: Yang baik adalah yang berguna secara praktis dalam kehidupan, ukuran kebenaran suatu
teori ialah kegunaan praktis teori itu, bukan dilihat secara teoritis.
MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA
BAB 3
SAINS DAN INOVASI TEKNOLOGI
A. PENGERTIAN SAINS
Sains adalah berasal dari bahasa latin yaitu “scientia” yang artinya pengetahuan. Jadi definisi sains
ialah suatu cara untuk mempelajari berbagai aspek-aspek tertentu dari alam secara terorganisir, sistematik &
melalui berbagai metode saintifik yang terbakukan. Ruang lingkup sains terbatas pada berbagai hal yang dapat
dipahami oleh indera (penglihatan, sentuhan, pendengaran, rabaan & pengecapan) atau dapat dibilang sains
itu pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian.
Definisi sains seperti tadi diatas seringkali dikenal atau disebut dengan sains murni, untuk dapat
membedakannya dengan sains terapan, yang merupakan aplikasi dari sains yang ditujukan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan manusia. Ilmu sains pada diklasifikasikan menjadi 2 (dua), diantaranya yaitu :
 Natural sains / ilmu pengetahuan Alam.
 Sosial sains / ilmu pengetahuan sosial.
Inilah tujuan dari sains
Apakah tujuan sains? Mungkin gambaran paling umum, bahwa tujuan dari sains yaitu untuk menghasilkan
model yang dapat berguna tentang realitas. Pada umumnya penyelidikan ilmiah menggunakan beberapa
bentuk metode ilmiah. Secara umum metode yang dipakai, yaitu:
 Observasi
 Hipotesis
 Prediksi
MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA
 Penelitian
 Kesimpulan
Dan inilah contoh dari pembagian bidang sains
Lalu di bagian bawah ini ialah beberapa contoh dari sekian banyak pembagian berbagai bidang sains,
khususnya IPA atau natural sains, misalnya seperti:
 Biologi (Biology) = Anatomi, biofisika, Fisiologi, genetika, Ekologi, taksonomi, virulogi, zoologi dan
lain-lain.
 Kimia (Chemistry) = Kimia Analitik, Elektrokimia, Kimia organik, kimia anorganik, ilmu material,
kimia polimer, thermokimia dan lain-lain.
 Fisika (Physics) = Astronomi, kinetika, fisika nuklir, dinamika, fisika material, mekanika quantum,
thermodinamika, optik dan lain-lain.
 Ilmu Bumi (Earth Science) = Ilmu lingkungan, geologi, geodesi, hydrologi, paleontologi, meteorologi,
oceanografi dan lain-lain.
B. INOVASI TEKNOLOGI
Inovasi adalah penciptaan produk yang lebih baik atau lebih efektif, proses, layanan, teknologi, atau
gagasan yang diterima oleh pasar, pemerintah, dan masyarakat. Inovasi berbeda dengan penemuan dalam
inovasi mengacu pada penggunaan ide baru atau metode, sedangkan penemuan lebih mengacu langsung pada
penciptaan gagasan atau metode itu sendiri.
Pembaharuan atau inovasi merupakan proses memodifikasi obyek atau proyek yang dilakukan untuk
meningkatkan kinerja.
Inovasi berarti baru atau perpanjangan. Kata ini berasal dari kata Latin yaitu innovatio, dan mengacu
pada metode, ide atau objek yang dibuat dan mirip atau sama dengan yang sebelumnya. Saat ini, inovasi
adalah kata yang paling sering digunakan dalam konteks ide-ide dan penemuan serta eksploitasi ekonomi
terkait, dan inovasi adalah penemuan yang datang di pasar.
Menurut Freeman Inovasi adalah proses yang mencakup kegiatan teknis, desain, pengembangan,
manajemen dan mengakibatkan komersialisasi baru (atau yang ditingkatkan) produk, atau penggunaan
pertama dari baru (atau yang ditingkatkan) dalam proses.
Inovasi juga dapat didefinisikan sebagai melakukan lebih banyak dengan lebih sedikit sumber daya,
dengan memungkinkan efisiensi dalam proses, baik pengiriman produktif atau administratif atau keuangan
atau jasa, meningkatkan dan menjadi mesin daya saing. Inovasi menciptakan peningkatan daya saing ketika
dapat dianggap sebagai faktor kunci dalam pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat.
Inovasi kata berasal dari kata Latin innovatus, yang merupakan bentuk kata benda dari innovare
"untuk memperbarui atau berubah," yang berasal dari di-"menjadi" Novus-+ "baru". Difusi inovasi
MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA
penelitian ini pertama kali dimulai pada tahun 1903 oleh peneliti mani Gabriel Tarde, yang pertama kali
diplot kurva difusi berbentuk S. Tarde (1903) mendefinisikan proses inovasi-keputusan sebagai serangkaian
langkah yang meliputi:
1. pengetahuan dasar
2. Membentuk sikap
3. Sebuah keputusan untuk diambil atau ditolak
4. Penerapan dan penggunaan
5. Konfirmasi keputusan
C. STUDI KASUS DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL
INOVASI BEKISTING KONVENSIONAL MENJADI BEKISTING FIBER GLASS
I. DITINJAU DARI SEGI EPISTIMOLOGI
Formwork atau bekisting merupakan cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton
dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Dikarenakan berfungsi sebagai cetakan
sementara, bekisting akan dilepas atau dibongkar apabila beton yang dituang telah mencapai kekuatan yang
cukup.
Adapun fungsi bekisting adalah sebagai berikut :
 Bekisting menentukan bentuk dari beton yang akan dibuat.
 Bekisting harus dapat menyerap dengan aman beban yang ditimbulkan oleh spesi beton dan berbagai
beban luar serta getaran.
 Bekisting harus dapat dengan cara sederhana dipasang, dilepas, dan dipindahkan.
II. DITINJAU DARI SEGI ONTOLOGI
1. Bekisting Konvensional (Bekisting Tradisional). Bekisting konvesional adalah bekisting yang
menggunakan kayu ini dalam proses pengerjaannya dipasang dan dibongkar pada bagian struktur yang
akan dikerjakan. Pembongkaran bekisting dilakukan dengan melepas bagian-bagian bekisting satu per
satu setelah beton mencapai kekuatan yang cukup. Jadi bekisting tradisional ini pada umumnya hanya
dipakai untuk satu kali pekerjaan, namun jika material kayu masih memungkinan untuk dipakai maka
dapat digunakan kembali untuk bekisting pada elemen struktur yang lain. Namun bekesting ini tidak
dapat digunakan berulang kali karena bahan dari kayu sehingga mudah hancur maka dari itu bekesting
ini termasuk boros. Oleh karena itu memancing engineer untuk berfikir mencari material baru yang
MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA
bisa digunakan berulang kali sehingga bisa efisien dari segi pemanfaatan yang berulang. Proses
pembongkarannya pun lebih lama dan menggunakan tenaga yang cukup banyak.
2. Bekisting Fiberglass. Karena bekesting ini terbuat dari material fiber untuk pengganti kayu dan dibuat
melalui pabrikan sehingga material ini sangat kokoh karena mutu yang lebih baik dan lebih kuat serta
digunakan berulang-ulang dan lebih mudah dari segi pemasangan dan pembongkaran, serta tidak
memerlukan banyak tenaga untuk pemasangan dan pembongkarannya.
III. DITINJAU DARI SEGI AXIOLOGI
Ada 3 tujuan penting yang harus dipertimbangkan dalam membangun dan merancang bekisting, yaitu :
1. Kualitas
Bekisting harus didesain dan dibuat dengan kekakuan(stiffness) dan keakurasian sehingga bentuk, ukuran,
posisi, dan penyelesaian dari pengecoran dapat dilaksanakan sesuai dengan toleransi yang diinginkan.
2. Keselamatan
Bekisting harus didirikan dengan kekuatan yang cukup dan faktor keamanan yang memadai sehingga
sanggup menahan atau menyangga seluruh beban hidup dan mati tanpa mengalami keruntuhan atau
berbahaya bagi pekerja dan konstruksi beton.
3. Ekonomis
Bekisting harus dibuat secara efisien, meminimalisasi waktu dan biaya dalam proses pelaksanaan dan
jadwal demi keuntungan kontraktor dan owner (pemilik)
Terlihat bekisting fiber banyak keunggulan dibanding dengan bekisting kayu baik dari sisi mutu, biaya, dan
waktu. Bagi Owner dan Perencana, bekisting fiber akan menurunkan biaya proyek. Sedangkan bagi
kontraktor, bekisting fiber akan mempercepat pelaksanaan. Bagi pemerintah dan masyarakt luas, bekisting
fiber akan mengurangi penggunaan kayu secara signifikan sehingga sangat membantu dalam pelestarian
lingkungan.
Berikut ini adalah keunggulan bekisting fiber:
1. Bebas kelembaban dan tidak mengalami perubahan dimensi atau bentuk;
2. Pemasangan lebih mudah dan tanpa perlu minyak bekisting;
3. Mempercepat waktu pelaksanaan bekisting;
4. Tidak berkarat;
MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA
5. Tidak gampang rusak oleh air sehingga cocok untuk konstruksi bawah tanah dan lingkungan berair;
6. Efisien secara biaya;
7. Kualitas hasil yang lebih baik;
8. Gampang dipasang dan dilepas sehingga mengurangi biaya upah;
9. Daya tahan lama, dapat digunakan 40-70 kali. Ada produk yang dapat digunakan hingga 1000 kali;
10. Tahan panas;
11. Ringan, kuat dan kaku, bending modulus yang tinggi;
12. Ketahanan permukaan yang baik, tahan terhadap benturan dan abrasi;
13. Dapat dibor, dipaku, diketam, dan diproses seperti gergaji;
14. Stabilitas yang tinggi terhadap sinar ultraviolet, tidak rapuh dan gampang retak, gampang untuk
dibersihkan;
15. Tidak membutuhkan syarat khusus dalam penyimpanan karena sifatnya yang tahan cuaca;
16. Sampah sisa material bekisting fiber ini dapat diolah kembali seluruhnya dan sangat ramah
lingkungan.
MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA
BAB 4
PENUTUP
1. Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu
berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu
sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin
melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
2. Filsafat ilmu Merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji
hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah).
3. Etika rekayasa dalam ilmu teknik sipil yaitu suatu sikap, prilaku ataumoral yang baik yang harus
diterapkan oleh setiap orang terutama dalam bidangilmu teknik karena ini menyangkut banyak pihak dan
dapat merugikan banyakpihak terutama dalam bidang perekayasaan atau perencanaan suatu
bangunanteknik sipil.
4. Epistemologi membahas bagaimana cara kita mendapatkan pengetahuan tentang obyek tertentu.
5. Ontologi membahas tentang apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu.
6. Axiologi membahas nilai kegunaan pengetahuan.
7. Ditinjau dari ketiga aspek yaitu epistemologi, ontologi serta axiologi disimpulkan bahwa munculnya
inovasi baru dari bekisting konvensional menjadi bekisting fiber glass memberikan kemudahan kepada
para pekerja konstruksi dalam mencetak beton dengan menghadirkan material yang kuat, ekonomis yang
bisa digunakan berulang-ulang, mudah pemasangan serta tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi Ahmad, Pengantar filsafat islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1990.
Anshari, Endang Saifuddin, Ilmu Filsafat dan Agama. Jakarta: Bina Ilmu, 1981
Suriasumantri, Jujun S, Filsafat ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1993.
Anwar, Ali dkk, Rangkuman Ilmu Perbandingan Agama Dan Filsafat, Bandung: Pustaka Setia, 2005.
Suhartono, Suparlan, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2005.
Saefullah, Djadja, Pengantar Filsafat, Bandung: PT. Refika Aditama, 2007.
Bagus, Lorens (2002). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia.
Bakar, Osman (2008). Tauhid dan Sains. Bandung: Pustaka Hidayah.
Bakhtiar, Amsal (2004). Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Berten, K. (2006). Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius.
Fautanu, Idzam (2012). Filsafat Ilmu, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Referensi
Gazalba, Sidi (1978). Sistematika Filsafat, Pengantar Kepada Teori nilai. Jakarta: Bulan Bintang.
Idi, Abdullah dan Jalaluddin (2007). Filsafat Pendidika:Manusia, Filsafat dan Pendidikan. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media.

More Related Content

What's hot

Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusiaPengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusiaRisa Octaviani
 
Contoh Soal Matematika Terapan
Contoh Soal Matematika TerapanContoh Soal Matematika Terapan
Contoh Soal Matematika TerapanRelein Januarsie
 
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat IlmuKegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat IlmuAdy Setiawan
 
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu PendidikanPPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu PendidikanUniversity of Jember
 
7733 hubungan manusia,_alam_dan_lingkungan
7733 hubungan manusia,_alam_dan_lingkungan7733 hubungan manusia,_alam_dan_lingkungan
7733 hubungan manusia,_alam_dan_lingkunganralintio
 
2. sejarah penelitian kerja
2. sejarah penelitian kerja2. sejarah penelitian kerja
2. sejarah penelitian kerjaDiery Sipayung
 
Makalah keterbatasan metode ilmiah
Makalah keterbatasan metode ilmiahMakalah keterbatasan metode ilmiah
Makalah keterbatasan metode ilmiahMuhammad Ridwan
 
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN - Filsafat, Ilmu, dan Agama.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN - Filsafat, Ilmu, dan Agama.pptxPPT FILSAFAT PENDIDIKAN - Filsafat, Ilmu, dan Agama.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN - Filsafat, Ilmu, dan Agama.pptxJimatul Arrobi
 
Pemikiran plato
Pemikiran platoPemikiran plato
Pemikiran plato12345Nha
 
SNI Kayu
SNI KayuSNI Kayu
SNI KayuTiwi20
 
Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanFilsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanvian rahayu
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)Nurul Afdal Haris
 
Kebudayaan sebagai isi pendidikan dan demokrasi pendidikan
Kebudayaan sebagai isi pendidikan dan demokrasi pendidikanKebudayaan sebagai isi pendidikan dan demokrasi pendidikan
Kebudayaan sebagai isi pendidikan dan demokrasi pendidikanIin Widya Lestari
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Alfis Khisoli
 
Presentasi filsafat-pendidikan
Presentasi filsafat-pendidikanPresentasi filsafat-pendidikan
Presentasi filsafat-pendidikanAgus Maulidi
 

What's hot (20)

Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusiaPengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
 
Contoh Soal Matematika Terapan
Contoh Soal Matematika TerapanContoh Soal Matematika Terapan
Contoh Soal Matematika Terapan
 
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat IlmuKegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
 
5 pembebanan
5 pembebanan5 pembebanan
5 pembebanan
 
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu PendidikanPPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
 
7733 hubungan manusia,_alam_dan_lingkungan
7733 hubungan manusia,_alam_dan_lingkungan7733 hubungan manusia,_alam_dan_lingkungan
7733 hubungan manusia,_alam_dan_lingkungan
 
2. sejarah penelitian kerja
2. sejarah penelitian kerja2. sejarah penelitian kerja
2. sejarah penelitian kerja
 
Makalah keterbatasan metode ilmiah
Makalah keterbatasan metode ilmiahMakalah keterbatasan metode ilmiah
Makalah keterbatasan metode ilmiah
 
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN - Filsafat, Ilmu, dan Agama.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN - Filsafat, Ilmu, dan Agama.pptxPPT FILSAFAT PENDIDIKAN - Filsafat, Ilmu, dan Agama.pptx
PPT FILSAFAT PENDIDIKAN - Filsafat, Ilmu, dan Agama.pptx
 
Pemikiran plato
Pemikiran platoPemikiran plato
Pemikiran plato
 
Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanFilsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuan
 
SNI Kayu
SNI KayuSNI Kayu
SNI Kayu
 
Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanFilsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuan
 
Kayu kelas II
Kayu kelas IIKayu kelas II
Kayu kelas II
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
 
Kebudayaan sebagai isi pendidikan dan demokrasi pendidikan
Kebudayaan sebagai isi pendidikan dan demokrasi pendidikanKebudayaan sebagai isi pendidikan dan demokrasi pendidikan
Kebudayaan sebagai isi pendidikan dan demokrasi pendidikan
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Presentasi filsafat ilmu
Presentasi filsafat ilmuPresentasi filsafat ilmu
Presentasi filsafat ilmu
 
Presentasi filsafat-pendidikan
Presentasi filsafat-pendidikanPresentasi filsafat-pendidikan
Presentasi filsafat-pendidikan
 

Similar to MAKFILMU&ETREK

Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanTjoetnyak Izzatie
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAChristian Lokas
 
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxbungashoumizahro
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Grunge Cobain
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafatAdrian Hulu
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPAIrma Fitriani
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfRoida1
 
Filsafat dan ilmu
Filsafat dan  ilmuFilsafat dan  ilmu
Filsafat dan ilmuifa lutfita
 
Intro To Philosophy
Intro To PhilosophyIntro To Philosophy
Intro To Philosophygueste97040
 
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01Shelly Azahra
 
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptxFilsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptxArif642407
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdfPENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdfRizkyAmelia88
 
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxTUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxAhmadnorMuzaki
 
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxTUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxAhmadnorMuzaki
 
[Indonesia] Pengantar Filsafat dan Ilmu
[Indonesia] Pengantar Filsafat dan Ilmu[Indonesia] Pengantar Filsafat dan Ilmu
[Indonesia] Pengantar Filsafat dan IlmuIrma Fitriani
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu Ram Dhany
 

Similar to MAKFILMU&ETREK (20)

Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikan
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
 
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA
 
Filsafat islam
Filsafat islamFilsafat islam
Filsafat islam
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
 
Filsafat dan ilmu
Filsafat dan  ilmuFilsafat dan  ilmu
Filsafat dan ilmu
 
Intro To Philosophy
Intro To PhilosophyIntro To Philosophy
Intro To Philosophy
 
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
 
Filsafat umum
Filsafat umumFilsafat umum
Filsafat umum
 
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptxFilsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdfPENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
 
Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2
 
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxTUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
 
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxTUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
 
[Indonesia] Pengantar Filsafat dan Ilmu
[Indonesia] Pengantar Filsafat dan Ilmu[Indonesia] Pengantar Filsafat dan Ilmu
[Indonesia] Pengantar Filsafat dan Ilmu
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu
 

Recently uploaded

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 

Recently uploaded (7)

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 

MAKFILMU&ETREK

  • 1. MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA BAB 1 PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah terbiasa memanfaatkan benda-benda disekeliling kita.Pernahkah kita memikirkan bagaimana kita memberi sebutan sesuatu dengan istilah tertentu. Dalam tradisi islam,kita juga mengenal banyak khazanah keilmuan.kaidah-kaidah ushuliyah di bidang kalam,fiqh,bahkan kebahasaan.pernahkan kita memikirkan bagaimana rancang bangun ilmu-ilmu tersebut.dalam sejarah pemikiran barat, para filsuf memikirkan realitas. maka seiring perkembangan ilmu,selama ini temuan-temuan berharga mewarnai setiap penggal sejarah. Seiring dengan maraknya kajian epistemologi,banyak para filsuf yang tertarik pada penyelidikan di bidang fisika alam.di tangan mereka inilah,ilmu fisika alam untuk memisahkan dari filsafat alam.jika ilmu alam merupakan tahapan baru dalam filsafat alam dalam membaca realitas alam maka filsafat ilmu sebenarnya tahapan baru dari epistermologi. Pola pikir saintifik yang digunakan ilmuwan fisika dalam melihat fenomena alam, secara serta merta di terapakan dalam melihat fenomena sosial.namun sebagaimana kritik dari ilmuwan sosial hal itu menimbulkan proses yang di sebut naturalisasi dinamika sosial masyarakat. Dalam makalah ini, akan dibahas sekelumit tentang Signifikansi, Obyek, dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu. A. Pengertian Filsafat berasal dari kata Pilos (cinta), Sophos (kebijaksanaan), tahu dengan mendalam, hikmah. Filsafat menurut terminologi: ingin tahu dengan mendalam (cinta pada kebijaksanaan) Menurut Ciceros (106- 43 SM), penulis Romawi orang yang pertama memakai kata-kata filsafat adalah Phytagoras (497 SM), sebagai reaksi terhadap cendikiawan pada masanya yang menamakan dirinya ”Ahli pengetahuan”, Phytagoras mengatakan bahwa pengetahuan dalam artinya yang lengkap tidak sesuai untuk manusia. tiap-tiap orang yang mengalami kesukaran-kesukaran dalam memperolehnya dan meskipun menghabiskan seluruh umurnya, namun ia tidak akan mencapai tepinya. Jadi pengetahuan adalah perkara yang kita cari dan kita ambil sebagian darinya tanpa mencakup keseluruhannya. Oleh karena itu, maka kita bukan ahli pengetahuan, melainkan pencari dan pencinta pengetahuan. Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
  • 2. MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA Menurut Prof, I.R. PUDJAWIJATNA menerangkan juga ”Filo” artinya cinta dalam arti seluas- luasnya yaitu ingin dan karena ingin itu selalu berusaha mencapai yang diinginkannya. ”Sofia” artinya kebijaksanaan artinya pandai, mengerti dengan mendalam. Syekh Mustafa abdurraziq, setelah meneliti pemakaian kata-kata filsafat dikalangan muslim, maka berkesimpulan bahwa kata-kata hikmah dan hakim dalam bahasa arab dipakai dalam arti ”filsafat dan filosof” dan sebaliknya, mereka mengatakan hukama-ul- islam atau Falasifatul-islam. Hikmah adalah perkara tertinggi yang bisa dicapai oleh manusia dengan melalui alat-alat tertentu, yaitu akal dan metode-metode berfikirnya. Allah berfirman : QS Albaqorah (2) :269 Allah memberikan hikmah kepada orang yang dikehendaki-Nya dan siapa yang diberikan hikmah, Maka ia telah diberi kebaikan yang banyak sekali Datangnya hikmah bukan dari penglihatan saja, tetapi juga dari penglihatan dan hati, atau dengan kata-kata lain , dengan mata hati dan pikiran yang tertuju kepada alam yang ada disekeling kita, banyak orang yang melihat tetapi tidak memperhatikan, karena itu Allah mengajak kita untuk melihat dan berfikir: QS. Adz- Dzariyat (51) 20-21Allah berfirman :” Pada bumi ada tanda-tanda (kebesaran Tuhan ) bagi orang yang berfikir”. Konon orang pertama yang menggunakan akal secara serius adalah Thales (Bapak filsafat) gelar ini diterima karena ia mengajukan pertanyaan :”Apakah sebenarnya bahan alam semesta ini? Ia menjawab ”Air”. Orang yang berfilsafat dapat diumpamakan sebagai seseorang yang berpijak dibumi dan sedang tengadah ke bintang-bintang, ia ingin mengetahui hakikat dirinya dalam kesemestaan alam, Karakteristik berfikit filsafat yang pertama adalah menyeluruh, yang kedua mendasar. Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio belaka. B. TINJAUAN FILSAFAT SECARA UMUM a. Menurut Harun Nasution filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tak terikat tradisi, dogma atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan. b. Menurut Plato( 427-347 SM) filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada c. Aristoteles (384-322 SM) yang merupakan murid Plato menyatakan filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda. d. Marcus Tullius Cicero (106 – 43 SM) mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha untuk mencapainya.
  • 3. MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA e. Al Farabi (wafat 950 M) filsuf muslim terbesar sebelum Ibn Sina menyatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya. f. Immanuel kant (1724 – 1804) menyatakan bahwa filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup didalamnya 4 persoalan : yaitu (1) apakah yang dapat kita ketahui (dijawab dengan Metafisika) ,(2) Apakah yang boleh kita kerjakan (dijawab dengan etika), (3) Sampai dimanakah pengharapan kita (dijawab dengan agama) (4) Apakah yang dinamakan manusia (dijawab dengan antropologi) g. Harold H.Titus mengemukakan 4 pengertian filsafat. adalah : 1) satu sikap tentang hidup dan tentang alam semesta (Philosophy is an attitude toward life and the universe) 2) Filsafat adalah satu metode pemikiran reflektif dan penyelidikan Akliah (Philosophy is a method of reflective thinking and reasoned inquired) 3) Filsafat adalah satu perangkat masalah (Philosophy is a group of problems) 4) Filsafat ialah satu perangkat teori atau isi pikiran (Philosophy is a group of system of though).[6] h. Al- Farabi mengatakan bahwa filsafat adalah mengetahui semua yang wujud karena ia wujud (al-ilm bil maujudat bimahiya maujudah). Tujuan terpenting mempelajari filsafat adalah mengetahui tuhan, bahwa ia esa, bahwa ia menjadi sebab yang aktif bagi semua yang ada , bahwa ia mengatur alam ini dengan kemurahan, kebijaksanaan dan keadilan-Nya, Seorang filosof atau al-hakim adalah orang yang mempunyai pengetahuan tentang zat yang ada dengan sendirinya (al-wajib lidzatihi), Wujud selain Allah , yaitu mahluk adalah wujud yang tidak sempurna. i. Ikwanushafa bagi golongan ini, filsafat itu bertingkat-tingkat, pertama cinta kepada ilmu, kemudian mengetahui hakikat wujud-wujud, menurut kesanggupan manusia dan yang terakhir ialah berkata dan berbuat sesuai ilmu mengenai lapangan filsafat diketahui ada 4 yaitu matematika, logika, fisika dan ilmu ketuhanan. Sedang ilmu ketuhanan mempunyai bagian:1. mengenal Tuhan, 2 ilmu kerohanian yaitu malaikat, 3. ilmu kejiwaan 4. Ilmu politik (politik kenabian, politik pemerintahan, politik umum, politik khusus) 5. ilmu akherat. j. Ibnusina Pembagian filsafat bagi Ibnu sina pada pokoknya tidak berbeda dengan pembagian yang sebelumnya, filsafat teori dan filsafat amalan. Filsafat ketuhanan menurut Ibnu Sina adalah: 1. ilmu tentang turunnya wahyu dan mahluk-mahluk rohani yang membawa wahyu itu, dengan demikian pula bagaimana cara wahyu itu disampaikan, dari sesuatu yang bersifat rohani kepada sesuatu yang dapat dilihat dan didengar.
  • 4. MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA 2. ilmu akherat (Ma’ad) antara lain memperkenalkan kepada kita bahwa manusia ini tidak dihidupkan lagi badannya, maka rohnya yang abadi itu akan mengalami siksa dan kesenangan. k. Al-Kindi Dikalangan kaum muslimin, orang yang pertama memberikan pengertian filsafat dan lapangannya adalah Al-kindi, ia membagi filsafat 3 bagian : 1. Thibiyyat (ilmu fisika) sebagi sesuatu yang berbenda 2. Al-ilm-urriyadli (matematika) terdiri dari ilmu hitung , tehnik, astronomi, dan musik, berhubungan dengan benda tapi punya wujud sendiri, dan yang tertinggi adalah, 3. Ilm ur-Rububiyyah (ilmu ketuhanan)/ tidak berhubungan dengan benda sama sekali.
  • 5. MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA BAB 2 FILSAFAT ILMU DAN ETIKA REKAYASA A. FILSAFAT ILMU Filsafat ilmu Merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Meskipun secara metodologis ilmu tidak membedakan antara ilmu-ilmu alam dengan sosial namun permasalah-permasalahan teknis yang khas, maka filsafat ilmu itu sering dibagi menjadi filsafat ilmu alam dan filsafat ilmu sosial. Filsafat ilmu merupakan telaah secara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakekat ilmu seperti : - Obyek mana yang ditelaah ilmu? Bagaimana wujud hakiki obyek? Apa hubungan obyek dengan tangkapan manusia (berfikir, merasa, mengindera (yang membuahkan pengetahuan). - Bagaimana proses yang memungkinkan ditimba pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapat pengetahuan yang benar, Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apa kriterianya? Cara dan tehnik sarana yang membantu kita mendapat pengetahuan yang berupa ilmu. - Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan- pilihan moral? Bagaimana kaitan antara tehnik prosedural yang merupakan operasinal metode ilmiah dengan norma-norma moral/ profesional. Filsafat ilmu merupakan cabang ilmu filsafat yang hendak mengkaji ilmu dari sisi filsafat untuk memberi jawaban terhadap sejumlah pertanyaan yang mencakup apa itu ilmu (Ontologi), Bagaimana ilmu itu diperoleh (Epistemologi) dan untuk apa ilmu itu dilahirkan (Aksiologi). Filsafat ilmu mempersoalkan dan mengkaji segala persoalan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, fisik, dan metafisik. Filsafat ilmu memfokuskan pembahasan dalam metodologi ilmu pengetahuan . ilmu merupakan salah satu cara untuk mengetahui bagaimana budi manusia bekerja. ilmu pengetahuan merupakan karya budi manusia bekerja , karya budi logis dan imajinatif sekaligus
  • 6. MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA Motivasi timbulnya filsafat diantaranya adalah: 1. Dongeng, tahayul (mite) ada yang kritis ingin tahu kebenaran mite itu (jaman awal Yunani) 2. Keindahan Makrokosmos, ingin tahu rahasia alam. Ketakjuban sikap lahir dalam bentuk bertanya kebenaran atau pertanyaan menjadi serius dan penyelidikan yang (bukan sembarangan pertanyaan sistematis filosof Ultimate Question : contoh Thales ” what is the nature of the world stuff?” (-) water is the basic principle of the universe (+) 3. Penyebab timbulnya pertanyaan adalah kesangsian Sangsi (ragu): percaya, sangsi, tidak percaya pikiran akan bekerja pikiran membentur-bentur menggelisahkan (problema). Filsafat dapat dipelajari dengan 3 cara: 1. Metoda sistematis (isi filsafat) : - Teori pengetahuan (isme-isme filsafat) - Teori hakikat (aliran-aliran filsafat) - Teori nilai 2. Metoda Historis: - Tokoh dan periode filsafat (sejarah pemikiran) - Periode, babakan sejafah filsafat: ancient philosofy, medieval philosophy, modern philosophy. 3. Metoda kritis: tingkat intensif, telah memiliki pengetahuan filsafat, pendekatan sistematis atau historis memahami isi , mengajukan kritik, menentang dukungan dengan pendapat sendiri atau filosof lain. B. ETIKA REKAYASA Etika (Etimologi), berasal dari filosofi Yunani kuno adalah “Ethos” yang berarti watak kesusilaan/adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari Bahasa Latin yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan) dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika rekayasa yaitu :- Etika yaitu sikap prilaku, moral, dan sopan santun. - Rekayasa yaitu merekayasa. Sedangkan etika rekayasa dalam ilmu teknik sipil yaitu suatu sikap, prilaku ataumoral yang baik yang harus diterapkan oleh setiap orang terutama dalam bidangilmu teknik karena ini menyangkut banyak pihak dan dapat merugikan banyakpihak terutama dalam bidang perekayasaan atau perencanaan suatu bangunanteknik sipil. C. TIGA ASPEK PENTING DALAM FILSAFAT
  • 7. MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Meskipun secara metodologis ilmu tidak membedakan antara ilmu-ilmu alam dengan ilmu-ilmu sosial, namun karena permasalahan-permasalahan teknis yang bersifat khas, maka filsafat ilmu ini sering dibagi menjadi filsafat ilmu-ilmu alam atau ilmu-ilmu sosial. Pembagian ini lebih merupakan pembatasan masing-masing bidang yang ditelaah, yakni ilmu-ilmu alam atau ilmu-ilmu sosial, dan tidak mencirikan cabang filsafat yang bersifat otonom. Ilmu memang berbeda dari pengetahuan-pengetahuan secara filsafat, namun tidak terdapat perbedaan yang prinsipil antara ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial, di mana keduanya mempunyai ciri-ciri keilmuan yang sama. Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu seperti: Objek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa dan mengindera) yang membuahkan pengetahuan? Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? Cara atau sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu? Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma- norma moral atau profesional?. Jika disimpulkan berbagai macam pertanyaan di atas maka yang pertama adalah persoalan-persoalan yang berkaitan dengan masalah ontologis. Kedua, masuk dalam wilayah kajian epistemologis. Sedangkan yang ketiga adalah problem aksiologis. Semua disiplin ilmu pasti mempunyai tiga landasan ini. Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah). Perbedaan mengenal pilihan landasan ontologik akan dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana yang akan kita pilih. Akal (Verstand), akal budi (Vernunft) pengalaman, atau komunikasi antara akal dan pengalaman, intuisi, merupakan sarana yang dimaksud dalam epistemologik, sehingga dikenal adanya model-model epistemologik seperti: rasionalisme, empirisme, kritisisme atau rasionalisme kritis, positivisme, fenomenologi dengan berbagai variasinya. Ditunjukkan pula bagaimana kelebihan dan kelemahan sesuatu model epistemologik beserta tolok ukurnya bagi pengetahuan (ilmiah) itu seped teori koherensi, korespondesi, pragmatis, dan teori intersubjektif. Cara memperoleh pengetahuan logika dengan cara membentuk pengetahuan itu sendiri. Terdiri atas: 1. Empirisme (John Locke 1632-1704)
  • 8. MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA 2. Rasionalisme (Rene Decartes 1596 – 1650) 3. Positivisme (August Compte, 1798 – 1857) 4. Intusionisme (Hendri Bergson, 1859 - 1941) Hasilnya adalah: 1. sains, 2. Filsafat Logika, 3. Latihan rasa (intuisi) Akslologi llmu meliputi nilal-nilal (values) yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan simbolik atau pun fisik-material. Lebih dari itu nilai-nilai juga ditunjukkan oleh aksiologi ini sebagai suatu conditio sine qua non yang wajib dipatuhi dalam kegiatan kita, baik dalam melakukan penelitian maupun di dalam menerapkan ilmu. Terdiri dari: 1. Hedonisme: sesuatu dianggap baik jika mengandung kenikmatan bagimanusia (hedon) 2. Vitalisme: baik buruknya ditentukan oleh ada tidaknya kekuatan hidup yang dikandung obyek-obyek yang dinilai, manusia yang kuat, ulet, cerdas adalah manusia yang baik 3. Utilitarisme: Yang baik adalah yang berguna, jumlah kenikmatan- jumlahpenderitaan = nilai perbuatan 4. Pragmatisme: Yang baik adalah yang berguna secara praktis dalam kehidupan, ukuran kebenaran suatu teori ialah kegunaan praktis teori itu, bukan dilihat secara teoritis.
  • 9. MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA BAB 3 SAINS DAN INOVASI TEKNOLOGI A. PENGERTIAN SAINS Sains adalah berasal dari bahasa latin yaitu “scientia” yang artinya pengetahuan. Jadi definisi sains ialah suatu cara untuk mempelajari berbagai aspek-aspek tertentu dari alam secara terorganisir, sistematik & melalui berbagai metode saintifik yang terbakukan. Ruang lingkup sains terbatas pada berbagai hal yang dapat dipahami oleh indera (penglihatan, sentuhan, pendengaran, rabaan & pengecapan) atau dapat dibilang sains itu pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian. Definisi sains seperti tadi diatas seringkali dikenal atau disebut dengan sains murni, untuk dapat membedakannya dengan sains terapan, yang merupakan aplikasi dari sains yang ditujukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Ilmu sains pada diklasifikasikan menjadi 2 (dua), diantaranya yaitu :  Natural sains / ilmu pengetahuan Alam.  Sosial sains / ilmu pengetahuan sosial. Inilah tujuan dari sains Apakah tujuan sains? Mungkin gambaran paling umum, bahwa tujuan dari sains yaitu untuk menghasilkan model yang dapat berguna tentang realitas. Pada umumnya penyelidikan ilmiah menggunakan beberapa bentuk metode ilmiah. Secara umum metode yang dipakai, yaitu:  Observasi  Hipotesis  Prediksi
  • 10. MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA  Penelitian  Kesimpulan Dan inilah contoh dari pembagian bidang sains Lalu di bagian bawah ini ialah beberapa contoh dari sekian banyak pembagian berbagai bidang sains, khususnya IPA atau natural sains, misalnya seperti:  Biologi (Biology) = Anatomi, biofisika, Fisiologi, genetika, Ekologi, taksonomi, virulogi, zoologi dan lain-lain.  Kimia (Chemistry) = Kimia Analitik, Elektrokimia, Kimia organik, kimia anorganik, ilmu material, kimia polimer, thermokimia dan lain-lain.  Fisika (Physics) = Astronomi, kinetika, fisika nuklir, dinamika, fisika material, mekanika quantum, thermodinamika, optik dan lain-lain.  Ilmu Bumi (Earth Science) = Ilmu lingkungan, geologi, geodesi, hydrologi, paleontologi, meteorologi, oceanografi dan lain-lain. B. INOVASI TEKNOLOGI Inovasi adalah penciptaan produk yang lebih baik atau lebih efektif, proses, layanan, teknologi, atau gagasan yang diterima oleh pasar, pemerintah, dan masyarakat. Inovasi berbeda dengan penemuan dalam inovasi mengacu pada penggunaan ide baru atau metode, sedangkan penemuan lebih mengacu langsung pada penciptaan gagasan atau metode itu sendiri. Pembaharuan atau inovasi merupakan proses memodifikasi obyek atau proyek yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja. Inovasi berarti baru atau perpanjangan. Kata ini berasal dari kata Latin yaitu innovatio, dan mengacu pada metode, ide atau objek yang dibuat dan mirip atau sama dengan yang sebelumnya. Saat ini, inovasi adalah kata yang paling sering digunakan dalam konteks ide-ide dan penemuan serta eksploitasi ekonomi terkait, dan inovasi adalah penemuan yang datang di pasar. Menurut Freeman Inovasi adalah proses yang mencakup kegiatan teknis, desain, pengembangan, manajemen dan mengakibatkan komersialisasi baru (atau yang ditingkatkan) produk, atau penggunaan pertama dari baru (atau yang ditingkatkan) dalam proses. Inovasi juga dapat didefinisikan sebagai melakukan lebih banyak dengan lebih sedikit sumber daya, dengan memungkinkan efisiensi dalam proses, baik pengiriman produktif atau administratif atau keuangan atau jasa, meningkatkan dan menjadi mesin daya saing. Inovasi menciptakan peningkatan daya saing ketika dapat dianggap sebagai faktor kunci dalam pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat. Inovasi kata berasal dari kata Latin innovatus, yang merupakan bentuk kata benda dari innovare "untuk memperbarui atau berubah," yang berasal dari di-"menjadi" Novus-+ "baru". Difusi inovasi
  • 11. MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA penelitian ini pertama kali dimulai pada tahun 1903 oleh peneliti mani Gabriel Tarde, yang pertama kali diplot kurva difusi berbentuk S. Tarde (1903) mendefinisikan proses inovasi-keputusan sebagai serangkaian langkah yang meliputi: 1. pengetahuan dasar 2. Membentuk sikap 3. Sebuah keputusan untuk diambil atau ditolak 4. Penerapan dan penggunaan 5. Konfirmasi keputusan C. STUDI KASUS DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL INOVASI BEKISTING KONVENSIONAL MENJADI BEKISTING FIBER GLASS I. DITINJAU DARI SEGI EPISTIMOLOGI Formwork atau bekisting merupakan cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Dikarenakan berfungsi sebagai cetakan sementara, bekisting akan dilepas atau dibongkar apabila beton yang dituang telah mencapai kekuatan yang cukup. Adapun fungsi bekisting adalah sebagai berikut :  Bekisting menentukan bentuk dari beton yang akan dibuat.  Bekisting harus dapat menyerap dengan aman beban yang ditimbulkan oleh spesi beton dan berbagai beban luar serta getaran.  Bekisting harus dapat dengan cara sederhana dipasang, dilepas, dan dipindahkan. II. DITINJAU DARI SEGI ONTOLOGI 1. Bekisting Konvensional (Bekisting Tradisional). Bekisting konvesional adalah bekisting yang menggunakan kayu ini dalam proses pengerjaannya dipasang dan dibongkar pada bagian struktur yang akan dikerjakan. Pembongkaran bekisting dilakukan dengan melepas bagian-bagian bekisting satu per satu setelah beton mencapai kekuatan yang cukup. Jadi bekisting tradisional ini pada umumnya hanya dipakai untuk satu kali pekerjaan, namun jika material kayu masih memungkinan untuk dipakai maka dapat digunakan kembali untuk bekisting pada elemen struktur yang lain. Namun bekesting ini tidak dapat digunakan berulang kali karena bahan dari kayu sehingga mudah hancur maka dari itu bekesting ini termasuk boros. Oleh karena itu memancing engineer untuk berfikir mencari material baru yang
  • 12. MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA bisa digunakan berulang kali sehingga bisa efisien dari segi pemanfaatan yang berulang. Proses pembongkarannya pun lebih lama dan menggunakan tenaga yang cukup banyak. 2. Bekisting Fiberglass. Karena bekesting ini terbuat dari material fiber untuk pengganti kayu dan dibuat melalui pabrikan sehingga material ini sangat kokoh karena mutu yang lebih baik dan lebih kuat serta digunakan berulang-ulang dan lebih mudah dari segi pemasangan dan pembongkaran, serta tidak memerlukan banyak tenaga untuk pemasangan dan pembongkarannya. III. DITINJAU DARI SEGI AXIOLOGI Ada 3 tujuan penting yang harus dipertimbangkan dalam membangun dan merancang bekisting, yaitu : 1. Kualitas Bekisting harus didesain dan dibuat dengan kekakuan(stiffness) dan keakurasian sehingga bentuk, ukuran, posisi, dan penyelesaian dari pengecoran dapat dilaksanakan sesuai dengan toleransi yang diinginkan. 2. Keselamatan Bekisting harus didirikan dengan kekuatan yang cukup dan faktor keamanan yang memadai sehingga sanggup menahan atau menyangga seluruh beban hidup dan mati tanpa mengalami keruntuhan atau berbahaya bagi pekerja dan konstruksi beton. 3. Ekonomis Bekisting harus dibuat secara efisien, meminimalisasi waktu dan biaya dalam proses pelaksanaan dan jadwal demi keuntungan kontraktor dan owner (pemilik) Terlihat bekisting fiber banyak keunggulan dibanding dengan bekisting kayu baik dari sisi mutu, biaya, dan waktu. Bagi Owner dan Perencana, bekisting fiber akan menurunkan biaya proyek. Sedangkan bagi kontraktor, bekisting fiber akan mempercepat pelaksanaan. Bagi pemerintah dan masyarakt luas, bekisting fiber akan mengurangi penggunaan kayu secara signifikan sehingga sangat membantu dalam pelestarian lingkungan. Berikut ini adalah keunggulan bekisting fiber: 1. Bebas kelembaban dan tidak mengalami perubahan dimensi atau bentuk; 2. Pemasangan lebih mudah dan tanpa perlu minyak bekisting; 3. Mempercepat waktu pelaksanaan bekisting; 4. Tidak berkarat;
  • 13. MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA 5. Tidak gampang rusak oleh air sehingga cocok untuk konstruksi bawah tanah dan lingkungan berair; 6. Efisien secara biaya; 7. Kualitas hasil yang lebih baik; 8. Gampang dipasang dan dilepas sehingga mengurangi biaya upah; 9. Daya tahan lama, dapat digunakan 40-70 kali. Ada produk yang dapat digunakan hingga 1000 kali; 10. Tahan panas; 11. Ringan, kuat dan kaku, bending modulus yang tinggi; 12. Ketahanan permukaan yang baik, tahan terhadap benturan dan abrasi; 13. Dapat dibor, dipaku, diketam, dan diproses seperti gergaji; 14. Stabilitas yang tinggi terhadap sinar ultraviolet, tidak rapuh dan gampang retak, gampang untuk dibersihkan; 15. Tidak membutuhkan syarat khusus dalam penyimpanan karena sifatnya yang tahan cuaca; 16. Sampah sisa material bekisting fiber ini dapat diolah kembali seluruhnya dan sangat ramah lingkungan.
  • 14. MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA BAB 4 PENUTUP 1. Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. 2. Filsafat ilmu Merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). 3. Etika rekayasa dalam ilmu teknik sipil yaitu suatu sikap, prilaku ataumoral yang baik yang harus diterapkan oleh setiap orang terutama dalam bidangilmu teknik karena ini menyangkut banyak pihak dan dapat merugikan banyakpihak terutama dalam bidang perekayasaan atau perencanaan suatu bangunanteknik sipil. 4. Epistemologi membahas bagaimana cara kita mendapatkan pengetahuan tentang obyek tertentu. 5. Ontologi membahas tentang apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu. 6. Axiologi membahas nilai kegunaan pengetahuan. 7. Ditinjau dari ketiga aspek yaitu epistemologi, ontologi serta axiologi disimpulkan bahwa munculnya inovasi baru dari bekisting konvensional menjadi bekisting fiber glass memberikan kemudahan kepada para pekerja konstruksi dalam mencetak beton dengan menghadirkan material yang kuat, ekonomis yang bisa digunakan berulang-ulang, mudah pemasangan serta tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
  • 15. MAKALAH FILSAFAT ILMU&ETIKA REKAYASA DAFTAR PUSTAKA Hanafi Ahmad, Pengantar filsafat islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1990. Anshari, Endang Saifuddin, Ilmu Filsafat dan Agama. Jakarta: Bina Ilmu, 1981 Suriasumantri, Jujun S, Filsafat ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1993. Anwar, Ali dkk, Rangkuman Ilmu Perbandingan Agama Dan Filsafat, Bandung: Pustaka Setia, 2005. Suhartono, Suparlan, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2005. Saefullah, Djadja, Pengantar Filsafat, Bandung: PT. Refika Aditama, 2007. Bagus, Lorens (2002). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia. Bakar, Osman (2008). Tauhid dan Sains. Bandung: Pustaka Hidayah. Bakhtiar, Amsal (2004). Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo. Berten, K. (2006). Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius. Fautanu, Idzam (2012). Filsafat Ilmu, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Referensi Gazalba, Sidi (1978). Sistematika Filsafat, Pengantar Kepada Teori nilai. Jakarta: Bulan Bintang. Idi, Abdullah dan Jalaluddin (2007). Filsafat Pendidika:Manusia, Filsafat dan Pendidikan. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media.